Paper Keperawatan Anak Dengan Obesitas
Paper Keperawatan Anak Dengan Obesitas
KEPERAWATAN ANAK I
OBESITAS
Disusun oleh :
Muhammad Firliansyah
Muhammad Habbib
Agra Nabil
Alfi Zunan Ahmada
S1 Keperawatan
1. Pengertian Obesitas
3
a. Merendahnya nilai metabolisme dasar,seperti perawatan baring
yang lama pada penyakit menahun
b. Endokrinopati,missal pada hipotiroidisme,sindrom adreno-genital
( sindrom chusing),sindrom Laurence-moon-biedl,sindrom pradel-
wili
c. Berkurangnya aktivitas jasmani,meskipun dalam hal ini tanpa
disertai masukan yang berlebih.
3. Patofisiologi
Obesitas terjadi bila asupan energi lebih besar dari pengeluaran energi.
Asupan energi berlebih akan disimpan di jaringan lemak. Menurut
jumlah sel lemak, obesitas dapat terjadi karena hipertrofi sel lemak dan
atau hiperplasia sel lemak. Penambahan dan pembesaran sel lemak
paling cepat pada masa tahun pertama kehidupan dan mencapai
puncaknya pada masa meningkat dewasa. Setelah masa dewasa, tidak
akan terjadi hiperplasia sel lemak, tetapi hanya terjadi hipertrofi sel
lemak. Obesitas yang terjadi pada masa anak-anak selain terjadi
hipertrofi sel lemak juga terjadi hiperplasia sel lemak (Jameson dan
Harrison, 2013; Soetjiningsih, 1995). Sebuah konsep "set point" berat
badan yang didukung oleh mekanisme fisiologis berpusat di sekitar
sistem penginderaan dalam jaringan adiposa yang mencerminkan
cadangan lemak dan reseptor, atau "adipostat," yang ada di pusat
hipotalamus. Ketika simpanan lemak berkurang, sinyal adipostat
rendah, dan hipotalamus merespon dengan merangsang rasa lapar dan
penurunan pengeluaran energi untuk menghemat energi. Sebaliknya,
ketika penyimpanan lemak berlimpah, sinyal meningkat, dan
hipotalamus merespon dengan menurunkan rasa lapar dan
meningkatkan pengeluaran energi (Jameson dan Harrison, 2013).
4. Patogenesis
4
Kelebihan energi oleh tubuh diubah menjadi zat lemak yang akan
disimpan sebagai jaringan lemak di bawah kulit dan pada organ tubuh
lain.Selain itu obesitas mungkin terjadi sebagai akibat meningkatnya
jumlah dan ukuran adiposit {sel lemak}.Jumlah adiposity ini akan
bertambah bila terjadi masukan kalori yang meningkat,terutama pada
janin dan masa bayi,rangsang untuk menambah jumlah sel adiposity ini
akan berlangsung terus sampai pubertas,tetapi dengan intensitas yang
menurun.Selama periode penurunan berat badan,besar sel lemak
berkurang tetapi jumlahnya tetap.
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan diagnostic
b. Pemeriksaan laboratorium
5
Test Darah
6. Manifestasi klinis
Anak dengan obesitas akibat diet kalori tinggi,tidak hanya lebih berat
tetapi juga lebih tinggi dari anak seusia,seperti juga terlihat dri umur
tulangnya yang lebih melanjut.Karena masa pubertas timbul lebih
awal,pada akhirnya anak yang cepat tumbuh dan matang itu akan
mempunya tinggi badan yng relative lebih rendah dibandingkan anak
sebayanya.
6
Gangguan psikologik berupa kelainan emosional sering dijumpai pada
anak dengan obesitas,meskipun terlihat ia dapat menyesuaikan
diri.Karena malu ia enggan untuk bermain dan bergaul dengan
temannya atau menghindar untuk berolahraga.Kelainan emosional ini
mungkin menjadi penyebab atau merupakan akibat keadaan obesitas.
a. Wajah membulat.
b. Pipi tembem.
c. Dagu rangkap.
d. Leher relatif pendek.
e. Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena
mengandung jaringan lemak
f. Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.
g. Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua pangkal paha
bagian dalam saling menempel dan bergesekan. Akibatnya,
timbullah lecet.
h. Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam
jaringan lemak (burried penis).
