5306
KABUPATEN BELU
DALAM ANGKA
BELU REGENCY
IN FIGURES
2012
KABUPATEN BELU
DALAM ANGKA
BELU REGENCY
IN FIGURES
2012
2012
BELU REGENCY IN FIGURES
KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2012
BELU REGENCY IN FIGURES 2012
ISSN.0215.6962
No. publikasi / publication number : 53065.1201
Jumlah halaman / numbers of pages : lxxxiv+448 halaman / pages
Naskah / manuscript :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
BPS – Statistics of Belu Regency
Untuk menjaga kesinambungan data, maka bentuk dan jenis table yang
disajikan sebagian besar tetap dipertahankan, begitu juga untuk sektor-sektor
yang datanya belum tersedia tidak dapat dihindari disajikan data keaadaan
tahun sebelumnya.
To maintain the time series of data, most of form and type of tables from
the previous publication are retained, in case there are sectors that data have
not available yet, used data from last year.
Finally, we says thank you for all participant that have been helping in this
publication. Hopefully this cooperation will be continued in future.
Bagi seluruh instansi pemerintah dan swasta, data dan informasi ini sangat
penting untuk mengevaluasi pelaksanaan program, dan selanjutnya melakukan
perencanaan atau perumusan kebijaksanaan yang lebih mantap serta
menyentuh kepentingan seluruh rakyat. Karena itu instansi pemerintah dan
swasta serta seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Belu agar membantu
memberikan data yang benar dan wajar kepada Badan Pusat Statistik
Kabupaten Belu, sehingga pada gilirannya data yang disajikan sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
Kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu, saya harapkan agar lebih
meningkatkan penyajian data, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,
sehingga informasi yang disajikan akan semakin lengkap, akurat, dan tepat
waktu serta berguna bagi para pengguna data.
For all government institutions and private sectors, this information and
data are vital to evaluate the program execution, herein after to conduct the
steadier policy planning or formulation that fulfill the entire people needs.
Moreover, for all government institution, private sectors, and Belu society
should assist by giving the correct and real data to Statistical Office of Belu
(BPS), in return the presented data will be accurate and real.
TENTANG
PENYELENGGARAAN STATISTIK
MEMUTUSKAN
Pasal 2
(1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar.
(2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
(3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui
sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.
x
Pasal 3
(1) Sensus terdiri dari :
a. Sensus Penduduk;
b. Sensus Pertanian;
c. Sensus Ekonomi;
(2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada :
a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk;
b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian;
c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi.
Pasal 4
(1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan
karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya,
dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang
kependudukan.
Pasal 5
(1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan
karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian,
dan pengukuran obyek pertanian.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang
pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar
bidang pertanian.
Pasal 6
(1) Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan
karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan
usaha di bidang ekonomi.
(2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai
bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik
dasar bidang ekonomi.
Pasal 7
(1) Dalam penyelenggaran sensus Kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan.
(2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
merupakan bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan.
xi
Pasal 8
(1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada
masyarakat sebelum sensus dilaksanakan.
(2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus.
Pasal 9
(1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk
administrasi untuk penyediaan statistik dasar.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis.
(4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus.
Pasal 10
(1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS.
(2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei
yang ditetapkan oleh BPS.
Pasal 11
Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan
berbagai dokumen produk administrasi.
Pasal (12)
(1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan
masyarakat.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap
memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang
dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal (13)
(1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan
pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala
Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya.
(2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan
kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS.
xii
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 14
(1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas
sensu yang diangkat secara sah oleh kepala BPS.
(2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan
pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan.
(3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari
pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat.
(4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas
sensus diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah
kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib :
a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus.
b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban
umum;
c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya.
Pasal 17
Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang
diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.
Pasal 18
(1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri
yang mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia
dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi.
(2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran
penyelenggaraan sensus.
(3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
oleh kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
xiii
Pasal 19
(1) setiap responden sensus wajib :
a. menerima petugas sensus;
b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah
atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di
wilayah kerja petugas sensus;
c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda
nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal
maupun bukan tempat tinggal.
d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus
mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan
atau kegiatannya secara lengkap dan benar.
e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang
diperlukan oleh petugas sensus.
(2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah
ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada
petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar
isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-
naskah.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang
dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat
memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b.
Pasal 20
(1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam
pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas
statistik survei statistik dasar.
(2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud
dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 21
(1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan
kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang
lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan
pemerintahan terkecil.
xiv
(2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan
bukan data individu.
Pasal 22
(1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus,
survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar
bagi lingkup daerah yang bersangkutan.
(2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih
lanjut oleh Kepala BPS.
Bagian Kedua
Statistik Sektoral
Paragraf 1
Penyelenggaraan
Pasal 23
(1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
(2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau
bersama-sama dengan BPS.
(3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya
dapat dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS.
Pasal 24
(1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh
data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah
republik Indonesia
Pasal 25
(1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk
administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung
pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan.
(2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi
produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.
xv
Pasal 26
(1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1)
juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan
perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan
Sistem Statistik Nasional.
(2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib :
a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS;
b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS;
c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS.
(3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan
dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan
dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu
pelaksanaan.
(4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana
dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS.
Pasal 27
Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan
memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
Pasal 28
(1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari
instansi pemerintah atau masyarakat.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap
memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang
dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 29
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas
survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud
dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.
Pasal 30
(1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek
penelitian sebelum survei dilakukan.
(2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan
sebagaiman dimaksud dalam pasal 19.
xvi
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 31
(1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang
melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya.
(2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain.
Pasal 32
Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal
21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral.
Bagian Ketiga
Statistik Khusus
Paragraf 1
Penyelenggaraan
Pasal 33
(1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat
menyelenggarakan statistik khusus.
(2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-
sama dengan pihak lain.
Pasal 34
(1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui
kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
(3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah
Republik Indonesia.
Pasal 35
(1) Survei statistik khusus meliputi :
a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan;
b. survei untuk kebutuhan intern.
(2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut
mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional.
xvii
Pasal 36
(1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil
survei yang diselenggarakannya kepada BPS.
(2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang
memenuhi kriteria :
a. hasilnya dipublikasikan;
b. menggunakan metode statistik;
c. merupakan data primer;
(3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern.
(4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah
kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan,
metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi.
(5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.
Pasal 37
(1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang
mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik.
(2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan
statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar
negeri.
(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan
komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi
penyelenggara kegiatan statistik.
Pasal 38
(1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan
memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap
memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang
dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 2
Petugas dan Responden
Pasal 39
(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei
yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.
(2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus.
xviii
Pasal 40
Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek
penelitian sebelum survei dilakukan.
Paragraf 3
Pengolahan Hasil
Pasal 41
(1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil
survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya.
(2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.
BAB III
PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN
PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK
Pasal 42
(1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh
penyelenggara.
(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja
sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil
kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak.
Pasal 43
(1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar
yang diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat
dan atau Daerah.
(2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus,
hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi.
Pasal 44
(1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam
berita Resmi Statistik atau media lainnya.
(2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil
statistik.
(3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS.
xix
Pasal 45
(1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya
terbuka untuk umum.
(2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk
memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya.
(3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang
diselenggarakan oleh BPS.
Pasal 46
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk
dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum.
(2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan
kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau
lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 47
(1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran
responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya
statistik.
(2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat.
(3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan
statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik.
(4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu
melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.
BAB IV
KOORDINASI DAN KERJASAMA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 48
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang
berkaitan dengan :
a. Pelaksanaan kegiatan statistik;
b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
xx
Pasal 49
Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi
pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan
tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Kegiatan Statistik
Pasal 50
(1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam
rangka membangun suatu rujukan informasi statistik nasional.
(2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup
perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis
statistik.
Pasal 51
(1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara
pemerintah dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai
penyelenggara utama.
(2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri
maka pihak Indonesi harus bertindak sebagai penyelenggara utama.
Pasal 52
Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi
pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal :
a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala
nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus.
b. Pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh
instansi pemerintah.
Pasal 53
(1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52
huruf a wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah
yang bersangkutan.
(2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
Kepala BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan.
xxi
Pasal 54
(1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam
pasal 52 huruf b dilakukan bekerjasama dengan BPS pelaksanaannya diatur
oleh kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang
bersangkutan.
(2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral tersebut dilaksanakan
sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 26.
Bagian Ketiga
Pembakuan Konsep, Definisi,
Klasifikasi, dan Ukuran-ukuran
Pasal 55
BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat bekerjasama melakukan pembakuan
konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan
mengembangkan Sistem Statistik Nasional.
Pasal 56
(1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi
pemerintah dan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-
ukuran, Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum
Masyarakat Statistik.
Pasal 57
(1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS.
(2) Konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama
penyelenggaraan statistik di Indonesia.
BAB V
PEMBINAAN
Pasal 58
(1) BPS melakukan pembinaan statistik.
(2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan
instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau masyarakat
lainnya.
xxii
Pasal 59
(1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih :
a. meningkatkan kontribusi dan apresiaisi masyarakat terhadap statistik;
b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional;
c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional;
d. mendukung pembangunan nasional.
(2) Sasaran pembinaan statistik mencakup :
a. penyelenggara kegiatan statistik;
b. respoden;
c. pengguna statistik.
Pasal 60
Upaya pembinaan statistik meliputi :
a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan
statistik;
b. pengembangan statistik sebagai ilmu;
c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mendukung penyelenggaraan statistik;
d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan
pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam
kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik
lainnya.
e. Pengembangan sistem informasi statistik;
f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik;
g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk
mendukung pembangunan nasional;
h. Peningkatan kesadaran masyrakat akan arti dan kegunaan statistik.
Pasal 61
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan
statistik dilaksanakan melalui :
a. pendidikan formal;
b. pelatihan;
c. seminar, lokakarya, dan pertemuan ilmiah statistik;
d. peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan statistik antar instansi
pemerintah dan atau swasta.
xxiii
Pasal 62
Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui :
a. penelitian dan pengembangan;
b. pengadaan dan penyebaran metode ilmiah statistik;
c. peningkatan pengembangan profesi;
d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya,
dan atau pertemuan ilmiah lainnya;
e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik;
f. peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi
pemerintah dan atau swasta.
Pasal 63
Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mendukung penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui :
a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik;
b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer;
c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh;
d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
mendukung kegiatan statistik.
Pasal 64
Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan
pengembangan, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam semangat
kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan
melalui :
a. pengkajian, evaluasi, dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-
ukuran;
b. pembakuan dan penyebarluasan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-
ukuran yang dibakukan;
c. peningkatan kerjasama pengembangan dan penerapan konsep, definisi,
klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan antar instansi pemerintah atau
swasta.
Pasal 65
Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui :
a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik;
b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara
statistik;
c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan
statistik;
d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik.
xxiv
Pasal 66
Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui :
a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui
berbagai media cetak dan elektronik;
b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan
penggolongan pengguna statistik;
c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik;
d. peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik
antar instansi pemerintah dan atau swasta.
Pasal 67
Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk
mendukung pembangunan nasional dilaksanakan melalui :
a. peningkatan penyuluhan tentang pemanfaatan hasil statistik secara berkala;
b. peningkatan penyebarluasan hasil statistik secara menyeluruh atau bertahap;
c. peningkatan kerjasama penerangan dan pemasyarakatan kegiatan statistik
antar instansi pemerintah dan atau swasta.
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 68
(1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah.
(2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan
Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah yang bersangkutan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk
pembinaan statistik.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 69
Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun
1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
1985 tentang Sensus Ekonomi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992
tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan atau diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan
Pemerintah ini.
xxv
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah ini maka :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus
Penduduk;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat
Statitik;
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 71
Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
ttd
Diundangkan di Jakarta
ttd
ttd ttd
xxvii
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 86 TAHUN 1998
TENTANG
MEMUTUSKAN
xxx
BAB II
ORGANISASI
Bagian Pertama
Susunan Organisasi
Pasal 4
Susunan organisasi BPS terdiri dari :
a. Kepala;
b. Wakil Kepala;
c. Deputi Administrasi;
d. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik;
e. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan;
f. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Wilayah;
g. Perwakilan BPS di Daerah;
h. Unit Pelaksana Teknis.
Bagian Kedua
Kepala
Pasal 5
(1) Kepala BPS berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada
Presiden.
(2) Kepala BPS bertugas memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS
yang telah digariskan serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan
berhasil guna.
Bagian Ketiga
Wakil Kepala
Pasal 6
(1) Wakil Kepala BPS berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala BPS.
(2) Wakil Kepala BPS bertugas :
a. membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan
administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasil guna;
b. membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit
kerja di lingkungan BPS baik di Pusat maupun Daerah;
c. mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan;
d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
xxxi
Bagian keempat
Deputi Administrasi
Pasal 7
Deputi Administrasi adalah unsur pembantu pimpinan, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.
Pasal 8
Deputi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam
melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dalam
bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum,
organisasi dan tata laksana, perlengkapan dan perbekalan, serta pengendalaian
pelaksanaan program di lingkungan BPS.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Deputi
Administrasi menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan administrasi di lingkungan BPS;
b. pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum,
organisasi dan tata laksana;
c. penyebarluasan informasi kegiatan statistik;
d. pengelolaan perlengkapan dan perbekalan;
e. pengendalian, pembinaan dan pengelolaan keuangan dan manajemen BPS;
f. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
Bagian Kelima
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik
Pasal 10
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas
dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala BPS
Pasal 11
Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik mempunyai tugas membantu Kepala
BPS dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi statistik, pembinaan dan
pengembangan metodologi, penyajian dan pelayanan data, analisis statistik, serta
pemanfaatan sistem informasi statistik.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Deputii
Perencanaan dan Analisis Statistik menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang Perencanaan dan Analisis Statistik;
xxxii
b. penyusunan rencana dan evaluasi program kegiatan statistik serta
penyusunan dan pengembangan metodologi statistik serta pelaksanaan
sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain;
c. pembinaan dan penyusunan sistem informasi statistik, diseminasi,
penyebarluasan, penyajian, dan pelayanan statistik;
d. pembinaan analisis dan pengembangan statistik;
e. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.
Bagian Keenam
Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan
Pasal 13
Deputi Statistik Produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala BPS.
Pasal 14
Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala
BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta
pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi,
demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Deputi
Statistik Produksi dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang statistik produksi dan kependudukan;
b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik
pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi,
ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat;
c. peningkatan mutu data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi,
konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat;
d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik
pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi,
ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat;
e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS.
Bagian Ketujuh
Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional
Pasal 16
Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian
tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala BPS.
xxxiii
Pasal 17
Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional mempunyai tugas membantu
Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama,
serta pembinaan statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca
produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi.
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, Deputi
Statistik Distribusi dan Neraca Nasional menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang statistik distribusi dan neraca nasional;
b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik
statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta
neraca konsumsi dan akumulasi;
c. peningkatan mutu data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan
jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi;
d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik
statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta
neraca konsumsi dan akumulasi;
e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS.
Bagian Kedelapan
Perwakilan BPS di Daerah
Pasal 19
(1) BPS Propinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di ibukota Propinsi.
(2) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Propinsi, pada tingkat
kabupaten/kotamadya dapat dibentuk BPS Kabupaten/Kotamadya.
(3) Pembentukan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kotamadya ditetapkan
dengan Keputusan Kepala BPS setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara.
Pasal 20
(1) Dalam rangka pelaksanaan operasional statistik di lapangan, pada tingkat
kecamatan dapat diangkat seorang atau lebih petugas statistik sebagai
Mantri Statistik.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih
lanjut oleh Kepala BPS.
xxxiv
Bagian Kesembilan
Unit Pelaksana Teknis
Pasal 21
(1) Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, di lingkungan
BPS dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT.
(2) UPT merupakan unit teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi tertentu
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS.
Pasal 22
Pembentukan UPT di lingkungan BPS dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kepala
BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara
Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara.
BAB III
TATA KERJA
Pasal 23
(1) Semua unsur di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS
sendiri maupun dalam hubungan antar instansi lainnya untuk kesatuan gerak
sesuai tugas dan fungsinya.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-
masing dan bila terjadi penyimpangan diwajibkan mengambil langkah-
langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB IV
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 24
(1) Kepala dan Wakil Kepala adalah jabatan eselon 1a.
(2) Deputi adalah jabatan eselon 1b.
Pasal 25
xxxv
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 26
(1) Segala pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik regional bagi pemerintah
daerah, penyediaan dana dan fasilitasnya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah setempat.
(3) BPS dapat menerima dana dari pihak lain dalam rangka kerjasama yang
dapat dipergunakan untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsi
BPS, yang tata cara penerimaan dan pengeluarannya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
FORUM MASYARAKAT STATISTIK
Pasal 27
Dalam rangka penyelenggaraan statistik Kepala BPS membentuk Forum
Masyarakat Statistik.
Pasal 28
(1) Forum Masyarakat Statistik bersifat non struktural dan independen yang
anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh
masyarakat.
(2) Forum Masyarakat Statistik bertugas memberi saran dan pertimbangan
kepada Kepala BPS dalam bidang statistik.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi dan tata kerja
Firum Masyarakat Statistik diatur oleh Kepala BPS.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi di
lingkungan BPS ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 30
Semua peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti dengan yang
berdasarkan Keputusan Presiden ini.
xxxvi
Pasal 31
Pada saat mulai berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden
Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Juni 1998
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
Ttd
Lambock V. Nahattands
Pietojo, MSA
NIP. 340003653
xxxvii
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 1997
TENTANG
STATISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di
segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dalam pembangunan Nasional sebagai pengamalan
Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka
mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik
tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur
penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka
mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan
efesien;
c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus
dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik
pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan,
tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu
membentuk Undang-Undang tentang Statistik yang baru;
Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945;
Dengan Persetujuan
BAB III
JENIS STATISTIK DAN CARA
PENGUMPULAN DATA
Bagian Pertama
Jenis Statistik
Pasal 5
Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas :
a. Statistik dasar;
b. Statistik sektoral;
c. Statistik khusus;
xl
Pasal 6
(1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum,
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
(2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang
atau lembaga yang dilindungi undang-undang.
Bagian Kedua
Cara Pengumpulan Data
Pasal 7
Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara :
a. sensus;
b. survei;
c. kompilasi produk administrasi; dan
d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 8
(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarkan
sekurang-kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang
meliputi :
a. sensus penduduk;
b. sensus pertanian; dan
c. sensus ekonomi.
Pasal 9
(1) Survei sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara
berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.
(2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk
menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.
Pasal 10
(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c
dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.
(2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka
pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
xli
(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan
memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi,
perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap
memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-
undang.
BAB IV
PENYELENGGARAN STATISTIK
Bagian Pertama
Statistik Dasar
Pasal 11
(1) Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan
(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), Badan memperoleh data dengan cara :
a. sensus;
b. survei;
c. kompilasi produk administrasi; dan
d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Kedua
Statistik Sektoral
Pasal 12
(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup
tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan.
(2) Dalam menyelenggarakan ststistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh
data dengan cara:
a. Survei;
b. Kompilasi produk administrasi; dan
c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
(3) Statistik Sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila
statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan
jangkauan populasi berskala nasional.
(4) Hasil Statistik Sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah
wajib diserahkan kepada Badan.
Bagian Ketiga
Statistik Khusus
Pasal 13
xlii
(1) Statistik diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi,
perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama
dengan Badan.
(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), masyarakat memperoleh data dengan cara :
a. survei;
b. kompilasi produk administrasi;
c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 14
(1) Dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional, masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan
sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakan kepada Badan.
(2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat :
a. Judul;
b. Wilayah kegiatan statistik;
c. Objek populasi;
d. Jumlah responden;
e. Waktu pelaksanaan;
f. Metode statistik;
g. Nama dan alamat penyelenggara;
h. Abstrak.
(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan
komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi
penyelenggara kegiatan statistik.
(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
intern.
BAB V
PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN
Pasal 15
(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya.
(2) Pengumuman hasil statistk dimuat dalam berita resmi statistik
Pasal 16
Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.
BAB VI
KOORDINASI DAN KERJASAMA
Pasal 17
xliii
(1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan
dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.
(2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional,
Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk
membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
(3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta
menerapkan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama
penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat
diatur lebih lanjut dengan keputusan presiiden.
Pasal 18
(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga oleh Badan, instansi
pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara
asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi
pemerintah, atau masyarakat Indonesia
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian Pertama
Penyelenggara Kegiatan Statistik
Pasal 19
Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden
mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek.
Pasal 20
Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama
kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik
yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 21
Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang
diperoleh dari responden.
Bagian Kedua
Petugas Statistik
Pasal 22
xliv
Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah
ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.
Pasal 23
Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik
sebagaimana adanya.
Pasal 24
Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.
Pasal 25
Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda
pengenal, serta wajib memperlihatkan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat,
tata krama, dan ketertiban umum.
Bagian Ketiga
Responden
Pasal 26
(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam
penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.
Pasal 27
Setiap responden wajib memberitahukan keterangan yang diperlukan dalam
penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.
BAB VIII
KELEMBAGAAN
Pasal 28
(1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada presiden
(2) Badan mempunyai perwakilan wilayah daerah yang merupakan instansi
vertikal.
(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan,
sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Presiden.
Pasal 29
(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas
memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan.
xlv
(2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan
independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi,
dan tokoh masyarakat.
Pasal 30
(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya
untuk melaksanakan statistik sektoral.
(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan
organisasi sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang
bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk
menerapkan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah
dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.
BAB IX
PEMBINAAN
Pasal 31
Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat
melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat,
agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik,
mengembangkan sistem statistik nasional, dan mendukung pembangunan
nasional.
Pasal 32
Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan
melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelengaraan
statistik;
b. mengembangkan statistik sebagai ilmu;
c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
mendukung penyelenggaraan statistik;
d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan
pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam
kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik
lainnya;
e. mengembangkan sistem informasi statistik;
f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik
g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik
untuk mendukung pembangunan nasional;
h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.
xlvi
Pasal 33
Pelaksanaan pembinaan sebagiamana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah.
BAB X
KETENTUAN PIDANA
Pasal 34
Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud
dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan
denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pasal 35
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1
(satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta
rupiah).
Pasal 36
(1) Penyelenggaraa kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan
yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20,
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda
paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua pulu lima juta rupiah).
