Anda di halaman 1dari 3

AGROTEKNO 15 (2): 40- 42 ISSN 0853-6414

EFEKTIFITAS BERBAGAI CARA PEMASAKAN TERHADAP PENURUNAN KANDUNGAN


ASAM SIANIDA BERBAGAI JENIS REBUNG BAMBU

I Nengah Kencana Putra


Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

ABSTRACT yaitu rebung bambu betung (Dendrocalamus asper),


bambu tabah, bambu tali, bambu ampel dan bambu
The aim of this research was to find out cyanide acid buluh. Rebung bambu betung dan bambu tabah meru-
content of some local varieties of bamboo shoot, and to study pakan jenis-jenis rebung yang banyak digemari, se-
the effect of cooking methods on the lowering of the cyanide dangkan jenis yang lainnya kurang digemari.
acid content. The study was done on four local varieties of Kelemahan dari rebung sebagai bahan makanan
bamboo shoot, i.e.: buluh, tabah, tali, and ampel, whereas
adalah kandungan asam sianidanya. Wogan dan
the methods of cooking studied were boiling, steaming,
boiling with immersing in water previously, and steaming Marietta (1985) melaporkan, rebung bambu mengan-
with immersing in water previously. The results showed that dung asam sianida sekitar 245 mg/100 g dan bervariasi
the cyanide content of bamboo shoot of ampel, tabah, tali, tergantung pada jenis bambunya.
and buluh variety were 35.76, 22.70, 21.52, and 20.25 Asam sianida merupakan senyawa yang berbahaya
mg/100g, respectively. Cooking process both boiling and baik bagi manusia maupun hewan. FSANZ (2005)
steaming could reduce cyanide content of the bamboo shoots. menyatakan dosis lethal asam sianida pada manusia
Immersing in water for 12 hours before boiling or steaming dilaporkan 0.5 -3.5 mg/kg berat badan. Gejala keracun-
could also reduce the cyanide acid content. an akut asam sianida pada manusia meliputi: nafas ter-
sengal, penurunan tekanan darah, denyut nadi cepat,
Keywords: bamboo shoot, cyanide, cooking, steaming.
sakit kepala, sakit perut, mual, diare, pusing, kekacauan
mental dan kejang .
Konsumsi terus-menerus dalam dosis rendah me-
PENDAHULUAN
nyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit gondok,
kekerdilan serta penyakit neurologis, (Bradbury dan
Rebung bambu telah lama dikenal oleh masyarakat
Holloway, 1988).
kita sebagai bahan makanan khususnya untuk masakan
Dalam penelitian ini diteliti kandungan asam sianida
tradisional, namun perhatian kita dalam pengembangan
rebung dari empat varietas bambu lokal yakni, bambu
bahan makanan ini belumlah begitu besar. Di berbagai
ampel, tabah, tali dan buluh, serta lebih lanjut diteliti
negara Asia bagian Timur seperti Cina, Taiwan, Korea
juga pengaruh berbagai cara pengolahan terhadap
dan Jepang, rebung mempunyai posisi yang cukup
kandungan asam sianidanya.
penting dalam menu masyarakat, sehingga budidaya
dan teknologi pengolahannya sudah jauh berkembang
(Winarno, 1992). Dewasa ini rebung sudah merupakan METODE PENELITIAN
komoditas perdagangan international dan sudah diolah
menjadi makanan kaleng. Bahan Penelitian
Rebung bambu yang digunakan dalam penelitian ini
Nilai gizi rebung cukup baik. Direktorat Gizi Depar-
adalah rebung bambu varietas ampel, tabah, tali dan
temen Kesehatan RI (1981) melaporkan, setiap 100 g
buluh yang diperoleh di daerah Tabanan. Bahan-bahan
rebung mengandung, 27 kkal energi, 2.6 g protein, 0.3
kimia yang diperlukan meliputi: NaOH, KI, AgNO3
g lemak, 5.2 g karbohidart, 13 mg kalsium, 59 mg
(semuanya dengan grade pa dari Merck).
fosfor, 0.5 mg besi, 20 SI vitamin A, 0.15 mg vitamin
B1 dan 4 mg vitamin C. Anonim (2007) melaporkan,
Pelaksanaan Penelitian
rebung bambu merupakan makanan yang kaya akan
Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu: tahap
serat, sehingga dapat menurunkan kolesterol darah.
I, kandungan asam sianida rebung dari beberapa va-
FSANZ (2005) menyatakan rebung merupakan bahan
rietas bambu; dan tahap II, pengaruh berbagai cara pe-
makanan sumber kalium yang baik. Asupan kalium
masakan terhadap kandungan asam sianida rebung
yang cukup dapat menurunkan tekanan darah sehingga
bambu.
dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular (He
Penelitian tahap I dirancang dengan Rancangan
dan MacGregor, 2001; WHO/FAO Expert Consult-
Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan varietas
ation, 2003).
rebung bambu yaitu: varietas buluh, tabah, tali, dan
Paling sedikit ada 4 genera bambu yang penting
ampel. Ulangan dilakukan sebanyak 4 kali.
sebagai penghasil rebung yaitu: Gigantochloa, Dendro-
Penelitian tahap II menggunakan Rancangan Acak
calamus, Phyllostachys serta Bambusa (Winarno,
Lengkap (RAL) pola percobaan faktorial dengan 4 kali
1992). Di Bali sendiri ada beberapa varietas rebung
ulangan. Sebagai faktor I adalah varietas bambu yang
bambu lokal yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
terdiri dari 4 yaitu: varietas buluh, bambu tabah, tali

Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009 - 40


Efektifitas Berbagai Cara Pemasakan terhadap Penurunan Kandungan Asam Sianida Berbagai Jenis Rebung
Bambu

dan bambu ampel. Sebagai faktor II adalah cara rietas putih yang mengandung 14.01 mg/100 g
pemasakan yang terdiri dari 4 cara yaitu: rebus, kukus, (Kencana Putra et al., 1996). Menurut FAO, untuk
perendaman 12 jam kemudian direbus, dan perendaman singkong yang dikonsumsi, kandungan asam sianida
12 jam kemudian dikukus. Perebusan dilakukan selama maksimal yang diperbolehkan adalah 5 mg/100 g
20 menit (terhitung mulai mendidih), sedangkan pengu- (Winarno, 1986). Oleh karena itu, dalam penggunaan
kusan dilakukan selama 30 menit. rebung sebagai bahan pangan perlu dilakukan
perlakuan-perlakuan khusus untuk menurunkan kan-
Analisis Asam Sianida dungan asam sianida seperti perendaman dalam air dan
Analisis asam sianida dilakukan dengan metode pencucian, mengingat asam sianida bersifat mudah
destilasi uap menurut AOAC (1984). Sebanyak 20 g larut dalam air.
contoh yang sudah dihaluskan ditambahkan 100 ml
aquades dalam labu Kjeldahl, dimaserasikan 2 jam. Pengaruh Cara Pemasakan terhadap Kandungan
Ditambahkan 100 ml aquades kembali kemudian Asam Sianida Rebung
dilakukan destilasi uap. Destilat ditampung dalam Analisis ragam menunjukkan interaksi faktor va-
erlenmeyer yang telah diisi 20 ml NaOH 2.5%. Setelah rietas bambu dan faktor cara pemasakan tidak berpe-
destilat mencapai 150 ml, destilasi dihentikan, ditam- ngaruh nyata pada kandungan asam sianida. Baik faktor
bahkan 8 ml NH4OH dan 5 ml KI 5%, kemudian diti- varietas bambu maupun faktor cara pemasakan,
trasi dengan AgNO3 0.02 N sampai terjadi kekeruhan. berpengaruh nyata pada kandungan asam sianida.
Kadar HCN dihitung berdasarkan ketentuan 1 ml Pada Tabel 2 diperlihatkan rata-rata kandungan
AgNO3 ekuivalen dengan 0.54 mg HCN. asam sianida rebung dari berbagai varietas bambu yang
telah dimasak. Kandungan asam sianida rebung yang
Analisis Data telah dimasak berkisar dari 10.99 – 16.03 mg/100 g.
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan sidik Dibandingkan dengan rebung yang masih mentah,
ragam. Perbedaan antar nilai rata-rata diuji dengan rebung yang telah dimasak kandungan asam sianidanya
BNT pada taraf 5%. sudah lebih rendah. Namun demikian, kandungan asam
sianida dari yang telah dimasak tersebut masih cukup
HASIL DAN PEMBAHASAN tinggi yaitu di atas 5 mg/100 g (kandungan asam siani-
da maksimal yang diijinkan menurut FAO), sehingga
Kandungan Asam Sianida Rebung Bambu belum layak untuk dikonsumsi.
Kandungan asam sianida rebung dari empat varietas
bambu adalah seperti pada Tabel 1. Rebung bambu Tabel 2. Rata-rata kandungan asam sianida rebung
ampel kandungan asam sianidanya paling tinggi yaitu setelah dimasak
35.76 mg/100 g, sementara rebung bambu buluh, tabah
dan tali kandungan asam sianidanya tidak berbeda Varietas Asam sianida (mg/100 g)
nyata (20.25 – 21.52 mg/100g). Melihat kandungan Buluh 10.99c
asam sianida rebung bambu ampel cukup tinggi, maka Tabah 11.58bc
perlu kiranya pertimbangan bila jenis rebung ini ingin Tali 13.06b
diolah menjadi sayuran. Ampel 16.03a
Keterangan: Huruf yang sama di belakang angka me-
Tabel 1. Kandungan asam sianida rebung dari beberapa nunjukkan tidak berbeda nyata pada uji
varietas bambu BNT 5%.

