Komunitas Bintang

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTEK APLIKASI KOMUNITAS LANJUT I

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK W. PADA AGGREGATE DEWASA


DENGAN RISIKO PERILAKU MEROKOK
DI BANJAR GELAGAH LINGGAH, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN
BANGLI

Diajukan Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Aplikasi Keperawatan Komunitas I

Koordinator : Wiwin Wiarsih, MN

NI PUTU WIWIK OKTAVIANI

1306340370

PROGRAM MAGISTER PEMINATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

TAHUN 2014
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK W di DI BANJAR
GELAGAH LINGGAH, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI
Pengkajian

Data Umum

1. Nama Keluarga (KK) : Bapak W


2. Alamat dan Telpon : Di Banjar Gelagah Linggah, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli
3. Komposisi Keluarga

Hubungan
No Nama Gender TTL/Umur Pendidikan
dengan KK

Bapak E Laki-laki Bapak 54 tahun SD


1.
Ibu M Perempuan Istri 49 tahun SD
2.
An. D Laki-laki Anak 27 tahun SMA
3.
An. M Perempuan Anak 25 tahun SMA
4.
An.W Perempuan Anak 21 tahun SMA
5.
An.S Laki-laki Anak 14 tahun SD
6.

Genogram

54 th 49
th

27 th 4. Tipe Keluarga 14 th
25 th
(perookok) Nuclear family (keluarga 21anak
inti) terdiri dari ayah, ibu, dan t (sehat))
5. Suku (sehat) (sehat)
-
6. Agama
Agama yang dianut Bapak W yaitu Hindu
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga ini berasal Bapak W yang menjadi petani.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi terkadang dilakukan oleh Bapak W bersama keluarga biasanya jika ada
kegiatan di desa seperti perayaan 17 agustus.
I. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan remaja
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah memberikan tanggung jawab pada
remaja, memfokuskan hubungan perkawinan dan komunikasi yang efektif dengan
remaja.
11. Riwayat keluarga inti
Secara status kesehatan, Bapak W terkadang hanya mengalami pegal- pegal. Pegal-
pegal muncul disebabkan oleh keletihan sepulang dari sawah, tetapi bapak W tidak
pernah dirawat di RS. Ibu M, istri Bapak W beserta anak-anaknya tidak pernah dirwat
di rumah sakit.
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari keluarga Bapak W, orang tuanya tidak memiliki riwayat sakit. Sedangkan dari
keluarga Ibu M orang tuanya tidak memiliki riwayat sakit.
II. Lingkungan
13. Karakteristik rumah

Rumah BApak W dibangun pada lahan berukuran 120 m 2. Rumah ini terdiri dari
beberapa ruangan, yaitu ruang tamu, 5 ruang kamar tidur, toilet, ruang makan dan
dapur. Lingkungan di dalam rumah tampak rapih dan bersih. Halaman di depan rumah
tampak sedikit luas , jarak dengan tetangga kurang lebih 50m

14. Karakteristik tetangga & komunitas RW

Karakteristik tetangga sangat terbuka dan saling berinteraksi sehari-hari. Tetangga


banyak berasal dari Karangasem , dan Bangli. Hubungan keluarga Bapak W dengan
tetangga sekitar rumah sangat baik, dan saling membantu. Perasaan BApak W selama
tinggal di lingkungan rumahnya cukup nyaman. Fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di lingkungan sekitar rumah yaitu Perawat, Dokter dan Puskesmas.

15. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Bapak W sudah tinggal selama 80 tahun. Rumah yang ditempati merupakan
rumah pemberian dari Ayah Bapak W. Bapak W memiliki 4 buah motor yang
digunakan oleh 4 anaknya dan 1 mobil yang digunakan bapak W

16. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat


Bapak W sangat dekat dengan keempat anaknya, Bapak W lebih sering berinteraksi
dengan istrinya. Keluarga Bapak W jarang melakukan makan bersama di ruang tamu,
karena kedua anak bapak W sudah merantau di Denpasar sehingga keluarga bapak W
jarang bisa makan bersama .
III. Struktur keluarga
17. Pola komunikasi keluarga

Bapak W, ibu M dan keempat anaknya berkomunikasi dengan baik. Bapak W sering
mencurahkan hati dan selalu mencari pertimbangan maupun solusi jika ada masalah
dengan ibu M.

An. S sering menceritakan tentang sekolahnya kepada Bapak W. An. W lebih tertutup
dibandingkan dengan adiknya. An. W lebih sering berceritadengan kakaknya An.M
karena sama-sama tinggal di Denpasar bersama kakaknya . An. M tinggal bersama
adiknya An.W di denpasar, ia lebih sering bercerita dengan Ibu . An. D lebih dekat
dengan BApak W dan sering bercerita tenang calon istrinya.

18. Struktur kekuatan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga lebih sering diputuskan oleh Bapak W. Namun
pengambilan keputusan selalu dengan pertimbangan ibu M dan An.D mengingat usia
An.D yang sudah dewasa. Sumber penghasilan utama keluarga bapak W adalah hasil
panen dari bertani , selain itu An.D memiliki usaha ruko yang cukup besar di pasar ,
An. M dan An. W juga membantu perekonomian keluarga dengan menjadi pekerja
swasta di kota Denpasar , An. W selain bekerja juga kuliah di Kampus UNHI
Denpasar

19. Nilai dan norma budaya

Nilai dan norma keluarga ini didasarkaan pada agama dan kepercayaan yang dianut.
Keluarga tidak memaksakan kehendak, nilai dan norma harus dipatuhi anak secara
cepat, keluarga mencoba membimbing anak mengetahui nilai benar dan salah melalui
fenomena yang ada disekitar.
IV. Fungsi Keluarga
20. Fungsi afektif
Respon afekif pada anak ditunjukkan sama pada kedua anak namun berbeda anatara
Bapak W dan Ibu M. Keluarga memiliki hubungan yang sangat dekat khususnya Ibu
M dan keempat anaknya. Ibu M yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang
memiliki waktu lebih banyak dirumah menjadikan ia dekat dengan keempat anaknya.
Namun orang tua, Bapak W tetap memantau keadaan anak dan istrinya secara tidak
langsung melalui HP dengan berteman pada media soial masa kini, selain itu Bapak W
selalu rutin menelepon anak-anaknya utamanya An.M dan An.W yang kini sedang
dirantau

21. Fungsi sosialisasi


Keluarga berinteraksi aktif dengan tetangga dan sekitar. Bapak W aktif dengan paum
yang selalu diadakan oleh tokoh-tokoh adat , sedangkan Ibu M selalu aktif dalam
kegiatan PKK maupun ngayah di Pura , dan An.D ,An.M , An .W dan An..S selalu
aktif dengan keanggotaan STT .

V. Stres dan Koping Keluarga


22. Stressor jangka pendek
Saat pengkajian Bapak W mengatakan sejak dua hari lalu sedang tidak baik
hubungannya dengan An.D karena bapak W selesai menasehati An.W agar An. W
berhenti merokok
23. Stressor jangka panjang
-

24. Strategi koping yang digunakan


Strategi koping yang dilakukan An. W memilih keluar rumah dan berkumpul bersama
teman-teman.
25. Harapan Keluarga
Keluarga tetap sehat,tidak ada masalah dalam pergaulan yang timbul pada anak dan
harmonis.

A. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data

Keluarga : Bapak W
Tanggal Pengkajian : 4 Oktober 2018
No Tanda dan Gejala Masalah Keperawatan
1 Data Subjektif :
 An. D mengatakan “ saya merokok karna
Defisit pengetahuan pada keluarga
sudah kebiasaan saya dari SMA ,
bapak W
mungkin karna pergaulan juga, tapi kalau
tidak dapat merokok akan terasa ada yang
kurang.”
 An. D mengatakan “ menurut saya rokok
tidak akan membuat sakit walaupun
banyak berita yang berbahaya , tapi
sampai sekarang saya masih baik-baik
saja, saya sehari bisa menghabiskan satu
bugkus rokok.
 An. D mengatakan “ saya hanya bisa
mengurangi rokok dalam sehari karena
pacar saya yang memarahi saya , jadi jika
saya sedang jalan dengan pacar , saya
merokoknya bisa hanya 2-3 btang sehari
karna saya takt dimarahi pacar”
Data Objektif :
 An. D tampak perokok aktif , bibir
tampak hitam , tampak nikotin staining

Data Subjektif:

2  Bapak W mengatakan “ sejak dua hari lalu ia


Penurunan Koping Keluarga Bapak
diabaikan oleh putranya An.D setelah iya
W
mencoba menasehati agar An.D berhenti
merokok.

 Bapak W mengatakan “ saya hanya ingin


anak saya bisa berhenti merokok, saya
hawatir terhadap kesehatannya tetapi ia
menjadi marah dan menjadi ngambek dengan
saya.

Data Objektif :
 Selama pengkajian An.D sempat pulang
kerumah dan tidak menyapa Bapak W ,
hanya terlihat interaksi kepada Ibu M
2. Skoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1. Defisit Pengetahuan

Kriteria Bobot Skor Pembenaran


Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual. Karena pola
Risiko =1
aktual komunikasi antara Bapak W
Potensial =1
3/1 x 1= 1 dan anaknya An.D menjadi
kurang baik. An.D yang masih
belum sadar akan bahaya
merokok dapat membahayakan
kesehatannya

Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk


Sebagian =1
masalah untuk diubah sebagian An. D masih
Tidak dapat = 0
diubah : sebagian 1/2 x 2= 1 bersikukuh bahwa rokok tidak
dapat membahayakan
kesehatannya , namun jika
An.D keluar dengan pacar An.D
dapat mengurangi merokok dari
sebungkus sehari menjadi 2-3
batang sehari.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Masalah untuk dicegah pun
Cukup =2
untuk dicegah : rendah, karena tidak ada
rendah Rendah =1 kesadaran dari An.D untuk
1/3 x 1= 1/3
merubah kebiasaannya.
Me 1 Segera diatasi = 2 Masalah dapat diatasi jika An.D
nonjolnya masalah : Tidak segera diatasi = 1
dapat mengbah kebiasaan
Tidak dirasakan adanya
segera diatasi
merokok tersebut dengan cara
masalah = 0
2/2 x 1= 1 lebih banyak pendekatan
melalui pacar An.D agar
memberitahu dengan detail
terkait bahaya merokok untuk
kesehatan
Total 3 1/3

Diagnosa. 2 Penurunan koping keluarga

Kriteria Bobot Skor Pembenaran


Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual. Karena
Risiko =2
aktual sampai saat ini An.W tidak mau
Potensial =1
1/3 x 1= 1/3 menyapa bapak W
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk
Sebagian =1
masalah untuk diubah sebagian. Karena
Tidak dapat = 0
diubah : sebagian 1/2 x 2= 1 lingkungan pergaulan An. W

Potensi masalah 1 Tinggi =3 Masalah untuk dicegah pun


Cukup =2
untuk dicegah : tinggi, jika saja An.D mau
Rendah =1
cukup 2/3 x 1= 2/3 mendengarkan nasehat bapak W
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah dapat segera diatasi
Tidak segera diatasi = 1
masalah : tidak jika An. W dapat mengubah
Tidak dirasakan adanya
segera diatasi kebiasaan merokok karena
masalah = 0
1/2 x 1= 1 tujunnya untuk kesehatannya
Total 3
B. Rencana Intervensi Keperawatan