(2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
Pasal 37
Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta
rupiah).
Pasal 38
Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta
rupiah).
xlvii
Pasal 39
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan sah mencegah, menghalang-
halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan
oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana
dengan pidana penjara paling lamam 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 40
(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal
37, pasal 38, dan pasal 39 adalah kejahatan.
(2) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1)
adalah pelanggaran.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 41
Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang
Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang
baru berdasarkan undang-undang ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang
Statistik dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 43
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
xlviii
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 1997
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd.
SOEHARTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 1997
MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
MOERDIONO
xlix
DAFTAR ISI
BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA/ POPULATION & MAN POWER… 57
3.1. Penduduk/ Population………………………………………………………………… 69
3.2. Tenaga Kerja/ Man Power…………………………………………………………… 91
Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri dan
Tabel Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011/ Numbers of School,
4.1.6
Table Teacher, and Pupil of Public and Private Kindergarten by Sub-District in
Belu Regency, 2011…………………………………………………………………………………… 129
Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan
Tabel Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan, 2011/ Numbers of School,
4.1.7
Table Teacher, and Pupil of Public and Private Elementary School by Sub-District
in Belu Regency, 2011………………………………………………………………………………… 130
Banyaknya Umat Muslim yang ke Umroh dan Haji Ke Tanah Suci Menurut
Tabel
4.3.5 Kecamatan di Kabupaten Belu,2011/ Numbers of Muslim That Had
Table
Pilgrimage and Haji To Holy Place by Sub-District in Belu Regency,2011…… 163
Tabel Banyaknya Masalah Sosial yang Terjadi Menurut Bulan Kabupaten Belu,
4.4.4
Table 2011/ Numbers of Social Affair Settled Monthly in Belu Regency, 2011…… 170
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah dan Padi Ladang di
Tabel Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011/ Harvest Area, Production,
5.1.2
Table Productivity of Rice Field Paddy and Field Paddy in Belu Regency by Sub-
District, 2011……………………………………………………………………………………………… 194
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kacang Tanah dan Kacang Hijau
Tabel di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011/ Harvest Area, Production,
5.1.4
Table Productivity of Peanut and Green Peas in Belu Regency by Sub-
District,2011…………………………………………………………………………………………………196
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu dan Ubi Jalar di
Tabel Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011/Harvest Area, Production,
5.1.5
Table Productivity of Cassava and Sweet Potato in Belu Regency by Sub-
District,2011…………………………………………………………………………………………………197
Jumlah Rumah Tangga Pemelihara Ternak Sapi dan Kerbau dan Jumlah
Tabel
5.4.1 Ternak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan ,2011/ Numbers of Cows
Table
and Buffalos Breeder and Cattles in Belu Regency by Sub-District, 2011…… 225
Tabel Sepuluh Penyakit Dominan pada Ternak di Kabupaten Belu, 2011/ Ten
5.4.5
Table Dominant Cattle Diseases in Belu Regency , 2011……………………………………… 229
Tabel Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten Belu Menurut Tipe, 2010-
5.5.3
Table 2011/Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type,2010-2011..237
Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan dan
Tabel
5.6.1 Kecamatan di Kabupaten Belu,2011/ Planning Forestry Area by it Function
Table
and Sub-District in Belu Regency, 2011……………………………………………………… 245
Tabel Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu di Kabupaten Belu,2011/
5.6.3
Table The Inter-Island Shipping of Non Timber Products in Belu Regency, 2011…… 249
Tabel Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Kayu di Kabupaten Belu,2011/ The
5.6.4
Table Inter-Island Shipping of Timber Products in Belu Regency, 2011………………… 250
Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan Menurut
Tabel
6.2.4 Jenis Pelanggan di Kabupaten Belu,2011/ Volume and Value of Water
Table
Supply by Costumer Type in Belu Regency, 2011………………………………………… 268
Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan
Tabel
8.1.8 Udara Haliwen Menurut Bulan di Kabupaten Belu,2011/ Volume of Cargo
Table
Loaded/ Unloaded Via Haliwen Air Port by Month in Belu Regency, 2011……308
Jumlah Wajib Pajak, Target Penerimaan Pajak, dan Realisasi Pajak Menurut
Tabel
9.1.3 Kecamatan di Kabupaten Belu,2011/Numbers of Taxpayer, Target and
Table
Realization of Tax Revenue by Sub-District in Belu Regency,2011……… 341
Tabel Harga Eceran Beberapa Jenis Barang di Kabupaten Belu,2011/ Retail Prices
9.2.1
Table of Many Kind of Commodities in Belu Regency, 2011…………………………………… 345
Tabel Indeks Harga 9 Bahan Pokok Menurut Bulan di Kabupaten Belu,2011/ Price
9.2.2
Table Index of 9 Essential Commodities by Month in Belu Regency, 2011………… 347
Posisi Kredit Usaha Kecil (KUK) dan Giro Perbankan di Kabupaten Belu,
Tabel
9.3.5 2004-2010/ Small Establishment’s Credits Position of Banking and Giro in
Table
Belu Regency, 2004-2010…………………………………………………………………………… 359
Tabel Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Buang Air di Kabupaten Belu,
10.2.10
Table 2011/ Percentage Households by Toilet Facility in Belu Regency, 2011………… 393
Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan Bahan Bakar Utama untuk
Tabel
10.2.15 Memasak di Kabupaten Belu, 2011/ Numbers of Household by Sub-District
Table
and Main Source of Cooking Fuel in Belu Regency, 2011…………………………… 398
Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000
Tabel
11.2 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2011/ Gross Regional Product of Belu
Table
Regency by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices, 2009-2011… 409
Index Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga
Tabel Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009-2011/ Chained Index of
11.6
Table Belu Regency Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000
Market Prices, 2009-2011…………………………………………………………………………… 417
SEJARAH SINGKAT
KABUPATEN BELU
A BRIEF HISTORY OF BELU REGENCY
Gambaran Umum Masyarakat Common Picture Of Belu’s
Belu Society
Ditinjau dari segi Budaya dan Observed by anthropologically and
Antropologis, penduduk Kabupaten Belu culturally, Belu’s society divided into
dalam susunan masyarakatnya terbagi atas fourth sub-ethnic, there are Ema Tetun,
4 sub etnik yang besar yaitu : Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak, and Ema
Ema Kemak, Ema Bunak dan Ema Dawan Dawan Manlea. This sub-ethnic inhabit
Manlea. Keempat sub etnik mendiami in the certain characteristic location
lokasi-lokasi dengan karakteristik tertentu with catholic follower as majority. Each
dengan kekhasan penduduk bermayoritas ethnic have both difference and
penganut agama Kristen Katolik. Masing-
similarity language and culture
masing etnik tersebut mempunyai bahasa
dan praktek budaya yang saling berbeda
practice. Nevertheless, Belu’s society
satu sama lain dan kesamaan dilain segi. can live in the harmonious easily
Kendati demikian, masyarakat Belu dapat because of the specific similarity
dengan mudah hidup rukun dikarenakan aspects. Their dominant of livelihood is
aspek kesamaan-kesamaan spesifik. Mata farming which is still done by
pencaharian utama adalah bertani yang traditionally extensive.
masih dikerjakan secara ekstensif
tradisional.
Dari aspek ekologis, kondisi tanah Ecologically, the condition of
Belu sangat subur karena selain memiliki Belu’s land is fertile because owning
lapisan tanah jenis berpasir dan hitam juga black and sandy type of soil as well as
curah hujan yang relatif merata sepanjang the rainfall which is relative flat during
tahun. Hal ini membuatnya potensial untuk the year. This condition making Belu
dikembangkan menjadi daerah peternakan potential to be developed become the
dan pertanian. Sub sektor perikanan ranch and agriculture area. Fishery
dengan kawasan pantai yang membentang sub-sector with the coast area unfolding
dari selatan sampai utara turut
from north to south of Belu take part in
mempengaruhi pemerataan pekerjaan dan
pendapatan. Selain itu dari sub sektor
influenced the job and earning’s
kehutanan kontribusi yang diperoleh juga distribution.. Besides, forestry sub-
signifikan dengan beberapa jenis pohon sector, contribution are also significant
seperti cendana, eukaliptus, kayu merah with some production such as
dan jati. Dari sektor lainnya juga sandalwood, eucalyptus, red wood, and
memberikan kontribusi yang signifikan teak. The other sector also give
terhadap pembentukan PDRB dan significant contribution in forming
peningkatan PAD. Gross Regional Domestic Products and
raising Regional Income.
lxxix
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
THE BRIEF HISTORY OF BELU
lxxx
Belu Regency in Figures 2012
SEJARAH SINGKAT BELU
lxxxi
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
THE BRIEF HISTORY OF BELU
lxxxii
Belu Regency in Figures 2012
SEJARAH SINGKAT BELU
lxxxiii
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
THE BRIEF HISTORY OF BELU
lxxxiv
Belu Regency in Figures 2012
SEJARAH SINGKAT BELU
1. Bentuk Lambang Daerah adalah 1. Form of the device area is a five side
Perisai bersisi lima mempunyai arti shield mean as follow:
sebagai berikut :
Perisai melambangkan alat The shield symbolize the
perlindungan rakyat appliance of people’s
Sisi lima melambangkan protection.
Pancasila sebagai dasar negara The five side symbolize
Pancasila as the national
philosophy
lxxxv
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
THE BRIEF HISTORY OF BELU
2. Warna dan Isi Lambang adalah Tata 2. Color and fill of symbol
warna lambang berwarna Merah, The symbol colored in Red, Yellow,
Kuning, Coklat, Hijau, Putih dan Brown, Green, White, and Black
Hitam; melambangkan kain tenunan symbolizing Belu’s woven cloth
rakyat Kabupaten Belu, yang meaning as follows:
mempunyai arti : Red symbolize the bravery
Merah melambangkan keberanian;
Yellow symbolize the supremacy
Kuning melambangkan keagungan;
Brown symbolize the firmness
Coklat melambangkan ketabahan
hati;
Green symbolize the prosperity
Hijau melambangkan kemakmuran; White symbolize the chastity
Putih melambangkan kesucian; Black symbolize the justice
Hitam melambangkan
ketenangan/keadilan.
3. Arti Lambang 3. Meaning of symbol
Lukisan bintang berwarna kuning The gold star symbolize the
emas melambangkan keagungan
Almighty God
Tuhan Yang Maha Esa;
Padi dan kapas melambangkan Paddy and cotton symbolize the
kemakmuran sandang pangan; food and clothes prosperity
Padi 20 butir dan kapas 12 biji serta 20 items of paddy and 12 seeds of
angka 1958 menunjukkan hari, cotton and also numeral of 1958
tanggal, tahun terbentuknya
showing the day, date of, and year
Kabupaten Belu dalam wilayah
daerah Propinsi Nusa Tenggara Belu Regency was formed in the
Timur ; province area of East Nusa
Tiber melambangkan alat asli seni Tenggara
tari rakyat (tarian Likurai) yang telah Tiber symbolize the original
ada serta tumbuh dalam masyarakat
Belu sejak dahulu dan berkembang appliance of Belunese art of dance
terus hingga sekarang; Kelewang located in its case
Kelewang dalam keadaan tersarung among the ruddling and yellow
terletak di antara warna merah dan symbolize the bravely struggle,
kuning melambangkan perjuangan firmness, and the spirit
keberanian, kesungguhan hati dan
The banyan tree symbolize the
semangat;
Pohon beringin melambangkan association and people’s protector,
persatuan dan tempat rakyat placed above Tiber and Kelewang
berlindung, terletak di atas tiber dan Under the gold star and above the
kelewang; banyan tree, it is written “Belu”
Dibawah Bintang dan di atas Pohon means “friend”.
Beringin tertulis dengan kata latin
berbunyi “BELU“ yang berarti
“SAHABAT“.
lxxxvi
Belu Regency in Figures 2012
PENJELASAN UMUM
PENJELASAN UMUM
Beberapa data yang kami sajikan dalam penerbitan ini merupakan data
perbaikan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya.
2. Satuan :
3. Sumber Data :
Data yang ada dalam penerbitan ini ada yang dikumpulkan langsung
oleh Badan Pusat Statistik melalui survei rutin maupun sensus lengkap, dan
sebagian lainnya merupakan data sektoral yang bersumber dari
Dinas/Badan/Kantor/Lembaga terkait.
lxxxvii
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EXPLANATORY NOTES
EXPLANATORY NOTES
Symbol, unit and other which are used in this publication, are as follows.
1. Symbols:
i. ... : Data not yet available
ii. - : Data not available or data negligible
iii. . : Tanda Desimal
2. UnIt :
3. Sources :
Statistical data presented in this publication are based on secondary
statistical data compiled as a part of the normal activities of various
government and private institution in Belu and some of data represent the result
of survey, conducted by the BPS Belu.
3
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GEOGRAPHY
4
Belu Regency in Figures 2012
GEOGRAFI
7
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GEOGRAFI
10
Belu Regency in Figures 2012
LETAK & KEADAAN
GEOGRAFI
POSITION & GEOGRAPHIC
CONDITION
LETAK & KEADAAN GEOGRAFI
13
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POSITION & GEOGRAPHIC CONDITION
14
Belu Regency in Figures 2012
LETAK & KEADAAN GEOGRAFI
15
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POSITION & GEOGRAPHIC CONDITION
16
Belu Regency in Figures 2012
LETAK & KEADAAN GEOGRAFI
Panjang Sungai
Kecamatan Nama Sungai
No. Length of Rivers
Sub-District Name of Rivers
(km)
[1] [2] [3]
Benenai 100
1. Malaka Barat
Delek 15
Baen 30
2. Malaka Tengah
Wedik 10
Talimetan 8
3. Malaka Timur
Motahoar 7
Buik 40
4. Tasifeto Barat
Luradik 10
Baukama 45
5. Tasifeto Timur Baukoek 10
Motamuru 15
Welulik 18
6. Lamaknen
Malibaka 50
7. Kota Atambua Talau 50
Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu
Source : Department of Infrastructure, Belu Regency
17
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
IKLIM
CLIMATE
IKLIM
Lanjutan
Tabel 1.2.1
Table Continued
(Hari/Days)
Stasiun Pengukuran
Juli Agustus September Oktober November Desember
Hujan
July August September October November December
Rain Gauge Station
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Biudukfoho/Rinhat 11 1 - 12 - 14
Betun/Malaka Tengah 12 4 1 10 10 17
Bakustulama/Tasifeto Barat - - - - - -
Boas/Malaka Timur - - - - - -
Fatukmetan/Kakuluk Mesak - - - - - -
Fatulotu/Lasiolat - - - - - -
Fohoeka/Nanaet Dubesi - - - - - -
Hanemasin/Wewiku - - - - - -
Haekesak/Raihat 4 - - - - -
Kaputu/Sasitamean 1 - - - - -
Kuneru/Kota Atambua - - - - - -
Lebur/Raimanuk - - - - - -
Laleten/Weliman 22 - - - - -
Lakekun/Kobalima - - - - - -
Loonuna/Lamaknen Selatan
Motabuik/Atambua Selatan - - - 12 - -
Maan/Laenmanen - - - - - -
Motaulun/Malaka Barat - - - - - -
Naimana/Malaka Tengah 8 - - - - -
Umarese/Kakuluk Mesak - - - 1 4 15
Sukabitetek/Raimanuk - - - - - -
Weluli/Lamaknen - - - - - -
Wedomu/Tasifeto Timur - - - - - 15
Wemasa/Kobalima - - - - - -
Webua/Kobalima - - - - - -
Rata-rata per Bulan
2 1 0 1 1 2
Per Month Average
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Source Agriculture and Estate Services of Belu Regency
Lanjutan
Tabel 1.2.2
Table Continued
(mm)
Stasiun Pengukuran
Juli Agustus September Oktober November Desember
Hujan
July August September October November December
Rain Gauge Station
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Biudukfoho/Rinhat 125 10 - 2460 - 332
Betun/Malaka Tengah 92 20 3 51 112 221
Bakustulama/Tasifeto Barat - - - - - -
Boas/Malaka Timur - - - - - -
Fatukmetan/Kakuluk Mesak - - - - - -
Fatulotu/Lasiolat - - - - - -
Fohoeka/Nanaet Dubesi - - - - - -
Hanemasin/Wewiku - - - - - -
Haekesak/Raihat 1 - - - - -
Kaputu/Sasitamean 3 - - - - -
Kuneru/Kota Atambua - - - - - -
Lebur/Raimanuk - - - - - -
Laleten/Weliman 190 - - - - -
Lakekun/Kobalima - - - - - -
Loonuna/Lamaknen Selatan
Motabuik/Atambua Selatan - - - 2 460 - -
Maan/Laenmanen - - - - - -
Motaulun/Malaka Barat - - - - - -
Naimana/Malaka Tengah 70 - - - - -
Umarese/Kakuluk Mesak - - - 6 29 415
Sukabitetek/Raimanuk - - - - - -
Weluli/Lamaknen - - - - - -
Wedomu/Tasifeto Timur - - - - - 5 079
Wemasa/Kobalima - - - - - -
Rata-rata per Bulan
19 1 0 199 6 242
Per Month Average
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Source Agriculture and Estate Services of Belu Regency
Grafik Persentase Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Belu, 2011
2.2
Graphic Percentage of Village by Village Classification in Belu Regency, 2011
Sumber : PMD
Source PMD
29
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PEMERINTAHAN
Dusun/
RT
Kecamtan Desa Kelurahan Lingkungan RW
Sub-
Sub-District Village Suburbs Local Neighborhood
Neighborhood
Settlement
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 16 - 25 24 207
Rinhat 20 - 109 118 221
Wewiku 12 - 76 98 217
Weliman 14 - 76 87 186
Malaka Tengah 17 - 102 140 331
Sasita Mean 9 - 55 55 92
Io Kufeu 7 - 47 52 87
Botin Leobele 5 - 29 29 49
Malaka Timur 6 - 46 62 118
Laen Manen 9 - 67 74 130
Raimanuk 9 - 78 85 140
Kobalima 8 - 47 47 119
Kobalima Timur 4 - 23 22 53
Tasifeto Barat 8 - 62 62 185
Kakuluk Mesak 6 - 33 28 96
Nanaet Dubesi 4 - 20 20 40
Kota Atambua - 4 9 24 116
Atambua Barat - 4 8 24 92
Atambua Selatan - 4 9 21 97
Tasifeto Timur 12 - 59 46 176
Raihat 6 - 37 22 95
Lasiolat 7 - 25 - 69
Lamaknen 9 - 38 38 97
Lamaknen Selatan 8 - 44 52 104
Kabupaten Belu
196 12 1 124 1 230 3 117
Belu Regency
Sumber : Potensi Desa 2011 (PODES 2011), BPS
Source PODES 2011, BPS
31
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
32
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Banyaknya PNS Daerah, PNS Pusat, BUMN/BUMD, dan Honorer/ Kontrak/ PTT
Tabel Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi Kabupaten Belu, 2011
2.3
Table Numbers of Local Civilization, Central Civilization, BUMN/BUMD, and Honorary
by Sex and Office/ Department/ Institution in Belu Regency,2011
BUMN/
PNS Daerah PNS Pusat Honorer/
BUMD Jumlah
Kecamtan Local Central Kontrak/PTT
State-owned Total
Sub-District Civilization Civilization Honorary
companies
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
01. Kecamatan
Malaka Barat 29 5 - - - - 1 1 30 6
Rinhat 12 1 - - - - 2 1 14 2
Wewiku 8 1 - - - - 3 2 11 3
Weliman 32 5 - - - - 2 - 34 5
Malaka Tengah 49 16 - - - - 1 - 50 16
Sasita Mean 16 4 - - - - - - 16 4
Io Kufeu 4 1 - - - - 3 - 7 1