Varietas Asam sianida (mg/100 g) Pada Tabel 3 diperlihatkan kandungan asam sianida
rebung bambu yang dimasak dengan berbagai cara.
Buluh 20.25b Pengukusan memberikan asam sianida lebih rendah
Tabah 22.71b dibandingkan dengan perebusan. Hal ini menunjukkan
Tali 21.52b pengukusan lebih efektif menurunkan asam sianida
Ampel 35.77a dibandingkan perebusan. Pada perebusan asam sianida
Keterangan: Huruf yang sama di belakang angka me- yang terlarut dalam air rebusan kemungknan masih
nunjukkan tidak berbeda nyata pada uji banyak melekat pada rebung saat air rebusan ditiriskan,
BNT 5%. sedangkan pada pengukusan hal ini tidak terjadi. Hal
Secara umum. kandungan asam sianida rebung dari inilah kemungkinan menyebabkan mengapa pada pe-
keempat varietas bambu yang diteliti cukup tinggi. ngukusan kandungan asam sianida lebih rendah.
Kandungan asam sianida rebung tersebut lebih tinggi Pengukusan maupun perebusan yang didahului
bila dibandingkan dengan kandungan asam sianida dengan proses perendaman, memberikan kandungan
pada jenis sayuran lainnya seperti daun singkong va- asam sianida lebih rendah dibandingkan dengan pere-
busan maupun pengukusan saja. Hal ini menunjukkan

