Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan kecerdasan emosional dengan

hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung; 2) hubungan kemandirian belajar

siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung; 3) hubungan secara

bersama – sama kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan hasil belajar dasar-dasar

kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung. Data penelitian Kecerdasan emosional (X1) dan

kemandirian belajar (X2) diperoleh dari hasil pengukuran melalui pemberian angket kepada siswa

dengan menggunakan skala likert serta hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2

Bitung yang diperoleh dari hasil evaluasi belajar. Pada penelitian ini melibatkan 30 siswa sebagai

sampel penelitian.

Hasil deskriptif data variabel kecerdasan emosional (X1) diperoleh nilai rerata dan standar

deviasi 79,83 ± 6,09 dengan skor maksimum dan minimum 90 ± 70 dan data variabel kemandirian

belajar (X2) diperoleh nilai rerata dan standar deviasi 78,83 ± 6,39 dengan skor maksimum dan

minimum 90 ± 70 serta data variabel hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung

(Y) diperoleh nilai rerata dan standar deviasi 79,83 ± 5,80 dengan skor maksimum dan minimum 90 ±

70, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini:
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Kecerdasan Emosional (X1), Kemandirian Belajar (X2) dan Hasil
Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)
Jenis Variabel
Kecerdasan Hasil
Statistik Kemandirian
Emosional Belajar
Belajar (X2)
(X1) (Y)
Subyek 30
Rerata 79,83 78,83 79,83
Standar deviasi 6,09 6,39 5,80
Skor Max 90 90 90
Skor Min 70 70 70
Sumber: Lampiran 7 (Pengolahan Data Melalui Program Excel)

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Hasil Penelitian Kecerdasan


Emosional (X1), Kemandirian Belajar (X2) dan hasil belajar dasar-
dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)
100
90
80
70
60
Skor Max
N i l ai

50 Skor Min
40 Rerata
30 Standar Deviasi
20
10
0
Kecerdasan Kemandirian Hasil Belajar
Emosional (X1) Belajar (X2) Siswa (Y)

a. Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional (X1)

Data max = 90

Data Min = 70

Rentang = 20

Banyak Kelas Interval = 1 + 3.3 Log n = 1 + 3.3 Log 30 = 5.87

= 5 atau 6
20
Panjang Kelas Interval = = 3,33 atau 4
6

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional


Kelas Interval Batas Frekuensi
Kelas Kelas
1 70 – 73 69.5 5
2 74 – 77 73.5 5
3 78 – 81 77.5 8
4 82 – 85 81.5 10
5 86 – 89 85.5 0
6 90 – 103 89.5 2
Jumlah 30

12
10
Frekuensi

8
6
4
2
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas

Gambar 4.2. Histogram Kecerdasan Emosional

12
10
8
Frekuensi

6
4
2
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas

Gambar 4.3. Poligon Kecerdasan Emosional

b. Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Siswa (X2)


Data max = 90

Data Min = 70

Rentang = 20

Banyak Kelas Interval = 1 + 3.3 Log n = 1 + 3.3 Log 30 = 5.87

= 5 atau 6
20
Panjang Kelas Interval = = 3,33 atau 4
6

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Siswa


Kelas Interval Batas Frekuensi
Kelas Kelas
1 70 – 73 69.5 6
2 74 – 77 73.5 7
3 78 – 81 77.5 8
4 82 – 85 81.5 6
5 86 – 89 85.5 0
6 90 – 103 89.5 3
Jumlah 30

9
8
7
6
Frekuensi

5
4
3
2
1
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas

Gambar 4.4. Histogram Kemandirian Belajar Siswa


9
8
7
6

Frekuensi
5
4
3
2
1
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas

Gambar 4.5. Poligon Kemandirian Belajar Siswa

c. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2

Bitung (Y)

Data max = 90

Data Min = 70

Rentang = 20

Banyak Kelas Interval = 1 + 3.3 Log n = 1 + 3.3 Log 30 = 5.87

= 5 atau 6
20
Panjang Kelas Interval = = 3,33 atau 4
6

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2
Bitung
Kelas Interval Batas Frekuensi
Kelas Kelas
1 70 – 73 69.5 5
2 74 – 77 73.5 3
3 78 – 81 77.5 12
4 82 – 85 81.5 8
5 86 – 89 85.5 0
6 90 – 103 89.5 2
Jumlah 30
14

12

10

Frekuensi
8

0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas

Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa


14

12

10
Frekuensi

0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
SMK Negeri 2 Bitung
Gambar 4.7. Poligon Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa
SMK Negeri 2 Bitung

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dalam penelitian ini maka terlebih dahulu diawali dengan

pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsi bahwa data variabel kecerdasan emosional