Botin Leobele 10 2 - - - - 2 - 12 2
Malaka Timur 25 4 - - - - 1 - 26 4
Laen Manen 8 3 - - - - 3 1 11 4
Raimanuk 10 - - - - - 2 - 12 0
Kobalima 34 10 - - - - 3 2 37 12
Kobalima Timur 12 4 - - - - 3 1 15 5
Tasifeto Barat 21 12 - - - - 1 - 22 12
Kakuluk Mesak 41 5 - - - - 1 - 42 5
Nanaet Dubesi 13 - - - - - 2 - 15 0
Kota Atambua 42 24 - - - - 1 4 43 28
Atambua Barat 32 26 - - - - 1 - 33 26
Atambua Selatan 40 17 - - - - 2 - 42 17
Tasifeto Timur 19 3 - - - - 1 1 20 4
Raihat 18 1 - - - - 1 - 19 1
Lasiolat 7 2 - - - - 1 - 8 2
Lamaknen 9 3 - - - - 2 - 11 3
Lamaknen Selatan 8 - - - - - 1 - 9 0
33
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Tabel Lanjutan
2.3
Table Continued
BUMN/
PNS Daerah PNS Pusat Honorer/
Kantor/Dinas/Instansi BUMD Jumlah
Local Central Kontrak/PTT
Office/Department/ State-owned Total
Civilization Civilization Honorary
Institution companies
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
2. Sekertaris Daerah 131 67 - - - - 27 14 158 81
3. Sekretariat DPRD 23 26 - - - - 9 - 32 26
4. Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan 65 42 - - - - 7 2 72 44
dan Aset Daerah
5. Dinas Kependudukan
19 16 - - - - 1 2 20 18
dan Pencatatan Sipil
6. Dinas Kebudayaan
24 15 - - - - - - 24 15
dan Pariwisata
7. Dinas Kehutanan 70 20 - - - - 2 1 72 21
8. Dinas Kelautan dan
35 18 - - - - 13 - 48 18
Perikanan
9. Dinas Peternakan 56 27 - - - - - - 56 27
10. Dinas Perindustrian
37 11 - - - - 4 - 41 11
dan Perdagangan
11. Dinas Pertanian dan
81 27 - - - - 11 1 92 28
Perkebunan
12. Dinas Koperasi
Usaha Kecil dan 20 10 - - - - 15 9 35 19
Menengah
13. Dinas Pekerjaan
150 24 - - 1 - 165 2 316 26
Umun dan Perumahan
14. Dinas Pertambangan
36 10 - - - - 22 4 58 14
dan Energi
15. - Dinas Pendidikan
70 21 - - - - - - 70 21
Pemuda dan Olah Raga
- Dinas Pendidikan
Pemuda da Olah 1863 1943 - - - - 936 1635 2799 3578
Raga(Guru)*
16. Dinas Sosial Tenaga
49 18 - - - - 4 1 53 19
Kerja dan Transmigrasi
17. Dinas Perhubungan
Komunikasi dan 113 23 - - - - 19 6 132 29
Informatika
Jumlah II / Total II 2842 2318 0 0 1 0 1235 1677 4078 3995
34
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Lanjutan
Tabel 2.3
Table Continued
BUMN/
PNS Daerah PNS Pusat Honorer/
Kantor/Dinas/Instansi BUMD Jumlah
Local Central Kontrak/PTT
Office/Department/ State-owned Total
Civilization Civilization Honorary
Institution companies
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
35
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Lanjutan
Tabel 2.3
Table Continued
BUMN/
PNS Daerah PNS Pusat Honorer/
Kantor/Dinas/Instansi BUMD Jumlah
Local Central Kontrak/PTT
Office/Department/ State-owned Total
Civilization Civilization Honorary
Institution companies
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
33. Kementrian Agama - - 104 97 - - 1 2 105 99
34. Pengadilan Agama
- - 13 4 - - 4 - 17 4
Atambua
35. Pengadilan Negeri - - 24 17 - - 11 - 35 17
36. Kejaksaan Negeri
- - 24 7 - - - - 24 7
Atambua
37. Komisi Pemilihan
15 8 2 3 - - 9 - 26 11
Umum
38. Inspektorat 33 14 - - - - - - 33 14
39. Polres 22 4 - - - - - - 22 4
40. Satuan Polisi Pamong
74 6 - - - - 4 - 78 6
Praja
41. Imigrasi - - 52 10 - - - - 52 10
42. Kodim 1605 163 8 - - - - - - 163 8
43. PLN - - - - 22 - - - 22 0
44. PDAM 3 - - - 43 5 - - 46 5
45. Bandar Udara Haliwen 18 2 - - - - 8 2 26 4
46. UPP Kelas III Atapupu 14 1 - - - - 2 1 16 2
47. Lembaga Penyiaran
1 - 1 1 - - - 2 2 3
Public Local
48. Perum Bulog 12 1 - - - - 8 - 20 1
49. RSPP Betun 23 62 - - - - 16 30 39 92
50. Rumah Sakit Katolik 2 2 - - - - 26 61 28 63
51. PD Belu Bhakti 3 - - - 2 - 5 4 10 4
52. Akademi Keperawatan 11 19 - - - - 11 6 22 25
54. Telkom - - - - 4 - 3 3 7 3
55. Pos&Giro - - - - 20 2 8 4 28 6
Jumlah IV / Total IV 394 127 220 139 91 7 116 115 821 388
36
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Lanjutan
Tabel 2.3
Table Continued
BUMN/
PNS Daerah PNS Pusat BUMD Honorer/
Kantor/Dinas/Instansi Jumlah
Local Central State- Kontrak/PTT
Office/Department/ Total
Civilization Civilization owned Honorary
Institution
companies
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
56. Pegadaian Pasar
- - - - 6 1 4 - 10 1
Baru
57. Pegadaian Atambua - - - - 6 - 18 1 24 1
37
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Banyaknya PNS Daerah, PNS Pusat, BUMN/BUMD, dan Honorer/ Kontrak/ PTT
Menurut Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi
Tabel Kabupaten Belu, 2011
2.4
Table Numbers of Local Civilization, Central Civilization, BUMN/BUMD, and Honorary
by Sex, Education Level and Office/ Department/ Institution in Belu
Regency,2011
38
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Tabel Lanjutan
2.4
Table Continued
39
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Lanjutan
Tabel 2.4
Table Continued
40
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Lanjutan
Tabel 2.4
Table Continued
41
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Lanjutan
Tabel 2.4
Table Continued
Jumlah/Total I+II+III+IV+V 520 13 225 38 2559 1428 1334 2042 1608 1370 78 26 6324 4917
42
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Golongan PNS
Order of Civilization Jumlah
Kecamtan
Total
Sub-District I II III IV
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
01. Kecamatan
Malaka Barat 4 - 15 2 9 3 1 - 29 5
Rinhat - - 5 1 6 - 1 - 12 1
Wewiku - - 2 - 5 1 1 - 8 1
Weliman 4 - 17 2 9 3 2 - 32 5
Malaka Tengah 4 - 31 12 13 4 1 - 49 16
Sasita Mean 2 - 7 3 6 1 1 - 16 4
Io Kufeu - - 1 - 3 1 - 4 1
Botin Leobele - - 2 - 7 2 1 - 10 2
Malaka Timur 1 - 11 - 12 4 1 - 25 4
Laen Manen - - 2 2 4 1 2 - 8 3
Raimanuk - - 2 - 7 - 1 - 10 0
Kobalima 1 - 8 2 24 8 1 - 34 10
Kobalima Timur - - 4 2 7 2 1 - 12 4
Tasifeto Barat 2 - 11 8 6 4 2 - 21 12
Kakuluk Mesak 5 1 22 3 13 1 1 - 41 5
Nanaet Dubesi 1 - 5 - 5 - 2 - 13 0
Kota Atambua 2 - 17 8 21 16 2 - 42 24
Atambua Barat 2 1 8 6 22 18 - 1 32 26
Atambua Selatan 2 - 9 7 28 10 1 - 40 17
Tasifeto Timur 2 - 9 2 7 1 1 - 19 3
Raihat - - 9 - 8 1 1 - 18 1
Lasiolat - - 1 1 5 1 1 - 7 2
Lamaknen - - 4 2 4 1 1 - 9 3
Lamaknen Selatan - - - - 7 - 1 - 8 0
Jumlah I / Total I 32 2 202 63 238 83 27 1 499 149
43
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Lanjutan
Tabel 2.5
Table Continued
Golongan PNS
Kantor/Dinas/Instansi Order of Civilization Jumlah
Office/Department/ Total
Institution I II III IV
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
2. Sekertaris Daerah 10 - 58 35 56 31 7 1 131 67
3. Sekretariat DPRD 4 - 8 15 8 9 3 2 23 26
4. Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan 4 - 22 15 34 24 5 3 65 42
dan Aset Daerah
5. Dinas Kependudukan
1 - 6 6 10 8 2 2 19 16
dan Pencatatan Sipil
6. Dinas Kebudayaan
1 - 7 6 14 8 2 1 24 15
dan Pariwisata
7. Dinas Kehutanan 1 - 30 11 35 9 4 - 70 20
8. Dinas Kelautan dan
1 - 11 3 18 14 5 1 35 18
Perikanan
9. Dinas Peternakan 3 - 23 7 26 18 4 2 56 27
10. Dinas Perindustrian
1 - 11 1 20 9 5 1 37 11
dan Perdagangan
11. Dinas Pertanian dan
6 - 32 10 39 16 4 1 81 27
Perkebunan
12. Dinas Koperasi
Usaha Kecil dan - - 8 3 8 6 4 1 20 10
Menengah
13. Dinas Pekerjaan
62 - 47 12 38 12 3 - 150 24
Umun dan Perumahan
14. Dinas Pertambangan
4 - 9 3 21 6 2 1 36 10
dan Energi
15. - Dinas Pendidikan
2 - 31 7 31 14 6 - 70 21
Pemuda dan Olah Raga
- Dinas Pendidikan
Pemuda da Olah - - 308 446 1 108 1 160 447 337 1 863 1 943
Raga(Guru)*
16. Dinas Sosial Tenaga
- - 19 3 25 13 5 2 49 18
Kerja dan Transmigrasi
17. Dinas Perhubungan
Komunikasi dan 6 - 63 12 38 11 6 - 113 23
Informatika
Jumlah II / Total II 106 0 693 595 1 529 1 368 514 355 2 842 2 318
44
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Lanjutan
Tabel 2.5
Table Continued
Golongan PNS
Kantor/Dinas/Instansi Order of Civilization Jumlah
Office/Department/ Total
Institution I II III IV
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
18. Dinas Kesehatan 3 - 17 36 25 24 4 1 49 61
19. Badan Lingkungan
2 - 6 4 10 8 3 2 21 14
Hidup
20. Badan Perencanaan
4 - 9 4 15 14 7 1 35 19
Pembangunan Daerah
21. Badan Penyuluhan dan
1 - 32 3 84 15 9 1 126 19
Ketahanan Pangan
22. Badan Pemberdayaan
Perempuan dan - - 32 7 61 23 10 3 103 33
Keluarga Berencana
23. Badan Perpustakaan
- - 3 9 13 9 5 - 21 18
Arsip dan Dokumentasi
24. Badan KesatuanBangsa
- - 1 4 17 5 4 - 22 9
dan Politik
25. Badan Pemberdayaan
3 - 11 2 14 6 4 - 32 8
Masyarakat
26. Badan Pertanahan
- - 7 3 21 5 1 - 29 8
Nasional
27. Badan Pusat Statistik - - 4 2 22 8 1 - 27 10
28. Badan Penanggulangan
- - 2 2 12 2 3 - 17 4
Bencana
29. Badan Kepegawaian
Pendidikan dan 1 - 14 11 11 11 3 - 29 22
Pelatihan
30. Kantor Pelayanan
Perbendaharaan - - 12 - 10 - - - 22 0
Negara
31. Kantor Pelayanan
- - 5 1 4 4 - 1 9 6
Perijinan Terpadu
32. Kementrian Hukum dan
- - 19 2 30 8 1 - 50 10
Hak Asasi Manusia
Jumlah III / Total III 14 0 174 90 349 142 55 9 592 241
45
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Lanjutan
Tabel 2.5
Table Continued
Golongan PNS
Kantor/Dinas/Instansi Order of Civilization Jumlah
Office/Department/ Total
Institution I II III IV
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
33. Kementrian Agama 2 - 18 23 75 68 9 6 104 97
34. Pengadilan Agama
- - 1 2 9 2 3 - 13 4
Atambua
35. Pengadilan Negeri - - 8 5 13 12 3 - 24 17
36. Kejaksaan Negeri
- - 9 3 14 4 1 - 24 7
Atambua
37. Komisi Pemilihan
1 - 8 6 7 5 1 - 17 11
Umum
38. Inspektorat - 1 12 4 16 8 5 1 33 14
39. Polres 11 - 9 - 2 4 - - 22 4
40. Satuan Polisi Pamong
5 1 53 2 14 3 2 - 74 6
Praja
41. Imigrasi - - 40 8 11 2 1 - 52 10
42. Kodim 1605 119 - 44 8 - - - - 163 8
43. PLN - - - - - - - - 0 0
44. PDAM - - - - 3 - - - 3 0
45. Bandar Udara Haliwen 3 - 12 2 3 - - - 18 2
46. UPP Kelas III Atapupu - - 12 - 2 1 - - 14 1
47. Lembaga Penyiaran
- - - - 2 1 - - 2 1
Public Local
48. Perum Bulog - - 4 - 8 1 - - 12 1
49. RSPP Betun 1 1 13 54 9 7 - - 23 62
50. Rumah Sakit Katolik - - - 1 2 1 - - 2 2
51. PD Belu Bhakti - - 1 - 1 - 1 - 3 0
52. Akademi Keperawatan - - 2 7 9 11 - 1 11 19
54. Telkom - - - - - - - - 0 0
55. Pos&Giro - - - - - - - - 0 0
Jumlah III / Total IV 142 3 246 125 200 130 26 8 614 266
46
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Lanjutan
Tabel 2.5
Table Continued
Golongan PNS
Kantor/Dinas/Instansi Order of Civilization Jumlah
Office/Department/ Total
I II III IV
Institution
L P L P L P L P L P
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
Jumlah V / Total V 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah/Total I+II+III+IV+V 294 5 1 315 873 2 316 1 723 622 373 4 547 2 974
47
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Banyaknya PNS Daerah/ PNS Pusat Menurut Jenjang Jabatan Eselon dan Jenis
Tabel Kelamin, 2011
2.6
Table Numbers of Local Civilization/ Central Civilization by Eselon Order in Belu
Regency, 2011
1. Eselon II A 0 0 1 0 1 0
2. Eselon II B 0 0 25 2 25 2
3. Eselon III A 6 0 64 8 70 8
7. Eselon VA 11 7 5 2 16 9
8. Eselon VB 11 3 0 0 11 3
48
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
b. Menggunakan hak
pilih/Using The Vote 170 711 164 250 167 462 156 527
Right
- Suara sah/Valid Vote 153 468 154 787 167 251 147 078
c. Tidak menggunakan
hak pilih/ Not Using 61 489 59 059 27 604 63 988
The Vote Right
Sumber : KPU Kabupaten Belu
Source KPU of Belu Regency
49
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
50
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Anggota DPRD
Partai Politik Local Legislators Peresentase
Political Party Laki-Laki Perempuan Jumlah Percentage
Male Female Total
[1] [2] [3] [4] [5]
1. Partai Demokrat 4 1 5 14,29
2. Partai Golongan Karya (Golkar) 3 1 4 11,43
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P)
3 - 3 8,57
4. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 2 1 3 8,57
5. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 3 1 4 11,43
6. Partai Demokrasi Kebangsaan PDK) 2 1 3 8,57
7. Partai Amanat Nasional (PAN) 3 - 3 8,57
8. Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) - 1 1 2,86
9. Partai Pelopor 1 1 2 5,71
10. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 2 - 2 5,71
11. Partai Perjuangan Indonesia baru (PPIB) 1 - 1 2,86
12. Partai Barisan Nasional (Barnas) 1 - 1 2,86
13. Partai Damai Sejahtera (PDS) - - 0 0,00
14. Partai Republik Nusantara (RepublikaN) - - 0 0,00
15. Partai Karya Perjuangan (Pakar pangan) 1 - 1 2,86
16. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) - - 0 0,00
17. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) - - 0 0,00
18. Partai Pengusha dan Pekerja Indonesia
(PPPI)
- - 0 0,00
19. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
(PNI-M)
- - 0 0,00
20. Partai Pemuda Indonesia (PPI) - - 0 0,00
21. Partai Lainnya 2 - 2 5,71
Kabupaten Belu
28 7 35 100
Belu Regency
Sumber : KPU Kabupaten Belu
Source KPU of Belu Regency
51
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Jenis Keputusan
No. 2009 2010 2011
Type of Decree
[1] [2] [3] [4] [5]
1. Peraturan Daerah/ 18 18 9
Local Rule
2. Keputusan DPRD/ 7 8 10
Assembly Decree
3. Pernyataan/ - - -
Statement
4. Pernyataan Pendapat/ - - -
Opinion
5. Resolusi / Resulution - - -
6. Kesimpulan Pendapat / - - -
Opinion Resume
7. Keputusan Pimpinan / - - -
Chair Person’s Decree
8. Memorandum / - - -
Memorandum
Jumlah / Total 34 35 28
Sumber : DPRD Kabupaten Belu
Source House of Parliament of Belu Regency
52
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Kecamatan
2010 2011
Sub-District
53
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
GOVERNMENT
Kecamatan
2010 2011
Sub-District
[1] [2] [3]
01. Malaka Barat 116 23
02. Rinhat 153 -
03. Wewiku 137 115
04. Weliman 248 120
05. Malaka Tengah 300 116
06. Sasita Mean 412 80
07. Io Kufeu - 974
08. Botin Leobele 115 233
09. Malaka Timur 448 437
10. Laen Manen 956 469
11. Raimanuk - 30
12. Kobalima 1 248 1 988
13. Kobalima Timur 350 140
14. Tasifeto Barat 255 71
15. Kakuluk Mesak 140 150
16. Nanaet Dubesi 581 469
17. Kota Atambua 112 200
18. Atambua Barat 88 50
19. Atambua Selatan 36 71
20. Tasifeto Timur 153 170
21. Raihat 200 190
22. Lasiolat 130 100
23. Lamaknen 135 90
24. Lamaknen Selatan 136 134
Kabupaten Belu
6 449 6 420
Belu Regency
Sumber : Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Belu
Source Population and Civil Record Office of Belu Regency
54
Belu Regency in Figures 2012
PEMERINTAHAN
Hak Pakai 4 -
Jumlah
1 626 1 509
Total
Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Belu
Source Belu Regency Bureau of Real Estate
55
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BAB / CHAPTER
3
PENDUDUK &
KETENAGAKERJAAN
POPULATION & MAN POWER
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
59
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION & MAN POWER
60
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
11. Disebut migrasi risen apabila tempat 11. Recent migration is when someone’s
tinggal seseorang pada saat residence at the time of enumeration
pencacahan berbeda dengan tempat was different from his/her residence
tinggalnya lima tahun yang lalu. five years ago.
12. Sumber utama data ketenagakerjaan 12. The main source of man power data is
adalah Survei Angkatan Kerja National Labor Force Survey
Nasional (SAKERNAS). Survei ini (SAKERNAS). The survey is specifically
khusus dirancang untuk
designed to collect information on
mengumpulkan informasi/ data
labor force statistics. Previously, the
ketenagakerjaan. Pada beberapa
survey sebelumnya, pengumpulan collection of such as data integrated
data ketenagakerjaan dipadukan with other surveys, such as National
dalam kegiatan lainnya, seperti Survei Social-Economic Survey (SUSENAS),
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), Population Census (SP), and Inter-
Sensus Penduduk (SP), dan Survei Census Population Survey (SUPAS).
Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
The first SAKERNAS was conducted in
SAKERNAS pertama kali
diselenggarakan pada tahun 1976, 1976, and conducted annually during
kemudian dilanjutkan pada tahun the period 1977-1978. During 1986-
1977 dan 1978. Pada tahun 1986- 1993, SAKERNAS was conducted
1993, SAKERNAS dilaksanakan secara quarterly in all provinces in Indonesia,
triwulanan di seluruh provinsi di on 1994-2001, SAKERNAS was
Indonesia, baru sejak tahun 1994-
conducted yearly, every August of the
2001, SAKERNAS dilaksanakan secara
year. During the period 2002-2004
tahunan yaitu setiap bulan Agustus.
Pada tahun 2002-2004, disamping beside a yearly SAKERNAS, BPS also
SAKERNAS tahunan dilakukan pula conducted a quarterly prompt
SAKERNAS triwulanan. SAKERNAS indicators of Indonesian labor Market
triwulanan ini dimaksudkan untuk (KMLM) recommended by ILO (The
memantau indikator ketenagakerjaan international Labor Organization).
secara dini di Indonesia, yang
mengacu pada KILM (The Key
Indicators of The Labor Market).
13. Penduduk usia kerja adalah 13. Working age population is population
penduduk yang berumur lima belas aged 15 years old and over.
tahun ke atas.
14. Angkatan kerja adalah penduduk usia 14. Labor force are population 15 years
kerja (15 tahun lebih) yang bekerja, old and over, who in the previous
atau punya pekerjaan namun week was working, temporarily absent
sementara tidak bekerja dan from work but having jobs, and
pengangguran. unemployment.
61
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION & MAN POWER
15. Bekerja adalah melakukan pekerjaan 15. The concept of working is activities
dengan maksud memperoleh atau intended to earn income by doing
membantu memperoleh pendapatan work or helping to do work at least
atau keuntungan dan lama
one hour continuously during the
bekerjanya paling sedikit 1 jam
reference week (including unpaid
secara terus menerus dalam
seminggu yang lalu (termasuk family worker/s for any economic
pekerja keluarga tanpa upah yang activities).
membantu dalam suatu usaha/
kegiatan ekonomi).
16. Jumlah jam kerja seluruhnya adalah 16. Total working hours are total hours
jumlah jam kerja yang digunakan which spent by an employee to
untuk bekerja (tidak termasuk jam perform all jobs (excluding the time
kerja istirahat resmi dan jam kerja used for other activities which are not
yang digunakan untuk hal-hal di luar classified as work).
pekerjaan).
17. Lapangan usaha adalah bidang 17. Job field is field of person’s activities or
kegiatan dari pekerjaan/ tempat establishment. The classification of job
bekerja dimana seseorang bekerja. field follows The Indonesia Standard
Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Industrial Classification (KBLI) in one
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha digit.
Indonesia (KBLI) dalam 1 digit.
18. Status pekerjaaan adalah kedudukan 18. Employment status is status of person
seseorang dalam unit usaha/ at his/her work place or establishment
kegiatan dalam melakukan pekerjaan. where he/she was employed.
19. Pekerja tak dibayar adalah seseorang 19. Unpaid labor is a person who intended
yang bekerja membantu usaha untuk to work without payment in an
memperoleh penghasilan/ establishment which run by other
keuntungan yang dilakukan oleh members of family, relative, or
salah satu anggota rumah tangga neighbor.
atau bukan anggota rumah tangga
tanpa mendapat uapah/gaji.
