Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PENYULUHAN

A. Lokasi Penyuluhan:
Desa : Tambak Aji
Kecamatan : Ngaliyan
Kota/Kabupaten : Semarang

B. Waktu penyuluhan :
Hari, tanggal : Senin, 06 Februari
Pukul : 08.00 – selesai

C. Identitas Petugas :
Nama Kelompok : Onikomikosis
Pekerjaan : Mahasiswa
D. Pelatihan Yang Diikuti

E. Latar Belakang Penyuluhan


Berdasarkan data BPBD Kota Semarang dari 16 Kecamatan sebanyak 14
kecamatan merupakan daerah rawan bencana tanah longsor dan banjir. Daerah rawan
bencana tanah longsor di Kota Semarang berada di wilayah Kecamatan Semarang
Barat, Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Candisari dan
Kecamatan Tembalang, ( Semarangpos.com). Dikarenakan lokasi yang terdekat
dengan lingkungan kita adalah di Kecamatan Ngaliyan, oleh karena itu kami terfokus
untuk memberikan penyuluhan tentang pencegahan, kesiapsiagaan dan penanganan
setelah bencana tanah longsor di daerah Tambak Aji , Ngaliyan pada khususnya. Hal
lain yang melatarbelakangi pengadaan penyuluhan ini adalah berdasarkan kejadian
bencana longsor yang pernah terjadi di daerah ini pada tanggal 27 Januari tahun lalu
tepatnya di desa Winog Sari Rt 01 Rw 12, Kelurahan Tambakaji yang menimpa 6
rumah, 3 rumah diantaranya mengalami kerusakan berat. Hal itu adalah penyebab
utama mengapa penyuluhan ini dilakukan di daerah tersebut. Perangkat desa setempat
juga berharap adanya sosialisasi untuk masyarakat agar tanggap terhadap bencana
tanah longsor yang suatu waktu bisa terjadi secara tiba-tiba.
F. Tujuan Penyuluhan
1. Untuk memgetahui apa itu penanggulangan bencana.
2. Untuk memeberikan tujuan adanya penyuluhan tentang bencana alam
3. Untuk memberikan informasi mengenai pecegahan sebelum bencana, saat
bencana dan setelah bencana.
4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengetahui pencegahan
dan hal-hal yang harus dilakukan pada pra, saat dan setelah bencana.

G. Materi Penyuluhan
1. Apa itu bencana tanah longsor?
Tanah Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa
geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah
2. Penyebab tanah longsor
Ada 2 penyebab terjadinya tanah longsor. Utamanya faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri. Sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Selain itu juga disebabkan oleh
a. Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau
gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam.
b. Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak bahkan petir.
3. Gejala/tanda-tanda akan terjadinya bencana tanah longsor
a. munculnya retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing
b. munculnya mata air baru secara tiba-tiba
c. tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
d. jika musim hujan, biasanya air tergenang menjelang bencana itu airnya
langsung hilang
e. runtuhnya bagian tanah dalam jumlah besar
f. pohon atau tiang listrik banyak yang miring
g. adanya perbedaan kelunakan permukaan lahan dan dasar lahan.
4. Pencegahan yang dapat dilakukan sebelum bencana tanah longsor.
a. Jangan memotong tebing secara tegak lurus
b. Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
c. Jangan membuat kolam atau sawah di atas lereng
d. Tidak mendirikan rumah di bawah tebing
e. Jangan menebang pohon di sekitar lereng
5. Hal-hal yang dapat dilakukan saat bencana dan setelah bencana
Saat bencana : menyelamatkan diri ke tempat yang aman dan jauh dari area
yang kemungkinan akan terjadi longsor.
Setelah bencana :
a. Kondisi darurat  segera dilakukan tindakan penyelamatan secara cepat
dan efektif untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa.
b. Proses rehabilitasi  upaya pemulihan kerusakan dengan melakukan
pembersihan sisa bangunan yang hancur dan material longsoran.
c. Proses rekonstruksi  melakukan penguatan terhadap semua sarana
prasarana dan infrastruktur pada daerah bencana longsor dan daerah
lainnya yang berpotensi longsor.
6. Pentingnya kesadaran dalam setiap individu
Jika setiap individu mengetahui dan memahami lingkungan sekitarnya
yang rawan longsor sehingga dapat mencegah terjadinya tanah longsor dan
jika sudah terjadi dapat meminimalisir jatuhnya korban. Maka dari itu,
masyarakat dapat mawas diri terhadap bencana tanah longsor.
7. Tujuan dari penyuluhan
Untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang tindakan yang harus
dilakukan ketika pra bencana, saat bencana dan pasca bencana tanah longsor.
8. Penanganan bencana longsor
a. Membuat terasering
b. Menanam pohon berakar tunggang di lahan rawan longsor
c. Tidak membangun bangunan di daerah rawan longsor

H. Tindak Lanjut
1. Open forum
2. Simulasi
I. Penutup
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat terutama
yang tinggal di daerah rawan longsor diharuskan untuk waspada terhadap bencana
tanah longsor yang akan terjadi dan juga mengetahui tindakan apa saja yang harus
dilakukan saat terjadi bencana dan setelah bencana itu terjadi, dengan cara mengikuti
kegiatan open forum dan simulasi yang dilaksanakan dengan tujuan agar menambah
pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencan tanah
longsor di daerahnya.

Semarang, 5 Februari 2017


Ketua kelompok

(........................)

Anda mungkin juga menyukai