Anda di halaman 1dari 9

Matakuliah: FISIKA-MATEMATIKA III

TEOREMA LAURENT

DOSEN PENGASUH : ERNI K. SITINJAK,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

1. Kristina Saragih : 16100006


2. AGUSTINA SURYANI TELAUMBANUA : 16100020
3. EMANORA ARUAN : 16100058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
PEMATANG SIANTAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini berjudul Teorema
Laurent.semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam mempelajari mata kuliah Fisika Matematika. Harapan penulis
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga dapat menjadi lebih baik.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna,.Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran
guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang,.

Pematangsiantar, 5 November 2018

Kelompok 7
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ………………………………………………... i


DAFTAR ISI ………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang …………………………………………………. 1
b. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2
c. Tujuan Penulisan ………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

a. Teorema Laurent ..……………………………………………. 3


b. Deret Laurent ……. ………………………………………...... 7

BAB III PENUTUP

a. KESIMPULAN ………………………………………………... 8

b. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………. 8
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Ilmu matematika senantiasa mengalami perkembangan dari masa


ke masa. Banyak penemuan dan atau pengembangan penting hasil
pemikiran para matematikawan yang membawa kepada kemajuan dalam
bidang matematika. Salah satunya yaitu pengembangan terhadap
matematika modern yang dilakukan oleh Laurent Schwartz tentang teori
distribusi, Salah satu motivasi terciptanya teori distribusi ini adalah untuk
mengatasi permasalahan banyaknya fungsi biasa yang tidak memiliki
turunan.

b. Rumsan masalah
1. Apa itu Deret Laurent ?
2. Bagaimana bentuk umum rumus dari Deret Laurent ?

c. Tujuan
1) Untuk memahami Teorema Laurent
2) Untuk memahami Deret Laurent
BAB II
PEMBAHASAN
Deret Laurent
Deret Laurent merupakan bentuk umum dari deret Taylor yang didalamnya
memuat bentuk ( z – z0 ) berpangkat bilanga bulat negative ditambah dengan
(z – z0) berpangkat bilangan bulat positif ( berhingga atau tak berhingga )
Misalkan C1 dan C2 adalah lingkaran sepusat yang berturut-turut memiliki
jari-jari R1 dan R2 dan berpusat di a. andaikan f(z) bernilai tunggal dan
analitik pada C1 dan C2 dalam cincin berwarna gelap R ( dinamakan annulus
atau daerah annular ) diantara C1 dan C2 yang ditunjukkan sebagai daerah
gelap dalam gambar. Misalkan a+h adalah suatu titik di dalam R. maka :

Gambar 1

𝑎−1 𝑎−2
F(a + h ) = a0 + a1h + a2 h2 +….+ + + …. (5)
ℎ ℎ2
6

C1 dan C2 dijalani dalam arah positif terhadap titik-titik dalamnya

Dalam pengintegralan diatas kita dapat menggantikan C1 dan C2 dengan satuan


lingkaran sepusat C diantara C1 dan C2. Kemudian dapat ditulis dalam satuan
rumus tunggal.

Ini dinamakan teorema Laurent dan (5) atau (8) dengan koefisien (6),(7) atau (9)
dinamakan suatu deret atau uraian Laurent

Bagian a0 + a1( z – a ) + a2( z – a )2 +… dinamakan bagian analitik deret Laurent


sedangakan sisa deretnya yang terdiri dari pangkat negative dari ( z – a )
dinamakan bagian utama. Jika bagian utamanya nol, maka deret Laurent tersebut
diresedukan menjadi suatu deret taylor.

Dengan C adalah sembarang kurva tertutup sederhana yang mengelilingi z0 dan


terleta pada daerah R.

 Jika semua koefisien b sama dengan nol maka f(z) bersifat analitik pada z =
z0 dan z0 disebut sebagai titik singular.
 Jika bn = 0 tapi kemudia nilai b setelah bn sama dengan 0 maka f (z)
dikatakan mempunyai kutub orde n pasa z = z0. Jika n= 1 maka f(z)
mempunyai kutub sederhana ( simple pole ).
 Jika terdapat takhingga banyaknya koefisien b yang tidak sama dengan nol
maka f(z) dikatakan mempunyai essential singularity pada z = z0
1
 Koefisien b1 dari dinamakan residu dari f(z) pada z = z0
𝑧−𝑧0
DAFTAR PUSTAKA

Goenawan, S. I. (2005). Teori Keteraturan & Deret Umum Taylor (Deret SIG-Taylor), Hak Cipta

032193.

Edwin J.Purcell.Dale Varberg. Kalkulus & Geometri Analitis (Jilid 1Edisi kelima).Hak Cipta.

Anda mungkin juga menyukai