41 - Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009


I Nengah Kencana Putra

perendaman dalam air selama 12 jam dapat menurun-


kan asam sianida secara nyata. Pada perendaman terjadi DAFTAR PUSTAKA
pelarutan asam sianida ke dalam air perendam, dan
ketika air perendam dibuang (ditiriskan) maka asam Anonimus. 2007. Rebung Kaya Serat penangkal Stroke.
sianida ikut terbuang. Cara penurunan asam sianida http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/.
dengan perendaman ini merupakan cara yang sederhana Diakses tanggal 27 Agustus 2010.
dan aman dilakukan, karena di sini tidak digunakan AOAC. 1984. Official Method of Analysis of the
bahan-bahan tambahan seperti bahan kimia yang di Association of Official Analytical Chemists, 14th ed.
samping memerlukan biaya tambahan juga mempunyai AOAC, Inc., Arlington.
resiko terhadap kesehatan. Walaupun dengan cara tadi Bradbury, J.H. dan W.D. Holloway. 1988. Chemistry
dapat menurunkan asam sianida rebung, namun kan- of Tropical Root Crops: Significance for Nutrition
dungan asam sianida rebung masak yang dihasilkan and Agriculture in the Pacific. Australian Centre for
masih cukup tinggi, yaitu di atas 5 mg/100 g (kandung- International Agricultural Research, Canberra.
an asam sianida maksimal yang diijinkan menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981.
FAO), sehingga belum layak untuk dikonsumsi. Untuk Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya
itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk me- Aksara, Jakarta.
nurunkan kandungan asam sianida tersebut hingga me- FSANZ. 2005. Cyanogenic Glycosides in Cassava and
menuhi ketentuan. Salah satu alternatif yang mungkin Bamboo Shoots, a Human Health Risk Assessment,
bisa diteliti adalah dengan melakukan proses peren- Technical Report Series No. 28. Food Standards
daman secara bertahap. Perendaman tahap pertama di- Australia New Zealand, Canberra.
lakukan dengan merendam rebung selama 12 jam, ke- He, F.J. dan G.A MacGregor. 2001. Beneficial effects
mudian air rendaman dibuang, dan dilanjutkan dengan of potassium. BMJ 323(7311): 497-501.
perendaman tahap kedua selama 12 jam lagi. Jika Kencana Putra, I N., I D.G. Mayun Permana dan N.
dengan perendaman dua tahap belum mampu menu- Sujaya. 1996. Pengaruh cara pemasakan terhadap
runkan kandungan asam sianida sampai pada kandung- kandungan asam sianida dan vitamin C daun ubi
an yang diijinkan maka dapat dilanjutkan dengan pe- kayu. Gitayana. 2(2): 42-46.
rendaman tahap ketiga. WHO/FAO Expert Consultation. 2003. Diet, nutrition,
and the prevention of chronic diseases. WHO,
Tabel 3. Kandungan asam sianida rebung bambu yang Geneva.
dimasak dengan berbagai cara Winarno, F.G. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit
PT Gramedia, Jakarta.
Asam sianida Winarno, F.G. 1992. Rebung, Teknologi Produksi dan
Cara pemasakan
(mg/100 g) Pengolahan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Rebus 17.07a Wogan, G.N. dan M.A. Marleta. 1985. Undesirable or
Kukus 12.77b potentially undesirable constituents of food. Di-
Rendam + rebus 11.09c dalam Food Chemistry (O.R. Fennema Ed.), p. 689 -
Rendam + kukus 10.74c 723. Marcel Dekker, Inc., New York.
Keterangan: Huruf yang sama di belakang angka me-
nunjukkan tidak berbeda nyata pada uji
BNT 5%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan


dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rebung bambu varietas ampel mengandung asam
sianida 35.76 mg/100g. Kandungan ini lebih tinggi
dibandingkan rebung bambu varietas buluh (20.25
mg/100g), tali (21.52 mg/100g) dan tabah (22.70
mg/100g).
2. Proses pemasakan, baik dengan cara perebusan
maupun pengukusan, dapat menurunkan kandungan
asam sianida rebung bambu.
3. Perendaman selama 12 jam sebelum dilakukan pere-
busan maupun pengukusan dapat penurunan asam
sianida rebung.

Agrotekno Vol 15, Nomor 2, Agustus 2009 - 42

Anda mungkin juga menyukai