62
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
Kelompok Umur
Grafik Penduduk dan Rumah Tangga Kabupaten Belu Menurut Kecamatan, 2011
3.1.3
Graphic Population and Household of Belu Regency by Sub-District, 2011
64
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
65
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION & MAN POWER
66
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
Grafik Pencari Kerja dan Permintaan Tenaga kerja di Kabupaten Belu, 2001-2011
3.2.3
Graphic Registered Job Application and Vacancies in Belu Regency, 2001-2011
67
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
penduduk
population
PENDUDUK
Rumah Kepadatan
Luas Kepadatan
Kecamtan Penduduk Tangga Per RT
Area Density
Sub-District Population House- Density per
(Km2) (Km2)
hold Household
[1] [2] [3] [4] [5] [7]
Malaka Barat 19 675 5 171 87,41 225 4
Rinhat 13 907 3 835 151,72 92 4
Wewiku 17 597 4 878 97,9 180 4
Weliman 17 066 4 659 88,25 193 4
Malaka Tengah 34 994 8 867 168,69 207 4
Sasita Mean 8 017 2 155 65,48 122 4
Io Kufeu 7 461 2 126 67,79 110 4
Botin Leobele 4 677 1 385 39,03 120 3
Malaka Timur 9 307 2 222 83,28 112 4
Laen Manen 11 007 3 008 94,02 117 4
Raimanuk 15 147 3 660 179,42 84 4
Kobalima 16 960 3 948 120,95 140 4
Kobalima Timur 6 036 1 926 96,11 63 3
Tasifeto Barat 22 773 4 918 224,19 102 5
Kakuluk Mesak 17 936 4 579 187,54 96 4
Nanaet Dubesi 4 080 1 056 60,25 68 4
Kota Atambua 27 957 5 680 24,9 1123 5
Atambua Barat 21 736 3 950 15,55 1398 6
Atambua Selatan 22 680 4 401 15,73 1442 5
Tasifeto Timur 21 585 5 280 211,37 102 4
Raihat 12 024 3 431 87,2 138 4
Lasiolat 6 141 1 475 64,48 95 4
Lamaknen 11 417 3 184 105,9 108 4
Lamaknen Selatan 7 470 1 892 108,41 69 4
Kabupaten Belu
357 650 87 686 2445,57 146 4
Belu Regency
Sumber : Laporan Registrasi Penduduk 2011
Source Population Registration 2011
71
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
Rasio jenis
Kecamtan Laki-laki Perempuan Jumlah
Kelamin
Sub-District Male Female Total
Sex Ratio
[1] [2] [3] [4] [5]
Malaka Barat 9 321 10 354 19 675 90,02
Rinhat 6 882 7 025 13 907 97,96
Wewiku 8 769 8 828 17 597 99,33
Weliman 8 231 8 835 17 066 93,16
Malaka Tengah 17 068 17 926 34 994 95,21
Sasita Mean 3 938 4 079 8 017 96,54
Io Kufeu 3 560 3 901 7 461 91,26
Botin Leobele 2 201 2 476 4 677 88,89
Malaka Timur 4 618 4 689 9 307 98,49
Laen Manen 5 486 5 521 11 007 99,37
Raimanuk 7 550 7 597 15 147 99,38
Kobalima 8 326 8 634 16 960 96,43
Kobalima Timur 2 960 3 076 6 036 96,23
Tasifeto Barat 11 601 11 172 22 773 103,84
Kakuluk Mesak 8 983 8 953 17 936 100,34
Nanaet Dubesi 1 949 2 131 4 080 91,46
Kota Atambua 13 471 14 486 27 957 92,99
Atambua Barat 11 072 10 664 21 736 103,83
Atambua Selatan 11 202 11 478 22 680 97,60
Tasifeto Timur 10 875 10 710 21 585 101,54
Raihat 5 972 6 052 12 024 98,68
Lasiolat 3 108 3 033 6 141 102,47
Lamaknen 5 503 5 914 11 417 93,05
Lamaknen Selatan 3 671 3 799 7 470 96,63
Kabupaten Belu
176 317 181 333 357 650 97,23
Belu Regency
Sumber : Laporan Registrasi Penduduk 2011
Source Population Registration 2011
72
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
73
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
Kecamtan
1971 1980 1990 2000 2010
Sub-District
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 31 738 38 364 43 939 19 862 19 792
Rinhat 7 191 7 726 9 488 12 694 13 408
Wewiku - - - 17 300 17 079
Weliman - - - 17 202 17 194
Malaka Tengah 16 219 19 547 22 225 27 677 34 034
Sasita Mean 13 698 14 208 16 440 7 969 7 946
Io Kufeu - - - 7 154 7 363
Botin Leobele - - - 4 659 4 483
Malaka Timur 18 648 20 818 25 419 8 031 9 142
Laen Manen - - - 9 682 10 868
Raimanuk - - - 11 285 14 411
Kobalima 8 389 9 765 10 504 10 504 16 815
Kobalima Timur - - - 5 120 6 010
Tasifeto Barat 12 160 17 823 24 362 16 732 22 362
Kakuluk Mesak 5 135 7 242 10 194 8 210 17 608
Nanaet Dubesi - - - 4 300 4006
Kota Atambua 6 271 9 372 12 512 15 680 26 395
Atambua Barat - - - 15 359 21 604
Atambua Selatan - - - 13 926 22 464
Tasifeto Timur 13 871 15 699 18 643 14 051 20 932
Raihat 5 721 5 875 6 251 7 386 13 319
Lasiolat - - - 5 153 6 166
Lamaknen 14 123 14 630 16 084 11 098 11 583
Lamaknen Selatan - - - 6 900 7 312
Kabupaten Belu
153 164 181 069 216 061 277 484 352 296
Belu Regency
Sumber : Sensus Penduduk, BPS
Source Population Census, BPS
74
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
75
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
76
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
77
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
Kecamtan
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29
Sub-District
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Malaka Barat 2 321 3 015 2 607 2 007 945 964
Rinhat 1 952 2 026 1 738 1 064 833 878
Wewiku 2 155 2 727 2 295 1 523 896 1 026
Weliman 2 184 2 655 2 254 1 475 928 1 011
Malaka Tengah 4 000 4 750 4 426 3 610 2 080 2 172
Sasita Mean 999 1 116 1 023 598 417 442
Io Kufeu 1 002 1 100 906 594 438 513
Botin Leobele 687 668 637 329 222 278
Malaka Timur 1 184 1 369 1 215 765 518 619
Laen Manen 1 390 1 693 1 344 892 658 703
Raimanuk 1 953 2 326 1 855 1 498 1 195 1 020
Kobalima 1 875 2 344 2 238 1 676 1 120 1 164
Kobalima Timur 875 925 713 507 424 516
Tasifeto Barat 2 656 3 130 3 191 2 932 1 739 1 586
Kakuluk Mesak 1 902 2 412 2 217 1 738 1 502 1 338
Nanaet Dubesi 555 650 593 358 184 258
Kota Atambua 3 171 3 678 3 317 3 469 2 401 2 221
Atambua Barat 2 565 2 823 2 232 2 401 2 070 2 211
Atambua Selatan 2 777 2 941 2 595 2 560 2 015 2 110
Tasifeto Timur 2 705 3 018 2 549 1 885 1 683 1 837
Raihat 1 615 1 704 1 443 1 047 774 726
Lasiolat 781 911 836 524 402 385
Lamaknen 1 422 1 620 1 376 1 004 714 742
Lamaknen Selatan 1 029 1 275 905 533 430 456
Kabupaten Belu
43 755 50 876 44 505 34 989 24 588 25 176
Belu Regency
78
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
Lanjutan
Tabel 3.1.8
Table Continued
Kecamtan
30 - 34 35 -39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 – 59
Sub-District
[1] [8] [9] [10] [11] [12] [13]
Malaka Barat 1 097 1 174 1 086 984 967 686
Rinhat 867 896 886 787 628 426
Wewiku 1 056 1 044 1 067 924 790 602
Weliman 1 002 1 064 979 868 702 518
Malaka Tengah 2 161 2 105 1 980 1 783 1 623 1 231
Sasita Mean 399 536 498 460 392 308
Io Kufeu 447 442 373 420 296 236
Botin Leobele 236 258 300 294 231 150
Malaka Timur 533 549 535 451 445 301
Laen Manen 650 625 661 575 429 401
Raimanuk 866 824 822 705 614 393
Kobalima 1 004 947 1 129 972 758 502
Kobalima Timur 418 400 282 276 221 133
Tasifeto Barat 1 252 1 171 1 266 1 086 885 588
Kakuluk Mesak 1 068 1 122 1 107 956 862 598
Nanaet Dubesi 198 245 205 217 170 113
Kota Atambua 1 889 1 789 1 673 1 407 1 145 655
Atambua Barat 1 731 1 443 1 226 1 054 823 503
Atambua Selatan 1 698 1 421 1 289 1 133 874 514
Tasifeto Timur 1 351 1 241 1 145 1 123 859 709
Raihat 630 657 740 625 575 437
Lasiolat 349 317 308 273 228 232
Lamaknen 625 637 644 572 469 435
Lamaknen Selatan 457 404 420 331 298 235
Kabupaten Belu
21 984 21 311 20 621 18 276 15 284 10 906
Belu Regency
79
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
Lanjutan
Tabel 3.1.8
Table Continued
Kecamtan Jumlah
60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 +
Sub-District Total
[1] [14] [15] [16] [17] [18]
Malaka Barat 568 469 366 419 19 675
Rinhat 357 278 159 132 13 907
Wewiku 516 383 320 273 17 597
Weliman 473 444 242 267 17 066
Malaka Tengah 955 812 612 694 34 994
Sasita Mean 253 212 166 198 8 017
Io Kufeu 225 198 122 149 7 461
Botin Leobele 121 112 90 64 4 677
Malaka Timur 258 230 143 192 9 307
Laen Manen 297 274 183 232 11 007
Raimanuk 377 254 208 237 15 147
Kobalima 419 334 221 257 16 960
Kobalima Timur 125 90 58 73 6 036
Tasifeto Barat 463 351 221 256 22 773
Kakuluk Mesak 419 326 185 184 17 936
Nanaet Dubesi 109 64 66 95 4 080
Kota Atambua 456 303 178 205 27 957
Atambua Barat 265 176 100 113 21 736
Atambua Selatan 322 217 100 114 22 680
Tasifeto Timur 550 430 260 240 21 585
Raihat 365 295 164 227 12 024
Lasiolat 204 164 96 131 6 141
Lamaknen 443 282 191 241 11 417
Lamaknen Selatan 246 202 117 132 7 470
Kabupaten Belu
8 786 6 900 4 568 5 125 357 650
Belu Regency
Sumber : Proporsi Laporan Registrasi Penduduk terhadap hasil Sensus Penduduk 2010
Source Proportion of Population Registration to Population Census 2010
80
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
Belum Kawin /
1. 45,19 34,31 39,63
single
cerai hidup /
3. 0,82 2,34 1,60
divorced
cerai mati /
4. 2,24 9,92 6,17
widowed
81
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
Kecamtan
1989-1990*) 1995-1996**) 2004/2005***)
Sub-District
[1] [2] [3] [4]
01. Sumba Barat 5.60 4.99 4.93
01.
02. Sumba
Sumba Barat
Timur 4.15 4.08 3.78
03. Kupang 4.67 4.31 3.80
04. Timor Tengah
4.66 3.48 2.99
Selatan
05. Timor Tengah
3.45 3.54 3.65
Utara
06. Belu 4.46 4.48 3.63
07. Alor 3.86 3.45 2.85
08. Lembata - - 3.06
09. Flores Timur 3.92 2.97 3.39
10. Sikka 3.96 2.81 2.59
11. Ende 4.09 2.94 2.50
12. Ngada 3.93 3.57 3.39
13. Manggarai 5.03 4.34 4.25
71. Kota Kupang - - 2.54
Sumber : BPS
Source BPS
Catatan : *) Dihitung dari Sensus Penduduk 1980 dan 1990 (metode arriaga)
**) Dihitung dari data gabungan (SP90 dan Susenas 96 metode Role
***) Laporan indikator database 2004/2005
82
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
[1] [2]
2. 17 - 18 tahun 0,18
3. 19 - 24 tahun 8,71
83
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
1. 0 4,85
2. 1 15,02
3. 2 13,56
4. 3 15,18
5. 4 16,21
6. 5 9,74
7. 6 9,56
8. 7 5,03
9. 8 4,34
10. 9 3,47
84
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
Kecamtan
1999 2002 2004
Sub-District
[1] [2] [3] [4]
01. Sumba Barat
64 60 55
01. Sumba
02. SumbaBarat
Timur 76 73 53
03. K u p a n g 57 52 55
04. Timor Tengah 49 46 53
05. Timor Tengah
Selatan 50 49 50
06.
UtaraB e l u 57 55 46
07. A l o r 59 57 54
08. Flores Timur 46 44 46
09. S i k k a 47 45 48
10. E n d e 60 56 44
11. N g a d a 51 48 42
12. Manggarai 54 52 47
13. Kodya Kupang - - 24
14. Lembata - - 47
85
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
86
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
87
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POPULATION
88
Belu Regency in Figures 2012
PENDUDUK
89
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KETENAGAKERJAAN
MAN POWER
TENAGA KERJA
Bersedia
Bekerja Bila ada Bukan
Mencari
yang Angkatan
Kecamtan Bekerja/ Pekerjaan Jumlah/
Menyediakan/ Kerja/ Non
Sub-District Worked / Looking Total
Willing to Work Economically
for Job if Job Vacancy Active
Provided
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 7 669 28 277 3 830 11 804
Rinhat 6 725 14 196 965 7 900
Wewiku 8 367 5 245 1 505 10 122
Weliman 8 999 3 82 967 10 051
Malaka Tengah 14 888 67 508 5 761 21 224
Sasita Mean 4 130 1 2 704 4 837
Io Kufeu 3 558 4 41 791 4 394
Botin Leobele 1 906 10 98 560 2 574
Malaka Timur 4 504 4 41 791 4 394
Laen Manen 5 749 7 33 706 6 495
Raimanuk 6 386 13 68 2 107 8 574
Kobalima 8 360 34 243 1 742 10 379
Kobalima Timur 3 209 9 17 539 3 774
Tasifeto Barat 10 167 55 219 3 112 13 553
Kakuluk Mesak 6 293 152 597 4 154 11 196
Nanaet Dubesi 1 935 4 29 272 2 240
Kota Atambua 8 986 113 1 570 6 120 16 789
Atambua Barat 7 354 194 1 103 5 377 14 028
Atambua Selatan 7 020 109 886 5 953 13 968
Tasifeto Timur 9 200 81 539 2 875 12 695
Raihat 7 126 2 12 904 8 044
Lasiolat 2 891 2 195 543 3 631
Lamaknen 6 319 9 44 659 7 031
Lamaknen Selatan 3 495 5 57 614 4 171
Kabupaten Belu
155 236 930 7 114 51 635 214 915
Belu Regency
Sumber : Sensus Penduduk 2010, BPS Kabupaten Belu
Source Population Census of Belu Regency Statistic2010
93
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
94
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
95
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
96
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
97
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
98
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
Listrik,Gas&
Kecamtan Pertanian/ Pertambangan/ Industri/ Air/ Konstruksi/
Sub-District Agriculture Mining Industry Electricity, Construction
Gas &Water
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 5 641 0 723 5 84
Rinhat 5 348 157 572 2 77
Wewiku 5 946 24 1 280 8 63
Weliman 7 656 2 582 2 32
Malaka Tengah 10 401 6 722 17 174
Sasita Mean 2 949 7 516 3 69
Io Kufeu 3 283 0 5 0 19
Botin Leobele 1 330 0 317 1 38
Malaka Timur 3 725 102 40 2 30
Laen Manen 3 943 551 573 0 59
Raimanuk 3 981 1 556 36 0 40
Kobalima 6 009 515 280 6 73
Kobalima Timur 2 591 1 278 2 6
Tasifeto Barat 6 824 1 003 56 4 117
Kakuluk Mesak 3 733 325 200 9 91
Nanaet Dubesi 1 667 122 8 0 16
Kota Atambua 2 245 183 187 29 592
Atambua Barat 526 162 237 56 565
Atambua Selatan 1 032 403 72 22 424
Tasifeto Timur 6 663 270 271 5 205
Raihat 5 266 205 923 2 50
Lasiolat 2 168 306 8 2 24
Lamaknen 5 482 188 22 2 34
Lamaknen Selatan 3 184 5 0 0 31
Kabupaten Belu
101 593 6 093 7 908 179 2 913
Belu Regency
99
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
Lanjutan
Tabel 3.2.7
Table Continued
Jasa-
Kecamtan Perdagangan Komunikasi/ Keuangan Jumlah/
Jasa/
Sub-District / Trade Communication / Financial Total
Services
100
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
07. Komunikasi/
7 239 8,47 0 0,00 7 239 4,72
Communication
101
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
102
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
Lanjutan
Tabel 3.2.9
Table Continued
103
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
104
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
105
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
106
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
107
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
MAN POWER
06. Universitas /
1 119 1 249 2 368
university
108
Belu Regency in Figures 2012
TENAGA KERJA
a. Rata-rata Upah/
650 000 * 650 000 * *
Gaji Bersih Sebulan/
Average of Wages
b. Kebutuhan Hidup
862 453 * 815 000 * *
Minimum (KHM)/
Minimum Necessities
c. Upah Minimum
Regional (UMR)/ 650 000 725 000 800 000 850 000 925 000
Minimum Regional
Wages
Nusa Tenggara
Timur
a. Rata-rata Upah/
650 000 * * * *
Gaji Bersih Sebulan/
Average of Wages
b. Kebutuhan Hidup
894 500 * * * *
Minimum (KHM)/
Minimum Necessities
c. Upah Minimum
Regional (UMR)/ 650 000 725 000 800 000 850 000 925 000
Minimum Regional
Wages
Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu
Source Transmigration and Man Power Service of Belu Regency
Catatan : */ Data belum tersedia
109
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BAB / CHAPTER
4
SOSIAL
SOCIAL
SOSIAL
113
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
SOCIAL
5. Dapat membaca dan menulis artinya 5. Abel to read and write is the ability to
dapat membaca dan menulis kata- read and write at least a simple
kata/ kalimat sederhana dengan sentence of an alphabet.
suatu aksara tertentu.
6. Sekolah adalah lembaga pendidikan 6. School is an education institutional
formal yang dimulai dari pendidikan that start from primary, secondary
dasar, menengah dan tinggi. and tertiary education. The education
Pendidikan yang dicatat adalah data recorded in the survey covering
pendidikan formal berdasarkan data on formal education based on
kurikulum Kementrian Pendidikan the curriculum which been set up by
Nasional, termasuk pendidikan yang Ministry of National Education
diselenggarakan oleh pondok including education the education
pesantren dengan memakai that carried out by Muslim Boarding
kurikulum Kementrian Pendidikan School such as MI, MTs, and MA.
Nasional seperti Madrasah Ibtidaiyah Islamic Boarding School/ Madrasah
(MI), Madrasah Tsanawilayah (MTs), Diniyah is a school that does not
dan Madrasah Aliyah (MA). Pondok implement Ministry of National
pesantren/ madrasah siniyah adalah Education curriculums.
sekolah yang tidak memakai
kurikulum dan Kementrian
Pendidikan Nasinonal.
7. Rumah sakit adalah tempat 7. Hospital is a place for health check,
pemeriksaan dan perawatan usually controlled/ supervised by
kesehatan, biasanya berada di bawah doctors/ medical personnel. Including
pengawasan dokter/ tenaga medis, Lung Hospital and Coronary Hospital.
termasuk rumah sakit khusus seperti
rumah sakit perawtan paru-paru dan
RS jantung.
8. Puskesmas (Pusat Kesehatan 8. Public Health Center is health center
Masyarakat) adalah unit pelayanan that provided by government which
kesehatan milik pemerintah yang has responsible for delivery of health
bertanggungjawab terhadap services to the community of sub-
pelayanan kesehatan masyarakat district level, part of sub-district level
untuk wilayah kecamatan, sebagian or Sub-Urbs. Officials in PHC schedule
kecamatan atau kelurahan. Tim can provide health services in their
Puskesmas sesuai jadwal dapat working area in effort of closing their
melakukan Puskesmas Keliling ke service to the community through
tempat-tempat tertentu dalam Mobile PHC program.
wilayah kerjanya, untuk mendapatkan
pelayanan dengan masyarakat.
114
Belu Regency in Figures 2012
SOSIAL
115
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
SOSIAL
117
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
SOCIAL
118
Belu Regency in Figures 2012
SOSIAL
119
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PENDIDIKAN
EDUCATION
PENDIDIKAN
Rata-Rata Rata-Rata
Guru Per Murid Per
Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid
Sekolah Sekolah
Education Level School Teacher Pupil Teachers Pupils per
per School School
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
01. Taman Kanak-Kanak/
31 110 1 665 4 54
Kindergarten
02. Sekolah Dasar/ primary
337 4 334 67 726 13 201
school
03. SMTP umum/ junior high
73 1 326 19 864 18 272
school (general)
04. SMP Kejuruan/ junior
- - - 0 0
high school (vacational)
05. SMP Terbuka Umum/ open
0 0 0 0 0
junior high school
06. SMP Terbuka Kejuruan/
open junior high school - - - 0 0
(vacational)
07. SMA umum/ senior high
27 809 11 940 30 442
school (general)
08. SMK kejuruan/ senior
12 351 2 816 29 235
high school (vacational)
a. STM /senior technical
1 35 278 35 278
school
b. SMKK/ senior home
1 29 197 29 197
economics high school
c. SMEA / senior economics
2 88 1 150 44 575
high school
d. lainnya / others 8 199 1 191 25 149
09. Akademi/Perguruan
1 20 414 20 414
Tinggi (AKPER)/ Academy
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu
Source National Education Service of Belu Regency
123
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
Tidak/Belum
Masih Sekolah Tidak Sekolah Lagi
Golongan Umur Pernah Sekolah
Attending Not Attending
Age Group Never/Not yet
School School Anymore
attending school
[1] [2] [3] [4]
124
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
Tidak/Belum Tidak/Belum
SD/MI/ SLTP/MTs/ SLTA/MA/
Pernah Tamat SD/ Not
Kecamtan Sederajat/ Sederajat/ Sederajat/
Sekolah/ Graduated of
Sub-District Elementary Junior High Senior High
Never been Elementary
School
School School School
to School
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 5 010 4 096 4 777 1 939 1 266
Rinhat 4 183 2 701 3 193 797 512
Wewiku 4 534 3 874 3 916 1 364 964
Weliman 4 936 3 481 4 123 1 369 894
Malaka Tengah 7 315 6 532 8 219 4 026 3 084
Sasita Mean 1 922 1 770 2 199 466 467
Io Kufeu 1 088 920 1 334 209 213
Botin Leobele 2 059 1 531 2 180 303 194
Malaka Timur 2 055 1 874 2 582 719 508
Laen Manen 2 261 2 459 3 254 691 626
Raimanuk 3 520 3 198 3 931 988 722
Kobalima 3 320 3 753 4 277 1 756 1 443
Kobalima Timur 1 204 1 343 1 882 381 514
Tasifeto Barat 3 216 4 938 6 449 2 849 1 706
Kakuluk Mesak 4 057 4 189 4 029 1 653 1 465
Nanaet Dubesi 1 363 928 912 121 108
Kota Atambua 2 884 5 158 5 355 3 811 4 169
Atambua Barat 1 318 3 752 4 593 3 566 3 875
Atambua Selatan 1 799 4 049 4 552 3 497 3 927
Tasifeto Timur 4 183 4 788 5 826 1 494 1 617
Raihat 4 231 3 067 2 808 753 523
Lasiolat 780 1 928 1 994 351 231
Lamaknen 1 842 2 396 4 380 754 562
Lamaknen Selatan 1 400 1 790 2 406 365 279
Kabupaten Belu
70 480 74 515 89 171 34 222 29 869
Belu Regency
125
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
Lanjutan
Tabel 4.1.3
Table Continued
SM Kejuruan/
Kecamtan Jumlah/
Vocational D I – DIII DIV – S1 S2 – S3
Sub-District Total
High School
126
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
127
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
Kemampuan Membaca
Laki-Laki Perempuan Jumlah
dan Menulis
Male Female Total
Literacy
[1] [2] [3] [4]
128
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri
Tabel dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011
4.1.6
Table Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private
Kindergarten by Sub-District in Belu Regency, 2011
TK Negeri TK Swasta
Kecamtan Public Kindergarten Private Kindergarten
Sub-District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
School Teacher Pupil School Teacher Pupil
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Malaka Barat - - - 1 2 24
Rinhat - - - 1 3 43
Wewiku - - - - - -
Weliman - - - - - -
Malaka Tengah - - - 1 5 22
Sasita Mean - - - 1 4 21
Io Kufeu 1 2 34 1 2 20
Botin Leobele - - - - - -
Malaka Timur - - - 3 7 135
Laen Manen - - - 2 3 87
Raimanuk - - - 1 7 135
Kobalima - - - 1 3 54
Kobalima Timur - - - - - -
Tasifeto Barat - - - 2 5 82
Kakuluk Mesak - - - 2 5 24
Nanaet Dubesi - - - - - -
Kota Atambua - - - 6 31 383
Atambua Barat 1 8 149 3 10 277
Atambua Selatan - - - 1 6 101
Tasifeto Timur - - - 1 3 24
Raihat - - - - - -
Lasiolat - - - - - -
Lamaknen - - - 2 4 50
Lamaknen Selatan - - - - - -
Kabupaten Belu
2 10 183 29 100 1 482
Belu Regency
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu
Source National Education Service of Belu Regency
129
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan
Tabel Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan, 2011
4.1.7
Table Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private
Elementary School by Sub-District in Belu Regency, 2011
SD Negeri SD Swasta
Kecamtan Public Elementary School Private Elementary School
Sub-District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid
School Teacher Pupil School Teacher Pupil
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Malaka Barat 5 58 872 15 181 3 252
Rinhat 11 110 1 540 8 79 1 298
Wewiku 10 117 1 654 10 148 2 068
Weliman 10 105 1 695 7 107 2 053
Malaka Tengah 20 291 3 545 14 204 2 919
Sasita Mean 8 76 950 4 43 651
Io Kufeu 7 71 982 4 33 643
Botin Leobele 5 47 542 2 22 339
Malaka Timur 9 86 1 248 3 34 632
Laen Manen 9 102 1 245 7 70 1 126
Raimanuk 7 102 1 533 5 73 1 492
Kobalima 10 115 1 409 9 104 1 870
Kobalima Timur 6 52 623 4 37 579
Tasifeto Barat 12 154 2 789 8 85 1 828
Kakuluk Mesak 7 133 2 342 4 85 1 368
Nanaet Dubesi 3 27 413 2 15 460
Kota Atambua 9 224 2 534 5 129 2 515
Atambua Barat 4 113 1 903 3 61 1 000
Atambua Selatan 3 83 1 495 2 63 1 093
Tasifeto Timur 12 141 2 145 7 80 1 465
Raihat 8 94 1 710 4 39 606
Lasiolat 5 49 771 3 33 574
Lamaknen 7 75 932 7 88 1 307
Lamaknen Selatan 8 53 1 032 5 43 684
Kabupaten Belu
195 2 478 35 904 142 1 856 31 822
Belu Regency
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu
Source National Education Service of Belu Regency
130
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
131
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
132
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
133
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
134
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
135
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
136
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
137
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
EDUCATION
138
Belu Regency in Figures 2012
PENDIDIKAN
139
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KESEHATAN
HEALTH
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
Puskesmas Balai
Puskesmas Pokesde/
Rumah Pembantu Pengobatan
Kecamtan Community Polindes
Sakit Community Health
Sub-District Healt Rural Health
Hospital Health Service
Centre Clinic
Sub Centre House
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat - 1 2 1 10
Rinhat - 2 3 - 10
Wewiku - 1 3 - 6
Weliman - 1 2 - 10
Malaka Tengah 1 1 4 1 12
Sasita Mean - 1 - 1 7
Io Kufeu - 1 1 - 5
Botin Leobele - 1 2 - 3
Malaka Timur - 1 3 - 4
Laen Manen - 2 3 1 3
Raimanuk - 1 1 - 7
Kobalima - 1 3 1 7
Kobalima Timur - 1 1 - 4
Tasifeto Barat 1 1 2 1 7
Kakuluk Mesak - 3 - 1 5
Nanaet Dubesi - 1 - - 4
Kota Atambua 1 - 1 3 2
Atambua Barat 2 2 - - 2
Atambua Selatan - - 1 2 3
Tasifeto Timur - 2 3 - 13
Raihat - 1 1 - 4
Lasiolat - 1 1 1 7
Lamaknen - 1 3 1 8
Lamaknen Selatan - 1 3 - 7
Kabupaten Belu
5 28 43 14 150
Belu Regency
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source Health Service of Belu Regency
143
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
144
Belu Regency in Figures 2012
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
Lanjutan
Tabel 4.2.2
Table Continued
Perawat Pembantu
Bidan Farmasi
APK Perawat Bidan
Midwives Pharmacy
Kecamtan Nurses Nurses Assistant Desa
Sub-District Local
PNS PTT PNS PTT PNS PTT Midwives PNS PTT
[1] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20]
Malaka Barat 7 - 4 - 8 - 10 1 -
Rinhat 10 5 6 - 6 3 6 1 1
Wewiku 7 3 8 - 6 1 7 1 -
Weliman 7 - 3 - 12 - 9 1 -
Malaka Tengah 36 - 15 - 23 3 9 9 -
Sasita Mean 7 3 1 - 8 1 5 2 -
Io Kufeu 4 1 1 - 4 1 5 1 -
Botin Leobele 5 - 2 - 4 1 3 1 -
Malaka Timur 6 - 2 - 7 - 5 1 -
Laen Manen 7 6 4 - 8 2 4 1 1
Raimanuk 4 2 4 - 3 1 4 - 1
Kobalima 4 7 13 - 9 1 5 1 1
Kobalima Timur 3 3 1 - 4 1 4 1 1
Tasifeto Barat 8 3 5 - 7 3 7 2 -
Kakuluk Mesak 23 3 8 - 18 2 4 2 1
Nanaet Dubesi 1 8 3 - 3 1 2 - 1
Kota Atambua 66 21 32 1 28 - 4 11 -
Atambua Barat 19 - 20 - 33 - 4 16 -
Atambua Selatan - - - - 4 - 4 - -
Tasifeto Timur 9 8 3 - 17 1 10 1 2
Raihat 8 10 2 - 6 - 5 3 1
Lasiolat 3 1 2 - 4 3 4 1 -
Lamaknen 6 6 4 - 8 2 8 1 1
Lamaknen Selatan 5 2 1 - 6 2 4 1 -
Kabupaten Belu
255 92 144 1 236 29 132 59 11
Belu Regency
145
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
Lanjutan
Tabel 4.2.2
Table Continued
Teknisi
Ahli Gizi Medis Sanitasi Kesehatan
Kecamtan Nutritionist Medical Sanitary Masyarakat
SPRG
Sub-District Technic Society
Health
PNS PTT PNS PTT PNS PTT
[1] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28]
Malaka Barat 1 - 1 - 1 - 1 1
Rinhat - - - 3 - 1 1 3
Wewiku 1 - 1 - 1 1 1 2
Weliman 1 1 1 - 1 - 2 -
Malaka Tengah 4 - 8 - 3 - 4 5
Sasita Mean 1 - 1 1 2 - - 1
Io Kufeu 1 - 1 1 - 1 - 1
Botin Leobele 1 - - - - - 1 1
Malaka Timur 2 - - - - - 2 2
Laen Manen 1 1 1 1 - 1 1 1
Raimanuk - - - 1 1 1 - -
Kobalima 1 1 1 - 1 - 1 -
Kobalima Timur - - - 1 - 2 1 -
Tasifeto Barat - 1 - - 1 1 - 1
Kakuluk Mesak 4 1 2 1 1 1 4 3
Nanaet Dubesi - - 1 - - - 1 -
Kota Atambua 2 - 19 - - - 1 3
Atambua Barat 5 - 10 - 9 - 15 4
Atambua Selatan - - - - - - - -
Tasifeto Timur 1 1 1 2 1 - 1 1
Raihat - - - 1 - 1 2 -
Lasiolat - 1 - - - 1 - -
Lamaknen - 1 - 1 1 1 - 1
Lamaknen Selatan - 1 1 1 - 1 1 -
Kabupaten Belu
26 9 49 14 23 13 40 30
Belu Regency
146
Belu Regency in Figures 2012
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
Lanjutan
Tabel 4.2.2
Table Continued
Kecamtan Jumlah
SMAK SPAG SPPH SMF Pekes
Sub-District Total
147
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
Penyakit
Puskesmas
Lainnya Jumlah
Community Health ISPA Myalgia Gastritis
Other Total
Centre
Diseases
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
01. Puskesmas Besikama 9 916 7 749 1 605 18 489 37 759
02. Puskesmas Biudukfoho 2 715 1 722 553 10 783 15 773
03. Puskesmas Weoe 9 642 7 081 2 666 32 028 51 417
04. Puskesmas Weliman 3 702 3 589 1 973 18 370 27 634
05. Puskesmas Betun 9 670 3 757 1 145 23 341 37 913
06. Puskesmas Kaputu 4 403 2 370 956 8 432 16 161
07. Puskesmas Sarina 1 387 1 365 260 5 135 8 147
08. Puskesmas Tunabesi 4 603 2 798 1 008 7 521 15 930
09. Puskesmas Seon 5 384 3 150 1 672 12 868 23 074
10. Puskesmas Nurobo 3 459 1 892 965 11 334 17 650
11. Puskesmas Webora 6 711 4 130 557 11 692 23 090
12. Puskesmas Namfalus 2 962 3 545 691 20 426 27 624
13. Puskesmas Alas 1 175 1 752 616 4 916 8 459
14. Puskesmas Halilulik 1 958 1 780 1 682 16 035 21 455
15. Puskesmas Laktutus 1 026 1 686 389 3 689 6 790
16. Puskesmas Atapupu 3 578 2 023 587 5 661 11 849
17. Puskesmas Haliwen 5 226 2 270 1 542 8 936 17 974
18. Puskesmas Kota 10 542 4 739 2 388 14 663 32 332
19. Puskesmas Wedomu 9 228 2 652 922 12 481 25 283
20. Puskesmas Silawan 1 250 1 586 451 4 331 7 618
21. Puskesmas Haekesak 6 099 2 143 1 208 6 584 16 034
22. Puskesmas Aululik 5 266 1 946 544 11 486 19 242
23. Puskemas Weluli 5 830 4 133 2 365 7 815 20 143
24. Puskesmas Nualain 7 345 3 385 1 114 10 379 22 223
25. Puskesmas Umanen 2 614 907 603 2 869 6 993
26. Puskesmas Ainiba 1 216 1 680 545 3 446 6 887
27. Puskesmas Uabau 600 1 228 534 6 092 8 454
28. Puskesmas Oekmurak 594 558 100 1 402 2 654
Jumlah/Total 128 128 77 616 29 651 299 669 535 064
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source Health Service of Belu Regency
148
Belu Regency in Figures 2012
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
Puskesmas Jumlah
Community Health Centre Total
[1] [2]
01. Puskesmas Weoe 51 417
02. Puskesmas Besikama 37 759
03. Puskesmas Kota 32 332
04. Puskesmas Betun 37 913
05. Puskesmas Weliman 27 634
06. Puskesmas Weluli 20 143
07. Puskesmas Wedomu 25 283
08. Puskesmas Seon 23 074
09. Puskesmas Nualain 22 223
10. Puskesmas Namfalus 27 624
11. Puskesmas Webora 23 090
12. Puskesmas Halilulik 21 455
13. Puskesmas Aululik 19 242
14. Puskesmas Heliwen 17 974
15. Puskesmas Haekesak 16 034
16. Puskesmas Tunabesi 15 930
17. Puskesmas Kaputu 16 161
18. Puskesmas Atapupu 11 849
19. Puskesmas Nurobo 17 650
20. Puskesmas Biudukfoho 15 773
21. Puskesmas Alas 8 459
22. Puskesmas Umanen 6 993
23. Puskemas Silawan 7 618
24. Puskesmas Ainiba 6 887
25. Puskesmas Laktutus 6 790
26. Puskesmas Sarina 8 147
27. Puskesmas Uabau 8 454
28. Puskesmas Oekmurak 2 654
Jumlah/Total 536 562
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source Health Service of Belu Regency
149
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
10. Gastritis 96
Jumlah/Total 6 463
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source Health Service of Belu Regency
150
Belu Regency in Figures 2012
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
151
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
Lanjutan
Tabel 4.2.6
Table Continued
Kecamtan Polio
Campak
Sub-District 1 2 3 4
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 355 365 367 383 395
Rinhat 506 502 500 492 485
Wewiku 437 451 460 440 447
Weliman 289 319 293 289 283
Malaka Tengah 827 850 838 832 834
Sasita Mean 194 194 199 192 194
Io Kufeu 184 184 190 181 184
Botin Leobele 131 124 124 115 116
Malaka Timur 209 228 208 212 215
Laen Manen 333 334 338 332 337
Raimanuk 427 426 422 431 435
Kobalima 209 228 208 212 215
Kobalima Timur 96 111 111 110 96
Tasifeto Barat 414 436 419 432 432
Kakuluk Mesak 695 704 724 700 559
Nanaet Dubesi 108 103 101 110 108
Kota Atambua 610 1 105 997 952 942
Atambua Barat 358 447 461 392 389
Atambua Selatan - - - - -
Tasifeto Timur 418 449 436 399 424
Raihat 381 395 380 375 376
Lasiolat 143 133 146 144 142
Lamaknen 231 240 209 228 232
Lamaknen Selatan 262 231 259 242 229
Kabupaten Belu
7 817 8 559 8 390 8 195 8 069
Belu Regency
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Source Health Service of Belu Regency
152
Belu Regency in Figures 2012
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
153
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
154
Belu Regency in Figures 2012
KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA
Lanjutan
Tabel 4.2.8
Table Continued
155
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HEALTH & FAMILY PLANNING
156
Belu Regency in Figures 2012
AGAMA
RELIGION
AGAMA
159
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
RELIGION
160
Belu Regency in Figures 2012
AGAMA
161
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
RELIGION
Kecamtan Guru
Pendeta Pastor Bruder Suster Pinandita Imam Chatib
Sub-District Injil
162
Belu Regency in Figures 2012
AGAMA
163
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KRIMINALITAS
CRIMINALITY
KRIMINALITAS
167
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CRIMINALITY
Januari / January 1 - 9 - 4 -
Pebruari / February - - 8 - 14 -
Maret / March - - 5 - 7 -
April / April - - 6 - 4 -
Mei / May - - 15 1 8 1
Juni / June 1 - 8 - 10 -
Juli / July - - 8 - 7 -
Agustus / August 1 - 9 - 3 -
September/
1 - 9 - 9 -
September
Oktober / October 1 - 10 2 16 2
Nopember/
1 - 12 1 8 2
November
Desember/
- - 7 2 14 -
December
Jumlah / Total 6 0 106 6 104 5
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
Source Atambua Public Court
168
Belu Regency in Figures 2012
KRIMINALITAS
Januari / January 13 2 - - 15
Pebruari / February 22 - - - 22
Maret / March 12 - - - 12
April / April 10 - - - 10
Mei / May 22 2 - - 24
Juni / June 19 - - - 19
Juli / July 15 - - - 15
Agustus / August 13 - - - 13
September/
19 - - - 19
September
Oktober / October 31 - - - 31
Nopember/
24 - - - 24
November
Desember/
23 - - - 23
December
Jumlah / Total 223 4 0 0 227
Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua
Source Atambua Public Court
169
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CRIMINALITY
170
Belu Regency in Figures 2012
KRIMINALITAS
Lanjutan
Tabel 4.4.4
Table Continued
171
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CRIMINALITY
Lanjutan
Tabel 4.4.4
Table Continued
172
Belu Regency in Figures 2012
KRIMINALITAS
Lanjutan
Tabel 4.4.4
Table Continued
173
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CRIMINALITY
174
Belu Regency in Figures 2012
KRIMINALITAS
Lanjutan
Tabel 4.4.5
Table Continued
175
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
SOSIAL LAINNYA
OTHERS SOCIAL
SOSIAL LAINNYA
Pembinaan
Pekerja Sosial Kesejahteraan Tokoh Wanita Karang Taruna
Kecamtan
Masyarakat Sosial Prominent Youth
Sub-District
Social Worker Development of Women Organization
Social Prosperity
[1] [2] [3] [4] [5]
Malaka Barat 14 1 17 16
Rinhat 18 - 10 20
Wewiku 14 - 13 12
Weliman 10 - 13 14
Malaka Tengah 19 1 17 17
Sasita Mean 14 - 10 9
Io Kufeu 12 - 12 6
Botin Leobele 6 2 6 5
Malaka Timur 7 1 7 6
Laen Manen 16 - 9 7
Raimanuk 10 3 - 8
Kobalima 8 - 8 8
Kobalima Timur 7 - 5 8
Tasifeto Barat 20 - 9 8
Kakuluk Mesak 7 - 5 6
Nanaet Dubesi 10 - 6 4
Kota Atambua 5 1 13 4
Atambua Barat 7 - 5 4
Atambua Selatan 11 - 5 4
Tasifeto Timur 20 4 6 12
Raihat 13 - 9 6
Lasiolat 24 1 8 7
Lamaknen 20 - 9 9
Lamaknen Selatan 23 1 8 8
Kabupaten Belu
315 15 210 208
Belu Regency
Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu
Source Social Affair Service of Belu Regency
179
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
OTHER SOCIAL
180
Belu Regency in Figures 2012
SOSIAL LAINNYA
181
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
OTHER SOCIAL
182
Belu Regency in Figures 2012
BAB / CHAPTER
5
PERTANIAN
AGRICULTURE
PERTANIAN
1. Luas panen adalah luas tanaman 1. Harvested area is area where foods,
pangan, sayuran dan buah-buahan vegetables, and fruits crop harvested
yang diambil hasilnya/ dipanen pada during period of report.
periode pelaporan.
2. Produksi adalah hasil menurut bentuk 2. Production is the standard production
produk dari setiap tanaman pangan, quantity from foods, vegetables, and
sayuran, dan buah-buahan yang fruits crops on harvested area.
diambil berdasarkan luas yang
dipanen.
3. Kawasan hutan adalah wilayah 3. Forest area is specific territory of forest
tertentu yang berupa hutan, yang ecosystem determined and or decided
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh by government as a permanent forest.
pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap.
4. Hutan Lindung adalah kawasan hutan 4. Protected forest is a forest area
yang mempunyai fungsi pokok designated to serve life support
sebgai perlindungan system system, maintain hydrological system,
penyangga kehidupan untuk prevent from flood, erosion control.
mengatur tata air, mencegah banjir, Seawater instruction, and maintain
mngendalikan erosi, mencegah soil fertility.
intrusi air laut, dan mengendalikan
kesuburan tanah.
5. Hutan produksi adalah kawasan 5. Production forest is a forest area
hutan yang mempunyai fungsi pokok designed mainly to promote
memprosuksi hasil hutan. sustainable forest production.
6. Produksi hasil hutan utama yang 6. The main product of commercial
dihasilkan dari hutan adalah kayu forest operation is logs. The logs are
bulat. Produksi kayu bulat ini harvested from various sources such
dihasilkan dari hutan alam melalui as natural forest granted to
kegiatan perusahaan Hak concessionaires (IUPHHK/HPH), land
Pengusahaan Hutan (HPH/IUPHHK), clearing activities (IPK), Industrial
kegiatan ijin pemanfaatan kayu (IPK) forest plantation (HTI) and community
dalam rangka pembukaan wilayah forest.
hutan, pembanguan Hutan Tanaman
Industri (HTI) serta kegiatan hutan
rakyat.