(X1), variabel kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri

2 Bitung (Y) harus berdistribusi normal. Adapun hasil pengujian normalitas data variabel kecerdasan
emosional (X1), kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri

2 Bitung (Y) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Variabel Kecerdasan Emosional (X1),
Kemandirian Belajar Siswa (X2) dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri
2 Bitung (Y)
Hasil Perhitungan
Taraf
nyata Ket
Jenis Variabel LO Lt
α
Berdistribusi
Kecerdasan emosional (X1) 0.1310 0.161
Normal
Berdistribusi
Kemandirian belajar Siswa (X2) 0.1590 0.161
0,05 Normal
Hasil Belajar Dasar-Dasar
Berdistribusi
Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 0.1547 0.161
Normal
Bitung (Y)
Lo < Lt Berdistribusi
Kesimpulan
Ho Diterima Normal
Sumber: Lampiran 8 (Pengujian Normalitas Data)

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors

menunjukkan bahwa menerima Ho yang berarti data variabel kecerdasan emosional (X1),

kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)

berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan persyaratan analisis uji

normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors dapat dilihat pada lampiran 8.

Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian linieritas regresi variabel kecerdasan emosional (X)

dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) berpola linier, hal ini

dibuktikan dengan nilai Fhitung < Ftabel atau – 8,33 < 2.99, maka data kecerdasan emosional

rmempunyai hubungan yang linier dengan variabel hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK

Negeri 2 Bitung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Ringkasan Anova Variabel X1 dan Y untuk Uji Linieritas


Derajad Jumlah
Sumber Rata-rata
Kebebasan Kuadrat Fhitung Ftabel
Varian (sv) Jumlah
(dk) (JK)
Kuadrat
(RJK)

Total 30 192175 - -8,33 2.99


Regresi (a) 1 191200,83 191200,83
Regresi (b/a) 1 670,84 670,84 Ternyata Fhitung <
Ftabel atau – 8,33 <
Residu 28 303,33 10,83
2.99, maka data
Tuna Cocok 3 -951199,17 - 317066,39
berpola linier
Kesalahan
25 951502,5 38060,1
(Error)
Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan hasil pengujian linieritas regresi variabel kemandirian belajar (X2) dan hasil

belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) berpola linier, hal ini dibuktikan

dengan nilai Fhitung < Ftabel atau – 8,33 < 2.99, maka data kemandirian belajar rmempunyai hubungan

yang linier dengan variabel hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Ringkasan Anova Variabel X2 dan Y untuk Uji Linieritas


Rata-rata
Derajad Jumlah
Sumber Jumlah
Kebebasan Kuadrat Fhitung Ftabel
Varian (sv) Kuadrat
(dk) (JK)
(RJK)
Total 30 192175 - -8,33 2.99
Regresi (a) 1 191200,83 191200,83
Regresi (b/a) 1 468,82 468,82
Ternyata Fhitung <
Residu 28 505,35 18,05
Ftabel atau – 8,33 <
- 2.99, maka data
Tuna Cocok 3 −1060370,245
353456,7484 berpola linier
Kesalahan
(Error)
25 1060875,595 42435,02381
Sumber: Lampiran 10

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Selanjutnya Pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat digunakan statistik uji

correlational Products momen untuk hipotesis pertama (analisis X1 dengan Y atau hubungan

antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2

Bitung) dan hipotesis kedua (analisis X2 dengan Y atau hubungan antara kemandirian belajar siswa
dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung). Sedangkan statistik uji

multiple correlation (korelasi ganda) digunakan untuk menguji hipotesis ketiga (analisis X1, dan

X2 dengan Y atau hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara

bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung).

a. Pengujian Hipotesis Penelitian Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil

Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Analisis Korelasi X1 dengan

Y).

Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional (X1) dengan hasil

belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) yaitu dilakukan dengan menghitung

r (korelasi) melalui rumus:

∑N ∑X1 ∑ X2 ∑Y ∑X12 ∑X22 ∑Y2 ∑X1Y ∑X2Y ∑X1X2


30 2395 2365 2395 192275 187625 192175 192050 189550 189675
Sumber: Lampiran 7

n X1 y - (X1 )(y)



n 
rx1 y
1
2

- 1  2 ny 2  y  2 
30 192050 - (2395) (2395)
  0,830119221
30 x 192275 - (2395) 30 x 192175 - (2395) 
2 2

