Anda di halaman 1dari 38

OPTIMALISASI ASET PERUSAHAAN

MELALUI BISNIS PENYEWAAN JASA GEDUNG PERNIKAHAN


(Studi Pada Kantor Cabang Bandara Kualanamu – Deli Serdang)

HARIONO
HUMAN CAPITAL & GENERAL AFFAIRS Jr. MANAGER
PT ANGKASA PURA II PERSERO
KANTOR CABANG BANDARA INTERNASIONAL
SULTAN ISKANDAR MUDA

1
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................................ 5
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 8
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH ........................................................................................ 9
D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH .................................................................................... 9

II. PEMBAHASAN ........................................................................................... 10


A. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................. 10
1. PENGERTIAN ASET .......................................................................................................... 10
2. PENGERTIAN PENDAPATAN .......................................................................................... 11
3. BISNIS SEWA GEDUNG PERNIKAHAN (WEDDING VENUE) .................................... 12
B. METODOLOGI ........................................................................................................................ 14
C. HASIL PENELITIAN............................................................................................................... 15
1. GAMBARAN KC. BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU ............................... 15
2. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ................................................................................. 17
3. ASPEK TEKNIK, OPERASIONAL & SDM ....................................................................... 24
4. ASPEK FINANSIAL ............................................................................................................ 25

III. PENUTUP .................................................................................................... 31


A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 31
B. SARAN ..................................................................................................................................... 31

2
DAFTAR TABEL

Tabel I. Competitive Profile Matrix (CPM) ....................................... 18


Tabel II. Investasi Aktiva Tetap ......................................................... 22
Tabel III. Investasi Modal Kerja......................................................... 22
Tabel IV. Perhitungan Operasional Cash Flow .................................. 23
Tabel V. Perhitungan Terminal Cash Flow ........................................ 23
Tabel VI. Perhitungan Net Present Value (NPV) ............................... 25
Tabel VII. Perhitungan Payback Period ............................................. 25
Tabel VIII. Perhitungan IRR dengan Discount Factor 24% .............. 26
Tabel IX. Perhitungan IRR dengan Discount Factor 25% ................ 26

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Beberapa wedding venue yang ada di Kota Medan dan Deli
Serdang ............................................................................. 10
Gambar II. Beberapa fasilitas perkantoran Bandara Internasional
Kualanamu ........................................................................ 12
Gambar III. Piramida penduduk Kabupaten Deli Serdang................. 14
Gambar IV. Peta sebaran penduduk Kabupaten Deli Serdang ........... 15
Gambar V. Piramida penduduk Kota Medan ..................................... 16
Gambar VI. Peta sebaran penduduk Kota Medan .............................. 17
Gambar VII. Karakteristik Genenerai Y ............................................ 19
Gambar IX. Karakteristik Generasi Z................................................. 19

4
OPTIMALISASI ASET PERUSAHAAN
MELALUI BISNIS PENYEWAAN JASA GEDUNG PERNIKAHAN
(Studi Pada Kantor Cabang Bandara Kualanamu – Deli Serdang)

HARIONO
20003689
Human Capital & General Affairs Jr. Manager
Kantor Cabang Bandara Sultan Iskandar Muda

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bandara Internasional Kualanamu terletak di Kabupaten Deli Serdang,


berjarak sekitar ±39 km dari Kota Medan, ibukota Propinsi Sumatera Utara.
Lokasi tepatnya, bandara ini terletak di Kecamatan Beringin, dimana
dahulunya lokasi ini merupakan areal perkebunan kelapa sawit milik PT
Perkebunan Nusantara II.

Bandara Internasional Kualanamu mulai beroperasi pada tanggal 25


Juli 2013, menggantikan Bandara Internasional Polonia yang saat itu sudah
over capacity. Sebagai bandara terbesar kedua yang dikelola PT Angkasa
Pura II (Persero) setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, bandara ini
diharapkan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia
mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta.

Dari sisi finansial Bandara Internasional Kualanamu juga sebagai


penyumbang laba terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta. Dengan
didukung oleh fasilitas keamanan yang modern seperti Baggage Handling
System, Automatic Body Scanner dan fasilitas penunjang pelayanan lainnya,
Bandara Kualanamu diharapkan mampu bersaing dengan bandara-bandara
di kawasan regional.

5
Bandara Internasional Kualanamu memiliki luas area ± 1.369 hektare,
dan sesuai Masterplan pengembangan bandara akan dilakukan dalam 3
tahap. Pada tahap I ini, Bandara Internasional Kualanamu mampu
menampung hingga 9 juta penumpang per tahun, dimana di tahun 2019 ini
merupakan akhir tahap satu dan persiapan memasuki pembangunan tahap 2.
Setelah pengembangan tahap 2, diperkirakan bandara ini mampu
menampung hingga 18 juta penumpang per tahun. Sedangkan setelah
pengembangan tahap 3, direncanakan bandara ini mampu menampung
hingga 42 juta penumpang per tahun.

Sesuai dengan perkembangan industri bandar udara di dunia, dimana


bandara-bandara terbaik dunia sudah mampu keluar dari kondisi derivative
airline industry melalui optimalisasi pendapatan Non Aeronautika bahkan
hingga mencapai 70% dari total pendapatannya, maka ke depan Bandara
Internasional Kualanamu harus mampu meningkatkan pendapatan Non
Aeronautika, minimal 50% dari total pendapatannya.

Bandara Internasional Kualanamu mengusung konsep Aerotropolis,


dimana direncanakan kawasan bisnis, industri, pemukiman warga, mall dan
pertokoan, hotel serta pusat logistik semua dalam satu lokasi, dengan
bandara sebagai pusatnya. Dengan konsep ini diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan Non-Aeronautika Bandara Internasional
Kualanamu sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar
bandara.

Di tahun 2016, pendapatan Non Aeronautika Bandara Internasional


Kualanamu baru mencapai 24% dari total pendapatan. Sedangkan sampai
dengan Juli 2017, persentase pendapatan Non-Aeronautika baru mencapai
23% dari total pendapatan. Untuk mampu bersaing dengan bandara-bandara
terkemuka dunia dalam hal pendapatan Non-Aeronautika, Bandara
Internasional Kualanamu dituntut untuk lebih meningkatkan bisnis

6
penunjang kebandarudaraan (exploitation) maupun pengembangan bisnis
baru diluar bisnis penunjang kebandarudaraan (exploration).

Hal tersebut menjadi suatu keharusan dikarenakan bisnis


kebandarudaraan cenderung mengikuti pertumbuhan penerbangan yang
sangat bergantung dengan airline serta sulit dipengaruhi, bahkan
kemungkinan pertumbuhan tersebut akan mencapai titik stagnan
dikarenakan ketidakmampuan kapasitas bandara menampung pertumbuhan
tersebut.

Untuk itu, perusahaan dituntut untuk mampu memanfaatkan seluruh


kekuatan yang dimiliki (strength) dan menekan kelemahan (weakness),
guna menciptakan peluang (opportunity) serta meminimalisir ancaman
(threat) dalam rangka meningkat profitnya.

Kekuatan yang dimiliki Bandara Internasional Kualanamu antara lain


masih tersedianya lahan yang luas, memiliki fasilitas keamanan dan
pelayanan bandara yang modern dan canggih (BHS, Automatic Body
Scanner, self check-in, fasilitas wifi dan free internet spot yang super
kencang dan CCTV yang meng-cover seluruh wilayah bandara), terkoneksi
dengan moda transportasi darat lainnya (kereta api, bus, taksi), lengkapnya
sarana dan prasarana perkantoran seperti ruang rapat, auditorium, sarana
olahraga karyawan, sarana ibadah (masjid) dan masih tersedianya lahan di
area sekitar bandara.

Kelemahan yang dimiliki Bandara Internasional Kualanamu antara lain


belum maksimalnya pemanfaatan lahan dan aset yang dimiliki untuk
menciptakan pendapatan baru, baik itu dikarenakan keterbatasan modal
perusahaan dalam pengembangan bandara sesuai masterplan maupun
rendahnya tingkat inovasi dan kemampuan SDM perusahaan dalam

7
memaksimalkan setiap resource yang dimiliki saat ini, terlebih resource ini
tersebut dalam kondisi idle.

Masih tersedianya lahan untuk pengembangan, baik yang telah


dikuasai perusahaan maupun lahan milik publik disekitar bandara yang
memungkinkan untuk dibeli perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan
baik. Dengan potensi pertumbuhan bisnis dan operasional yang baik,
tidaklah sulit untuk menarik investor yang bersedia bekerjasama melalui
strategic partnership dalam pengembangan bandara maupun penciptaan
bisnis baru diluar bisnis inti perusahaan.

Namun perusahaan juga harus berhati-hati menghadapi peluang


tersebut, karena bisa jadi peluang tersebut diambil alih oleh para pesaing
bila terlambat untuk dimanfaatkan. Hal ini dapat terlihat dengan cepatnya
pertumbuhan pembangunan hotel maupun pusat bisnis (hub) di sekitar
bandara dengan memanfaatkan lahan yang memang masih tersedia.
Lambatnya eksekusi pembangunan Bandara Internasional Kualanamu
sebagai Aerotropolis sangat mungkin dimanfaatkan para pesaing dengan
terlebih dahulu membangun pusat bisnis di area sekitar bandara. Untuk itu,
selain percepatan eksekusi maka penyamaan persepsi dengan Pemerintah
Daerah selaku pemangku kebijakan pembangunan setempat sangat
dibutuhkan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
yang menjadi pokok permasalahan adalah :

1. Adanya ketimpangan pendapatan Non Aeronautika dibandingkan


dengan pendapatan Aeronautika di Bandara Internasional Kualanamu.
2. Belum maksimalnya pemanfaatan aset perusahaan dan peluang bisnis
yang ada.

8
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengidentifikasi
peluang-peluang bisnis baru yang berpotensi meningkatkan pendapatan
Non-Aeronautika dengan memanfaatkan sumberdaya dan kapabilitas yang
dimiliki serta mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi baik dari
internal maupun eksternal yang dapat mengancam peluang bisnis maupun
bisnis eksisting perusahaan saat ini.

D. MANFAAT PENULISAN MAKALAH

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumbangan


pemikiran dan masukan bagi Perusahaan dalam pengambilan keputusan
terkait pengembangan Bandara Internasional Kualanamu maupun
pengembangan bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan Non
Aeronautika.

9
II. PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. PENGERTIAN ASET

Menurut Scanning, aktiva atau asset merupakan jasa yang akan


datang dalam bentuk jasa atau uang dimasa mendatang yang bisa
ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa yang timbul dari kontrak yang
belum dijalankan pihak kedua secara sebanding) yang di dalamnya
terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hukum
dan keadilan.1

Menurut Chambers, asset adalah sesuatu yang ada dibawah


pengendalian suatu entitas. Pengendalian tersebut dapat meliputi
kemampuan perusahaan untuk menjalankan haknya.2

Menurut Munawir, asset atau aktiva adalah sarana atau sumber


daya ekonomi yang dimiliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan
yang harga perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara
objektif.3

Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa asset


atau aktiva dalam suatu perusahaan adalah segala sesuatu yang dimiliki
dan dikuasai oleh perusahaan, yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan cashflow, yang harga perolehannya harus diukur dan
dicatatkan sebagai kekayaan perusahaan.

1
Dikutip dari www.gurupendidikan.co.id, “Pengertian Aset Menurut Para Ahli Beserta Komponen dan
Penggunaannya”, http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-aset-menurut-para-ahli-beserta-komponen-
dan-penggunaannya/, diakses tanggal : 12 Oktober 2017.
2
Dikutip dari www.belajarakuntansionline.com, ”Pengertian Aset Dalam Akuntansi”,
http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-aset-dalam-akuntansi/, diakses tanggal 12 Oktober 2017.
3
Dikutip dari http://www.bambanghariyanto.com, ”Pengertian Aktiva Menurut Para Ahli”,
http://www.bambanghariyanto.com/2012/06/pengertian-aktiva-menurut-para-ahli.html, diakses tanggal 12
Oktober 2017.

