Anda di halaman 1dari 3

Bab 3 PERILAKU KEPEMIMPINAN

Sejak tahun 1950 –an penelitiaan tentang kepemimpinan dari Trait theory atau teori sifat
memfokus pada apa yang sebenarnya dilakukan pemimpin dalam pekerjaan.untuk menemukan
gaya kepemimpinan yang terbaik dalam semua situasi.diusahakan mengidentifikasi perbedaan
perilaku antara pemimpin yang efektif dengan pemimpin yang tidak efektif.karna itu teori
perilaku antara pemimpin berusaha penjelaskan gaya yang berbeda yang dipergunakan oleh
effective leader,atau mendefinisikan sifat dasar dari pekerjaan mereka (Achua dan Lussier,2010:
16 )

Satu manfaat melihat pemimpin dalam ukuran perilaku dan bukannya kepribadiaan adalah
karena perilaku sering lebih mudah diukur.perilaku kepemimpinana dapat diamati dimana sifat
kepribadiaan,nilai-nilai dan kecerdasan harus disimpulkan dari perilaku atau diukur dengan
tes.keuntungan lain adalah bahwa banyak orang kurang defensive,dan merasa dapat mengontrol
perilaku spesifik dari pada yang meraka lakukan tentang kepribadiaan atau kecerdasan meraka
(hughes,Cinnet,dan Cuphy,2009:261 ).perilaku kepemimpinan merupakan fungsi dari
kecerdasan,sifat kepribadiaan,kecerdasan emosional,nilai-nilai,sikap,minat,pengetahuaan dan
pengalaman.

Leadership styles,gaya kepemimpinan merupakan kombinasi dari sifat,keterampilaan,dan


perilaku pemimpin yang dipergunakan pada saat berinteraksi dengan pengikut.meskipun
leadership styles didasarkan pada sifat dan keterampilan,komponen penting adalah
perilaku,karena merupakan pola perilaku yang relatif konsisten yang menjadi karakteristik
seorang pemimpin. (Achua dan Lussier,2010:64 ).

Newstrom (2011: 172 ) mengemukakan bahwa kesuksesan kepemimpinan lebih tergantung


pada perilaku,keterampilan,dan tindakan dan kurang pada sifat personal.perbedaannya adalah
bahwa sifat memberikan potensi dasar, perilaku,keterampilan dan tindakan adalah keberhasilan
melepaskan dan mengekpresikan sifat tersebut.perbedaaan tersebut signifikan karena p[erilaku
dan keterampilan dapat dipelajari dan diubah,sedangkan banyak sifat secara relative tetap dalam
jangka pendek.tipe keterampilan yang dipergunakan pemimpin adalah technical,human dan
conceptual.meskipun keterampilan tersebut saling terhubungkan dalam praktik,tetapi dapat
dipertimbangkan secara terpisah.

Study University of lowa mengonsentrasikan pada gaya kepemimpinan manajer,sehingga


mereka mengidentifikasikan adanya dua gaya kepemimpinan,yaitu Autocratic leadership style
dan Democratic Leadership style.

Study State University of Ohio dan University of Michigan yang tidak berdasarkan pada
gaya kepeminpinan Autcratic –Democratic,tetapi lebih memperhatikan perilaku dari effective
leader.meskipun kedua study tersebut biasanya menggunakan terminology leadership behavior
daripada leadership style,perilakunya sebenarnya diidentifikasi lebih umum sekarang dinamakan
ledership style( Achua dan lussier,2010: 65 )
A. Gaya Kepemimpinanan Berbasis Perilaku
University of lowa mengidentifikasi gaya kepemimpinan antara Autocratic dan
Democratic.Ohio State University membedakan perilaku pemimpin dalam intiating structure dan
consideration.University of Michigan mengidentifikasi gaya perilaku kepemimpinan dalam job-
centered dan employee-centered.

