Anda di halaman 1dari 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
Studi Kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Agustina Anindita Nugrahastuti
NIM: 132114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
Studi Kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Agustina Anindita Nugrahastuti
NIM: 132114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman

Oleh:

Agustina Anindita Nugrahastuti

NIM: 132114010

Telah Disetujui oleh:

Pembimbing,

Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA Tanggal: 10 Juli 2017

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
(Studi Kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:


Agustina Anindita Nugrahastuti
NIM: 132114010

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal 21 Juli 2017
Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak.,CA. .........................

Sekretaris : Lisia Apriani, S.E.,M.Si.,QIA.,Ak.,CA. .........................

Anggota : Dr. FA Joko Siswanto, M.M.,Ak,.QIA.,CA .........................

Anggota : Nicko Kornelius Putra, S.E.,M.Sc ........................

Anggota : Aurelia Melinda Nisita, S.E.,M.Sc .......................

Yogyakarta, 31 Juli 2017


Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan

Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setiap kali kita jatuh.”

(Confusius)

“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”

(Lessing)

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini

Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan

(Yesaya 41:10)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Bapakku Martinus Cipto Budi S. dan Ibuku Veronica Rini Dewi N

Mbakku Cicilia Pramita Silta Cipta Dewi

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI


Yang bertandatangan dibawah ini,saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
“PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING”
(Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman)

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulisan lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan
ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2017


Yang membuat pernyataan,

Agustina Anindita Nugrahastuti

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Agustina Anindita Nugrahastuti

NIM : 132114010

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
(Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi di Sleman)

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Juli 2017

Yang membuat pernyataan,

Agustina Anindita Nugrahastuti

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis

2. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku Dosen pembimbing yang

telah membantu serta membimbing penulis dalam proses pengerjaan hingga

penyelesaian skripsi ini dan telah menginspirasi pemilihan tempat penelitian

serta judul skripsi.

3. Monica Kusumaningrum selaku pemilik UKM Susu Poang yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian di UKM Susu Poang miliknya

serta kerjasama selama penyusunan skripsi ini

4. Bapak dan Ibu yang banyak mendukung baik secara meteri maupun rohani

sehingga skripsi ini dapat selesai dan untuk mbak sisil yang memberikan

dorongan serta semangat.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Gregorius Bayu Seto Nugroho yang selalu memberi semangat, dukungan,

nasehat, bantuan dan selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi

ini.

6. Seluruh keluarga besar yang selalu memberi semangat, dukungan dan doa

7. Teman-teman akuntansi angkatan 2013 kelas A, terutama Laurencia Dina

Dwi Rahmawati dan Maria Sherly Anita . Teman-teman MPAT kelas D 2013

yang selalu memberikan dukungan, semangat, bantuan serta saling

mendoakan satu sama lain.

8. Mbak Sonya dan Mbak Anis yang telah memberi masukan dan mengajari

terkait judul skripsi saya.

9. Konco Kenthel Anna, Amel, Bertha, Sendy dan Yusi yang selalu memberi

kebahagiaan, motivasi dan semangat.

10. Semua pihak yang sudah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Agustina Anindita Nugrahastuti

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ...................vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI....................................................................................ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...........................................................................xi
ABSTRAK ...........................................................................................................xvi
ABSTRACT ....................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1


A. Latar Belakang Masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................4
D. Manfaat Penelitian .....................................................................4
E. Sistematika Penulisan.................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................7


A. Usaha Mikro, Kecil, Menengah ..................................................7
B. Akuntansi Biaya ..........................................................................9
C. Penghitungan Harga Pokok Produksi .......................................13
D. Elemen Biaya Produksi ............................................................15
E. Metode Pengumpulan Biaya Produksi ......................................16
F. Penentuan Biaya Produksi.........................................................18

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................20


A. Jenis Penelitian ..........................................................................20
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................20
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................20
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................21
E. Teknik Analisis Data .................................................................22

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................23


A. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................23
B Lokasi Perusahaan ......................................................................24
C Tujuan Perusahaan......................................................................24
D Struktur Organisasi Perusahaan .................................................24
E Tugas dan Kewajiban .................................................................24
F Proses Produksi ...........................................................................25
G Proses Pemasaran, Mitra Kerja dan Pelanggan ..........................28

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................29


A. Analisis Data .............................................................................29
B. Pembahasan ...............................................................................91

BAB VI PENUTUP ......................................................................................95


A. Kesimpulan................................................................................95
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................96
C. Saran ..........................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................98
Lampiran ............................................................................................................... 99

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Biaya Bahan Baku Susu untuk Semua Kemasan

per unit .............................................................................................30

Tabel 5.2 Kebutuhan Susu untuk Setiap Kemasan ..........................................30

Tabel 5.3 Biaya Bahan Baku per Kemasan ..................................................... 30

Tabel 5.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan Maret 2017 .......................... 31

Tabel 5.5 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Semua Kemasan Bulan

Maret 2017 ...................................................................................... 32

Tabel 5.6 Biaya Bahan Penolong untuk Semua Kemasan .............................. 33

Tabel 5.7 Biaya Overhead Pabrik untuk Semua Kemasan Bulan

Maret 2017 ...................................................................................... 34

Tabel 5.8 Penghitungan Harga Pokok Produksi untuk Semua Kemasan

per Cup atau per Plastik Menurut Perusahaan ................................ 35

Tabel 5.9 Produksi Susu Kemasan ................................................................. 36

Tabel 5.10 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup

Kecil Bulan Maret 2017 ................................................................ 38

Tabel 5.11 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup

Kecil Bulan Maret 2017 .................................................................. 40

Tabel 5.12 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Cup

Kecil Bulan Maret 2017 ................................................................. 41

Tabel 5.13 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup

Besar Bulan Maret 2017..................................................................43

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.14 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup

Besar bulan Maret 2017 .................................................................. 45

Tabel 5.15 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan

Cup Besar Bulan Maret 2017 .......................................................... 46

Tabel 5.16 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk kemasan Plastik

bulan Maret 2017 ........................................................................... 48

Tabel 5.17 Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik

Bulan Maret 2017 ........................................................................... 50

Tabel 5.18 Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan Plastik

Bulan Maret 2017 ........................................................................... 51

Tabel 5.19 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Cup Kecil

Bulan Maret 2017 ........................................................................... 52

Tabel 5.20 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Cup Besar

Bulan Maret 2017 ........................................................................... 52

Tabel 5.21 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Plastik

Bulan maret 2017 ........................................................................... 52

Tabel 5.22 Biaya Gas per Kemasan Bulan Maret 2017 .................................... 54

Tabel 5.23 Biaya Listrik per Kemasan Bulan Maret 2017 ................................ 55

Tabel 5.24 Biaya Sewa per Kemasan Bulan Maret 2017 .................................. 56

Tabel 5.25 Depresiasi Aset Tetap .....................................................................57

Tabel 5.26 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan

Cup Kecil Bulan Maret 2017 ........................................................... 59

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.27 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan

Cup Kecil Bulan Maret 2017 ........................................................... 59

Tabel 5.28 Biaya Bahan Penolong Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan

Cup Kecil Bulan Maret 2017 ........................................................... 60

Tabel 5.29 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan

Cup Besar Bulan Maret 2017 ........................................................... 61

Tabel 5.30 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan

Cup Besar Bulan Maret 2017 ........................................................... 62

Tabel 5.31 Biaya Bahan Penolong Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan

Cup Besar Bulan Maret 2017 ........................................................... 63

Tabel 5.32 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan

Plastik Bulan Maret 2017 ................................................................. 63

Tabel 5.33 Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Sirup untuk Kemasan

Plastik Bulan Maret 2017 ................................................................ 64

Tabel 5.34 Biaya Bahan Penolong Susu Tanpa Perasa untuk Kemasan

Plastik Bulan Maret 2017 ............................................................... 65

Tabel 5.35 Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Cup Kecil Bulan

Maret 2017 .................................................................................... 65

Tabel 5.36 Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Cup Besar Bulan

Maret 2017 ..................................................................................... 66

Tabel 5.37 Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Plastik Bulan

Maret 2017 .................................................................................... 67

Tabel 5.38 Biaya Non Produksi bulan Maret 2017 ......................................... 68

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.39 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder

untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 69

Tabel 5.40 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup

untuk Kemasan Cup Kecil Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 71

Tabel 5.41 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa

untuk Kemasan Cup Kecil Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 73

Tabel 5.42 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder

untuk Kemasan Cup Besar Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 75

Tabel 5.43 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup

untuk Kemasan Cup Besar Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 77

Tabel 5.44 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa

untuk Kemasan Cup Besar Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 79

Tabel 5.45 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder

untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 81

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.46 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup

untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 83

Tabel 5.47 Penghitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa

untuk Kemasan Plastik Menurut Metode Full Costing

Bulan Maret 2017 .......................................................................... 85

Tabel 5.48 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan

dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing

(Kemsan Cup Kecil) ....................................................................... 88

Tabel 5.49 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan

dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing

(Kemsan Cup Besar) ....................................................................... 89

Tabel 5.50 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan

dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing

(Kemsan Plastik) ............................................................................ 90

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SUSU POANG DENGAN


MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
Studi Kasus di Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi

Agustina Anindita Nugrahastuti


NIM : 132114010
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara perhitungan harga pokok produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan
dengan metode full costing.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah analisis
deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penghitungan harga


pokok produksi menurut perusahaan dengan metode full costing. Harga pokok
produksi untuk kemasan cup kecil dengan semua varians perasa adalah Rp 1.382.
sedangkan menurut metode full costing, peneliti membagi kemasan cup kecil
menjadi tiga varians perasa yaitu perasa powder Rp1.879, perasa sirup Rp1.863
dan tanpa perasa Rp1.692, Harga pokok produksi untuk kemasan cup besar
dengan semua varians rasa adalah Rp3.720. Sedangkan menurut metode full
costing, kemasan cup besar menjadi tiga varians perasa yaitu perasa powder
Rp4.080, perasa sirup Rp4.095 dan tanpa perasa Rp3.634, sedangkan harga pokok
produksi untuk kemasan cup plastik dengan semua varians perasa adalah Rp5.314.
Sedangkan menurut metode full costing, peneliti membagi kemasan plastik
menjadi tiga varians perasa yaitu perasa powder Rp8.750, perasa sirup Rp8.798
dan tanpa perasa Rp8.046. Hal ini dikarenakan bahan baku penolong yang
digunakan untuk ketiga varian perasa dan ketiga kemasan adalah berbeda serta
perusahaan belum memasukan biaya depresiasi, biaya sewa dan belum membagi
ketiga kemasan menjadi beberapa varians perasa.

Kata kunci: harga pokok produksi, full costing.

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

CALCULATION OF PRODUCTION COST POANG MILK USING FULL


COSTING METHOD
Case Study in Micro Business of Cow Milk Pasteurization

Agustina Anindita Nugrahastuti


NIM: 132114010
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017

The purpose of this study was to determine if there were differences between the
calculation of the production cost conducted by the company and the one using
full costing method.

It was a case-study type research. The data was collected using interviewing,
observing and documenting techniques and a descriptive-analysis technique was
applied to give answers to some problems.

The results of this study indicated that there were differences between the
company and the full costing method in calculating the production cost. The
production cost of small-cup packs with all flavor variants was Rp1,382.
Meanwhile using the full costing method, the researcher divided the small-cup
packs into three flavor variants, ie powder flavor Rp1,879, syrup flavor Rp1,863
and no flavor Rp1,692. The production cost of large-cup packs of all flavor
variants was Rp3,720. Meanwhile, according to the full costing method, the large-
cup packs having three flavor variants costed Rp4,080 for powder flavor, Rp4,095
for syrup flavor and Rp3,634 for no flavor. The production cost of the plastic cups
of all flavor variants was Rp5,314, while using the full costing method, the
researcher divided the plastic packs into three flavor variants, namely powder
flavor Rp8.750, syrup flavor Rp8,798 and no flavor Rp8.046. This was because
the supplementary raw materials used for the three flavor variants and the three
packs were different and the company had not included depreciation expenses,
rental fees and had not divided the three packs into several flavor variants.

Keywords: production cost, full costing.

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era modern ini semakin berkembangnya teknologi yang semakin

canggih, sehingga para pelaku bisnis semakin ketat dalam persaingan bisnis,

persaingan bisnis tersebut adalah persaingan produk maupun non produk

yang ditawarkan para pelaku bisnis. Di bidang produksi berarti pelaku bisnis

membuat produk atau barang dari bahan mentah menjadi jadi, sedangkan di

bidang non produksi pelaku bisnis menawarkan jasa. Pelaku bisnis itu sendiri

bisa dari perusahaan besar maupun perusahaan kecil, perusahaan kecil disebut

Usaha Kecil Menengah (UKM) atau sering disebut Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).

Tingkat pendidikan, pelatihan usaha, dan pengalaman manajerial

sebelumnya juga dapat mempengaruhi informasi akuntansi yang tercermin

dalam catatan-catatan akuntansi. Kurangnya tingkat pendidikan atau

kurangnya pelatihan pengelolaan usaha dapat mengakibatkan pelaku usaha

sulit untuk memajukan usahanya dikarenakan tidak dapat mengetahui

informasi keuangan secara tepat sehingga dalam pengambilan keputusan

menjadi tidak efektif dan terkendali. Sebagai kelompok usaha yang

cenderung dengan segala keterbatasan informasi maupun pemahaman yang

lemah dalam pengembangan usahanya, para pelaku usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM), idealnya memang membutuhkan peran pemerintah

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam mengupayakan peningkatan kemampuan untuk bersaing. Pada bulan

Maret tahun 2002 pemerintah mengeluarkan paket kebijakan untuk

memfokuskan pada empat hal yaitu : memberikan pelayanan dan kemudahan

bagi UMKM, melakukan restrukturisasi UMKM, membuka akses pelayanan

perbankan khusus untuk UMKM dan melakukan pembinaan sumber daya

manusia. Pemerintah perlu memperhatikan tentang kemampuan dari sisi apa

yang harus dikembangkan dari para pelaku kecil, sehingga pemerintah dapat

mengoptimalkan segala bentuk kekuatannya dalam membantu kemajuan

UMKM yang dinilai mampu menjadi bagian dari pembangunan ekonomi

bangsa dan negara (Ediraras, 2010). Disisi lain perlu adanya peran serta

pemerintah untuk membantu pelaku usaha mikro kecil menengah dalam

mengelola keuangan, baik pemasukan maupun pengeluarannya. Dengan

begitu pelaku UMKM dapat mengetahui keuntungan atau labanya.

Keuntungan yang maksimal merupakan tujuan dari UMKM. Semakin

berkembangnya perusahaan maka semakin kompleknya persaingan di pasar,

dengan begitu perusahaan dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam

melakukan kegiatan produksi.

Kegiatan produksi memerlukan pengorbanan sumber ekonomi berupa

berbagai jenis biaya untuk menghasilkan produk yang akan dipasarkan.

Biaya-biaya ini akan menjadi dasar dalam penentuan harga pokok produksi.

Elemen-elemen yang membentuk Harga Pokok Produksi dapat

dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni bahan baku langsung, tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Ketiga biaya tersebut harus dicatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan diklasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut.

Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui berapa

besarnya biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan

suatu produk yang disebut harga pokok produksi (Setiadi dkk, 2014)

Susu Poang adalah jenis produk susu kemasan yang di diolah melalui

proses pasteurisasi. Bahan baku produk ini diambil langsung dari para

peternak yang mengelola susu sapi, dimana sebelumnya para peternak ini

telah mendapat pendampingan dari beberapa dosen di Universitas Sanata

Dharma mulai dari cara pemerahan susu sampai cara penyimpanan susu,

sehingga susu sapi yang digunakan untuk mamproduksi susu poang ini sudah

terjamin kualitasnya. Dosen yang telah mendampingi para peternak ini yaitu

Bapak Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA (Dosen Akuntansi),

Bapak Rubiyatno (Dosen Manajemen), Bapak Yohanes Dwiatmaka, S.Si.,

M.Si. (Dosen Fakultas Farmasi). Berhubung kualitas dari bahan baku ini

terjamin, maka perlunya perhitungan harga pokok produksi yang sesuai

dengan kaidah akuntansi biaya, agar nantinya perusahaan dapat menentukan

harga jual yang sesuai dengan pengeluaran untuk biaya produksi.

