Konsep usaha ESC ini dibandingkan dengan yang lain jauh berbeda karena
perusahaan ini menerapkan 2 sistem yaitu keanggotaan member dan non-member.
Perbedaan nya member diharuskan mendaftar dan membayar iuran perbulan
dengan harga yang telah ditetapkan perusahaan, sementara untuk non-member
hanya tinggal mendownload aplikasinya melalui Play Store dan mendaftar melalui
aplikasi tersebut.
Kebijakan pemerintah :
1. Kebijakan umum
Pelayanan transportasi harus selalu berorientasi pada mutu
keselamatan pasien
Dalam melaksanakan tugasnya setiap tugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja)
Setiap tugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika propesi, etiket dan di hormati hak
pasien
Penyediaan tenaga harus memacu kepada pola ketenagaan
Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin bulanan minimal 1 bulan sekali
Setiap bulan wajib membuat laporan
2. Kebijakan khusus
Mengikuti kegiatan pemantapan mutu internal dan eksternal
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas
wajib mengikuti pelatihan yang wajib di selenggarakan
Perawatan kendaraan ambulance Elf meliputi cek accu, kelengkapan
administrasi kendaraan (pajak), dan service rutin lainnya.
Waktu :
Jam pelayanan :
DIREKTUR
Rani Nurlatifah
Shinta kushardianti
KORDINATOR
Kepemimpinan
Visi :
Misi :
1. Membantu memperlancar perjalanan ambulance ketika dalam keadaan
darurat.
2. Mempelopori reaksi cepat tanggap terhadap ambulance untuk meningkatkan
rasa kemanusiaan.
3. Menjalin kerjasama dengan penyedia unit ambulance dan organisasi/lembaga
kemanusiaan.
4. Meningkatkan peran anggota untuk pengabdian masyarakat
5. Meningkatkan potensi ESC seluruh wilayah Indonesia.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi Emergency Safety Car adalah sebuah pola perilaku yang
terbentuk atas kesepakatan bersama dari seluruh anggota dan menjadi ciri khas
dalam setiap pelayanan. Budaya organisasi ESC tersebut terdiri dari tiga sub
budaya yaitu: