SK Kebijakan Akses Dan Kontinuitas Pasien
SK Kebijakan Akses Dan Kontinuitas Pasien
SERANG
KEPUTUSAN DIREKTUR RSKURNIA SERANG
NOMOR : /SK-DIR/RSKS/III/2017
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Kurnia Serang
kepada masyarakat, maka diperlukan kebijakan akses dan kontinuitas pelayanan
pasien yang bermutu dan memadai baik dari segikualitas maupun kuantitas.
b. bahwa sehubungan dengan butir a. di atas perlu diatur kebijakan Direktur Rumah
Sakit Kurnia Serang sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan ini.
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063).
2. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431).
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3 Surat Keputasan Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Nomor : YM.02.03.3.5.2626
tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana Kesehatan Lainnya
4 Permenkes Republik Indonesia Nomor : 159 / Menkes / Per / II / 1988 tentang
Rumah Sakit, Pasal 26 mengatur tentang Akreditasi Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
RS KURNIA SERANG | Jln. Raya Cilegon Km.8 Kramatwatu Serang - Banten 42161
Telp. 0254-232648 Fax. 0254-8235050
E-mail : info@rskurnia.co.id
RUMAH SAKIT KURNIA
SERANG
Ditetapkan di : Serang
Pada Tanggal : 31 Maret 2017
RS KURNIA SERANG | Jln. Raya Cilegon Km.8 Kramatwatu Serang - Banten 42161
Telp. 0254-232648 Fax. 0254-8235050
E-mail : info@rskurnia.co.id
RUMAH SAKIT KURNIA
SERANG
Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Kurnia Serang
Nomor : /SK-DIR/RSKS/III/2017
Skrining :
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar Rumah Sakit.
2. Ditentukan kebutuhan pasien sesuai misi dan sumber daya rumah sakit.
3. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien.
4. Pasien diterima, dipindahkan/transfer atau dirujuk setelah melengkapi hasil tes diagnostik.
5. Adanya standar skrining dan test diagnostik sebelum menerima pasien.
6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum ada hasil test dibutuhkan.
7. Penerimaan pasien untuk pelayanan sesuai kebutuhan berdasarkan atas skrining untuk memutuskan
pasien sesuai kebutuhannya ( preventif, kuratif, paliatif dan rehabilitatif ).
8. Proses pendaftaran pasien rawat jalan admisi pasien rawat inap dilaksanakan sesuai prosedur.
9. Pada proses admisi, pasien dan keluarganya mendapat penjelasan tentang pelayanan yang ditawarkan,
hasil yang diharapkan, dan perkiraan biaya dari pelayanan tersebut dan dicatat dalam rekam medis pasien.
10. Petugas Front Office melakukan administrasi pasien rawat jalan dan admisi pasien rawat inap baik dari IGD
atau Poliklinik.
11. Setiap pasien yang berobat membawa tanda pengenal atau kartu jaminan untuk proses pendaftaran.
12. Pasien tanpa penanggungjawabdan identitas dilayani sesuai prosedur dan berkordinasi dengan Dinas
Sosial.
13. Pasien di observasi di Instalasi Gawat Darurat sampai kondisi pasien stabil untuk masuk keruang rawat
inap atau dirujuk.
14. Jika tempat tidur penuh, pasien dengan kondisi tidak stabil akan di observasi di Instalasi Gawat Darurat
sampai tempat tidur ada.
15. Assesmen awal dilakukan di Instalasi Gawat Darurat oleh dokter jaga dan perawat terlatih.
16. Informasi / penjelasan kepada pasien dilakukan oleh tenaga medis dan di catatat di formulir edukasi.
Triase :
17. Pasien yang membutuhkan pelayanan darurat, mendesak atau segera diberikan prioritas untuk diidentifikasi
dengan proses triase berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.
18. Sistem triase yang dipakai yaitu ’’Australia Triage Scale’’.
RS KURNIA SERANG | Jln. Raya Cilegon Km.8 Kramatwatu Serang - Banten 42161
Telp. 0254-232648 Fax. 0254-8235050
E-mail : info@rskurnia.co.id
RUMAH SAKIT KURNIA
SERANG
Penundaan Pelayanan :
Informasi Pelayanan :
21. Pasien dan keluarganya diberikan informasi tentang hal – hal yang berkaitan dengan pelayanan yang
ditawarkan, hasil yang diharapkan dan perkiraan biaya dari pelayanan tersebut dan dicatat dalam Rekam
Medis pasien.
Identifikasi Hambatan :
22. Petugas mengidentifikasi hambatan dan mengurangi dampak dari hambatan yang ada pada pasien.
23. Staf RS Kurnia berusaha melayani pasien yang mengalami kendala fisik, bahasa dan dialek, budaya serta
penghalang lainnya yang membuat proses pemberian dan penerimaan layanan yang sulit, berusaha
mengidentifikasi kesulitan tersebut dan mengurangi dampak dan rintangan tersebut dalam memberikan
pelayanan.