= 0,83

Hasil perhitungan analisis hubungan X1 dengan Y atau antara kecerdasan emosional

dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung, diperoleh besarnya

koefisien korelasi (r) = 0,83, berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini

menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat antara kecerdasan emosional dengan hasil

belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung. Selanjutnya untuk menyatakan besar

kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan
sebagai berikut: KP = r2 x 100% = 0,832 x 100% = 68,89%. Dengan demikian besarnya kontribusi

variabel kecerdasan emosional terhadap hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2

Bitung dalah sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk menguji keberartian atau signifikansi variabel X1 dengan Y atau

hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK

Negeri 2 Bitung, yaitu dengan menggunakan analisis statistik uji – t dengan rumus sebagai berikut:

𝑟 √𝑛−2 0.83 √30−2 4,391947176


t hitung = = = = 14,1174773 = 14,117
√1−𝑟 2 √1−0,83 2 0,3111

Kriteria pengujian: jika t hitung > t tabel maka korelasi X1 dengan Y adalah signifikan.

Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan  = 0,05 dengan dk = n – 2 = 30 – 2 = 28, maka

diperoleh t tabel = 2.048. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau

14,117 > 2.048 maka signifikan artinya terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional

(X1) dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y).

b. Pengujian Hipotesis Penelitian Hubungan Antara Kemandirian Belajar siswa dengan

Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Analisis Korelasi X2

dengan Y)

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara X2 dengan Y atau kemandirian belajar

siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa S.;’

MK Negeri 2 Bitung yaitu dilakukan dengan menghitung r (korelasi) melalui rumus:

∑N ∑X1 ∑ X2 ∑Y ∑X12 ∑X22 ∑Y2 ∑X1Y ∑X2Y ∑X1X2


30 2395 2365 2395 192275 187625 192175 192050 189550 189675
Sumber: Lampiran 7

n X 2 y - (X 2 )(y)
n 
rx2y =
2
2

-  2  2 ny 2  y  2 
30 189550 - (2365) (2395)
  0,692862672
30 x 187625 - (2365) 30 x 192175 - (2395) 
2 2

= 0,69

Hasil perhitungan analisis hubungan X2 dengan Y atau antara kemandirian belajar siswa

dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung, diperoleh besarnya koefisien

korelasi = 0,69, berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat

hubungan yang kuat antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan

siswa SMK Negeri 2 Bitung. Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X2

terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = r2 x 100% =

0,69 2 x 100% = 47,61%. Dengan demikian besarnya kontribusi variabel kemandirian belajar siswa

terhadap hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung dalah sebesar 47,61% dan

sisanya 52,39% ditentukan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk menguji keberartian atau signifikansi variabel X2 dengan Y atau antara

kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung,

yaitu dengan menggunakan analisis statistik uji – t dengan rumus sebagai berikut:

𝑟 √𝑛−2 0.69 √30−2 3,651136809


t hitung = = = = 6,96914833
√1−𝑟 2 √1−0.69 2 0,5239

Kriteria pengujian: jika t hitung > t tabel maka korelasi X2 dengan Y adalah signifikan.

Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan  = 0,05 dengan dk = n – 2 = 30 – 2 = 28, maka

diperoleh t tabel = 2.048. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ternyata thitung lebih besar dari ttabel

atau 6,969 > 2.048 maka signifikan artinya terdapat hubungan signifikan antara kemandirian

belajar siswa (X2) dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y).

c. Pengujian Hipotesa Penelitian Hubungan antara Kecerdasan emosional dengan

Kemandirian belajar siswa (Analisis Korelasi X1 dengan X2)


Untuk mengetahui besarnya hubungan antara X1 dengan X2 yaitu dengan menggunakan

rumus sbb:

∑N ∑X1 ∑ X2 ∑Y ∑X12 ∑X22 ∑Y2 ∑X1Y ∑X2Y ∑X1X2


30 2395 2365 2395 192275 187625 192175 192050 189550 189675
Sumber: Lampiran 7

n X1 X 2 - (X1 )(X 2 )


n  
rX1X2 =
1
2
- 1  2 nX 2  X 2  2
2

30 192050 - (2395) (2365)


  0,770656438
30 x 192275 - (2395) 30 x 187625 - (2365) 
2 2

= 0,77

Hasil perhitungan analisis hubungan X1 dengan X2 atau antara kecerdasan emosional

dengan kemandirian belajar siswa, diperoleh besarnya koefisien korelasi = 0,77. Berdasarkan tabel

interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara

kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar siswa. Selanjutnya untuk menyatakan besar

kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap X2 dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan

sebagai berikut: KP = r2 x 100% = 0,772 x 100% = 59,29%. Dengan demikian besarnya sumbangan

variabel kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar siswa adalah sebesar 59,29% dan

sisanya 40,71% ditentukan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk menguji keberartian atau signifikansi variabel X1 dengan Y atau antara

kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar siswa (X2), yaitu dengan menggunakan analisis

statistik uji – t dengan rumus sebagai berikut:

𝑟 √𝑛−2 0.77 √30−2 4,074457019


t hitung = = = = 10,0084918
√1−𝑟 2 √1−0,772 0.4071
Kriteria pengujian: jika t hitung > t tabel maka korelasi X1 dengan X2 adalah signifikan.

Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan  = 0,05 dengan dk = n – 2 = 30 – 2 = 28,

maka diperoleh t tabel = 2.048. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ternyata thitung lebih besar dari

ttabel atau 10,008 > 2.048 maka signifikan artinya terdapat hubungan antara kecerdasan emosional

(X1) dengan kemandirian belajar siswa (X2).

d. Analisis Korelasi Ganda (Multiple Correlation) Untuk X1 dan X2 dengan Y

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini terdapat hubungan kecerdasan emosional dan

kemandirian belajar siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa

SMK Negeri 2 Bitung. Jadi untuk menguji hipotesis tersebut yaitu dengan menggunakan rumus

multiple correlation (korelasi ganda) yang dilanjutkan dengan menghitung signifikansi korelasi

ganda dengan rumus :

R2
k
Fhitung =
1 R2
n  k 1

Perhitungan pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1) langkah pertama : menentukan hipotesa penelitian

hipotesa penelitian adalah:

Ho : Tidak terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara

bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.

Ha : Terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara bersama-

sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.

2) Langkah kedua : menentukan kriteria pengujian.


Kriteria pengujian adalah :

Terima Ho jika Fobservasi  Ftabel artinya tidak signifikan

Tolak Ho jika Fobservasi > Ftabel artinya signifikan.

Taraf sigfnifikasi  = 0,05 dan diketahui = n – k – 1 = 30 – 2 – 1 = 27

Ftabel = (dk = k), (dk = n – k – 1)

= (dk = 2), (dk = 30 – 2 – 1)

= 2 dan 27

Cara mencari Ftabel yaitu angka 2 sebagai angka pembilang dan angka 27 sebagai angka

penyebut. Dengan demikian ditemukan Ftabel senilai 3,35.

3) Langkah ketiga : menghitung Fhitung melalui rumus :

R2
k
Fhitung =
1 R2 
n  k 1

Sebelum menghitung Fhitung maka terlebih dahulu di cari Rx1x2y atau rumus korelasi ganda

(Multiple Correlation) melalui rumus.

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Korelasi


Smbol Statistik Nilai Statistik
r x1.Y 0,83
r x2.Y 0,69
r x1. x2 0,77

Dari hasil korelasi kemudian dimasukkan pada rumus korelasi ganda (R) dengan rumus:

r 2 x1 y  r 2 x2 y  2(rx1 y )( rx 2 y )( rx1 x2 )
Rx1x2y =
1  r 2 x1 x2

0,6889  0,4761  2(0,83)(0,69)(0,77)


=
1  0,77
2
1,165  0,881958
=
0,4071

0,283042
=
0,4071

= 0,69526406

= 0,833824959

= 0,83 (dibulatkan)

Hubungan secara simultan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa

dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung tergolong sangat kuat.

Kontribusi secara bersama-sama (simultan) variabel X1 dan X2 terhadap Y = r2 x 100% = 0,832 x

100% = 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh variabel lain.

Selanjutnya untuk menguji signifikansi hipotesis yang diajukan yaitu melalui rumus:

R2
k
Fhitung =
1 R2 
n  k 1
0,832
2
=

1  0,83 2

30  2  1

0,6889
= 2
1  0,6889
27
0,34445
=
0,3111
27
0,34445
=
0,01152222

= 29,89441271
4) Langkah ke empat: menyimpulkan hasil perhitungan

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh Fhitung = 29,89 dengan taraf

kepercayaan  = 0,05 dan dk = n – k – 1 = 30 – 2 - 1 = 27, sehingga ditemukan Ftabel = 3,35. Jadi

Fhitung lebih besar dari Ftabel, yaitu Fhitung = 29,89 > Ftabel = 3,35. Sesuai dengan kriteria pengujian

jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti terima Ha atau hipotesis yang menyatakan terdapat

hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara bersama-sama dengan

hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian persyaratan analisis diperoleh bahwa sebaran data untuk variabel

kecerdasan emosional (X1), kemandirian belajar siswa (X2) dan hasil belajar dasar-dasar

kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) masing-masing berdistribusi normal. Selengkapnya

pembahasan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat Hubungan Kecerdasan Emosional (X1) dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar

Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)

Berdasarkan hasil analisis kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan

siswa SMK Negeri 2 Bitung, didapat besarnya koefisien korelasi (r) = 0.83, berdasarkan tabel

interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat

antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2

Bitung. Kontribusi variabel X1 (kecerdasan emosional) terhadap Y (hasil belajar dasar-dasar

kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung) adalah sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh

variabel lain.

