176 514 1 PB PDF
176 514 1 PB PDF
JURNAL
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1
Albert Pressy Hermawan1, Saifoe El Unas2, Eko Andi S. ST., MT., Ph.D2
Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Jawa Timur - Indonesia
E-mail : alberthermawan41@gmail.com
ABSTRAK
yaitu bebannya yang cenderung besar Kawat ini saling terhubung satu sama
sehingga menjadi beban yang cukup besar lain. Diameter yang digunakan adalah 2,5 -
untuk struktur bangunan dan memerlukan 3mm dengan kuat tarik >600 Mpa. M-
waktu pengerjaan yang cukup lama, selain PANEL menyediakan sistem panel-panel
itu merupakan pemborosan dalam hal modular siap pakai untuk pemasangan
tenaga kerja. yang lebih cepat dibandingkan dengan
Untuk itu, dengan adanya inovasi sistem konvensional. Sistem M-PANEL
dari pembangunan tangga dengan memenuhi fungsi struktural dan fungsi
menggunakan teknologi MPANEL, maka daya tahan beban, menawarkan daya tahan
hal ini yang membuat penulis ingin yang tinggi terhadap suhu dan kebisingan
melakukan analisa produktivitas pekerjaan serta menyediakan beragam jenis bentuk
tangga menggunakan material Mpanel. dan model untuk memberikan
fleksibilitas dalam penentuan desain.
Konstruksi Tangga Berikut Spesifikasi tangga M-PANEL :
Dalam proyek konstruksi tangga a. Kawat Galvanis yang digunakan :
merupakan suatu sambungan yang dapat
Longitudinal steel wire diameter 2,5
dilalui antara tingkat sebuah bangunan dan
mm
dapat dibuat dari bahan kayu, pasangan
Transversal steel wire diameter 2,5
batu, baja, beton bertulang. Fungsi utama
mm
dari tangga yaitu sebagai berikut (Ningrum,
2014). Steel connection wire diameter 3,0
1. Sebagai alat keamanan dalam mm
bangunan. b. Styrofoam blok :
2. Dapat memperindah penampilan Density 15 kg/m3
pada bangunan bertingkat. Tebal 40 – 200 mm
3. Sebagai penghubung sirkulasi antar c. Lebar maksimum 1200 mm
lantai bangunan bertingkat dengan d. Panjang tangga maksimum 6000 mm
berjalan naik atau turun Berikut spesifikasi bordes M-PANEL :
menggunakan trap (anak tangga). a. Kawat Galvanis yang digunakan :
Longitudinal steel wire dia 2.5mm
Transversal steel wire dia 2.5 mm
M-PANEL Steel connection wire dia 3.5 mm
Material M-PANEL merupakan hasil b. Styrofoam blok :
inovasi teknologi konstruksi terkini yang Density 15 Kg/m3
terbuat dari bahan-bahan yang ramah Tebal dar i 40 ~ 200 mm
lingkungan, bersifat ringan tapi tetap c. Tebal Plaster 25 mm
kokoh, tidak menjalarkan api dan kedap d. Tebal total panel 90 ~ 250 mm
suara(Modul M-Panel, 2010). M-PANEL e. Berat total panel 106.4 ~ 110.2 Kg/m2
digunakan sebagai pengganti material Produktivitas Kerja
bangunan konvensional. Secara umum produktivitas
Tangga M-PANEL. diartikan sebagai hubungan antara hasil
Tangga M-PANEL terdiri dari nyata maupun fisik (barang atau jasa)
komponen Polyfoam (Extended dengan masukan yang sebenarnya. Artinya
Polystrene Stereofoam) dan Jaring kawat perbandingan antara hasil keluaran
baja (Wiremesh). Material Polyfoam yang dengan hasil yang masuk atau output-
digunakan merupakan polyfoam yang tidak
input. Masukan sering dibatasi dengan
beracun, bersifat fire retandant ( tidak
masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran
menjalarkan api ) dan tidak mengandung
bahan kimia aktif. Ketebalan diukur dalam kesatuan fisik, bentuk, dan
Polyfoam/EPS dapat diatur menyesuaikan nilai (Sinungan, 2003).
kebutuhan yaitu mulai dari 40 - 320mm. Pengukuran Produktivitas Kerja
Jaring Kawat Baja (Wiremesh) yang Nilai produktivitas yang tidak
digunakan adalah kawat baja galvanis. terdapat gangguan dilapangan. Nilai
3
produktivitas inilah yang menunjukkan bahwa peyusunan anggaran biaya yang
baseline productivity. Baseline productivity dihitung dengan teliti, didasarkan atau
merupakan kondisi produktivitas yang didukung oleh gambar bestek. Gambar
optimal yang dapat dicapai. bestek adalah gambar lanjutan dari uraian
Perhitungan nilai baseline gambar pra rencana dan gambar detail
productivity dilakukan dengan dasar dengan skala PU (Perbandingan
menggunakan langkah-langkah sebagai Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek
berikut. merupakan lampiran dari uraian dan syarat-
1. Menghitung jumlah subset yang syarat (bestek) pekerjaan.
digunakan. Subset adalah bagian dari Analisa Volume (Kubikasi Pekerjaan)
data output pengamatan daily record Secara umum, biaya (anggaran)
sheet yang nantinya dijadikan sebagai adalah jumlah dari masing-masing hasil
data input baseline productivity. perkiraan volume, dan dapat disimpulkan
2. Jumlah subset 10% dari jumlah hari sebagai berikut.
pengamatan. RAB = Σ (Volume) x Harga Satuan
3. Mengurutkan output dari yang terbesar Pekerjaan
sampai yang terkecil, kemudian ambil
lima nilai terbesar. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
4. Menghitung median dari lima subset Analisa harga satuan pekerjaan
yang telah diambil dari daily adalah suatu cara perhitungan harga satuan
productivity. Median tersebut yang pekerjaan konstruksi yang dijabarkan
merupakan baseline productivity. dalam perkalian kebutuhan bahan
Saat berlangsungnya pekerjaan harus bangunan, upah kerja, dan peralatan
dicatat besarnya pencapaian, agar dapat dengan harga bahan bangunan, standar
dibandingkan dengan rencana awal pengupahan pekerja dan harga sewa/ beli
sebagai upaya untuk mengevaluasi peralatan untuk menyelesaikan per satuan
besaran produktivitas yang telah dicapai. pekerjaan konstruksi.
Pemantauan (monitoring) berarti Analisa harga satuan pekerjaan ini
melakukan observasi dan pengujian pada dipengaruhi oleh angka koefisien yang
tiap interval tertentu untuk memeriksa menunjukkan nilai satuan bahan/ material,
kinerja maupun dampak sampingan yang nilai satuan alat, dan nilai satuan upah
tidak diharapkan. tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang
Rumus pengukuran produktivitas dapat digunakan sebagai acuan/ panduan
pekerja, dihitung dengan rumus berikut ini: untuk merencanakan atau mengendalikan
biaya suatu pekerjaan.
Adapun persamaan dari harga satuan
pekerjaan ialah sebagai berikut.
Tabel 6. Baseline Productivity pada Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa
Pemlesteran tahap 2 Tangga M-PANEL total waktu efektif yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan tangga
M-PANEL dengan jumlah pekerja 1
mandor, 2 tukang, dan 2 operator pada
setiap jenis pengamatan adalah:
pemasangan = 8,62 jam = 1,2 hari, plester
tahap I = 1,82 jam = 0,26 hari , plester
tahap II = 3,41 jam = 0,48 hari ( 1 hari
efektif kerja yaitu 7 jam ), Sedangkan
Dari tabel 4.6 mengenai baseline untuk Prod. Total = ( 6,9226 : 13,85 ) =
productivity pemlesteran tahap II dapat 0,4998 m3 / jam.
diketahui besarnya produktivitas baseline Dalam perhitungan tangga
productivity pemlesteran tahap II tangga konvensional untuk waktu pengerjaannya
M-PANEL terhitung dengan : mulai awal sampai sebelum finishing yaitu
Median = 0,5 x ( 2,3247 + 2,1033 ) 15 hari sedangkan untuk waktu pengerjaan
= 2,2140 . tangga menggunakan material M-PANEL
mulai awal sampai sebelum finishing yaitu
4 hari.
Rekapitulasi Hasil Analisa Pengamatan Total Biaya Pekerjaan Tangga M-
PANEL
Tabel 7 Rekapitulasi Hasil Analisa
Dari analisa biaya pemasangan
Pengamatan
tangga M-PANEL tiap 1 yaitu Rp.
