Efektifitas Berbagai Cara Pemasakan Terhadap Penurunan Kandungan Asam Sianida Berbagai Jenis Rebung Bambu PDF
Efektifitas Berbagai Cara Pemasakan Terhadap Penurunan Kandungan Asam Sianida Berbagai Jenis Rebung Bambu PDF
dan bambu ampel. Sebagai faktor II adalah cara rietas putih yang mengandung 14.01 mg/100 g
pemasakan yang terdiri dari 4 cara yaitu: rebus, kukus, (Kencana Putra et al., 1996). Menurut FAO, untuk
perendaman 12 jam kemudian direbus, dan perendaman singkong yang dikonsumsi, kandungan asam sianida
12 jam kemudian dikukus. Perebusan dilakukan selama maksimal yang diperbolehkan adalah 5 mg/100 g
20 menit (terhitung mulai mendidih), sedangkan pengu- (Winarno, 1986). Oleh karena itu, dalam penggunaan
kusan dilakukan selama 30 menit. rebung sebagai bahan pangan perlu dilakukan
perlakuan-perlakuan khusus untuk menurunkan kan-
Analisis Asam Sianida dungan asam sianida seperti perendaman dalam air dan
Analisis asam sianida dilakukan dengan metode pencucian, mengingat asam sianida bersifat mudah
destilasi uap menurut AOAC (1984). Sebanyak 20 g larut dalam air.
contoh yang sudah dihaluskan ditambahkan 100 ml
aquades dalam labu Kjeldahl, dimaserasikan 2 jam. Pengaruh Cara Pemasakan terhadap Kandungan
Ditambahkan 100 ml aquades kembali kemudian Asam Sianida Rebung
dilakukan destilasi uap. Destilat ditampung dalam Analisis ragam menunjukkan interaksi faktor va-
erlenmeyer yang telah diisi 20 ml NaOH 2.5%. Setelah rietas bambu dan faktor cara pemasakan tidak berpe-
destilat mencapai 150 ml, destilasi dihentikan, ditam- ngaruh nyata pada kandungan asam sianida. Baik faktor
bahkan 8 ml NH4OH dan 5 ml KI 5%, kemudian diti- varietas bambu maupun faktor cara pemasakan,
trasi dengan AgNO3 0.02 N sampai terjadi kekeruhan. berpengaruh nyata pada kandungan asam sianida.
Kadar HCN dihitung berdasarkan ketentuan 1 ml Pada Tabel 2 diperlihatkan rata-rata kandungan
AgNO3 ekuivalen dengan 0.54 mg HCN. asam sianida rebung dari berbagai varietas bambu yang
telah dimasak. Kandungan asam sianida rebung yang
Analisis Data telah dimasak berkisar dari 10.99 – 16.03 mg/100 g.
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan sidik Dibandingkan dengan rebung yang masih mentah,
ragam. Perbedaan antar nilai rata-rata diuji dengan rebung yang telah dimasak kandungan asam sianidanya
BNT pada taraf 5%. sudah lebih rendah. Namun demikian, kandungan asam
sianida dari yang telah dimasak tersebut masih cukup
HASIL DAN PEMBAHASAN tinggi yaitu di atas 5 mg/100 g (kandungan asam siani-
da maksimal yang diijinkan menurut FAO), sehingga
Kandungan Asam Sianida Rebung Bambu belum layak untuk dikonsumsi.
Kandungan asam sianida rebung dari empat varietas
bambu adalah seperti pada Tabel 1. Rebung bambu Tabel 2. Rata-rata kandungan asam sianida rebung
ampel kandungan asam sianidanya paling tinggi yaitu setelah dimasak
35.76 mg/100 g, sementara rebung bambu buluh, tabah
dan tali kandungan asam sianidanya tidak berbeda Varietas Asam sianida (mg/100 g)
nyata (20.25 – 21.52 mg/100g). Melihat kandungan Buluh 10.99c
asam sianida rebung bambu ampel cukup tinggi, maka Tabah 11.58bc
perlu kiranya pertimbangan bila jenis rebung ini ingin Tali 13.06b
diolah menjadi sayuran. Ampel 16.03a
Keterangan: Huruf yang sama di belakang angka me-
Tabel 1. Kandungan asam sianida rebung dari beberapa nunjukkan tidak berbeda nyata pada uji
varietas bambu BNT 5%.
Varietas Asam sianida (mg/100 g) Pada Tabel 3 diperlihatkan kandungan asam sianida
rebung bambu yang dimasak dengan berbagai cara.
Buluh 20.25b Pengukusan memberikan asam sianida lebih rendah
Tabah 22.71b dibandingkan dengan perebusan. Hal ini menunjukkan
Tali 21.52b pengukusan lebih efektif menurunkan asam sianida
Ampel 35.77a dibandingkan perebusan. Pada perebusan asam sianida
Keterangan: Huruf yang sama di belakang angka me- yang terlarut dalam air rebusan kemungknan masih
nunjukkan tidak berbeda nyata pada uji banyak melekat pada rebung saat air rebusan ditiriskan,
BNT 5%. sedangkan pada pengukusan hal ini tidak terjadi. Hal
Secara umum. kandungan asam sianida rebung dari inilah kemungkinan menyebabkan mengapa pada pe-
keempat varietas bambu yang diteliti cukup tinggi. ngukusan kandungan asam sianida lebih rendah.
Kandungan asam sianida rebung tersebut lebih tinggi Pengukusan maupun perebusan yang didahului
bila dibandingkan dengan kandungan asam sianida dengan proses perendaman, memberikan kandungan
pada jenis sayuran lainnya seperti daun singkong va- asam sianida lebih rendah dibandingkan dengan pere-
busan maupun pengukusan saja. Hal ini menunjukkan
KESIMPULAN