Proposal Penelitian Bayuprimatriadi
Proposal Penelitian Bayuprimatriadi
DOSEN:
NOOR HAMIDAH, ST,.MUP.
DISUSUN OLEH:
NAMA: PRIMARISCO THOMAS
NIM: DBB 115 012
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “PENELITIAN KONDISI HUNIAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KAHAYAN DALAM
ASPEK SOSIAL BUDAYA’’ tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk menyelesaikan
tugas menganalisa pemukiman di daerah tepian sungai .
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
Salah satu unsur pokok kesejahteraan rakyat adalah terpenuhinya kebutuhan perumahan,
yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga negara Indonesia dan keluarganya, sesuai
harkat dan martabatnya sebagai manusia dan juga diiringi dengan adanya sarana dan prasarana
dasar fisik yang bagus. Semakin bertambahnya jumlah penduduk yang makin pesat, tuntutan
akan tersedianya berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat juga mengalami
peningkatan.
Pembangunan sarana dan prasarana merupakan salah satu hal penting dalam strategi
pengembangan wilayah, yang menyangkut aspek-aspek yang luas di bidang kependudukan, dan
berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan kehidupan sosial dalam rangka pemantapan
ketahanan nasional.
Sarana dan prasarana didalam suatu kawasan memiliki peranan yang sangat penting
dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta meningkatkan kesatuan dan persatuan
bangsa. Melalui pembangunan infrastruktur yang ditempuh dengan pembangunan sumber daya
air, transportasi, perumahan dan permukiman, energi dan ketenagalistrikan serta jaringan
komunikasi dan informatika, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan
dapat dicapai dan daya saing ekonomi nasional secara global dapat ditingkatkan. Sistem jaringan
prasarana dasar fisik Sarana dan prasarana di gang Suhada dijalan Sumatera RT/RW 04/18 agak
kurang memadai sehingga perumahan di kawasan gang Suhada terkesan kumuh dikarenakan
kurangnya jaringan jalan yang terasa sempit, tidak adanya drainase dikarenakan telah tertimbun
tanah.
Hampir setiap hari sampah terlihat berserakan walaupun tempat sampah telah tersedia
disetiap rumah. Hal ini mendeskripsikan kurangnya kesadaran warga komplek tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan komplek. Sebaiknya, sebagai warga komplek, sudah
seharusnya setiap orang menanamkan sikap disiplin dalam menjaga kebersihan komplek.
Kesadaran dari masing-masing orang sangat ditekankan untuk lebih peduli terhadap
lingkungannya sendiri. Selain itu, saya juga mempunyai motivsi untuk mengukur seberapa jauh
keinginan warga komplek gang suhada dalam mengolah sampah-sampah tersebut
Permasalahan yang terdapat pada lokasi penelitian permukiman di daerah jl. Murjani
tepatnya di gg. Sari 45 RT 01, RW IX yaitu sampah. Banyaknya sampah yang berserakan
dikolong bawah rumah warga setempat akibat meledaknya jumlah sampah dan jauh dan
kurangnya tempat pembuangan sampah yang membuat warga setempat membuang sampah
dengan sembarangan, sehingga menimpulkan tumbuhnya bakteri berbahaya, zat-zat kimia yang
berbahaya hingga jentik-jentik yang berkembang menjadi nyamuk.
Setelah itu tempat sampah yang kecil, sedikit dan jarak tiap tempat sampah yang terlalu
jauh sehingga tempat sampat tidak cukup untuk menampung sampah yang ada akibat tingginya
jumlah sampah yang ada.
Dapat kita ketahui kawasan pinggiran sungai adalah salah satu tempat bermukimnya
warga yang memiliki penghasilan rendah tidak terkecuali di kota palangka raya , seperti yang
kita tau palangka raya sekarang memiliki penduduk yang cukup meningkat dari sebelumnya
terutama di daerah kampung pahandut , banyaknya jumlah penduduk yang selalu bertambah
membuat sempitnya lahan yang baik dan bersih bagi suatu permukiman . seperti banyak nya
wadah wadah rumah masyarakat yang memiliki banyak sampah di area pemukiman mereka,
seperti yang kita tau juga dampak dari sampah yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan
salah satu bencana yaitu banjir, dan bahaya yang dapat terjadi juga iyalah penyakit DBD dan
Malaria di karenakan sampah merupakan habitat dari nyamuk nyamuk tersebut.
Oleh karena itu kami memiliki tujuan untuk membahas atau melakukan riset tentang
bagaimana cara mengelola sampah di kampung pahandut sehingga dapat bermanfaat dan dapat
sedikit membantu memecahkan masalah di kampung pahandut tentang sampah.
Metode minimalisasi sampah dapat kita lakukan dengan berbagai cara antara lain
penggunaan barng bekas siap pakai, memperbaiki barang yang rusak, dan menghindari
penggunaa barang sekali pakai. Tidak hanya itu, kita juga bisa mendesain produk supaya bisa
diisi ulang dan digunakan kembali.
Pengelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi masyarakat maupun
lingkungan daerah itu sendiri. Pengaruhnya tentu saja ada yang positif ada yang negative.
b. Pengaruh negatif
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi
kesehatan, lingkungan maupun bagi kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat sebagai
berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ialah permukiman yang berada di daerah jl. Murjani, tepat nya di gg. Sari
45 RT.01.RW.IX tepat di seberang tempat perbelanjaan sendy’s. kelurahan Pahandut, RW 3
Palangka Raya. Permukiman ini ialah permukiman yang berada di bantaran tepi sungai Kahayan.
Lokasi ini berdekatan dengan pusat Kawasan perdagangan yang ada dikota Palangka Raya.
Lokasi penelitian ini sering diidentikkan dengan lingkungan yang padat, kotor, dan kumuh.
Selain itu, ruang sempadan sungai tidak lagi terlihat karena lahan tersebut dimaksimalkan untuk
permukiman warga. Lokasi hunian yang terlalu sempit dengan sungai menimbulkan resiko
bencana banjir ketika sungai meluap ataupun pencemaran lingkungan daerah aliran sungai.
Selain itu kepadatan yang terlalu tinggi mengakibatkan minimnya ruang hijau dan vegetasi yang
ada di area permukiman ini.
Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari
teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami.
Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif
analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu
peristiwa dalam situasi yang alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan
interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah
menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.
Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri
metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:
Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan
peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih
banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan
oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian
yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data
untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk
menyusun abstraksi.
Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam
bidang pendidikan yaitu untuk: