Memperlihatkan tata cara etika jamuan makan pada saat acara resmi/formal
Etika jamuan makan adalah Suatu cara/sikap tentang berperilaku sopan pada saat
menikmati hidangan makanan yang meliputi tindakan yang benar dan tepat sehingga akan
menimbulkan rasa percaya diri dan strata sosial yang tinggi dihadapan orang lain.
Tiap negara punya aturan berbeda untuk cara makan berdasarkan kebudayaan masing-masing.
Saat kita diundang menghadiri jamuan makan malam formal, sebagai tamu tentu harus mematuhi
aturan dasar di meja makan. Kalau tidak mengikuti aturan tata cara makan bisa dianggap tidak
sopan dan yang mematuhi akan mendapat apresiasi dan image yang baik.
Table manner dari negeri barat kini merupakan yang paling banyak dijadikan panutan dan
digunakan oleh negara lain. Cara dan etiket yang digunakan di setiap negara nampaknya
terbentuk dari tradisi yang terdapat di sebuah negara, misalnya Jepang sebagai negeri yang
hingga kini masih berpegang erat pada tradisi-tradisi mereka juga memiliki cara makan dan etika
tradisional sendiri ketika menyantap makanan di meja makan.
1. American Style
Jika ditanya apa yang membedakan table manner Eropean Style dan American Style yaitu
pada tata cara menyantap steak (hidangan) kedalam mulut. Cara ala Amerika biasanya daging
dipotong lebih dahulu baru disantap menggunakan sendok/garpu dengan tangan kanan. Cara
Eropa langsung dipotong dengan pisau di tangan kanan lalu memakan dengan garpu di tangan
kiri.
2. Japanese style
Makan ala tradisional Jepang mirip seperti yang ada di Indonesia yakni lesehan atau duduk
di lantai dengan meja makan rendah, sepatu dan kaos kaki harus dilepas ketika menginjak tatami
(alas lantai) dan duduk diatas batalan yang disediakan. Cara duduk yang formal untuk laki-laki
juga perempuan adalah dengan seiza (duduk bersimpuh), dalam situasi yang lebih casual atau
santai, laki-laki dapat duduk bersila dan perempuan duduk dengan kedua kaki di samping.
Tersedia handuk basah diatas meja untuk membersihkan tangan sebelum mulai makan,
menunggu semua makanan datang dan ungkapkan “itadakimasu” ducapkan sebelum mulai
makan bersama. “Itadakimasu” dulunya adalah sebuah persembahan/rasa terimakasih yang
dipanjatkan kepada Dewa, kata tersebut memiliki dua arti yakni menghargai/menghormati orang
yang terlibat dalam proses pembuatan makanan dan penghargaan untuk bahan baku makanan
seperti tumbuhan dan hewan.
Ketika makan menggunakan mangkuk kecil, tata cara yang benar adalah mengangkat
mangkuk tersebut mendekati mulut dan menyuap dengan sumpit sedikit demi sedikit.
Mengendus makanan, bersendawa dan mengecap saat mengunyah adalah sikap yang buruk di
meja makan. Setelah selesai makan, dianjurkan membereskan mangkuk, piring dan sumpit bekas
makan ketempat semula seperti saat sebelum mulai makan. Setelah itu ungkapkan
“gochisosama”, ungkapan yang diucapkan atas rasa terima kasih dan syukur akan makanan yang
telah dimakan, bukan hanya kepada yang memasak namun juga untuk bahan makanannya.
Sehabis makan di Jepang biasanya ada waktu tersendiri untuk minum minuman segar seperti
beer, manner ketika minum bersama di meja makan, ketika bersulang ungkapkan “kampai”
bersamaan sambil menempelkan gelas bersamaan di tengah-tengah barulah nikmati minuman
tersebut. begitulah table manner orang jepang,
3. Indonesian style
Negara Indonesia menganut table manner dari negeri barat yang kini merupakan yang paling
banyak dijadikan sebagai panutan dan digunakan oleh negara lain. Well, Merupakan hal yang
amat sulit untuk belajar tata cara makan secara instan. Tetapi berikut ada beberapa poin pokok
yang bisa diperhatikan:
- Atur posisi badan tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan meja makan, kedua kaki
berdampingan
- Tangan tidak diletakan diatas meja tapi diletakan diatas pangkuan atau disandarkan kursi
- Lengan bagian bawah (siku) tidak boleh disandarkan di meja, kedua belah siku tidak
dikembangkan
- Napkin/serbet makan di letakan diatas pangkuan selama makan, gunanya untuk menyeka bibir
dan jari tangan saja
- Pada waktu menyantap makanan mulut tidak menuju ke makanan tetapi makanan menuju ke
mulut
- Sewaktu makan tangan memegang pisau/garpu/sendok, lengan bagian atas dirapatkan kearah
badan
- Tips dasar ini bisa juga kita gunakan saat makan di restoran atau jamuan lainnya dan akan
membantu meningkatkan image kita saat bersama dengan klien/relasi atau keluarga. Remember,
good manners never go out of style!