10
2. PENGERTIAN PENDAPATAN

Menurut Theodurus M. Tuanakotta dalam buku “Teori Akuntansi”,


pendapatan adalah inflow of assets ke dalam perusahaan untuk akibat
penjualan barang dan/atau jasa.4

Menurut Kusnadi dalam buku “Akuntansi Keuangan Menengah


(Intermediate): Prinsip, Prosedur, dan Metode“, pendapatan merupakan
penambahan aktiva yang dapat mengakibatkan bertambahnya modal
namun bukan dikarenakan penambahan modal dari pemilik atau bukan
hutang namun melainkan melalui penjulan barang dan/atau jasa
terhadap pihak lain, sebab pendapatan.tersebut bisa dikatakan sebagai
kontra perstasi yang didapatkan atas jasa-jasa yang sudah diberikan
kepada pihak lain.5

Pendapatan secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu


Pendapatan Operasi dan Pendapatan Non-Operasi. Pendapatan operasi
terbagi dalam dua bagian yaitu hasil penjualan kotor dan hasil penjualan
bersih. Sedangkan pendapatan non operasi dapat berasal dari
pendapatan sewa dan pendapatan bunga.

Secara garis besar, pendapatan PT Angkasa Pura II (Persero) terdiri


dari dua unsur yaitu : Pendapatan Aeronautika dan Pendapatan Non-
Aeronautika. Pendapatan Aeronautika adalah pendapatan yang didapat
dari jasa pelayanan langsung terhadap kegiatan penerbangan.
Sedangkan pendapatan Non-Aeronautika adalah pendapatan yang
didapatkan dari pengusahaan jasa yang menunjang penerbangan.

Pendapatan Aeronautika antara lain terdiri dari :

4
Dikutip dari www.gurupendidikan.co.id, “Pengertian Pendapatan Menurut Para Ahli Beserta Jenisnya”,
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pendapatan-menurut-para-ahli-beserta-jenisnya/, diakses
tanggal 12 Oktober 2017.
5
www.gurupendidikan.co.id, ibid.

11
a) Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat
Udara (PJP4U)
b) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
c) Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
d) Pelayanan jasa Garbarata
e) Pelayanan jasa konter

Sedangkan pendapatan Non-Aeronautika antara lain terdiri dari :

a) Sewa-sewa (sewa ruang, tanah, reklame dan konsesi)


b) Throughput Fee
c) Parkir Kendaraan (Mobil dan Motor)
d) Utilities (Sewa Listrik, Air dan Telepon)
e) Kargo
f) Lain-lain.

Dikarenakan sifatnya yang umum, pendapatan Non-Aeronautika


pada dasarnya berpeluang untuk ditingkatkan, baik melalui konsep
bisnis baru maupun ekploitasi bisnis eksisting sebagaimana disebutkan
diatas.

3. BISNIS SEWA GEDUNG PERNIKAHAN (WEDDING VENUE)

Tidak bisa dipungkiri, bisnis wedding venue merupakan bisnis


yang cukup menggiurkan saat ini. Target pasarnya cukup jelas dan besar.
Bagi setiap pasangan yang sedang mempersiapkan pernikahan, satu hal
penting yang pertama kali dipertimbangkan adalah pemilihan wedding
venue. Pilihan untuk melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah
wedding venue sekarang ini sangat dipengaruhi dengan kondisi
minimnya halaman rumah dan kepraktisan, dimana pasangan pengantin
dan keluarga tidak perlu melakukan persiapan yang repot sebelum dan
sesudah acara.
12
Dilihat dari sisi segmennya, hampir semua kalangan membutuhkan
fasilitas wedding venue ini. Bagi kalangan the have, biasanya memilih
ballroom hotel bintang 5 atau private wedding venue. Namun bagi
kalangan menengah bawah, ruang serbaguna yang ada di lingkungan
terdekat bisa dipakai sebagai tempat berlangsungnya pernikahan.
Di kota Medan saat ini sudah terdapat beberapa jasa wedding venue,
dan mayoritas merupakan kelas atas, berupa ballroom hotel bintang 5,
restoran ternama maupun berupa Convention Center. Beberapa
diantaranya adalah Griya Ben Ballroom, Regale International
Convention Center, Selecta, Raz Plaza, dan Asrama Haji Medan.
Sementara untuk di Kabupaten Deli Serdang dan area sekitar
Bandara Internasional Kualanamu, jasa wedding venue masih sangat
sedikit jumlahnya dan tergolong kelas menengah, diantaranya Wisma
Tiberias, Wisma Tanjung Indah dan Naga Hall.

Regale Int’l Convention Hall

Griya Ben Convention Hall

Sellecta

Raz Plaza
Asrama Haji Medan

13
Naga Hall

Wisma Tanjung Indah

Wisma Tiberias

Gambar I. Beberapa wedding venue yang ada di Kota Medan dan Deli Serdang.

B. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode


studi kelayakan eksploratif, yaitu dengan menilai rencana proyek bisnis
yang akan dikerjakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk
dijalankan atau tidak. Metode ini menganalisis data-data yang berkaitan
dengan rencana bisnis yang akan dilaksanakan, mengidentifikasi sumber
daya dan kapabilitas yang dimiliki, menghitung peluang dan pesaing. Data
yang digunakan terdiri dari data primer berupa data-data internal perusahaan
maupun data sekunder yang diperoleh dari hasil survey lembaga pemerintah,
jurnal, studi pustaka maupun data yang diperoleh dari internet.

