Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Assesment

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan

sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau

kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial

ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan (Mubarak, 2009). Proses

pengkajian yang dilakukan tanggal 1 November 2017 pada pasien Tn. K

berumur 46 tahun anak ke dua dari 4 bersaudara yang terdiri dari 2 saudara

laki- laki dan 1 saudara perempuan, dengan dianosa medis saat pasien masuk

Penyakit Jantung Koroner , pasien dirawat di ruang Alamanda/ ruang jantung

RSUD Ulin Banjarmasin. Data pasien menyangkut riwayat penyakit serta

keluhan – keluhan diperoleh dari pengkajian dengan cara wawancara dengan

pasien dan istri pasien, mengobservasi langsung, melakukan pengkajian fisik

langsung kepada pasien. Selain itu data lainnya diperoleh penulis melalui

catatan medis dokter, catatan perawat, data – data pemeriksaan penunjang dari

laboratorium serta data – data yang ada pada status rawat inap pasien.

Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan tetapi juga

disesuaikan dengan konsisi pasien, pada saat pengkajian pasien cukup terbuka

untuk berkomunikasi dengan perawat begitu juga dengan bibi pasien mau

bekerja sama dengan baik, serta terjalin hubungan saling percaya, sehingga

87
88

mempermudah dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Data yang didapat

pada saat dilakukan pengkajian pada Tn. K dengan diagnosa Penyakit Jantung

Koroner yaitu pasien mengatakan nyeri dada sejak ± 24 jam, sebelum masuk

rumah sakit pasien mengeluh nyeri pada dada kiri tembus kebelakang

menjalar ke lengan kiri pasien pun memeriksakan dirinya ke IGD RSUD Ulin

pada tanggal 30 oktober 2017. Kemudian oleh dokter jaga menyatakan bahwa

pasien terdiagnosa penyakit jantung, kata dokter jaga pasien dapat terkena

stroke mendadak. Kemudian pasien dirawat di ruang ICU selama 1 ½ hari.

Lalu pasien pun di pindah ke ruang jantung.

Selain itu pengakajian juga dilihat dari11 pola gordon yaitu mengenai

Persepsi terhadap kesehatan- manajemen kesehatan, pasien mengatakan,

kebisaan sehari-hari jika sakit minum obat yang dibeli diwarung, jika tidak

sembuh berobat ke Puskesmas didekat rumah.Untuk keadaan saat ini, pasien

nampak sakit sedang, dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke

lengan dan tembus kebelakang, cepat lelah jika beraktivitas dan kosntifasi.

Pola aktivitas dan latihan, sehari-hari pasien beraktivitas dengan melakukan

pekerjaannya sebagai tukang ojek. Untuk keadaan saat ini, pasien terbaring

ditempat tidurnya, dapat mobilisasi dengan bebas, dan untuk memenuhi

kebutuhan dasar hanya sebagian yang perlu bantuan dari orang lain, seperti ke

toilet. Pola istirahat dan tidur, pasien mengatakan, untuk tidur malam biasanya

jam 11 malam. Untuk keadaan saat ini, pasien mengatakan sudah kurang lebih

5 hari tidur di RS tidur nyenyak.


89

Pasien mengatakan, sehari makan 3x, dengan porsi yang cukup dan

makanan apa adanya dirumah.Untuk keadaan saat ini, pasien mengatakan

dapat menghabiskan makanan yang diberikan RS,.Pola eliminasi pasien

mengatakan, tidak ada masalah dengan kebiasaan BAB maupun BAK nya

sehari-hari.Untuk saat ini pasien mengatakan, tidak ada BAB selama 3 hari

dan BAK tidak lancar,. Pola kognitif – perceptual, pasien mengatakan, pasien

mampu berorientasi dan mengingat segala sesuatu dengan baik.Untuk keadaan

saat ini, pasien mampu mengingat dan berorientasi dengan baik. Pola konsep

diri untuk identitas diri, pasien adalah seorang kepla Rumah tangga .Ideal

diri, pasien mengatakan harapan pasien setelah pulang dari RS pasien dapat

sembuh dan dapat menjalankan tugasnya lagi sebagaimana kepala rumah

tangga pada umumnya.Untuk harga diri pasien mengaku tidak malu dengan

keadaan di RS sekarang ini.Gambaran diri, pasien menerima keadaanya dan

ingin lekas sembuh.