Hasil ini menunjukkan bahwa 68,89% hasil belajar ditentukan oleh faktor kecerdasan

emosional. Hal ini disebabkan karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk
menggali dan mengenali diri sendiri dan orang lain dengan mempergunakan keterampilan subjektif

dan non kognitifnya agar dapat mengelola dan meningkatkan hubungan sosial dan kondisi

kehidupan. Aspek-aspek kecerdasan emosional diantaranya adalah kecakapan pribadi mencakup

mengenali emosi, mengelola emosi, dan motivasi dan kecakapan sosial mencakup empati dan

membina hubungan. Apabila siswa memiliki kecerdasan emosional yang baik maka dalam proses

pembelajaran dasar-dasar kelistrikan siswa akan terlibat secara aktif dan termotivasi serta mampu

untuk menjalin hubungan sosial sesama teman sehingga nantinya akan berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini pula dibuktikan dari hasil uji signifikansi menunjukkan

bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional (X1) dengan hasil belajar dasar-

dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y), hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 14,117

lebih besar dari t tabel = 2.048.

2. Terdapat Hubungan antara Kemandirian Belajar Siswa (X2) dengan Hasil Belajar Dasar-

Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)

Hasil analisis hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar

kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung, diperoleh besarnya koefisien korelasi = 0,69, berdasarkan tabel

interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara

kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.

Kontribusi variabel kemandirian belajar siswa terhadap Hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK

Negeri 2 Bitung dalah sebesar 47,61% dan sisanya 52,39% ditentukan oleh variabel lain.

Hasil ini menunjukkan bahwa 47,61% hasil belajar ditentukan oleh faktor kemandirian

belajar. Hal ini disebabkan karena kemandirian belajar merupakan bentuk pembelajaran yang

memposisikan siswa sebagai penanggung jawab, pemegang kendali, pengambil keputusan atau

pengambil inisiatif dalam memenuhi dan mencapai keberhasilan belajarnya sendiri tanpa bantuan
orang lain. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan

tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Apabila siswa memiliki kemandirian belajar

yang baik maka dalam proses pembelajaran dasar-dasar kelistrikan siswa akan terlibat secara aktif

dan termotivasi dalam belajar sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar

siswa. Hal ini pun dari hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan

antara kemandirian belajar siswa (X2) dengan Hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK

Negeri 2 Bitung (Y), hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 6,969 lebih besar dari t tabel = 2.048.

3. Terdapat Hubungan Secara Simultan Antara Kecerdasan Emosional Dan Kemandirian

Belajar Siswa Secara Bersama-Sama Dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa

SMK Negeri 2 Bitung

Hubungan secara simultan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa

secara bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung

tergolong sangat kuat yakni sebesar 0,83. Kontribusi secara bersama-sama (simultan) variabel X1

(kecerdasan emosional) dan X2 (kemandirian belajar siswa) terhadap Y (hasil belajar dasar-dasar

kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung) adalah sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh

variabel lain.

Hasil ini menunjukkan bahwa 68,89% hasil belajar ditentukan oleh faktor kecerdasan

emosional dan kemandirian belajar. Hal ini disebabkan karena faktor kecerdasan emosional dan

kemandirian belajar merupakan faktor yang mempunyai korelasi dan berperan dalam peningkatan

hasil belajar siswa. Oleh karena itu siswa dituntut agar memiliki kecerdasan emosional dan

kemandirian belajar dalam proses pembelajaran dasar-dasar kelistrikan sehingga hasil belajar yang

diharapkan dapat terwujud.


Hal ini pun berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa hasil

perhitungan analisis hubungan X1 (kecerdasan emosional) dan X2 (kemandirian belajar siswa)

terhadap Y (hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung), menunjukan besarnya

diperoleh Fhitung = 29,89 dengan taraf kepercayaan  = 0,05 dan dk = n – k – 1 = 30 – 2 - 1 = 27,

sehingga ditemukan Ftabel = 3,35. Jadi Fhitung lebih besar dari Ftabel, yaitu Fhitung = 29,89 > Ftabel = 3,35.

Sesuai dengan kriteria pengujian jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti terima Ha atau

hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa

secara bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan

antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara bersama-sama dengan hasil

belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.

Anda mungkin juga menyukai