Pasien IGD :
24. Pasien dari Instalasi Gawat Darurat di antar keruang perawatan oleh petugas Instalasi Gawat Darurat.
25. Pasien di transfer dengan tata cara yang tepat sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
26. Proses merujuk dan memulangkan pasien berdasarkan kebutuhan pasien untuk pelayanan berkelanjutan.
27. Pasien yang memerlukan pelayan lanjutan, harus mendapat penjelasan dengan bahasa yang mudah
dimengerti pasien dan keluarganya tentang instruksi : kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut,
bagaimana mendapat pelayanan yang mendesak, dan pelayanan bila diperlukan berkenaan dengan konsisi
pasien.
28. Pasien emergensi distabilkan dahulu sebelum ditransfer
29. Pasien yang dirujuk ketempat lain harus dipastikan tempatnya.
30. Pasien yang dirujuk dari Instalasi Gawat Darurat dengan gangguan airway, breathing, dan sirkulasi diantar
oleh perawat dan atau dokter.
31. Rumah Sakit Kurnia melakukan sinergi dengan menjalin kerjasama / hubungan bersifat formal maupun
informal dengan praktisi kesehatan, organisasi, dan individu penyedia layanan kesehatan di komunitas /
lingkungan yang kompeten, untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan pada waktu yang tepat.
32. Proses merujuk pasien berdasarkan kebutuhan pasien untuk pelayanan berkelanjutan dengan
mengikutserakan keluarga.
33. Jika semua tempat rujukan tidak tersedia/penuh keluarga diikutsertakan untuk menentukan pelayanan
selanjutnya.
34. Dalam merujuk pasien ditunjuk orang yang bertanggungjawab terhadap proses rujukan dan peralatan yang
dibutuhkan selama rujukan.
35. Rumah Sakit memastikan Rumah Sakit penerima dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien
yang akan dirujuk dan mempunyai kapasitas untuk menampung pasien tersebut.
36. Informasi kondisi klinis pasien atau resume klinis pasien dibawa ke rumah sakit bersama pasien.
RS KURNIA SERANG | Jln. Raya Cilegon Km.8 Kramatwatu Serang - Banten 42161
Telp. 0254-232648 Fax. 0254-8235050
E-mail : info@rskurnia.co.id
RUMAH SAKIT KURNIA
SERANG
37. Selama proses rujukan berlangsung kondisi pasien di monitor oleh petugas yang mempunyai kompetensi
sesuai dengan kondisi pasien.
38. Proses rujukan pasien didokumentasikan didalam rekam medis.
39. Jika hak kelas perawatan penuh, pasien bisa naik atau turun kelas sesuai kontrak kerjasama yang ada.
47. Rumah Sakit Kurnia tidak memfasilitasi pasien yang membutuhkan cuti perawatan.
Resume Medis :
50. Resume pasien pulang di buat oleh DPJP dengan lengkap sebelum pulang.
51. Apabila pasien pulang atas permintaan sendiri diluar jam kerja resume medis diisi paling lama 1 x 24 jam,
dan 2 x 24 jam bila hari libur.
52. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada pasien atau kepada praktisi kesehatan yang dituju dan
pasien tunai diberikan kepada pasien atau keluarga inti.
53. Rumah Sakit memberikan instruksi yang tepat dalam bentuk tertulis yang mudah dimengerti oleh pasien
dan keluarga.
54. Resume medis pasien rawat jalan adalah resume yang dibuat oleh DPJP, pada saat kondisi pasien saat ini,
dijaga dan dipantau oleh Bidang Sistem Information Technology melalui E. Medical Record memuat:
Diagnosis yang penting, alergi terhadap obat, medika mentosa yang sekarang, prosedur bedah yang lalu,
riwayat perawatan yang lalu. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam Rekam Medik.
RS KURNIA SERANG | Jln. Raya Cilegon Km.8 Kramatwatu Serang - Banten 42161
Telp. 0254-232648 Fax. 0254-8235050
E-mail : info@rskurnia.co.id
RUMAH SAKIT KURNIA
SERANG
Menolak Nasehat Medis :
55. Pasien atau keluarga yang menolak nasehat/tindakan medis menandatangani surat penolakan dan
menanggung segala resiko akibat yang diterjadi.
56. Rumah Sakit Kurnia perlu mengerti alasan pasien menolak nasehat medis sehingga dapat berkomunikasi
secara lebih baik dengan pasien dan keluarganya, dan apabila pasien mempunyai keluarga dokter, maka
untuk mengurangi resiko, RS Kurnia dapat memberi tahu dokter keluarga tersebut.
Transportasi / Ambulace :
57. Rumah Sakit Kurnia dapat membantu penyediaan dan pengaturan transportasi sesuai kondisi pasien,
mencakup kriteria akan jenis transportasi yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku untuk
memulangkan pasien.
58. Pelayanan transportasi disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit baik kualitas dan keamanan dan
dilengkapi peralatan dan obat – obatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
59. Dilakukan monitor terhadap kualitas keamanan transportasi termasuk proses menanggapi keluhan.
60. Transportasi ambulans hanya digunakan untuk merujuk pasien kepusat pelayanan lain.
61. Pemakaian ambulans diprioritaskan untuk pasien emergensi.
62. Pengadaan transportasi ambulans oleh pihak ketiga disesuaikan dengan kebutuhan Rumah Sakit.
RS KURNIA SERANG | Jln. Raya Cilegon Km.8 Kramatwatu Serang - Banten 42161
Telp. 0254-232648 Fax. 0254-8235050
E-mail : info@rskurnia.co.id