Valuasi Ekonomi Eksternalitas Penggunaan Merkuri
Valuasi Ekonomi Eksternalitas Penggunaan Merkuri
Abstrak
Penggunaan merkuri (Hg) pada pertambangan emas rakyat di kecamatan Kokap
terbukti telah mengkontaminasi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh pembuangan tailing
atau limbah yang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Umumnya penambang
menolak menggunakan instalasi pengolahan limbah dikarenakan biaya operasional yang
cukup besar. Penelitian ini melakukan valuasi pencemaran merkuri serta manfaat dan bi-
aya usaha penambangan emas rakyat tersebut dengan dan tanpa alat penangkap merkuri.
Selengkapnya penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui nilai eksternalitas akibat
penggunaan merkuri dan kelayakan usaha pertambangan emas di Kokap Kulon Progo,2)
Mengetahui peran pemerintah daerah dalam mengatasi dampak merugikan akibat pence-
maran merkuri dari pertambangan emas rakyat, 3) Menemukan faktor penghambat dalam
menertibkan pertambangan emas rakyat dan merekomendasikan solusinya.
Nilai eksternalitas divaluasi menggunakan metode biaya pengganti dan biaya
pemulihan, sedangkan peran pemerintah dianalisis dengan indikator pendekatan hukum
lingkungan, produk hukum daerah, dan peran instansi daerah.
Hasil penelitian nilai eksternalitas dengan metode biaya pengganti air PDAM
menunjukkan bahwa perkiraan rata-rata kerugian per rumah tangga yang airnya terce-
mar Hg adalah 561.100 per tahun. Sedangkan perkiraan biaya pemulihan dengan meng-
gunakan metode in situ adalah Rp. 5.332.428.000. Dari hasil analisis terdapat 3 dari 5
usaha penambangan emas rakyat menggunakan alat penangkap merkuri menjadi tidak
layak karena NPV dan B/C rasio < 1. Peran pemerintah daerah dalam penegakan hukum
lingkungan, kelengkapan produk hukum daerah masih lemah. Sedangkan peran instansi
daerah (KLH dan Disperindag dan ESDM) dalam hal pembinaan dan sosialisasi, serta
pengawasan dan pemantauan dari hasil pengisian kuisioner hasilnya baik, hanya saja
pada kenyataannya tidak disertai dengan tindakan tegas kepada para penambang yang
melanggar. Faktor penghambat dalam menertibkan pertambangan emas rakyat di Kokap
antara lain belum ditetapkannya wilayah Kokap sebagai Wilayah Pertambangan Rakyat
(WPR), kurangnya kesadaran penambang tentang bahaya merkuri, dan tidak adanya tin-
dakan tegas dari pemda terhadap pelaku pencemaran
terhadap berbagai bahan kimia, dan be- lingkungan hidup adalah upaya sistematis
rat. Emas meleleh pada 1.064,43°C dan dan terpadu yang dilakukan untuk me-
mendidih pada 2.807°C (Anonim, 1997). lestarikan fungsi lingkungan hidup dan
Pekerja tambang yang bekerja pada proses mencegah terjadinya pencemaran dan/
amalgamasi berpotensi besar menghirup atau kerusakan lingkungan hidup yang
Hg. Ukuran mitigasi untuk mengurangi meliputi perencanaan, pemanfaatan, pen-
polusi Hg di tempat kerja harus dilakukan gendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan
dengan mengurangi paparan dan resiko penegakan hukum (UU Nomor 32 Tahun
kesehatan pada pekerja tambang dan juga 2009). Dampak negatif yang dapat terjadi
mengurangi akibatnya pada lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam,
sekitar. Hasil penelitian menunjukkan kon- antara lain: kerusakan (degradasi) sum-
sentrasi Hg dalam urin anak-anak sekolah ber daya alam. Pemanfaatan sumber daya
menunjukkan potensi paparan Hg. Hal ini alam akan mengakibatkan kerusakan, baik
dapat disebabkan oleh dua sumber yaitu di tempat kerusakan itu terjadi maupun di
menghirup udara yang terkontaminasi dan luarnya. Pencemaran tanah, air, dan udara.
minum air yang terkontaminasi (Umbang- Penambangan, pengangkutan, dan pengo-
talad, et al., 2007). Penelitian yang dilaku- lahan sumber daya alam mineral (bahan
kan oleh Palentinus (2007) Pencemaran tambang) dapat mencemari tanah, air dan
air sumur penduduk di dusun Plampang udara. Konlik sosial. Konlik sosial dapat
II, desa Kalirejo, Kecamatan Kokap ber- terjadi karena kepentingan masyarakat ter-
variasi. Rata-rata di atas baku mutu permen ganggu. Manik (2003).
kes RI no 907/2002 tentang baku mutu air Ekonomi lingkungan adalah ilmu
bersih, sedangkan pada darah para pekerja yang mempelajari kegiatan manusia dalam
tambang mengindikasikan bahwa 78,57% memanfaatkan lingkungan sedemikian
pekerja tambang dan penduduk mengidap rupa sehingga fungsi / peranan lingkun-
Hg di atas batas normal. gan dapat dipertahankan atau bahkan dapat
Penelitian tentang kontaminasi ditingkatkan dalam penggunaannya untuk
Merkuri di Kalangan Pekerja Yogyakarta jangka panjang. Sesungguhnya fungsi/
Kasus Penambangan Emas di Kulon Progo peranan lingkungan yang utama adalah se-
yang ditulis oleh Husodo, et. al (2005) me- bagai sumber bahan mentah untuk diolah
nyimpulkan hal-hal berikut ini: menjadi barang jadi atau untuk langsung
a. Terbukti ada kontaminasi merkuri pada dikonsumsi, sebagai assimilator yaitu se-
sedimen sungai dan biota yang hidup di bagai pengolah limbah secara alami, dan
sungai yang melintasi Desa Kalirejo, Ke- sebagai sumber kesenangan / amenity .
camatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Ekonomi lingkungan menganalisis pence-
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. maran sebagai eksternalitas. Suatu ekster-
b. Penambang emas dan penduduk di seki- nalitas adalah setiap dampak terhadap ting-
tar penambangan emas di Desa kalirejo, kat kesejahteraan pihak ketiga yang timbul
kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Pro- karena tindakan seseorang tanpa dipungut
go, terbukti telah terkontaminasi merkuri kompensasi atau pembayaran Suparmoko,
dalam darahnya 2000). Fauzi (2010) menyatakan bahwa
c. Penambang emas di Kabupaten Kulon sumber daya alam, dalam beberapa hal,
Progo mempunyai kemungkinan untuk tidak ditransaksikan dalam mekanisme
terkontaminasi merkuri 1,5 kali lebih besar pasar atau mekanisme pasar bekerja secara
dibanding masyarakat di sekitar penam- tidak sempurna. Pencemaran udara mis-
bangan emas. alnya, adalah contoh bagaimana transaksi
Perlindungan dan pengelolaan pasar tidak terjadi, karena jika mekanisme
pasar bekerja secara sempurna, pelaku perorangan yang diduga melakukan pence-
penyebab pencemaran udara tersebut se- maran dan atau perusakan lingkungan yang
harusnya membayar kompensasi terhadap terjadi.
masyarakat yang terkena pencemaran. den- d. Penyampaian hasil penelitian dan
gan kata lain kegagalan pasar adalah cer- pengamatan oleh ahli tentang komponen
minan sifat sumber daya alam yang dalam apa saja yang telah mengalami pencemaran
beberapa hal menjadi barang public, Jadi atau kerusakan, tingkat pencemaran atau
barang publik, eksternalitas, dan kegagalan kerusakan, serta proses terjadinya pence-
pasar, adalah satu mata rantai yang seing maran atau perusakan.
