PENGERTIAN Memberikan bantuan hidup lanjut sebagai kelanjutan dari BHD ( Bantuan Hidup Dasar) dengan menggunakan alat dan obat obatan TUJUAN Dapat Memberikan Bantuan Hidup Lanjut kepada pasien. KEBIJAKAN 1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. 3. undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 4. Keputusan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 5. Undang Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit ( Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/ Kemenkes /PER/ VII / 2011 Tentang keselamatan pasien Rumah Sakit. 7. Kepetusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 Tatun 1999 tentang standar Pelayana Rumah Sakit. 8. Hospital by Laws Rs Pratama Tangguwisia ALAT YANG 1. Adrenalin MUNGKIN 2. Dobutamin DIGUNAKAN 3. Aminodaron 300mg 4. Atropine 5. Monitor EKG 6. Defbrilator 7. Laringoskopi 8. Pulse oxymetry, 9. Pengukur tekanan darah 10. Endotracheal tube 11. Oksigen 12. Ambubag 13. Laringoskop (handle & blade) 14. Plester 15. Gunting 16. Sarung tangan PROSEDUR a. Ketentuan yang harus diperhatikan 1. Dilakukan bila bantuan dari tim blue code dating 2. Dilakukan bila sudah ada informed consent 3. Menggunakan alat dan obat obatan 4. Menggunakan defibrillator b. Langkah langkah 1. Bila bantuan sudah datang, RJP ( Resusitasi Jantung Paru ) di teruskan, siapkan pemasangan ETT (Endotracheal tube) Sellick Manuver. 2. Setelah ETT terpasang, siklus kompresi, dan sirkulasi adalah 10x Kompresi dan 1x ventilasi dapat bergantian selama 2 menit. 3. Pasang O2 dan monitor. 4. Nilai irama, adalah indikasi defibrilasi 5. Pasang IV line 6. Bila ada VT/ VT tanpa nadi maka lakukan 1x DC Shock ( Bifasil 120 dan 200 j, monosil 360 J) Chek irama kembali bila irama menetap lakukan RJP > Kaji VT/VT > Defibrilasi > Adrenalin 1mg/IV > RJP >Kaji VT/VT Debutamin >Aminodaron 300mg > RJP >kaji VT/VT Dobutamin dst. 7. Bila ada Asistole /PEA lakukan RJP > Adrenalin 1 mg/iv >RJP >Adrenalin 1mg >RJP >Bila PEA/ asistole lambat beri Atropin 1mg > RJP > dst, sampai nadi ada atau RJP dihentikan. 8. Bila tindakan teratasi mulai dengan perawatan pasca resusitasi, pikirkan untuk segera melakukan rujukan ke rumah sakit yg lebih memadai dg indikasi: a. Pasien tanpa deficit neurologis dan tekanan normal tanpa aritmi memerluka pemantauan intensive dan observasi terus menerus terhadap sirkulasi pernafasan, fungsi otak sinyal otak b. Pasien dengan kegagalan satu system atau lebih dari satu system membutuhkan bantuan ventilasi atau sirkulasi, terapi aritmia. 9. Resusitasi dihentikan bila ada salah satu dari berikut ini : a. Telah timbul kembali sirkulasi dan reaksi spontan efektif b. Penolong telah lelah, tidak sanggup meneruskan lagi c. Pasien dinyatakan meninggal Terdapat tanda mati jantung Sesudah diresusitasi pasien tetap tidak sadar, tidak ada sirkulasi dan ventilasi spontan, muntah, pupil dilatasi 15-30 Menit. UNIT IGD, OK, Radiologi, Rawat Inap, Inst Rawat Jalan dan Unit lain TERKAIT DOKUMEN Panduan Anastesi TERKAIN