Autocratic- Democratic Leadership


Democratic leadership style.democratic leader mendorong partisipasi dalam keputusan,bekerja
dengan mempertimbangkan apa yang perlukan dilakukan,dan tidak terlalu ketak mensupervesi
karyawan
Autocratik dan democratic leadership style sering ditetapkan pada ujung yang berlawanan dari
suatu kontinum.study university of lowa ini telah memberikan kontribusi pada gerakan perilaku
dan pemimpin era perilaku.dengan pergeseran paradigm dari manajemen kepemimpinan,gaya
kepemimpinan dari manajer yg efektif tidak lagi otokratik,tetapi lebih demogratik ( achua dan
lussier,2010: 65 )

Initiating structure and consideration leadership


Initiating leadershipructuer tyles memfokus pada membuat tugas terselesaikan.
Consideration behavior berfokus pada memenuhi kebutuhan orang dan mengembangkan
hubungan
Karena pemimpin mungkin mempunyai initiating structure dan considerasion rendah atau
tinggi,maka dapat dikembangkan 4 leadership style,1 low structure and hig consideration,2 high
structure and high consideration,3 low structure and low considerasion dan 4 high structure and
low considerasion
Pemimpin dengan perilaku high structure and low consideration menggunakan komunikasi
satu arah,dan keputusan dilakukan oleh manajer.sementara itu pemimpin dengan high
consideration and low structure menjelaskan standar kinerja secara eksplisit,meminta pekerja
mengikuti prosedur formal dan mengkritik pekerjaan buruk apabila perlu.
Consideration merupakan tingkatan dimana pemimpin menciptakan hubungan pekerjaan
ditandai denga saling percaya ,menghormati gagasan pekerja dan mempertimbangkan perasaan
pekerja.pemimpin dengan high consideration menciptakan iklim hubungan baik dan
kuat,komunikasi dua arah dan menunjukan perhatiaan mendalam untuk kesejahteraan
pekerja.mereka mungkin melakukan kebaikan personal bagi pekerja,menyediakan waktu
mendengarkan masalah mereka,membela mereka apabila perlu dan memperlakukan sama pada
mereka.

Job-centered and people-centered leadership


University of Michigan mengadakan survei tentang leadership tentang leadership styles
dengan tujuan (1) mengklasifikasi pemimpin sebagai effective dan ineffective dengan
membandingkan perilaku pemimpin dari high-producing unit dan low-producing unit,(2)
mempertimbangkan alasan untuk effective leadership.
Adapun Ivancevich,konopaske,dan matteson (2008 : 417 ) memberikan deskripsi sebagai
berikut :
Job – centered leader.memfokus pada mempunyai orang menyelesaikan tugas dan
menggunakan supervist ketat sehingga individual melakukan tugasnya dengan menggunakan
prosedur yang dapat diterima dan tepat waktu.
Employee-centered leader ,memfokus pada mempunyai orang menyelesaikan pekerjaan dan
percaya dalam mendelegasikan pengambilan keputusan dan membantu pekerja dalam
memuaskan kebutuhannya dengan menciptakan lingkungan kerja yang suportif.
Task-oriented behavior,effective manajer tidak meluangkan waktu dan usaha mereka
melakukan pekerjaan yang sama seperti bawahan mereka.tetapi manajer yang lebih effective
mengkonsentrasikan pada task-orientide function seperti perencanaan dan penjadwalan
pekerjaan,dan bantuaan teknis.selanjutnya manajer yang effective membingbing bawahan
menetapkan tujuaan kinerja yang tinggi tetapi realistis.
Relation-oriented behavior.effektive manajer juga lebih suportif dan membantu dengan
bawahan.supportive behavior yang berkorelasi dengan effektif leadership termasuk menunjukan
kepercayaan dan percaya diri,bertindak bersahabat dan penuh perhatiaan,berusaha memahami
masalah bawahan, membantu mengembangkan bawahan dan kelanjutan karir mereka,menjaga
bawahan ter
Informasi,menunjukan apresiasi akan gagasan bawahan ,memberikan otonomi secara wajar
dalam bagaimana bawahan mlakukan pekerjaan dan memberikan rekognisi dan penyelesaiaan
bawahan.
Participative leadership,manajer lebih banyak menggunakan superpisi kelompok daripada
mensupervisi masing masing bawahan secara terpisah.pertemuaan kelompok menfasilitasi
partisipasi bawahan dalam mengambil keputusan,memperbaiki komunikasi,mendorong
kerjasama,dan mempasilitasi penyelesaiaan konflik.peran manajer dalam pertemuaan kelompok
terutama pada membimbing diskusi dan menjaga tetap suportif,konstrutif dan orientasi pada
penyelesaiaan masalah.tetepi penggunaan partisipasi tidak mengurangi tanggung jawab dan
manajer bertanggung jawab atas semua keputusan dan hasil mereka.

Anda mungkin juga menyukai