Anda di halaman 1dari 6

23

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode


accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan
kebetulan bertemu. Sebagai contoh, dalam menentukan sampel apabila dijumpai
ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sebagai sampel
utama (Hidayat, 2007)
1. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tersebut (Notoadmojo : 2012)
Dalam penelitian ini variabel penelitian yang digunakan adalah :
a. Variabel independen atau variabel bebas
Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Hidayat : 2010), variabel yang
mempengaruhi adalah pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
b. Variabel dependen
Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena variabel bebas (Hidayat : 2010). Variabel yang terpengaruh adalah
sikap remaja tentang HIV /AIDS.
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena
(Hidayat : 2010)
24

Table 2.1. Definisi Operasional


Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Skoring Kategori
operasional
Pengetahuan Segala Pengetahuan Kuesioner Ordinal Jika jawaban Kategori :
remaja sesuatu yang remaja tentang : Benar = 1 Baik, bila
tentang diketahui, 1. Pengertian Salah = 0 hasil = 76-
HIV/AIDS dipahami HIV/AIDS 100 %
remaja 2. Etiologi / Cukup, bila
tentang penyebab hasil = 56-
HIV/AIDS HIV/AIDS 75 %
melalui media 3. Gejala Kurang, bila
masa, televisi, HIV/AIDS hasil = < 56
koran dan 4. Pencegahan %
sebagainya. HIV/AIDS
Sikap remaja Suatu bentuk Diukur melalui Kuesioner Ordinal Setiap Kategori :
terhadap evaluasi atau kebiasaan remaja jawaban 1.Positif(+)
HIV/AIDS reaksi sehari-hari dalam dinilai : >50
perasaan dan menghindari Favorable : 2. Negatif(-)
keinginan HIV/AIDS SS : 4 <50
untuk S :3
melakukan TS : 2
sesuatu STS : 1
Unfavorable
:
SS : 1
S :2
TS : 3
STS : 4

3. Lokasi dan Waktu Penelitian


a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMA PGRI Talun Desa Kaweron Kecamatan
Talun Kabupaten Blitar.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Mei 2015
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data cara penelitian untuk mengumpulkan data yang akan
dilakukan dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat
alat ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur
25

pengumpulan data tersebut antara lain dapat berupa kuesioner/angket, observasi,


wawancara atau gabungan ketiganya (Hidayat : 2010)
a. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berupa
pertanyaan tertutup, sesuai dengan variabel yang diukur. Untuk kuesioner
pengetahuan, pertanyaan jika responden menjawab :
Benar (B) bernilai = 1
Salah (S) bernilai = 0
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berupa
pertanyaan tertutup, sesuai dengan variabel yang diukur. Untuk kuasioner sikap,
pertanyaan jika responden menjawab :
Favorable Unfavorable
SS :4 SS :1
S :3 S :2
TS :2 TS :3
STS : 1 STS :4
5. Teknik Pengolahan Data
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,
diantaranya :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
1) Mengecek nomer responden dan kelengkapan identitas responden dalam
kuesioner.
2) Mengecek kelengkapan data yang telah diisi.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code
26

book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel.
c. Scoring
Scoring merupakan pengolahan data yang digunakan dengan cara pmberian
skor. Untuk kuesioner pengetahuan, setiap pertanyaan jika responden
menjawab :
Benar (B) bernilai = 1
Salah (S) bernilai = 0
Sedangkan untuk kuesioner sikap, setiap pertanyaan jika responden menjawab
Favorable Unfavorable
SS : 4 SS :1
S :3 S :2
TS : 2 TS :3
STS: 1 STS :4
d. Pentabelan / Tabulating
Dilakukan setelah coding dan scoring, yaitu memasukkan hasil pengukuran ke
dalam table distribusi frekwensi dalam bentuk prosentase untuk mengetahui
kriteria pengetahuan dengan sikap remaja tentang HIV/AIDS (Hidayat : 2010)
6. Teknik Analisa Data
Analisa data pengetahuan setelah dilakukan pengisian kuesioner untuk
mengetahui pengetahuan, jika responden menjawab pertanyaan :
Benar (B) bernilai = 1
Salah (S) bernilai = 0
Skor yang didapat dari responden dijumlahkan selanjutnya dihitung dalam
prosentase dengan rumus sebagai berikut :
Rumus :
F
P= x 100 %
N
27

Keterangan :
P : Prosentase
F : Jumlah kategori yang benar
N : JUmah skor maksimal jika pertanyaan dijawab dengan benar
Kategori :
Baik, bila hasil = 76 – 100 %
Cukup, bila hasil = 56 – 75 %
Kurang bila hasil = < 56 %
(Nursalam : 2011)
Analisa data sikap setelah dilakukan pengisian kuesioner untuk mengetahui
sikap, jika responden menjawab menjawab pertanyaan :
SS : bernilai 4
S : bernilai 3
TS : bernilai 2
STS : bernilai 1
Sedangkan pertanyaan unfavorable, jika responden menjawab :
SS : bernilai 1
S : bernilai 2
TS : bernilai 3
STS : bernilai 4
Skor yang didapat dari responden kemudian dijumlahkan dan dihitung dalam
bentuk skor T dengan rumus :
Skor T
[X – X]
T = 50 + 10
S

X = skor responden pada skala yang hendak diubah menjadi skor T


X = mean skor kelompok
S = deviasi standar skor kelompok
Setelah skor T, selanjutnmya dikategorikan :
T > 50 = sikap positif
28

T < 50 = sikap negative


Untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu independen skala data ordinal
dan dependen skala data ordinal, yaitu menggunakan rumus uji Korelasi
Spearman Rank. Proses analisis data menggunakan SPSS.
7. Etika Penelitian
Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika penelitian
yang harus diperhatikan sebagai berikut (Hidayat : 2010) meliputi :
a. Informed Consent (lembar persetujuan responden)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek mengerti maksud
dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia maka
peneliti harus menghormati hak pasien.
b. Anonimity (tanpa identitas)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama respobden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai