Anda di halaman 1dari 3

PRESENTASI KASUS

KEHAMLAN DENGAN RIWAYAT SC


“Riwayat Hemoragic antepartum ec plasenta previa totalis susp
akreta pada G6P5A0 hamil 36-37 minggu, JPKTH, bekas SC 2 kali,
Riwayat VBAC”

Pembimbing:
dr. Anindhita, SpOG

Disusun Oleh:
Cecep Kurnia S 1510221018
Indah Susanti 1510221016
Ferrina Ufiani 1510221036

Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
Rumah Sakit Persahabatan Jakarta
Periode 17 April – 23 Juni 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmatNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan presentasi kasus yang berjudul “ Riwayat
Hemoragic antepartum ec plasenta previa totalis susp akreta pada G6P5A0 hamil 36-
37 minggu, JPKTH, bekas SC 2 kali, Riwayat VBAC”. Presentasi kasus ini dibuat sebagai
salah satu syarat untuk mengikuti ujian Program Studi Profesi Dokter di bagian Kepaniteraan
Klinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Persahabatan Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan presentasi kasus ini terdapat banyak
kekurangan, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan dokter
konsulen, akhirnya penulisan presentasi kasus ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada dr. Anindhita,
Sp.OG selaku pembimbing dalam penyusunan presentasi kasus ini dalam memberikan
motivasi, arahan, serta saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama proses
penyusunan presentasi kasus ini. terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu penyusunan presentasi kasus ini.

Jakarta, 23 Mei 2017

Penulis

2
BAB 1
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

VBAC belum banyak diterima sampai akhir tahun 1970an. Melihat peningkatan
angka kejadian seksio sesarea oleh United States Public Health Service, melalui
Consensus Development Conference on Cesarean Child Birth pada tahun 1980
menyatakan bahwa VBAC dengan insisi uterus transversal pada segmen bawah rahim
adalah tindakan yang aman dan dapat diterima dalam rangka menurunkan angka
kejadian seksio sesarea pada tahun 2000 menjadi 15% (Cunningham FG, 2001). Pada
tahun 1989 National Institute of Health dan American College of Obstetricans and
Gynecologists mengeluarkan statemen, yang menganjurkan para ahli obstetri untuk
mendukung "trial of labor" pada pasien-pasien yang telah mengalami seksio sesarea
sebelumnya, dimana VBAC merupakan tindakan yang aman sebagai pengganti seksio
sesarea ulangan (O'Grady JP, 1995, Caughey AB, Mann S, 2001). Walau
bagaimanapun, mulai tahun 1996 jumlah percobaan partus pervaginal telah berkurang
dan menyumbang kepada peningkatan jumlah partus secara seksio sesarea ulang.
Berbagai faktor medis dan nonmedis diperkirakan menjadi penumbang kepada
penurunan jumlah percobaan partus pevaginam ini. Faktor-faktor ini sebenarnya masih
belum difahami dengan jelas. Salah satu faktor yang paling sering dikemukan para ahli
adalah resiko ruptur uteri. Pada tindakan percobaan partus pervaginal yang gagal, yaitu
pada maternal yang harus melakukan seksio sesarea ulang didapati resiko komplikasi
lebih tinggi berbanding VBAC dan partus secara seksio sesarea elektif. Faktor
nonmedis termasuklah restriksi terhadap akses percobaan partus pervaginal. (NIH
Consensus Development Conference Statement, 2010).

Anda mungkin juga menyukai