Mengingat pentingnya perhitungan harga pokok produksi bagi kemajuan

perusahaan,oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan

judul “perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan Metode Full

Costing” dengan mengambil studi kasus pada Usaha Mikro Pasteurisasi Susu

Sapi di Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang diteliti

adalah apakah ada perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi susu

sapi poang dengan perhitungan harga pokok produksi menurut metode full

costing?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi susu sapi

poang dengan perhitungan menurut metode full costing

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Memberikan saran perhitungan harga pokok produksi yang lebih terinci

atau mencakup semua biaya-biaya, sehingga dapat memberikan manfaat

bagi pemilik untuk menentukan harga pokok penjualan dan keputusan

pemilik dalam mengambil langkah strategis perusahaan ke depannya.

b. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wacana ilmiah tentang

harga pokok produksi dan dapat menjadi koleksi kepustakaan yang dapat

berguna sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. Bagi ilmu akuntansi,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih luas

mengenai perhitungan harga pokok produksi di dalam usaha kecil

menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk pengembangan diri dan

sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama

perkuliahan ke dalam praktek yang sesungguhnya serta menambah

wawasan baru mengenai masalah yang diteliti.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi penjabaran tentang latar belakan penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini yang menyajikan beberapa kajian teori yang

mendasari penulisan masalah, yang nantinya akan dapat

dijadikan dasar untuk memecahkan rumusan masalah

perhitungan harga pokok produksi.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode yang digunakan peneliti antara

lain: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan

obyek penelitian , teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data.

Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri

dari sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, visi misi dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tujuan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, proses

produksi, serta proses pemasaran.

Bab V Analisis dan Pembahasan

Bab ini menyajikan analisis data yang dilakukan peneliti dimana

perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan dibandingkan

dengan perhitungan yang sesuai dengan kajian teori.

Bab VI Penutup

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran

yang diambil terkait dengan analisis dan pembahasan mengenai

permasalahan yang ada.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1. Pengertian UMKM Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2008 pasal 1

ayat 1 sampai ayat 3, yaitu

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagimana diatur dalam Undang-Undang.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

senditi, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Asas dan Tujuan

a. Usaha Mikro Kecil Menengah berasaskan kekeluargaan, demokrasi

ekonomi, kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan dan

kesatuan ekonomi nasional

b. Usaha Mikro Kecil Menengah bertujuan menumbuhkan dan

mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian

nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

3. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, Menengah menurut Undang-Undang No 20

tahun 2008 Bab IV Pasal 6 ayat 1 sampai 3

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan banginan

tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanag dan

bangunan tempat usaha; atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

B. Akuntansi Biaya

Supriyono (2011:12), menyatakan bahwa akuntansi biaya adalah salah

satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan

merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya

dalam bentuk laporan biaya. Mulyadi (2010:7), menyatakan bahwa akuntansi

biaya adalah proses pencatatatn, penggolongan, peringkasan, dan penyajian

biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,

serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.

Mulyadi (2010:8) menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi

atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari definisi diatas,

dapat disimpulkan bahwa biaya dapat didefinisikan atau diartikan dalam dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

kategori, yaitu secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, definisi atau

pengertian biaya yaitu pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh

aktiva, sedangkan dalam arti luas, definisi atau pengertian biaya yaitu

pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam satuan uang yang

telah terjadi atau secara potensial akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.

Secara umum penggolongan biaya disesuaikan atas dasar tujuan yang hendak

dicapai dan kemudian biaya dikenal dengan konsep “different cost for

different purposes”. Menurut Mulyadi (2015:13), biaya dapat digolongkan

menurut:

1. Objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah gaji,

maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan gaji disebut “biaya

gaji”

2. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan terdapat tiga fungsi pokok:

a. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya

adalah biaya depresiasi mesin dan equipment; biaya bahan baku;

biaya bahan penolong; biaya gaji karyawan yang bekerja dalam

bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung

berhubungan dengan proses produksi. Menurut objek pengeluaran,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

b. Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan,

biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang

pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan

pemasaran, biaya contoh (sample)

c. Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran

produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian

keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat,

biaya pemeriksaan akuntan, biaya photocopy.

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan

menjadi dua golongan:

a. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-

satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu

yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan

terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

b. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi

tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah

diidentifikasi dengan produk tertentu.

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

Perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan atau

aktivitas dibagi menjadi:

a. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya: biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung.

b. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariable mengandung

unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada

volume produksi teretntu.

d. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar

volume kegiatan tertentu. Contoh: gaji manajer perusahaan.

5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

Atas dasat jangla waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua

yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

a. Pengeluaran modal (capital expenditure)

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari

satu periode akuntansi. Contoh dari pengeluaran modal adalah

pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, pengeluaran untuk riset

dan pengembangan suatu produk.

b. Pengeluaran pendapatan (Revenue expenditures)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai

manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Contoh pengeluaran pendapatan adalah biaya iklan dan biaya tenaga

kerja.

C. Penghitungan Harga Pokok Produksi

1. Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Iman (2013:57), harga pokok produksi adalah penjumlahan

seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam

pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.

2. Metode perhitungan Harga Pokok Produksi

Metode perhitungan harga pokok produksi suatu barang merupakan

tujuan pokok akuntansi biaya. Harga pokok produksi tersebut diperoleh

melalui pengumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan

barang tersebut.

Ada tiga metode perhitungan harga pokok produksi yaitu:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

a. Metode harga pokok sesungguhnya (actual cost)

Dalam metode ini perhitungan harga pokok produksi per unit

berdasarkan biaya bahan baku sesungguhnya, biaya tenaga kerja

langsung sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Metode perhitungan harga pokok produksi sesungguhnya biasanya

digunakan pada metode harga pokok proses yang menggunakan

pencatatan persediaan produk jadi dengan metode periodik.

b. Metode harga pokok normal (normal costing)

Pada metode ini, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung berdasarkan biaya sesungguhnya karena biaya tersebut

mudah untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan biaya overhead

pabrik menggunakan tarif pembebanan di muka. Metode ini biasanya

digunakan pada metode harga pokok pesanan (job-order costing)

yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan

metode perpetual.

c. Metode harga pokok standar (standard costing)

Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga

pokok produk per unit dengan menggunakan standar tertentu,

sehingga harga pokok produk per unit bukan harga pokok

sesungguhnya, tetapi harga pokok yang seharusnya. Metode harga

pokok standar ini biasanya digunakan pada perusahaan yang

memproduksi secara massa dan menggunakan pencatatan penelitian

produk jadi dengan metode perpetual.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

D. Elemen Biaya Produksi

Menurut Agus Purwaji, Wibowo, Sabarudin Muslim(2016:15), biaya

produksi adalah biaya yang terkait dengan fungsi produksi, yaitu biaya yang

timbul dalam pengolahan bahan menjadi produk jadi sampai akhirnya produk

tersebut siap untuk dijual. Biaya produksi memiliki tiga elemen, yaitu biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah biaya dari suatu komponen yang digunakan

dalam proses produksi, yang mana pemakaiannya dapat ditelusuri atau

diidentifikasi dan merupakan bagian integral dari suatu produk tertentu.

Contohnya yaitu kain pada perusahaan garmen, karet pada perusahaan

ban, dan bijih besi pada perusahaan baja.

2. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya atau pengorbanan

sumber daya atas kinerja karyawan bagian produksi yang manfaatnya

dapat ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya, serta dapat dibebankan

secara layak ke dalam suatu produk. Contohnya yaitu karyawan jahit dan

obras kain pada perusahaan garmen, karyawan potong dan serut kayu

pada perusahaan mebel.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri

atau diidentifikasi secara langsung pada suatu produk. Biaya tersebut

antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

a) Biaya bahan penolong adalah biaya dari komponen yang digunakan

dalam proses produksi tetapi nilainya relatif kecil dan tidak dapat

ditelusuri atau diidentifikasi secara langsung pada suatu produk.

Contohnya yaitu kancing dan benang pada perusahaan garmen, lem

dan paku pada perusahaan sepatu.

b) Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya atau pengorbanan

sumber daya atas kinerja karyawan bagian produksi yang tidak dapat

ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya atas produk-produk yang

dihasilkan perusahaan. Contohnya yaitu pengawas pabrik dan

direktur pabrik.

c) Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain biaya bahan

penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung yang terjadi di

bagian produksi, yang mana biaya ini tidak dapat ditelusuri atau

diidentifikasi jejaknya atas produk-produk yang dihasilkan

perusahaan. Contohnya yaitu penyusutan mesin pabrik, reparasi dan

pemeliharaan peralatan pabrik, listrik dan air pabrik.

E. Metode pengumpulan Biaya produksi

Pengumpulan biaya produksi sangat ditentukan berdasarkan proses

produksinya. Proses produksi dibagi menjadi dua metode :

a. Metode harga pokok pesanan (Job Order Costing Method)

Metode harga pokok pesanan biasanya digunakan oleh perusahaan-

perusahaan yang membuat produksinya berdasarkan pesanan, bentuk dan

kualitas produk dibuat sesuai dengan keinginan pemesan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

sehingga setiap produk memiliki sifat yang berbeda, produk dibuat

berdasarkan pemesanan dan bukan untuk memenuhi stok gudang

(Supriyono,2000: 36)

Karakteristik metode harga pokok pesanan

a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga

pokok produksinya secara individual.

b. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan

produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung

dan biaya produksi tidak langsung.

c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tidak langsung disebut

dengan istilah biaya overhead pabrik.

d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya

terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam

harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai

diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang

dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang

dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

b. Metode Harga Pokok Proses (Process Costing Method).

Pengumpulan harga pokok proses ditentukan oleh biaya yang

terbentuk dari kumpulan biaya produksi berdasarkan pada produksi

massa. Perusahaan yang berproduksi secara massa melaksanakan

pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan gudang. Dalam

metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan

kos produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut

dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode

tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode

yang bersangkutan (Mulyadi, 2015:17).

Karakteristik Metode Harga Pokok Proses

a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi

yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu

tertentu.

F. Penentuan Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2015:17), metode penentuan kos produk adalah cara

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua

pendekatan yaitu metode full costing dan variable costing.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

1. Full Costing Method

Metode full costing adalah metode penentuan kos produk yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi,

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku varibel maupun tetap.

Dengan dekimian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari

unsur biaya produksi berikut ini.

Biaya Bahan Baku Rp xx


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp xx +
Kos Produk Rp xx

2. Variable Costing Method

Variable Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke

dalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos

produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya

produksi berikut ini:

Biaya Bahan Baku Rp xx


Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp xx +
Biaya produksi variabel Rp xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Studi Kasus

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu suatu penelitian

terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan

yang diambil berdasarkan penelitian ini hanya berlaku terbatas bagi objek

yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara

panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat (Nurastuti,

2007: 130).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian akan dilakukan pada Unit Mikro Pasteurisasi Susu Sapi yang

beralamatkan di Jalan Kaliurang Km 17 Dusun Padukan Pakem

Binangun , Sleman.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April 2017

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian : Pemilik dan Pekerja

2. Objek Penelitian : Elemen- elemen biaya dan penentuan besarnya harga

pokok produk

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Data yang dikumpulkan melalui interaksi secara langsung dengan

pemilik perusahaan yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

guna memperoleh data yang diperlukan. Data yang akan dikumpulkan

adalah:

a. Sejarah singkat perusahaan

b. Struktur organisasi perusahaan

c. Proses produksi susu sapi

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara

mengamati langsung objek yang akan diteliti. Dalam observasi peneliti

melihat secara langsung keadaan lingkungan kerja, bahan yang

digunakan, pengolahan bahan baku, produktivitas tenaga kerja, peralatan

yang digunakan dalam memproduksi, bahan-bahan penolong yang

digunakan, dan lain-lain.

3. Dokumentasi

Data yang dibutuhkan sehubungan dengan teknik dokumentasi:

a. Gambaran umum perusahaan

b. Catatan biaya produksi bulan April 2017

c. Data perhitungan harga pokok produksi susu sapi.

d. Data lain yang relevan dengan penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

E. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah adalah:

1. Mendiskripsikan perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan

menjabarkan biaya-biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan

dalam suatu periode tertentu.

2. Menentukan prosedur penentuan harga pokok produksi menurut metode

full costing, dengan cara:

a. Mengumpulkan data produksi dalam periode tertentu dan

mengumpulkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead

pabrik periode tertentu untuk menyusun laporan produksi dan

menghitung produksi ekuivalen dalam rangka menghitung harga

pokok satuan.

b. Mendeskripsikan dan melakukan perhitungan harga pokok produksi

sesuai metode Full Costing:

Biaya Bahan Baku xxx


Biaya TKL xxx
Biaya Overhead Pabrik xxx+
Total Biaya Produksi xxx

c. Menghitung harga pokok satuan setiap elemen biaya, yaitu jumlah

elemen biaya tertentu dibagi produksi ekuivalen dari elemen biaya

tersebut.

3. Membandingkan perhitungan harga pokok produksi dari kajian teori

dengan prosedur dari Perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Susu Pasteurisasi Produk susu Poang adalah susu sapi segar dengan

proses pasteurisasi sehingga aman dan sehat untuk di konsumsi dari anak-

anak hingga orang dewasa. Apa sih pasteurisasi? Pasteurisasi adalah proses

pemanasan makanan yang bertujuan untuk membunuh organisme merugikan

seperti bakteri, protozoa, kapang dan khamir.

Susu Poang merupakan usaha mikro yang didirikan oleh mbak Monica

Kusumaningrum pada bulan Februari tahun 2015 yang berlokasi di Jalan

Kaliurang Km 17, Dusun Padukan Pakem Binangun, Sleman. Awal mula

usaha ini yaitu karena pemilik suka sekali dengan susu, disamping itu ibu dari

mbak monik adalah dosen peternakan yang memiliki binaan sapi dengan

kualitas susu yang baik namun peternak tidak memiliki sarana untuk

memproduksi, maka dari itu pemilik memiliki pemikiran untuk memproduksi

susu sapi dari peternak tersebut. Selain itu pemilik juga ingin membuka

lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan membantu peternak kecil dalam

menyalurkan hasil ternaknya dengan harga yang sebanding sehingga bisa

meningkatkan kualitas hidup peternak.

Usaha ini sudah berjalan selama 2 tahun. Banyak varians rasa yang

ditawarkan pada produk ini diantaranya rasa coklat, rasa greentea, rasa melon,

rasa vanila, rasa mocca, rasa strawberry, dan rasa plain.

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

B. Lokasi Perusahaan

1. Distributor berada di Perumahan candi gebang permai blok VI no 11

2. Produksi berada di Jalan Kaliurang Km 17 Dusun Padukan Pakem

Binangun.

C. Tujuan Perusahaan

a. Untuk menyejahterakan masyarakat dengan mengonsumsi susu

b. Memasarkan hasil susu dari peternak sapi agar meningkatkan kualitas

hidup peternak.

D. Struktur Organisasi perusahaan

Struktur organisasi Susu Poang cukup sederhana. Penanggung jawab dari

peternakan adalah Ibu Yuni Suranindyah. Kemudian Mbak Monic sebagai

pemilik dari Susu Poang. Untuk penanggungjawab bagian operasional mesin

di pegang oleh Mas Udin. Untuk penanggungjawab bagian packing di pegang

oleh Mas Dwi. Sedangkan untuk yang bertanggungjawab bagian racikan

bumbu adalah Mbak Puji. Selanjutnya untuk bagian pemasaran dipegang oleh

Mbak Monic kemudian yang mendistributor susu adalah Mas Samirin.

E. Tugas dan Kewajiban

1. Pemilik perusahaan

Bertugas untuk memasarkan susu poang kepada khalayak umum

sehingga khalayak umum dapat mengetahui susu siap minum ini. Selain

memasarkan produk ini, pemilik juga memiliki kewajiban untuk

melakukan pembukuan setiap ada transaksi dan mengecek susu yang siap

di jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Penanggungjawab mesin

Bertugas mensanitasi mesin, memasak susu di mesin, membersihkan

mesin sebelum dan sesudah digunakan untuk produksi serta mengemas

susu dalam bentuk cup dan plastik.

