Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari

PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN FLAVONOID


TOTAL EKSTRAK BERAS HITAM (Oryza sativa L) DARI
KALIMANTAN SELATAN

Anna Khumaira Sari, Noverda Ayuchecaria


Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Email : annakhumairasari17@gmail.com

ABSTRAK

Beras hitam salah satu bahan pangan mengandung senyawa antosianin yang
termasuk dalam jenis flavonoid dan senyawa fenolik. Flavonoid yang terkandung
dalam beras hitam merupakan komponen fenolik yang bertindak sebagai pencegah
radikal hidroksil dan superoksida dengan melindungi lipida membran terhadap
reaksi oksidasi yang merusak dan senyawa fenol pula memiliki sifat bakteriosid,
antimetik, antihelmintik, antiasmatik, analgetik, antiinflamasi, meningkatkan
mortilitas usus, antimikroba, antikanker dan penyakit degeneratif lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenol total dan kadar flavonoid
total dalam ekstrak etanol beras hitam. Penetapan kadar fenol total menggunakan
metode metoda Folin-Ciocalteu dengan senyawa pembanding asam galat.
Sedangkan pada penentuan kadar flavonoid total digunakan metode kolorimetri
dengan pereaksi berupa AlCl3 10% dan asam asetat 5%.
Jumlah sampel ada tujuh variasi beras hitam yang didapatkan dari tujuh
tempat berbeda di Kalimantan Selatan. Analisis kualitatif menunjukkan bahwa
seluruh sampel positif mengandung flavonoid, alkaloid dan tanin. Hasil kadar total
fenol dari tujuh sampel berturut-turut adalah 100,58±1,344; 91,14±1,699;
96,50±1,529; 77,64±0,462; 81,16±0,614; 112,47±1,040; 81,50±2,928 mgGAE/mg
ekstrak dan hasil persen kadar rata-rata flavonoid total dari tujuh sampel berturut-
turut adalah 8,53±0,208 %; 8,11±0,343%; 7,69±0,446%; 6,03±0,227%;
4,97±0,169%; 3,74±0,210%; 5,02±0,403%.

Kata Kunci : Beras Hitam, Fenolik Total, Flavonoid Total

Artikel diterima: 28 Agustus 2017 327


Diterima untuk diterima: 29 September 2017
Diterbitkan: 16 Oktober 2017
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari

ABSTRACT

The black rice contains anthocyanin compounds which are included in the
flavonoids and phenolic compounds. Flavonoids contained in black rice are
phenolic components that act as a preventive of hydroxyl and superoxide radicals
by protecting membrane lipids against damaging oxidation reactions and phenol
compounds also have bacteriocid, antimetic, antihelmintic, antiinflammatory,
antimicrobial, anticancer and other degenerative diseases. The aim of this research
were to measure total phenolic content and total flavonoid in ethanol extract of
black rice (Oryza sativa L). Total phenol content were measured by Folin-Ciocalteu
method with gallic acid mean while total flavonoid content were measured by
colorimetry method using reagent AlCl3 10% and 5% acetic acid.
There are seven variation samples of black rice obtained from seven
different places in South Kalimantan. The result of this study, qualitative analysis
showed that all samples positive contained flavonoids, alkaloids and tannins. The
total phenol content of the seven samples was 100,58 ± 1,344; 91.14 ± 1.699; 96.50
± 1.529; 77.64 ± 0.462; 81,16 ± 0,614; 112.47 ± 1.040; 81,50 ± 2,928 mgGAE/mg
extract and the percent of total flavonoid content from seven samples was 8,53 ±
0,208%; 8.11 ± 0.343%; 7.69 ± 0.446%; 6.03 ± 0.227%; 4.97 ± 0.169%; 3.74 ±
0.210%; 5.02 ± 0.403%.

Keywords : Black Rice, Total Phenolic, Total Flavonoid

I. PENDAHULUAN karena efek biologisnya dan berada ddalam


bentuk glikosida atau terkait dengan
Beras merupakan bahan pangan yang
komponen gula (mono, di, atau triglikosida
sangat penting untuk dikonsumsi
dengan ikatan alfa dan beta) (Avila et al.,
masyarakat dunia. Terdapat tiga jenis beras
2009).
yaitu beras putih, merah dan hitam. Beras
Antioksidan adalah substansi yang
hitam mengandung senyawa antosianin
diperlukan untuk menetralisir radikal bebas
yang termasuk dalam jenis flavonoid dan
dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan
senyawa fenolik. Kandungan zat
oleh radikal bebas dengan melengkapi
antioksidan yaitu polifenol pada beras juga
kekurangan elektron yang dimiliki radikal
dipengaruhi oleh genotipe (Yomade et al.,
bebas dan menghambat terjadinya reaksi
2011). Beras hitam mengandung
berantai dari pembentukan radikal bebas
antosianin. Antosianin termasuk dalam
yang dapat menimbulkan stres oksidatif
golongan flavonoid, satu golongan
(Khlifi et al., 2005).
polifenol yang beroeran dalam pangan

328
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
Radikal bebas adalah atom atau dengan senyawa pembanding asam galat.
molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif Sedangkan pada penentuan kadar flavonoid
karena mengandung satu atau lebih elektron total digunakan metode kolorimetri dengan
tidak berpasangan pada orbital terluarnya pereaksi berupa AlCl3 10% dan Asam asetat
(Yuliarti, 2008). Atom-atom ini untuk 5% .
mencapai kestabilan, akan bereaksi dengan II. METODE PENELITIAN
molekul disekitarnya untuk memperoleh
Bahan
pasangan elektron. Reaksi ini akan
Ekstrak etanol 96% beras hitam,
berlangsung secara terus-menerus dalam
etanol 96%, MgSO4, asam klorida, gelatin,
tubuh dan apabila tidak dihentikan dapat
reagen mayer, AlCl3, Asam asetat 5%,
merusak sel sehingga sangat berbahaya
Kuersetin, Asam galat, metanol, Na2CO3,
bagi kesehatan serta akan menimbulkan
Reagen Folin Ciocalteu, Aquadest.
berbagai penyakit seperti kanker
Alat
(Bhaigyabati dkk., 2011), jantung, katarak,
Alat-alat yang digunakan yaitu
penuaan dini, serta penyakit degeneratif
timbangan analitik, kaca aloji, cawan
lainnya (Kikuzaki, et al.,2002)
penguap, corong kaca, batang pengaduk,
Flavonoid yang terkandung dalam beras
pipet ukur, pipet pump, pipet tetes, labu
hitam merupakan komponen fenolik yang
ukur, gelas ukur, gelas bekker, tabung
bertindak sebagai penampung yang baik
reaksi dan rak, separangkat alat
terhadap radikal hidroksil dan superoksida
spektrofotometri UV Vis.
dengan melindungi lipida membran
Skrining Fitokimia
terhadap reaksi oksidasi yang merusak (Lee
a. Uji Flavonoid
et al, 2003) dan senyawa fenol pula
Sebanyak 3 ml larutan sampel
memiliki sifat bakteriosid, antimetik,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
antihelmintik, antiasmatik, analgetik,
Kemudian ditambahakan MgSO4 dan 5
antiinflamasi, meningkatkan mortilitas
tetes HCl pekat. Positif mengandung
usus, antimikroba, dan masih banyak lagi
flavonoid jika menghasilkan warna kuning,
(Andarwulan, 2012).
orange dan merah (Nafisah et al., 2014).
Berdasarkan hal di atas maka dilakukan
b. Uji Alkaloid
penelitian ini, dengan tujuan untuk
Sebanyak 2 ml larutan uji diuapkan
menentukan kadar fenolik total dan
diatas cawan porselen. Residu yang
flavonoid total dari ekstrak etanol beras
terbentuk dilarutkan dengan 5 ml HCl 2N.
hitam. Untuk menentukan kadar fenolik
Larutan yang dihasilkan ditambahkan
total digunakan metoda Folin-Ciocalteu

