Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN TANGGA DENGAN

MENGGUNAKAN MATERIAL M-PANEL


(STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN “VILLA LOT BREEZE” DI
TANAH LOT, BALI)

JURNAL

Disusun Oleh:

ALBERT PRESSY HERMAWAN


NIM. 105060107111013

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015
1

ANALISA PRODUKTIVITAS PEMASANGAN TANGGA DENGAN


MATERIAL M-PANEL
(Studi Kasus: Pembangunan Proyek “Villa Lot Breeze” di Tanah Lot, Bali)

Albert Pressy Hermawan1, Saifoe El Unas2, Eko Andi S. ST., MT., Ph.D2
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur - Indonesia
E-mail : alberthermawan41@gmail.com

ABSTRAK

Didalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang konstruksi


terdapat inovasi baru yaitu material M-PANEL fungsinya sebagai penggangti material konvensional.
Didalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pemasangan tangga dengan
menggunakan material M-PANEL. Data produktivitas pada penelitian ini menggunakan data primer
dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Daily Record Sheet
dan Baseline Productivity. Koefisien pekerjaan untuk menghitung analisa harga satuan pekerjaan
didapatkan dengan menghitung sendiri berdasarkan nilai produktivitas.
Hasil dari analisa produktivitas menunjukan bahwa nilai produktivitas pekerjaan tangga M-
PANEL pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 0.8029 /jam, plester tahap I =
3.7974 /jam, plester tahap II = 2.2140 /jam. Waktu pekerjaan keseluruhan tangga (6,9226 m3)
pada tiap jenis pengamatan adalah: pemasangan = 8.62 jam = 1,2 hari, plester tahap I = 1.82 jam =
0,26 hari , plester tahap II = 3.41 jam = 0,48 hari, ( waktu efektif kerja yaitu 7 jam dalam 1 hari ).
Harga satuan pekerjaan tangga tiap m3 untuk pemasangan sampai pengecoran sebesar Rp. Rp.
9.726.192.56 kemudian untuk pemlesteran tangga tahap I sebesar Rp. 216.787.3 dan untuk
pemlesteran tangga tahap II sebesar Rp. 222.057.6 ,sehingga total biaya pekerjaan tangga seluas
6,9226 m3 sebesar Rp 70.368.488,-

Kata kunci: produktivitas, tangga M-PANEL, biaya, kecepatan


Bangunan‟ dengan nama MPANEL (
PENDAHULUAN Modern Panel ). MPANEL berfungsi
Perkembangan ilmu pengetahuan sebagai pengganti material yang
dan teknologi dalam era globalisasi ini konvensional yang biasanya dipakai pada
semakin pesat, khususnya dibidang umumnya oleh masyarakat Indonesia yang
konstruksi terutama pembangunan fisik. dapat dijadikan sebagai dinding, partisi,
Saat ini di Indonesia, terdapat perusahaan tangga, lantai, atap dan juga yang lainnya.
yang mempunyai teknologi terbaru dapat Tangga adalah bagian dari
membuat proses pembangunan lebih cepat bangunan bertingkat yang berfungsi untuk
dan dengan kualitas bangunan yang baik penghubung sirkulasi antar lantai bangunan
perusahaan tersebut bernama PT. bertingkat dengan berjalan naik atau turun
MODERN PANEL INDONESIA. menggunakan trap (anak tangga). Tetapi
Dengan adanya teknologi baru pada umumnya masyarakat masih
tersebut Maka terciptalah yaitu sebuah menggunakan cara konvensional dalam
material bangunan dengan bahan utama pembangunan tangga, yaitu dengan
Expanded Polystyrene System (EPS) yang menggunakan pelat cor, baja maupun kayu
biasayanya disebut stayrofoam dan kawat sebagai material bangunan yang sudah
baja galvanized (agar tidak berkarat) pada banyak dikenal oleh kalangan masyarakat
setiap sisi dan juga dalamnya. Material Indonesia. Tetapi pelat cor, baja maupun
bangunan ini disebut sebagai „Panel kayu memiliki berbagai macam kekurangan
1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2 Dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2

