PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kotamadya/Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yangoptimal.Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan, Puskesmas harus menerapkan azas
penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan.
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat
menghasilkan luaran yang efektif dan efisien Puskesmas harus melaksanakan
manajemen dengan baik.Manajemen Puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh
kegiatan secara keterkaitan dan berkesinambungan.Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan
penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No. 25
Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah
kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta
menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai
kewenangan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran.Melalui
pelaksanaan otonomi –desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan
yang lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
1
B. VISI, MISI, TUPOKSI PUSKESMAS DAN TATA NILAI
Rencana usulan kegiatan ini disusun berdasarkan visi, misi, tupoksi dan tata nilai
yang disepakati bersama, dan berdasarkan rencana strategi Dinas Kesehatan Kota,
serta memperhatikan hasil analisis kebutuhan masyarakat.
VISI
“Menjadikan Pusat Pelayanan Kesehatan Yang Prima, Agar Terwujud Masyarakat
Sehat Yang Mandiri”
MISI
a. Memberikan Pelayanan Prima Yang Meliputi Kegiatan Promotif, Preventif, Kuratif
dan Rehabilitatif
b. Menjadikan Puskesmas Sebagai Pusat Penggerak Peran Serta Masyarakat
Dibidang Kesehatan
c. Menciptakan Manajemen Kesehatan Masyarakat Yang Bermutu
d. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dengan Meningkatkan Kinerja Sumber Daya
Aparatur (SDA) Secara Profesional.
MOTTO
Dengan Kerjasama dan Tanggung Jawab, Kita Tingkatkan Pelayanan
Kesehatan Kepada Masyarakat.
TATA NILAI
Nilai-nilai yang disepakati bersama dalam melaksanakan tugas
Kedisiplinan
Tanggungjawab
Kejujuran
Kerjasama
Kekuluargaan
2
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. DATA
1. DATA UMUM
UPT.Puskesmas Mangkupalas terletak di Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda
Seberang Kota Samarinda, dengan luas wilayah 275,87 Ha dan memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Kelurahan Baqa
Sebelah selatan : Kelurahan Kecamatan Palaran
Sebelah barat : Kelurahan Rapak Dalam
Sebelah timur : Sungai Mahakam.
b. Luas Wilayah : 58 Ha
c. Batas Wilayah :
2. Perempuan : Jiwa
e. RT ( Jumlah RT ) : 21 RT
3
2. KELURAHAN MANGKUPALAS
c. Batas Wilayah :
1. Laki-laki : Jiwa
2. Perempuan : Jiwa
e. Jumlah RT : 19 RT
f. KELURAHAN TENUN
c. Batas Wilayah :
4
1. Laki – laki : Jiwa
2. Perempuan : Jiwa
e. Jumlah RT : 13 RT
Sarana Kesehatan dan Sumber Daya
Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas
adalah : Puskesmas induk, 1 unit mobil puskesmas, 29 Posyandu Balita, Posyandu
Lansia dan 145 orang kader posyandu terlatih.
a. Data sumber daya
Jenis ketenagaan di bidang kesehatan dibagi menjadi : tenaga medis
meliputi dokter, dokter gigi, tenaga perawat & bidan, tenaga kefarmasian meliputi
asisten apoteker, tenaga gizi, tenaga teknis medis meliputi analis laboratorium,
tenaga sanitasi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga administrasi umum, baik
yang pegawai negeri maupun honorer.
Per
THN Peraw SA
dr Drg awa BIDA Ana KES UMU
gigi APT GIZI NIT
t N lis MAS M
ASI
201
2 1 8 2 4 2 2 1 1 4 5
6
5
3) Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolahbekerjasama dengan
beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini)
d. Data sekolah
Jumlah Sekolah
Sekolah
Tahun 2015 Tahun2016
Jumlah TK/PAUD 11 11
Jumlah SD/SDLB 7 7
Jumlah SLTP/MTs 3 3
Jumlah SLTA/SMK 1 1
Jumlah Universitas 0 0
TOTAL 22 22
6
Persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas
tahun 2016 sebesar 29,36%. Persentase ini masih jauh dibawah target
rumah sehat yaitu 95 %.
b) Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak di
wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas pada tahun 2016 masih kurang dari
target. Persentase tahun 2016 sebesar 76%, sedangkan target yang harus
dicapai sebesar 92%, yang artinya baru 16% dari jumlah penduduk
Kelurahan Mangkupalas Barat dan Selatan tahun 2016 yang memiliki
akses air minum yang layak dari yang ditargetkan sebesar 92%.
c) Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak pada tahun 2016
sebesar 100%. Sarana sanitasi yang dimiliki oleh penduduk terdiri dari
beberapa macam jenis jamban, diantaranya menggunakan jamban
komunal, jamban leher angsa, jamban plengsengan dan jamban cemplung.