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Data Diagnosa Keperawatan NOC NIC

1  An. D mengatakan “ saya Defisit Pengetahuan Tentang 1. Klien dan keluarga menyatakan 1. Berikan penilaian tentang
merokok karna sudah (Spesifikasi) D.0111 pemahaman . tingkat pengetahuan klien
2. Klien dan kluarga mampu
kebiasaan saya dari Definisi : Ketiadaan atau melaksanakan prosedur yang 2. Gambarkan tanda dan gejala
SMA , mungkin karna kurangnya informasi kognitif dijelaskan secara benar yang muncul
pergaulan juga, tapi kalau yang berkaitan dengan topic 3. Klien dan keluarga mampu
tertentu. menjelaskan kembali apa yang 3. Identifikasi kemungkinan
tidak dapat merokok akan penyebab dengan cara yang
dijelaskan perawat atau tim
terasa ada yang kurang.” kesehtan lainnya tepat.
 An. D mengatakan “
menurut saya rokok tidak
akan membuat sakit
walaupun banyak berita
yang berbahaya , tapi
sampai sekarang saya
masih baik-baik saja, saya
sehari bisa menghabiskan
satu bugkus rokok.
 An. D mengatakan “ saya
hanya bisa mengurangi
rokok dalam sehari
karena pacar saya yang
memarahi saya , jadi jika
saya sedang jalan dengan
pacar , saya merokoknya
bisa hanya 2-3 batang
sehari karna saya takt
dimarahi pacar”
Data Objektif :
 An. D tampak perokok
aktif , bibir tampak hitam,
tampak nikotin staining

2 Data Subjektif:

 Bapak W mengatakan “
sejak dua hari lalu ia
diabaikan oleh putranya
An.D setelah iya mencoba
menasehati agar An.D
berhenti merokok.

 Bapak W mengatakan “
saya hanya ingin anak saya
bisa berhenti merokok, saya
hawatir terhadap
kesehatannya tetapi ia
menjadi marah dan menjadi
ngambek dengan saya.

Data Objektif :
 Selama pengkajian An.D
sempat pulang kerumah
dan tidak menyapa Bapak
W , hanya terlihat
interaksi kepada Ibu M

2 Data Subjektif: Penurunan koping keluarga 1. Klien dan keluarga tidak 1. Menyediakan infomasi
D.0097 mengalami penurunan koping penting, advokasi, dan
 Bapak W mengatakan “ keluarga. dukungn yang dibutuhkan .
sejak dua hari lalu ia
2. Hubungan pasien pemberi 2. Peningkatan koping
diabaikan oleh putranya Definisi : Ketidakadekuatan kesehatan adekuat membantu klien beradaptasi
An.D setelah iya mencoba atau ketidakefektifan dengan persepsi stressor,
menasehati agar An.D dukungan, rasa nyaman , 3. Kesehjateraan emosi pemberi perubahan atau ancaman
berhenti merokok. bantuan dan motivasi orang asuhan kesehatan keluarga. yang mengganggu
terdekat (anggota keluarga pemenuhan tutunan dan
 Bapak W mengatakan “ atau orang berarti ) yang 4. Koping keluarga meningkat peran hidup
saya hanya ingin anak saya dibutuhkan klien untuk
bisa berhenti merokok, saya
mengelola atau mengatasi 3. Dukungn emosi :
masalah kesehatannya memberikan penenangan ,
hawatir terhadap
penerimaan, dan dorongan
kesehatannya tetapi ia selama periode stress.
menjadi marah dan menjadi
ngambek dengan saya. 4. Promoi keterlibatan
keluarga : memfsilitasi
Data Objektif : partisipasi keluarga dalam
perawatan emosi fisik
 Selama pengkajian An.D
keluarga .
sempat pulang kerumah
dan tidak menyapa Bapak
W , hanya terlihat
interaksi kepada Ibu M

Anda mungkin juga menyukai