185
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERTANIAN
187
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
AGRICULTURE
189
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERTANIAN
AGRICULTURE
TANAMAN PANGAN
Irigasi / Irrigation
Tadah
Kecamtan Setengah Hujan Pasang Surut Lainnya Jumlah
Sub-District Teknis Teknis Sederhana Rain field Tidal Field Others Total
Technical Half- Simple Rice
Technical
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Malaka Barat 560 150 - 149 - - 859
Rinhat - - - 111 - - 111
Wewiku - - - 602 - 25 627
Weliman - 185 - 659 - - 844
Malaka Tengah 814 559 244 195 - 28 1 840
Sasita Mean - - - - - - 0
Io Kufeu - 420 - - - 123 543
Botin Leobele - - - - - 20 20
Malaka Timur - - - - - - 0
Laen Manen - 145 - 106 - 31 282
Raimanuk 558 - 10 232 - 25 825
Kobalima 80 64 49 1 111 - 90 1 394
Kobalima Timur - 130 - - - - 130
Tasifeto Barat 45 219 55 937 - 9 1 265
Kakuluk Mesak - - - 290 - - 290
Nanaet Dubesi - - - - - 48 48
Kota Atambua - - - 45,5 - - 45,5
Atambua Barat - - - - - 7 7
Atambua Selatan - - - - - 15 15
Tasifeto Timur 365 485 127 588 - 308 1 873
Raihat 678,3 649 - - - - 1 327,3
Lasiolat - 780 - 14 - 126 920
Lamaknen - - 660 - - - 660
Lamaknen Selatan - - - - - - 0
Kabupaten Belu
3 100,3 3 786 1 145 5 039,5 0 855 13 925,8
Belu Regency
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu
Source Agriculture & Estate Service of Belu Regency
193
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FOOD CROPS
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah dan Padi Ladang
Tabel di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011
5.1.2
Table Harvest Area, Production, Productivity of Rice Field Paddy and Field
Paddy in Belu Regency by Sub-District, 2011
194
Belu Regency in Figures 2012
TANAMAN PANGAN
195
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FOOD CROPS
196
Belu Regency in Figures 2012
TANAMAN PANGAN
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Ubi Kayu dan Ubi Jalar di
Tabel Kabupaten Belu Menurut Kecamatan,2011
5.1.5
Table Harvest Area, Production, Productivity of Cassava and Sweet Potato
in Belu Regency by Sub-District, 2011
197
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FOOD CROPS
1. Padi
6 166 5 407 6 596 7 147 5 343 7 060
Paddy
2. Jagung
32 653 34 359 36 665 32 126 31 248 10 078
Maize
3. Ubi Kayu
12 096 11 012 9 318 8 280 7 283 4 647
Cassava
4. Ubi Jalar
Sweet 911 1 414 821 1 351 724 437
Potatoes
5. Kacang Tanah
2 404 1 789 1 213 661 1 474 1 003
Peanuts
6. Kacang Kedele
12 21 168 - - -
Soyabens
7. Kacang Hijau
Green Peas 6 977 8 885 5 456 8 017 1 897 1 889
198
Belu Regency in Figures 2012
TANAMAN PANGAN
1. Padi
22 962 20 633 19 303 21 153 19 206 25 327
Paddy
2. Jagung
38 531 61 127 59 197 71 528 84 419 14 660
Maize
3. Ubi Kayu
105 066 35 313 31 052 57 713 22 997 13 676
Cassava
4. Ubi Jalar
Sweet 4 231 4 405 2 179 3 915 1 593 901
Potatoes
5. Kacang Tanah
1 979 2 082 1 070 908 2 358 1 605
Peanuts
6. Kacang Kedele
7.2 12.6 111 - - -
Soyabens
7. Kacang Hijau
Green Peas 6 110 7 212 3 686 5 712 1 328 2 235
199
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FOOD CROPS
1. Padi
37,24 38,16 29,26 29,60 35,95 35,87
Paddy
2. Jagung
11,80 17,79 16,14 22,26 27,02 14,55
Maize
3. Ubi Kayu
86,86 32,07 33,32 69,70 31,58 29,43
Cassava
4. Ubi Jalar
Sweet 46,44 31,15 26,54 28,98 22,00 20,62
Potatoes
5. Kacang Tanah
8,23 11,64 8,82 13,74 16,00 16,00
Peanuts
6. Kacang Kedele
6,00 6,00 6,61 - - -
Soyabens
7. Kacang Hijau
Green Peas 8,76 8,12 6,56 7,12 7,00 11,83
200
Belu Regency in Figures 2012
TANAMAN PANGAN
Jenis PenggunaanTanah
2010 2011
Land Used Type
[1] [2] [3]
01. Luas lahan sawah / wetland area 12 461 13 926
a. Irigasi teknis/technical irrigation 1 494 3100
b. Irigasi setengah teknis/semi technical 3 443 3786
irrigation
c. Irigasi sederhana/non technical 1 137 1145
irrigation
d. Irigasi desa / non PU/village irrigation 1 512 855
e. Irigasi tadah hujan/rain fed 4 875 5040
02. Luas lahan kering / dry-land area 232 096 230 631
a. Pekarangan untuk bangunan dan
10 952 10 952
halaman/house and compound
b. Tegal, kebun / dryland, garden 39 493 51 953
c. Penggembalaan,padang rumput /
22 968 22 968
meadows
d. Ladang, huma / dryland, garden 17 366 12 682
e. Rawa (tidak ditanam) / swamp 735 735
f. Tambak / coasted water pond 712 712
g. Kolam, tebak, empang / fresh water 129 129
pond
h. Tanah kering sementara tidak
67 590 56 177
digunakan/ temporary fallow land
i. Lahan yang ditanami tanaman kayu-
14 554 14 560
kayuan, hutan rakyat/private wood land
j. Hutan negara / state forest 15 745 15 745
k. Lahan perkebunan / estate 7 082 7 082
l. Lain-lain / others 34 770 36 936
201
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FOOD CROPS
1993 2003
Uraian Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa
Details Urban Rural Urban+Rural Urban Rural Urban+Rural
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1. Rumah
Tanga * * * 9 560 53 604 63 164
(RT)/Household
2. RT Pertanian
616 39 947 40 563 5 026 51 374 56 400
(RTP)/Agricultual
Household
3. RTP
Penggguna
Lahan/ RTP 622 39 941 40 563 5 026 51 134 56 160
who
using land
4. RT Gurem/
Small-
356 6 580 6 936 3 156 11 115 14 271
Holders
RTP
202
Belu Regency in Figures 2012
TANAMAN PANGAN
- Padi/Paddy * 10 806 -
- Palawija * 53 023 -
2. Hortikultura/
17 563 31 225 7,78
Horticulture
4. Budidaya
Tanaman/ 40 563 26 789 -3,40
Cultivation
5. Peternakan/
25 318 26 754 0,57
Livestock
Rumah Tangga
Pertanian 40 563 56 400 3,90
Agriculture Households
Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003
Source Agriculture Census 1993 and 2003
Keterangan : *) Data tidak dicantumkan
Remark : *) data Unavailable
203
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FOOD CROPS
[1] [2]
204
Belu Regency in Figures 2012
HORTIKULTURA
HORTICULTURE
HORTIKULTURA
Jenis Sayuran
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Type of Vegetables
207
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HORTICULTURE
208
Belu Regency in Figures 2012
HORTIKULTURA
209
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HORTICULTURE
210
Belu Regency in Figures 2012
HORTIKULTURA
211
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERKEBUNAN
ESTATE
PERKEBUNAN
215
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
ESTATE
216
Belu Regency in Figures 2012
PERKEBUNAN
217
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
ESTATE
218
Belu Regency in Figures 2012
PERKEBUNAN
219
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
ESTATE
220
Belu Regency in Figures 2012
PERKEBUNAN
221
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PETERNAKAN
LIVESTOCK
PETERNAKAN
Ternak/Cattle (Ekor)
Kecamtan Pemelihara
Sapi Potong Sapi Perah Kerbau
Sub-District Breeder
Cow Milky Cow Buffalo
[1] [2] [3] [4] [5]
Malaka Barat 1 515 4 427 - -
Rinhat 1 628 6 552 - 2
Wewiku 1 389 3 823 - 12
Weliman 1 724 4 279 - -
Malaka Tengah 2 704 9 445 - 77
Sasita Mean 1 032 3 258 - 6
Io Kufeu 503 1 653 - -
Botin Leobele 800 2 085 - -
Malaka Timur 1 231 4 819 - 154
Laen Manen 1 470 6 311 1 123
Raimanuk 1 601 8 245 4 410
Kobalima 1 424 6 131 - 52
Kobalima Timur 834 4 047 - 160
Tasifeto Barat 1 410 8 684 - 193
Kakuluk Mesak 1 072 4 880 - 93
Nanaet Dubesi 550 4 264 - 120
Kota Atambua 314 1 008 - 43
Atambua Barat 224 925 - 17
Atambua Selatan 199 639 - 19
Tasifeto Timur 1 753 8 160 - 132
Raihat 1 044 4 760 - 9
Lasiolat 830 3 471 - 0
Lamaknen 1 267 4 909 - 36
Lamaknen Selatan 969 4 405 - 28
Kabupaten Belu
27 487 111 180 5 1 686
Belu Regency
Sumber : Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah dan Kerbau 2011, BPS Belu
Source PSPK 2011, BPS Belu
225
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
LIVESTOCK
226
Belu Regency in Figures 2012
PETERNAKAN
227
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
LIVESTOCK
228
Belu Regency in Figures 2012
PETERNAKAN
04. B E F - 197 - - 2 -
06. S E - 74 - - 40 -
07. Fasciolosis - 76 - - 1 -
08. Abces 1 37 - 3 20 2
09. Artritis - 48 - - 2 -
10. Dermatitis - 24 - - 14 -
229
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
LIVESTOCK
230
Belu Regency in Figures 2012
PETERNAKAN
Potong/ Daging/
Kecamtan Bibit/Seed Kulit/Skin
Truncated Meat
Sub-District (ekor) (Kg)
(ekor) (Kg)
[1] [2] [3] [4]
231
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERIKANAN
FISHERY
PERIKANAN
1. Nelayan Penuh/
1 266 378
Fulltime Fisherman
2. Nelayan sambilan
utama/Main Side Job as 247 86
Fisherman
3. Nelayan sambilan
tambahan/Additional Job
1 412 853
as Fisherman
235
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FISHERY
- 0 - 5 GT 39 39
- 6 - 10 GT 14 14
236
Belu Regency in Figures 2012
PERIKANAN
Jenis Alat
2010 2011
Type of gear
[1] [2] [3]
237
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FISHERY
238
Belu Regency in Figures 2012
PERIKANAN
Luas Produksi
Kategori
Area Production
Category
(Hektar) (ton)
[1] [2] [3]
2. Tambak / Breakish
454,0 626,5
Water Pond
239
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FISHERY
240
Belu Regency in Figures 2012
PERIKANAN
Tabel Lanjut
5.5.6
Table Continued
241
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KEHUTANAN
FORESTY
KEHUTANAN
Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan dan
Tabel Kecamatan di Kabupaten Belu,2011
5.6.1
Table Planning Forestry Area by it Function and Sub-District in Belu
Regency, 2011
(Hektar)
Hutan Hutan Hutan
Cagar Alam Suaka
Kecamtan Lindung Tetap Produksi
Original Marga Satwa
Sub-District Protected Permanent Production
Forest Natural Park
Forest Forest Forest
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat - - - 3 775,00 -
Rinhat - - 2 241,97 - -
Wewiku - - - - -
Weliman - - - - -
Malaka Tengah - - - 3 356,00 2 950,32
Sasita Mean 2 150,00 - - - 1 375,00
Io Kufeu - - - - -
Botin Leobele - - - - -
Malaka Timur 9 950,00 - - - -
Laen Manen - - - - -
Raimanuk - - - - -
Kobalima 3 127,47 - - 1 400,72 374,00
Kobalima Timur - - - - -
Tasifeto Barat 20 166,16 - 591,92 - -
Kakuluk Mesak 4 632,40 - - - -
Nanaet Dubesi - - - - -
Kota Atambua 296,27 - 355,39 - -
Atambua Barat - - - - -
Atambua Selatan - - - - -
Tasifeto Timur 5 768,95 - - - -
Raihat - - - - -
Lasiolat - - - - -
Lamaknen 5 750,00 - - - -
Lamaknen Selatan - - - - -
Kabupaten Belu
51 841,25 0,00 3 189,28 8 531,72 4 699,32
Belu Regency
245
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FORESTRY
Lanjutan
Tabel 5.6.1
Table Continued
(Hektar)
Taman Hutan yang
Kecamtan Taman Wisata Jumlah
Burung Dapat Dikonversi
Sub-District Theme Parks Total
Bird Park Converted Forestry
[1] [2] [3] [4] [5]
Malaka Barat - - - 3 775,00
Rinhat - - - 2 241,97
Wewiku - - - 0,00
Weliman - - - 0,00
Malaka Tengah - - - 6 306,32
Sasita Mean - - - 3 525,00
Io Kufeu - - - 0,00
Botin Leobele - - - 0,00
Malaka Timur - - 1140 11 090,00
Laen Manen - - - 0,00
Raimanuk - - - 0,00
Kobalima - - - 4 902,19
Kobalima Timur - - - 0,00
Tasifeto Barat - - - 20 758,08
Kakuluk Mesak - - - 4 632,40
Nanaet Dubesi - - - 0,00
Kota Atambua - - - 651,66
Atambua Barat - - - 0,00
Atambua Selatan - - - 0,00
Tasifeto Timur - - - 5 768,95
Raihat - - - 0,00
Lasiolat - - - 0,00
Lamaknen - - - 5 750,00
Lamaknen Selatan - - - 0,00
Kabupaten Belu
0,00 0,00 1 140,00 69 401,57
Belu Regency
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu
Source Forestry Forest of Belu Regency
246
Belu Regency in Figures 2012
KEHUTANAN
247
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FORESTRY
Lanjut
Tabel 5.6.2
Table Continued
-
16.a. perlel dada kuning - - -
-
b. kakatua putih kecil - - -
-
c. ayam hutan/Partridge - - -
d. b e o/Parrot - - - -
e. nuri duski/duski parrot - - - -
f. cecak rawo - - - -
g. perkutut/turtledove - - - -
h. sarang burung walet - - - -
17. Kayu cendana: - - -
a. kelas gubal Kg - - -
b. kelas campuran Kg - - -
18. Kayu Papi/timber hub Kg 466 942 3 500 1 634 297
19. Mupuk Kelapa - - - -
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu
Source Forestry Forest of Belu Regency
248
Belu Regency in Figures 2012
KEHUTANAN
Kemiri
Asam Biji Kemiri Kupas/ Asam Isi/ Kayu Papi/
Bulan Madu/
Tamarind Kulit/Candl Clean Tamarind Papi Wood
Month Honey (liter)
Seed(Kg) enut (Kg) Candlenut Gist (Kg) (kg)
(Kg)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
01. Januari/
1 500 2 600 2 570 - - -
January
02. Pebruari/
- - 970 - - -
February
03. Maret/
- - - - - -
March
04. April/ April 3 810 - - 4 890 - -
05. Mei/ May 2 500 - - - - -
08. Agustus/
38 390 - - - - -
August
09.September/
48 657 - - - - -
September
10. Oktober/
28 500 - 12 000 - - -
October
11. Nopember/
2 000 - - - - -
November
12. Desember/
- - - - - -
December
Jumlah/Total 216 367 2 600 15 540 4 890 0 0
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu
Source Forestry Forest of Belu Regency
Keteranga/ Remark : Pengiriman yang dilakukan merupakan pengiriman produksi tahun 2011
dan sisa produksi tahun 2010 yang baru dikirim tahun 2011/ Those
shipping are shipping for production in 2011 and rest production in 2010
that have not been sent yet
249
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
FORESTRY
kayu jati Kayu Rimba Kayu Jati Kayu Rimba Kayu Indah
olahan Olahan/Proc Bulat/ Bulat/Rimba Olahan/
Bulan
Processed essed RImba Teak Logs Wood Processed
Month
Teak (M3) Wood (M3) (M3) Logs(M3) Indah Wood
(M3)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
01. Januari/
523,91 - 15,03 - -
January
02. Pebruari/
345,12 - - - -
February
03. Maret/
318,91 6,00 - - 4,03
March
08. Agustus/
635,69 - - - -
August
09.September/
464,49 - - - -
September
10. Oktober/
686,44 67,30 81,63 - 19,68
October
11. Nopember/
708,29 57,64 41,02 3,48 15,21
November
12. Desember/
540,76 67,65 37,93 - 23,16
December
Jumlah/Total 5 926,24 205,99 179,85 3,48 65,76
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu
Source Forestry Forest of Belu Regency
Keteranga/ Remark : Pengiriman yang dilakukan merupakan pengiriman produksi tahun 2011
dan sisa produksi tahun 2010 yang baru dikirim tahun 2011/ Those
shipping are shipping for production in 2011 and rest production in 2010
that have not been sent yet
250
Belu Regency in Figures 2012
BAB / CHAPTER
6
INDUSTRI, ENERGI,
KONSTRUKSI&PERTAMBANGAN
INDUSTRY, ENERGY,
CONSTRUCTION & MINING
INDUSTRI, ENERGI, KONSTRUKSI & PERTAMBANGAN
253
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INDUSTRY, ENERGY, CONSTRUCTION & MINING
254
Belu Regency in Figures 2012
INDUSTRI, ENERGI, KONSTRUKSI & PERTAMBANGAN
255
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INDUSTRI
INDUSTRY
INDUSTRI
Keterangan
2007 2008 2009 2010 2011
Detail
259
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INDUSTRY
Industri Hasil
Pertanian&Kehutanan/ Industri Aneka/ Divers Industry
Kecamtan Agricultural Industry
Sub-District Unit Unit
Tenaga Tenaga
Usaha/ Usaha/
Kerja/ Worker Kerja/ Worker
Establishment Establishment
[1] [2] [3] [4] [5]
Malaka Barat 128 265 160 283
Rinhat 20 40 70 140
Wewiku 30 60 20 40
Weliman - - 60 180
Malaka Tengah 202 373 47 95
Sasita Mean 2 5 24 48
Io Kufeu - - - -
Botin Leobele - - - -
Malaka Timur 46 92 70 140
Laen Manen 20 40 81 144
Raimanuk 40 80 - -
Kobalima 86 132 100 200
Kobalima Timur - - - -
Tasifeto Barat 60 120 100 200
Kakuluk Mesak 40 80 93 186
Nanaet Dubesi - - - -
Kota Atambua 210 671 135 325
Atambua Barat - - - -
Atambua Selatan 2 10 - -
Tasifeto Timur 64 128 - -
Raihat 20 20 60 120
Lasiolat - - 60 120
Lamaknen 41 110 160 320
Lamaknen Selatan 4 120 - -
Kabupaten Belu
1 015 2 346 1 240 2 541
Belu Regency
260
Belu Regency in Figures 2012
INDUSTRI
Lanjutan
Tabel 6.1.2
Table Continued
Ind.Logam, Mesin&Kimia/
Metal, Machine & Chemical Jumlah/ Total
Kecamatan Industry
Sub-District Unit Unit
Tenaga Tenaga
Usaha/ Usaha/
Kerja/ Worker Kerja/ Worker
Establishment Establishment
[1] [2] [3] [4] [5]
Malaka Barat 252 513 540 1 061
Rinhat 1 10 91 190
Wewiku 38 76 88 176
Weliman 20 40 80 220
Malaka Tengah 41 84 290 552
Sasita Mean - - 26 53
Io Kufeu - - 0 0
Botin Leobele - - 0 0
Malaka Timur 21 45 137 277
Laen Manen - - 101 184
Raimanuk - - 40 80
Kobalima - - 186 332
Kobalima Timur - - 0 0
Tasifeto Barat 47 94 207 414
Kakuluk Mesak 89 178 222 444
Nanaet Dubesi - - 0 0
Kota Atambua 140 361 485 1 357
Atambua Barat - - 0 0
Atambua Selatan - - 2 10
Tasifeto Timur - - 64 128
Raihat 10 20 90 160
Lasiolat - - 60 120
Lamaknen - - 201 430
Lamaknen Selatan - - 4 120
Kabupaten Belu
659 1 421 2 914 6 308
Belu Regency
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Belu
Source Manufacturing and Trade Office of Belu Regency
261
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
ENERGI
energy
ENERGI
Daya Listrik
Produksi Lisrik Dipakai
Pasang Terjual Susut/Hilang
PLTD/Sub Ranting Electricity Sendiri
Value of Sold Lost
Sub Branch Production Self-Used
Power Electricity (KWh)
(KWh) (KWh)
(VA) (KWh)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. Atambua (*1) 8 240 26 677 431 21 730 031 150924 4 796 476
2. Atapupu (*1)
3. Naitimu (*1)
4. Silawan (*1) INTERKONEKSI DENGAN ATAMBUA
5. Boas (*1)
6. Manleten (*1)
7. Betun (*2) 2 200 6 192 367 4 389 548 0 1 802 819
8. Besikama (*2)
INTERKONEKSI DENGAN BETUN
9. Kobalima (*2)
10. Lamaknen 128 342 390 289 109 0 53 281
265
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
ENERGY
Pelanggan Pemakaian
PLTD/Sub Ranting Costumers Electricity Consumption (KWH)
Sub Branch
2010 2011 2010 2011
[1] [2] [3] [4] [5]
266
Belu Regency in Figures 2012
ENERGI
Pemakaian
Jumlah Pelanggan Daya Pasang
Klaisifikasi Tarif Electricity
Numbers of Value of Power
Classification Consumption
Costumer (VA)
(KWH)
[1] [2] [3] [4]
Rumah Tangga/
15 132 14 065 050 14 218 191
Household
Pembangunan&Jalan/
304 926 950 2 260 244
Development & Road
267
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
ENERGY
Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan
Tabel Menurut Jenis Pelanggan di Kabupaten Belu,2011
6.2.4
Table Volume and Value of Water Supply by Costumer Type in Belu
Regency, 2011
Jumlah
Nilai
Kategori Pelanggan Pelanggan Volume
3 Value
Costumers Type Numbers of (m )
(Rp)
Costumer
[1] [2] [3] [4]
I. KELOMPOK PELANGGAN I
30 5 382 14 861 260
Costumers Group I
1. Hidran Umum/Kran Umum
14 3 983 11 977 758
Public Hydrants
2. Kamar Mandi/WC Umum
0 0 0
Toilet/ Public WC
3. Terminal Air/Water Terminal 0 0 0
4. Tempat Ibadah/
16 1 399 2 883 502
Place of Worship
II. KELOMPOK PELANGGAN II
40 8171 27 251 562
Costumers Group II
1. RSS/Simple House - - -
2. Panti Asuhan/Orphanage - - -
3. Yayasan Sosial/Charity 6 948 2 387 819
4. Sekolah Negeri/Public School 12 4 159 13 347 457
5. RS Pemerintah/Public Hospital 7 2 547 9 946 713
6. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kec & Kel
15 517 1 569 573
Sub-District Instance
III. KELOMPOK PELANGGAN III
3 535 274 275 1 122 580 645
Costumers Group III
1. Rumah (selain RSS & Mewah)
3 337 212 478 785 183 770
House(Exp RSS & Luxury House)
2. Niaga Kecil/Small Commercial 154 12 154 81 003 848
3. Industri RT/Household Industry - - -
4. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kabupaten
44 49 643 256 393 028
Regent Instance
268
Belu Regency in Figures 2012
ENERGI
Lanjutan
Tabel 6.2.4
Table Continued
Jumlah
Nilai
Kategori Pelanggan Pelanggan Volume
3 Value
Costumers Type Numbers of (m )
(Rp)
Costumer
[1] [2] [3] [4]
IV. KELOMPOK PELANGGAN IV
73 7 888 58 329 704
Costumers Group IV
- - -
1. Rumah Mewah/ Luxury House
269
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KONSTRUKSI &
PERTAMBANGAN
CONSTRUCTION &
MINING
KONSTRUKSI & PERTAMBANGAN
Kualifikasi Perusahaan/Qualification
Kecamtan Jumlah
Sub-District Menengah Kecil Total
Medium M) Small (K)
[1] [2] [3] [4]
Malaka Barat - - 0
Rinhat - - 0
Wewiku 1 - 1
Weliman - - 0
Malaka Tengah 1 - 1
Sasita Mean - - 0
Io Kufeu - - 0
Botin Leobele - - 0
Malaka Timur 1 - 1
Laen Manen - - 0
Raimanuk - - 0
Kobalima - - 0
Kobalima Timur - - 0
Tasifeto Barat 2 - 2
Kakuluk Mesak - - 0
Nanaet Dubesi - - 0
Kota Atambua 14 123 137
Atambua Barat 8 - 8
Atambua Selatan 3 - 3
Tasifeto Timur - - 0
Raihat - - 0
Lasiolat - - 0
Lamaknen - - 0
Lamaknen Selatan - - 0
Kabupaten Belu
30 123 153
Belu Regency
Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu
Source Department of Development, Local Government of Belu
273
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CONSTRUCTION&MINING
274
Belu Regency in Figures 2012
KONSTRUKSI & PERTAMBANGAN
275
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CONSTRUCTION&MINING
Lanjutan
Tabel 6.3.3
Table Continued
(M3)
276
Belu Regency in Figures 2012
KONSTRUKSI & PERTAMBANGAN
Lanjutan
Tabel 6.3.3
Table Continued
(M3)
277
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CONSTRUCTION&MINING
Realisasi Persentase
Kecamtan Sasaran
Realitation Percentage
Sub-District Target (Rupiah)
(Rupiah) (%)
[1] [2] [3] [4]
Malaka Barat 55 291 000 55 291 000 100
Rinhat 139 945 000 139 945 000 100
Wewiku 53 555 000 53 555 000 100
Weliman 12 323 000 12 323 000 100
Malaka Tengah 105 720 000 105 720 000 100
Sasita Mean 301 680 000 301 680 000 100
Io Kufeu 49 351 000 49 351 000 100
Botin Leobele 1 841 000 1 841 000 100
Malaka Timur 42 666 000 42 666 000 100
Laen Manen 134 218 000 134 218 000 100
Raimanuk 12 572 000 12 572 000 100
Kobalima 240 912 600 240 912 600 100
Kobalima Timur 22 202 000 22 202 000 100
Tasifeto Barat 216 866 000 216 866 000 100
Kakuluk Mesak 205 622 000 205 622 000 100
Nanaet Dubesi 140 908 500 140 908 500 100
Kota Atambua 194 317 000 194 317 000 100
Atambua Barat 42 185 000 42 185 000 100
Atambua Selatan 135 003 900 135 003 900 100
Tasifeto Timur 221 810 000 221 810 000 100
Raihat 65 162 000 65 162 000 100
Lasiolat 805 378 000 805 378 000 100
Lamaknen 137 188 000 137 188 000 100
Lamaknen Selatan 81 879 000 81 879 000 100
Kabupaten Belu
3 418 596 000 3 418 596 000 100
Belu Regency
Sumber : Dinas Pertambangan Kabupaten Belu
Source Mining Service of Belu Regency
278
Belu Regency in Figures 2012
BAB / CHAPTER
7
PERDAGANGAN
TRADE
PERDAGANGAN
produsen.
