PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap pembelajaran pasti memiliki suatu target yang harus dicapai atau
sering disebut dengan istilah “tujuan pembelajaran”, hal ini dicipatakan dalam
rangka untuk mensiasati efisiensi transfer knowlagde yang tentunya pasti
menjadikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang disusun secara
sistematis sebagai perangkat pendukungnya. Untuk mengetahui sejauh mana
tujuan pembelajaran telah dicapai, maka guru harus melaksanakan evaluasi, yaitu
“a systematic process of determining the extent to which instructional objectives
are achieved by pupils” (suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai
oleh siswa. Norman E. Gronlund.1976).
Evaluasi akan sangat mudah dilaksanakan apabila tolok ukurnya sudah
diketahui dan dipahami yaitu aspek-aspek hasil belajar yang perlu di ukur.
Sehubungan dengan hal tersebut kami mencoba menggali lebih dalam makna-
makna dan segala sesuatunya dalam tolok ukur tersebut dengan memilih “aspek-
aspek hasil belajar yang perlu diukur dalam evaluasi pembelajaran” sebagai judul
dalam penyusunan makalah ini. Dengan harapan bisa lebih memahami dan
mengerti seluk beluknya, sehingga langkah awal sebelum melaksanakan evaluasi
yang sesungguhnya telah kami capai.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan menjadikan
pendidikan kedepan lebih baik dan lebih maju dalam menyongsong zaman
globalisasai.
B. Rumusan Masalah
a. Apa aspek-aspek hasil belajar yang perlu diukur dalam evaluasi
pembelajaran?
b. Bagaimana penjelasan lebih dalam terkait ranah kognitif ?
c. Bagaimana penjelasan lebih dalam terkait ranah afektif ?
d. Bagaimana penjelasan lebih dalam terkait psikomotorik ?
C. Tujuan
a. Mengetahui aspek-aspek hasil belajar yang perlu diukur dalam evaluasi
pembelajaran
b. Memahami penjelasan lebih dalam terkait ranah kognitif
c. Memahami penjelasan lebih dalam terkait ranah afektif
d. Memahami penjelasan lebih dalam terkait ranah psikomotorik
BAB II
PEMBAHASAN
D. Ranah Psikomotorik
ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar ranah psikomotorik dikemukakan oleh simpons (1956) yang
menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar ini
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif, afektif hal ini bisa
dilihat apabila peserta didik telah menunjukan perilaku atau perbuatan tertentu
sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kkognitif dan ranah
afektifnya. Jika hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif dengan materi
tentang kedisiplinan menurut ajaran islam sebagaimana telah dikemukakan pada
pembicaraan terdahulu, maka wujud nyata dari hasil belajar psikomotor yang
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif itu adalah
a. Peserta didik bertanya kepada guru pendidikan agama islam tentag contoh-
contoh kedisiplinan yang telah ditunjukan oleh Rosululloh SAW dan lainya
b. Peserta didik mencari dan membaca buku-buku , majalah-majalah atau
brosur-brosur, surat kabar da lain-lain yang membahas tentang kedisiplinan.
c. Peserta didik dapat memberikan penjelasan kepada teman-teman sekelasnya
disekolah, atau kepada adik-adiknya di rumah atau kepada anggota
masyarakat lainya. Tentang pentingnya kedisiplinan diterapkan, baik
disekolah, di rumah, maupun ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan
seterusnya-seterusnya.
TABEL KATA KERJA RANAH PSIKOMOTORIK
PENIRUA MANIPULASI PENGALAMIAHAN ARTIKULASI
P-1) (P-2) (P-3) (P-4)
Mengatifkan Mengoreksi Mengalihkan Mempertajam
Menyesuaikan Merancang Menggatikan Membentuk
Menggabungkan Memilah Memutar Memadankan
3.5 Diskriminasi
Terkoordinir
4. Kemampuan Fisik Kemampuan yang diperlukan Lari jauh,
untuk mengembangkan berenang, balet,
gerakan-gerakan ketrampilan mengetik,
tingkat tinggi
4.1 Ketahanan
Kemampuan untuk melanjutkan
aktivitas termasuk ketahanan
otot dan denyut jantung
4.2 Kekuatan Kemampuan menggunakan otot
untuk menmgadakan
perlawanan
Rentangan gerakan dan sendi
4.3 Fleksibilitas Kemampuan untuk bergerak
ceapat termasuk kemampuan
4.4 Agilitas (kecerdasan untuk mengubah arah,
otak) memulaim atau berhenti,
mengurangi waktu tenggang
antara reaksi dan respond dan
meningkatkan ketangkasan
5. Gerakan Trampil Gerakan-gerakan yang Semua
memerlukan berlajar (menari, ketrampilan yang
5.1 Keterampilan Adaptif olahraga) dibentuk atas
Setiap adaptasi yang dasar lokomotor
berhubungan dengan dasar dan pola gerakan
gerakan dasargerakan manipulatif
5.2 Keterampilan Adaptif nonlokomotor
Terpadu Gerakan kombinasai untuk
menggunakan alat-alat (raket)
5.3 Keterampilan Adaptif Menguasai mekanisme seluruh
Kompleks tubuh (senam)
6. Komunikasi Kemampuan untuk Semua gerakan
Nondiskursif berkomunikasi dengan taria adan
menggunakan gerakan.(ekspresi koreografus yang
wajah, postur) dilakuakn dengan
6.1 Gerakan Ekspresif efisien.
Gerakan-gerakan yang
digunakan dalam kehudupan
sehari-hari (sikap dan gerakan
tubuh, isyarat)
6.2 Gerakan Interpretif Gerakan sebagai bagian dari
bentuk seni termasuk gerakan
estestis, gerakan-gerakan
kreatif.
BAB III
KESIMPULAN