Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS TIPE 2

No Dokumen : 138 /UKP/I/SOP/2018

SOP No. Revisi : 00


Tgl. Terbit : 21/ 1/ 2018
Halaman : 1/3
UPT
Puskesmas SUPARDI,SKM
NIP.197507041998031005
Kelapa Kampit

1. Pengertian Diabetes Melitus tipe 2 adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan penarapan langkah-langkah untuk meningkatkan
pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana terhadap kasus diabetes
mellitus tipe 2
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM- KK/ I/ 2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Klinis pada UPT
Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Hal 530
5. Prosedur 1. Dokter melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan:
- Polifagia
- Poliuri
- Polidipsi
- Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
Keluhan tidak khas DM :
- Lemah
- Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas)
- Gatal
- Mata kabur
- Disfungsi ereksi pada pria
- Pruritus vulvae pada wanita
- Luka yang sulit sembuh
2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
Faktor Predisposisi
- Usia > 45 tahun
- Diet tinggi kalori dan lemak
- Aktifitas fisik yang kurang
- Hipertensi ( TD ≥ 140/90 mmHg )
- Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah
puasa terganggu (GDPT)
- Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis, hipertiroidisme
- Dislipidemia
3. Dokter menyarankan pemeriksaan laboratorium
- Gula Darah Puasa
- Gula Darah 2 jam Post Prandial
4. Dokter menegakkan diagnosa
Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa :
- Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa
plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L). Glukosa plasma
sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. ATAU
- Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl.
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya
8 jam ATAU
- Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
(TTGO) > 200 mg/dL (11.1 mmol/L) TTGO dilakukan dengan
standard WHO, menggunakan beban glukosa anhidrus 75 gram
yang dilarutkan dalam air.
5. Dokter menyusun rencana layanan medis berupa rawat jalan, rawat
inap, atau rujuk
Kriteria Rujukan
- Bila terjadi komplikasi, seperti: sepsis, dehidrasi berat, anemia
berat, penurunan kesadaran.
- Bila terdapat penyakit komorbid, seperti: pneumonia berat
6. Dokter menuliskan resep sesuai indikasi kebutuhan medis pasien
diantaranya :
Non Farmakologis
- Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit). Kegiatan sehari-hari
seperti berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun,
harus tetap dilakukan.
Farmakologis
Pemberian pemilihan jenis obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin
bersifat individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya
mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara Pemberian OHO, terdiri dari:
OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap
sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis
optimal.
- Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makan.
- Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan.
7. Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga (antara lain :
mengenai pola makan dan tindakan pencegahan lainnya).
8. Dokter mengisi form rujukan bila diperlukan rujuk
9. Secara berkesinambungan, dokter mencatat tanggal pemeriksaan,
anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnose/kode ICD 10, rencana
layanan medis, pengobatan dan edukasi yang diberikan
10. Dokter mencegah terjadinya pengulangan yang tidak perlu dengan
memeriksa kembali catatan pelayanan yang telah diberikan.
11. Dokter memberikan paraf dan nama jelas di rekam medis
12. Dokter memberikan resep dan mempersilahkan pasien menuju
apotek untuk mengambil obat.
6.Diagram Alir
Pasien
Anamnesis
datang

Pemeriksaaan fisik

Diagnosa

Tatalaksana
1. Non Farmakologis
2. Farmakologis
3. Rujuk

Pencatatan dibuku
register

7.Unit Terkait - Poli Umum


- Poli Lansia
- UGD
- Rawat Inap

8.Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku

Anda mungkin juga menyukai