Pola koping, Pasien mengatakan jika merasa stress, pasien mengambil

air wudhu untuk solat dan berdoa. Setiap ada masalah di RS pun, yang

berhubungan dengan penyakit dan keluhan pasien dibicarakan dengan

keluarga dan perawat. Pola seksualitas – reproduksi, Pasien mengatakan,

pasien jarang berhubungan seksual dengan istrinya karena cepat merasa lelah .

Pola peran – hubungan, pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga

sebelum sakit baik dan harmonis. Selama sakit pun, hubungan dengan

keluarga, perawat dan dengan pasien di sekitarnya baik, Pola nilai dan

kepercayaan, Pasien beragama islam, pasien mengatakan sebelum sakit dapat


90

melakukan ibadah dengan baik, namun saat sakit seperti ini kemampuan untuk

bisa beribadah menjadi berkurang

Sedangkan menurut Mila, 2010 teori kepustakaan Penyakit Jantung

Koroner (PJK) adalah keadaaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara

kebutuhan otot jantung atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh

pembuluh darah coroner. Dari hasil pemeriksaan penunjang serta pemeriksaan

fisik pasien dokter yang merawat Tn. K menyatakan diagnosa medis Tn. K

adalah Penyakit Jantung Koroner, kemudian melihat hasil kesimpulan

pemeriksaan penunjang EKG yang menunjukan ST+ LPH+ ISKEMIK

aferior+ UMI anteroseptal.

B. Nursing Diagnosis

Dari hasil pengkajian fisik, observasi langsung, wawancara dengan

pasien dan keluarga pasien, serta melihat data – data hasil pemeriksaan

laboratorium didapatkan masalah keperawatan pasien Tn. K yang dirawat di

ruang Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin adalah

1. Nyeri akut berhubungan dengan penurunan suplai darah kemiokard

ditandai dengan Pasien mengatakan pada saat mengejan pasien merasa

nyeri di dada sebelah kanan, Pasien mengeluh nyeri dada saat BAB, P :

Nyeri saat mengejan, Q : nyeri menjalar dari lengan kiri kelengan

belakang, R : Lengan kiri sampai dada sebelah kiri tembus kebelakang, S

: 5 (1-10), T : Nyeri saat mengejan pada saat BAB, Post perawatan ICU 1

hari setengah
91

2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kabutuhan O2

di tandai dengan pasien mengatakan “ saya sering merasakan cepat lelah

saat beraktivitas dan berjalan, pasien tampak berbaring, Pasien mampu

melakukan aktivitas ringan, Skala aktivitas 1 (dibantu sebagia), TTV :

Bp : 120/90 mmHg, P : 80 x/ menit, R : 24 x/menit, T : 36,2 0C

3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic pasien mengatakan

sudah 3 hari ni saya tdak ada BAB dan takut untuk BAB karna jika BAB

akan merasa nyeri pada lengan menjalar ke dada tembus kebelakang,

pasien tampak sakit sedang, Pasien tidak BAB selama 3 hari, Pasien

hanya tampak berbaring ditempat tidur, Pada saat palpasi pada bagian

obomen bawah keras

Setelah diagnosa atau masalah keperawatan ditegakkan selanjutnya

dilakukan pembuatan rencana tindakan dan kriteria hasil untuk mengatasi

masalah keperawatan yang ada pada klien.

C. Intervensi

Perencanaan dalam keperawatan di mulai setelah data terkumpul,

dikelompokan, di analisa dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan

disusun berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien.

Adapun prioritas masalah keperawatan Tn. K adalah Nyeri akut berhubungan

dengan penurunan suplai darah kemiokard yang ditandai dengan TTV (T =

36,60C, P : 96 x/menit, R : 20x/menit, BP : 110 / 70 mmHg), Pengkajian nyeri

P :Nyeri saat mengejan Q : dari dada tembus kebelakang sampai kelengan


92

kiri. R :Lengan kiri sampai dada sebelah kiri tembus kebelakang. S : skala

nyeri pasien 5 dari 0-10, T : nyeri pada saat mengejan. Pasien mengatakan

masih merasa nyeri dada pada saat BAB. Intoleransi Aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kabutuhan O2 di tandai dengan