3. Penanggungjawab distribusi susu

Penanggungjawab bagian ini bertugas mendistribusikan susu ke toko-

toko, membantu mas udin dalam mengemas susu dan membersihkan

ruang susu.

4. Penanggungjawab bumbu

Setelah susu di masak dalam mesin, kemudian mbak puji memberikan

bumbu (essens dan sirup), kemudian mbak puji ini membantu mas udin

dan mas samirin dalam mengemas susu, setelah susu selesai di kemas,

maka mbak puji membersihkan peralatan pembuatan susu poang (panci).

5. Penanggungjawab packing

Bertugas mempacking susu, dan mengantar susu dari tempat produksi

(Dusun Padukan Pakem Binangun) ke perumahan candi gebang.

Selanjutnya untuk pelanggan yang ingin menjual kembali susu poang ini

maka dapat mengambil lebih dekat yaitu di perumahan candi gebang.

F. Proses Produksi

Pada bagian produksi setiap harinya memproduksi tiga kemasan susu.

Untuk kemasan susu yang berukuran 130 ml mampu memproduksi kurang

lebih 168 cup, untuk kemasan yang berukuran 350 ml mampu memproduksi

kurang lebih 173 cup, sedangkan untuk kemasan yang berukuran 500 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

mampu memproduksi kurang lebih 15 plastik. Total susu segar yang

dipasteurisasi setiap hari nya sebanyak 90 liter. Sehingga untuk memenuhi

permintaan pembuatan susu dengan kemasan cup dan plastik menggunakan

susu yang dibeli dari peternakan di kemiri. Jadwal produksi Susu Poang yaitu

setiap hari senin, selasa, rabu, jumat,dan sabtu dari pukul 08.00 - 16.00. Masa

expired selama lima hari dihitung setelah susu yang dikemas dengan cup dan

plastik siap didistribusikan sudah keluar dari pedingin.

1. Alat dan Bahan yang digunakan:

a. Alat

1) Kompor

2) Panci besar dan pengaduk

3) Mesin pasteurisasi

4) Gelas ukur

5) Mesin pres

6) Cup sealer dan plastik sealer

7) Kulkas untuk menyimpan susu

8) Freezer

b. Bahan

1) Susu segar

2) Gula pasir

3) Sirup untuk perasa

4) Essens untuk memberikan aroma

5) Cup dan Plastik untuk mengemas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

6) Bubuk coklat, dan greentea

2. Proses atau Tahapan produksi

a. Pengolahan susu

Susu sapi yang masih fresh selanjutnya disaring dan dimasak

pakai mesin selama kurang lebih 2 -3 jam.

b. Peracikan bumbu

Peracikan bumbu atau pemberian rasa adalah suatu tahapan

dimana susu yang sudah selesai dimasak diberi rasa. Setelah 90

liter selesai di masak maka langkah selanjutnya adalah membagi

90 liter susu ke dalam beberapa wadah untuk diberi rasa : 26

liter untuk rasa coklat, 15 liter untuk rasa greentea, 5 liter untuk

plain, 15 liter untuk rasa vanilla, 14 liter untuk rasa strawberry,

8 liter untuk rasa mocca dan 7 liter untuk rasa melon.

c. Pengepakan atau pengemasan susu

Susu yang telah diberi perasa selanjutnya dituang ke wadah

cup dan ke plastik. Untuk yang dikemas menggunakan wadah

cup maka susu langsung dituang di cup dan langsung di press

dengan cup sealer kemudian diberi sticker label dan sticker

expired, sedangkan untuk yang dikemas ke plastik, awalnya susu

di tuang ke plastik es kemudian di doubel menggunakan plastik

cover. Kemasan plastik yang telah di kemas menggunakan

plastik cover, maka langsung di press dengan mesin press

kemudian diberi sticker label dan sticker expired. Di packing


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

dalam wujud cup dan plastik. Untuk yang dipacking cup terbagi

menjadi dua kemasan yaitu cup kecil dengan ukuran 130 ml dan

cup besar dengan ukuran 350 ml. Sedangkan untuk yang

dipacking dengan plastik dikemas dengan ukuran 500 ml.

Pengepakan dan pengemasan ini membutuhkan waktu kurang

lebih 2 jam.

G. Proses Pemasaran, Mitra Kerja dan Pelanggan

1. Proses Pemasaran

Setelah produk selesai dikemas dan diberi label susu poang

selanjutnya disebar ke beberapa tempat yang sudah menjadi pelanggan

tetap dan beberapa diantaranya diletakkan di perumahan candi gebang

permai blok VI no 11 untuk diambil reseller dan dijual kembali untuk

keperluan mencari dana tambahan gereja, organisasi maupun pribadi.

2. Mitra Kerja

a) Peternakan Kemiri, Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Sleman

Yogyakarta.

b) Plaza Agung UGM

c) Warung Bunda depan UKDW

3. Pelanggan

Susu Poang memiliki pelanggan tetap yang mengambil susu untuk dijual

kembali. Beberapa ada yang menjualnya dikampus dan juga digereja.

Pelanggan tersebut yaitu mahasiswa USD dan UPN.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Pada bagian ini teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah adalah dengan melakukan deskripsi perhitungan biaya produksi pada

susu poang. Penulis menjabarkan secara rinci biaya produksi yang

dikeluarkan oleh perusahan beserta perhitungannya. Selanjutnya, peneliti

akan melakukan analisis terhadap penentuan harga pokok produksi Susu

Poang dengan menggunakan metode Full Costing.

1. Deskripsi Perhitungan Biaya Produksi menurut Perusahaan

a. Biaya Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan berupa susu segar dimana untuk

setiap satu kali produksi diperlukan sebanyak 90 liter susu. Biaya

yang dikeluarkan untuk membeli susu segar adalah Rp 6.300 per liter.

Dalam perusahaan ini terdapat berbagai varians rasa diantaranya

coklat, greentea, mocca, strawberry, vanila, melon dan plain.

Selain susu segar, bahan baku yang digunakan untuk membuat

susu kemasan yaitu gula. Gula yang dibutuhkan untuk 90 liter adalah

3 kg. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli gula pasir adalah Rp

15.000 per kg. Data biaya bahan baku yang dipergunakan oleh

tempat produksi susu poang dalam 1 kali produksi untuk semua

kemasan dapat diperhatikan pada tabel 5.1

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Tabel 5.1
Biaya Bahan Baku Susu untuk semua kemasan Per Unit
Harga Per satuan Jumlah Biaya
Jenis Biaya Kuantitas
(Rp) (Rp)
Susu 1.980 6.300 12.474.000
Gula 66 15.000 990.000
Total 13.464.000
Sumber : Tempat Pengelola Susu Poang

Tabel 5.2
Kebutuhan Susu untuk Setiap Kemasan
Unit di produksi
Ukuran Kebutuhan Kebutuhan
Kemasan (satu kali Hari
(ml) susu (ml) susu (liter)
produksi)
Cup Kecil 168 130 22 480.480 480,48
Cup Besar 173 350 22 1.332.100 1332,1
Plastik 15 500 22 165.000 165
Total 1.977.580 1977,58
Sumber: Tempat Pengelola Susu Poang

Jadi untuk menghitung biaya bahan baku per mili liter adalah Rp

13.464.000 : 1.977.580 ml = Rp 6,8083 per mili liter. Berhubung dalam

perusahaan ini terdapat tiga kemasan, maka penghitungan biaya bahan

baku tiap kemasan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3
Biaya Bahan Baku per Kemasan

Biaya Bahan Baku Biaya Bahan Baku


Kemasan Ukuran
per mili liter per kemasan

Cup Kecil 130 ml 6,8083 885,079


Cup Besar 350 ml 6,8083 2.382,91
Plastik 500 ml 6,8083 3.404,15
Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

b. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga Kerja yang melakukan proses produksi berjumlah tiga

orang. Dalam perusahaan ini tiap pegawai memiliki tanggung jawab

masing-masing yaitu penanggungjawab mesin, penanggungjawab

peracikan bumbu dan penanggungjawab packing/ pengemasan.

Biaya gaji yang dikeluarkan per bulan untuk tiap penanggungjawab

itu berbeda-beda, untuk penanggungjawab mesin per bulan sebesar

Rp 1.160.000, untuk penanggungjawab peracikan bumbu dalam

sebulan memperoleh gaji Rp 750.000, sedangkan penanggungjawab

packing/pengemasan dalam sebulan mendapat gaji Rp 800.000.

Biaya tenaga kerja langsung selama 1 bulan dapat dilihat pada tabel

5.4

Tabel 5.4
Biaya Tenaga Kerja Langsung bulan Maret 2017
Elemen Biaya Karyawan Gaji
Pj Mesin 1 orang Rp 1.160.000
Pj Peracikan Bumbu 1 orang Rp 750.000
Pj Pengemasan 1 orang Rp 800.000
Total Rp 2.710.000
Sumber: Tempat pengelola susu poang

Jadi untuk menghitung biaya tenaga kerja per mili liter adalah

Rp 2.710.000 : 1.977.580 ml = Rp 1,3704 per mili liter. Berhubung

dalam perusahaan ini terdapat tiga kemasan, maka perhitungan

biaya tenaga kerja tiap kemasan adalah sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Tabel 5.5
Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Semua Kemasan Bulan
Maret 2017

Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja


Kemasan Ukuran
Langsung per mili liter per kemasan

Cup Kecil 130 ml 1,3704 178,15


Cup Besar 350 ml 1,3704 479,64
Plastik 500 ml 1,3704 685,2
Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang

c. Biaya Overhead Pabrik

1. Biaya Gas

Untuk memproduksi susu memerlukan proses perebusan

susu untuk menghilangkan bakteri yang terkandung dalam susu,

selain itu proses perebusan juga diperlukan untuk mencampur

gula dan susu. Untuk proses perebusan perusahaan

menggunakan 8 tabung gas tiap bulannya. Biaya yang

dikeluarkan untuk 1 tabung gas adalah Rp 140.000, maka jika

dalam 1 bulan menggunakan 8 tabung gas biaya yang

dikeluarkan adalah 8 tabung gas x Rp 140.000 = Rp 1.120.000.

2. Biaya Listrik

Perusahaan memerlukan listrik untuk proses memasak susu,

yaitu untuk menghidupkan mesin pengaduk, proses pengepakan

susu seperti untuk menghidupkan 3 cupsealer. Selain itu listrik

juga diperlukan untuk menghidupkan 2 buah freezer, 1 buah

showcase , 2 pres plastik dan lampu di rumah produksi. Biaya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

listrik yang dikeluarkan tiap bulan adalah Rp 100.000 dengan

membayar tagihan di PLN.

3. Biaya Bahan Penolong

Selain bahan baku utama yaitu susu dan gula, perusahaan

juga menggunakan bahan tambahan seperti essens, sirup, bubuk

coklat, sticker,plastik gulung, cup, plastik es, plastik cover dan

sedotan. Penggunaan essens dalam 1,5 bulan membutuhkan 1

liter maka untuk 1 bulan membutuhkan 0,7 liter, untuk

penggunaan sirup dalam 5 hari produksi membutuhkan 1 botol

sedangkan untuk penggunaan bubuk coklat membutuhkan 3 box

(@180 gram) dalam 22 hari dan greentea dalam 22 hari

produksi membutuhkan 0,5 kg. Perhitungan biaya bahan

penolong dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6
Biaya Bahan Penolong untuk Semua Kemasan

Harga Perolehan Jumlah Biaya


Jenis Biaya Kuantitas
per satuan (Rp) (Rp)

Gas 8 140.000 1.120.000


Listrik 1 100.000 100.000
Essens 4,2 100.000 420.000
Sirup 17,6 19.000 334.400
Cup kecil 3.696 200.000/ 2000 cup 369.600
Sticker cup 7.502 3400/ 54 bulatan 472.326
Sedotan kecil 3.696 6 13.306
Sticker exp 7.832 1000/ 200 cup 39.160
Plastik sealer 3.696 216.000/ 3.000 266.112
Cup besar 3.806 700.000/ 4.000 cup 666.050
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Tabel 5.6 (Lanjutan)


Biaya Bahan Penolong untuk Semua Kemasan
50.000/ 1.000
Sedotan besar 3.806 190.300
sedotan
Plastik sealer 3.806 300.000/ 3.000 380.600
Plastik es 330 6.000/ 100 cup 19.800
Plastik cover 330 7.000/ 100 cup 23.100
Sticker 330 3.400/ 48 bulatan 23.374
Bubuk
0.45 650.000 292.500
Greentea
Bubuk Coklat 3 box 38.000 114.000
Total 4.844.628
Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang

Jadi untuk menghitung biaya tenaga kerja per mili liter

adalah Rp 4.844.628: 1.977.580 ml = Rp 2,4498 per mili liter.

Berhubung dalam perusahaan ini terdapat tiga kemasan,

maka perhitungan biaya tenaga kerja tiap kemasan adalah

sebagai berikut:

Tabel 5.7
Biaya Overhead Pabrik untuk Semua Kemasan Bulan
Maret 2017

Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja


Kemasan Ukuran
Langsung per mili liter per kemasan

Cup Kecil 130 ml 2,4498 318,47


Cup Besar 350 ml 2,4498 857,43
Plastik 500 ml 2,4498 1.224,90
Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang

Sebelumnya perusahaan sudah memiliki taksiran

perhitungan biaya produksi untuk setiap kemasan. Taksiran

biaya produksi untuk tiap kemasan menurut perusahaan dapat

dilihat pada tabel 5.8


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Tabel 5.8
Penghitungan Harga Pokok Produksi untuk Semua
Kemasan per Cup atau per Plastik Menurut Perusahaan
Biaya per cup Biaya per cup Biaya per plastik
Elemen Biaya ukuran 130 ml ukuran 350 ml ukuran 500 ml
(Rp) (Rp) (Rp)
Biaya Bahan
885,08 2.382,91 3.404,15
Baku
Tenaga Kerja
178,15 479,64 685,20
Langsung
Biaya Overhead
318,47 857,43 1.224,90
Pabrik
Biaya Produksi 1.382 3.720 5.314
Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang

2. Harga Pokok Produksi Susu Poang menurut metode Full Costing

a. Biaya Produksi

1) Biaya Bahan Baku

Dalam 1 kali proses produksi dibutuhkan sebanyak 90 liter

susu, dan 3 kg gula, tetapi dalam pelaksanaannya 90 liter susu

dan 3 kg gula ini dibagi menjadi 3 bagian. Kemasan cup kecil

dalam 1 kali proses produksi membutuhkan 21.84 liter susu

sehingga untuk produksi 22 hari memerlukan sebanyak 480.48

liter dan gula yang digunakan setiap 21.84 liter susu yaitu 0,72

kg. Dalam keadaan yang sesungguhnya varian rasa dibedakan

menjadi tiga yaitu susu perasa powder, susu perasa sirup dan

susu tanpa rasa. Susu perasa powder meliputi susu coklat dan

susu greentea. Susu perasa powder untuk kemasan cup kecil

memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena untuk setiap


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

penambahan bubuk coklat dan bubuk greentea dalam 10,14 liter

susu ditambahkan pula masing-masing 1 sdm gula pasir.

Tujuannya adalah untuk menetralkan rasa pahit pada bubuk

coklat dan bubuk greentea. Oleh karena itu dapat dipastikan

bahwa penggunaan gula pasir pada produksi susu perasa powder

untuk kemasan cup kecil lebih banyak. Berikut adalah tabel

produksi susu kemasan

Tabel 5.9
Produksi Susu Kemasan
Rasa cup kecil cup besar Plastik Perasa
Coklat 53 unit 49 unit 4 unit
Powder
Greentea 25 unit 31 unit 2 unit
Mocca 16 unit 16 unit 1 unit
Strawberry 35 unit 24 unit 2 unit
Sirup
Vanilla 22 unit 32 unit 2 unit
Melon 10 unit 12 unit 2 unit
Plain 7 unit 9 unit 2 unit Tanpa perasa
Jumlah 168 unit 173 unit 15 unit
Sumber: Tempat Pengelolaan Susu Poang

- Unit yang dihasilkan untuk rasa coklat dan greentea

dengan kemasan cup kecil ukuran 130 ml:

53 rasa coklat + 25 rasa greentea = 78 unit perasa powder

78 unit perasa powder x 130 ml = 10.140 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

10.140 ml : 1000 = 10,14 liter X 22 hari = 223,08 liter


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

- Kebutuhan gula

Cup kecil 161 unit x 130 ml = 20.93 liter

Cup besar 164 unit x 350 ml = 57,4 liter

Plastik 13 unit x 500 ml = 6,5 liter

84,83 liter

20.93 liter / 84.83 liter = 24%

- Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena

susu yang diperlukan untuk memproduksi susu

kemasan cup kecil ini adalah 24% dari 90 liter, maka:

24% x 3 kg = 0,72 kg

- Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup kecil adalah

168 unit, namun yang membutuhkan gula ada 161 unit

(78 unit untuk perasa powder dan 83 unit untuk perasa

sirup)

78/ 161 x 0.72 kg = 0.35 kg per hari

- Berhubung untuk kemasan cup kecil dengan perasa

powder membutuhkan tambahan 1 sdm untuk satu

rasa, maka dua rasa membutuhkan 2 sdm = 0,03 kg,

selain itu produksi susu kemasan ini dalam satu bulan ada

22 hari maka:

0,35+ 0,03 x 22 hari = 8,36 kg

Perhitungan biaya bahan baku susu perasa powder untuk

kemasan cup kecil disajikan pada tabel 5.10


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 5.10
Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan
Cup Kecil Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Per
Kuantitas Perolehan Diproduksi
Jenis Biaya (Rp) unit (Rp)
(Rp) (cup)
Biaya
(c)
(a) (b) (d) (e) =(c)/(d)
= (a)*(b)
Susu 223,08 6.300 1.405.404 1.716 819,00
Gula 8,36 15.000 125.400 1.716 73,08
Total 1.563.804
Biaya Bahan Baku per unit 892,08
Sumber : data diolah
Susu perasa sirup untuk kemasan cup kecil tidak memiliki

perbedaan penggunaan bahan baku karena dalam susu ini sudah

ada tambahan rasa manis dari perasa sirup. Bahan baku yang

dibutuhkan untuk susu perasa sirup ini yaitu susu sebanyak

10,79 liter dan gula 0,37 kg untuk satu kali proses produksi.

- Unit yang dihasilkan untuk rasa mocca, rasa strawberry,

rasa vanilla dan rasa melon dengan kemasan cup kecil

ukuran 130 ml:

Rasa mocca = 16 unit

Rasa Strawberry = 35 unit

Rasa Vanilla = 22 unit

Rasa Melon = 10 unit

83 unit

83 unit perasa powder x 130 ml = 10.790 ml


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

10.140 ml : 1000 = 10,79 liter X 22 hari = 237,38 liter

- Kebutuhan gula

Cup kecil 161 unit x 130 ml = 20.93 liter

Cup besar 164 unit x 350 ml = 57,4 liter

Plastik 13 unit x 500 ml = 6,5 liter

84,83 liter

20.93 liter / 84.83 liter = 24%

- Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena

susu yang diperlukan untuk memproduksi susu

kemasan cup kecil ini adalah 24% dari 90 liter, maka:

24% x 3 kg = 0,72 kg

- Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup kecil adalah

168 unit, namun yang membutuhkan gula ada 161 unit

(78 unit untuk perasa powder dan 83 unit untuk perasa

sirup)

83/ 161 x 0.72 kg = 0.37 kg per hari

- Kemasan cup kecil dengan perasa sirup tidak

membutuhkan tambahan gula selain itu produksi susu

kemasan ini dalam satu bulan ada 22 hari maka:

0,37x 22 hari = 8,14 kg

Data bahan baku susu perasa sirup untuk kemasan cup kecil

dapat diperhatikan pada tabel 5.11


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Tabel 5.11
Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup
Kecil Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Per
Kuantitas Perolehan Diproduksi
Jenis Biaya (Rp) unit (Rp)
(Rp) (cup)
Biaya
(c)
(a) (b) (d) (e)= (c)/(d)
= (a)*(b)
Susu 237,38 6.300 1.495.494 1.826 819,00
Gula 8,14 15.000 122.100 1.826 66,87
Total 1.617.594
Biaya Bahan Baku per unit 885,87
Sumber : data diolah

Sementara, susu yang tanpa rasa (plain) untuk kemasan

kecil juga memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena

setiap 0,91 liter susu tidak ada tambahan gula sama sekali.

- Unit yang dihasilkan untuk tanpa rasa dengan kemasan

cup kecil ukuran 130 ml:

7 unit tanpa perasa (plain) x130 ml = 910 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

910 ml : 1000 = 0,91 liter X 22 hari = 20,02 liter

Data bahan baku susu tanpa rasa (plain) untuk kemasan cup

kecil dapat diperhatikan pada tabel 5.12


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 5.12
Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk
kemasan cup kecil bulan Maret 2017
Harga Unit
Jenis Jumlah Biaya Per
Kuantitas Perolehan Diproduksi
Biaya Biaya (Rp) unit (Rp)
(Rp) (cup)
(a) (b) (c) =(a)*(b) (d) (e) = (c)/(d)
Susu 20,02 6.300 126.126 154 819,00
Total 126.126
Biaya Bahan Baku per unit 819,00
Sumber: data diolah

Untuk kemasan cup besar dalam 1 kali proses produksi

membutuhkan 60,55 liter susu sehingga untuk produksi 22 hari

memerlukan sebanyak 1.332 liter dan gula yang digunakan

setiap 60,55 liter susu yaitu 2,04 kg. Dalam keadaan yang

sesungguhnya varian rasa dibedakan menjadi tiga yaitu susu

perasa powder, susu perasa sirup dan susu tanpa rasa. Susu

perasa powder meliputi susu coklat dan susu greentea. Susu

perasa powder untuk kemasan cup besar memiliki perbedaan

penggunaan bahan baku karena untuk setiap penambahan bubuk

coklat dan bubuk greentea dalam 28 liter susu ditambahkan pula

masing-masing 2 sdm gula pasir. Tujuannya adalah untuk

menetralkan rasa pahit pada bubuk coklat dan bubuk greentea.

Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa penggunaan gula pasir

pada produksi susu perasa powder untuk kemasan cup besar

lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

- Unit yang dihasilkan untuk rasa coklat dan greentea

dengan kemasan cup besar ukuran 350 ml:

49 rasa coklat + 31 rasa greentea = 80 unit perasa powder

80 unit perasa powder x 350 ml = 28.000 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

28.000 ml : 1000 = 28 liter X 22 hari = 616 liter

- Kebutuhan gula

Cup kecil 161 unit x 130 ml = 20.93 liter

Cup besar 164 unit x 350 ml = 57,4 liter

Plastik 13 unit x 500 ml = 6,5 liter

84,83 liter

57,4 liter / 84.83 liter = 68%

- Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena

susu yang diperlukan untuk memproduksi susu

kemasan cup besar ini adalah 68% dari 90 liter, maka:

68% x 3 kg = 2,04 kg

- Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup besar adalah

173 unit, namun yang membutuhkan gula ada 164 unit

(80 unit untuk perasa powder dan 84 unit untuk perasa

sirup)

80/ 164 x 2,04 kg = 0.99 kg

- Berhubung untuk kemasan cup besar dengan perasa

powder membutuhkan tambahan 2 sdm untuk satu rasa,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

maka dua rasa membutuhkan 4 sdm = 0,06 kg, selain itu

produksi susu kemasan ini dalam satu bulan ada 22 hari

maka:

0,99+ 0,06 x 22 hari = 23,32 kg

Perhitungan biaya bahan baku susu perasa powder untuk

kemasan cup besar disajikan pada tabel 5.13

Tabel 5.13
Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan
Cup Besar Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Biaya Per
Jenis Kuantitas Perolehan Diproduksi
(Rp) unit (Rp)
Biaya (Rp) (cup)
(a) (b) (c) =(a)*(b) (d) (e) =(c)/(d)
Susu 616 6.300 3.880.800 1.760 2.205,00
Gula 23,32 15.000 349.800 1.760 198,75
4.230.600
Biaya Bahan Baku per
2.403,75
unit
Sumber: data diolah

Susu perasa sirup untuk kemasan cup besar tidak memiliki

perbedaan penggunaan bahan baku karena dalam susu ini sudah

ada tambahan rasa manis dari perasa sirup. Bahan baku yang

dibutuhkan untuk susu perasa sirup ini yaitu susu sebanyak 29,4

liter dan gula 1,04 kg untuk satu kali proses produksi.

- Unit yang dihasilkan untuk rasa mocca, rasa strawberry,

rasa vanilla dan rasa melon dengan kemasan cup besar

ukuran 350 ml:

Rasa mocca = 16 unit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Rasa Strawberry = 24 unit

Rasa Vanilla = 32 unit

Rasa Melon = 12 unit

84 unit

84 unit perasa powder x 350 ml = 29.400 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

29.400 ml : 1000 = 29,4 liter X 22 hari = 646,8 liter

- Kebutuhan gula

Cup kecil 161 unit x 130 ml = 20.93 liter

Cup besar 164 unit x 350 ml = 57,4 liter

Plastik 13 unit x 500 ml = 6,5 liter

84,83 liter

57,4 liter / 84.83 liter = 68%

- Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena

susu yang diperlukan untuk memproduksi susu

kemasan cup besar ini adalah 68% dari 90 liter, maka:

68% x 3 kg = 2,04 kg

- Susu kemasan yang dihasilkan untuk cup besar adalah

173 unit, namun yang membutuhkan gula ada 164 unit

(80 unit untuk perasa powder dan 84 unit untuk perasa

sirup)

84/ 164 x 2,04 kg = 1,04 kg


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

- Kemasan cup besar dengan perasa sirup tidak

membutuhkan tambahan gula selain itu produksi susu

kemasan ini dalam satu bulan ada 22 hari maka:

1,04 x 22 hari = 22,88 kg

Data bahan baku susu perasa sirup untuk kemasan cup kecil

dapat diperhatikan pada tabel 5.14

Tabel 5.14
Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup
Besar Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Per
Kuantitas Perolehan Diproduksi
Jenis Biaya (Rp) unit (Rp)
(Rp) (cup)
Biaya
(c)
(a) (b) (d) (e) =(c)/(d)
=(a)*(b)
Susu 646,8 6.300 4.074.840 1.848 2.205,00
Gula 22,88 15.000 343.200 1.848 185,71
Total 4.418.040
Biaya Bahan Baku per unit 2.390,71
Sumber: data diolah

Sementara, susu yang tanpa rasa (plain) untuk kemasan

besar juga memiliki perbedaan penggunaan bahan baku karena

setiap 3,15 liter susu tidak ada tambahan gula sama sekali.

- Unit yang dihasilkan untuk rasa coklat dan greentea

dengan kemasan cup kecil ukuran 350 ml:

9 unit tanpa perasa (plain) x 350 ml = 3.150 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

3.150 ml : 1000 = 3,15 liter X 22 hari = 69,3 liter


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Data bahan baku susu tanpa rasa (plain) untuk kemasan cup

kecil dapat diperhatikan pada tabel 5.15

Tabel 5.15
Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk
Kemasan Cup Besar Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Per
Jenis Kuantitas Perolehan Diproduksi
Biaya (Rp) unit (Rp)
Biaya (Rp) (cup)
(a) (b) (c) =(a)*(b) (d) (e) =(c)/(d)
Susu 69,3 6.300 436.590 198 2.205,00
Total 436.590
Biaya Bahan Baku per unit 2.205,00
Sumber: data diolah

Untuk kemasan plastik dalam 1 kali proses produksi

membutuhkan 7,5 liter susu sehingga untuk produksi 22 hari

memerlukan sebanyak 165 liter dan gula yang digunakan setiap

7.5 liter susu yaitu 0,24 kg. Dalam keadaan yang sesungguhnya

varian rasa dibedakan menjadi tiga yaitu susu perasa powder,

susu perasa sirup dan susu tanpa rasa. Susu perasa powder

meliputi susu coklat dan susu greentea. Susu perasa powder

untuk kemasan plastik memiliki perbedaan penggunaan bahan

baku karena untuk setiap penambahan bubuk coklat dan bubuk

greentea dalam 3 liter susu ditambahkan pula masing-masing

0,25 sdm gula pasir. Tujuannya adalah untuk menetralkan rasa

pahit pada bubuk coklat dan bubuk greentea. Oleh karena itu

dapat dipastikan bahwa penggunaan gula pasir pada produksi

susu perasa powder untuk kemasan cup besar lebih banyak.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

- Unit yang dihasilkan untuk rasa coklat dan greentea

dengan kemasan plastik ukuran 500 ml:

4 rasa coklat + 2 rasa greentea = 6 unit perasa powder

6 unit perasa powder x 500 ml = 3.000 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

3.000 ml : 1000 = 3 liter x 22 hari = 66 liter

- Kebutuhan gula

Cup kecil 161 unit x 130 ml = 20.93 liter

Cup besar 164 unit x 350 ml = 57,4 liter

Plastik 13 unit x 500 ml = 6,5 liter

84,83 liter

6.5 liter / 84.83 liter = 8%

- Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena

susu yang diperlukan untuk memproduksi susu

kemasan plastik ini adalah 8% dari 90 liter, maka:

8% x 3 kg = 0,24 kg

- Susu kemasan yang dihasilkan untuk kemasan plastik

adalah 15 unit, namun yang membutuhkan gula ada

13 unit (6 unit untuk perasa powder dan 7 unit untuk

perasa sirup)

6/13 x 0,24 kg = 0,11 kg

- Berhubung untuk kemasan plastik dengan perasa

powder membutuhkan tambahan 1/2 sdm untuk satu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

rasa, selain itu produksi susu kemasan ini dalam satu

bulan ada 22 hari maka:

0,11+ 0,1175 x 22 hari =2,59 kg

Perhitungan biaya bahan baku susu perasa powder untuk

kemasan plastik disajikan pada tabel 5.16

Tabel 5.16
Biaya Bahan Baku Susu Perasa Powder untuk Kemasan
Plastik Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Per
Jenis Kuantitas Perolehan Diproduksi
Biaya (Rp) unit (Rp)
Biaya (Rp) (cup)
(a) (b) (c) =(a)*(b) (d) (e) =(c)/(d)
Susu 66 6.300 415.800 132 3.150,00
Gula 2,59 15.000 38.775 132 293,75
Total 454.575
Biaya Bahan Baku per unit 3.443,75
Sumber: data diolah

Susu perasa sirup untuk kemasan plastik tidak memiliki

perbedaan penggunaan bahan baku karena dalam susu ini sudah

ada tambahan rasa manis dari perasa sirup. Bahan baku yang

dibutuhkan untuk susu perasa sirup ini yaitu susu sebanyak 3,5

liter dan gula 0,13 kg untuk satu kali proses produksi.

- Unit yang dihasilkan untuk rasa mocca, rasa strawberry,

rasa vanilla dan rasa melon dengan kemasan plastik

ukuran 500ml:

Rasa mocca = 1 unit

Rasa Strawberry = 2 unit

Rasa Vanilla = 2 unit


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Rasa Melon = 2 unit

7 unit

7 unit perasa sirup x 500 ml = 3.500 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

3.500 ml : 1000 = 3,5 liter x 22 hari = 77 liter

- Kebutuhan gula

Cup kecil 161 unit x 130 ml = 20.93 liter

Cup besar 164 unit x 350 ml = 57,4 liter

Plastik 13 unit x 500 ml = 6,5 liter

84,83 liter

6,5 liter / 84.83 liter = 8%

- Kebutuhan gula untuk 90 liter susu adalah 3 kg, karena

susu yang diperlukan untuk memproduksi susu

kemasan plastik ini adalah 8% dari 90 liter, maka:

8% x 3 kg = 0,24 kg

- Susu kemasan yang dihasilkan untuk kemasan plastik

adalah 15 unit, namun yang membutuhkan gula ada 13

unit (6 unit untuk perasa powder dan 7 unit untuk

perasa sirup)

7/ 13 x 0,24 kg = 0,13 kg

- Kemasan plastik dengan perasa sirup tidak

membutuhkan tambahan gula selain itu produksi susu

kemasan ini dalam satu bulan ada 22 hari maka:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

0,13x 22 hari = 2,86 kg

Data bahan baku susu perasa sirup untuk kemasan plastik dapat

diperhatikan pada tabel 5.17

Tabel 5.17
Biaya Bahan Baku Susu Perasa Sirup untuk Kemasan
Plastik Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Biaya Per
Jenis Kuantitas Perolehan Diproduksi
(Rp) unit (Rp)
Biaya (Rp) (cup)
(a) (b) (c) =(a)*(b) (d) (e) =(c)/(d)
Susu 77 6.300 485.100 154 3.150,00
Gula 2,86 15.000 42.900 154 278,57
Total 528.000
Biaya Bahan Baku per unit 3.428,57
Sumber: data diolah

Sementara, susu yang tanpa rasa (plain) untuk kemasan

plastik juga memiliki perbedaan penggunaan bahan baku

karena setiap 1 liter susu tidak ada tambahan gula sama sekali.