14
C. HASIL PENELITIAN
1. GAMBARAN KC. BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

Bandara Internasional Kualanamu mulai beroperasi pada tanggal


25 Juli 2013, menggantikan bandara Internasional Polonia di Kota
Medan. Pada awal perpindahannya, Bandara Internasional Kualanamu
berada pada kondisi operational minimal, artinya operasional bandara
dilaksanakan pada kondisi bandara yang belum sepenuhnya selesai
namun sudah memenuhi persyaratan untuk menjalankan operasional
pelayanan penerbangan. Secara bertahap bersamaan dengan proses
operasi tahap awal ini, pembangunan tahap akhir fase satu dan
pekerjaan-pekerjaan finishing tetap berjalan. Pada tahap-tahap awal ini,
kantor administrasi berlokasi di gedung Satuan Kerja Pembangunan
Bandara yang sebagian sudah tidak digunakan karena proses pekerjaan
telah selesai.
Pada tanggal 27 Maret 2014, barulah Bandara Internasional
Kualanamu diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia saat itu,
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Seiring berjalannya waktu,
pembangunan fase 1 telah diselesaikan dan Kantor Cabang Bandara
Internasional Kualanamu telah memiliki Gedung Perkantoran baru yang
dilengkapi dengan fasilitas yang tergolong lengkap, diantaranya 6 buah
ruang rapat, 1 ruang konseling, Gedung Auditorium (Aula Serbaguna),
sarana olahraga berupa fitness hall, lapangan futsal dan basket outdoor,
lapangan volley outdoor, badminton dan tennis meja indoor, kantin dan
taman. Sekitar 50 meter dari Gedung Perkantoran juga terdapat sarana
ibadah berupa masjid.
Fasilitas di Gedung Perkantoran ini memang tergolong lengkap. Di
area ini memang direncanakan menjadi area perkantoran seluruh
stakeholder terkait di bandara, dimana beberapa diantaranya sudah

15
membangun gedung perkantorannya, seperti Otoritas Bandara Wilayah
II, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, Jasa Inflight Catering ACS dan
rencananya akan dibangun pula Kantor Polsek Bandara.

Gambar II. Beberapa fasilitas perkantoran Bandara Internasional Kualanamu

Ruang Auditorium/Gedung Serbaguna Bandara Kualanamu


berukuran 48 x 30 meter, dan dapat menampung sekitar 500 orang
sekaligus. Gedung ini dilengkapi dengan sistem pendingin ruangan AC
central, panggung, layar dan infocus, toilet, kursi berjumlah sekitar 500

16
buah serta area parkir yang luas yang mampu menampung lebih dari
200 mobil dan 300 motor. Ruangan ini biasanya digunakan untuk
pertemuan perusahaan dengan skala besar, acara-acara seremonial
dengan pihak eksternal dan sosialisasi terkait peraturan perusahaan.

Dikarenakan jam kerja administrasi dari Senin hingga Jumat, maka


Gedung ini jarang digunakan pada hari Sabtu dan Minggu. Oleh karena
itu, gedung ini sangat potensial untuk dikomersialisasikan sebagai
wedding venue di hari weekend tersebut. Terlebih lagi, sekitar 50 meter
juga terdapat masjid, yang nantinya juga dapat digunakan sebagai lokasi
akad nikah bagi customer yang ingin melangsungkan akad nikah
langsung di lokasi resepsi (wedding venue).

Selain gedung auditorium, Bandara Internasional Kualanamu juga


memiliki area terbuka berupa taman dan area di sekitar ponding (danau
buatan) yang cukup luas untuk ditata dan dijadikan wedding venue. Ini
sangat potensial dikarenakan belakangan ini mulai muncul trend resepsi
pernikahan digelar di area terbuka (outdoor) dengan konsep pesta taman
atau pesta kebun. Apabila ini dikembangkan tentu dapat memberikan
alternatif pilihan untuk ditawarkan kepada customer. Namun pada
bahasan kali ini, penulis akan memfokuskan pada penyewaan wedding
venue berupa Gedung Auditorium.

2. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

a) POTENSI PASAR
Target pasar dari bisnis penyewaan sarana gedung pernikahan ini
adalah warga di daerah Kabupaten Deli Serdang dan kota Medan bagian
timur. Target pasar ini dipilih dikarenakan kedekatan letak geografis,
jumlah penduduk serta dukungan konektivitas transportasi.

17
Secara geografis, Bandara Internasional Kualanamu terletak di
Kabupaten Deli Serdang, tepatnya berada di dua wilayah kecamatan
yaitu Kecamatan Beringin dan Pantai Labu. Dengan jarak yang hanya
39 km dari Kota Medan, peluang warga kota Medan untuk beraktivitas
ke Bandara Kualanamu juga sangat besar. Terlebih dengan adanya
kereta api bandara dan kedepannya akan ada tol yang menghubungkan 4
kabupaten/kota sekaligus yaitu Binjai, Medan, Kualanamu (Deli
Serdang) dan Tebing Tinggi. Kemudahan akses tersebut merupakan
keuntungan yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Bandara
Internasional Kualanamu.

Selain keunggulan letak geografis dan kemudahan akses, potensi


pasar juga dapat dilihat dari struktur jumlah penduduk di dua wilayah
tersebut. Berdasarkan data BPS tahun 2010, piramida penduduk Deli
Serdang sebagai berikut :

Gambar III. Piramida Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Sumber : BPS, 2010

18
Dari data tersebut, terlihat bahwa penduduk dengan usia antara 10-
14 tahun menempati urutan ketiga terbesar dengan jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan masing-masing mencapai 88 ribu jiwa. Begitu
pula penduduk dengan usia antara 15-19 tahun, penduduk laki-laki dan
perempuan mencapai 84 ribu jiwa. Berdasarkan data tersebut dapat
diasumsikan bahwa di tahun 2017 ini, terdapat sekitar 172 ribu
pasangan penduduk Deli Serdang yang berusia antara 17-26 tahun
(dikarenakan data diperoleh pada tahun 2010), dimana usia tersebut
merupakan usia menikah.

Gambar IV. Peta Sebaran Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Sumber : BPS, 2010

Jika dilihat dari sebaran penduduk di atas, Kecamatan Tanjung


Morawa dan Lubuk Pakam yang memiliki jarak dekat dengan bandara
merupakan kecamatan yang konsentrasi penduduknya cukup tinggi,
yaitu antara 200.000 – 239.999 ribu jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat populasi di wilayah tersebut cukup tinggi.

19
Sementara untuk potensi pasar Kota Medan, dapat dilihat dari data
piramida penduduk Kota Medan sebagai berikut :

Gambar V. Piramida Penduduk Kota Medan

Sumber : BPS, 2010

Berdasarkan data BPS tahun 2010, terlihat bahwa penduduk


dengan rentang usia 20-24 merupakan jumlah terbesar, dimana jumlah
penduduk laki-laki mencapai 110 ribu jiwa dan penduduk perempuan
diatas 120 ribu jiwa. Berdasarkan data diatas, dapat diperkirakan saat ini
terdapat sekitar 110 ribu pasang penduduk Kota Medan berada di usia
menikah, yaitu antara 27-31 tahun.