329
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
dengan pereaksi Mayer. Positif alkaloid 1 M. Diamkan selama operating time lalu
jika menghasilkan warna kuning baca absorbansi pada panjang gelombang
(Puspitasari et al., 2013). maksimum.
c. Uji Tanin d. Penentuan Fenolik Total
Sebanyak 3 ml larutan ekstrak uji Tujuh sampel ekstrak etanol 96% beras
kemudian ditambahkan gelatin 1 %. Positif hitam masing-masing ditimbang 10 mg
tanin jika terbentuk endapan (Marliana et dilarutkan dengan etanol 96% ad 10 ml
al., 2005) kemudian diambil masing-masing
Penentuan Fenolik Total sebanyak 0,5 mL ditambahkan dengan
a. Penentuan Operating Time reagen Folin-Ciocalteu sebanyak 2 ml,
Larutan asam galat 100 ppm diambil selanjutnya ditambahkan dengan 4 ml
sebanyak 0,5 mL ditambahkan dengan natrum karbonat 1 M. Diamkan selama
reagen Folin-Ciocalteu sebanyak 2 ml, operating time lalu baca absorbansi pada
selanjutnya ditambahkan dengan 4 ml panjang gelombang maksimum.
natrum karbonat 1 M. Baca absorbansi Penentuan Flavonoid Total
larutan setiap 5 menit dengan a. Penentuan Operating Time
spektrofotometer visibel pada panjang Larutan kuersetin 100 ppm diambil
gelombang 765 nm selama 60 menit sebanyak 1 mL ditambahkan dengan 1 mL
b. Penentuan Panjang Gelombang AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%.
Maksimum Larutan tersebut diukur absorbansinya pada
Larutan asam galat 100 ppm diambil panjang gelombang yang telah diperoleh
sebanyak 0,5 mL ditambahkan dengan dengan interval pada waktu 2 menit sampai
reagen Folin-Ciocalteu sebanyak 2 ml, diperolah absorbansi yang stabil.
selanjutnya ditambahkan dengan 4 ml b. Penentuan Panjang Gelombang
natrum karbonat 1 M. Diamkan selama Maksimum
operating time lalu baca absorbansi pada Larutan kuersetin 100 ppm diambil
panjang gelombang 600-800 nm sebanyak sebanyak 1 mL, ditambahkan dengan 1 mL
3x replikasi. AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%.
c. Penentuan Kurva Baku Asam Galat Lakukan pembacaan dengan
Larutan asam galat dengan konsentrasi Spektrofotometri UV-Vis pada panjang
25, 50, 75, dan 100 ppm diambil sebanyak gelombang 350-450 nm (Das et al., 2013).
0,5 mL ditambahkan dengan reagen Folin- c. Penentuan Kurva Baku Kuersetin
Ciocalteu sebanyak 2 ml, selanjutnya Larutan seri kadar dibuat dengan
ditambahkan dengan 4 ml natrium karbonat menggunakan kuersetin sebagai baku

330
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
standar. Dibuat seri kadar sebesar 60, 80, total ekstrak etanol beras hitam
100, 120 dan 140 ppm. Sebanyak 1 mL menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
larutan seri kadar dari masing-masing
Tabel 1. Hasil skrining fitokimia ekstrak
konsentrasi dimasukkan, direaksikan
etanol 96% beras hitam.
dengan 1 mL AlCl3 10% dan 8 mL asam
asetat 5%. Didiamkan selama 16 menit Sampel Flavonoid Alkaloid Tanin
HCl p + Reagen Gelatin
pembacaan absorbansi seri kadar dengan Mg Mayer 1%
menggunakan spektrofotometri UV-Vis 1 + + +
2 + + +
pada panjang gelombang maksimum. 3 + + +
d. Penentuan Flavonoid Total 4 + + +
5 + + +
Tujuh sampel ekstrak etanol 96% beras
6 + + +
hitam dibuat dengan konsentrasi 1000 ppm 7 + + +
kemudian diambil masing-masing
Penetapan Kadar Fenolik Total
sebanyak 1 mL, ditambahkan dengan 1 mL
Penetapan kadar fenolik total
AlCl3 10% dan 8 mL asam asetat 5%
menggunakan metode Folin Ciocalteau.
didiamkan selama operating time.
Metode ini merupakan metode yang paling
Dilakukan pembacaan absorbansi pada
umum digunakan untuk menentukan
panjang gelombang maksimum.
kandungan fenolik total dalam tanaman
dengan pertimbangan bahwa dengan teknik
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
ini pengerjaannya lebih sederhana dan
Beras hitam yang berasal dari tujuh
reagen Folin Ciocalteau digunakan karena
tempat berbeda di Kalimantan Selatan
senyawa fenolik dapat bereaksi dengan
dimaserasi dengan menggunakan pelarut
Folin membentuk larutan yang dapat diukur
etanol 96% untuk menjadi ekstrak etanol
absorbansinya.
beras hitam. Hasil ekstraksi kemudian
Analisis kandungan fenolik total
dilakukan identifikasi secara kualitatif
menggunakan metode Folin-Ciocalteu
berupa kandungan flavonoid dengan HCl p
yang absorbansinya diukur pada panjang
+ Mg, tanin dengan reagen mayer, dan
gelombang 765 nm (Pourmorad dkk; 2006).
alkaloid dengan menggunakan gelatin 1%,
Larutan standar yang digunakan adalah
pada penelitian ini seluruh sampel
asam galat yang merupakan salah satu
menunjukkan hasil positif. Dapat dilihat
fenolik alami dan stabil. Menurut Viranda
pada Tabel 1. Kemudian dilanjutkan
(2009) asam galat termasuk dalam senyawa
penetapan kadar fenolik total dan flavonoid
fenolik turunan asam hidroksibenzoat yang

