Anda di halaman 1dari 4

Tugas M6 KB1

Evaluasi Mata Pelajaran Assignment

Nama : Aulia Rahman Panjaitan, S.Pd


No. Peserta : 18060742710015

Tugas!
Berdasarkan laporan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum disimpulkan bahwa tingkat
kelulusan peserta didik kelas XI pada mata pelajaran Matematika hanya mencapai 80% dari
KKM yang sudah ditetapkan. Kepala Sekolah menginstruksikan untuk dilakukan evaluasi
secara menyeluruh.

Tugas:
1. Identifikasi faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target kelulusan pada mata
pelajaran tersebut.
2. Identifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang belum lulus pada mata
pelajaran tersebut.
3. Telaah kesulitan yang dihadapi pendidik dalam melaksanakan kegiatan pengukuran
dan penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran tersebut, baik dari tes
formatip maupunn sumatip.
4. Rencanakan dua kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengatasi belum optimalnya
tingkat kelulusan peserta didik pada mata pelajaran tersebut.

Penyelesaian
1. Ada beberapa faktor yang menjadi sebab tidak tercapainya target kelulusan pada mata
pelajaran tersebut. Penyebabnya bisa kita kelompokkan menjadi faktor internal dari
diri siswa itu sendiri, faktor eksternal misalnya guru, sekolah dan lingkungan. Berikut
penjabaran dari faktor-faktor di atas:
a. Keadaan jasmani dari peserta didik
b. Motivasi siswa
c. Pematangan belajar peserta didik, misalnya saja merasa puas dengan prestasi yang
diperoleh, pelajaran lebih sulit dipahami dari yang diharapkan, tidak mempunyai
keinginan menjadi yang terbaik di kelas.
d. Minat siswa
e. Guru yang kurang menguasai bahan ajar
f. Guru yang kurang menguasai metode pembelajaran
g. Guru yang kurang menguasai media pembelajaran yang bervariasi
h. Guru kurang menguasai dalam pengelolaan kelas
i. Relasi guru dan siswa yang kurang baik
j. Materi pembelajaran tidak memenuhi standar yang harus diketahui oleh siswa
k. Kemampuan guru membuat alat ukur masih rendah
l. Penilaian tidak bersifat kontinu dan sistematis sehingga siswa tidak mengetahui
kekurangan mereka secara pasti.
m. Keadaan ekonomi keluarga yang menengah ke bawah
n. Kurangnya didikan orang tua kepada peserta didik di rumah
o. Kurangnya perhatian orang tua kepada peserta didik

2. Kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang belum lulus pada mata pelajaran
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar. Siswa belum sampai keproses
abstraksi dan masih dalam dunia konkret. Dia belum sampai kepemahaman yang
hanya tahu contoh-contoh, tetapi tidak dapat mendeskripsikannya.
b. Siswa tidak mengerti arti lambang-lambang. Siswa hanya menuliskan/
mengucapkan tanpa dapat menggunakannya. Akibatnya, semua kalimat
matematika menjadi tidak berarti baginya.
c. Siswa kurang mampu mengingat satu atau lebih kondisi tertentu untuk
menggunakan konsep.
d. Siswa tidak dapat memahami asal-usul suatu prinsip. Siswa tahu apa rumusnya
dan menggunakannya, tetapi tidak mengetahui dimana atau dalam konteks apa
prinsip itu digunakan.
e. Siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur. Ketidaksamaan
menggunakan operasi dan prosedur terdahulu berpengaruh kepada pemahaman
prosedur lainnya.
f. Ketidaklengkapan pengetahuan. Ketidaklengkapan pengetahuan akan
menghambat kemampuan siswa untuk memecahkan masalah matematika,
sementara itu pelajaran terus berlanjut secara berjenjang.
g. Siswa tidak dapat memformulasikan soal cerita ke model matematika.