2. Perdagangan atau perniagaan adalah 2. Trade is the transfer of ownership of
kegiatan tukar menukar barang atau goods and services from one person or
jasa atau keduanya dari satu orang entity to another by getting something
atau badan usaha ke orang atau in exchange from buyer.
badan usaha lainnya dan
281
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERDAGANGAN
283
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERDAGANGAN
Perda- Rumah
Perda- Perda-
gangan Makan
Kecamtan gangan gangan Jumlah
Menengah Swalayan Restau- Hotel
Sub-District Besar Kecil Total
Medium rant
Large Scale Small Scale
Scale
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Malaka Barat - 29 - 42 - - 71
Rinhat - 1 - 5 - - 6
Wewiku - 2 - 9 - - 11
Weliman - - - 7 - - 7
Malaka Tengah 2 53 - 165 11 2 233
Sasita Mean - 2 - 18 - - 20
Io Kufeu - - - - - - 0
Botin Leobele - 1 - - - - 1
Malaka Timur - 16 - 35 - - 51
Laen Manen - - - 12 - - 12
Raimanuk - 2 - 6 - - 8
Kobalima - 3 - 26 - - 29
Kobalima Timur - - - 1 - - 1
Tasifeto Barat 1 20 - 84 3 - 108
Kakuluk Mesak - 16 - 46 1 - 63
Nanaet Dubesi - - - 1 - - 1
Kota Atambua 42 440 - 829 52 7 1 370
Atambua Barat 7 19 - 97 - 5 128
Atambua Selatan 4 15 - 79 - 1 99
Tasifeto Timur 1 9 - 24 2 - 36
Raihat - - - 37 - - 37
Lasiolat - - - 2 - - 2
Lamaknen 1 5 - 29 - - 35
Lamaknen Selatan - - - - - - 0
Kabupaten Belu
58 633 0 1 554 69 15 2 329
Belu Regency
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu
Source Industry and Trade Service of Belu Regency
285
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRADE
286
Belu Regency in Figures 2012
PERDAGANGAN
Perusahaan/
Skala Usaha Tenaga Kerja
Usaha
Business Scale Worker
Establishment
[1] [2] [3]
287
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRADE
288
Belu Regency in Figures 2012
PERDAGANGAN
Lanjutan
Tabel 7.4
Table Contiued
289
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRADE
290
Belu Regency in Figures 2012
PERDAGANGAN
Lanjutan
Tabel 7.5
Table Contiued
291
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRADE
01. Januari/
347 675,00 798 570 - 1 146 245,00
January
02. Pebruari/
343 791,20 798 570 - 1 142 361,20
February
08. Agustus/
353 723,00 798 570 - 1 152 293,00
August
09. September/
343 812,00 798 570 - 1 142 382,00
September
10. Oktober/
342 911,80 798 570 - 1 141 481,80
October
11. Nopember
341 354,00 798 570 - 1 139 924,00
November
12. Desember/
343 589,00 798 570 - 1 142 159,00
December
292
Belu Regency in Figures 2012
PERDAGANGAN
293
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BAB / CHAPTER
6
TRANSPORTASI,
KOMUNIKASI & PARIWISATA
TRANSPORTASI,
COMMUNICATION & TOURISM
TRANSPORTASI, KOMUNIKASI & PARIWISATA
7. Sumber data transportasi berasal dari 7. Transportation data are taken from
masing-masing instansi terkait, relevant institutions and compiled by
dikumpulkan oleh Badan Pusat BPS monthly/yearly.
Statistik (BPS) setiap bulan/tahun.
8. Kantor Pos adalah pemberi 8. Post office is an establishment dealing
pelayanan pengiriman barang, uang, with the delivery of goods, letters,
dsb dari suatu tempat ke tempat money, etc. from one place to another
yang lain. Pengguna pelayanan place. Service users usually pot
biasanya diharuskan menempel postage stamps on envelope and
perangko yang cukup pada sampul postcard or are charged with amount
surat, kartu pos, pos wesel, warkat of money in obtaining services such as
pos, paket, dsb. money order, aerogramme, package
post, etc.
9. Telekomunikasi adalah setiap 9. Telecommunication activity includes
pemancaran, pengiriman dan atau transmitting, delivering and receiving
penerimaan dari setiap informasi information in shape of mark, signal,
dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, article, picture, sound and voice
tulisan, gambar, suara, dan bunyi through strand of wire system, optic,
melalui system kawat, optic, radio radio or other electromagnetic system.
atau system elektromagnetik lainnya.
10. Wisatawan (turis) adalah setiap 10. Tourist is an visitor who visiting an
pengunjung yang mengunjungi suatu others location that far from he/she
wilayah di luar tempat tinggalnya, usually lives and stay there minimal
tinggal paling sedikit 24 jam, akan 24 hours but not more than a year
tetapi tidak lebih dari satu tahun di whit purpose such as pleasure,
tempat yang dikunjungi, dengan recreation, sport, business, attending
maksud antara lain : berlibur, rekreasi, meeting/conference, study, and health
olah raga, bisnis, menghadiri reason, etc.
pertemuan, studi, dan kunjungan
dengan alasan kesehatan, dll.
11. Tingkat penghunian kamar hotel 11. Room occupancy rate is the number of
adalah persentase banyaknya malam room night occupied divided by
kamar yang dihuni terhadap number of room night available
banyaknya malam kamar yang multiplied by 100 percent.
tersedia.
12. Hotel tidak berbintang yaitu hotel 12. Non star-rated hotel is an hotel that
yang tidak memenuhi persyaratan don’t meet standard specification
yang telah ditentukan, seperti fisik, regarding physical requirements,
bentuk pelayanan, kualifikasi tenaga service provide, manpower
kerja, jumlah kamar, dll. qualification, number of room
available, etc.
298
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI, KOMUNIKASI & PARIWISATA
299
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRANSPORTATION, COMMUNICATION & TOURISM
300
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI
TRANSPORTATION
TRANSPORTASI
301
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRANSPORTATION
9. Ambulance 44 44 0,00
302
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI
303
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRANSPORTATION
- A umum 22 50 127,27
-BI - 62 100,00
- B II 2 - -100,00
304
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI
Trayek Perubahan
2010 2011
Route Change(%)
[1] [2] [3] [4]
305
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRANSPORTATION
306
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI
307
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRANSPORTATION
308
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI
Penumpang
Kunjungan Kapal Passengers
Bulan / Month
Ship Visit Datang Berangkat
Arrivals Departures
[1] [2] [3] [4]
Januari / January 33 54 59
309
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TRANSPORTATION
310
Belu Regency in Figures 2012
TRANSPORTASI
311
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POS & TELEKOMUNIKASI
POST & TELECOMUNICATION
POS&TELEKOMUNIKASI
315
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POST&TELECOMUNICATION
Triwulan
2009 2010 2011
Quarter
III 1 665 800 400 1 487 168 185 1 618 483 668
Jumlah /Total 5 753 349 335 6 159 889 560 9 253 531 368
316
Belu Regency in Figures 2012
POS&TELEKOMUNIKASI
Triwulan
2009 2010 2011
Quarter
317
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POST&TELECOMUNICATION
Swasta /
Wilayah Pemerintah/ Jumlah/
Perorangan
Area Government Total
Private
[1] [2] [3] [4]
318
Belu Regency in Figures 2012
PARIWISATA
TOURISM
PARIWISATA
Wisatawan/Tourist
Bulan/ Jumlah
Month Domestik/ Total
Asing/ Foreign
Domestic
[1] [2] [3] [4]
321
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TOURISM
322
Belu Regency in Figures 2012
PARIWISATA
Tabel Lanjutan
8.3.2
Table Continued
323
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TOURISM
Tabel Lanjutan
8.3.2
Table Continued
324
Belu Regency in Figures 2012
PARIWISATA
Tabel Lanjutan
8.3.2
Table Continued
325
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TOURISM
Tabel Lanjutan
8.3.2
Table Continued
326
Belu Regency in Figures 2012
PARIWISATA
2010 2011
Kecamatan Hotel, Hotel,
Tempat Tempat
Losmen Kamar Losmen Kamar
Sub-District Tidur Tidur
Hotel, Rooms Hotel, Rooms
Beds Beds
Lodging Lodging
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
01. Malaka Barat - - - - - -
02. Rinhat - - - - - -
03. Wewiku - - - - - -
04. Weliman - - - - - -
05. Malaka Tengah 2 25 39 2 25 39
06. Sasita Mean - - - - - -
07. Io Kufeu - - - - - -
08. Botin Leobele - - - - - -
09. Malaka Timur - - - - - -
10. Laen Manen - - - - - -
11. Raimanuk - - - - - -
12. Kobalima - - - - - -
13. Kobalima Timur - - - - - -
14. Tasifeto Barat - - - - - -
15. Kakuluk Mesak - - - - - -
16. Nanaet Dubesi - - - - - -
17. Kota Atambua 7 84 189 7 84 189
18. Atambua Barat 4 94 162 5 148 243
19. Atambua Selatan 1 60 60 1 40 60
20. Tasifeto Timur - - - - - -
21. Raihat - - - - - -
22. Lasiolat - - - - - -
23. Lamaknen - - - - - -
24. Lamaknen Selatan - - - - - -
Kabupaten Belu
14 263 450 15 297 531
Belu Regency
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
327
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
TOURISM
328
Belu Regency in Figures 2012
PARIWISATA
Hotel
Kecamatan Restoran/Rumah
Sub-District Berbintang Tidak Berbintang Makan
A Star-Rated Hotel Non Star-Rated Restaurant
[1] [2] [3] [4]
01. Malaka Barat - - -
02. Rinhat - - -
03. Wewiku - - -
04. Weliman - - -
05. Malaka Tengah - 2 11
06. Sasita Mean - - -
07. Io Kufeu - - -
08. Botin Leobele - - -
09. Malaka Timur - - -
10. Laen Manen - - -
11. Raimanuk - - -
12. Kobalima - - -
13. Kobalima Timur - - -
14. Tasifeto Barat - - 3
15. Kakuluk Mesak - - 1
16. Nanaet Dubesi - - -
17. Kota Atambua - 7 52
18. Atambua Barat - 5 -
19. Atambua Selatan - 1 -
20. Tasifeto Timur - - 2
21. Raihat - - -
22. Lasiolat - - -
23. Lamaknen - - -
24. Lamaknen Selatan - - -
Kabupaten Belu
- 15 69
Belu Regency
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
329
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BAB / CHAPTER
9
KEUANGAN DAN HARGA
FINANCIAL AND PRICE
KEUANGAN DAN HARGA
333
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KEUANGAN DAN HARGA
335
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KEUANGAN DAERAH
REGIONAL FINANCIAL
KEUANGAN DAERAH
PENDAPATAN DAERAH/LOCAL REVENUE 599 854 043 469 714 817 022 188
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
Source Survey of Local Government Finance, Belu Regency
339
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL FINANCIAL
BELANJA DAERAH/LOCAL EXPENDITURE 543 229 383 801 681 647 652 103
Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu
Source Survey of Local Government Finance, Belu Regency
340
Belu Regency in Figures 2012
KEUANGAN DAERAH
341
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INFLASI DAN HARGA
INFLATION AND PRICE
INFLASI DAN HARGA
Minyak
Minyak
Gula Pasir/ Goreng/ Sabun
Bulan/ Beras/Rice Ikan/ Fish Tanah/
Sugar Cooking Cuci/ Soap
Month (Kg) (Kg) Kerosene
(Kg) Oil (Batang)
(Liter)
(620 ml)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
345
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INFLATION AND PRICE
Lanjutan
Tabel 9.2.1
Table Continued
Tepung
Terigu/ Semen/ Emas/ Tekstil/ Batik/
Bulan/ Garam/ Salt
Wheat Cement Gold Textile Batik
Month (Kg)
Flour (Zak) (Gram) (Meter) (Helai)
(Kg)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
346
Belu Regency in Figures 2012
INFLASI DAN HARGA
Minyak
Ikan Asin Gula Pasir
Bulan/ Beras Goreng
/Salted Fish /Refined
Month / Rice (Kg) /Cooking Oil
(Kg) Sugar (Kg)
(620ml)
[1] [2] [3] [4] [5]
347
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INFLATION AND PRICE
Lanjutan
Tabel 9.2.2
Table Continued
348
Belu Regency in Figures 2012
INFLASI DAN HARGA
Jenis Barang
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Type of Commodities
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
01. Beras / rice 279,72 313,58 133,42 169,04 116,76 119,82 123.15
349
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INFLATION AND PRICE
350
Belu Regency in Figures 2012
INFLASI DAN HARGA
Lanjutan
Tabel 9.2.4
Table Continued
Pendidikan,
Transportasi
Rekreasi, dan
dan Komunikasi
Bulan/ Kesehatan Olahraga Umum
Transportation
Month Health Education, General
and
Recreation and
Communication
Sport
[1] [2] [3] [4] [5]
351
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
INFLATION AND PRICE
Jenis Barang
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Type of Commodities
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
2. Makanan Jadi,
Minuman, Rokok 3,94 0,96 3,76 17,08 9,27 3,45 0.56
& Tembakau
6. Pendidikan,
rekreasi, & 6,06 0,00 -0,27 1,24 2,07 1,58 0.00
Olahraga
7. Transportasi &
57,03 0,27 0,19 0,08 0,01 0,22 0.00
Komunikasi
352
Belu Regency in Figures 2012
BANK & KOPERASI
BANK & COOPERATIVE
BANK & KOPERASI
355
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BANK & COOPERATIVE
356
Belu Regency in Figures 2012
BANK & KOPERASI
357
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BANK & COOPERATIVE
Banyaknya Perkembangan
Tahun
Amount Change
Year
(Juta Rupiah) (%)
[1] [2] [5]
358
Belu Regency in Figures 2012
BANK & KOPERASI
Tahun
KUK Giro
Year
359
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BANK & COOPERATIVE
Banyaknya/Numbers
Simpanan
Jenis Koperasi
Koperasi Anggota Saving Deposits
Type of Cooperative
Cooperative Members (rupiah)
05. Koperasi
- - -
Pensiunan
Jumlah/Total
112 24 535 40 652 119 506
360
Belu Regency in Figures 2012
BANK & KOPERASI
Banyaknya/Numbers Simpanan
Kecamtan
Koperasi Anggota Saving Deposits
Sub-District
Cooperative Member (rupiah)
[1] [2] [3] [4]
Malaka Barat 1 120 11 250 500
Rinhat - - -
Wewiku - - -
Weliman - - -
Malaka Tengah 1 1 429 9 121 250
Sasita Mean 1 100 17 675 500
Io Kufeu - - -
Botin Leobele - - -
Malaka Timur 1 32 2 383 579
Laen Manen - - -
Raimanuk - - -
Kobalima - - -
Kobalima Timur - - -
Tasifeto Barat 1 1 397 53 350 000
Kakuluk Mesak 2 578 33 157 800
Nanaet Dubesi - - -
Kota Atambua - - -
Atambua Barat 1 551 21 046 800
Atambua Selatan - - -
Tasifeto Timur - - -
Raihat - - -
Lasiolat - - -
Lamaknen - - -
Lamaknen Selatan - - -
Kabupaten Belu
8 4 207 147 985 429
Belu Regency
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu
Source Department of Cooperative, Middle and Small Establishment, Belu
361
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
BAB / CHAPTER
10
KONSUMSI & KEADAAN
RUMAH TANGGA
CONSUMPTION & HOUSEHOLD
CONDITION
KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA
369
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KONSUMSI
CONSUMPTION
KONSUMSI
Golongan Pengeluaran
Persentase
Expenditure Classes
Percentage
(Rupiah)
[1] [2]
≥ 1,000,0000 3,64
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
373
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CONSUMPTION
374
Belu Regency in Figures 2012
KONSUMSI
375
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CONSUMPTION
376
Belu Regency in Figures 2012
KONSUMSI
Lanjutan
Tabel 10.1.4
Table Continued
377
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
CONSUMPTION
378
Belu Regency in Figures 2012
KONSUMSI
Lanjutan
Tabel 10.1.5
Table Continued
379
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KEADAAN RUMAH
TANGGA
HOUSEHOLD CONDITION
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
383
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
384
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
385
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
< 20 2,95
20 - 49 63,01
50 - 99 28,55
>150 1,61
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
386
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
387
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Ledeng
Ledeng
Air sampai Sumur Sumur Tak
Eceran Pompa
Kecamtan Kemasan Rumah Terlindung Terlindung
Retail Water
Sub-District Packing House Protected Unprotecte
Plumping Pump
Water Plumping Well d Well
water
Water
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
Malaka Barat 6 9 5 5 2 735 992
Rinhat 0 27 135 0 314 429
Wewiku 0 2 2 127 3 076 587
Weliman 0 2 0 439 2 447 180
Malaka Tengah 19 166 118 12 4 874 751
Sasita Mean 1 2 12 0 132 95
Io Kufeu 0 1 84 0 359 99
Botin Leobele 0 1 21 0 109 110
Malaka Timur 0 9 49 0 164 63
Laen Manen 1 2 34 0 1 060 37
Raimanuk 1 11 218 24 1 357 354
Kobalima 60 56 79 6 2 254 256
Kobalima Timur 0 47 3 0 917 76
Tasifeto Barat 7 119 644 10 1 482 351
Kakuluk Mesak 14 12 86 35 3 240 294
Nanaet Dubesi 0 1 24 0 10 102
Kota Atambua 166 953 272 307 3 307 99
Atambua Barat 301 1 535 249 18 2 063 239
Atambua Selatan 467 968 165 7 2 305 314
Tasifeto Timur 4 292 773 9 1 357 755
Raihat 0 2 48 0 202 67
Lasiolat 0 75 597 0 39 50
Lamaknen 0 60 75 0 29 41
Lamaknen Selatan 0 1 5 0 107 254
Kabupaten Belu
1 047 4 353 3 698 999 33 939 6 595
Belu Regency
388
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Lanjutan
Tabel 10.2.6
Table Continued
Mata Air
Mata Air Tak Air Air
Terlindung
Kecamtan Terlindung/ Sungai/ Hujan/ Lainnya/ Jumlah/
Protected
Sub-District Unprotected River Raining Others Total
Water
Water Source Water Water
Source
[1] [8] [9] [10] [11] [12] [13]
Malaka Barat 12 7 426 1 4 4 202
Rinhat 600 1 426 310 4 0 3 245
Wewiku 49 29 4 0 0 3 876
Weliman 491 215 183 0 2 3 959
Malaka Tengah 1 253 359 60 0 28 7 640
Sasita Mean 747 869 205 5 0 2 068
Io Kufeu 512 427 156 3 0 1 641
Botin Leobele 351 316 85 0 0 993
Malaka Timur 1 319 468 2 0 0 2 074
Laen Manen 1 216 203 2 0 1 2 556
Raimanuk 643 312 147 0 8 3 075
Kobalima 711 447 1 1 1 3 872
Kobalima Timur 425 34 0 0 0 1 502
Tasifeto Barat 1 208 258 589 5 7 4 680
Kakuluk Mesak 227 34 51 0 11 4 004
Nanaet Dubesi 30 752 1 0 0 920
Kota Atambua 83 8 120 3 184 5 502
Atambua Barat 88 124 3 5 20 4 645
Atambua Selatan 101 30 52 5 52 4 466
Tasifeto Timur 786 397 364 0 5 4 742
Raihat 2 753 132 12 0 0 3 216
Lasiolat 553 27 0 0 0 1 341
Lamaknen 1 265 828 292 0 0 2 590
Lamaknen Selatan 498 571 8 0 0 1 444
Kabupaten Belu
15 921 8 273 3 073 32 323 78 253
Belu Regency
Sumber : Sensus Penduduk, BPS
Source Population Census, BPS
389
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
390
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
391
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Jamban
Jamban Jamban
Kecamtan Sendiri/ Tidak Ada/
Bersama/ Umum/ Jumlah/ Total
Sub-District Personal No Toilet
Joining Toilet Public Toilet
Toilet
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 1 473 795 621 1 313 4 202
Rinhat 750 79 7 2 409 3 245
Wewiku 878 253 251 2 494 3 876
Weliman 731 600 177 2 451 3 959
Malaka Tengah 2 931 1 984 422 2 303 7 640
Sasita Mean 1 265 205 13 585 2 068
Io Kufeu 1 451 59 2 129 1 641
Botin Leobele 482 33 0 478 993
Malaka Timur 1 292 258 26 498 2 074
Laen Manen 1 430 241 21 864 2 556
Raimanuk 2 172 304 8 591 3 075
Kobalima 1 849 1 266 95 662 3 872
Kobalima Timur 634 236 21 611 1 502
Tasifeto Barat 3 304 594 18 764 4 680
Kakuluk Mesak 2 984 528 31 461 4 004
Nanaet Dubesi 324 85 0 511 920
Kota Atambua 4 303 966 57 176 5 502
Atambua Barat 3 204 1 334 34 73 4 645
Atambua Selatan 3 147 1 199 38 82 4 466
Tasifeto Timur 3 273 649 13 807 4 742
Raihat 2 134 380 2 700 3 216
Lasiolat 786 144 3 408 1 341
Lamaknen 1 298 240 2 1 050 2 590
Lamaknen Selatan 604 34 3 803 1 444
Kabupaten Belu
42 699 12 466 1 865 21 223 78 253
Belu Regency
Sumber : Sensus Penduduk, BPS
Source Population Census, BPS
392
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
393
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Plengsengan 27,24
Cubluk/Cemplung 8,81
Lainnya 0,00
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
394
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
395
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Listrik PLN
Listrik Non
Listrik PLN/ Tanpa Bukan Listrik/
Kecamtan PLN/ Non-
PLN Meteran/ PLN Non Jumlah/ Total
Sub-District PLN
Electricity Electricity Electricity
Electricity
Without Meter
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 695 961 165 2 381 4 202
Rinhat 87 103 240 2 815 3 245
Wewiku 291 309 160 3 116 3 876
Weliman 256 626 206 2 871 3 959
Malaka Tengah 1 464 2 615 145 3 416 7 640
Sasita Mean 122 112 140 1 694 2 068
Io Kufeu 0 6 130 1 505 1 641
Botin Leobele 9 9 28 947 993
Malaka Timur 289 156 62 1 567 2 074
Laen Manen 123 167 160 2 106 2 556
Raimanuk 219 244 159 2 453 3 075
Kobalima 492 678 184 2 518 3 872
Kobalima Timur 47 71 181 1 203 1 502
Tasifeto Barat 923 872 120 2 765 4 680
Kakuluk Mesak 767 875 100 2 262 4 004
Nanaet Dubesi 1 1 38 880 920
Kota Atambua 2 189 2 365 39 909 5 502
Atambua Barat 2 300 2 050 16 279 4 645
Atambua Selatan 2 133 1 865 17 451 4 466
Tasifeto Timur 694 698 210 3 140 4 742
Raihat 156 350 289 2 421 3 216
Lasiolat 0 3 229 1 109 1 341
Lamaknen 262 348 288 1 692 2 590
Lamaknen Selatan 0 1 204 1 239 1 444
Kabupaten Belu
13 519 15 485 3 510 45 739 78 253
Belu Regency
Sumber : Sensus Penduduk, BPS
Source Population Census, BPS
396
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
397
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
398
Belu Regency in Figures 2012
KEADAAN RUMAH TANGGA
Lanjutan
Tabel 10.2.15
Table Continued
399
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
HOUSEHOLD CONDITION
Jumlah/Total 100
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2011, BPS
Source National Social Economic Survey 2011, BPS
400
Belu Regency in Figures 2012
BAB / CHAPTER
11
PENDAPATAN REGIONAL
REGIONAL INCOME
PENDAPATAN REGIONAL
403
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PENDAPATAN REGIONAL
405
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
406
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
407
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.1
Table Continued
(Juta Rupiah)
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
98 989,61 111 258,16 124 075,84
TRANSPORTATIONS&COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 84 471,46 94 432,30 104 806,86
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 67 203,99 75 553,99 84 364,16
3. pengangkutan laut / sea transport 5 350,08 5 540,38 5 869,04
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 382,98 412,32 412,37
6. Jasa penunjang angkutan / transport
11 534,42 12 925,61 14 161,30
supporting services
b. komunikasi / communications 14 518,15 16 825,86 19 268,98
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 74 303,57 81 779,77 89 810,47
BUSINESS
a. bank / bank 40 718,44 45 043,82 50 810,65
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
14 673,83 16 480,37 16 637,97
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 18 452,17 19 751,20 21 830,94
e. jasa perusahaan / business service 459,14 504,37 530,90
9. JASA - JASA / SERVICE 374 062,45 435 431,52 485 115,36
a. pemerintahan umum / government 282 828,47 330 266,53 371 934,85
b. swasta / private 91 233,97 105 164,99 113 180,50
1. sosial kemasyarakatan / social &
45 238,94 52 079,06 54 932,63
community services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
567,44 612,00 660,96
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
45 427,60 52 473,92 57 586,91
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
1 671 148,86 1 864 030,96 2 019 615,29
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
408
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
409
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.2
Table Continued
(Juta Rupiah)
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
56 403,55 59 793,71 62 202,34
TRANSPORTATIONS&COMMUNICATION
Sa. angkutan / transportation 50 856,81 53 850,44 55 878,70
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 43 388,71 45 939,89 47 581,48
3. pengangkutan laut / sea transport 3 543,60 3 658,27 3 743,40
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 234,82 249,15 249,21
6. Jasa penunjang angkutan / transport
3 689,68 4 003,13 4 304,61
supporting services
b. komunikasi / communications 5 546,74 5 943,27 6 323,64
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 34 448,45 36 851,27 39 556,79
BUSINESS
a. bank / bank 21 699,87 23 463,61 25 865,06
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
5 829,20 6 085,68 6 108,19
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 6 561,64 6 917,74 7 185,46
e. jasa perusahaan / business service 357,75 384,25 398,08
9. JASA - JASA / SERVICE 215 015,63 231 464,18 253 265,29
a. pemerintahan umum / government 155 282,48 168 475,51 187 902,00
b. swasta / private 59 733,15 62 988,66 65 363,29
1. sosial kemasyarakatan / social &
35 640,30 37 350,03 39 117,77
community services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
443,77 478,21 487,28
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
59 733,15 62 988,66 65 363,29
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
973 357,03 1 019 337,95 1 059 914,22
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
410
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
411
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.3
Table Continued
(%)
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
5,92 5,97 6,14
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 5,05 5,07 5,19
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 4,02 4,05 4,18
3. pengangkutan laut / sea transport 0,32 0,30 0,29
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 0,02 0,02 0,02
6. Jasa penunjang angkutan / transport
0,69 0,69 0,70
supporting services
b. komunikasi / communications 0,87 0,90 0,95
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 4,45 4,39 4,45
BUSINESS
a. bank / bank 2,44 2,42 2,52
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
0,88 0,88 0,82
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 1,10 1,06 1,08
e. jasa perusahaan / business service 0,03 0,03 0,03
9. JASA - JASA / SERVICE 22,38 23,36 24,02
a. pemerintahan umum / government 16,92 17,72 18,42
b. swasta / private 5,46 5,64 5,60
1. sosial kemasyarakatan / social & community
2,71 2,79 2,72
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
0,03 0,03 0,03
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
2,72 2,82 2,85
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
100 100 100
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
412
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
413
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.4
Table Continued
(%)
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
5,79 5,87 5,87
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 5,22 5,28 5,27
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 4,46 4,51 4,49
3. pengangkutan laut / sea transport 0,36 0,36 0,35
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 0,02 0,02 0,02
6. Jasa penunjang angkutan / transport
0,38 0,39 0,41
supporting services
b. komunikasi / communications 0,57 0,58 0,60
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 3,54 3,62 3,73
BUSINESS
a. bank / bank 2,23 2,30 2,44
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
0,60 0,60 0,58
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 0,67 0,68 0,68
e. jasa perusahaan / business service 0,04 0,04 0,04
9. JASA - JASA / SERVICE 22,09 22,71 23,89
a. pemerintahan umum / government 15,95 16,53 17,73
b. swasta / private 6,14 6,18 6,17
1. sosial kemasyarakatan / social & community
3,66 3,66 3,69
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
0,05 0,05 0,05
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
2,43 2,47 2,43
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
100 100 100
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
414
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
415
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.5
Table Continued
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
111,06 112,39 111,52
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 110,77 111,79 110,99
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 112,27 112,42 111,66
3. pengangkutan laut / sea transport 104,34 103,56 105,93
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 107,88 107,66 100,01
6. Jasa penunjang angkutan / transport
105,69 112,06 109,56
supporting services
b. komunikasi / communications 112,73 115,90 114,52
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 108,39 110,06 109,82
BUSINESS
a. bank / bank 107,84 110,62 112,80
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
106,31 112,31 100,96
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 111,40 107,04 110,53
e. jasa perusahaan / business service 107,48 109,85 105,26
9. JASA - JASA / SERVICE 116,58 116,41 111,41
a. pemerintahan umum / government 120,55 116,77 112,62
b. swasta / private 105,80 115,27 107,62
1. sosial kemasyarakatan / social & community
106,99 115,12 105,48
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
103,32 107,85 108,00
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
104,67 115,51 109,74
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
111,66 111,54 108,35
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
416
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
417
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.6
Table Continued
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
103,59 106,01 104,03
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 103,55 105,89 103,77
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 103,66 105,88 103,57
3. pengangkutan laut / sea transport 102,42 103,24 102,33
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 100,54 106,10 100,03
6. Jasa penunjang angkutan / transport
103,57 108,50 107,53
supporting services
b. komunikasi / communications 103,91 107,15 106,40
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 106,00 106,98 107,34
BUSINESS
a. bank / bank 107,03 108,13 110,23
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
103,97 104,40 100,37
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 104,64 105,43 103,87
e. jasa perusahaan / business service 103,08 107,41 103,60
9. JASA - JASA / SERVICE 110,73 107,65 109,42
a. pemerintahan umum / government 114,00 108,50 111,53
b. swasta / private 103,06 105,45 103,77
1. sosial kemasyarakatan / social & community
103,34 104,80 104,73
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
102,05 107,76 101,90
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
102,65 106,39 102,38
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
104,63 104,72 103,98
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
418
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
419
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.7
Table Continued
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
329,33 370,15 412,79
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 314,74 351,86 390,51
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 298,08 335,11 374,19
3. pengangkutan laut / sea transport 264,96 274,39 290,67
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 372,01 400,50 400,55
6. Jasa penunjang angkutan / transport
531,46 595,56 652,49
supporting services
b. komunikasi / communications 450,94 522,62 598,51
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 506,61 557,58 612,34
BUSINESS
a. bank / bank 549,51 607,89 685,71
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
553,60 621,75 627,70
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 419,32 448,84 496,10
e. jasa perusahaan / business service 223,09 245,07 257,96
9. JASA - JASA / SERVICE 549,58 639,75 712,74
a. pemerintahan umum / government 617,12 720,62 811,54
b. swasta / private 410,37 473,03 509,08
1. sosial kemasyarakatan / social & community
339,85 391,23 412,67
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
431,92 465,84 503,11
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
516,85 597,02 655,19
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
264,55 295,09 319,72
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
420
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
421
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
11.8
Table Continued
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
187,65 198,93 206,94
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 189,49 200,65 208,20
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 192,45 203,76 211,04
3. pengangkutan laut / sea transport 175,50 181,18 185,39
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 228,09 242,01 242,07
6. Jasa penunjang angkutan / transport
170,00 184,45 198,34
supporting services
b. komunikasi / communications 172,29 184,60 196,42
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 234,87 251,26 269,70
BUSINESS
a. bank / bank 292,85 316,65 349,06
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
219,92 229,59 230,44
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 149,11 157,20 163,29
e. jasa perusahaan / business service 173,82 186,70 193,42
9. JASA - JASA / SERVICE 315,91 340,07 372,10
a. pemerintahan umum / government 338,82 367,60 409,99
b. swasta / private 268,68 283,32 294,00
1. sosial kemasyarakatan / social & community
267,74 280,58 293,86
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
337,79 364,00 370,90
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
269,07 286,26 293,06
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
154,09 161,37 167,79
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
422
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
423
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
Tabel Lanjutan
10.9
Table Continued
Lapangan Usaha
2 0 0 9* 2 0 1 0** 2 0 1 1***
Industrial Origin
[1] [2] [3] [4]
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI /
111,06 112,39 111,52
TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS
a. angkutan / transportation 110,77 111,79 110,99
1. angkutan rel/ railway transport 0,00 0,00 0,00
2. pengangkutan jalan raya / road transport 112,27 112,42 111,66
3. pengangkutan laut / sea transport 104,34 103,56 105,93
4. pengangkutan sungai, danau &
0,00 0,00 0,00
penyebrangan/ river, lake & ferry transport
5. pengangkutan udara / air transport 107,88 107,66 100,01
6. Jasa penunjang angkutan / transport
105,69 112,06 109,56
supporting services
b. komunikasi / communications 112,73 115,90 114,52
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA
PERUSAHAAN/FINANCIAL, OWNERSHIP & 108,39 110,06 109,82
BUSINESS
a. bank / bank 107,84 110,62 112,80
b. lembaga keuangan non bank/ non-bank
106,31 112,31 100,96
financial institutions
c. jasa penunjang keuangan/ financial patron
0,00 0,00 0,00
services
d. sewa bangunan / real estate 111,40 107,04 110,53
e. jasa perusahaan / business service 107,48 109,85 105,26
9. JASA - JASA / SERVICE 116,58 116,41 111,41
a. pemerintahan umum / government 120,55 116,77 112,62
b. swasta / private 105,80 115,27 107,62
1. sosial kemasyarakatan / social & community
106,99 115,12 105,48
services
2. hiburan & rekreasi / entertainment &
103,32 107,85 108,00
recreation services
3. perorangan & RT / individual & household
104,67 115,51 109,74
services
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
111,66 111,54 108,35
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Source BPS – Statistics of Belu Regency
Keterangan/Remark : *) Angka Perbaikan/ Correction Figures
**) Angka Sementara/ Preliminary Figures
***) Angka Sangat Sementara/ Very Preliminary Figures
424
Belu Regency in Figures 2012
PENDAPATAN REGIONAL
425
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
REGIONAL INCOME
2 0 0 6* 3 879 759
2 0 0 7* 4 011 669
2 0 0 8* 4 261 567
2 0 0 9* 4 651 319
426
Belu Regency in Figures 2012
BAB / CHAPTER
12
KEMISKINAN
POVERTY
KEMISKINAN
429
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
KEMISKINAN
Kecamtan Jumlah
SM M HM RML
Sub-District Total
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
Malaka Barat 204 308 880 2 702 4 094
Rinhat 220 307 692 1 947 3 166
Wewiku 364 371 847 1 659 3 241
Weliman 323 379 938 2 004 3 644
Malaka Tengah 295 373 1 032 3 606 5 306
Sasita Mean 80 120 368 1 170 1 738
Io Kufeu 170 222 426 989 1 807
Botin Leobele 64 90 198 522 874
Malaka Timur 108 125 360 1 419 2 012
Laen Manen 293 251 579 1 562 2 685
Raimanuk 269 319 736 1 678 3 002
Kobalima 210 271 689 1 736 2 906
Kobalima Timur 81 123 299 876 1 379
Tasifeto Barat 162 201 584 1 576 2 523
Kakuluk Mesak 326 289 651 1 668 2 934
Nanaet Dubesi 110 76 141 260 587
Kota Atambua 101 104 341 2 596 3 142
Atambua Barat 66 80 142 571 859
Atambua Selatan 116 119 289 1 237 1 761
Tasifeto Timur 272 294 746 2 292 3 604
Raihat 176 211 544 1 881 2 812
Lasiolat 114 135 293 502 1 044
Lamaknen 141 131 382 1 357 2 011
Lamaknen Selatan 200 190 343 634 1 367
Kabupaten Belu
4 465 5 089 12 500 36 444 58 498
Belu Regency
Sumber : Pendataan Program Perlindungan Sosial 2011 (PPLS11), BPS
Source PPLS 2011, BPS
Catatan : *) SM = Sangat Miskin ( <0,8 x GK )
*) M = Miskin ( 0,8 – GK )
*) HM= Hampir Miskin ( GK – 1,2GK)
*) RML= Rentan Miskin Lainnya (1,2GK – 1,6GK)
**) GK = Garis Kemiskinan
433
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
POVERTY
Presentase
Indeks
Penduduk Penduduk Indeks
Garis Keparahan
Miskin Miskin Kedalaman
Tahun Kemiskinan Kemiskinan
Poor Percentage Kemiskinan
Year Poverty Line Poverty
People of Poor Poverty Gap
(Rp/Capita/Bln) Severity
(Ribuan) People Index
Index
(%)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
72,1 20,74 83 887 2,90 0,65
2005
79,0 20,09 99 183 3,37 0,81
2006
83,9 21,02 109 619 4,29 1,28
2007
82,74 19,69 149 814 7,50 3,04
2008
77,14 17,47 153 931 3,47 0,99
2009
54,70 15,48 186 654 2,73 0,66
2010
Sumber : Data dan Informasi Kemiskinan BPS RI
Source Poverty Data and Information, BPS RI
434
Belu Regency in Figures 2012
BAB / CHAPTER
13
PERBANDINGAN ANTAR
KABUPATEN/KOTA
COMPARISON AMONG REGION
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
437
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
439
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
441
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
COMPARISON AMONG REGION
442
Belu Regency in Figures 2012
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
443
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
COMPARISON AMONG REGION
444
Belu Regency in Figures 2012
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
Kabupaten/Kota
2008 2009 2010
Regency/Municipality
[1] [2] [3] [4]
01. Sumba Barat 62,17 62,90 63,85
02. Sumba Timur 60,80 61,41 61,80
03. Kupang 65,02 65,58 66,00
04. Timor Tengah Selatan 64,83 65,28 65,93
05. Timor Tengah Utara 66,53 66,95 67,49
06. Belu 63,41 63,91 64,34
07. Alor 67,82 68,16 68,48
08. Lembata 66,61 67,15 67,66
09. Flores Timur 67,34 67,77 68,18
10. Sikka 66,69 67,29 67,87
11. Ende 66,14 66,59 67,11
12. Ngada 68,56 69,01 69,45
13. Manggarai 66,21 66,83 67,16
14. Rote Ndao 65,29 65,80 66,18
15. Manggarai Barat 64,44 64,91 65,33
16. Sumba Barat Daya 59,87 60,54 60,99
17. Sumba Tengah 59,01 59,84 60,80
18. Nagekeo 65,73 65,97 66,31
19. Manggarai Timur 64,58 65,02 65,92
20. Sabu Raijua - 54,53 55,54
21. Kota Kupang 76,58 76,94 77,31
445
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
COMPARISON AMONG REGION
Pengeluaran
Angka Angka Rata-rata
Rill per
Kabupaten/Kota Harapan Melek Lama
Kapita IPM
Regency/Municipality Hidup Huruf Sekolah
Disesuaikan
(Tahun) (%) (Tahun)
(Ribu Rp)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
01. Sumba Barat 65,00 80,40 6,42 606,67 63,85
02. Sumba Timur 61,94 83,20 6,11 597,05 61,80
03. Kupang 65,45 89,02 6,85 602,43 66,00
04. Timor Tengah Selatan 66,90 84,38 6,61 606,71 65,93
05. Timor Tengah Utara 68,32 87,75 6,77 605,46 67,49
06. Belu 66,00 83,07 6,33 599,00 64,34
07. Alor 66,92 95,98 7,42 598,50 68,48
08. Lembata 66,58 92,77 6,83 605,20 67,66
09. Flores Timur 68,12 89,35 6,62 612,67 68,18
10. Sikka 69,01 91,72 6,37 597,95 67,87
11. Ende 64,82 93,52 7,38 603,27 67,11
12. Ngada 67,16 95,49 7,26 612,27 69,45
13. Manggarai 67,29 91,08 6,76 599,22 67,16
14. Rote Ndao 67,91 89,00 6,43 591,00 66,18
15. Manggarai Barat 66,38 88,77 6,54 590,61 65,33
16. Sumba Barat Daya 63,63 72,16 5,90 608,25 60,99
17. Sumba Tengah 62,74 75,57 5,22 608,93 60,80
18. Nagekeo 63,53 94,02 6,96 604,74 66,31
19. Manggarai Timur 67,57 91,09 6,49 583,65 65,92
20. Sabu Raijua 67,22 75,29 5,20 509,33 55,54
21. Kota Kupang 72,76 98,52 11,06 629,51 77,31
446
Belu Regency in Figures 2012
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
Kabupaten/Kota
2006 2007 2009 2010 2011
Regency/Municipality
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
01. Sumba Barat 156,99 173,79 228,79 99,27 96,44
02. Sumba Timur 155,42 174,32 229,09 99,40 96,84
03. Kupang 153,67 171,92 224,43 97,31 93,49
04. Timor Tengah Selatan 155,33 174,70 224,17 96,99 94,58
05. Timor Tengah Utara 154,51 175,51 224,37 97,09 93,46
06. Belu 155,24 176,11 224,79 97,60 95,60
07. Alor 157,38 178,59 238,92 105,51 109,03
08. Lembata 157,49 178,30 238,13 103,22 102,13
09. Flores Timur 156,01 178,29 237,33 102,31 100,78
10. Sikka 156,34 177,42 228,44 98,71 96,16
11. Ende 155,67 175,55 230,85 100,12 104,45
12. Ngada 157,27 177,98 235,01 101,92 100,47
13. Manggarai 157,09 177,91 234,25 101,57 100,29
14. Rote Ndao 152,63 172,74 227,48 98,02 95,76
15. Manggarai Barat 156,50 177,59 230,36 99,58 96,90
16. Sumba Barat Daya - 173,13 228,68 99,12 95,78
17. Sumba Tengah - 177,35 237,54 102,88 102,27
18. Nagekeo - 177,86 237,21 102,04 100,26
19. Manggarai Timur - - 233,91 102,44 101,29
20. Sabu Raijua - - - 96,01 92,94
21. Kota Kupang 151,25 171,36 222,43 95,55 90,49
447
Kabupaten Belu Dalam Angka 2012
COMPARISON AMONG REGION
13. Manggarai 157 794 168 898 191 176 137,78 66,89 67,10 28,57 25,76 22,91
14. Rote Ndao 146 831 147 436 178 778 38,83 37,30 39,50 36,58 34,09 32,81
15. Manggarai Barat 145 329 161 737 183 070 48,28 45,92 45,30 25,05 22,96 20,40
16. Sumba Barat Daya 179 317 184 198 208 494 88,65 86,27 85,10 36,45 34,27 29,88
17. Sumba Tengah 144 672 145 321 164 489 21,49 20,77 21,30 38,65 35,83 34,05
18. Nagekeo 158 294 160 331 181 479 16,77 15,60 16,50 14,53 13,03 12,70
19. Manggarai Timur - 161 358 182 641 - 58,98 65,70 - 25,51 25,94
20. Sabu Raijua - - 193 095 - - 30,50 - - 41,16
21. Kota Kupang 252 195 255 060 309 281 46,11 35,42 35,60 14,66 12,51 10,57
Nusa Tenggara Timur 161 639 167 492 193 298 1 105,78 1 021,74 1 020,50 25,68 23,41 21,77
448
Belu Regency in Figures 2012