331
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
tergolong asam fenolik sederhana. Asam Untuk menentukan kadar fenolik totalnya,
galat direaksikan dengan reagen Folin terlebih dahulu dilakukan pengukuran OT
Ciocalteau menghasilkan warna kuning Hasil OT diperoleh pada waktu 30 menit
yang menandakan bahwa mengandung nilai absorbansi yang diperoleh telah stabil,
fenolik, setelah itu ditambahkan dengan berarti reaksi telah berjalan sempurna.
larutan Na2CO3 sebagai pemberi suasana Panjang gelombang maksimal yang
basa. Selama reaksi berlangsung, gugus diperoleh yaitu 645 nm. Selanjutnya
hidroksil pada senyawa fenolik bereaksi dilakukan pengukuran absorbansi larutan
dengan pereaksi Folin Ciocalteau, standar asam galat dari beberapa
Rata-rata
Kandungan
Kandungan konsentrasi yang diukur pada panjang
fenolik (mg
Sampel Absorbansi fenolik (mg ± SD %CV
GAE/g
GAE/g gelombang maksimal yang diperoleh. Hasil
ekstrak)
ekstrak)
0,568 102,13 pengukuran absorbansi larutan standar
1 0,566 99,73 100,58 1,344 1,34
0,562 99,87 asam galat dibuat kurva kalibrasi.
0,518 92,51
2 0,514 91,66 91,14 1,699 1,86 Persamaan regresi linear yang diperoleh
0,511 89,24
0,538 96,77 yaitu y=0,0047x+0,0832 dengan koefisien
3 0,534 97,87 96,50 1,529 1,58
0,529 94,85 korelasi (r) 0,9973. Penetapan kadar fenol
0,448 77,62
4 0,446 77,19 77,64 0,462 0,60 dari ekstrak etanol beras hitam dilakukan
0,443 78,12
0,463 80,81 dengan cara 3x replikasi dan dilihat pada
5 0,468 81,87 81,16 0,614 0,76
0,463 80,81 Tabel 2.
0,621 113,29
6 0,622 111,30 112,47 1,040 0,92
0,624 112,81 Tabel 2. Hasil Penetapan Kadar Fenol
0,472 81,90 Total Ekstrak Etanol Beras Hitam dengan
7 0,475 84,20 81,50 2,928 3,59
0,459 78,39
Variasi Tujuh Sampel
membentuk kompleks molibdenum-
tungsten berwarna biru dengan struktur Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh

yang belum diketahui dan dapat dideteksi kadar fenolik total ekstrak etanol beras

dengan spektrofotometer. Warna biru yang hitam yang paling tinggi adalah pada

terbetuk akan semakin pekat, setara dengan sampel 6 diperoleh kadar fenolik total

konsentrasi ion fenolak yang terbentuk, etanol sebesar 112,47±1,040 mgGAE/gram

artinya semakin besar konsentrasi senyawa ekstrak, artinya dalam setiap gram ekstrak

fenolik maka semakin banyak ion fenolak etanol beras hitam terdapat fenolik yang

yang akan mereduksi asam heteropoli setara dengan 112,47±1,040 asam galat.