yaitu bebannya yang cenderung besar Kawat ini saling terhubung satu sama
sehingga menjadi beban yang cukup besar lain. Diameter yang digunakan adalah 2,5 -
untuk struktur bangunan dan memerlukan 3mm dengan kuat tarik >600 Mpa. M-
waktu pengerjaan yang cukup lama, selain PANEL menyediakan sistem panel-panel
itu merupakan pemborosan dalam hal modular siap pakai untuk pemasangan
tenaga kerja. yang lebih cepat dibandingkan dengan
Untuk itu, dengan adanya inovasi sistem konvensional. Sistem M-PANEL
dari pembangunan tangga dengan memenuhi fungsi struktural dan fungsi
menggunakan teknologi MPANEL, maka daya tahan beban, menawarkan daya tahan
hal ini yang membuat penulis ingin yang tinggi terhadap suhu dan kebisingan
melakukan analisa produktivitas pekerjaan serta menyediakan beragam jenis bentuk
tangga menggunakan material Mpanel. dan model untuk memberikan
fleksibilitas dalam penentuan desain.
Konstruksi Tangga Berikut Spesifikasi tangga M-PANEL :
Dalam proyek konstruksi tangga a. Kawat Galvanis yang digunakan :
merupakan suatu sambungan yang dapat
 Longitudinal steel wire diameter 2,5
dilalui antara tingkat sebuah bangunan dan
mm
dapat dibuat dari bahan kayu, pasangan
 Transversal steel wire diameter 2,5
batu, baja, beton bertulang. Fungsi utama
mm
dari tangga yaitu sebagai berikut (Ningrum,
2014).  Steel connection wire diameter 3,0
1. Sebagai alat keamanan dalam mm
bangunan. b. Styrofoam blok :
2. Dapat memperindah penampilan  Density 15 kg/m3
pada bangunan bertingkat.  Tebal 40 – 200 mm
3. Sebagai penghubung sirkulasi antar c. Lebar maksimum 1200 mm
lantai bangunan bertingkat dengan d. Panjang tangga maksimum 6000 mm
berjalan naik atau turun Berikut spesifikasi bordes M-PANEL :
menggunakan trap (anak tangga). a. Kawat Galvanis yang digunakan :
 Longitudinal steel wire dia 2.5mm
 Transversal steel wire dia 2.5 mm
M-PANEL  Steel connection wire dia 3.5 mm
Material M-PANEL merupakan hasil b. Styrofoam blok :
inovasi teknologi konstruksi terkini yang  Density 15 Kg/m3
terbuat dari bahan-bahan yang ramah  Tebal dar i 40 ~ 200 mm
lingkungan, bersifat ringan tapi tetap c. Tebal Plaster 25 mm
kokoh, tidak menjalarkan api dan kedap d. Tebal total panel 90 ~ 250 mm
suara(Modul M-Panel, 2010). M-PANEL e. Berat total panel 106.4 ~ 110.2 Kg/m2
digunakan sebagai pengganti material Produktivitas Kerja
bangunan konvensional. Secara umum produktivitas
Tangga M-PANEL. diartikan sebagai hubungan antara hasil
Tangga M-PANEL terdiri dari nyata maupun fisik (barang atau jasa)
komponen Polyfoam (Extended dengan masukan yang sebenarnya. Artinya
Polystrene Stereofoam) dan Jaring kawat perbandingan antara hasil keluaran
baja (Wiremesh). Material Polyfoam yang dengan hasil yang masuk atau output-
digunakan merupakan polyfoam yang tidak
input. Masukan sering dibatasi dengan
beracun, bersifat fire retandant ( tidak
masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran
menjalarkan api ) dan tidak mengandung
bahan kimia aktif. Ketebalan diukur dalam kesatuan fisik, bentuk, dan
Polyfoam/EPS dapat diatur menyesuaikan nilai (Sinungan, 2003).
kebutuhan yaitu mulai dari 40 - 320mm. Pengukuran Produktivitas Kerja
Jaring Kawat Baja (Wiremesh) yang Nilai produktivitas yang tidak
digunakan adalah kawat baja galvanis. terdapat gangguan dilapangan. Nilai
3
produktivitas inilah yang menunjukkan bahwa peyusunan anggaran biaya yang
baseline productivity. Baseline productivity dihitung dengan teliti, didasarkan atau
merupakan kondisi produktivitas yang didukung oleh gambar bestek. Gambar
optimal yang dapat dicapai. bestek adalah gambar lanjutan dari uraian
Perhitungan nilai baseline gambar pra rencana dan gambar detail
productivity dilakukan dengan dasar dengan skala PU (Perbandingan
menggunakan langkah-langkah sebagai Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek
berikut. merupakan lampiran dari uraian dan syarat-
1. Menghitung jumlah subset yang syarat (bestek) pekerjaan.
digunakan. Subset adalah bagian dari Analisa Volume (Kubikasi Pekerjaan)
data output pengamatan daily record Secara umum, biaya (anggaran)
sheet yang nantinya dijadikan sebagai adalah jumlah dari masing-masing hasil
data input baseline productivity. perkiraan volume, dan dapat disimpulkan
2. Jumlah subset 10% dari jumlah hari sebagai berikut.
pengamatan. RAB = Σ (Volume) x Harga Satuan
3. Mengurutkan output dari yang terbesar Pekerjaan
sampai yang terkecil, kemudian ambil
lima nilai terbesar. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
4. Menghitung median dari lima subset Analisa harga satuan pekerjaan
yang telah diambil dari daily adalah suatu cara perhitungan harga satuan
productivity. Median tersebut yang pekerjaan konstruksi yang dijabarkan
merupakan baseline productivity. dalam perkalian kebutuhan bahan
Saat berlangsungnya pekerjaan harus bangunan, upah kerja, dan peralatan
dicatat besarnya pencapaian, agar dapat dengan harga bahan bangunan, standar
dibandingkan dengan rencana awal pengupahan pekerja dan harga sewa/ beli
sebagai upaya untuk mengevaluasi peralatan untuk menyelesaikan per satuan
besaran produktivitas yang telah dicapai. pekerjaan konstruksi.
Pemantauan (monitoring) berarti Analisa harga satuan pekerjaan ini
melakukan observasi dan pengujian pada dipengaruhi oleh angka koefisien yang
tiap interval tertentu untuk memeriksa menunjukkan nilai satuan bahan/ material,
kinerja maupun dampak sampingan yang nilai satuan alat, dan nilai satuan upah
tidak diharapkan. tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang
Rumus pengukuran produktivitas dapat digunakan sebagai acuan/ panduan
pekerja, dihitung dengan rumus berikut ini: untuk merencanakan atau mengendalikan
biaya suatu pekerjaan.
Adapun persamaan dari harga satuan
pekerjaan ialah sebagai berikut.

Rencana Anggaran Biaya


Mukomoko (1987) mengemukakan
Keterangan:
bahwa anggaran biaya merupakan bagian
terpenting dalam menyelenggarakan Upah : harga satuan upah x koefisien
pembuatan bangunan. Menyusun anggaran (analisa upah)
biaya berarti menaksir atau mengira-ngira Bahan : harga satuan bahan x koefisien
harga dari satuan barang, bangunan, atau (analisa bahan)
benda yang akan dibuat dengan teliti dan Alat : harga satuan alat x koefisien
secermat mungkin. Dalam menyusun biaya (analisa alat)
diperlukan gambar-gambar bestek serta
rencana kerja, daftar upah, daftar harga METODE PENELITIAN
bahan, buku analisis, daftar susunan Metode yang digunakan dalam penelitian
rencana biaya, serta daftar jumlah tiap jenis ini adalah metode analisis deskriptif
pekerjaan. Ibrahim (2001) menambahkan dengan jenis job analysis yaitu penelitian
4
yang bukan bersifat eksperimen dan inilah yang menunjukkan baseline
dimaksudkan untuk mengumpulkan productivity. Baseline productivity
informasi berupa data primer mengenai merupakan kondisi produktivitas yang
status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan optimal yang dapat dicapai
gejala menurut apa adanya pada saat Lembar Catatan Harian (Daily Record
penelitian dilakukan.. Sheet)
Subyek Penelitian Daily record sheet merupakan
Subyek penelitian ini adalah produktivitas harian. Volume dari
menganalisa produktivitas pekerjaan pekerjaan yang dihasilkan dibagi dengan
tangga menggunakan material Mpanel. waktu kerja, yang dirumuskan sebagai
Obyek dan Lokasi Penelitian berikut:
Objek penelitian ini adalah material
M-PANEL yang digunakan sebagai
material utama untuk penyusun tangga
pada : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gambaran umum proyek
Villa Lot Breeze Proyek pembangunan “Villa Lot
Alamat : Jln. By Pass Munggu, Breeze” merupakan proyek yang
Tanah Lot, Bali dilaksanakan oleh PT. Tunggal Adi Karya
Pelaksana : PT. Tunggal Adi Karya Perkasa yang dibangun di Tanah Lot Bali ,
Perkasa proyek ini adalah salah satu sarana
komersial yang cukup baik untuk
Sumber Data menunjang kegiatan pariwisata di Bali.
Penelitian ini menggunakan dua Lokasi proyek sangat strategis yaitu dekat
sumber data, yaitu sumber data primer dan dengan tempat wisata pantai tanah lot
sekunder. Adapun data-data umum pada objek
Data Primer penelitian, yaitu:
Data primer ialah data yang  Nama Proyek : Villa Lot Breeze
diperoleh atau dikumpulkan dari sumber
 Lokasi Proyek : Jln. Bypass
pertama (Arikunto, 2010). Data diperoleh
Munggu Tanah
dari menghitung kecepatan pemasangan
lot, Bali.
tangga sampai pemlesteran.
 Dimulai (M-Panel) : September 2014
Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh  Selesai (M-Panel) : Desember 2014
dari orang lain atau sumber lain (Arikunto,  Luas Lahan : 10.000
2010). Dalam penelitian ini data sekunder  Luas Bangunan : 221
diperoleh dari dua sumber yaitu dari  Kontraktor Utama : PT. Cipta Bangun
Modern Panel Indonesia (MPI) dan pihak Pratama
pelaksana PT Tunggal Adi Karya Perkasa.  Sub Kontraktor : PT. Tunggal Adi
Data yang diperoleh ialah berupa data Karya Perkasa
material,metode pelaksanaan, biaya (kontraktor M-
keseluruhan. PANEL)
Metode Analisa Data Alat dan bahan :
Metode analisis data yang digunakan - M-PANEL tipe Staircase dan Landing
dalam penelitian ini ialah pengukuran di - Jaring Penguat Sudut dan Rata
lapangan dilakukan dengan metode
- Fance Clips
Baseline Productivity dan Daily Record
- Hog Ring Pliers
Sheet.
Produktivitas Garis Dasar (Baseline - Tang
Productivity) - Turbosol (Sprayer)
Nilai produktivitas yang tidak terdapat - Molen
gangguan dilapangan. Nilai produktivitas - Semen ( PC )
- Pasir
5

- Air Tabel 2. Baseline Productivity pada


- Tulangan Ø 8 Pemasangan Tangga M-PANEL
- Krikil No. Urut Volume waktu pekerjaan Produktivitas
- Triplex dan Bambu bekseting NO
Penelitian m³ Total Jam ( m³ / jam )
Metode Pekerjaan 1 3 1.6945 2:00:30 2.002 0.8464
 Pengukuran 2 4 1.6945 2:01:53 2.026 0.8364
 Pemasangan Jaring Penguat Sudut 3 5 0.8834 1:06:35 1.06 0.8334
 Pemasangan Tangga dan Bordes M- 4 6 0.8834 1:08:00 1.104 0.8002
PANEL 5 2 0.8834 1:09:15 1.153 0.7662
 Pemasangan Tulangan 6 1 0.8834 1:12:09 1.202 0.7349
 Pemasangan Bekisting atau penyangga
 Pengecoran Secara manual Dari table 2 mengenai baseline
 Memasang acuan ketebalan productivity pemasangan tangga dapat
 Penyemprotan plester tahap 1 dan tahap diketahui besarnya produktivitas baseline
2 productivity pemasangan tangga M-
Team Kerja : PANEL terhitung dengan :
Median = 0,5 x ( 0,8334 + 0,8002 )
 Mandor
= 0,8216 .
 Tukang
 Operator 2. Pemlesteran tahap 1
Analisa Waktu
Pengamatan produktivitas pada penelitian Tabel 3. Metode Daily Record Sheet
ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu No Tanggal
Volume Waktu Pekerjaan Produktivitas Jumlah Pekerja
Keterangan
pemasangan panel tangga sampai m³ Total Jam ( m³ / jam ) Mandor Tukang Operator
pengecoran manual, pemlesteran tahap I 1 24 - 09 - 2014 0.8834 0:15:32 0.255 3.4643 1 2 2
2 24 - 09 - 2014 0.8834 0:12:24 0.204 4.3304 1 2 2
dan pemlesteran tahap II. Hasil dari
3 24 - 09 - 2014 1.6945 0:26:21 0.437 3.8776 1 2 2
masing-masing pengamatan berdasarkan
4 24 - 09 - 2014 1.6945 0:25:36 0.422 4.0154 1 2 2
metode Daily Record Sheer dan metode 5 24 - 09 - 2014 0.8834 0:17:10 0.285 3.0996 1 2 2
Baseline Productivity adalah sebagai 6 24 - 09 - 2014 0.8834 0:13:25 0.221 3.9973 1 2 2
berikut: Rata - Rata 3.7974

1. Pemasangan Tangga Dari tabel 3 diatas dapat ditarik


kesimpulan bahwa rata- rata produktivitas
Tabel 1. Metode Daily Record Sheet pemlesteran tahap 1 tangga M-PANEL
Volume Waktu Pekerjaan Produktivitas Jumlah Pekerja terhitung yaitu 3,7974 .
No Tanggal Keterrangan
m³ Total Jam ( m³ / jam ) Mandor Tukang Operator
Tabel 4. Baseline Productivity pada
1 (22-23)/09/2014 0.8834 1:12:09 1.202 0.7349 1 2 2
2 (22-23)/09/2014 0.8834 1:09:15 1.153 0.7662 1 2 2
Pemlesteran tahap 1 Tangga M-PANEL
3 (22-23)/09/2014 1.6945 2:00:30 2.002 0.8464 1 2 2
4 (22-23)/09/2014 1.6945 2:01:53 2.026 0.8364 1 2 2
5 (22-23)/09/2014 0.8834 1:06:35 1.06 0.8334 1 2 2
6 (22-23)/09/2014 0.8834 1:08:00 1.104 0.8002 1 2 2
Rata - Rata 0.8029
Dari tabel 1 diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa rata- rata produktivitas pemasangan
tangga M-PANEL terhitung yaitu 0,8029 Dari tabel 4 mengenai baseline
. productivity pemlesteran tahap 1 dapat
diketahui besarnya produktivitas baseline
productivity pemlesteran tahap 1 tangga M-
PANEL terhitung dengan
Median = 0,5 x ( 3,9973 + 3,8776 )
= 3,9374 .
6
3. Pemlesteran tahap 1 Daily Record Sheet untuk selanjutnya
digunakan sebagai dasar perhitungan
Tabel 5. Metode Daily Record Sheet koefisien pada analisa biaya pekerjaan
tangga.
Total Waktu Pekerjaan Tangga M-
PANEL

Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Analisa


Pengamatan

Dari tabel 5 diatas dapat ditarik


kesimpulan bahwa rata- rata produktivitas
pemlesteran tangga tahap II M-PANEL
terhitung tinggi yaitu 2.0310 m3/jam.