timbul dalam pengelolaan sumber daya e. Perhitungan ganti kerugian oleh ahli ter-
alam. Eksternalitas dideinisikan sebagai hadap komponen lingkungan yang dirusak
dampak (positif atau negatif), atau dalam atau mengalami pencemaran.
bahasa formal ekonomi sebagai net cost f. Proses ganti kerugian kepada negara
atau beneit, dari tindakan satu pihak terh- dan masyarakat melalui jalur pengadilan
adap pihak lain. (Ishak, et al., 2006)
Pencemaran digambarkan seba- Metode biaya pencegahan digu-
gai suatu pengotoran yang dapat menu- nakan untuk kepentingan praktis. Metode
runkan nilai dan kegunaan. Pencemaran ini mengukur secara langsung biaya peng-
lingkungan merupakan perubahan ling- gunaan fasilitas dan peralatan yang dapat
kungan yang tidak menguntungkan yang mencegah polusi merkuri. Biaya pence-
sebagian dikarenakan tindakan manusia gahan ini terbatas pada pengukuran biaya
(Sastrawijaya,2000). Limbah dapat didei- polusi merkuri di masa yang akan datang
nisikan sebagai suatu yang tidak diingink- dan bukan polusi masa lalu (Israel dan
an, mencapai hasil tertentu pada manaje- Asirot, 2000). Metode lain yang dapat di-
mennya tergantung pada norma sosial yang gunakan adalah metode biaya pengganti
berdasarkan pada badan hukum dan pene- dan biaya pemulihan. untuk mengestimasi
gakan undang-undang (Deutz dan Frostick, biaya ekonomi pencemaran merkuri den-
2009). gan pendekatan biaya pengganti dan pemu-
Penghitungan ganti kerugian aki- lihan maka diperlukan nilai pengganti yang
bat pencemaran dan atau perusakan ling- dapat mengganti fungsi SDA yang hilang
kungan hanya dapat dilakukan apabila me- atau rusak. Sedangkan biaya pemulihan
menuhi syarat sebagai berikut: memerlukan estimasi biaya untuk memu-
a. Adanya laporan dari masyarakat atau in- lihkan lingkungan yang telah rusak atau
stansi tentang dugaan telah terjadi adanya tercemar. Metode pemulihan yang digu-
pencemaran dan atau pencemaran lingkun- nakan diusahakan menggunakan alternatif
gan pada suatu daerah atau tempat. biaya yang paling kecil (Dhewanthi et. al.,
b. Veriikasi tempat kejadian tentang 2007), namun tentu saja tidak mengabaikan
adanya dugaan pencemaran dan atau peru- faktor keefektifan, keamanan, dan memini-
sakan lingkungan oleh lembaga yang ber- malkan gangguan.
wenang. UU No. 32 Tahun 2004 menyebut-
c. Pembuktian terjadinya pencemaran dan kan bahwa pemerintah daerah mempunyai
atau perusakan lingkungan oleh ahli yang kewenangan untuk mengelola sumber daya
berkompeten melalui pengamatan lapan- alam yang ada di wilayahnya, bertanggung
gan, penelitian dan data alain yang diperlu- jawab dan memelihara kelestarian fungsi
kan. Bukti hukum (legal sampling) dilaku- lingkungan sesuai dengan peraturan perun-
kan oleh tim yang beranggotakan penyidik dangan yang berlaku. Kewenangan seba-
(polisi atau PPNS), pihak perusahaan atau gaimana di atas meliputi :
suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian Pengolahan bijih emas dengan
pertanyaan mengenai sesuatu hal atau da- teknik amalgamasi di Kecamatan Kokap
lam sesuatu bidang (Selo Soemardjan dan umumnya dilakukan di halaman rumah atau
Koentjaraningrat, 2000). di pinggir sungai yang berdekatan dengan
Variabel Penelitian lokasi tambang dengan memakai gelund-
a. Variabel untuk megestimasi besarnya ung. Bijih yang telah ditumbuk dimasuk-
kerugian sebagai eksternalitas dari peng- kan kedalam gelundung berisi potongan
gunaan merkuri diperoleh dari pengisian besi (rod), ditambahkan air, merkuri dan
kuisioner oleh para penambang dan pen- semen, dan selanjutnya diputar selama be-
carian referensi. berapa jam dengan tenaga listrik (genera-
1) Besarnya penggunaan merkuri tor) atau kadang-kadang dengan tenaga air
2) Biaya substitusi air bersih jika kondisi sungai memungkinkan. Setelah
3) Biaya Pemulihan proses amalgamasi selesai, amalgam dipi-
b. Variabel untuk mengidentiikasi peran sahkan dari tailing nya dengan cara diperas
pemerintah dalam upaya menanggulangi dengan kain parasit dan tailing dialirkan
dampak merugikan pencemaran tailing ke dalam bak penampungan tailing atau
penambangan emas dibiarkan mengalir ke halaman rumah.
Variabel yang diamati antara lain: Para pemilik tambang mengakui
1) Penegakan hukum lingkungan bahwa alasan utama mereka membuka
2) Kelengkapan produk hukum daerah usaha penambangan emas adalah untuk
3) Peran instansi: Pembinaan dan sosial- memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
isasi, Pemantauan dan pengawasan. Untuk tujuan tersebut mereka mengesam-
pingkan efek buruk yang ditimbulkan dari
HASIL DAN PEMBAHASAN penambangan emas rakyat dengan proses
Kecamatan Kokap merupakan amalgamasi ini. Telmer (2008) menyebut-
salah satu kecamatan dari 12 kecamatan di kan alasan para penambang emas rakyat
Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah menggunakan merkuri adalah sebagai beri-
Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah ke- kut :
camatan Kokap adalah 7.379,950 hektar. 1. Sangat mudah
Ada 5 desa di Kecamatan Kokap, antara 2. Efektif dalam segala kondisi
lain desa Hargo Mulyo, desa Hargo Rejo, 3. Mudah didapatkan
desa Hargowilis, desa Kalirejo, desa Hargo 4. Murah
tirto. 5. Tidak ada pilihan lain
Usaha pertambangan emas di Pemakaian merkuri yang mudah
wilayah Kokap telah berlangsung sejak 15 dan murah memang menguntungkan para
tahun yang lalu, setelah penemuan urat- penambang, tetapi mereka kurang mem-
urat kuarsa mengandung emas di Daerah pedulikan efek buruk dari penggunaan
Sangon dan sekitarnya oleh penambang merkuri walaupun mereka mengetahui
emas tradisional dari Tasikmalaya. Pe- bahwa merkuri dapat berakibat buruk pada
nambangan emas dilakukan dengan sistem kesehatan. Konsentrasi Hg dalam darah
tambang bawah tanah dengan cara mem- antara 10 – 20 µg%, biasanya belum men-
buat terowongan (adit) dan sumur (verti- imbulkan gejala toksisitas, tetapi pada kon-
cal shaft). Teknik penambangan dilakukan sentrasi sekitar 50 – 100 µg%. Beberapa
tanpa perencanaan yang baik dan dengan gejala awal keracunan merkuri diantaranya
cara penggalian mengikuti arah urat kuarsa adalah tremor (gemetar), sakit kepala, ba-
yang diperkirakan memiliki kadar emas dan lemah, kesemutan, dan lain-lain.
cukup tinggi. Hasil analisis kimia 5 contoh ta-
nah dari lokasi di sekitar tempat pengola- 1302,040 ppb. Sedangkan di dalam darah
han emas (gelundung), semuanya menun- penduduk di sekitar penambangan emas
jukkan kadar merkuri yang sangat tinggi. paling rendah < 1 ppb dan paling tinggi
Empat conto tanah mengandung konsentra- 307,651 ppb (BBTKL, 2006). Konsentrasi
si lebih dari 50 ppm Hg dan 1 conto tanah Hg dalam darah antara 10 – 20 µg% (100-
mengandung hampir 7 ppm Hg (Setiabudi, 200 ppb), biasanya belum menimbulkan
2005). Dalam hasil penelitian yang dilaku- gejala toksisitas, tetapi pada konsentrasi
kan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan sekitar 50 – 100 µg% (500-1000 ppb). Hal
Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit ini menunjukkan bahwa para penambang
Menular (BBTKL) Yogyakarta pada tahun memiliki resiko besar mengalami gejala
2006 ditemukan bahwa air tanah di sekitar keracunan merkuri. Berikut adalah ha-
penambangan emas rakyat di desa Kalirejo sil survey untuk mengetahui apakah para
dan Hargorejo antara 0,0013 – 0,0020 ppm. penambang mengalami keluhan-keluhan
Merkuri merupakan logam berat yang mu- yang umumnya dialami sebagai gejala
dah mengendap jika masuk ke dalam air, keracunan merkuri. Penduduk di sekitar
sehingga umumnya kandungan merkuri di penambangan emas umumnya menggu-
sedimen sungai lebih besar dari air sungai. nakan air tanah atau air sumur untuk ke-
Hasil analisis kimia unsur merkuri dalam butuhannya sehari-hari. Dari penelitian-
sedimen sungai di desa Kalirejo menun- penelitian sebelumnya, antara lain oleh
jukkan nilai minimum 0,01 ppm Hg dan BBTKL (2006), Maruapey (2007), dan Se-
maksimum 97,84 ppm Hg, sedangkan Ha- tiabudi (2005) ditemukan bahwa air tanah
sil analisa conto air menunjukkan bahwa dan air permukaan di sekitar penambangan
semua conto air memiliki konsentrasi <0,5 emas airnya telah terkontaminasi Hg den-
ppb Hg atau <0,0005 ppm Hg. Sedangkan gan konsentrasi yang bervariasi, semakin
kriteria mutu air yang ditentukan dalam PP dekat jaraknya dengan lokasi penamban-
82/2001 untuk merkuri adalah 0,001 ppm gan maka semakin besar kandungan Hg di
(kelas 1), 0,002 ppm (kelas 2 dan 3), dan dalamnya.
0,005 ppm (kelas 4), dengan demikian da- Salah satu penemuan terbaru
pat dikatakan bahwa mutu air permukaan teknik stabilization ini adalah nanotech-
di wilayah Kulon Progo masih baik den- nology dengan menggunakan partikel
gan konsentrasi merkuri dibawah batas nano FeS (Iron Sulida) yang distabilkan
deteksi alat. (Setiabudi, 2005). Penelitian dapat digunakan untuk proses remediasi
lain juga menunjukkan kecamatan Kokap in situ dengan menginjeksikan larutan par-
telah tercemar oleh merkuri dengan tingkat tikel nano pada tanah, sedimen, atau air.
yang bervariatif. Contohnya adalah dari Teknologi ini dipatenkan oleh Zhong et al.
penelitian yang dilakukan oleh Suheryanto 2009 (US patent 7,581,902). Penggunaan
(2010) yang menemukan bahwa di daerah teknologi ini memiliki beberapa keuntun-
hulu sungai kandungan merkuri 25,00 µg gan antara lain (Cabrejo, 2010) :
/g, daerah tengah 96,25 µg /g, dan hilir a. Dapat diterapkan pada tanah permukaan
48,50 µg /g. maupun dalam
Kurangnya kesadaran para pe- b. Mengubah merkuri menjadi bentuk HgS
nambang terhadap bahaya merkuri men- yang sangat stabil di lingkungan
gakibatkan mereka cenderung mengabai- c. Larutan yang digunakan untuk treatment
kan prosedur keamanan untuk mencegah ini dapat dipersiapkan di lapangan
kontaminasi merkuri. Dari hasil penelitian, d. Harga Stabilizer murah, larut dalam air,
dalam darah penambang diperoleh hasil dan ramah lingkungan
paling rendah < 1 ppb dan paling tinggi e. Senyawa yang digunakan tersedia secara
komersial merkuri.
f. FeS tidak larut dalam air dan tidak berba- a. Valuasi Ekonomi Pertambangan Emas
haya untuk makhluk hidup Rakyat Tanpa Alat Penangkap Merkuri
g. Dapat pula digunakan untuk pemulihan Pendapatan dari penambangan emas rakyat
air tanah dan air permukaan tergantung dari jumlah emas yang bisa
h. Mudah mengendap diperoleh, kadar emas dan harga emas saat
i. Tidak menimbulkan limbah tambahan itu, jadi penghasilan per bulannya sangat
j. Hemat energi bervariatif. Ada kalanya mereka bisa mem-
Penggunaan alat penangkap merkuri terse- peroleh emas dengan jumlah besar tetapi
but ternyata cukup efektif untuk menu- tidak jarang pula mereka mendapat hasil
runkan TSS rata-rata sebesar 92,13% dan yang sangat sedikit bahkan tidak sama
menurunkan kadar merkuri (Hg) rata-rata sekali. Terlebih jika musim hujan banyak
sebesar 99,69 %. TSS turun dari 254 ppm dari mereka memilih untuk tidak menam-
menjadi 20 ppm sedangkan Merkuri (Hg) bang karena proses untuk mendapatkan
turun dari 318 ppb menjadi 1 ppb. batuan dalam terowongan sangat beresiko
Tetapi kendala penerapan metode ini ada- karena debit air dalam tanah cukup besar.
lah keengganan penambang untuk meng- Jadi para penambang tidak dapat mem-
gunakannya karena faktor biaya. Dengan berikan keterangan yang pasti mengenai
menggunakan metode perhitungan ekono- berapa pendapatan mereka per bulannya,
mi peneliti akan membandingkan nilai pe- mereka hanya dapat memberikan perkiraan
nambangan emas tanpa penggunaan alat pendapatan rata-rata dengan rincian seba-
penangkap merkuri dengan penambangan gai berikut:
emas yang menggunakan alat penangkap
Tabel. Biaya investasi rata-rata per rumah tangga penambangan emas rakyat
di Kokap Kulon Progo
Tabel. Rata-rata jumlah pendapatan setiap rumah tangga penambangan emas rakyat di
Kokap Kulon Progo per tahun
Tabel. Biaya operasional rata-rata per tahun tiap rumah tangga penambangan emas rakyat
di Kokap Kulon Progo
merkuri pada penelitian ini karena perhi- diartikan sebagai jumlah maksimal ses-
tungan tersebut didasarkan analisa ekonomi eorang mau membayar untuk menghin-
terhadap beberapa penelitian yang pernah dari terjadinya penurunan kualitas ling-
dilakukan, termasuk analisa dose response kungan. WTP didasarkan pada nilai mean
dari makanan yang tercemar merkuri. Hasil dan nilai median dari hasil survey (Fauzi,
penelitian tersebut merupakan merupakan 2010). Walaupun besar kemungkinan nilai
rata-rata global pencemaran merkuri dari WTP mereka sangat rendah dan jauh dari
berbagai sumber, sehingga hasilnya dapat nilai kerugian yang sebenarnya, mengin-
berbeda antara lokasi satu dan lainnya. gat pendapatan yang mereka peroleh tidak
d. Valuasi Ekonomi untuk Merespon Ek- menentu, namun upaya ini bisa digunakan
sternalitas agar para penambang menyadari bahwa
Cara untuk mengeisienkan aloka- kegiatan yang mereka lakukan telah men-
si sumber daya dan meminilisasi eksternal- gakibatkan kerugian dan mereka berkewa-
itas ada tiga, yakni dengan proses internal- jiban untuk memberikan kompensasi atas
isasi (merging), dengan mengenakan pajak, kerugian tersebut.
dan dengan “memfungsikan” pasar (Fauzi, Pencemaran merupakan fenom-
2010). Intinya bahwa biaya pencemaran ena yang bersifat pervasive (akan tetap
dibebankan kepada pelaku pencemaran. ada) sebagai akibat dari aktivitas ekonomi,
Jika tanpa penggunaan alat penangkap maka dari sudut prinsip ekonomi sumber
merkuri dan tiap merkuri yang mereka daya, jalan yang terbaik dalam menangani
buang ke lingkungan dikenakan biaya se- pencemaran adalah bagaimana mengen-
suai dengan biaya pemulihan mengguna- dalikan pencemaran tersebut ke tingkat
kan FeS (asumsi merkuri yang terbuang ke paling eisien. Salah satu masalah yang
lingkungan tiap tahunnya 3 kg) maka: timbul pada pengendalian pencemaran
Untuk meremediasi 3 kg Hg dibutuhkan melalui pendekatan eisiensi atau tingkat
625.000.000 mg FeS pencemaran optimal adalah penentu ke-
625.000.000 mg FeS = 1377,9 bijakan sulit untuk menentukan tingkat
pon FeS pencemaran optimal tersebut. Karena itu,
Sehingga 1377,9 pon FeS x $10 = suatu pendekatan pengendalian pencema-
$13,779 atau Rp 124.011.000 ran melalui instrument-instrumen tertentu
Sehingga penambang mengalami perlu dilakukan. Instrumen tersebut ber-
kerugian per tahun: basis pasar (market based) atau berupa
Rp. 27.671.520 – Rp. 124.011.000 perintah dan pengendalian (command
= Rp. -96.069.500 and control). Market based jika kerugian
Hasil di atas menunjukkan bahwa pencemaran diwujudkan dalam bentuk
internalisasi nilai eksternalitas merkuri pajak atau izin yang harus dibeli pelaku
tidak memungkinkan untuk dilakukan. Ba- industri. Sedangkan command and control
gaimanapun, para penambang diharapkan (CAC) dilakukan dengan menggunakan
dapat memberikan kompensasi kerugian skema pengaturan administratif dan perun-
pencemaran yang disesuaikan dengan ke- dang-undangan yang terkait langsung den-
mampuan mereka. Nilai kompensasi terse- gan jumlah pencemaran atau output yang
but dapat dilihat dari besarnya kerugian diperbolehkan dan dengan teknologi yang
atau dapat berasal dari survey keinginan digunakan oleh industri (Fauzi, 2010).
untuk membayar (willingness to pay) para Bentuk pengendalian melalui
penambang terhadap kerugian lingkungan CAC terhadap setiap jenis usaha sesung-
yang mereka timbulkan. guhnya telah dilakukan pemerintah dengan
Willingness to pay (WTP) dapat membuat beberapa peraturan. Kewenan-
gan CAC di tingkat daerah dipegang oleh Dari 7 produk hukum hanya 1
pemerintah daerah yang dalam pelaksa- yang telah dimiliki oleh Pemda Kulon
naannya mengacu pada hukum yang ber- Progo, yaitu Perda tentang Pengawasan
laku. Pemerintah daerah sendiri memiliki dan Pemeriksaan kualitas Air. Sehingga
kewenangan untuk membuat peraturan un- dapat disimpulkan bahwa Pemda Kulon
tuk diberlakukan di daerahnya. Progo dalam fungsi pengaturan sebagai
Berikut adalah beberapa produk upaya penanggulangan pencemaran masih
hukum yang seharusnya dimiliki oleh ‘lemah’.