3. Kesulitan yang dihadapi pendidik dalam melaksanakan kegiatan pengukuran dan


penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran tersebut, baik dari tes
formatip maupun sumatif adalah sebagai berikut:
a. Pendidik kesulitan dalam mengembangkan instrumen yang digunkan dalam
melaksanakan penilaian proses.
b. Pendidik mengalami kesulitan dalam menentukan teknik pengukuran dan
penilaian, sehingga jenis kerja (performance test), observasi, tes tertulis, tes lisan,
penugasan portofolio, wawancara, tes inventori, jurnal penilaian diri, dan
penelitian antar teman.
c. Teknik penilaian terlalu banyak sehingga guru kesulitan dalam merekap penilaian
dan menyatukannya menjadi nilai rapor.
d. Pendidik tidak bisa menentukan jenis tes yang sesuai dengan
kemampuan/kompetensi yang akan diujikan sehingga jenis tes sesuai dengan
materi yang akan diujikan.
e. Pendidik kesulitan dalam mengembangkan jenis tes yang memenuhi prinsip
ojektif, terpadu, sistematis, terbuka, akuntabel, menyeluruh dan
berkesinambungan, adil, valid, andal, dan manfaat serta membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk merancangnya.
f. Sekolah maupun lembaga pendidikan tidak melakukan pembaharuan program
yang akan datang. Padahal, sudah diketahui bahwa program yang dilaksanakan
belum dapat mencapai hasil yang maksimal.
g. Untuk tes formatif, pendidik kesulitan dalam mengontrol urutan kegiatan tes dan
membutuhkan waktu dan apabila informasi mengenai hasil tes tersebut terlambat
sampai pengambilan keputusan, maka evaluasi menjadi sia-sia,
h. Untuk tes sumatif, guru belum mengetahui bahwa tes ini dirancang untuk
mengetahui tahap perkembangan terakhir dari siswanya dengan dasar dari hasil
belajar merupakan totalitas sejak awal hingga akhir.
i. Belum ada sistem berbasis IT yang secara khusus memfasilitasi guru dan sesuai
dengan peraturan pemerintah dalam mengolah nilai. Guru belum yakin mengenai
kesahihan proses yang dilakukan.
j. Guru masih belum yakin mengenai objektifitas sistem penilaian yang
dilaksanakan.
k. Tidak adanya pembaharuan program yang disesuaikan dengan Standar Nasional
Pendidikan sehingga program yang ada di lembaga hanya program yang dahulu
telah terlaksana dan kemudian dilaksanakan lagi. Padahal, seharusnya terdapat
pembaharuan program yang dimaksudkan agar sesuai dengan hasil belajar dan
Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan.

4. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mengatasi belum


optimalnya tingkat kelulusan peserta didik pada mata pelajaran matematika adalah
sebagai berikut:
a. Evaluasi Tes
Sebagai alat pengukur, alat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau
golongan, tegantung dari mana atau dengan alasan apa penggolongan tes itu
dilakukan. Dalam kegiatan ini pendidik akan melaksanakan tes formatif dan
sumatif.
 Tes formatif
Sering dikenal dengan ulangan harian yang bertujuan untuk mengetahui, sudah
sejauh manakah peserta didik telah terbentuk (sesuai dengan tujuan pengajaran
yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu. Tes akan dilaksanakan dalam bentuk isian karena
materi tidak terlalu padat untuk diujikan
 Tes Sumatif
Sering dikenal dengan istilah “Ulangan Umum” atau “Evaluasi belajar Tahap
Akhir (EBTA)”. Tes ini adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah
sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tes ini dilaksanakan
dalam rangka mengetahui hasil pembelajaran secara melurh dan totalitas dari
semua materi yang telah diberikan kepada siswa. Tes ini akan dilaksanakan
pada akhir pembelajaran matematika. Tes akan dilaksanakan dalam bentuk
pilihan ganda agar mencakup semua materi yang ada.
b. Evaluasi Non Tes
Evaluasi non-tes merupakan penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik
yang dilakukan dengan tanpa ”menguji” peserta didik, melainkan dilakukan
dengan menggunakan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan
wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire) dan memeriksa atau
meniliti dokumen-dokumen (documentary analysis). Khusus untuk evaluasi tahap
ini akan menggunakan cara pengamatan langsung atau observasi dan wawancara.
 Pengamatan langsung atau observasi
Dalam kegiatan ini, pendidik menghimpun bahan-bahan keterangan (data)
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional terhadap fenomena-fenomena yang
sedang dijadikan sebagai sasaran pengamatan.
Cara atau metode tersebut pada umumnya ditandai oleh pengamatan tentang
apa yang benar-benar dilakukan oleh individu, dan membuat pencatan-
pencatan secara objektif mengenai apa yang diamati.
Cara atau metode tersebut dapat juga dilakukan dengan menggunakan teknik
dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik
observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: observasi yang direncanakan atau
terkontrol dan observasi informal atau tidak direncanakan lebih dahulu
 Wawancara
Pendidik akan menghimpun bahan keterangan yang dikakukan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditentukan dengan pedoman wawancara yang
mengacu pada tujuan yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai