PENDAHULUAN
Permasalahan tata letak fasilitas merupakan salah satu area penting dalam merancang
sistem produksi sekaligus memberikan efek yang besar terhadap keberlangsungan operasional
perusahaan. Tujuan dari permasalahan tata letak fasilitas adalah menentukan penempatan
sekelompok fasilitas atau mesin dalam sebuah lantai produksi atau area perusahaan industri yang
paling efektif sehingga meminimasi biaya penanganan material dan meningkatkan performance
proses produksi dari pabrik tersebut. Sekitar 20%-50% dari total biaya operasi pabrik merupakan
biaya penanganan material, dan dengan desain tata letak yang efektif akan mengurangi biaya ini
sekurang-kurangnya 10%-30%, selain itu desain tata letak mempengaruhi sekitar 70%
berjalannya proses produksi perusahaan (Tompkins dkk.,2003). Selain itu tata letak fasilitas juga
mempengaruhi tingkat inventori work-in-process, lead time produksi, dan biaya produksi. Oleh
karena itu, setiap perusahaan industri dituntut untuk memiliki suatu perencanaan yang baik.
Salah satu aspek yang mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan usaha industri
adalah strategi tata letak perusahaan (plant layout).
Proses produksi memerlukan tranformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. Semakin
efisien perusahaan melakukan perencanaan tersebur, perusahaan menjadi semakin produktif dan
nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Untuk
mendukung efisiensi dalam proses melakukan produksi tersebut di dalam ruang lingkup
manajemen operasional ada salah satu perencanaan penting yang menentukan efektifnya sebuah
produksi dalam jangka panjang yaitu strategi tata letak perusahaan ( plant layout). Plant layout
merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi suatu perusahaan industri, karena dari
padanya diharapkan kelancaran proses produksi yang optimal dan efektif.
Plant layout merupakan keputusan kunci yang menentukan efisiensi operasi jangka
panjang. Plant layout mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat
menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas
dan biaya seperti kualitas kehidupan kerja, kontrak pelanggan dan image. Plant layout yang
efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang mendukung diferensiasi, biaya rendah
dan tanggapan. Plant layout terdapat pada semua bidang karena setiap fasilitas mempunyai tata
letak. Plant layout yang baik dapat memperbaiki koordinasi antar lini departemen dan bidang
fungsional. Setiap proses dalam fasilitas mempunyai tata letak yang harus direncanakan secara
teliti.
Menurut Russel dan Taylor (2009), tujuan tata letak adalah meminimumkan material
handling cost, meningkatkan efisiensi utilitas ruangan, meningkatkan efisiensi utilitas tenaga
kerja pabrik, mengurangi kendala proses, dan memudahkan komunikasi dan interaksi antara para
pekerja, pekerja dengan supervisinya, dan atau antara pekerja dengan para pelanggan
perusahaan.
PT. INDOVICKERS FURNITAMA adalah salah satu perusahaan mebel yang ada di
Indonesia yang memiliki 2 kantor pemasaran di 2 kota besar yang ada di Indonesia yaitu di
Surabaya dan Medan. PT. INDOVICKERS FURNITAMA memiliki 10.000 ruang pabrik
khusus di Cipinang, Jakarta untuk produksi kursi dan perakitan selain itu PT. INDOVICKERS
FURNITAMA melakukan ekspansi lahan manufakturing di Cileungsi, dengan ekspansi tersebut
perusahaan memiliki lahan dari 10.000 sampai dengan 20.000 lalu pada tahun 2011
perusahaan kembali melakukan ekspansi dengan total menjadi 40.000 . PT. INDOVICKERS
FURNITAMA merupakan perusahaan yang menerapkan layout yang berfokus terhadap kualitas
produk yang dihasilkan, layout yang saat ini diterapkan oleh perusahaan sangat mempengaruhi
dari faktor performance proses produksi perusahaan.
Table 1.1
Proses Produksi PT. INDOVICKERS FURNITAMA
Berdasarkan data proses produksi diatas perusahaan dapat menghasilkan 35 unit/4 bulan
dengan menerapkan layout yang berfokus terhadap produk yang dihasilkan. Permasalahan yang
muncul adalah berdasarkan performance proses produksi perusahaan dengan menerapkan layout
yang berfokus terhadap produk yang dihasilkan apakah performance proses produksi perusahaan
dapat dikatakan efesien didalam prosesnya karena dengan adanya layout yang baik akan dapat
menciptakan susunan tata letak dari fasilitas-fasilitas fisik untuk melakukan proses produksi
teratur dengan baik, proses produksi dapat berjalan dengan lancar, sehingga proses produksi akan
berjalan dengan optimal secara efektif dan efesien.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “ANALISIS PENERAPAN PLANT LAYOUT PADA PT.
INDOVICKERS FURNITAMA DALAM RANGKA MELIHAT PERFORMANCE PRODUKSI
PERUSAHAAN“
1.2 Identifikasi Masalah
Maksud dari dilakukannya penelitian tugas akhir atau skripsi ini adalah untuk memenuhi
prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana Strata 1 dalam Falkultas Bisnis dan Manajemen,
Program Studi Manajemen Universitas Widyatama Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan
Sebagai bahan masukan maupun bahan pemikiran bagi PT. INDOVICKERS
FURNITAMA dalam melakukan proses operasioanal efisiensi dan efektif bagi
perusahaan khususnya di dalam penerapan plant layout.
2. Penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai pentingnya penerpan
plant layout dalam suatu perusahaan.Selain itu juga dapat memberikan pengalaman
kepada penulis dalam mengumpulkan, menganalisis data, serta menarik kesimpulan
berdasarkan teori-teori yang diperoleh selama masa perkulihan.
3. Pihak lain
Dalam hal ini masyarakat pada umunya dan pembaca khususnya diharapakan dapat
berguna sebagai dasar penelitian lebih lanjut dan bermanfaat satu dan lain hal.
Kerangka Pemikiran
Input
Proses
Produksi
Plant Layout
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Performance Proses
Produksi
Output
1.6 Metedologi Penelitian
Dalam hal ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang memberikan
gambaran mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan secara factual, sistematis atau sesuai
dengan apa yang terjadi pada perusahaan dengan cara mengumpulkan data-data yang erat
hubungannya dengan permasalahan yang di teliti, kemudian membandingkan hasilnya dengan
teori melalui penjelasan dan pemaparan untuk merumuskan pemecahan masalah tersebut.
Menurut Sugiyono (2009:21), pengertian mengenai metode deskriptif adalah
sebagaiberikut:
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”
1. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku secara literature yang berhubungan dengan plant layout.
2. Penelitian observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.
3. Wawancara, yaitu proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung dengan
narasumber.