- Unit yang dihasilkan untuk tanpa rasa (plain) dengan

kemasan plastik dengan ukuran 500 ml

2 unit tanpa perasa (plain) x 500 ml = 1.000 ml

- Kebutuhan susu dari satuan mililiter ke satuan liter:

1.000 ml : 1000 = 1 liter x 22 hari = 22 liter

Data bahan baku susu tanpa rasa (plain) untuk kemasan plastik

dapat diperhatikan pada tabel 5.18


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 5.18
Biaya Bahan Baku Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk
Kemasan Plastik Bulan Maret 2017
Harga Unit
Jumlah Biaya Per
Jenis Kuantitas Perolehan Diproduksi
Biaya (Rp) unit (Rp)
Biaya (Rp) (cup)
(a) (b) (c) =(a)*(b) (d) (e) =(c)/(d)
Susu 22 6.300 138.600 44 3.150,00
Total 138.600
Biaya Bahan Baku per unit 3.150,00
Sumber: data diolah.

2) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Jumlah tenaga kerja langsung yang melakukan proses

produksi berjumlah empat orang. Gaji yang diberikan berupa

gaji pokok tetap dan tidak berpengaruh pada jumlah variable

unit yang diproduksi. Biaya gaji yang dikeluarkan per bulan

untuk tiap penanggungjawab itu berbeda-beda, untuk

penanggungjawab mesin per bulan sebesar Rp 1.160.000, untuk

penanggungjawab peracikan bumbu dalam sebulan memperoleh

gaji Rp 750.000, sedangkan penanggungjawab packing/

pengemasan dalam sebulan mendapat gaji Rp 800.000. Selain

tiga tanggungjawab yang berbeda, dalam perusahaan ini terdapat

tiga kemasan, dimana tiap kemasan membutuhkan susu segar

yang berbeda pula. Dengan demikian untuk tiga kemasan yang

berbeda, dapat kita akumulasikan sebagai berikut:

a) Kemasan cup kecil : 21.84 liter / 90 liter = 24%

b) Kemasan cup besar : 60.55 liter / 90 liter = 68%


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

c) Kemasan plastik : 7.5 liter / 90 liter = 8%

Biaya tenaga kerja langsung selama satu bulan dapat dilihat pada

tabel 5.19

Tabel 5.19
Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Cup Kecil
Bulan Maret 2017
Elemen biaya Kuantitas Gaji Biaya TKL
per kemasan
PJ Mesin 1 orang Rp1.160.000 Rp278.400
PJ Peracikan Bumbu 1 orang Rp 750.000 Rp180.000

PJ Pengemasan 1 orang Rp800.000 Rp192.000


Total Rp650.400
Sumber: data diolah

Tabel 5.20
Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Cup Besar
Bulan Maret 2017
Elemen biaya Kuantitas Gaji Biaya TKL
per kemasan
PJ Mesin 1 orang Rp1.160.000 Rp788.800
PJ Peracikan Bumbu 1 orang Rp 750.000 Rp510.000
PJ Pengemasan 1 orang Rp 800.000 Rp544.000
Total Rp1.842.800
Sumber: data diolah

Tabel 5.21
Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Kemasan Plastik
Bulan Maret 2017
Elemen biaya Kuantitas Gaji Biaya TKL
per kemasan
PJ Mesin 1 orang Rp1.160.000 Rp92.800
PJ Peracikan Bumbu 1 orang Rp750.000 Rp60.000
PJ Pengemasan 1 orang Rp800.000 Rp64.000
Total Rp216.800
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

3) Biaya Overhead Pabrik

a) Biaya Gas

Biaya gas yang dikeluarkan oleh pengusaha susu poang

berupa biaya yang ditetapkan di akhir, tetapi rata-rata

penggunaan tiap bulannya yaitu 8 tabung gas. Biaya yang

dikeluarkan untuk 8 tabung gas adalah Rp 1.120.000. Berhubung

terdapat tiga kemasan dalam produksi susu poang, maka dapat

diakumulasikan sebagai berikut:

1. Cup kecil : 21,84 liter susu x 22 hari = 480,48 liter

2. Cup besar : 60,55 liter susu x 22 hari = 1.332,10 liter

3. Plastik : 7,5 liter susu x 22 hari = 165,00 liter

1.977,58 liter

Perhitungan biaya gas per bulan untuk setiap kemasan:

1) Cup kecil : 480,48 liter/1.977,58 * 1.120.000 = Rp272.119

2) Cup besar: 1.332,10 liter/1.977,58* 1.120.000 = Rp 754.433

3) Plastik: 165,00 liter/ 1.977,58 * 1.120.000 = Rp 93.448


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 5.22
Biaya Gas per Kemasan Bulan Maret 2017

Susu Produksi Kebutuhan Biaya per


Kemasan
(liter) (hari) susu satu bulan bulan

Cup Kecil 21,84 22 480,48 272.119


Cup Besar 60,55 22 1332,1 754.433
Plastik 7,5 22 165 93.448
Jumlah 1.977,58 1.120.000
Sumber: data diolah

b) Biaya Listrik

Biaya listrik yang dikeluarkan oleh pengelola susu poang

berupa biaya yang ditetapkan diakhir karena tidak menggunakan

voucher listrik pra bayar dari PLN, melainkan menggunakan

tagihan yang dari PLN. Biaya yang dikeluarkan untuk

membayar tagihan tersebut adalah 100.000 per bulan.

Berhubung dalam perusahaan ini terdapat 3 kemasan, maka

dapat diakumulasikan sebagai berikut:

1. Cup kecil : 168 cup x 22 hari = 3.696 cup

2. Cup besar : 173 cup x 22 hari = 3.806 cup

3. Plastik : 15 plastik x 22 hari = 330 plastik

7.832 buah

Perhitungan biaya listrik per bulan untuk setiap kemasan:

1) Cup kecil : 3.696/7.832 * 100.000 = 47.191

2) Cup besar: 3.806/7.832* 100.000 = 48.596

3) Plastik: 330/7.832 * 100.000 = 4.213


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 5.23
Biaya Listrik per Kemasan Bulan Maret 2017
Jumlah Produksi Produksi Biaya per
Kemasan
(unit) (hari) sebulan bulan
Cup Kecil 168 22 3.696 Rp 47.191
Cup Besar 173 22 3.806 Rp 48.596
Plastik 15 22 330 Rp 4.213
Jumlah 7.832 Rp100.000
Sumber: data diolah

c) Biaya Sewa

Bangunan rumah pasteurisasi merupakan bangunan

sementara, dimana bangunan tersebut adalah bangunan yang

disewa. Berhubung bangunan ini adalah bangunan yang disewa

maka, pemilik susu poang harus membayar biaya sewa sebesar

Rp 5.000.000 per tahun. Dengan begitu setiap bulannya pemilik

susu poang harus membayar sebesar Rp 5.000.000 : 12 bulan =

Rp 416.667. Berhubung dalam perusahaan ini terdapat 3

kemasan, maka dapat diakumulasikan sebagai berikut:

1. Cup kecil : 168 cup x 22 hari = 3.696 cup

2. Cup besar : 173 cup x 22 hari = 3.806 cup

3. Plastik :15 plastik x 22 hari = 330 plastik

7.832 buah

Perhitungan biaya sewa per bulan untuk setiap kemasan:

1) Cup kecil : 3.696/7.832 * 416.667 = 196.629

2) Cup besar: 3.806/7.832* 416.667 = 202.481


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

3) Plastik: 330/7.832 * 416.667 = 17.556

Tabel 5.24
Biaya Sewa per Kemasan Bulan Maret 2017
Jumlah Produksi Produksi Biaya per
Kemasan
(unit) (hari) sebulan bulan
Cup Kecil 168 22 3.696 Rp196.629
Cup Besar 173 22 3.806 Rp202.481
Plastik 15 22 330 Rp 17.556
Jumlah 7,832 Rp416.667
Sumber: data diolah

d) Biaya Depresiasi

Berhubung dalam pengadukan susu menggunakan mesin,

maka dihitung biaya depresiasinya. Mesin yang digunakan

seharga Rp 100.000.000 memiliki umur ekonomis selama 8

tahun atau memiliki tarif 12,5 % depresiasi menggunakan

metode garis lurus.

cupsealer yang digunakan seharga Rp 1.200.000 memiliki

umur ekonomis selama 5 tahun atau memiliki tarif 20%,

depresiasi menggunakan metode garis lurus. Untuk menyimpan

susu diperlukan showcase dan freezer agar susu yang telah

diolah tetap dingin sebelum didistribusikan, showcase yang

dimiliki bernilai Rp 4.000.000 yang memiliki umur ekonomis 5

tahun atau memiliki tarif 20% depresiasi menggunakan metode

garis lurus, sedangkan untuk freezer yang dimiliki bernilai Rp

3.000.000 yang memiliki umur ekonomis 5 tahun atau tarif 20%

depresiasi menggunakan metode garis lurus.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Selain itu tempat pengolahan susu poang ini memiliki mesin

pres yang bernilai Rp 500.000 yang memiliki umur ekonomis 5

tahun atau tarif 20 % depresiasi ini menggunakan metode garis

lurus. Berhubung susu poang mempunyai masa expired maka

perusahaan mempunyai alat expired, alat ini bernilai Rp 50.000

yang memiliki umur ekonomis 2 tahun atau tarif 50%

depresiasi menggunakan metode garis lurus.

Dalam kegiatan administrasi serta pencatatan laporan

keuangan, pemilik susu Poang menggunakan Netbook. Netbook

ini yang bernilai Rp 4.000.000 yang memiliki umur ekonomis

selama 5 tahun dengan tarif 20% depresiasi menggunakan

metode garis lurus. perhitungan Depresiasi aset yang dimiliki

dapat dilihat pada tabel 5.25

Tabel 5.25
Depresiasi Aset Tetap
Biaya Biaya
Harga
Nama Tarif Umur Depresiasi Depresiasi
Perolehan
Aset (%) Ekonomis per tahun per bulan
(Rp)
(Rp) (Rp)
Mesin
100.000.000 12,5% 8
12.500.000 1.041.667
Sealer 1.200.000 20% 5 240.000 20.000
Showcase 4.000.000 20% 5 800.000 66.667
Freezer 3.000.000 20% 5 600.000 50.000
Mesin
500.000 20% 5 100.000 8.333
Pres
Alat
50.000 50% 2 25.000 2.083
expired
Notebook 4.000.000 20% 5 800.000 66.667
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

d) Biaya Bahan Penolong

Selain bahan baku utama perusahaan juga memiliki bahan

penolong. Bahan penolong juga dibedakan menjadi tiga yaitu

pada susu perasa powder, susu perasa sirup dan susu tanpa

perasa (plain). Hal ini dikarenakan untuk varians rasa buah atau

selain perasa powder menggunakan sirup sedangkan perasa

powder menggunakan bubuk.

Penggunaan sirup pada susu perasa sirup untuk satu bulan

(22 hari) produksi dibutuhkan 4,4 botol per rasa, sedangkan

untuk susu perasa powder dibutuhkan kurang lebih 540 gram

atau 0,54 kg bubuk coklat dan 0,45 kg bubuk greentea untuk

satu bulan produksi. Berhubung dalam produksi ini terdapat tiga

kemasan, maka untuk susu perasa sirup dalam satu bulan dengan

kemasan cup kecil dibutuhkan 25% x 17,6 botol = 4,4 botol,

sedangkan untuk susu perasa powder dibutuhkan kurang lebih

25% x 540 gram = 135 gram bubuk coklat dan 25% x 0,45 kg

bubuk greentea = 0,11 kg. Untuk bahan penolong susu perasa

powder dengan kemasan cup kecil ditampilkan pada tabel 5.26,

untuk bahan penolong susu perasa sirup dengan kemasan cup

kecil ditampilkan pada tabel 5.27, sedangkan untuk bahan

penolong susu tanpa perasa dengan kemasan cup kecil

ditampilkan pada tabel 5.28


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 5.26
Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan
cup Kecil Bulan Maret 2017
Harga Biaya
Jumlah Unit
Perolehan per
Jenis Biaya Kuantitas Biaya Dihasilkan
per satuan cup
(Rp) (cup)
(Rp) (Rp)
Essens 0,35 100.000 35.000 1.716 20,40
Bubuk
135 211 28.500 1.716 16,61
Coklat
Bubuk
0,11 650.000 73.125 1.716 42,61
Greentea
200.000/
Cup 1.716 171.600 1.716
2.000 cup 100,00
3400/ 54
Sticker 1.716 108.044 1.716 62,96
bulatan
Sedotan 1.716 6 10.296 1.716 6,00
1000/ 200
Sticker exp 1.716 8.580 1.716 5,00
cup
Plastik 216.000/
1.716 123.552 1.716 72,00
sealer 3.000
Total 558.697
Biaya Bahan Baku Penolong Per
unit 325,58

Sumber : data diolah

Tabel 5.27
Biaya Bahan Baku Penolong Susu Perasa Sirup untuk
Kemasan cup Kecil Bulan Maret 2017

Harga Jumlah Unit Biaya


Jenis
Kuantitas Perolehan per Biaya Dihasilkan per cup
Biaya
satuan (Rp) (Rp) (cup) (Rp)

essens 0,7 100.000 70.000 1.826 38,34


Sirup 4,4 19.000 83.600 1.826 45,78
200.000/
cup 1.826 182.600 1.826
2000 cup 100,00
3.400/ 54
sticker 1.826 114.970 1.826 62,96
bulatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 5.27 (Lanjutan)


Biaya Bahan Baku Penolong Susu Perasa Sirup untuk
Kemasan cup Kecil Bulan Maret 2017
Sedotan 1.826 6 10.956 1.826 6,00
1.000/ 200
sticker exp 1.826 9.130 1.826 5,00
cup
Plastik 216.000/
1.826 131.472 1.826 72,00
sealer 3.000
Total 602.728
Biaya Bahan Baku Penolong Per
unit 330,08
Sumber: data diolah

Tabel 5.28
Biaya Bahan Baku Penolong Susu Tanpa Perasa (Plain)
untuk Kemasan cup Kecil Bulan Maret 2017
Harga
Jumlah Unit Biaya
Perolehan
Jenis Biaya Kuantitas Biaya Dihasilkan per cup
per satuan
(Rp) (cup) (Rp)
(Rp)
200.000/
cup 154 15.400 154
2000 cup 100,00
3.400/ 54
sticker 154 9.696 154 62,96
bulatan
Sedotan 154 6 924 154 6,00
1.000/ 200
sticker exp 154 770 154 5,00
cup
Plastik 216.000/
154 11.088 154 72,00
sealer 3.000
Total 37.878
Biaya Bahan Baku Penolong Per
unit 245,96
Sumber: data diolah

Susu perasa sirup dalam satu bulan dengan kemasan cup

besar dibutuhkan 67% x 17,6 botol = 11,79 botol, sedangkan

untuk susu perasa powder dibutuhkan kurang lebih 68% x 540

gram = 367,2 gram dan dibutuhkan bubuk greentea 68% x 0,45


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

kg = 0,31 kg. Untuk bahan penolong susu perasa powder dengan

kemasan cup kecil ditampilkan pada tabel 5.29, untuk bahan

penolong susu perasa sirup dengan kemasan cup kecil

ditampilkan pada tabel 5.30, sedangkan untuk bahan penolong

susu tanpa perasa dengan kemasan cup kecil ditampilkan pada

tabel 5.31

Tabel 5.29
Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan
cup Besar Bulan Maret 2017
Harga
Unit
Jenis Perolehan Jumlah Biaya per
Kuantitas Dihasilkan
Biaya per satuan Biaya (Rp) cup (Rp)
(cup)
(Rp)
Essens 0,95 100.000 95.200 1.760 54,09
Bubuk
367,2 211 77.479 1.760 44,02
Coklat
Bubuk
0,31 650.000 198.900 1.760 113,01
Greentea
700.000/
Cup 1.760 308.000 1.760 175,00
4.000 cup
3.400/ 54
Sticker 1.760 110.815 1.760 62,96
bulatan
50.000/
Sedotan 1.760 1,000 88.000 1.760 50,00
sedotan
Sticker 1.000/ 200
1.760 8.800 1.760 5,00
exp cup
Plastik 300.000/
1.760 176.000 1.760 100,00
sealer 3.000

Total
1.063.194
Biaya Bahan Baku Penolong
604,09
Per unit
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel 5.30
Biaya Bahan Baku Penolong Susu Perasa Sirup untuk
Kemasan cup Besar Bulan Maret 2017
Harga
Jumlah Unit
Jenis Perolehan Biaya per
Kuantitas Biaya Dihasilkan
Biaya per satuan cup (Rp)
(Rp) (cup)
(Rp)
Essens 1,88 100.000 187.600 1.848 101,52
Sirup 11,79 19.000 224.048 1.848 121,24
700.000/
Cup 1.848 323.400 1.848 175,00
4.000 cup
3.400/ 54
Sticker 1.848 116.356 1.848 62,96
bulatan
50.000/
Sedotan 1.848 1.000 92.400 1.848 50,00
sedotan
Sticker 1.000/ 200
1.848 9.240 1.848 5,00
exp cup
Plastik 300.000/
1.848 184.800 1.848 100,00
sealer 3.000

Total
1.137.844
Biaya Bahan Baku Penolong
615,72
Per unit
Sumber: data diolah

Tabel 5.31
Biaya Bahan Baku Penolong Susu Tanpa Perasa (Plain)
untuk Kemasan cup Besar Bulan Maret 2017
Harga
Jumlah Unit
Jenis Perolehan Biaya per
Kuantitas Biaya Dihasilkan
Biaya per satuan cup (Rp)
(Rp) (cup)
(Rp)
700.000/
Cup 198 34.650 198 175,00
4.000 cup
3.400/ 54
Sticker 198 12.467 198 62,96
bulatan
50.000/
Sedotan 198 1.000 9.900 198 50,00
sedotan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 5.31 (Lanjutan)


Biaya Bahan Baku Penolong Susu Tanpa Perasa (Plain)
untuk Kemasan cup Besar Bulan Maret 2017
Sticker 1.000/ 200
198 990 198 5,00
exp cup
Plastik 300.000/
198 19.800 198 100,00
sealer 3.000
Total 77.807
Biaya Bahan Baku Penolong
392,96
Per unit
Sumber: data diolah

Susu perasa sirup dalam satu bulan dengan kemasan plastik

dibutuhkan 8% x 17,6 botol = 1,41 botol, sedangkan untuk susu

perasa powder dibutuhkan kurang lebih 7% x 540 gram = 37,8

gram dan dibutuhkan bubuk greentea 7% x 0,45 kg = 0,03 kg.

Untuk bahan penolong susu perasa powder dengan kemasan cup

kecil ditampilkan pada tabel 5.32, untuk bahan penolong susu

perasa sirup dengan kemasan cup kecil ditampilkan pada tabel

5.33, sedangkan untuk bahan penolong susu tanpa perasa dengan

kemasan cup kecil ditampilkan pada tabel 5.34

Tabel 5.32
Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan
Plastik Bulan Maret 2017
Harga
Jumlah Unit Biaya
Jenis Perolehan
Kuantitas Biaya Dihasilkan per cup
Biaya per satuan
(Rp) (cup) (Rp)
(Rp)
Essens 0,10 100.000 9.800 132 74,24
Bubuk
37,8 211 7.976 132 60,42
Coklat
Bubuk
0,03 650.000 20.475 132 155,11
Greentea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 5.32 (Lanjutan)


Biaya Bahan Penolong Susu Perasa Powder untuk Kemasan
Plastik Bulan Maret 2017
6.000/ 100
Plastik es 132 7.920 132 60,00
cup
Plastik 7.000/ 100
132 9.240 132 70,00
cover cup
3.400/ 48
Sticker 132 9.350 132 70,83
bulatan
Sticker 1.000/ 200
132 660 132 5,00
exp cup
Total 65.421
Biaya Bahan Baku Penolong Per
495,61
unit
Sumber: data diolah

Tabel 5.33
Biaya Bahan Baku Penolong Susu Perasa Sirup untuk
Kemasan Plastik Bulan Maret 2017
Harga
Jumlah Unit Biaya
Jenis Perolehan
Kuantitas Biaya Dihasilkan per cup
Biaya per satuan
(Rp) (cup) (Rp)
(Rp)
Essens 0,224 100.000 22.400 154 145,45
Sirup 1,41 19.000 26.752 154 173,71
6.000/ 100
Plastik es 154 9.240 154 60,00
cup
Plastik 7.000/ 100
154 10.780 154 70,00
cover cup
3.400/ 48
Sticker 154 10.908 154 70,83
bulatan
Sticker 1.000/ 200
154 770 154 5,00
exp cup
Total 80.850
Biaya Bahan Baku Penolong Per
525,00
unit
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 5.34
Biaya Bahan Baku Penolong Susu Tanpa Perasa
(Plain)untuk Kemasan Plastik Bulan Maret 2017
Harga
Jumlah Unit Biaya
Perolehan
Jenis Biaya Kuantitas Biaya Dihasilkan per cup
per satuan
(Rp) (cup) (Rp)
(Rp)
6.000/ 100
Plastik es 44 2.640 44 60,00
cup
Plastik 7.000/ 100
44 3.080 44 70,00
cover cup
3.400/ 48
Sticker 44 3.117 44 70,83
bulatan

1.000/ 200
Sticker exp 44 220 44 5,00
cup

Total 9.057

Biaya Bahan Baku Penolong Per


205,83
unit

Sumber: data diolah

Total keseluruhan dari biaya overhead pabrik selama satu bulan

dapat di lihat pada tabel 5.35

Tabel 5.35
Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan cup Kecil Bulan
Maret 2017
Jumlah Biaya (Rp)
Elemen Perasa Perasa Tanpa
Powder Sirup Perasa
Biaya Gas 127.896 133.338 10.885
Biaya Listrik 22.180 23.124 1.888
Biaya Sewa Bangunan 92.416 96.348 7.865
Biaya Depresiasi Mesin 489.583 510.417 41.667
Biaya Depresiasi cup Sealer 9.400 9.800 800
Biaya Depresiasi Showcase 31.333 32.667 2.667
Biaya Depresiasi Freezer 23.500 24.500 2000
Biaya Depresiasi Mesin Pres 3.917 4.083 333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 5.35(Lanjutan)
Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan cup Kecil Bulan
Maret 2017
Biaya Depresiasi Alat
979 1.021 83
Expaired
Biaya Depresiasi Notebook 31.333 32.667 2667
Biaya Bahan Penolong 558.697 602.728 37.878
Total 1.391.234 1.470.693 103.316

Sumber: data diolah

Tabel 5.36
Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan cup Besar Bulan
Maret 2017
Jumlah Biaya (Rp)
Elemen Perasa Perasa Tanpa
Powder Sirup Perasa
Biaya Gas 347.039 369.672 37.722
Biaya Listrik 22.354 23.812 2.430
Biaya Sewa Bangunan 93.141 99.216 10.124
Biaya Depresiasi Mesin 479.167 510.417 52.083
Biaya Depresiasi cup Sealer 9.200 9.800 1.000
Biaya Depresiasi Showcase 30.667 32.667 3.333
Biaya Depresiasi Freezer 23.000 24.500 2.500
Biaya Depresiasi Mesin
3.833 4.083 417
Pres
Biaya Depresiasi Alat
958 1.021 104
Expaired
Biaya Depresiasi Notebook 30.667 32.667 3.333
Biaya Bahan Penolong 1.063.194 1.137.844 77.807
Total 2.103.220 1.243.585 190.853

Sumber: data diolah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 5.37
Biaya Overhead Pabrik untuk Kemasan Plastik Bulan
Maret 2017
Jumlah Biaya (Rp)
Elemen Perasa Tanpa
Perasa Sirup
Powder Perasa
Biaya Gas 37.379 43.921 12.148
Biaya Listrik 1.685 1.980 548
Biaya Sewa Bangunan 7.022 8.251 2.282
Biaya Depresiasi Mesin 416.667 489.583 135.417
Biaya Depresiasi cup
8.000 9.400 2.600
Sealer
Biaya Depresiasi Showcase 26.667 31.333 8.667
Biaya Depresiasi Freezer 20.000 23.500 6.500
Biaya Depresiasi Mesin
3.333 3.917 1.083
Pres
Biaya Depresiasi Alat
833 979 271
Expaired
Biaya Depresiasi Notebook 26.667 31.333 8.667
Biaya Bahan Penolong 65.421 80.850 9.057
Total 613.674 725.047 187.240

Sumber: data diolah

b. Biaya Non Produksi

1) Biaya Transportasi

Terdapat biaya angkut untuk membawa susu cup dan susu

plastik dari tempat produksi ke candi gebang dan ke mitra kerja.

Biaya ini digunakan untuk membeli bahan bakar bensin karena

kendaraan menggunakan milik pribadi yaitu berupa viar dan

motor, untuk viar selama lima hari kerja perjalanan pulang pergi

diberikan uang bensin Rp 100,000 sedangkan untuk motor

dalam lima hari kerja, biaya perjalanan pulang pergi diberikan

uang bensin Rp 15,000. Jadi biaya transportasi selama satu bulan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

(22 hari) untuk viar adalah Rp 400.000, sedangkan untuk motor

biaya transportasi yang dikeluarkan adalah Rp 60,000

2) Biaya Tenaga Distributor

Susu Poang memiliki satu orang tenaga distributor yang

memiliki gaji tetap Rp 1.260.000.

Untuk biaya non produksi satu bulan dapat dilihat pada tabel

5.38

Tabel 5.38
Biaya Non Produksi Bulan Maret 2017
Elemen Jumlah
Biaya Transportasi 460.000
Biaya gaji tenaga distributor 1.260.000
Total 1.720.000
Sumber: data diolah

Setelah seluruh biaya produksi diketahui, langkah

selanjutnya yaitu menghitung harga pokok produksi. Tabel 5.39

menyajikan perhitungan harga pokok produksi susu perasa

powder untuk kemasan cup kecil, untuk perhitungan harga

pokok produksi susu perasa sirup untuk kemasan cup kecil dapat

dilihat pada tabel 5.40 sedangkan Tabel 5.41 untuk perhitungan

harga pokok produksi susu tanpa perasa (plain) kemasan cup

kecil. Penyimpanan persediaan pada Susu Poang tidak

berlangsung lama karena semua produk yang selesai diproduksi

langsung didistribusikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.39
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 223,08 liter 6.300 1.405.404 1.716 819,00
Gula 8,36 kg 15.000 125.400 1.716 73,08
Total Bahan Baku 1.530.804 1.716 892,08
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 278.400 130.848 1.716 76
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 180.000 84.600 1.716 49
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 192.000 90.240 1.716 53
Total TKL 305.688 1.716 178
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 272.119 127.896 1.716 75
Listrik 1 47.191 22.180 1.716 13
Essens 0,35 liter 100.000 35.000 1.716 20,40
Bubuk Coklat 135 gram 211 28.500 1.716 16,61
Bubuk Greentea 0,11 kg 650.000 73.125 1.716 42,61
200.000/ 2.000
Cup 1.716 unit 171.600 1.716 100,00
cup
Sticker 1.716 unit 3.400/ 54 bulatan 108.044 1.716 62,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.39 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Sedotan 1.716 unit 3,6 6.178 1.716 3,60
Sticker exp 1.716 unit 1.000/ 200 cup 8.580 1.716 5,00
Plastik sealer 1.716 unit 216.000/ 3.000 123.552 1.716 72,00
Biaya Tetap
Sewa gedung 1 buah 196.629 92.416 1.716 54
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 489.583 1.716 285
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 9.400 1.716 5,48
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 31.333 1.716 18,26
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 23.500 1.716 13,69
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 3.917 1.716 2,28
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 979 1.716 0,57
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 31.333 1.716 18,26
Total BOP 1.387.116 1.716 808,34
Total Biaya Produksi 3.223.608 1.716 1.879
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 3,223.608 1.716 1.879
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 3,223.608 1.716 1.879
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.40
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 237,38 liter 6.300 1.495.494 1.826 819,00
Gula 8,14 kg 15.000 122.100 1.826 66,87
Total Bahan Baku 1.617.594 1.826 885,87
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 278.400 136.416 1.826 75
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 180.000 88.200 1.826 48
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 192.000 94.080 1.826 52
Total TKL 318.696 1.826 175
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 272.119 133.338 1.826 73
Listrik 1 47.191 23.124 1.826 13
Essens 0,7 liter 100.000 70.000 1.826 38,34
Sirup 4,4 botol 19.000 83.600 1.826 45,78
Cup 1.826 unit 200.000/ 2.000 cup 182.600 1.826 100,00
Sticker 1.826 unit 3.400/ 54 bulatan 114.970 1.826 62,96
Sedotan 1.826 unit 3,6 6.574 1.826 3,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.40 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Sticker exp 1.826 unit 1.000/ 200 cup 9.130 1.826 5,00
Plastik sealer 1.826 unit 216.000/ 3.000 131.472 1.826 72,00
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 buah 196.629 96.348 1.826 53
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 510.417 1.826 279,53
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 9.800 1.826 5,37
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 32.667 1.826 17,89
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 24.500 1.826 13,42
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 4.083 1.826 2,24
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 1.021 1.826 0,56
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 32.667 1.826 17,89
Total BOP 1.466.310 1.826 803
Total Biaya Produksi 3.402.600 1.863
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 3.402.600 1.863
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 3.402.600 1.863
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.41
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 20,02 liter 6.300 126.126 154 819,00
Total Bahan Baku 126.126 154 819,00
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 278.400 11.136 154 72
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 180.000 7.200 154 47
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 192.000 7.680 154 50
Total TKL 26.016 154 169
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 272.119 10.885 154 71
Listrik 1 47.191 1.888 154 12
Cup 154 unit 200.000/ 2.000 cup 15.400 154 100,00
Sticker 154 unit 3.400/ 54 bulatan 9.696 154 62,96
Sedotan 154 unit 3,6 554 154 3,60
Sticker exp 154 unit 1000/ 200 cup 770 154 5,00
Plastik sealer 154 unit 216.000/ 3.000 11.088 154 72,00
Biaya Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.41 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Cup Kecil menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Sewa Gedung 1 buah 196.629 7.865 154 51
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 41.667 154 270,56
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 800 154 5,19
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 2.667 154 17,32
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 2.000 154 12,99
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 333 154 2,16
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 83 154 0,54
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 2.667 154 17,32
Total BOP 108.363 154 704
Total Biaya Produksi 260,505 154 1.692
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 260.505 154 1.692
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 260.505 154 1.692
Sumber: data diolah

Tabel 5.42 menyajikan Perhitungan harga pokok produksi susu perasa powder untuk kemasan cup besar, untuk perhitungan

harga pokok produksi susu perasa sirup untuk kemasan cup besar dapat dilihat pada tabel 5.43 sedangkan tabel 5.44 untuk