2. Periode Makan
Jangan memulai makan terlebih dahulu sampai semua disajikan lengkap kepada
semua tamu. Tunggu aba – aba dari tuan rumah (HOST) untuk mempersilahkan
makan. Dan kemudian gunakanlah alat makan dengan baik dan benar.
Pergunakanlah alat makan dari susunan / bagian terluar terlebih dahulu.
Khusus untuk alat makan hidangan penutup / dessert akan dilakukan perubahan
tempat posisi alat makan oleh pramusaji atau akan dilakukan penambahan atau
pengurangan alat makan oleh pramusaji disesuaikan dengan menu hidangan
penutup/dessert.
Apabila pisau makan sedang tidak digunakan, maka posisi pisau makan harus
berada diatas piring dengan posisi pisau menghadap kedepan dan jangan menaruh
pisau diatas meja.
Ketika mengunyah makanan posisi mulut anda harus tertutup dan jangan
mengeluarkan bunyi dari mulut anda ketika menguyah makanan.
Jangan terlalu berlebihan ketika menguyah makanan
Jangan bermain dengan alat makan atau menunjuk dengan menggunakan alat
makan
Rasakan makanan terlebih dahulu sebelum menambahan lada atau garam yang
telah disediakan di meja anda.
Jangan berbicara terlalu keras dan berlebihan ketika sedang berbicara dengan
teman. Beri kesempatan kepada teman dalam berbicara.
Ketika mengunyah makanan, harap menutup mulut, berbicaralah ketika makanan
anda sudah tertelan.
Etika yang benar adalah ketika teman sedang mengunyah makanan, janganlah
menanyakan sesuatu kepadanya.
Apabila ada makanan yang harus anda keluarkan dari mulut ketika mengunyah,
pastikan gunakan serbet/tissue untuk menutupi makanan tersebut. Dan jauhkan
dari tempat segera.
Jika bibir atas harus anda bersihkan, bersihkanlah dengan yang wajar dan sopan.
Gelas white wine dan water goblet selayaknya dipegang pada tangkai gelas
Khusus gelas red wine, dipegang pada badan gelas
Gelas yang tidak ada tangkai gelasnya, bisa dipegang pada bagian tengah/badan
gelas dan gunakanlah tissue apabila memungkinkan.
contohnya: gelas thumber, gelas collin, gelas jus.
1. Perlu diingat, ketika akan memasukkan makanan anda kedalam mulut, pastikan anda
sudah menelan makanan sebelumnya. Apabila diperlukan bisa diimbangi dengan
meminum air.
2. Laki laki diharuskan berdiri terlebih dahulu apabila wanita akan meninggalkan meja
jamuan makan atau berpindah ketempat duduk pada saat jamuan makan formal.
Apabila memungkinkan, tariklah kursi wanita tersebut dan lakukanlah kembali ketika
wanita tersebut akan kembali ke meja jamuan makan.
3. Dilarang untuk make up diatas meja atau berkaca ketika jamuan makan berlangsung.
4. Apabila anda akan meninggalkan meja jamuan makan, ijinlah terlebih dahulu kepada
Host anda dan taruhlah serbet/napkin anda dengan lipatan segitga dan taruhlah
disebelah kiri meja didepan kursi anda.
5. Ucapkanlah permisi atau terima kasih ketika akan meninggalkan meja jamuan makan
atau datang kembali ke meja jamuan makan.
Apabila jamuan makan akan berakhir, jangan menaruh serbet/napkin anda diatas piring.
Taruhlah disamping kiri diatas meja anda/piring anda.
Hindari menaruh serbet/napkin anda diatas kursi atau tangan kursi ketika anda akan
meninggalkan acara jamuan makan.
Jangan meninggalkan napkin dalam lipatan yang berantakan. Lipatlah dalam keadaan
segitiga.
Dahulukan tuan rumah (host) anda untuk berdiri terlebih dahulu, pada saat acara jamuan
makan selesai.
Ketika tuan rumah (host) anda mengatakan kepada anda “ Maaf, menunya sangat
sederhana”, sebaiknya anda mengatakan tidak setuju. Katakanlah “Menu sangat
istimewa dan mewah”
Ketika anda menjadi tuan rumah “Host” jangan lupa ucapankanlah terima kasih atas
kehadiran semua tamu anda.
Apabila anda di jamu makan ditempat yang resmi/formal, hindarilah dari permintaan
untuk membungkus makanan tersebut dengan tujuan untuk dibawa pulang kerumah.
Apabila tuan rumah (host) menawarkan kepada anda untuk membawa/membungkus
makanan agar dibawa pulang, sebaiknya anda menolak halus permintaan itu dan
ucapkanlah “Terima kasih”.
Biasakan untuk bersalaman terlebih dahulu sebelum meninggalkan acara jamuan
makan.