Tinjauan Tentang Pengembangan Unit Bisnis Mice PDF
Tinjauan Tentang Pengembangan Unit Bisnis Mice PDF
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 6
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................. 6
D. MANFAAT.................................................................................................................................... 6
II. PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 7
A. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................................... 7
A. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS ............................................................................................. 7
A. 1. 1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis .............................................................................. 7
A. 1. 2. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis..................................................................................... 8
A. 1. 3. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis ........................................................................... 9
A. 2. Biro PerJalanan Wisata............................................................................................... 12
A. 1. 1. Pengertian Biro Perjalanan Wisata .......................................................................... 12
A. 1. 2. Ruang Lingkup Biro Perjalanan Wisata & Agen Perjalanan Wisata ..................... 12
A. 1. 3. Meeting, Incentive, Convention & Exhibition (MICE) atau Wisata Konvensi ..... 13
B. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................................... 14
C. VARIABEL PENELITIAN ............................................................................................................ 14
C. 1. Potensi Pasar ................................................................................................................ 14
C. 2. Analisis Pesaing ............................................................................................................ 14
C. 3. Jenis & Strategi Pemasaran ....................................................................................... 14
C. 4. Market Share ................................................................................................................ 15
C. 5. Initial Cash Flow .......................................................................................................... 15
C. 6. Operational Cash Flow................................................................................................ 15
C. 7. Terminal Cash Flow..................................................................................................... 15
D. HASIL PENELITIAN ................................................................................................................... 16
D. 1. Gambaran Umum Unit Bisnis MICE KC. Bandara Internasional Kualanamu ....... 16
D. 2. Analisis Aspek Pasar & Pemasaran ........................................................................... 19
D. 3. Analisis Aspek Hukum ................................................................................................. 23
D. 4. Analisis Aspek Teknik & Operasi ............................................................................... 23
D. 5. Analisis Aspek Manajemen & SDM............................................................................. 24
D. 6. Analisis Aspek Finansial .............................................................................................. 24
III. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................... 29
Page | 1
DAFTAR TABEL
Page | 2
TINJAUAN TENTANG PENGEMBANGAN UNIT BISNIS MICE
PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
KANTOR CABANG BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU
I. PENDAHULUAN
1
Batampos : “Ini Dasar Penetapan 100 Event Berskala Internasional Oleh Kemenpar”
https://batampos.co.id/2017/09/27/ini-dasar-penetapan-100-event-berskala-internasional-oleh-kemenpar/ :
diakses tanggal 10 Oktober 2017.
Page | 3
tersebut didukung pula dengan keanekaragaman budaya yang khas, serta alam
yang masih natural yang memberikan pengalaman tak ternilai bagi pengguna jasa
bisnis MICE yang tertarik berwisata bahari dan kultural disela-sela pertemuan
bisnisnya.
Pada umumnya, industri MICE menciptakan para wisatawan yang datang
dalam jumlah besar dan durasi waktu tinggal yang lebih lama sehingga jumlah uang
yang dibelanjakan lebih banyak. Hal ini yang menyebabkan industri MICE dapat
meningkatkan PDB suatu negara dengan signifikan dikarenakan industri ini
menyebabkan multiplier effect terhadap industri lain seperti hotel, biro
perjalanan wisata, usaha kuliner, cinderamata, guide, dan transportasi lokal. Hal
ini sejalan dengan tujuan kepariwisataan yang terdapat dalam Pasal 4 Undang-
Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yaitu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus
kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber
daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta
tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan mempererat
persahabatan antar bangsa.
Dalam rangka memajukan sektor MICE, Kementerian Pariwisata telah memilih
14 kota sebagai destinasi MICE unggulan. Keempat belas kota tersebut antara lain :
Medan, Batam, Padang-Bukittinggi, Palembang, Jakarta, Bandung, Surakarta,
Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lombok, Balikpapan, Makasar dan Manado. Dengan
ditunjuknya kota Medan menjadi salah satu kota destinasi MICE unggulan,
menunjukkan semakin strategisnya pengembangan bisnis MICE di kota ini, terlebih
ketika Pemerintah Daerah juga menjadikan industri MICE sebagai strategi
pengembangan potensi pariwisata daerahnya yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) Kota Medan.
Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan memiliki populasi
terbesar dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2017, jumlah penduduk Sumatera Utara
berkisar 14 juta penduduk dimana kurang lebih 3 juta penduduk berada di Kota
Medan. Demikian pula dari sisi PDRB, Kota Medan memberikan kontribusi terbesar
dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Sumatera Utara yakni berkisar 30% dari
total PDRB Provinsi Sumatera Utara. Capaian PDRB Kota Medan juga didominasi
Page | 4
oleh sektor terkait MICE yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran, dimana
kontribusi sektor ini mencapai 26% dari PDRB Kota Medan, terbesar dari 9 sektor
yang ada.
Pertimbangan penting lain yang menguatkan potensi Kota Medan sebagai kota
andalan industri MICE adalah letak geografis Kota Medan yang strategis, sebagai
salah satu pusat perdagangan baik regional maupun internasional. Kota Medan,
atau lebih tepatnya Bandara Internasional Kualanamu bisa dikatakan sebagai pintu
gerbang wilayah barat Indonesia dan menjadi salah satu pilihan utama para
wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Danau Toba, Bukit Lawang,
Berastagi dan Pulau Nias, sebagai 4 (empat) destinasi wisata yang sudah sangat
dikenal di mancanegara.
Tercatat dalam kurun waktu Januari-April 2017 sebanyak 15.280 wisatawan
mancanegara datang ke Kota Medan melalui Bandara Internasional Kualanamu.
Jumlah wisatawan tersebut di dominasi wisatawan yang berasal dari negara
Malaysia (67%), disusul Singapore (8%) China (5%), Thailand (4%), Inggris (4%),
Australia (3%), India (3%), Jerman (3%), Belanda (2%) dan Amerika (2%). Tujuan
perjalanan wisatawan mancanegara tersebut dilatarbelakangi dua hal utama, yaitu
perjalanan wisata dan bisnis.2
PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Internasional
Kualanamu harus mampu memanfaatkan kondisi ini untuk meningkatkan nilai
tambah bagi perusahaan. Terlebih saat ini selaku pengelola bandara dituntut harus
mampu mencari sumber pendapatan lain diluar Aeronautika yang selama ini
menjadi andalan utama penyumbang revenue perusahaan. Diharapkan peluang
industri MICE menjadi salah satu pilihan pengembangan bisnis diluar bisnis utama
kebandarudaraan, yang pada tahap awal dapat dilakukan melalui pembentukan
unit bisnis khusus di bidang MICE. Kedepan, bukan tidak mungkin bisnis ini
dikembangkan lebih lanjut dengan peningkatan sarana seperti perhotelan dan
gedung pertemuan skala besar mengingat masih tersedianya lahan yang luas dan
konsep pengembangan bandara yang mengusung konsep Aerotropolis.
2
Kantor Imigrasi Bandara Internasional Kualanamu : 2017.
Page | 5
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang
menjadi pokok permasalahan adalah :
Apakah pendirian unit bisnis baru di Bidang MICE di Kantor Cabang Bandara
Kualanamu layak, dilihat dari aspek pasar dan finansial?
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dan masukan bagi PT Angkasa Pura II (Persero) dalam pengambilan keputusan
terkait upaya peningkatan pendapatan Non Aeronautika.
Page | 6
II. PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA
A. 1. STUDI KELAYAKAN BISNIS
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha
atau bisnis yang dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan.
3
www.cafependidikan.com : “Aspek & Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli”
http://www.cafependidikan.com/2016/11/aspek-dan-tujuan-studi-kelayakan-bisnis.html : diakses tanggal 8
Oktober 2017.
Page | 7
A. 1. 2. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar, paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa
sebelum suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan,
yaitu :
b) Memudahkan perencanaan
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan.
Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan
usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang
melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar
keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika
terjadi penyimpangan.
d) Mempermudah pengawasan
Page | 8
pengawasan dapat dilakukan berdasarkan hasil yang ditimbulkan
berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.
e) Mempermudah pengendalian
Dalam suatu proses studi kelayakan bisnis, ada beberapa aspek yang
perlu menjadi perhatian, antara lain :
b) Aspek Hukum
e) Aspek Finansial
b) Payback Period
Page | 9
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini
dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh
setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah
pajak ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika investasi
100% menggunakan modal sendiri).
n
NPV = ∑ OCFt - IO
(1+k)t
t=1
dimana :
d) Profitability Index
Page | 10
Rumus yang digunakan dalam Profitability Indeks adalah :
Dimana ;
Page | 11
A. 2. Biro PerJalanan Wisata
4
www.tulisanterkini.com, “Ruang Lingkup Kegiatan Usaha”
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/6810-ruang-lingkup-kegiatan-usaha.html :
diakses tanggal 10 oktober 2017.