Perhitungan harga pokok produksi susu tanpa perasa (plain) kemasan cup besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.42
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Besar menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 616 liter 6.300 3.880.800 1.760 2.205,00
Gula 23,32 kg 15.000 349.800 1.760 198,75
Total Bahan Baku 4.230.600 1.760 2.403,75
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 788.800 362.848 1.760 206
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 510.000 234.600 1.760 133
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 544.000 250.240 1.760 142
Total TKL 847.688 1.760 482
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 754.433 347.039 1.760 197
Listrik 1 48.596 22.354 1.760 13
Essens 0,95 liter 100.000 95.200 1.760 54,09
Bubuk Coklat 367,2 gram 211 77.479 1.760 44,02
Bubuk Greentea 0,31 kg 650.000 198.900 1.760 113,01
700.000/ 4.000
Cup 1.760 unit 308.000 1.760 175,00
cup
Sticker 1.760 unit 3.400/ 54 bulatan 110.815 1.760 62,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.42 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Cup Besar menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
50.000/ 1.000
Sedotan 1.760 unit 88.000 1.760 50,00
sedotan
Sticker exp 1.760 unit 1.000/ 200 cup 8.800 1.760 5,00
Plastik sealer 1.760 unit 300.000/ 3.000 176.000 1.760 100,00
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 buah 202.481 93.141 1.760 53
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 479.167 1.760 272,25
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 9.200 1.760 5,23
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 30.667 1.760 17,42
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 23.000 1.760 13,07
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 3.833 1.760 2,18
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 958 1.760 0,54
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 30.667 1.760 17,42
Total BOP 2.103.220 1.760 1.195,01
Total Biaya Produksi 7.181.508 1.760 4.080
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 7.181.508 4.080
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 7.181.508 4.080
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.43
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Besar menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 646,8 liter 6.300 4.074.840 1.848 2.205,00
Gula 22,88 kg 15.000 343.200 1.848 185,71
Total Bahan Baku 4.418.040 1.848 2,390,71
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 788.800 386.512 1.848 209
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 510.000 249.900 1.848 135
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 544.000 266.560 1.848 144
Total TKL 902.972 1.848 489
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 754.433 369.672 1.848 200
Listrik 1 48.596 23.812 1.848 13
Essens 1,88 liter 100.000 187.600 1.848 101,52
Sirup 11,79 botol 19.000 224.048 1.848 121,24
700.000/ 4.000
Cup 1.848 unit 323.400 1.848 175,00
cup
Sticker 1.848 unit 3.400/ 54 bulatan 116.356 1.848 62,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.43 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Cup Besar menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
50.000/ 1.000
Sedotan 1.848 unit 92.400 1.848 50,00
sedotan
Sticker exp 1.848 unit 1.000/ 200 cup 9.240 1.848 5,00
Plastik sealer 1.848 unit 300.000/ 3.000 184.800 1.848 100,00
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 buah 202.481 99.216 1.848 54
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 510.417 1.848 276,20
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 9.800 1.848 5,30
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 32.667 1.848 17,68
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 24.500 1.848 13,26
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 4.083 1.848 2,21
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 1.021 1,848 0,55
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 32.667 1.848 17,68
Total BOP 2.245.698 1.848 1.215
Total Biaya Produksi 7.566.710 1.848 4.095
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 7.566.710 1.848 4.095
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 7.566.710 1.848 4.095
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.44
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Cup Besar menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 69.3 liter 6.300 436.590 198 2.205.00
Total Bahan Baku 436.590 198 2.205,00
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 788.800 39.440 198 199
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 510.000 25.500 198 129
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 544.000 27.200 198 137
Total TKL 92.140 198 465
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 754.433 37.722 198 191
Listrik 1 48.596 2.430 198 12
Cup 198 unit 700.000/ 4.000 cup 34.650 198 175,00
Sticker 198 unit 3.400/ 54 bulatan 12.467 198 62,96
50.000/ 1.000
Sedotan 198 unit 9.900 198 50,00
sedotan
Sticker exp 198 unit 1.000/ 200 cup 990 198 5,00
Plastik sealer 198 unit 300.000/ 3.000 19.800 198 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.44 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Cup Besar menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 buah 202.481 10.124 198 51
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 52.083 198 263,05
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 1.000 198 5,05
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 3.333 198 16,84
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 2.500 198 12,63
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 417 198 2,10
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 104 198 0,53
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 3.333 198 16,84
Total BOP 190.853 198 964
Total Biaya Produksi 719.583 198 3.634
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 719.583 198 3.634
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 719.583 198 3.634
Sumber: data diolah

Tabel 5.45 menyajikan Perhitungan harga pokok produksi susu perasa powder untuk kemasan plastik, untuk Perhitungan

harga pokok produksi susu perasa sirup untuk kemasan plastik dapat dilihat pada tabel 5.46 sedangkan Tabel 5.47 untuk

Perhitungan harga pokok produksi susu tanpa perasa (plain) kemasan cup plastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.45
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Plastik menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 66 liter 6.300 415.800 132 3.150,00
Gula 2,59 kg 15.000 38.775 132 293,75
Total Bahan Baku 454.575 132 3.443,75
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 92.800 37.120 132 281
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 60.000 24.000 132 182
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 64.000 25.600 132 194
Total TKL 86.720 132 657
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 93.448 37.379 132 283
Listrik 1 4.213 1.685 132 13
Essens 0,10 liter 100.000 9.800 132 74,24
Bubuk Coklat 37,8 gram 211 7.976 132 60,42
Bubuk Greentea 0,03 kg 650.000 20.475 132 155,11
Plastik es 132 unit 6.000/ 100 cup 7.920 132 60,00
Plastik cover 132 unit 7.000/ 100 cup 9.240 132 70,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.45 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Powder untuk Kemasan Plastik menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Sticker 132 unit 3.400/ 48 bulatan 9.350 132 70,83
Sticker exp 132 unit 1.000/ 200 cup 660 132 5,00
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 buah 17.556 7.022 132 53
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 416.667 132 3.156,57
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 8.000 132 60,61
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 26.667 132 202,02
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 20.000 132 151,52
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 3.333 132 25,25
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 833 132 6,31
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 26.667 132 202,02
Total BOP 613.674 132 4.649,05
Total Biaya Produksi 1.154.969 132 8.750
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 1.154.969 132 8.750
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 1.154.969 132 8.750
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.46
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 77 liter 6.300 485.100 154 3.150,00
Gula 2,86 kg 15.000 42.900 154 278,57
Total Bahan Baku 528.000 154 3.428,57
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 92.800 43.616 154 283
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 60.000 28.200 154 183
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 64.000 30.080 154 195
Total TKL 101.896 154 662
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 93.448 43.921 154 285
Listrik 1 4.213 1.980 154 13
Essens 0.224 liter 100.000 22.400 154 145,45
Sirup 1.41 botol 19.000 26.752 154 173,71
Plastik es 154 unit 6.000/ 100 cup 9.240 154 60,00
Plastik cover 154 unit 7.000/ 100 cup 10.780 154 70,00
Sticker 154 unit 3.400/ 48 bulatan 10.908 154 70,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.46 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Perasa Sirup untuk Kemasan Plastik menurut Metode Full Costing
bulan Maret 2017
Sticker exp 154 unit 1.000/ 200 cup 770 154 5,00
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 buah 17.556 8.251 154 54
Depresiasi Mesin 1 buah 1.041.667 489.583 154 3.179,11
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 9.400 154 61,04
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 31.333 154 203,46
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 23.500 154 152,60
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 3.917 154 25,43
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 979 154 6,36
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 31.333 154 203,46
Total BOP 725.048 154 4.708
Total Biaya Produksi 1.354.944 154 8.798
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 1.354.944 154 8.798
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 1.354.944 154 8.798
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.47
Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Plastik menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Harga per Satuan Unit diproduksi Harga per unit
Nama Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp) (Unit) (Rp)
Bahan Baku
Susu 22 liter 6.300 138.600 44 3.150,00
Total Bahan Baku 138.600 44 3.150,00
Tenaga Kerja Langsung
Gaji PJ Mesin 1 orang 92.800 12.064 44 274
Gaji PJ Peracikan Bumbu 1 orang 60.000 7.800 44 177
Gaji PJ Pengemasan 1 orang 64.000 8.320 44 189
Total TKL 28.184 44 641
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Variabel
Gas 1 93.448 12.148 44 276
Listrik 1 4.213 548 44 12
Plastik es 44 unit 6.000/ 100 cup 2.640 44 60,00
Plastik cover 44 unit 7.000/ 100 cup 3.080 44 70,00
Sticker 44 unit 3.400/ 48 bulatan 3.117 44 70,83
Sticker exp 44 unit 1.000/ 200 cup 220 44 5,00
Biaya Tetap
Sewa Gedung 1 17.556 2.282 44 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.47 (Lanjutan)


Perhitungan Harga Pokok Produksi Susu Tanpa Perasa (Plain) untuk Kemasan Plastik menurut Metode Full
Costing bulan Maret 2017
Depresiasi Mesin 1 1.041.667 135.417 44 3.077,65
Depresiasi Sealer 1 buah 20.000 2.600 44 59,09
Depresiasi Showcase 1 buah 66.667 8.667 44 196,97
Depresiasi Freezer 1 buah 50.000 6.500 44 147,73
Depresiasi mesin press 1 buah 8.333 1.083 44 24,62
Depresiasi alat expaired 1 buah 2.083 271 44 6,15
Depresiasi Netbook 1 buah 66.667 8.667 44 196,97
Total BOP 187.239 44 4.255
Total Biaya Produksi 354.023 44 8.046
Produk dalam Proses (Awal) - -
Produk dalam Proses 354.023 44 8.046
Produk dalam Proses (Akhir) - -
Harga Pokok Produksi 354.023 44 8.046
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan

Menurut Full Costing

Harga pokok produksi yang dihitung dengan metode full costing

menghasilkan angka yang lebih tingggi. Ini dikarenakan metode full

costing menggunakan biaya depresiasi dan biaya sewa, sementara

menurut perusahaan kedua biaya tersebut tidak digunakan dalam

perhitungan harga pokok produksi. Perbandingan harga pokok produksi

menurut perusahaan dengan menurut metode full costing dapat dilihat

dalam tabel 5.48, 5.49 dan 5.50.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.48
Pembanding Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing
(Kemasan Cup Kecil)
Menurut Metode Full Costing Selisih Persentase
Menurut
Perasa Perasa Tanpa Perasa Perasa Tanpa Perasa Perasa Tanpa
Perusahaan
Powder Sirup Perasa Powder Sirup Perasa Powder Sirup Perasa
Rp 1.382 Rp 1.879 Rp 1.863 Rp 1.692 Rp 497 Rp 481 Rp 310 15,24% 14,82% 10,08%
Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada selisih antara penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan harga

pokok produksi menurut metode full costing. Selisih penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan menurut metode

full costing untuk kemasan cup kecil yaitu: untuk susu perasa powder adalah Rp 497 dengan persentase perbedaan yaitu 15,24%,

untuk susu perasa sirup adalah Rp 481 dengan persentase perbedaan yaitu 14,28%, sedangkan untuk susu tanpa perasa adalah Rp 310

dengan persentase perbedaan yaitu 10,08%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.49
Pembanding Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing
(Kemasan Cup Besar)
Menurut Metode Full Costing Selisih Persentase
Menurut
Perasa Perasa Tanpa Perasa Perasa Tanpa Perasa Perasa Tanpa
Perusahaan
Powder Sirup Perasa Powder Sirup Perasa Powder Sirup Perasa
Rp 3.720 Rp 4.080 Rp 4.095 Rp 3.634 Rp 360 Rp 375 -Rp 86 4,62% 4,80% -1,17%
Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada selisih antara penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan

harga pokok produksi menurut metode full costing. Selisih penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan menurut

metode full costing untuk kemasan cup besar yaitu: untuk susu perasa powder adalah Rp 360 dengan persentase perbedaan yaitu

4,62%, untuk susu perasa sirup adalah Rp 375 dengan persentase perbedaan yaitu 4,80%, sedangkan untuk susu tanpa perasa adalah

-Rp 86 dengan persentase perbedaan yaitu -1,17%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.50
Pembanding Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing
(Kemasan Plastik)
Menurut Metode Full Costing Selisih Persentase
Menurut
Perasa Perasa Tanpa Perasa Perasa Tanpa Perasa Perasa Tanpa
Perusahaan
Powder Sirup Perasa Powder Sirup Perasa Powder Sirup Perasa
Rp 5.314 Rp 8.750 Rp 8.798 Rp 8.046 Rp 3.436 Rp 3.484 Rp 2.732 24,43% 24,69% 20,45%
Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada selisih antara penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan

harga pokok produksi menurut metode full costing. Selisih penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan menurut

metode full costing untuk kemasan plastik yaitu: untuk susu perasa powder adalah Rp 3.436 dengan persentase perbedaan yaitu

24,43% , untuk susu perasa sirup adalah Rp 3.484 dengan persentase perbedaan yaitu 24,96%, sedangkan untuk susu tanpa perasa

adalah Rp 2.732 dengan persentase perbedaan yaitu 20,45%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

B. Pembahasan

Berdasarkan deskripsi perhitungan untuk produksi susu milik perusahaan

dapat dilihat bahwa selama ini perusahaan sudah melakukan perhitungan

harga pokok produksi, sehingga dalam hal ini peneliti dapat membandingkan

harga pokok produksi menurut perusahaan dengan harga pokok produksi

menurut metode full costing. Harga Pokok Produksi yang dihitung

menggunakan metode full costing dari ketiga kemasan menghasilkan hasil

yang berbeda dengan harga pokok produksi yang dihitung menggunakan

perhitungan perusahaan. Harga pokok produksi yang ditetapkan oleh

perusahaan berdasarkan estimasi yang dikeluarkan perusahaan untuk

memproduksi susu cup dan susu plastik, sedangkan harga pokok produksi

yang ditetapkan dengan metode full costing dihitung berdasarkan perasa.

Perhitungan harga pokok produksi bulan maret 2017 menurut perusahaan

dengan perhitungan harga pokok produksi bulan maret 2017 menurut metode

full costing yaitu:

a) Kemasan cup kecil: menurut perusahaan yaitu sebesar Rp 1.382,

sementara menurut metode full costing menghasilkan harga pokok

produksi sebesar Rp 1.879 untuk perasa powder, harga pokok produksi

Rp 1.863 untuk perasa sirup dan harga pokok produksi sebesar Rp 1.692

untuk yang tanpa rasa. Selisih perhitungan harga pokok produksi menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

b) perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan metode full

costing untuk kemasan cup kecil yaitu:

a. Perasa Powder = Rp 497 dengan persentase selisih sebesar 15,24%

b. Perasa Sirup = Rp 481 dengan persentase selisih sebesar 14,28%

c. Tanpa Perasa = Rp 310 dengan persentase selisih sebesar 10,08%

c) Kemasan cup besar: menurut perusahaan yaitu sebesar Rp 3.720,

sementara menurut metode full costing menghasilkan harga pokok

produksi sebesar Rp 4.080 untuk perasa powder, harga pokok produksi

Rp 4.095 untuk perasa sirup dan harga pokok produksi sebesar Rp 3.634

untuk yang tanpa rasa. Selisih perhitungan harga pokok produksi menurut

perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan metode full

costing untuk kemasan cup besar yaitu:

a. Perasa Powder = Rp 360 dengan persentase selisih sebesar 4,62%

b. Perasa Sirup = Rp 375 dengan persentase selisih sebesar 4,80%

c. Tanpa Perasa =-Rp 86 dengan persentase selisih sebesar -1,17%

d) Kemasan plastik: menurut perusahaan yaitu sebesar Rp 5.314, sedangkan

menurut metode full costing menghasilkan harga pokok produksi sebesar

Rp 8.750 untuk perasa powder, harga pokok produksi sebesar Rp 8.798

untuk perasa sirup dan harga pokok produksi sebesar Rp 8.046 untuk

yang tanpa rasa. Selisih perhitungan harga pokok produksi menurut


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

e) perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan metode full

costing untuk kemasan plastik yaitu:

a. Perasa Powder = Rp 3.436 dengan persentase selisih sebesar 24,43%

b. Perasa Sirup = Rp 3.484 dengan persentase selisih sebesar 24,69%

c. Tanpa Perasa = Rp 2.732 dengan persentase selisih sebesar 20,45%

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa harga pokok produksi

untuk setiap kemasan dan untuk setiap perasa ini berbeda dikarenakan ukuran

kemasan yang berbeda dan kebutuhan setiap perasa berbeda, selain itu unit

yang dihasilkan untuk setiap kemasan pun juga berbeda, otomatis

pengeluaran untuk setiap kemasan juga akan berbeda. Mengingat metode

yang digunakan dalam menghitung harga pokok produksi adalah metode full

costing, maka biaya overhead pabrik akan menggunakan tarif biaya variabel

dan tarif biaya non variable/ tetap.

Harga pokok produksi yang dihitung menggunakan metode full costing

menghasilkan nilai yang lebih tinggi, namun untuk yang kemasan cup besar

dengan tanpa perasa menghasilkan nilai yang lebih rendah dibanding

perushaan. Perbedaan ini terdapat pada pembebanan biaya overhead pabrik

dan biaya bahan baku serta biaya tenaga kerja langsung untuk setiap kemasan

dan setiap varians perasa. Mengingat metode yang digunakan dalam

menghitung harga pokok produksi adalah metode full costing, maka biaya

overhead pabrik akan menggunakan tarif biaya overhead pabrik variabel dan

tarif biaya overhead non variabel/ tetap. Pada perhitungan harga pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

produksi menurut perusahaan biaya overhead pabrik tidak memperhitunngkan

biaya depresiasi serta tidak membagi satu kemasan menjadi tiga varians

perasa sehingga terdapat selisih antara perhitungan menurut perusahaan

dengan perhitungan menurut metode full costing. Selisih yang timbul

menunjukkan adanya selisih anggaran (budget) dalam perusahaan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas mengenai perhitungan harga pokok

produksi susu menurut perusahaan dapat dilihat bahwa selama ini perusahaan

sudah pernah menghitung harga pokok produksi terkait susu kemasan yang di

produksinya. Dalam perusahaan ini terdapat tiga kemasan yaitu kemasan cup

kecil, cup besar dan plastik yang dimana tiap kemasan memiliki beberapa

varians rasa, maka dari itu peneliti membagi satu kemasan menjadi beberapa

varian perasa yaitu perasa powder (rasa coklat dan rasa greentea), perasa sirup

(rasa mocca, rasa vanila, rasa melon dan rasa strawberry), dan tanpa rasa

( plain).

Berhubung tiap kemasan memiliki perbedaan kebutuhan bahan baku dan

bahan penolong, maka perhitungan harga pokok produksi menurut

perusahaan dan menurut metode full costing untuk masing kemasan akan

berbeda. Harga pokok produksi yang dihitung menggunakan metode full

costing dari ketiga kemasan menghasilkan hasil yang berbeda dikarenakan

ukuran kemasan susu dan setiap varians perasa yang berbeda, selain itu unit

yang dihasilkan dan kebutuhan setiap varian perasa untuk setiap kemasan pun

juga berbeda. Otomatis pengeluaran untuk setiap kemasan juga akan berbeda.

Harga pokok produksi yang dihitung menggunakan metode full costing

menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Perbedaan ini terdapat pada

pembebanan biaya overhead pabrik. Mengingat metode yang digunakan

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

dalam menghitung harga pokok produksi adalah metode full costing,

maka biaya overhead pabrik akan menggunakan tarif biaya overhead pabrik

variabel dan tarif biaya overhead non variabel/ tetap. Pada perhitungan harga

pokok produksi menurut perusahaan biaya overhead pabrik tidak

memperhitunngkan biaya depresiasi serta tidak membagi satu kemasan

menjadi tiga varians perasa sehingga terdapat selisih antara perhitungan

menurut perusahaan dengan perhitungan menurut metode full costing.

B. Keterbatasan Penelitian

1) Pembagian biaya tenaga kerja untuk tiga kemasan berdasarkan kebutuhan

susu yang diperlukan untuk tiap kemasan. Jadi gaji tiap

penanggungjawab dikali dengan persentase berdasarkan kebutuhan susu

tiap kemasan.

2) Biaya gas yang digunakan oleh peneliti adalah biaya gas dalam sebulan

dibagi dengan kebutuhan susu yang digunakan dalam tiap kemasan

3) Biaya Listrik yang digunakan oleh peneliti yaitu berdasarkan estimasi

dari pemilik perusahaan.

4) Biaya depresiasi gedung tidak diperhitungkan dalam perhitungan harga

pokok produksi karena gedung yang digunakan untuk proses produksi

adalah sewa.

5) perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya ovehead

pabrik saat perhitungan harga pokok produksi menurut metode full

costing berdasarkan unit produksi yang dihasilkan untuk setiap perasa

dalam tiap kemasan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka dapat dikemukkan beberapa saran

yang dapat diberikan kepada perusahaan:

1. Saran untuk perusahaan

Perusahaan sebaiknya menghitung harga pokok produksi berdasarkan

rasa atau berdasarkan varian perasa dan yang tanpa perasa, karena setiap

perasa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Saat menghitung harga

pokok produksi jangan lupa memperhitungkan seluruh unsur-unsur biaya

overhead pabrik, yaitu biaya depresiasi. Ini bertujuan supaya perhitungan

harga pokok produksi dapat dilakukan dengan tepat dan biaya produksi

dapat digunakan sebagai dasar penentuan harga jual yang tepat,

bagaimanapun juga perusahaan telah mengeluarkan biaya dimuka seperti

pembelian mesin dan pembelian peralatan.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya

Peneliti sebaiknya memperhitungkan biaya perawatan alat produksi

mulai dari perawatan mesin hingga perawatan peralatan yang digunakan

dalam proses produksi, sehingga menghasilkan perhitungan harga pokok

produksi yang lebih akurat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwaji, Wibowo, Sabarudin Muslim. 2016. Akuntansi Biaya. Edisi kedua.
Salemba Empat, Jakarta.
Ediraras, Dharma T. 2010. “Akuntansi dan Kinerja UKM. Program Studi
Akuntansi”. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 2, Volume 15.
Iman, Firmansyah. 2013. Akuntansi Biaya Itu Gampang, Dunia Cerdas, Bandung.
Krisnamurti, Vita. 2015. perhitungan Harga Pokok Produksi dengan
Menggunakan Metode Full Costing sebagai Dasar Penentuan Harga Jual
Cost plus pricing Stusi Kasus pada UKM Langgeng Roti. Skripsi Tidak
Dipublikasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Lasena, Sitty Rahmi. 2013. “Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT
Dimembe Nyiur Agripro”
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&artic
le=108 834. Diakses tanggal 18 Maret 2017
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Unit penerbit dan percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.Yogyakarta.
----------. 2015. Akuntansi Biaya Edisi kelima. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.
Setiadi, Pradana. 2014. “ Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Menentukan
Harga Jual Pada CV. Minahasa Mantap Perkasa”. “Jurnal Berkala
Ilmiah Efisiensi”. Volume 14, Nomor 2 Mei 2014.
Sihite, Lundu Bontor dan Sudarno, Sudarno. 2012. “ Analisis Penentuan Harga
Pokok Produksi Pada Perusahaan Garam Beryodium”
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=75234
Supriyono, 2000. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok. Edisi pertama. BPFE. Yogyakarta.
Supriyono, R. A. 2011. Akuntansi Biaya. BPFE. Yogyakarta.
Wuryansari, Anis. 2016. Analisis perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan
Menggunakan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual
Studi Kasus di Peternakan Seraphine. Skripsi Tidak Dipublikasi.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran
Lampiran Hasil Wawancara

Wawancara I

Hari/Tanggal : Jumat, 31 Maret 2017

Narasumber : Mbak Monica Kusumaningrum

Tempat produksi : Jalan Kaliurang Km 17 Dusun Padukan Pakem Binangun.

1. Bagaimana latar belakang Usaha Mikro Pasteurisasi Susu Sapi Poang?

Jawaban: pada awalnya saya suka sekali dengan susu, disamping itu

ibuku adalah seorang dosen peternakan yang memiliki binaan sapi

dengan kualitas susu yang baik, namun peternak tidak memiliki sarana

untuk memproduksi, maka dari itu aku memiliki pemikiran untuk

memproduksi susu sapi dari peternak tersebut karena aku sendiri tidak

ingin bekerja (ikut orang). Selain itu aku juga ingin membuka lapangan

pekerjaan bagi warga sekitar dan membantu peternak kecil dalam

menyalurkan hasil ternaknya dengan harga yang sebanding sehingga bisa

meningkatkan kualitas hidup peternak.

2. Apa tujuan dan visi misi dari usaha mikro ini?

Jawaban: usaha ini tidak memiliki visi dan misi namun memiliki tujuan.

Tujuan dari usaha mikro ini yaitu untuk menyejahterakan masyarakat

dengan mengonsumsi susu dan memasarkan hasil susu dari peternak sapi

agar meningkatkan kualitas hidup peternak.

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

3. Kapan usaha mikro mulai didirikan?

Jawaban: Bulan februari tahun 2015

4. Berapa kemasan dalam perusahaan ini dan berapa unit yang dihasilkan

untuk tiap kemasan pada bulan maret 2017?

Jawaban: ada 3 kemasan yaitu cup kecil dengan ukuran 130 ml, cup besar

dengan ukuran 350 ml dan plastik dengan ukuran 500 ml. Unit yang

dihasilkan untuk kemasan cup kecil yaitu 168 unit, kemasan cup besar

yaitu 173 unit, sedangkan untuk kemasan plastik yaitu 15 unit.

5. Berapa karyawan dan bertugas apa saja?

Jawaban: disini ada 3 karyawan dan setiap karyawan memiliki

tanggungjawab masing-masing. Mbak monik adalah pemilik susu poang,

beliau bertugas memasarkan susu poang kepada kalayak umum,

melakukan pembukuan setiap ada transaksi dan membantu dalam proses

produksi (memberi bumbu) serta mengecek susu yang siap untuk dijual.

Mas udin bertanggungjawab dalam mesin, dia bertugas mensanitasi

mesin, memasak susu di mesin, membersihkan mesin sebelum dan

sesudah digunakan untuk produksi serta mengemas susu dalam bentuk

cup dan plastik. Mas Samirin bertangggunghawab dalam pendistribusian

susu, dia bertugas mendistribusikan susu ke toko-toko, membantu mas

udin dalam mengemas susu dan membersihkan ruang susu. Mbak puji

bertanggungjawab dalam pemberian bumbu, dia bertugas memberikan

bumbu (essens dan sirup) setelah susu dimasak. Mas dwi

bertanggungjawab dalam packing, dia bertugas mempacking susu, dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

mengantar susu dari tempat produksi (Dusun Padukan Pakem Binangun)

ke perumahan candi gebang.

6. Jadwal produksi?

Jawaban: susu poang ini memproduksi selama 5 hari dalam seminggu,

mereka memproduksi yaitu hari senin, selasa, rabu, jumat dan sabtu,

sehingga dalam sebulan mereka memproduksi selama kurang lebih 22

hari. Dalam sehari memproduksi sekitar 356 unit (90 liter)

7. Bahan baku dan bahan penolong apa saja yang diperlukan?

Jawaban: susu 90 liter untuk satu kali produksi yang dibeli dari

peternakan Kemiri dan gula pasir. Untuk perasa menggunakan essens,

sirup, bubuk coklat dan bubuk greentea. Untuk mengemas menggunakan

cup, plastik es , plastik cover, plastik sealer, sticker label , sticker expired

dan sedotan.

8. Apa saja alat yang digunakan untuk proses produksi?

Jawaban: Kompor, Panci besar dan pengaduk, mesin pasteurisasi, gelas

ukur, mesin pres, cup sealer dan plastik sealer, kulkas untuk menyimpan

susu, freezer.

9. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku dan bahan

penolong?

Jawaban: susu harganya Rp 6300/liter, gula biasanya membeli langsung

satu pack plastik itu sekitar Rp 150.000/ 10 kg. Jadi per kilonya sekitar

Rp 15.000. Sirup itu biasanya 1 botol untuk satu 5 hari, maka untuk 22

hari membutuhkan 4,4 botol per rasa, harga satu botolnya yaitu Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

19.000. Untuk susu rasa coklat dan greentea menggunakan bubuk. Harga

bubuk coklat per box isi 180 gram yaitu Rp 38.000, padahal dalam satu

bulan memerlukan 3 box bubuk coklat sedangkan harga bubuk grrentea

yaitu Rp 650.000/kg, padahal dalam sebulan memerlukan 1/2 kg maka

biaya yang dikeluarkan yaitu Rp 325.000. Selain perasa dari sirup

biasanya ditambahkan essens. Biasanya 1 liter essens bisa digunakan

untuk satu setengah bulan, maka satu bulan membutuhkan kurang lebih

0,7 liter per rasa, harganya Rp 100.000/liter.

10. Berapa Gaji karyawan yang bertugas pada proses produksi?

Jawaban: untuk penanggungjawab mesin, gaji per bulannya Rp 1.160.000.

untuk penanggungjawab peracikan bumbu, gaji per bulannya Rp 750.000.

sedangkan untuk penanggungjawab pengemasan diberi gaji Rp 800.000.

untuk penanggungjawab distributor diberi gaji Rp 1.260.000.

11. Berapa biaya operasional seperti listrik dan gas?

Jawaban: listrik pengeluaran tiap bulannya yaitu Rp 100.000, sedangkan

biaya gas tiap bulannya yaitu Rp 1.120.000


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Wawancara II

Hari/Tanggal : Senin, 8 Mei 2017

Narasumber : Mas Udin, Mas Dwi dan Mbak Puji

Tempat produksi : Jalan Kaliurang Km 17 Dusun Padukan Pakem Binangun.

1. Berapa banyak susu yang diproduksi dalam bulan maret 2017?

Rasa cup kecil cup besar Plastik


Coklat 53 unit 49 unit 4 unit
Greentea 25 unit 31 unit 2 unit
Mocca 16 unit 16 unit 1 unit
Strawberry 35 unit 24 unit 2 unit
Vanilla 22 unit 32 unit 2 unit
Melon 10 unit 12 unit 2 unit
Plain 7 unit 9 unit 2 unit
Jumlah 168 unit 173 unit 15 unit

Perusahaan menghitung bahwa dalam satu kali produksi untuk ukuran

130 ml mampu menghasilkan 168 cup, untuk ukuran 350 ml mampu

menghasilkan 173 cup, sedangkan yang ukuran 500 ml mampu

menghasilkan 15 plastik. Sehingga apabila dalam satu bulan perusahaan

mampu memproduksi sebanyak kurang lebih 22 kali, maka banyaknya

susu cup yang dihasilkan untuk masing-masing kemasan adalah 3,696

cup ( 130 ml), 3,806 cup ( 350 ml), dan 330 plastik (500 ml).

2. Berapa liter susu yang diperlukan untuk masing-masing rasa pada bulan

maret 2017?

Jawaban: jumlah susu yang diperlukan untuk tiap rasa yaitu:

a) Rasa coklat membutuhkan kurang lebih 26.04 liter susu

b) Rasa greentea membutuhkan kurang lebih 15.10 liter


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

c) Rasa mocca membutuhkan kurang lebih 8.18 liter

d) Rasa strawberry membutuhkan kurang lebih 13.95 liter

e) Rasa vanila membutuhkan kurang lebih 15.06 liter

f) Rasa melon membutuhkan kurang lebih 6.5 liter

g) Rasa plain membutuhkan kurang lebih 5.06 liter

3. Bagaimana pembagian kebutuhan susu setiap kemasan untuk tujuh varian

rasa?

Varians Rasa Cup Kecil (liter) Cup Besar (liter ) Plastik (liter)
Coklat 6.89 17.15 2
Greentea 3.25 10.85 1
Mocca 2.08 5.60 0.5
Strawberry 4.55 8.40 1
Vanila 2.86 11.20 1
Melon 1.30 4.20 1
Plain 0.91 3.15 1
Total 21.84 60.55 7.5
Sumber: Tempat Pengelola Susu Poang

4. Bagaimana tahapan produksi untuk pembuatan susu poang?

Jawaban: yang pertama susu yang masih fresh disaring dan dimasak

pakai mesin selama kurang lebih 2 -3 jam. Kemudian langkah

selanjutnya adalah membagi 90 liter susu ke dalam beberapa wadah

untuk diberi rasa: 20 liter untuk rasa coklat, 10 liter untuk rasa greentea,

5 liter untuk plain, 15 liter untuk rasa vanilla, 15 liter untuk rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

strawberry, 15 liter untuk rasa mocca dan 10 liter untuk rasa melon.

Biasanya untuk rasa coklat dan rasa greentea ditambahi gula. Susu yang

telah diberi perasa selanjutnya dituang ke wadah cup dan ke plastik.

Untuk yang dikemas menggunakan wadah cup maka susu langsung

dituang di cup dan langsung di press dengan cup sealer kemudian diberi

sticker label dan sticker expired, sedangkan untuk yang dikemas ke

plastik, awalnya susu di tuang ke plastik es kemudian di dobel

menggunakan plastik cover. Kemasan plastik yang telah di kemas

menggunakan plastik cover, maka langsung di press dengan mesin press

kemudian diberi sticker label dan sticker expired.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran Gambar Proses Produksi

Proses memasak Pemberian perasa

Proses Pengemasan Pemberian label produk

Anda mungkin juga menyukai