(fosfomolibdatfosfotungstat) menjadi Senyawa fenolik yang terkandung dalam

kompleks molibdenumtungsten sehingga ekstrak beras hitam merupakan hasil

warna yang dihasilkan semakin pekat. metabolit sekunder yang potensial sebagai

332
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
sumber bahan baku obat yang berperan Pengukuran operating time
sebagai antioksidan. diperoleh pada menit ke 15 dan pengukuran
Penetapan Kadar Flavonoid Total serapan panjang gelombang maksimum
Penetapan kadar flavonoid total dilakukan pada rentang sekitar 400-800 nm.
menggunakan metode kolorimetri. Metode Panjang gelombang maksimum yang
kolorimetri menggunakan penambahan dihasilkan adalah 414 nm dengan
pereaksi berupa AlCl3 10% dan Asam asetat absorbansi 0,762 pada konsentrasi 60
5% yang mana fungsi dari pereaksi AlCl3 μg/ml, panjang gelombang maksimum
adalah untuk membentuk reaksi antara tersebut kemudian digunakan untuk
AlCl3 dengan golongan flavonoid mengukur serapan kurva kalibrasi dan
membentuk kompleks antara gugus sampel ekstrak etanol beras hitam. Dari
hidroksil dan keton yang bertetangga atau kurva kalibrasi diperoleh persamaan regresi
dengan gugus hidroksil yang saling linier yaitu y=0,0079x + 0,044 dengan nilai
bertetangga. AlCl3 akan bereaksi dengan koefisien kolerasi (r) = 0,9987. Nilai r yang
gugus keton pada C4 dan gugus OH pada mendekati 1 menunjukkan kurva kalibrasi
C3 atau C5 pada senyawa flavon atau linier dan terdapat hubungan antara
flavonol membentuk senyawa kompleks konsentrasi larutan kuersetin dengan nilai
yang stabil berwarna kuning. Senyawa serapan.
yang digunakan sebagai standar pada Pada penetapan kadar flavonoid,
penetapan kadar flavonoid ini adalah penambahan kalium asetat adalah untuk
quersetin, karena quersetin merupakan mendeteksi adanya gugus 7-hidroksil
flavonoid golongan flavonol yang memiliki sedangkan perlakuan inkubasi selama 30
gugus keto pada atom C-4 dan juga gugus menit yang dilakukan sebelum pengukuran
hidroksil pada atom C-3 dan C-5 yang dimaksudkan agar reaksi berjalan
bertetangga. sempurna, sehingga memberikan intensitas
warna yang maksimal. Penetapan kadar
flavonoid dari ekstrak etanol beras hitam
dilakukan dengan replikasi 3x dan dilihat
pada Tabel 3.

Flavonoid Kompleks Flavo-Al


Gambar 1. Proses pembentukan Komplek
Flavonoid-AlCl3 (Triyasmono, 2015)

333
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
Tabel 3. Hasil Penetapan Kadar Flavonoid Bioconversion of anthocyanin
Total Ekstrak Etanol Beras Hitam dengan glycoside by Bifidobacteria and
Variasi Tujuh Sampel Lactobacillus. Food Res Int 42: 1453-
Konsentrasi % Kadar
Sampel Absorbansi % Kadar SD
Berdasarkan hasil perhitungan tabel (mg/ml) Rata-Rata
0,727 0,086 8,65
3, maka ekstrak etanol beras hitam yang 1 0,728 0,087 8,66 8,53 0,208
0,699 0,083 8,29
mempunyai kadar flavonoid total tertinggi 0,7 0,083 8,30
adalah sampel 1 yaitu sebesar 2 0,7 0,083 8,30 8,11 0,343
0,653 0,077 7,71
8,53±0,208%. Dari hasil tersebut 7 sampel 0,672 0,079 7,95
3 0,672 0,079 7,95 7,69 0,446
ekstrak etanol beras hitam dapat dinyatakan 0,611 0,072 7,18
0,531 0,062 6,16
positif mengandung flavonoid, dimana 4 0,531 0,062 6,16 6,03 0,227
flavonoid mempunyai banyak manfaat 0,5 0,058 5,77
0,445 0,051 5,08
dibidang kesehatan diantaranya sebagai 5 0,443 0,051 5,05 4,97 0,169
0,421 0,048 4,77
antioksidan, antidermatosis, 0,322 0,035 3,52
6 0,342 0,038 3,77 3,74 0,210
kemopreventif, antikanker maupun 0,355 0,039 3,94
0,457 0,052 5,23
antiviral (Saraswati, 2015). Sehingga
7 0,461 0,053 5,28 5,02 0,403
ekstrak etanol beras hitam dapat dijadikan 0,404 0,046 4,56
1461. DOI
terapi tambahan dan pencegahan suatu :10.1016/j.foodres.2009.07.026
penyakit dengan cara dibuat menjadi
Bhaigyabati, T., T, Kirithika., J, Ramya., K,
sediaan obat. Usha. 2011. Phytochemical
IV. KESIMPULAN constituens and Antioxidant Activity
of Various Extracts Of Corn Silk (Zea
Berdasarkan hasil penelitian yang mays. L). Research Journal of
telah dilakukan maka dapat disimpulkan Pharmaceutical, Biological and
Chemical Sciences. 2(4):986-993
bahwa dari tujuh sampel ekstrak etanol
Das, N., Md. E. Islam., N. Jahan., M. S.
beras hitam kadar fenolik total tertinggi Islam., A. Khan, Md. R. Islam, & Mst.
sebesar 112,47±1,040 mgGAE/gram S. Parvin. 2014. Antioxidant Activities
of Ethanol Extracts and Fractions of
ekstrak dan kadar flavonoid total tertinggi Crescentia cujete Leaves and Stembark
adalah 8,53±0,208%. and The Involvement of Phenolic
Compounds. BMC Complementary
and Alternative Medicine.14-45
DAFTAR PUSTAKA
Khlifi, S., Hachimi, Y., Khalil, A., Essafi,
Andarwulan, N., dan Faradilla., Fitri, R.H., N., and Abboyi, A., 2005, In Vitro
2012, Senyawa Fenolik pada Buah Antioxidant Effect of Globularia
Manggis Dari Indonesia, Penerbit alypum L. Hydromethanolic Extract,
SEAFAST IPB, Bogor Jawa Barat. Indian Journal of Pharmacology.
Avila M. Hidalgo M, Moreno CS, Pealez C, Kikuzaki H, Hisamoto M, Hirose K,
Requena T, de Pascuel Teresa S, 2009. Akiyama K, and Taniguchi H 2002.

