Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian karir
Isaacson dan Brown mengatakan pengertian karir dapat dimaknai sejumlah
pengalaman hidup, pendidikan, kerja, aktivitas-aktivitas luang, ataupun pengalaman
keanggotaan dalam suatu kumpulan organisasi. Vernon G. Zunker, menjelaskan bahwa
karir menunjukan posisi jenis pekerjaan, serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan individu. Anoraga mengatakan karir dlam arti sempit profesi serta kehidupan
dalam upaya mencari nafkah, sedangkan arti luas sebagai lngkah maju sepanjang hidup
yang berkaitan dengan pekerjaan dan jabatan yang dimiliki seseorang dan Arthur, Hall dan
Lawrence menjelaskan karir adalah ”the involving sequence of a person’s experiences over
time”.1 Sedangkan pendapat Ekaningrum karir adalah mendefinisikan status kehidupan
seseorang dalam dunia pekerjaan diikuti dengan rasa tanggung jawab.2
Beberapa definisi para ahli tentang karir dapat ditarik benang merah, bahwa
pengertian karir adalah pengalaman hidup individu yang berhubungan dengan aktivitas
pekerjaan yang disertai dengan tanggung jawab.
2. Pengembangan karir
Menurut Ahmad Tohardi, faktor yang membuat karir seseorang berkembang
bukannlah faktor nasib atau keturunan, tetapi yang mendominasi adalah usaha yang kita
lakukakn dalam mengembangkan hal itu.3
Ginzberg, Ginzburg, Axelrad, dan Herma dalam suatu karir mereka memandang
bahwa ketika adanya perkembangan karir seseorang maka itu adalah bagian dari suatu
proses pemilihan karirnya juga, hal tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu fantasi
(anak-anak, tentatif (ABG, remaja) realistik (dewasa) : Pertama tahap fantasi (bayi – 11
tahun). Pada tahap ini masih dalam masa kecil yang bahagia yakni main-main, dalam
pemikiran karir pemikiran mereka masih dibawah rata-rata, kemudian ketika mereka akan
ditanyakan cita-cita maka dengan spontan merka menjawabnya, tetapi mereka belum bisa
membedakan keinginan diri mereka sendiri dan orang-orang sekitarnya. Kedua tahap

1
Lina Marliyah, Fransisca I. R. Dewi dan P. Tommy Y. S. Suyasa, Persepsi Terhadap Dukungan Orang tua
dan Pembuatan Keputusan Karir Remja, Jurnal Provitae, Vol. 1, No. 1, Desember 2004, Fakultas Psikologi
Universitas Taruma Negara Jakarta. Hal. 64 – 65.
2
Ekaningrum Indri F, 2002, The Boundaryless Career Pada Abad ke –21, Jurnal Visi Kajian Ekonomi
manajemen dan Akuntansi,Vol.IX. No.1 Februari 2002, FE Unika Soegijapranata Semarang. Hal. 258.
3
Ahmad Tohardi, Pemahaman Praktis Management Sumber Daya Manusia, (Bandung: CV Mandar Maju,
2002) Hal. 279
tentatif (11 – 17) dalam tahap ini antara umur 11 – 17 dibagi dalam 4 bagian yakni a. Tahap
minat (interest) 11 – 12, perilaku anak yang dia gemari atau senangi dan tidak dia senangi,
b. Tahap kemampuan (capacit), 12 – 13 tahun, tahap ini anak sudah menyadari
kemampuannya dalam menetukan karirnya yang ia sanggup dan gemari, dismping itu anak
tersebut masih perlu bimbingan dari pertanyaan-pertanyaan mereka, apakah sesuatu yang
mereka yang mereka minta itu yang terbaik bagi mereka, c. Tahap nilai-nilai (value) 14
tahun, anak sudah mulai merasakan nilai-nilai pencapaian tumbuh dalam kehidupannya d.
Tahap transisi (transition) 15 – 16 tahun, dapat juga disebut tahap peremajaan. Anak-anak
sudah mulai mandiri serta merencanakan karir yang dia minati sesuai dengan kemampuan
dan kapasitasnya. Ketiga realistik (17 – 25) tahap ini anak udah mulai dewasa dengan
ditandai dengan sikap eksplorasinya, dalam hal ini mereka dihadapkan dengan pilihan
lebih dari satu tetapi mereka masih ada keraguan dalam mengambil keputusan dan diikuti
dengan masa kristalisasi, dimana mereka merasa nyaman jika mengemban salah satu karir
tertentu, dan berusaha bertanggung jawab atas apa yang dia ikuti tersebut, selanjutnya yang
terkakhir spesification terhadap sesuatu tertentu, disini mereka diajak untuk berani
mengambil suatu keputusan.4
3. Tahapan-tahapan karir
Seseorang ketika memulai suatu karir tentu saja dimulai dari beberapa tahapan.
Diantara tahapan tersebut adalah tahapan pertumbuhan, tahapan explorasi, tahap
pemantapan, tahapan pemeliharaan, dan tahap kemunduran.
a. Tahap pertumbuhan (Growth Stage)
Pertumbuhan ini dimulai awal lahir sampai 14 tahun, pada tahap ini individu mulai
mengembangkan diri dan berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya seperti keluarga,
teman dan guru dengan tujuan memadukan konsep diri dan potensinya.
b. Tahap explorasi (Exploration Stage)
Pertumbuhan ini dimulai dari umur 15 tahun hingga 24 tahun, tahap ini individu masih
mengawali pekerjaan dimasa depan dengan memilih-milih alternatif terhadap
pekerjaaan yang cocok dengan apa ia pelajari dari pengalamannya sebelumnya tentang
minat yang bisa sesuai dengan kemampuannya.
Dua tahap diatas diharapkan guru atau orang menjadikan tugas yang penting dalam
pengembangan dan bimbingan bagi mereka untuk mengetahui pekerjaan yang realistis

