1 Pertanyaan 2
1 Pertanyaan 2
Belum. Para peneliti sedang berusaha menemukan obat. Jika obat ditemukan,
kemungkinan itu akan mengambil satu dari dua bentuk, menurut National
Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Pemberantasan virus berarti HIV dihilangkan dari tubuh pasien. Pendekatan ini
akan melibatkan “mendorong virus keluar dari keadaan latennya, sehingga sistem
kekebalan yang ditingkatkan atau terapi yang diberikan dapat menargetkan dan
menghilangkan sel yang terinfeksi HIV,” kata NIAID. Para peneliti juga
mempelajari mutasi gen pada orang-orang tertentu yang sel kekebalannya
melawan HIV.
2. Bisakah Anda mendapatkan HIV lagi jika Anda sudah mengidap HIV?
Bisa. Superinfeksi HIV terjadi ketika seseorang dengan HIV terinfeksi dengan
jenis virus yang berbeda, menurut CDC. Efeknya bervariasi, dan beberapa orang
dapat mengalami kontraksi yang resistan terhadap pengobatan yang sudah
mereka minum, kata CDC, tetapi “superinfeksi yang sulit diobati jarang terjadi.”
Darah, air mani, cairan preseminal, cairan rektal, cairan vagina, dan ASI dapat
menularkan HIV, menurut CDC.
“Cairan ini harus bersentuhan dengan selaput lendir atau jaringan yang rusak atau
langsung disuntikkan ke dalam aliran darah (dari jarum atau alat penyuntik) agar
penularan terjadi,” kata CDC.
Hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom dengan seseorang yang mengidap
HIV adalah salah satu dari dua cara utama penyebaran virus di Amerika Serikat
(AS), menurut HIV.gov. Penggunaan jarum atau alat suntik yang terkontaminasi
adalah cara yang lain.
Penularan HIV hanya bisa terjadi jika memenuhi prinsip ESSE, yaitu:
Exit : keluar cairan pembawa virus HIV dari tubuh orang yang terinfeksi HIV.