9.726.192.56 sedangkan untuk biaya
pemlesteran tahap 1 tiap 1 yaitu Rp.
216.787.3 kemudian untuk biaya
pemlesteran tahap 2 tiap 1 yaitu Rp.
222.057.6 jadi, total keseluruhan biaya tiap
Dari hasil perhitungan 2 metode 1 yaitu Rp 10.165.037 yang kemudian
diatas didapat bahwa perhitungan disebut sebagai harga satuan tangga M-
produktivitas dengan menggunakan metode PANEL.
Daily Record Sheet lebih kecil dari pada Kemudian Dari hasil pengamatan di
Baseline productivity, karena semakin kecil lapangan dan analisa data dapat diketahui
hitungan produktivitas maka semakin besar biaya yang dibutuhkan setiap rumah
biaya yang dihasilkan, sehingga dengan volume tangga yang berbeda yaitu
pengaplikasiannya akan lebih aman, untuk
sebagai berikut :
itu peneliti menggunakan hasil dari metode
7
Tabel 9 Biaya Total Pekerjaan Tangga M- mennggunakan material M-PANEL,
PANEL Per-Rumah maka dapat dihitung total waktu
pengerjaan seluruh tangga seluas 6,9226
m3 dengan waktu efektif 1 hari kerja
yaitu 7 jam oleh karena itu untuk
masing – masing jenis pengamatan
yaitu:
a. Pemasangan tangga sampai
pengecoran adalah 8,62 jam = 1,2
hari.
b. Pemlesteran tangga tahap I adalah
1,82 jam = 0,26 hari.
c. Pemlesteran tangga tahap II adalah
3,41 jam = 0,48 hari.
3. Harga satuan 1 m³ setiap pengerjaan
Dengan demikian dapat dihitung tangga M-PANEL sebagai berikut :
total biaya yang diperlukan untuk a. Pemasangan tangga sampai
mengerjakan seluruh tangga panel pada pengecoran manual sebesar Rp.
pembangunan proyek yang diteliti yaitu 9.726.192.56
pembangunan villa Lot Brezze di Tabanan b. Pemlesteran tangga tahap I sebesar
Bali. Berdasarkan data sekunder yang Rp. 216.787.3
diperoleh dari kontraktor, jumlah volume c. Pemlesteran tangga tahap II sebesar
total tangga pada 3 rumah yang dikerjakan Rp. 222.057.6
pada proyek tersebut adalah 6.9226 , 4. Setelah diketahui harga satuan
Jadi, dari hasil perhitungan diatas pelaksanaan pengerjaan tangga
maka dapat ditarik hasil bahwa total biaya mennggunakan material M-PANEL,
pengerjaan tangga dengan menggunakan maka dapat dihitung total biaya
material M-PANEL dengan luas total pengerjaan tangga dengan total volume
6,9226 adalah sebesar Rp 70.368.488.,- tangga yaitu 6,9226 adalah sebesar
Rp 70.368.488,-
KESIMPULAN SARAN
Setelah melakukan penelitian di
Berdasarkan analisa pengamatan lapangan dan melihat analisa data, ada
dapat diambil kesimpulan mengenai beberapa saran dari peneliti yaitu sebagai
produktivitas pemasangan tangga berikut :
menggunakan pemasangan tangga M-
PANEL sebagai berikut: 1. Bagi Kontraktor
Bagi Kontraktor , dalam
1. Produktivitas pada tiga jenis penggunaan tangga dengan material
pengamatan dengan menggunakan M-PANEL ini harus disesuaikan
metode Daily Record Sheet adalah dengan kebutuhan proyek terutama
sebagai berikut: harus diperhatikan dari segi
a. Pemasangan tangga sampai produktivitasnya, pada penelitian di
pengecoran manual sebesar 0.8029 proyek pembangunan Villa Lot Breeze
/jam. ini kenapa memilih tangga dengan
b. Pemlesteran tangga tahap I sebesar material M-PANEL dikarenakan
3.7974 /jam. ownernya membutuhkan waktu yang
c. Pemlesteran tangga tahap II sebesar cepat dalam pengerjaan pembangunan.
2.2140 /jam. 7 2. Bagi peneliti selanjutnya
2. Setelah diketahui produktivitas a. Peneliti selanjutnya dapat
pelaksanaan pengerjaan tangga membandingkan produktivitas
Pengerjaan tangga menggunakan
8