Pasien mengatakan saya sering merasa cepat lelah saat beraktivitas dan

berjalan.Pasien tampak berbaring, pasien mampu melakukan aktivitas ringan,

skala aktivitas 1 (dibantu sebagian) TTV: Bp : 120/90 mmHg, P : 80x/menit,

R : 24x/menit, T: 36,2 C. Konstipasi berhubungan dengan penurunan

peristaltic : pasien mengatakan sudah 3 hari ni saya tdak ada BAB dan takut

untuk BAB karna jika BAB akan merasa nyeri pada lengan menjalar ke dada

tembus kebelakang, pasien tampak sakit sedang, Pasien tidak BAB selama 3

hari, Pasien hanya tampak berbaring ditempat tidur, Pada saat palpasi pada

bagian obomen bawah keras

Setelah masalah ditentukan berdasarkan prioritas, tujuan pelayanan

keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa ditetapkan dalam jangka panjang atau

jangka pendek, harus jelas dapat diukur dan realistis.Ditegaskan dalam bentuk

perubahan, kriteria hasil sebagai alat ukur pencapaian tujuan yang mengacu

pada tujuan yang disusun pada rencana keperawatan.Perencanaan disusun

berdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien.

Perencanaan yang disusun mengandung unsur tindakan pengkajian, mandiri,

health education dan kolaborasi.

Berdasarkan kasus Tn. K dengan 3 (tiga) diagnosa keperawatan yang

ada, dalam kategori tindakan pengkajian, intervensi mandiri, dan kolaborasi


93

serta health education.Pada kategori tindakan pengkajian paling banyak

dibuat penulis dikarena kondisi pasien yang mengalami penurunan nilai

trombosit dan kurang nafsu makan dan membutuhkan observasi yang

komperehensif.

D. Implementasi

Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan

pelaksanaan.Pelaksanaan rencana asuhan keperwatan merupakan kegiatan

atau tindakan yang diberikan pada pasien Tn. k dengan diagnosa medis

Penyakit Jantung Koroner di ruangan Alamanda/ ruang jantung RSUD Ulin

Banjarmasin. Dengan menerapkan pengetahuan klinik yang dimiliki oleh

penulis berdasarkan ilmu – ilmu keperawatan dan ilmu – ilmu lainnya yang

terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang telah dibuat dapat terlaksana

semua dengan baik.

E. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi

dalam proses keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data

objektif yang akan menunjukkan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah

tercapai sepenuhnya, sebagian atau belum tercapai. Serta menentukan masalah

apa yang perlu di kaji, direncanakan, dilaksanakan dan dinilai kembali.

Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana

keperawatan, menilai, meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui

perbandingan asuhan keperawatan yang diberikan serta hasilnya dengan

standar yang telah ditetapkan lebih dulu.


94

Pada tahap evaluasi yang penulis lakukan pada pasien Tn. K dengan

diagnosa medis Penyakit Jantung Koroner di ruangan Alamanda/ ruang

jantung RSUD Ulin Banjarmasin adalah melihat apakah masalah yang telah

diatasi sesuai dengan kriteria waktu yang telah ditetapkan. Pada tanggal 01

November 2017 diagnosa keperawatan (1) Nyeri akut berhubungan dengan

penurunan suplai darah kemiokard ditandai dengan Pasien mengatakan pada

saat mengejan pasien merasa nyeri di dada sebelah kanan, Pasien mengeluh

nyeri dada saat BAB, P : Nyeri saat mengejan, Q : nyeri menjalar dari lengan

kiri kelengan belakang, R : Lengan kiri sampai dada sebelah kiri tembus

kebelakang, S : 5 (1-10), T : Nyeri saat mengejan pada saat BAB, Post

perawatan ICU 1 hari setengah, dapat teratasi sebagian dengan skala nyeri

masih 2 dari 0-10.(2) Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Intoleransi

aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kabutuhan

O2 di tandai dengan pasien mengatakan “ saya sering merasakan cepat lelah

saat beraktivitas dan berjalan, pasien tampak berbaring, Pasien mampu

melakukan aktivitas ringan, Skala aktivitas 1 (dibantu sebagia), TTV : Bp :

120/90 mmHg, P : 80 x/ menit, R : 24 x/menit, T : 36,2 0C, dapat teratasi

sebagian

(3) Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic pasien mengatakan

sudah 3 hari ni saya tdak ada BAB dan takut untuk BAB karna jika BAB akan

merasa nyeri pada lengan menjalar ke dada tembus kebelakang, pasien tampak

sakit sedang, Pasien tidak BAB selama 3 hari, Pasien hanya tampak berbaring
95

ditempat tidur, Pada saat palpasi pada bagian obomen bawah keras dapat

terasi

Anda mungkin juga menyukai