KEDOKTERAN
Disusun oleh:
PETUNJUK PRAKTIKUM
Dr. Arlette S. Setiawan, drg., Sp.KGA(K), M.Si
Ratna Indriyanti, drg., Sp.KGA(K)
Prof. Dr. Willyanti Soewondo, drg., Sp.KGA(K)
Foto
NPM :……………………………………………..
3x4
Alamat :……………………………………………..
1
TATA TERTIB
Mengumpulkan gigi
Memendam gigi
Amalgam
Keuntungan:
1. Merupakan bahan restorasi paling
popular
2. Memiliki sifat fisik yang baik
3. Sangat baik digunakan pada gigi molar
sulung
4. Ekonomis 8% 6%
14%
5. Mudah memanipulasi
Kekurangan:
1. Tidak sewarna dengan gigi
2. Keamanan masih ditinjau ulang karena 50
%
kandungan merkurinya 22%
3. Non adesif
4. Kegagalan tinggi pada restorasi kelas II
molar sulung
Preparasi Kavitas 9
Kesalahan yang
biasa terjadi pada x
preparasi kelas 1
amalgam
!
PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI:
1. Kavitas yang akan ditumpat harus dalam keadaan bersih, kering, terisolasi, dan
bagian alas kavitas telah diberi pelindung pulpa berupa semen dasar
2. Penumpatan massa amalgam yang plastis ke dalam kavitas dengan
menggunakan stopper amalgam atau pistol amalgam sehingga tercapai
kepadatan maksimal dari amalgam.
Akibat kondensasi yang terlambat:
• Adaptasi amalgam jadi kurang baik
• Kelebihan Hg sukar dibuang
• Ikatan antar bagian amalgam berkurang
• Kekuatannya berkurang
3. Carving : pembentukan dan pengukiran dengan burnisher sampai mendekati
bentuk anatomi gigi ideal, pasien diinstruksikan menutup mulut untuk
menghindari terlalu tingginya tambalan
4. Pemolesan : dilakukan setelah 24 jam. Tujuan :
• Mencegah menyangkutnya sisa makanan
• Mencegah infeksi gusi dan lidah
• Estetik
• Mencegah tarnish dan korosi
18
Penambalan amalgam pada
kavitas kelas II HARUS
menggunakan matrix
19
Restorasi Amalgam
IM m2 RA
II MO m2 RA
II MOD m1 RA
III Ling C RA
V C RB
UJIAN
20
Tipe inlay:
• Direct inlays dibuat di ruang perawatan
dan disemen dalam satu kunjungan.
• Indirect inlays dibuat di laboratorium pada
kunjungan pertama dan disementasi pada
kunjungan selanjutnya.
Teknik:
Indikasi pada gigi sulung:
1. Direk (pola lilin dibuat langsung pada
1. Gigi dengan kavitas yang luas
kavitas)
2. Gigi post perawatan pulpa
2. Teknik tidak langsung (pola lilin dibuat
3. Menggantikan restorasi metal lainnya
pada die cast)
21
Inlay Vs Amalgam
1. Selesaikan langkah preparasi pada kavitas kelas II MOD (amalgam) gigi molar 1 atas
dengan membuang undercut, menegakkan semua dinding kavitas, membuat bevel
pada cavosurface line angle
2. Memeriksa hasil preparasi kavitas dengan cetakan kompon yang dilunakkan di atas
lampu spirtus dan ditekankan pada kavitas
3. Memperlihatkan hasil preparasi inlay dan cetakan komponnya pada dosen
Teknik Tidak Langsung 23
Restorasi Inlay
II MOD m1 RA
25 PREPARASI BUKA KAVUM
Definisi:
Suatu tindakan membuka kamar pulpa dalam
perawatan pulpa
Prosedur:
1. Preparasi kavitas disesuaikan dengan keadaan
karies pada gigi
2. Membuka atap kamar pulpa dengan bur bundar
dan melebarkan serta menghaluskan dinding
kavitas menggunakan bur fisur
3. Membersihkan jaringan pulpa bagian koronal
dengan ekskavator sehingga orifis saluran akar
terlihat
26
Preparasi
Gigi
Tanggal Paraf
Molar RA
Molar RB
27
Kontraindikasi Hatchet
ý Terdapat inflamasi pulpa
ý Terdapat tanda infeksi
28
Prosedur preparasi:
Untuk meningkatkan ikatan kimia glass ionomer dengan struktur gigi, kavitas harus bersih.
Membersihkan kavitas bisa menggunakan dentine conditioner atau bisa juga menggunakan
cairan glass ionomer itu sendiri.
ART
Powder Liquid
Definisi:
Tujuan
Jenis
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu space maintainer lepasan
agar tidak menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan rahang.
2 Cangkolan
3 Model lilin
4 Pemasakan Akrilik
5 Pemolesan
36
Salah satu bentuk space maintainer cekat yang bisa dibuat untuk kasus kehilangan gigi
molar sulung pertama RB adalah dibuatkan restorasi kelas II inlay molar kedua sulung
RB, yang dihubungkan dengan kaninus sulung RB melalui perantaraan bar logam.
Nama space maintainer jenis ini adalah
37
2 Model Lilin
3 Try in
4 Pemolesan
5 Cementing
Praktikum
Klinik
Restorasi Kelas I Amalgam
Space Maintainer