PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan hubungan
sosial.Keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat
oleh hubungan darah antara satu dengan lainnya.Dan dari dimensi darah dapat dibedakan
menjadi keluarga besar dan keluarga inti.Sedangkan dimensi hubungan sosial, keluarga
merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi
dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya, walaupun diantara mereka tidak
terdapat hubungan darah.
Pengertian secara psikologis, menurut Soelaeman, keluarga adalah sekumpulan orang
yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan
adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan
saling menyerahkan diri.
Bustaman menyatakan Keluarga adalah kelompok-kelompok orang yang dipersatukan
oleh ikatan-ikatan perakwinan darah atau adonpsi yang membantuk satu sama lain dan
berikatan dengan melalui peran-peran tersendiri sebagai anggota keluarga dan pertahanan
kebudayaan masyarakat yang berlaku dan menciptakan kebudayaan itu sendiri. keluarga
merupakan unit sosial terkecil yang meberikan pondasi primer bagi perkembangan anak. Jadi,
dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan keluarga merupakan kelompok sosial
terkecil yang dilikat dengan tali perkawinan yang terdiri atas ayah, ibu dan anak
Didalam suatu keluarga tidak jarang terjadi suatu perselisihan dan keributan antara satu
sama lain anggota keluarga. Hal itu dirasa cukup wajar terjadi dalam suatu
keluarga.Perbedaan pendapat, perselisihan sering pula terjadi dalam keluarga, karena dalam
sebuah keluarga terdapat beberapa kepala dengan pemikiran yang berbeda-
beda.Kaharmonisan dalam keluargapun sering terkoyak karena adanya sikap emosional
antara sesama anggota keluarga. Keharmonisan dalam keluarga akan tetap terjalin apabila
sesama anggota keluarga saling memahami, menghormati antara satu sama lain, namun jika
dalam keluarga tidak ada saling menghargai dan menghormati, akan berakibat perpecahan
dalam keluarga tersebut.
Di Indonesia tidak sedikit keluarga yang mengalami perpecahan.Perpecahan dalam
keluarga dapat terjadi baik antara sesama orang tua, orang tua dengan anak, anak dengan
anak.Perpecahan orang tua itu dapat berakibat pada perpisahan atau perceraian orang tua.
Dan dalam kenyataannya perceraian orang tua selalu berakibat pada anak-anaknya.Anak-
anak selalu menjadi korban atas perceraian orang tuanya.Akibat dari perceraian orang tua itu
ada anak yang bisa tetap bangkit dan merasa tidak dijadikan beban hidup atas perceraian
orang tuanya, namun tidak sedikit pula yang terpuruk atas perceraian orang tuanya.Anak
yang terpuruk akibat perceraian orang tua sering menjadi anak yang broken home.Selain itu,
secara prestasi, anak dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan dan tidak terpengaruh
dengan persoalan yang terjadi di tengah keluarganya. Sedangkan, akibat negative dari
perceraian orang tua tersebut anak bisa terjun ke hal-hal negative seperti seks bebas, narkoba,
minum-minuman keras dan lain sebagainya.dan secara prestasi belajar, anak tidak dapat
menunjukkan prestasi belajar yang membanggakan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikur :
a. Apa Pengertian Broken Home ?
b. Bagaimana Psikis anak yang broken home ?
c. Bagaimana dampak Broken Home pada Remaja dan Cara Mengatasinya?
d. bagaimana cara mengatasi anak broken home dengan konseling individu?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian broken home
b. Mengetahui psikis anak yang broken home
c. Mengetahui cara menyikapi anak yang broken home
d. Untuk mengetahui cara mengatasi anak broken home dengan konseling individu
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Keluarga sangatlah penting bagi perkembangan anak pada masa-masa yang mendatang,
baik secara psikologis maupun secara fisik.Selain itu keluarga juga sebagai tempat untuk
berlindung, dan memperoleh kasih sayang.Namun, bagaimana jika peran keluarga sebagai
pelindung, dan tempat memperoleh kasih sayang itu tidak berfungsi dengan sebagaimana
mestinya? Tanpa keluarga anak akan merasa sendiri, dan tidak ada tempat untuk berlindung.
Kemana mereka harus pergi jika tempat perlindungan saja mereka tidak punya?Apa mereka
harus mencari perlindungan dijalan.
B. SARAN
Anak adalah generasi penerus yang seharusnya di jaga dengan baik, oleh karena itu
orang tua harus menjaga anak-anak mereka sebagaimana mestinya peran orang tua. Dan
perceraian bukanlah jalan untuk menyelesaikan masalah. Perceraian adalah penerus masalah
selanjutnya. Orangtua harus memilih antara ego mereka masing-masing atau masa depan
anak mereka. Okarena itu orang tua harus mempertimbangkan segala sesuatu keputusan yang
dibuatnya agar tidak berdampak pada perceraian atau permasalahan dalam rumah tengga
mereka yang akhirnya berdampak pada perkembangan anak – anak mereka.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Yogawima.blogspot.com/dampak-broken-home/html
Hamdan bakran ad-dzaky, konseling&psikoterapi islam hlm 190
http://ainunwima.blogspot.com/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html