Tabel 6. Baseline Productivity pada Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa
Pemlesteran tahap 2 Tangga M-PANEL total waktu efektif yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan tangga
M-PANEL dengan jumlah pekerja 1
mandor, 2 tukang, dan 2 operator pada
setiap jenis pengamatan adalah:
pemasangan = 8,62 jam = 1,2 hari, plester
tahap I = 1,82 jam = 0,26 hari , plester
tahap II = 3,41 jam = 0,48 hari ( 1 hari
efektif kerja yaitu 7 jam ), Sedangkan
Dari tabel 4.6 mengenai baseline untuk Prod. Total = ( 6,9226 : 13,85 ) =
productivity pemlesteran tahap II dapat 0,4998 m3 / jam.
diketahui besarnya produktivitas baseline Dalam perhitungan tangga
productivity pemlesteran tahap II tangga konvensional untuk waktu pengerjaannya
M-PANEL terhitung dengan : mulai awal sampai sebelum finishing yaitu
Median = 0,5 x ( 2,3247 + 2,1033 ) 15 hari sedangkan untuk waktu pengerjaan
= 2,2140 . tangga menggunakan material M-PANEL
mulai awal sampai sebelum finishing yaitu
4 hari.
Rekapitulasi Hasil Analisa Pengamatan Total Biaya Pekerjaan Tangga M-
PANEL
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Analisa
Dari analisa biaya pemasangan
Pengamatan
tangga M-PANEL tiap 1 yaitu Rp.
9.726.192.56 sedangkan untuk biaya
pemlesteran tahap 1 tiap 1 yaitu Rp.
216.787.3 kemudian untuk biaya
pemlesteran tahap 2 tiap 1 yaitu Rp.
222.057.6 jadi, total keseluruhan biaya tiap
Dari hasil perhitungan 2 metode 1 yaitu Rp 10.165.037 yang kemudian
diatas didapat bahwa perhitungan disebut sebagai harga satuan tangga M-
produktivitas dengan menggunakan metode PANEL.
Daily Record Sheet lebih kecil dari pada Kemudian Dari hasil pengamatan di
Baseline productivity, karena semakin kecil lapangan dan analisa data dapat diketahui
hitungan produktivitas maka semakin besar biaya yang dibutuhkan setiap rumah
biaya yang dihasilkan, sehingga dengan volume tangga yang berbeda yaitu
pengaplikasiannya akan lebih aman, untuk
sebagai berikut :
itu peneliti menggunakan hasil dari metode
7
Tabel 9 Biaya Total Pekerjaan Tangga M- mennggunakan material M-PANEL,
PANEL Per-Rumah maka dapat dihitung total waktu
pengerjaan seluruh tangga seluas 6,9226
m3 dengan waktu efektif 1 hari kerja
yaitu 7 jam oleh karena itu untuk
masing – masing jenis pengamatan
yaitu:
a. Pemasangan tangga sampai
pengecoran adalah 8,62 jam = 1,2
hari.
b. Pemlesteran tangga tahap I adalah
1,82 jam = 0,26 hari.
c. Pemlesteran tangga tahap II adalah
3,41 jam = 0,48 hari.
3. Harga satuan 1 m³ setiap pengerjaan
Dengan demikian dapat dihitung tangga M-PANEL sebagai berikut :
total biaya yang diperlukan untuk a. Pemasangan tangga sampai
mengerjakan seluruh tangga panel pada pengecoran manual sebesar Rp.
pembangunan proyek yang diteliti yaitu 9.726.192.56
pembangunan villa Lot Brezze di Tabanan b. Pemlesteran tangga tahap I sebesar
Bali. Berdasarkan data sekunder yang Rp. 216.787.3
diperoleh dari kontraktor, jumlah volume c. Pemlesteran tangga tahap II sebesar
total tangga pada 3 rumah yang dikerjakan Rp. 222.057.6
pada proyek tersebut adalah 6.9226 , 4. Setelah diketahui harga satuan
Jadi, dari hasil perhitungan diatas pelaksanaan pengerjaan tangga
maka dapat ditarik hasil bahwa total biaya mennggunakan material M-PANEL,
pengerjaan tangga dengan menggunakan maka dapat dihitung total biaya
material M-PANEL dengan luas total pengerjaan tangga dengan total volume
6,9226 adalah sebesar Rp 70.368.488.,- tangga yaitu 6,9226 adalah sebesar
Rp 70.368.488,-
KESIMPULAN SARAN
Setelah melakukan penelitian di
Berdasarkan analisa pengamatan lapangan dan melihat analisa data, ada
dapat diambil kesimpulan mengenai beberapa saran dari peneliti yaitu sebagai
produktivitas pemasangan tangga berikut :
menggunakan pemasangan tangga M-
PANEL sebagai berikut: 1. Bagi Kontraktor
Bagi Kontraktor , dalam
1. Produktivitas pada tiga jenis penggunaan tangga dengan material
pengamatan dengan menggunakan M-PANEL ini harus disesuaikan
metode Daily Record Sheet adalah dengan kebutuhan proyek terutama
sebagai berikut: harus diperhatikan dari segi
a. Pemasangan tangga sampai produktivitasnya, pada penelitian di
pengecoran manual sebesar 0.8029 proyek pembangunan Villa Lot Breeze
/jam. ini kenapa memilih tangga dengan
b. Pemlesteran tangga tahap I sebesar material M-PANEL dikarenakan
3.7974 /jam. ownernya membutuhkan waktu yang
c. Pemlesteran tangga tahap II sebesar cepat dalam pengerjaan pembangunan.
2.2140 /jam. 7 2. Bagi peneliti selanjutnya
2. Setelah diketahui produktivitas a. Peneliti selanjutnya dapat
pelaksanaan pengerjaan tangga membandingkan produktivitas
Pengerjaan tangga menggunakan
8

material M-PANEL dengan Ibrahim, Bachtiar. 2001. Rencana dan


material lainnya agar dapat Estimate Real of Cost. Jakarta: Bumi
mengetahui seberapa jauh Aksara.
perbedaan produktivitasnya.
b. Peneliti selanjutnya dapat meneliti Limanto, Santoso & Patmadjaja, Hari.
tangga M-PANEL dengan 2011. Evaluasi Produktivitas
dikombinasikan dengan material Pemasangan Bata Ringan Pada
lainnya sebagai inovasi baru. Dinding Bangunan Hotel. Surabaya:
c. Untuk kedepannya jikan ada yang Universitas Kristen Petra.
akan melakukan penelitian lebih
lanjut tentang produktivitas Mdue. 2007. Manual Book Simple. Italy
material M-PANEL mungkin dapat
menggunakan metode pengukuran
Mukomoko, J.A. 1980. Dasar
yang lain, seperti Work Sampling
agar terlihat waktu efektif dan
Penyusunan Anggaran Biaya
waktu yang terbuang dalam Bangunan. Jakarta: Kurnia Esa.
pemasangan material M-PANEL.
MPanel. 2010. Penjelasan Teknik
Mpanel. Tangerang: Modern Panel
DAFTAR PUSTAKA Indonesia.

Andi, dkk. 2004. Analisa Produktifitas Muchdoro, A. M. 1997. Toeri dan


Pekerja Dengan Metode Work Perilaku Organisasi. Yogyakarta:
Sampling: Studi Kasus Pada Proyek UMM-Press.
X dan Y. Jurnal. Surabaya:
Universitas Kristen Petra. Ningrum, Diah Niken Kusuma. 2014.
Analisa Perbandingan Produktivitas
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pemasangan DInding M-PANEL dan
Penelitian: Suatu Pendekatan Dinding KOnvensional Batu Bata
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. (Studi Kasus: Proyek Pembangunan
Ruko Modern Arcade di Tangerang.
Djojowirono, Sugeng. 1984. Manajemen Skripsi. Jakarta: Universitas Mercu
Konstruksi, Yogyakarta: KMTS Buana.
Fak.Teknik UGM.
Pojosumarto, Mulyadi. 1998. Evaluasi
Ervianto, Wulfram I. 2008. Pengukuran Proyek: Uraian Singkat dan Soal
Produktivitas Kelompok Pekerja Jawab. Yogyakarta: Liberty.
Bangunan dalam Proyek Kontruksi
(Studi Kasus Proyek Gedung Sanudin, Sakwar & Setyawan, Agus.
Bertingkat di Surakarta). Jurnal 2013. Tinjauan Produktivitas
Teknik Sipil No. 1 Vol. 9. Pekerja Dengan Metode Field
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Ratings (Studi Kasus pada
Yogyakarta. Pekerjaan Bekisting Plat Lantai
Proyek Pembangunan WUKU Villa
http://handokoaji.wordpress.com/2012/03 & Condotel ) Kawasan Pecatu Indah
/13/cara-sederhana-menghitung- Resort, Pecatu, Bali. Surkarta: Jurnal
koefisien-untuk-harga-satuan- Universitas Surakarta.
pekerjaan/ (27/09/2014)
Sinungan, Muchdarsyah. 2003.
Produktivitas Apa dan Bagaimana.
Jakarta: Bumi Aksara
9

SNI 07-205.2002.baja tulangan dapat


diketahui bahwa berat jenis besi. Jakarta:
BSNI.

SNI 2837.2008. Tata Cara Perhitungan


Harga Satian Pekerjaan Plesteran
untuk Bangunan Gedung dan
Perumahan. Jakarta: BSNI.

SNI 7393. 2008. Tata cara perhitungan


harga satuan pekerjaan besi dan
aluminium untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan.
Jakarta: BSNI.

Thomas, H.R. Principles of Labor


Productivity Measurement and
Processing. PTI Report No. 2K14,
Penna. Transp. Inst., University Park,
PA, 75 pp. (1999)

Winanda, Lila Ayu Ratna. 2010. Estimasi


Produktivitas Pekerja Kontruksi
dengan Probabilistic Neural
Network. Jurnal Teknik Sipil No. 15
Vol. VIII. Malang: ITN Malang.

Yamit,Z., 2000. Manajemen Produksi


dan Operasi, Ekonisia. Yogyakarta:
FE UII Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai