The elements of education

Pendidikan, ialah kesempatan belajar terencana yang dimana satu komponen membantu
yang lain dalam satu hubungan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Terdapat 4 elemen
utama dalam pendidikan, ialah:

 Teacher Agent (TA), seorang sarjana didalam instituasi atau organisasi yang menyediakan
kesempatan belajar
 Student Participant (SP), seorang individu atau group yang menempatkan dirinya secara
intens didalam situasi belajar
 Goals and Objectives (GO), tujuan atau hasil yang diharapkan
 Methods/content (M/C), tahap dari pendidikan yang membuat siswa berpartisipasi untuk
belajar, salah satu langkah agar tercapainya tujuan yang dimaksudkan, ini adalah jiwa-nya
dari perencanaan proses belajar.

Peran dari Teacher Agent didalam proses ini sangatlah krusial. Peran inilah yang mengatur
situasi belajar, meskipun nantinya student participant yang lebih mengambil alih proses belajar.
Seorang Teacher Agent menilai kebutuhan calon pembelajar, menetapkan tujuan, dan
mengkonstrukkan metode dan materi, sesuatu yang bisa membuat para siswa untuk “belajar”
dengan caranya sendiri agar mencapai tujuan yang disepakati.

Education as encounter
Didalam menentukan tujuan dari proses belajar, seorang agen perencanaan mempunyai
hasil yang diharapkan, hasil yang membuat belajar mengubah tingkah laku dan sikap.
Bagaimanapun juga, setiap peserta didik mempunyai bisa memiliki tujuan yang berbeda, yang
mungkin saja tidak sama seperti yang telah ditetapkan oleh si agen. Masing-masing dari tujuan
bisa saja mempengaruhi tujuan yang lain. Masing masing tujuan yang diharapkan bisa saja
berbeda dari hasil yang efektif. Seperti yang kita tau, selalu saja ada hasil yang tidak di terencana,
inilah mengapa Teacher Agent harus tetap memikirkan perbedaan ini dalam pemikirannya ketika
merencanakan pertemuan belajar.

Methods/content
Hal alamiah dari tujuan yang kita buat adalah untuk membantu menjaga “ketebalan” dari
satu hal, apakah lebih mengedepankan metode atau content. Kita tidak dengan mudah
memisahkan dua hal ini; dua hal ini sesuatu yang mirip. Jika mungkin kita lebih mengedepankan
konten, maka para siswa mungkin saja akan lebih mengerti tentang pengertian dan hal, hal
semacamnya. Di sisi lain, jika lebih mengarahkan ke metode, maka hal hal seperti membangun
kepercayaan, berbicara didepan umum, memanage sesuatu adalah sesuatu yang lebih
ditekankan.
Tidak peduli apakah kita lebih mengedepankan metode/konten, apapun pilihan kita, yang
mungkin bisa saja berubah selama proses belajar berlangsung dan sejalan dengan kita melakukan
penilaian ulang pada kebutuhan pembelajar, maka konten dan metode adalah salah satu yang
terkait secara integral di perencanaan dari pengalaman pendidikan. Mereka tidak bisa
dipisahkan, dan tidak ada sesuatu yang lebih penting dari yang lainnya.

Dynamic Education
Hubungan dinamis dengan semua elemen didalam pendidikan tidaklah terbatas pada
perencanaan awal pembelajaran. Ini menjadi lebih jelas selama proses berlangsung. Teacher
Agent harus aktif setiap saat, seperti menilai ulang partisipasi peserta didik, mengevaluasi
progress yang telah terjadi, mengubah atau membuat ulang tujuan pembelajaran, me-
rekonstruksi konten dan metode, dan selalu belajar dari semua partisipan. Pembelajar juga harus
aktif, mengklarifikasi tujuan/niat dan merubah objektif-nya. Sebuah pembelajaran yang diatur
hanya sekali dan tidak pernah berubah, sangat sulit disebut pendidikan.

Tow patterns of education

Perbedaan antara memperlakukan partisipan sebagai orang dewasa dan salah dalam
memperlakukannya (sesuatu yang disebut ‘sekolah orang dewasa’) merefleksikan ketegangan
yang cukup dalam dipendidikan itu sendiri.
Dasarnya tujuan dari pertemuan pendidikan adalah untuk mencapai sesuatu tujuan yang
sama sama disetujui, dan tujuan ini memaksakan kedisiplinan baik pada guru maupun yang
diajarkan. Keduanya, terutama guru, akan merasakan ketegangan antara disiplin pendidikan dan
kebebasan yang ingin dipromosikan. Tidak ada solusi yang tepat untuk masalah ini. Kita semua
harus hidup dengan kedua sisi persamaan