KELUARGA 3
Discovery Learning
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Dosen Pengampu :
Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS
Dr. Jamaludin, S.Kp., M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 3 PSIK 2016 Kelas A
Zhimhadha 11161040000003
Nadia Ikhwani P. 11161040000011
Vina Ayu Wardani 11161040000018
Rizkiyah Ayu 11161040000025
Namira Safitri 11161040000031
Tutty Alawiyah 11161040000034
Fitriyani Nursyifa 11161040000081
Akromul Ikhsan B. 11161040000082
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tingkatan keperawatan
keluarga
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peran perawat
keperawatan keluarga
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.3 Sasaran Keperawatan Keluarga
1. Keluarga sehat, memerlukan antisipasi terkait dengan siklus
perkembangan manusia dan tahapan tumbang, fokus pada promosi
kesehtab dan pencegahan penyakit
2. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehtan, yaitu keluarga
dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya
ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita tertentu, penyakit kronis
menular yang tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis,
penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu
(mental atau fisik)
3. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8
gr%) ataupun Kurang Energi kronik, keluarga dengan ibu hamil resiko
tinggi seperti pendarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita
dengan BGM, keluarga dengan neonatus BBLR, keluarga dengan usia
lanjut jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri
4. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
6
rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan
pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3. Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit
atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit
dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas
atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis,
perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat
dirumah atau keluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu
seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan
fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagainya, kegiatan
fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC,
dll.
5. Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita
(anggota keluarga) ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan
oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
7
yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak;
hubungan perkawinan; dll.
4. Level 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama
dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan individu
sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai interaksional
system, fokus intervensi: dinamika internal keluarga; struktur dan
fungsi keluarga; hubungan sub-sistem keluarga dengan lingkungan
luar.
8
diberikan dengan harapan keluarga nanti dan melakukan asuhan
langsung kepada anggota keluarga yang sakit.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visit
atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau
melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga. Perawat tidak
hanya melakukan kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari
kunjungan ini.
5. Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat pada perawat
maka hubungan perawat dan keluarga harus dibina dengan baik,
perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan
demikian, harus ada Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara
perawat dan keluarga.
6. Kolaborasi
Sebagai perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan
pelayan rumah sakit, puskesmas, dan anggota tim kesehatan yang lain
untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal. Kolaborasi
tidak hanya dialukakan sebagai perawat di rumah sakit tetapi juga
dikeluarga dan komunitaspun dapat dilakukan.
7. Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga dalam
menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal. Kendala yang sering dialami keluarga adalah keraguan
didalam menggunakan pelayanan kesehatan, masalah ekonomi, dan
sosial budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik,
maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan
kesehatan, misalnya sistem rujukan dan dana sehat.
8. Penemu kasus
9
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah
mengidentifikasi kesehtan secara dini (case finding), sehingga tidak
terjadi ledakan atau Kejadian Luar Biasa (KLB).
9. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan,
baik lingkungan rumah, linkungan masyarakat, dan lingkungan
sekitarnya agar dapa tercipta lingkungan yang sehat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara.
11
DAFTAR PUSTAKA
12