1|NIA
c. Prosedur yang disepakati bersama,
6. Dalam kode etik akuntan Indonesia, seorang akuntan memiliki prinsip kompetensi dan
kehati-hatian, jelaskan prinsip tersebut !
A. Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk
menjamin pemberi kerja (klien menerima layanan yang profesional dan
kompeten.
B. Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku ketika
memberikan jasa profesional.
7. Apa saja karakteristik untuk menentukan bahwa laporan keuangan dikatakan baik?
a. Dapat dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat dibandingkan
e.
8. Jika saudara memperoleh suatu tugas pemeriksaan, apa yang saudara lakukan untuk
mempersiapkan audit?
✓ Menetapkan tujuan audit dan lingkup pekerjaan
✓ Studi informasi latar belakang
✓ Memilih sumber audit dan audit lainnya
✓ Menyiapkan program audit pendahuluan
✓ Menginformasikan auditee dan lain-lain bahwa audit yang akan dilakukan
✓ Menentukan bagaimana, kapan , dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan
✓ Memperoleh persetujuan untuk melakukan audit
9. Dapatkah perusahaan yang mengalami kebangkrutan, jika diaudit oleh auditor
independen mendapatkan wajar tanpa pengecualian? Jelaskan !
2|NIA
11. Apa yang dimaksud dengan independensi ? Ada berapa jenis dan mana yang lebih
penting dari sudut pandang public? Beri contoh !
- Independensi adalah suatu keadaan atau posisi dimana kita tidak terikat dengan
pihak manapun. Artinya keberadaan kita adalah mandiri. tidak mengusung
kepentingan pihak tertentu atau organisasi tertentu.
- Independensi ada 4 jenis :
A. Independensi sikap mental
B. Independensi Penampilan
C. Independensi praktisi
D. Independensi profesi
- Yang lebih penting dari sudut pandang public yaitu independensi sikap mental, yang
dimana seorang akuntan public harus objektif dan tidak memihak dalam
menyatakan pendapatnya.
12. Sebut dan jelaskan jenis penentuan tingkat materialitas ? Uraikan langkahnya !
a. Jumlahnya tidak material.
Jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi cenderung tidak
mempengaruhi keputusan pemakai laporan, salah saji tersebut dianggap tidak
material. Dalam hal ini pendapat wajar tanpa pengecualian dapat diberikan.
b. Jumlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan.
Tingkat materialitas kedua terjadi jika salah saji di dalam laporan keuangan dapat
mempengaruhi keputusan pemakai, tetapi keseluruhan laporan keuangan tersebut
tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna. Untuk memastikan materialitas jika
terdapat kondisi yang menghendaki adanya penyimpangan dari laporan wajar tanpa
pengecualian, auditor harus mengevaluasi segala pengaruhnya terhadap laporan
keuangan.
c. Jumlah sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan diragukan.
Tingkat materialitas tertinggi terjadi jika para pemakai dapat membuat keputusan
yang salah jika mereka mengandalkan laporan keuangan secara keseluruhan.
13. Apakah yang menjadi pegangan seorang akuntan ( auditor ) dalam menilai mutu
perkerjaannya? Ada berapa macam norma ? Sebutkan !
- Yang menjadi pegangan seorang akuntan yaitu Profesionalisme pengabdian
terhadap profesi. Dedikasi profesional dengan menggunakan pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki dan tetap melaksanakan profesinya meskipun imbalan
ekstrinsiknya berkurang.
3|NIA
- Norma akuntan :
a. Norma pemeriksaan dan penilaian
b. Norma pelaporan
15. Setujukah saudara dengan pendapat yang menyatakan bahwa keberhasilan suatu
audit dapat diukur dengan banyaknya temuan? Jelaskan alasan saudara !
4|NIA
18. Jelaskan tanggung jawab auditor dan manajemen terhadap laporan keuangan?
Apakah auditor yang melaksanakan audit dengan memenuhi semua standar dapat
memberikan keyakinan mutlak bahwa laporan keuangan adalah benar?
- Tanggung jawab auditor
Auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit.
Pekerjaan auditor ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan yang memadai
apakah laporan keuangan klien yang diaudit diaudit bebas dari salah saji material.
- Tanggung jawab manajemen
Manajemen memiliki tanggungjawab terhadap laporan keuangan dan pengendalian
internal. Di dalam The Sarbanes-Oxley Act tanggung jawab tersebut semakin
diperketat. Salah satunya adalah kewajiban terhadap CEO dan CFO perusahaan
publik untuk memberikan statement (pernyataan) tentang tanggung jawabnya
terhadap laporan keuangan tersebut baik untuk laporan berkala maupun laporan
tahunan yang dikirimkan kepada SEC (Bapepam di Indonesia).
1. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang mempunyai keahlian
dan pelatihan teknis yang memadai sebagai auditor.
2. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi.
5|NIA
b. Tak hanya memperhatikan standar auditing saja, pemahaman yang memadai atas
pengendalin intern sangat dibutuhkan untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat
- Standar Pelaporan
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
6|NIA