334
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 327-335 Anna Khumaira Sari
Antioxidants properties of ferulic acid Puspitasari, L., Swastini, D.A., Arisanti,
and its related compound, J. C.I.A., 2013, Skrining Fitokimia
Agric.Food Chem.50:2161-2168. Ekstrak Etanol 95% Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.),
Lee SE, Hwang HJ, Ha JS, Jeong HS, and Jurnal Farmasi Udayana, hal 1-5.
Kim JH 2003. Screening of medicinal
plant extracts for antioxidant activity. Viranda P.M, 2009, Pengujian kandungan
Life Sci.73:167-179. Senyawa yang terdapat dalam Tomat,
Jurnal P. Universitas Indonesia.
Marliana, S.D., Suryanti, V., Suyono, 2005,
Skrining Fitokimia dan Analisis Yomade S, Karrila T, Pakdeechanuan P.
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Physical, Chemical and Antioxidant
Kimis Labu Siam (Sechium edule Jacq. Properties of Pigmented Rice Grown in
Swart) dalam ekstrak etanol, Southern Thailand. International Food
Biofarmasi, 3 (1), 26-31. Research Journal. 2011;901-6
Nafisah, M., Tukiran, Suyatno, Hidayati,
N., 2014, Phytochemical Screening
Test On hexan, Chloroform and
Methanol Extracts of Patikan Kebo
(Euphorbiae hirtae), Prosiding
Seminar Nasional Kimia, hal.279-286.
Saraswati, F.N. 2015. Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol 96%
Limbah Kulit Pisang Kepok Kuning
(Musa balbisiana) Terhadap Bakteri
Penyebab Jerawat (Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus aureus,
dan Propionibacterium acne), Skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta.
Triyasmono Liling, Cahaya Noor, Sari
Yuniar Novita. 2015. Aplikasi Ftir
Dan Kemometrika Plsr (Partial Least
Square Regression) Pada Prediksi
Kadar Flavonoid Total Bungur
(Lagerstroemia Speciosa Pers.) Khas
Kalimantan. Prosiding Seminar
Nasional & Workshop
“Perkembangan Terkini Sains
Farmasi & Klinik 5”FMIPA,
Universitas Lambung Mangkurat,
Padang.

Pourmorad, F., Hossenimehr, S.J.,


Shahabimajd, N. 2006. Antioxidant
activity, phenol and flavonoid contents
of some selected Iranian medicial
plants. African Journal of
Biotechnology. 5(11):1142-1145.

335

Anda mungkin juga menyukai