Page | 12
A. 1. 3. Meeting, Incentive, Convention & Exhibition (MICE) atau
Wisata Konvensi
Page | 13
yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Pada umumnya,
kegiatan konvensi berkaitan dengan kegiatan usaha pariwisata lain
seperti transportasi, akomodasi, hiburan (entertainment),
perjalanan pra dan pasca konferensi (pre and post conference tours).
B. METODOLOGI PENELITIAN
C. VARIABEL PENELITIAN
C. 1. Potensi Pasar
Potensi pasar (market potential) adalah ukuran atau nilai total pasar
dalam rupiah seandainya semua orang yang memiliki ketertarikan
terhadap produk/jasa dan memiliki daya beli, membeli produk/jasa
C. 2. Analisis Pesaing
Page | 14
C. 4. Market Share
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh
peusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas
merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Terminal cash flow merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai
sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
Page | 15
D. HASIL PENELITIAN
Page | 16
belum maksimalnya pengembangan bisnis penunjang kebandarudaraan
maupun pengembangan bisnis baru diluar bisnis kebandarudaraan.
Page | 17
Aeronautika memiliki tugas pokok pengelolaan bisnis Aeronautika dan
penunjang Aeronautika. Sedangkan sub unit bisnis Non Aeronautika
memiliki tugas pokok pengelolaan bisnis food & beverage, reklame dan
promosi, transportasi & penunjang komersial serta retail. Untuk
pengembangan bisnis baru MICE seperti disebutkan diatas, dapat
dibentuk sub unit baru MICE yang dikepalai oleh seorang Junior Manager.
Page | 18
D. 2. Analisis Aspek Pasar & Pemasaran
D. 2. 1. Potensi Pasar
Page | 19
Tabel 2. Proyeksi kunjungan wisatawan melalui Bandara Int’ Kualanamu
Sumber : Lampiran
Page | 20
Selain pasar utama diatas, potensi pasar lokal juga sangat berpengaruh
terhadap pendapatan. Berdasarkan data BPS kunjungan wisatawan nusantara
ke luar negeri5 adalah sebagai berikut :
D. 2. 2. Analisis Pesaing
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, tercatat ada
sebanyak 24 Biro Perjalanan Wisata yang beroperasi di Sumatera Utara 6, dan
mayoritas berada di Kota Medan.
5
Nesparnas, 2016, “Neraca Satelit Pariwisata Nasional 2016” Kementerian Pariwisata, hal. 50.
6
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, “Biro Perjalanan, Penerbangan dan Taksi”
www.sumutprov.go.id/untuk-wisatawan/biro-perjalanan-penerbangan-dan-taksi : diakses tanggal 9 Oktober
2017.
Page | 21
Berdasarkan observasi, dari 24 Biro Perjalanan Wisata tersebut terdapat
7 Biro Perjalanan Wisata yang sudah terkenal di Kota Medan, diantaranya
Worta Holiday, Throphy Tour & Travel, Narasindo Mitra Prima Tour & Travel,
Mutiara Holiday Tour & Travel, Lovely Tour & Travel, King Star Tour &
Travel dan Four Seas Tour & Travel. Semuanya berlokasi di Pusat Kota
Medan.
D. 2. 3. Strategi Pemasaran
Dari 7 (tujuh) pesaing utama unit bisnis MICE Bandara Internasional
Kualanamu, memiliki strategi pemasaran yang berbeda-beda sebagai
berikut :
Tabel 8. Strategi pemasaran pesaing bisnis MICE
Untuk pemasaran yang menyasar pasar lokal, dapat dibuat baliho dan
tampilan iklan di media.
Page | 22
Selain itu, diperlukan juga kerjasama dengan biro perjalanan wisata luar
negeri melalui strategi partnership dalam rangka mengembangkann jaringan
bisnis dan untuk menangani pelanggan yang akan berwisata ke Indonesia,
yang telah memesan jasa perjalanan melalui biro perjalanan lokal di negara
asalnya.