7. Komplikasi
7
g. Gangguan mata; seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap
cahaya, dan batas pandangannya jadi lebih sempit.
h. Gangguan fungsi hati
i. Masalah psikososial seperti rendah diri, depresi dan menarik diri
dari lingkungan misalnya karena diolok-olok temannya.
j. Hiperlipidemia (<>iHyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar
lemak (kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah.
8. Penatalaksanaan medis
a. Pengaturan Diet
1) Jenis diet
8
b) Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%,
lemak 20-30% dengan lemak jenuh < 10% dan protein 15-
20% energi total serta kolesterol < 300 mg per hari.
c) Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun
dengan penghitungan dosis menggunakan rumus: (umur
dalam tahun + 5) gram per hari.
2) Tatanan diet
Diet secara ketat adalah terapi obesitas cara lama, dengan cara
ini terjadi penurunan berat badan secara cepat namun dengan
cepat akan kembali pada keadaan semula. pengaturan diet yang
tepat adalah efektif untuk jangka panjang. Prinsip dasarnya
adalah diet makanan sehat dan seimbang.
3) Pola makan
9
dan bebas lemak, kedelai, ikan, dan sedikit daging. Pemberian
ikan pada anak dan remaja direkomendasikan untuk diberikan
sebanyak seminggu 2 kali pemberian; ikan yang dimaksud
adalah bukan ikan asin (ikan kering), karena ikan kering kurang
mengandung asam lemak omega 3.
Golf 180
Berenang 350
Bersepeda 660
c. Modifikasi kebiasaan makan
10
1. Frekuensi
2. Volume
11
mentargetkan penurunan berat badan, maka penurunan badan
ditargetkan sampai mencapai 10% di atas berat badan ideal.
Tetapi, bila kita tidak mentargetkan penurunan berat badan,
maka yang terpenting adalah mempertahankan berat badan agar
tidak bertambah karena anak masih bertambah tinggi.
3. Makanan selingan
12
sumber karbohidrat, lemak dan protein yang cukup.
Karbohidrat sebaiknya berkisar 50-60%, lemak 20-30%, dan
protein 15-20% sehingga cukup untuk tumbuh kembang
normal.
http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm
http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-
penanganannya
1. Pengkajian
a. Anamnesis :
b. Pemeriksaan fisik :
13
Adanya gejala klinis obesitas seperti diatas
c. Pemeriksaan penunjang :
d. Pemeriksaan antropometri :
Rumus Broca
14
2) IMT diantara persentil 5-85 disebut normal (normal weight)
3) IMT diantara persentil 85-95 disebut memiliki risiko kelebihan
berat badan (at risk of overweight)
4) IMT diatas persentil 95 disebut kelebihan berat badan
(overweight),
http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-
anak_01.html
2. Diagnosa keperawatan
15
3. Perencanaan dan Tindakan keperawatan
Intervensi :
16
Kriteria hasil : remaja melakukan olahraga dan aktivitas yang disukai
secara rutin
Intervensi :
intervensi:
17
Dx.4 gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan
fisik, internalisasi umpan balik negative
Kriteria Hasil :
intervensi:
Intervensi :
18
1) keluarga berpendidikan tentang program penurunan berat badan,
meliputi nutrisi yang berhubungan dengan intake makan dan
olahraga, support psikoligi
2) mendorong keluarga untuk :
4. Evaluasi
19
e. keluarga menjadi aktif dalam program penurunan berat badan pada
anak
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html
http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya
http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html
http://www.igdrsml.co.cc/2010/03/o-b-e-s-i-t-s.html
http://www.symptomfind.com/diseases-conditions/obesity-tests-diagnosis/
http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm
21