Pemda Kulon Progo yang berkaitan den- Dari hasil pengisian kuisioner
gan pertambangan emas rakyat dan pen- diperoleh hasil seperti berikut:
anggulangan pencemarannya:
Tabel. Produk hukum yang mengatur pertambangan emas rakyat dan penanggulangan
pencemaran di Kulon Progo
Tabel. Peran KLH Kabupaten Kulon Progo dalam menyikapi Pertambangan emas rakyat
Sumber : kuisioner
Tabel. Peran Disperindag dan ESDM dalam mengatasi pencemaran oleh Pertambangan
emas rakyat
Sumber : kuisioner
BBTKL. 2006. Analisis Pencemaran Udara wono, Sri Mukti Suhardini, Didik
dan air Penambangan Emas Tradis- Wijanarko, Siran, Tri Mardani, Ga-
ional di Desa Kalirejo dan Harg- mal Iskandar, Heru Subaris Kasjono,
orejo, kecamatan Kokap Kabupaten dan Taviv Supriadi. Kontaminasi
Kulon Progo. Yogyakarta Merkuri di Kalangan Pekerja Yog-
Cabrejo, Elsa. 2010. In Situ Remediation yakarta Kasus Penambangan Emas
and Stabilization Technologies for di Kulonprogo. Gerbang Inovasi
Mercury in Clay Soils. Florida In- 20 Desember 2005, Jurnal LPPM
ternational University dari http:// UGM. ISSN 1693-1033.
www.clu-in.org/download/contami- Ishak, Inar Ichsana, et al. 2006. Panduan
nantfocus/mercury/mercury-cabre- Penghitungan Ganti Kerugian Aki-
jo-2010.pdf didownload tanggal bat Pencemaran dan atau Perusakan
5 April 2011 Lingkungan. Kementerian Negara
Deutz, Pauline and Lynne E Frostick. 2009. Lingkungan Hidup Republik Indo-
Reconciling Policy, Practice, and nesia
Theorisations of Waste Manage- Israel, Danilo C. and Jasminda P . Asirot.
ment. The Geographical Journal Vol Mercury Pollution Due to Small-
175 dari http://www.onlinelibrary. Scale Gold Mining in the Philip-
wiley.com didownload tanggal 11 pines: An Economic Analysis. Dis-
Oktober 2011 cussion Paper Series No. 2000-06.
Dhewanthi, Laksmi, Aristin Tri Apriani, Philippine Institute for Develop-
Gustami, Sulistianingsih S., Mu- ment Studies
hammad A., Lestiyo N. 2007. Pand- Manik, Eddy Sontang. 2003. Pengelolaan
uan Valuasi Ekonomi Sumber Daya Lingkungan Hidup, Penerbit Djam-
Alam dan Lingkungan. Kementrian batan, Jakarta
Negara Lingkungan Hidup Manoppo, J Fabian. 2008. Dampak Limbah
Fauzi, Akhmad Ph.D. 2010. Ekonomi Lumpur Penambangan Emas Ter-
Sumber Daya Alam dan Lingkun- hadap Daya Dukung Tanah. ISSN
gan. PT. Gramedia Pustaka Utama, 1907-9672. Pasiic Journal
Jakarta. Maruapey, Jainal. 2007. Kajian Dampak
Gunawan, Kuswandani, Fauzan, Sofyan, Penambangan Emas Menggunakan
A., Setiawan, L., Subarna, Juju, Media Pelarut Merkuri Terhadap
Ariyadi, W. dan Suhendi, E., 2001. Kesehatan Masyarakat Di Daerah
Percontohan Penambangan Emas Kokap Kulon Progo. Thesis Jurusan
di Kecamatan Kokap, Kabupaten Ilmu Lingkungan Universitas Gad-
Kulon Progo, Daerah Istimewa jah Mada, Yogyakarta
Yogyakarta. Puslitbang Tekmira, Palentinus. 2004. Peran Pemerintah
Bandung Daerah Dalam Penanganan Keru-
Harvey, Pamela and Mark Smith. The Mer- sakan Lingkungan (Studi Kegiatan
cury’s Falling: The Massacussets Pertambangan Emas Tanpa Ijin di
Approach to Reducing Mercury in Kabupaten Sintang Propinsi Kali-
the Environment. American Jour- mantan Barat). Thesis Jurusan Ilmu
nal of Law & Medicine, 30 (2004): Lingkungan Universitas Gadjah
245-81 dari http://www.search.eb- Mada, Yogyakarta
scohost.com didownload tanggal 11 Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo
Oktober 2011 Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pem-
Husodo, Adi Heru KRT, R. Djoko Sar- bentukan Organisasi dan Tata Kerja