Page | 23
D. 5. Analisis Aspek Manajemen & SDM
Investasi awal terdiri dari aktiva tetap, modal kerja dan investasi pra
operasi yang terdiri dari Perijinan dan biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum
perusahaan ini beroperasi. Perhitungan investasi awal dapat dilihat dari
tabel berikut ini :
Page | 24
Untuk bangunan kantor direncanakan akan menggunakan ruangan
kosong di Kantor Administrasi Bandara Internasional Kualanamu,
dikarenakan masih tersedia ruangan mencukupi yang belum terpakai di
lantai 1. Kantor tersebut juga akan difungsikan sebagai kantor penjualan.
Berdasarkan data diatas, maka total initial cash flow adalah sebagai
berikut : Tabel 12. Total Initial Cash Flow
Investasi aktiva tetap 990,000,000
Investasi Pra Operasi 341,000,000
Investasi Modal kerja 1,000,000,000
Total Initial Cash Flow 2,331,000,000
Tabel. 13 Perhitungan Operational Cash Flow Bisnis MICE Bandara Int’l Kualanamu
(ribuan)
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
Pendapatan Operasional 86,857,789 96,960,880 108,035,185 120,516,266 135,151,573
Beban Operasional 83,695,814 93,485,076 104,223,854 116,330,898 130,527,951
Laba Kotor 3,161,975 3,475,804 3,811,331 4,185,368 4,623,622
Beban Usaha 1,005,400 1,105,940 1,216,534 1,338,187 1,472,006
Laba sebelum pajak 2,156,575 2,369,864 2,594,797 2,847,180 3,151,616
Pajak (25%) 539,144 592,466 648,699 711,795 787,904
Laba Bersih 1,617,431 1,777,398 1,946,098 2,135,385 2,363,712
Depresiasi/Amortisasi 189,333 189,333 189,333 189,333 189,333
Operational Cash Flow 1,428,098 1,588,065 1,756,765 1,946,052 2,174,378
Sumber : Lampiran
Page | 25
Berdasarkan data dari tabel diatas, diperoleh operational cash flow
yang positif, yang dapat dipergunakan untuk mencari Net Present Value
(NPV), Payback Period dan Internal Rate of Return (IRR) dari unit bisnis MICE
Bandara Internasional Kualanamu.
Dimana :
WACC = Tingkat bunga minimum yang baik bagi pemodal agar bisa
berinvestasi pada bisnis tersebut
We = Persentase ekuitas, struktur modal terhadap invested capital
Kd = Biaya hutang
= 15%
Page | 26
Biaya modal rata-rata tertimbang sebesar 15% diatas dijadikan sebagai
discounted factor dalam menghitung Net Present Value sehingga diperoleh
hasil sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini :
Page | 27
Tabel 16. IRR dengan Discount Factor 65%
Page | 28
III. KESIMPULAN DAN SARAN
III. 1. KESIMPULAN
III. 2. SARAN
a) Melihat potensi dari bisnis MICE yang begitu besar, dapat menjadi salah satu
pilihan bagi PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mengembangkan bisnisnya, di
luar bisnis inti perusahaan. Dikarenakan bisnis ini juga tidak terlalu jauh dari
konsep bisnis inti perusahaan. Dengan menjalankan bisnis ini, kita juga ikut
membantu menstimulus pertumbuhan pendapatan Aeronautika perusahaan
dengan memasarkan Indonesia, khususnya wilayah dimana bandara milik PT
Angkasa Pura II (Persero) berada melalui potensi pariwisatanya, sehingga akan
menghasilkan multiplier effect secara tidak langsung kepada bisnis inti
perusahaan.
b) Dengan pelaksanaan bisnis ini, diharapkan dapat membantu mendongkrak
pendapatan Non-Aeronautika, sekaligus mendorong pendapatan Aeronautika
sebagai pendapatan utama saat ini untuk terus tumbuh.
Page | 29
LAMPIRAN I
Asumsi harga tiket (PP) 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Malaysia 1,200,000 1,320,000 1,452,000 1,597,200 1,756,920 1,932,612
Singapura 2,000,000 2,200,000 2,420,000 2,662,000 2,928,200 3,221,020
Tiongkok 16,000,000 17,600,000 19,360,000 21,296,000 23,425,600 25,768,160
Inggris 20,000,000 22,000,000 24,200,000 26,620,000 29,282,000 32,210,200
Australia 18,000,000 19,800,000 21,780,000 23,958,000 26,353,800 28,989,180
* Benchmark Traveloka tanggal 14 November 2017
* Asumsi kenaikan per tahun 10%
Market share unit bisnis MICE Bandara Int’l Kualanamu Dari Penjuaan Tiket Mancanegara
Page | 30
Proyeksi Pendapatan Dari Penjualan Tiket Mancanegara
* Keuntungan dari penjualan tiket 3% (Benchmark PT. Rado Riza Travel, Medan)
Page | 31
3. Penjualan Paket Tour
PERHITUNGAN HARGA TOUR "MEDAN-BERASTAGI-DANAU TOBA"
* 3 Hari 2 Malam/Minimal Jumlah Orang 10 Orang Per Trip
Uraian Biaya Biaya Per Trip Biaya Per Orang Keterangan
BBM 800,000 80,000
Fix Cost Parkir 100,000 10,000
Guide (Pemandu Wisata) 1,000,000 100,000
Hotel 3,000,000 1,500,000 *1 kamar 2 orang
Makan
Pagi - *Include Hotel
Variabel Cost Siang (x3) 450,000
Malam (3x) 450,000
Tiket Masuk Wisata 200,000
Ferry Penyeberangan 200,000 *Danau toba
Jumlah 2,990,000
Harga Tour (Pembulatan) 3,000,000
Page | 32
Market share unit bisnis MICE Bandara Int’l Kualanamu Untuk Penjualan Paket Tour
Page | 33
Proyeksi Pendapatan Dari Penjualan Voucher Hotel Kegiatan Meeting/Convention
Market share unit bisnis MICE Bandara Int’l Kualanamu Dari Penjuaan Jasa Pengurusan Dokumen
Page | 34
Proyeksi Pendapatan Dari Penjualan Jasa Pengurusan Dokumen Paspor & Visa
Page | 35
PROYEKSI BEBAN OPERASIONAL
1. Beban Penjualan Tiket Kepada Wisatawan Mancanegara
Proyeksi Beban Dari Penjualan Tiket Kepada Wisatawan Mancanegara
Mancanegara
No Negara 2018 2019 2020 2021 2022
1 Malaysia 1,932,480,000 1,881,792,000 1,744,142,400 1,560,144,960 1,345,097,952
2 Singapura 475,200,000 551,760,000 638,880,000 737,906,400 850,349,280
3 Tiongkok 1,900,800,000 2,323,200,000 2,811,072,000 3,373,286,400 4,329,050,880
4 Inggris 1,056,000,000 1,161,600,000 1,277,760,000 1,405,536,000 1,546,089,600
5 Australia 1,188,000,000 1,306,800,000 1,437,480,000 1,581,228,000 1,739,350,800
Jumlah 6,552,480,000 7,225,152,000 7,909,334,400 8,658,101,760 9,809,938,512
Page | 36
3. Beban Penjualan Paket Tour
Page | 37
Market share unit bisnis MICE Bandara Int’l Kualanamu Untuk Penjualan Paket Tour
Page | 38
Proyeksi Beban Dari Penjualan Voucher Hotel Kegiatan Meeting/Convention
Page | 39
6. Biaya Usaha (Biaya Pegawai dan Umum)
NO URAIAN Jumlah
1 Jumlah Beban Pegawai 564,000,000
2 Transportasi & Perjalanan Dinas 100,000,000
3 Iuran Anggota ASITA 50,000,000
4 Paket, Pos dan Telekomunikasi 50,000,000
5 Fotokopi & Cetakan 50,000,000
6 Lain-Lain 100,000,000
Total 914,000,000
Kepala Unit/ Staf Adm. Staf Operasi Driver Staf Pemandu Wisata
NO URAIAN Keterangan
Junior Manager (KJ 10) (KJ 10) (2 orang) (2 orang OS) (Freelance)
Pemandu wisata Freelance,
1 Gaji dan Tunjangan/org 15,000,000 7,500,000 7,500,000 3,000,000 4,000,000 1,000,000 asumsi fee per trip Rp.
1.000.000,-
2 Jumlah/bln 15,000,000 7,500,000 7,500,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 asumsi 1 bulan 10x trip
Total 564,000,000
Page | 40