Anda di halaman 1dari 2

VULNUS LASERATUM

No Dokumen : 118/UKP/I/SOP/2018

SOP No. Revisi : 00


Tgl. Terbit : 21/1/2018
Halaman : 1/2
UPT
Puskesmas SUPARDI,SKM
NIP.197507041998031005
Kelapa Kampit

1. Pengertian Vulnus Laseratum adalah luka yang disebabkan karena persentuhan


dengan benda tumpul dengan kekuatan yang mampu merobek seluruh
lapisan kulit dan jaringan dibawahnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penarapan langkah-langkah untuk meningkatkan
pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana terhadap kasus vulnus
laseratum
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM- KK/ I/ 2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Klinis pada UPT
Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Hal 255
6. Prosedur 1. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan berdasarkan
kapan waktu terjadinya, benda penyebab, mekanisme trauma.
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
- Bentuk garis luka tidak teratur dan tepi luka tidak rata
- Bila ditautkan tidak dapat rapat ( karena sebagian besar hancur)
- Tebing luka tidak rata serta terdapat jembatan jaringan
- Di sekitar garis batas luka ditemukan memar
- Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan
Tulang
1. Dokter menegakkan diagnosa
2. Dokter menyusun rencana layanan medis berupa rawat jalan, rawat
inap, atau rujuk
Kriteria Rujukan
- Jika terjadi ancaman kecacatan seperti ruptur tendon, ruptur arteri,
amputasi, ruptu persyarafan dan fraktur
3. Dokter menetapkan tindakan menuliskan resep sesuai indikasi
kebutuhan medis pasien diantaranya :
Vulnus Laceratum
(Tanpa adanya ancamamn kecacatan)
- Wound toilet
- Debridement dan hecting
- Imunisasi aktif/ pasif dengan ATS dan TT atas indikasi
- Antibiotic selama 3-5 hari
- Analgetik
- Kontrol luka tiap 2 hari
(Dengan ancaman kecacatan seperti ruptur tendon, ruptur arteri ,
amputasi, ruptur persyarafan, fraktur)
- Wound toilet
- Debridement dan hecting
- Imunisasi aktif/ pasif dengan ATS dan TT atas indikasi
- Antibiotik selama 3-5 hari
- Analgetik
- Konsul dengan dokter bedah/ ortopedi
4. Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga (antara lain :
mengenai pola makan dan tindakan pencegahan lainnya).
5. Dokter mengisi form rujukan bila diperlukan rujuk
6. Secara berkesinambungan, dokter mencatat tanggal pemeriksaan,
anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnose/kode ICD 10, rencana layanan
medis, pengobatan dan edukasi yang diberikan
7. Dokter mencegah terjadinya pengulangan yang tidak perlu dengan
memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah diberikan.
8. Dokter memberikan paraf dan nama jelas di rekam medis
9. Dokter memberikan resep dan mempersilahkan pasien menuju apotek
untuk mengambil obat.

8.Diagram Alir

Pasien Anamnesis
datang

Pemeriksaaan fisik

Diagnosa

Tatalaksana
1.Farmaokologis
2. Non farmakologis
3. rujuk

Pencatatan dibuku
register

9.Unit Terkait 10. UGD

10.Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku

Anda mungkin juga menyukai