4
Lina Marliyah, Fransisca I. R. Dewi dan P. Tommy Y. S. Suyasa, Persepsi Terhadap Dukungan Orang tua
dan Pembuatan Keputusan Karir Remja, Jurnal Provitae, Vol. 1, No. 1, Desember 2004, Fakultas Psikologi
Universitas Taruma Negara Jakarta. Hal. 65.
serta bisa dapat membuat mereka mampu menagambil keputusan sendiri didasarkan
dari pengalaman pendidikan dan kemampuan dalam diri mereka.5
c. Tahap pemantapan (Establishment Stage)
Tahapan ini diawali dengan umur 25 – 44, ditahap ini individu lebih terlihat
berkembang maju dengan tahap sebelumnya. Individu pada tahap ini bekerja secara
mandiri, memiliki konstribusi lebih dan menjadi tolak ukur kesusksesan disuatu
perusahaan. Hal ini pula yang menjadikan individu tersebut dituntut untuk bisa masuk
kedalam bagian perencanaan karir. Jadi tahap ini individu lebih terlihat berusaha
meraih pencapaian yang belum tercapai yang juga bisa disebut dengan meraih prestasi
dalam bidangnya.
d. Tahap pembinaan (Maintenance)
Mengawali pada umur 45 – 65 tahun, tahap ini individu terlihat lebih konsisten
terhadap pekerjaan dan tidak ada niat untuk meninggalkannya. Sebaliknya individu
tersebut lebih meningkatkan kontribusinya pada perusahaan atau pekerjaannya. Tahap
ini juga individu mempunyai peran yang penting dalam perusahaan tempat ia bekerja
dan kontribusinya bisa dijadikan untuk memajukan perusahaan serta menjadikan solusi
bagi perusahaan ketika dalam keadaan krisis. Misalnya kedudukan pada tahap ini
seperti seorang Manajer, mandor dan mentor.
e. Tahap kemunduran (decilne)
Tahap ini biasa juga disebut masa pensiun berkisar 65 tahun keatas. Individu di tahap
ini tidak sepenuhnya memikirkan pekerjaannya seperti pada tahap sebelumnya.
Pemikiran mereka dalam tahap ini terbagi antara pekerjaan dan non pekerjaan atau
memilih untuk berhenti dan menjalani masa tuanya. Terkadang pada tahap ini mereka
juga masih diperlukan dalam tempat mereka bekerja, biasanya mereka dijadikan
sebagai konsultan atau penasehat.6
Tetapi sebagian dari mereka juga memilih untuk berhenti dan berhenti dengan cepat,
apakah karena keinginginan mereka sendiri atau tempat mereka bekerja tidak lagi
membutuhkan kontribusi dari mereka lagi. Jawabannya adalah tergantung dari
individunya itu sendiri.

5
Justin T. Sirait, Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006), hal. 163.
6
Kaswan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal. 131.

Anda mungkin juga menyukai