Sedangkan jika dilihat dari data sebaran penduduk Kota Medan,


terlihat bahwa wilayah timur kota Medan yaitu Kecamatan Medan
Denai dan Medan Amplas yang berdekatan dengan Bandara
Internasional Kualanamu merupakan Kecamatan yang memiliki
kepadatan penduduk cukup tinggi.

20
Gambar VI. Peta Sebaran Penduduk Kota Medan

Sumber : BPS, 2010

Dari data dan uraian diatas, dapat dilihat begitu besarnya potensi
bisnis wedding venue, di Bandara Internasional Kualanamu dikarenakan
jumlah penduduk usia menikah di Kabupaten Deli Serdang dan Kota
Medan sangat tinggi.

b) ANALISIS PESAING

Penyedia jasa wedding venue yang dianggap menjadi pesaing


utama apabila bisnis penyewaan wedding venue ini dilakukan adalah
Wisma Tiberias dan Wisma Tanjung Indah. Hal ini dikarenakan kedua
wedding venue ini yang lokasinya berdekatan dengan Bandara
Internasional Kualanamu. Untuk menganalis pesaing ini akan dilakukan
dengan metode Competitive Profile Matrix (CPM) dimana dilakukan
perbandingan Critical Succes Factor antara jasa wedding venue
Bandara Internasional Kualanamu dengan kedua pesaingnya tersebut.

21
Matrix persaingan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel I. Competitive Profile Matrix (CPM)


Kualanamu Tiberias Tanjung Indah
Critical Succes Factor Bobot
Rating Skor Rating Skor Rating Skor
Kualitas Gedung 0.4 2 0.8 1 0.4 1 0.4
Harga 0.4 2 0.8 3 1.2 3 1.2
Advertising 0.2 3 1.2 1 0.4 1 0.4
1 2.8 2 2
Sumber : Observasi

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa pada faktor kualitas


gedung dan advertising, wedding venue Bandara Internasional
Kualanamu lebih unggul dikarenakan umur bangunan yang masih lebih
rendah dan potensi kemampuan marketing yang tinggi, baik melalui
media promosi yang tersedia di bandara maupun melalui media sosial
dan media lainnya. Sementara dari faktor harga, Wisma Tiberias dan
Wisma Tanjung Indah pada posisi yang lebih unggul dikarenakan harga
yang mereka tawarkan lebih rendah. Hal ini menyesuaikan dengan
kondisi produk yang mereka jual.

c) Strategi Pemasaran

Melihat segmentasi pasar bisnis wedding venue ini menyasar


pasangan usia menikah yang merupakan generasi Y dan Z, maka
strategi pemasaran juga harus disesuaikan dengan karakteristik pasar.
Karakteristik generasi Y dan Z dapat dilihat pada ilustrasi sebagai
berikut :

22
Gambar VII. Karakteristik Generasi Y

Gambar VIII. Karakteristik Generasi Z

23
Beberapa poin penting dari karakteristik generasi Y dan Z yang
harus diperhatikan dalam strategi pemasaran adalah Tech Geek, dimana
generasi ini sangat up to date terhadap penggunaan dan penguasaan
teknologi, terutama teknologi informasi dan sosial media. Hampir bisa
dipastikan seluruh generasi Y dan Z familiar dan memiliki akun media
sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Selain itu,
generasi ini selalu menggunakan gadget di tangannya untuk mencari
informasi apapun yang dicarinya.

Berdasarkan karakteristik diatas, maka strategi pemasaran yang


harus diterapkan adalah dengan membuat media promosi yang menarik
pada beberapa akun fanpage atau akun komersial di media sosial seperti
facebook, twitter dan instagram. Media promosi ini sangat mudah dan
murah. Untuk menarik perhatian, harus ditampilkan foto-foto secara
detail dan eye catching.

Selain itu, mengingat karakteristik generasi Y dan Z yang addict


terhadap gadget dan cenderung mencari segala informasi melalui
gadget –nya, hal ini dapat dimanfaatkan dengan cara membuat promosi
dalam bentuk web yang dikemas menarik. Kita dapat mengerahkan ahli
IT perusahaan maupun meng-hire professional untuk membuat web
tersebut menjadi favorit dan muncul dibagian teratas di setiap search
engine seperti Google, Bing, Opera dan Microsoft Edge. Hal ini biasa
dikenal dengan istilah Search Engine Optimization (SEO).

3. ASPEK TEKNIK, OPERASIONAL & SDM

Bisnis wedding venue Bandara Internasional Kualanamu dalam


beroperasi memilih untuk berkompetisi dalam hal kualitas jasa yang
diberikan. Namun, faktor harga juga menjadi perhatian yang tidak kalah

24
penting, mengingat target pasar yang dituju merupakan target kalangan
menengah.

Untuk memberikan jasa wedding venue yang berkualitas, maka


harus dipersiapkan beberapa peralatan pendukung yang belum tersedia
diantaranya panggung untuk hiburan, tirai penutup dinding, sarung kursi
& taplak meja, round table, bunga meja, karpet alas lantai, bunga hidup
untuk dekorasi panggung, hiasan air mancur mini, monitor dan
peralatan multimedia, ornamen dan hiasan dari sterofoam, serta meja
hidangan untuk makanan dan prasmanan.

Sedangkan untuk operasional pada saat pelaksanaan acara, harus


dipersiapkan personil yang standby, masing-masing di bidang Listrik,
Mekanikal & Peralatan, Teknik Umum, Elektronika dan Multimedia
serta fungsi pengamanan, yang dapat dilakukan melalui penugasan
karyawan perusahaan yang berasal dari fungsi-fungsi tersebut.
Perhitungan jumlah personil yang dibutuhkan dapat dilihat pada
Lampiran I.

4. ASPEK FINANSIAL
a) Investasi Awal (Initial Cash Flow)

Investasi awal terdiri dari aktiva tetap, modal kerja dan biaya-biaya
yang dikeluarkan sebelum bisnis wedding venue ini beroperasi.
Perhitungan investasi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini :

25
Tabel II. Investasi Aktiva Tetap

No Uraian Harga Satuan Pcs/meter/set Total Harga Keterangan

1 Tirai penutup dinding 20,000 5,000 100,000,000 meter


2 Meja dan kursi penerima tamu 4,000,000 4 16,000,000 set
3 Sterofoam & Ornamen Dekorasi 5,000,000 5 25,000,000 Barang mudah rusak
4 Panggung Hiburan 5,000,000 1 5,000,000 set
5 Sarung Kursi & Taplak Meja 200,000 1,000 200,000,000
6 Round table 3,000,000 100 300,000,000
7 Bunga Meja 100,000 100 10,000,000
2
8 Karpet Alas Lantai 100,000 3,000 300,000,000 1500 m x 2
9 Bunga Hidup Dekorasi Panggung 15,000,000 1 15,000,000
10 Hiasan Air Mancur Mini 3,000,000 2 6,000,000
11 Monitor 200,000,000 1 200,000,000 pcs
12 Meja Hidangan Untuk Makanan & Prasmanan 2,500,000 16 40,000,000 set
13 Tenda (venue outdoor) 8,000,000 10 80,000,000 Sarnavil/set
Jumlah 1,297,000,000

Tabel III. Investasi Modal Kerja


No Uraian Biaya
1 Modal Kerja 100,000,000

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah investasi awal sebelum
operasional dimulai (initial cash flow) adalah sebesar
Rp. 1.397.000.000,-. Namun beberapa aktiva tersebut memiliki umur
ekonomis yang singkat sehingga memasuki tahun operasi berikutnya
memerlukan tambahan investasi. Data rinci mengenai aktiva dapat
dilihat pada lampiran II.

Berdasarkan data pada Lampiran II, diketahui bahwa total investasi


untuk operasional selama jangka waktu 5 tahun adalah sebesar
Rp. 2.409.000.000,-. Sumber dana investasi direncanakan 100% berasal
dari modal PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandara
Internasional Kualanamu.

26
b) Operational Cash Flow

Arus kas bersih dapat diketahui dengan mengambil laba atau rugi
kemudian ditambah penyusutan. Perhitungan Operational Cash Flow
dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel IV. Perhitungan Operational Cash Flow


Tahun 2018 2019 2020 2021 2022
Pendapatan Operasional 2,136,000,000 2,242,800,000 2,354,940,000 2,472,687,000 2,596,321,350
Biaya Operasional 600,000,000 630,000,000 661,500,000 694,575,000 729,303,750
Laba Kotor/sebelum pajak 1,536,000,000 1,612,800,000 1,693,440,000 1,778,112,000 1,867,017,600
Pajak (25%) 384,000,000 403,200,000 423,360,000 444,528,000 466,754,400
Laba Bersih 1,152,000,000 1,209,600,000 1,270,080,000 1,333,584,000 1,400,263,200
Depresiasi 412,533,333 412,533,333 412,533,333 412,533,333 412,533,333
Operational Cash Flow 739,466,667 797,066,667 857,546,667 921,050,667 987,729,867

Sumber : Lampiran III

Berdasarkan data pada tabel diatas, diperoleh operational cash flow


yang positif yang dipergunakan untuk mencari hasil dari Net Present
Value (NPV), Payback Period dan Internal Rate of Return (IRR).

c) Terminal Cash Flow

Perhitungan arus kas terminal (Terminal Cash Flow) merupakan


arus penerimaan kas yang berasal dari aktiva investasi pada akhir umur
ekonomis proyek (nilai sisa). Berdasarkan lampiran diketahui bahwa
terminal cash flow adalah sebagai berikut :

Tabel V. Perhitungan Terminal Cash Flow

No Uraian Jumlah
1 Tirai penutup dinding 33,333,333
2 Meja dan kursi penerima tamu 8,000,000
3 Sarung Kursi & Taplak Meja 100,000,000
4 Bunga Meja 5,000,000
5 Karpet Alas Lantai 100,000,000
6 Modal Kerja 100,000,000
Jumlah 346,333,333

Sumber : Lampiran II

27
d) Net Present Value, Payback Period dan IRR

Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) dapat dihitung melalui


rumus berikut :

Keterangan :

WACC = Tingkat bunga minimum yang baik untuk pemodal agar bias
berinvestasi pada proyek yang dinilai

We = Persentase ekuitas, struktur modal terhadap invested capital

Wd = Persentase debt, struktur modal terhadap invested capital

Ke = Biaya ekuitas, tingkat pengembalian yang diharapkan,


normalnya 18%-20%

Kd = Biaya hutang

Tax = Tingkat pajak perseroan

Dikarenakan modal keseluruhannya (100%) merupakan modal


sendiri yang berasal dari perusahaan, maka WACC dapat dihitung
sebagai berikut :

WACC = (20% x 100%) x (1-25%)

= 15%

Perhitungan NPV dapat dilihat dari tabel berikut ini :

28
Tabel VI. Perhitungan Net Present Value (NPV)

Tahun Investasi Proceeds DF (15%) PV Proceeds


0 1,397,000,000 - (2,409,000,000)
2018 40,000,000 739,466,667 0.8696 643,014,493
2019 266,000,000 797,066,667 0.7561 602,696,912
2020 440,000,000 857,546,667 0.6575 563,850,853
2021 266,000,000 921,050,667 0.5718 526,613,708
2022 987,729,867 0.4972 491,076,310
2022 346,333,333 0.4972 172,188,876
2,409,000,000 590,441,153

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa NPV yang


dihasilkan adalah positif, dengan jumlah sebesar Rp. 590,441,153,-
(Lima ratus sembilan puluh juta empat ratus empat puluh satu ribu
seratus lima puluh tiga rupiah).

Dari data diatas, dapat diketahui perhitungan Payback Period


sebagai berikut :

Tabel VII. Perhitungan Payback Period

Tahun Investasi Proceeds Sisa Investasi Payback Period


0 1,397,000,000 - (1,397,000,000)
2018 (40,000,000) 739,466,667 (697,533,333)
2019 (266,000,000) 797,066,667 (166,466,667)
2 Tahun 8
2020 (440,000,000) 857,546,667 251,080,000
Bulan
2021 (266,000,000) 921,050,667
2022 987,729,867
2022 346,333,333

Berdasarkan analisis diatas, diketahui bahwa Payback Period


diperoleh dalam waktu 2 tahun 8 bulan. Ini merupakan suatu hal yang
sangat positif.

Perhitungan Internal Rate of Return dapat dilihat dalam tabel


sebagai berikut :

29
Tabel VIII. Perhitungan IRR dengan Discount Factor 24%
Tahun Investasi Proceeds DF (24%) PV Proceeds
0 1,397,000,000 - - (2,409,000,000)
2018 40,000,000 739,466,667 0.8065 596,344,086
2019 266,000,000 797,066,667 0.6504 518,383,628
2020 440,000,000 857,546,667 0.5245 449,772,303
2021 266,000,000 921,050,667 0.4230 389,580,114
2022 - 987,729,867 0.3411 336,922,303
2022 - 346,333,333 0.3411 118,136,981
2,409,000,000 139,414

Tabel IX. Perhitungan IRR dengan Discount Factor 25%


Tahun Investasi Proceeds DF (24%) PV Proceeds
0 1,397,000,000 - - (2,409,000,000)
2018 40,000,000 739,466,667 0.8000 591,573,333
2019 266,000,000 797,066,667 0.6400 510,122,667
2020 440,000,000 857,546,667 0.5120 439,063,893
2021 266,000,000 921,050,667 0.4096 377,262,353
2022 - 987,729,867 0.3277 323,659,323
2022 - 346,333,333 0.3277 113,486,507
2,409,000,000 (53,831,924)

Berdasarkan perhitungan trial & error, diperoleh discount factor


adalah 24% dan 25% dengan IRR adalah 24,09%, berada diatas WACC
sebesar 15%. Hal ini menunjukkan bisnis ini layak untuk dijalankan.

30
III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Target pasar utama bisnis wedding venue Bandara


Internasional Kualanamu adalah warga di Kabupaten Deli
Serdang, khususnya wilayah Kecamatan Tanjung Morawa dan
Lubuk Pakam. Sedangkan target pasar sekunder adalah warga
Kota Medan khususnya di bagian timur yang berdekatan
dengan Bandara Internasional Kualanamu.

2. Berdasarkan analisis aspek keuangan, diperoleh hasil sebagai


berikut :

a) Initial cash flow sebesar 1.397000.000,-, dengan


operational cash flow 2018 sebesar Rp. 739.466.667,-,
tahun 2019 sebesar Rp. 797.066.667,-, tahun 2020 sebesar
Rp. 857.546.667,-, tahun 2021 sebesar Rp. 921.050.667,-,
tahun 2022 sebesar Rp. 987.729.867,-, dan terminal cash
flow sebesar Rp. 346333.333,-.

b) Keseluruhan sumber dana diperoleh dari modal perusahaan


sendiri dengan modal rata-rata tertimbang sebesar 15%.

c) Net Present Value sebesar Rp. 590.441.153,- dan IRR


24,09% diatas WACC sebesar 15% dan Payback Period
selama 2 Tahun 8 Bulan.

B. SARAN

Mengingat besarnya potensi pendapatan dari bisnis ini, kiranya


perusahaan dapat mempertimbangkan pelaksanaan bisnis ini, mengingat
sebagian aset yang dibutuhkan sudah tersedia saat ini, dan tidak
31
mengganggu operasional perkantoran karena umumnya bisnis ini
dilaksanakan di hari Sabtu dan Minggu, dimana kondisi perkantoran libur.

Dengan dilaksanakannya bisnis ini, diharapkan dapat


meningkatkan pendapatan perusahaan khususnya pendapatan Non-
Aeronautika sehingga ketimpangan persentase terhadap pendapatan
Aeronautika dapat dikurangi.

32
Lampiran I. Perhitungan Kebutuhan SDM dalam setiap event
Fungsi Jumlah/event Keterangan
Kebersihan 3 Freelance
Listrik 1 Freelance (Kary. Fungsional)
Mekanikal 1 Freelance (Kary. Fungsional)
Infrastruktur 1 Freelance (Kary. Fungsional)
Peralatan 5 Freelance (Kary. Fungsional)
Pengamanan 5 Freelance (Kary. Fungsional)
SPV 1 Freelance (Kary. Fungsional)

33
Lampiran II. Rincian Aktiva Tetap dan Penyusutan

Umur
No Uraian Harga Satuan Pcs/meter/set Total Harga Keterangan Ekonomis
(thn)

1 Tirai penutup dinding 20,000 5,000 100,000,000 meter 3


2 Meja dan kursi penerima tamu 4,000,000 4 16,000,000 set 2
3 Sterofoam & Ornamen Dekorasi 5,000,000 5 25,000,000 Barang mudah rusak 1
4 Panggung Hiburan 5,000,000 1 5,000,000 set 5
5 Sarung Kursi & Taplak Meja 200,000 1,000 200,000,000 2
6 Round table 3,000,000 100 300,000,000 5
7 Bunga Meja 100,000 100 10,000,000 2
2
8 Karpet Alas Lantai 100,000 3,000 300,000,000 1500 m x 2 3
9 Bunga Hidup Dekorasi Panggung 15,000,000 1 15,000,000 1
10 Hiasan Air Mancur Mini 3,000,000 2 6,000,000 5
11 Monitor 200,000,000 1 200,000,000 pcs 5
12 Meja Hidangan Makanan & Prasmanan 2,500,000 16 40,000,000 set 5
13 Tenda (venue outdoor) 8,000,000 10 80,000,000 Sarnavil/set 5
Jumlah 1,297,000,000

34
Aktiva Tahun 2 Aktiva Tahun 3
Umur
Setelah Sisa Nilai Setelah Sisa Nilai
No Uraian Ekonomis Penyusutan/tahun Sisa Nilai Tahun 1 Invest Tahun 2 Invest Tahun 3
Penambahan Tahun 2 Penambahan Tahun 3
(thn)
Investasi Investasi
1 Tirai penutup dinding 3 33,333,333 66,666,667 66,666,667 33,333,333 33,333,333 -
2 Meja dan kursi penerima tamu 2 8,000,000 8,000,000 8,000,000 - 16,000,000 16,000,000 8,000,000
3 Sterofoam & Ornamen Dekorasi 1 25,000,000 - 25,000,000 25,000,000 - 25,000,000 25,000,000 -
4 Panggung Hiburan 5 1,000,000 4,000,000 4,000,000 3,000,000 3,000,000 2,000,000
5 Sarung Kursi & Taplak Meja 2 100,000,000 100,000,000 100,000,000 - 200,000,000 200,000,000 100,000,000
6 Round table 5 60,000,000 240,000,000 240,000,000 180,000,000 180,000,000 120,000,000
7 Bunga Meja 2 5,000,000 5,000,000 5,000,000 - 10,000,000 10,000,000 5,000,000
8 Karpet Alas Lantai 3 100,000,000 200,000,000 200,000,000 100,000,000 100,000,000 -
9 Bunga Hidup Dekorasi Panggung 1 15,000,000 - 15,000,000 15,000,000 - 15,000,000 15,000,000 -
10 Hiasan Air Mancur Mini 5 1,200,000 4,800,000 4,800,000 3,600,000 3,600,000 2,400,000
11 Monitor 5 40,000,000 160,000,000 160,000,000 120,000,000 120,000,000 80,000,000
12 Meja Hidangan Makanan & Prasmanan 5 8,000,000 32,000,000 32,000,000 24,000,000 24,000,000 16,000,000
13 Tenda (venue outdoor) 5 16,000,000 64,000,000 64,000,000 48,000,000 48,000,000 32,000,000
Jumlah 412,533,333 884,466,667 40,000,000 924,466,667 511,933,333 266,000,000 777,933,333 365,400,000

35
Aktiva Tahun 4 Aktiva Tahun 5
Umur
Setelah Sisa Nilai Setelah Sisa Nilai
No Uraian Ekonomis Penyusutan/tahun Invest Tahun 4 Invest Tahun 5
Penambahan Tahun 4 Penambahan Tahun 5
(thn)
Investasi Investasi
1 Tirai penutup dinding 3 33,333,333 100,000,000 100,000,000 66,666,667 66,666,667 33,333,333
2 Meja dan kursi penerima tamu 2 8,000,000 8,000,000 - 16,000,000 16,000,000 8,000,000
3 Sterofoam & Ornamen Dekorasi 1 25,000,000 25,000,000 25,000,000 - 25,000,000 25,000,000 -
4 Panggung Hiburan 5 1,000,000 2,000,000 1,000,000 1,000,000 -
5 Sarung Kursi & Taplak Meja 2 100,000,000 100,000,000 - 200,000,000 200,000,000 100,000,000
6 Round table 5 60,000,000 120,000,000 60,000,000 60,000,000 -
7 Bunga Meja 2 5,000,000 5,000,000 - 10,000,000 10,000,000 5,000,000
8 Karpet Alas Lantai 3 100,000,000 300,000,000 300,000,000 200,000,000 200,000,000 100,000,000
9 Bunga Hidup Dekorasi Panggung 1 15,000,000 15,000,000 15,000,000 - 15,000,000 15,000,000 -
10 Hiasan Air Mancur Mini 5 1,200,000 2,400,000 1,200,000 1,200,000 -
11 Monitor 5 40,000,000 80,000,000 40,000,000 40,000,000 -
12 Meja Hidangan Makanan & Prasmanan 5 8,000,000 16,000,000 8,000,000 8,000,000 -
13 Tenda (venue outdoor) 5 16,000,000 32,000,000 16,000,000 16,000,000 -
Jumlah 412,533,333 440,000,000 805,400,000 392,866,667 266,000,000 658,866,667 246,333,333

36
Lampiran III. Perhitungan Operational Cash Flow
III. a. Proyeksi Pendapatan
Kemungkinan Pendapatan/ Pendapatan/
No Pendapatan Tarif Keterangan
frekuensi/bln bulan tahun
1 Sewa gedung/venue 10,000,000 5 50,000,000 600,000,000
2 Dekorasi 20,000,000 5 100,000,000 1,200,000,000
Sharing fee dgn rekanan
3 Catering 5,000,000 5 25,000,000 300,000,000 10% dari harga catering
4 Soundsystem 500,000 5 2,500,000 30,000,000 5% dari harga soundsystem
5 Foto & Dokumentasi 100,000 5 500,000 6,000,000 5% dari harga jasa dokumentasi
178,000,000 2,136,000,000

*Kemungkinan frekuensi event 5x dalam satu bulan dengan pertimbangan pelaksanaan event terbatas pada hari
Sabtu dan Minggu, dimana dalam 1 bulan terdapat peluang 8x event.

Pendapatan Keterangan
2018 2,136,000,000 Asumsi
2019 2,242,800,000 peningkatan
2020 2,354,940,000 pendapatan
2021 2,472,687,000 sebesar
2022 2,596,321,350 5%/tahun

37
III. b. Proyeksi Biaya Operasional

No Komponen Biaya Harga satuan Jlh Frekuensi/bln Biaya/Bulan Biaya/tahun


1 Beban pegawai
Kebersihan 500,000 3 5 7,500,000 90,000,000
Listrik 500,000 1 5 2,500,000 30,000,000
Mekanikal 500,000 1 5 2,500,000 30,000,000
Infrastruktur 500,000 1 5 2,500,000 30,000,000
Peralatan 500,000 5 5 12,500,000 150,000,000
Pengamanan 500,000 5 5 12,500,000 150,000,000
SPV 1,000,000 1 5 5,000,000 60,000,000
2 Pemasaran 1 100,000,000
3 Transportasi 500,000 1 5 2,500,000 30,000,000
4 Ijin Keramaian 500,000 1 5 2,500,000 30,000,000
Jumlah 50,000,000 600,000,000

Biaya Operasional Keterangan


2018 600,000,000
2019 630,000,000 Asumsi peningkatan
2020 661,500,000 biaya operasional
2021 694,575,000 sebesar 5%/tahun
2022 729,303,750

38

Anda mungkin juga menyukai