A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung; 2) hubungan kemandirian belajar
siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung; 3) hubungan secara
bersama – sama kecerdasan emosional dan kemandirian belajar dengan hasil belajar dasar-dasar
kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung. Data penelitian Kecerdasan emosional (X1) dan
kemandirian belajar (X2) diperoleh dari hasil pengukuran melalui pemberian angket kepada siswa
dengan menggunakan skala likert serta hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2
Bitung yang diperoleh dari hasil evaluasi belajar. Pada penelitian ini melibatkan 30 siswa sebagai
sampel penelitian.
Hasil deskriptif data variabel kecerdasan emosional (X1) diperoleh nilai rerata dan standar
deviasi 79,83 ± 6,09 dengan skor maksimum dan minimum 90 ± 70 dan data variabel kemandirian
belajar (X2) diperoleh nilai rerata dan standar deviasi 78,83 ± 6,39 dengan skor maksimum dan
minimum 90 ± 70 serta data variabel hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung
(Y) diperoleh nilai rerata dan standar deviasi 79,83 ± 5,80 dengan skor maksimum dan minimum 90 ±
70, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini:
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Kecerdasan Emosional (X1), Kemandirian Belajar (X2) dan Hasil
Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)
Jenis Variabel
Kecerdasan Hasil
Statistik Kemandirian
Emosional Belajar
Belajar (X2)
(X1) (Y)
Subyek 30
Rerata 79,83 78,83 79,83
Standar deviasi 6,09 6,39 5,80
Skor Max 90 90 90
Skor Min 70 70 70
Sumber: Lampiran 7 (Pengolahan Data Melalui Program Excel)
50 Skor Min
40 Rerata
30 Standar Deviasi
20
10
0
Kecerdasan Kemandirian Hasil Belajar
Emosional (X1) Belajar (X2) Siswa (Y)
Data max = 90
Data Min = 70
Rentang = 20
= 5 atau 6
20
Panjang Kelas Interval = = 3,33 atau 4
6
12
10
Frekuensi
8
6
4
2
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
Data Min = 70
Rentang = 20
= 5 atau 6
20
Panjang Kelas Interval = = 3,33 atau 4
6
9
8
7
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
Bitung (Y)
Data max = 90
Data Min = 70
Rentang = 20
= 5 atau 6
20
Panjang Kelas Interval = = 3,33 atau 4
6
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2
Bitung
Kelas Interval Batas Frekuensi
Kelas Kelas
1 70 – 73 69.5 5
2 74 – 77 73.5 3
3 78 – 81 77.5 12
4 82 – 85 81.5 8
5 86 – 89 85.5 0
6 90 – 103 89.5 2
Jumlah 30
14
12
10
Frekuensi
8
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
12
10
Frekuensi
0
69.5 73.5 77.5 81.5 89.5
Batas Kelas
SMK Negeri 2 Bitung
Gambar 4.7. Poligon Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa
SMK Negeri 2 Bitung
Sebelum pengujian hipotesis dalam penelitian ini maka terlebih dahulu diawali dengan
pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsi bahwa data variabel kecerdasan emosional
(X1), variabel kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri
2 Bitung (Y) harus berdistribusi normal. Adapun hasil pengujian normalitas data variabel kecerdasan
emosional (X1), kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri
Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Normalitas Data Variabel Kecerdasan Emosional (X1),
Kemandirian Belajar Siswa (X2) dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri
2 Bitung (Y)
Hasil Perhitungan
Taraf
nyata Ket
Jenis Variabel LO Lt
α
Berdistribusi
Kecerdasan emosional (X1) 0.1310 0.161
Normal
Berdistribusi
Kemandirian belajar Siswa (X2) 0.1590 0.161
0,05 Normal
Hasil Belajar Dasar-Dasar
Berdistribusi
Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 0.1547 0.161
Normal
Bitung (Y)
Lo < Lt Berdistribusi
Kesimpulan
Ho Diterima Normal
Sumber: Lampiran 8 (Pengujian Normalitas Data)
menunjukkan bahwa menerima Ho yang berarti data variabel kecerdasan emosional (X1),
kemandirian belajar (X2) dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y)
berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Hasil perhitungan persyaratan analisis uji
normalitas data dengan menggunakan uji Lilliefors dapat dilihat pada lampiran 8.
Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian linieritas regresi variabel kecerdasan emosional (X)
dan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) berpola linier, hal ini
dibuktikan dengan nilai Fhitung < Ftabel atau – 8,33 < 2.99, maka data kecerdasan emosional
rmempunyai hubungan yang linier dengan variabel hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK
Negeri 2 Bitung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
Berdasarkan hasil pengujian linieritas regresi variabel kemandirian belajar (X2) dan hasil
belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) berpola linier, hal ini dibuktikan
dengan nilai Fhitung < Ftabel atau – 8,33 < 2.99, maka data kemandirian belajar rmempunyai hubungan
yang linier dengan variabel hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung. Lebih
Selanjutnya Pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat digunakan statistik uji
correlational Products momen untuk hipotesis pertama (analisis X1 dengan Y atau hubungan
antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2
Bitung) dan hipotesis kedua (analisis X2 dengan Y atau hubungan antara kemandirian belajar siswa
dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung). Sedangkan statistik uji
multiple correlation (korelasi ganda) digunakan untuk menguji hipotesis ketiga (analisis X1, dan
X2 dengan Y atau hubungan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara
bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung).
Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Analisis Korelasi X1 dengan
Y).
Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional (X1) dengan hasil
belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) yaitu dilakukan dengan menghitung
= 0,83
dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung, diperoleh besarnya
koefisien korelasi (r) = 0,83, berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini
menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat antara kecerdasan emosional dengan hasil
belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung. Selanjutnya untuk menyatakan besar
kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan
sebagai berikut: KP = r2 x 100% = 0,832 x 100% = 68,89%. Dengan demikian besarnya kontribusi
variabel kecerdasan emosional terhadap hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2
Bitung dalah sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh variabel lain.
hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK
Negeri 2 Bitung, yaitu dengan menggunakan analisis statistik uji – t dengan rumus sebagai berikut:
Kriteria pengujian: jika t hitung > t tabel maka korelasi X1 dengan Y adalah signifikan.
diperoleh t tabel = 2.048. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ternyata thitung lebih besar dari ttabel atau
14,117 > 2.048 maka signifikan artinya terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional
(X1) dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y).
Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa SMK Negeri 2 Bitung (Analisis Korelasi X2
dengan Y)
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara X2 dengan Y atau kemandirian belajar
n X 2 y - (X 2 )(y)
n
rx2y =
2
2
- 2 2 ny 2 y 2
30 189550 - (2365) (2395)
0,692862672
30 x 187625 - (2365) 30 x 192175 - (2395)
2 2
= 0,69
Hasil perhitungan analisis hubungan X2 dengan Y atau antara kemandirian belajar siswa
dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung, diperoleh besarnya koefisien
korelasi = 0,69, berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat
hubungan yang kuat antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan
siswa SMK Negeri 2 Bitung. Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X2
terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = r2 x 100% =
0,69 2 x 100% = 47,61%. Dengan demikian besarnya kontribusi variabel kemandirian belajar siswa
terhadap hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung dalah sebesar 47,61% dan
Selanjutnya untuk menguji keberartian atau signifikansi variabel X2 dengan Y atau antara
kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung,
yaitu dengan menggunakan analisis statistik uji – t dengan rumus sebagai berikut:
Kriteria pengujian: jika t hitung > t tabel maka korelasi X2 dengan Y adalah signifikan.
diperoleh t tabel = 2.048. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ternyata thitung lebih besar dari ttabel
atau 6,969 > 2.048 maka signifikan artinya terdapat hubungan signifikan antara kemandirian
belajar siswa (X2) dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y).
rumus sbb:
= 0,77
dengan kemandirian belajar siswa, diperoleh besarnya koefisien korelasi = 0,77. Berdasarkan tabel
interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara
kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar siswa. Selanjutnya untuk menyatakan besar
kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap X2 dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan
sebagai berikut: KP = r2 x 100% = 0,772 x 100% = 59,29%. Dengan demikian besarnya sumbangan
variabel kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar siswa adalah sebesar 59,29% dan
Selanjutnya untuk menguji keberartian atau signifikansi variabel X1 dengan Y atau antara
kecerdasan emosional dengan kemandirian belajar siswa (X2), yaitu dengan menggunakan analisis
maka diperoleh t tabel = 2.048. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, ternyata thitung lebih besar dari
ttabel atau 10,008 > 2.048 maka signifikan artinya terdapat hubungan antara kecerdasan emosional
Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini terdapat hubungan kecerdasan emosional dan
kemandirian belajar siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa
SMK Negeri 2 Bitung. Jadi untuk menguji hipotesis tersebut yaitu dengan menggunakan rumus
multiple correlation (korelasi ganda) yang dilanjutkan dengan menghitung signifikansi korelasi
R2
k
Fhitung =
1 R2
n k 1
berikut :
Ho : Tidak terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara
bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.
Ha : Terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara bersama-
sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.
= 2 dan 27
Cara mencari Ftabel yaitu angka 2 sebagai angka pembilang dan angka 27 sebagai angka
R2
k
Fhitung =
1 R2
n k 1
Sebelum menghitung Fhitung maka terlebih dahulu di cari Rx1x2y atau rumus korelasi ganda
Dari hasil korelasi kemudian dimasukkan pada rumus korelasi ganda (R) dengan rumus:
r 2 x1 y r 2 x2 y 2(rx1 y )( rx 2 y )( rx1 x2 )
Rx1x2y =
1 r 2 x1 x2
0,283042
=
0,4071
= 0,69526406
= 0,833824959
= 0,83 (dibulatkan)
Hubungan secara simultan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa
dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung tergolong sangat kuat.
Selanjutnya untuk menguji signifikansi hipotesis yang diajukan yaitu melalui rumus:
R2
k
Fhitung =
1 R2
n k 1
0,832
2
=
1 0,83 2
30 2 1
0,6889
= 2
1 0,6889
27
0,34445
=
0,3111
27
0,34445
=
0,01152222
= 29,89441271
4) Langkah ke empat: menyimpulkan hasil perhitungan
Dari hasil pengujian hipotesis penelitian diperoleh Fhitung = 29,89 dengan taraf
Fhitung lebih besar dari Ftabel, yaitu Fhitung = 29,89 > Ftabel = 3,35. Sesuai dengan kriteria pengujian
jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti terima Ha atau hipotesis yang menyatakan terdapat
hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara bersama-sama dengan
Berdasarkan pengujian persyaratan analisis diperoleh bahwa sebaran data untuk variabel
kecerdasan emosional (X1), kemandirian belajar siswa (X2) dan hasil belajar dasar-dasar
kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y) masing-masing berdistribusi normal. Selengkapnya
Berdasarkan hasil analisis kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan
siswa SMK Negeri 2 Bitung, didapat besarnya koefisien korelasi (r) = 0.83, berdasarkan tabel
interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat
antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2
kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung) adalah sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh
variabel lain.
Hasil ini menunjukkan bahwa 68,89% hasil belajar ditentukan oleh faktor kecerdasan
emosional. Hal ini disebabkan karena kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk
menggali dan mengenali diri sendiri dan orang lain dengan mempergunakan keterampilan subjektif
dan non kognitifnya agar dapat mengelola dan meningkatkan hubungan sosial dan kondisi
mengenali emosi, mengelola emosi, dan motivasi dan kecakapan sosial mencakup empati dan
membina hubungan. Apabila siswa memiliki kecerdasan emosional yang baik maka dalam proses
pembelajaran dasar-dasar kelistrikan siswa akan terlibat secara aktif dan termotivasi serta mampu
untuk menjalin hubungan sosial sesama teman sehingga nantinya akan berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini pula dibuktikan dari hasil uji signifikansi menunjukkan
bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional (X1) dengan hasil belajar dasar-
dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung (Y), hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 14,117
2. Terdapat Hubungan antara Kemandirian Belajar Siswa (X2) dengan Hasil Belajar Dasar-
Hasil analisis hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar
kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung, diperoleh besarnya koefisien korelasi = 0,69, berdasarkan tabel
interprestasi koefisien korelasi nilai r hal ini menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara
kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.
Kontribusi variabel kemandirian belajar siswa terhadap Hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK
Negeri 2 Bitung dalah sebesar 47,61% dan sisanya 52,39% ditentukan oleh variabel lain.
Hasil ini menunjukkan bahwa 47,61% hasil belajar ditentukan oleh faktor kemandirian
belajar. Hal ini disebabkan karena kemandirian belajar merupakan bentuk pembelajaran yang
memposisikan siswa sebagai penanggung jawab, pemegang kendali, pengambil keputusan atau
pengambil inisiatif dalam memenuhi dan mencapai keberhasilan belajarnya sendiri tanpa bantuan
orang lain. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan
tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Apabila siswa memiliki kemandirian belajar
yang baik maka dalam proses pembelajaran dasar-dasar kelistrikan siswa akan terlibat secara aktif
dan termotivasi dalam belajar sehingga nantinya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar
siswa. Hal ini pun dari hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan
antara kemandirian belajar siswa (X2) dengan Hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK
Negeri 2 Bitung (Y), hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 6,969 lebih besar dari t tabel = 2.048.
Belajar Siswa Secara Bersama-Sama Dengan Hasil Belajar Dasar-Dasar Kelistrikan Siswa
Hubungan secara simultan antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa
secara bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung
tergolong sangat kuat yakni sebesar 0,83. Kontribusi secara bersama-sama (simultan) variabel X1
(kecerdasan emosional) dan X2 (kemandirian belajar siswa) terhadap Y (hasil belajar dasar-dasar
kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung) adalah sebesar 68,89% dan sisanya 31,11% ditentukan oleh
variabel lain.
Hasil ini menunjukkan bahwa 68,89% hasil belajar ditentukan oleh faktor kecerdasan
emosional dan kemandirian belajar. Hal ini disebabkan karena faktor kecerdasan emosional dan
kemandirian belajar merupakan faktor yang mempunyai korelasi dan berperan dalam peningkatan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu siswa dituntut agar memiliki kecerdasan emosional dan
kemandirian belajar dalam proses pembelajaran dasar-dasar kelistrikan sehingga hasil belajar yang
terhadap Y (hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung), menunjukan besarnya
sehingga ditemukan Ftabel = 3,35. Jadi Fhitung lebih besar dari Ftabel, yaitu Fhitung = 29,89 > Ftabel = 3,35.
Sesuai dengan kriteria pengujian jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti terima Ha atau
hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa
secara bersama-sama dengan hasil belajar dasar-dasar kelistrikan siswa SMK Negeri 2 Bitung.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara kecerdasan emosional dan kemandirian belajar siswa secara bersama-sama dengan hasil