Sebenarnya, mulai tahun 2011 telah dilaksanakan program CLTS
(Community Led Total Sanitation) yang bertujuan mengubah perilaku
masyarakat untuk menyadari bahwa bila Buang Air Besar (BAB) di
sembarang tempat adalah tidak sehat dan pada akhirnya dapat menjadi
penyebab timbulnya penyakit menular yang berbasis lingkungan, sehingga
nantinya diharapkan masyarakat mau menyadari pentingnya memiliki
jamban keluarga namun hasilnya belum sesuai yang diharapkan.
Meskipun demikian, persentase penduduk dengan akses santasi layak
tahun 2016 sudah lebih meningkat dibandingkan tahun 2015.
d) Persentase Desa STBM
Pada Tahun 2016 Puskesmas Mangkupalas belum melaksanakan
Sanitasi Total Berbasis masyarakat, tetapi untuk tahun selanjutnya sudah
berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan serta masyarakat
untuk melaksanakan kegiatan STBM
e) Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat
Persentase Tempat-tempat umum memenuhi syarat pada tahun 2015
dan 2016 masih sama. Untuk tahun 2016,jumlah tempat-tempat umum
memenuhi syarat sebesar 21 ( 95% ) sedangkan pada tahun 2015
sebanyak 95%.
f) Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina dan
Diuji Petik
Dari 150 Tempat Pengelolaan Makanan/TPM yang ada di Wilayah
kerja PKM Mangkupalas, sebanyak 66% telah memenuhi syarat hygiene
sanitasi. Bila dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 71%, pada tahun
7
2016 persentase TPM memenuhi syarat mengalami penurunan dalam hal
jumlah. Penurunan ini antara lain karena pada tahun 2015 masih sedikit
TPM yang diperiksa hanya 2 TPM sedang tahun 2016 sebanyak 150 TPM.
A. DATA KHUSUS
a. Status kesehatan
1. Data kematian
a) Angka Kematian Neonatal
Terdapat 5 kematian Neonatal di tahun 2016 sehingga dibutuhkan
peningkatnya keterampilan dan pengetahuan petugas khususnya bidan
dalam penatalaksanaan gawat darurat neonatal.
b) Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi di PuskesmasMangkupalas tahun 2015 dan 2016
tidak ditemukan angka kematian bayi.
Mangkupalas 0 0
8
Mangkupalas 0 0
2. Data kesakitan
a) Penemuan dan Angka Kesembuhan Tuberculosis (TB)
Jumlah penemuan kasus baru TB BTA + di Wil Kerja PKM Mangkupalas
tahun 2016 sebesar 48 kasus dengan Case Notification Rate (CNR) 22
10.000 penduduk, sedangkan jumlah seluruh kasus sampai dengan
tahun 2015 sebanyak 37 kasus dengan 20 per 10.000 penduduk. Jumlah
penemuan kasus baru ini lebih banyak apabila dibandingkan tahun
sebelumnya.Selain itu, jumlah penemuan kasus baru dan seluruh kasus
di tahun 2016 juga masih dibawah target. Hal ini disebabkan masih
adanya stigma di masyarakat bahwa TB Paru merupakan aib bagi
keluarga sehingga lebih baik penyakitnya tidak diketahui orang lain dan
pengetahuan masyarakat tentang TB Paru masih rendah. Untuk Angka
Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate / SR) tahun 2016 sebesar 45,8
%, karena dari 48 kasus BTA + yang diobati yang dinyatakan sembuh
sebanyak 22 pasien
b) Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani
Tahun 2016 cakupan balita dengan pneumonia ditangani mencapai 2
kasus dari target yang ditentukan sejumlah 102 kasus yang merupakan
estimasi perkiraan kasus pneumonia balita.
c) Persentase Kasus HIV, AIDS dan Syphilis Ditangani
Penemuan kasus HIV di PuskesmasMangkupalas tahun 2016 ditemukan
1 kasus, sedangkan pada tahan 2015 ditemukan 5 kasus HIV, ini berarti
terjadi penurunan kasus kasus HIV sebanyak 4 kasus.
d) Persentase Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani
Pada tahun 2016, jumlah penderita diare yang ditemukan dan ditangani
sudah mencaaii target yang ditentukan. Bila dari perhitungan, diperolah
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UPT. Puskesmas Mangkupalas 2018
9
estimasi penderita diare sebanyak 61 kasus, maka riil ditemukan
penderita diare sebanyak 61 kasus (100 %), ini berarti terjadi penurunan
kasus diare dibanding tahun 2015.
10
Hipertensi Lain dan Diabetes Mellitus Non Insulin. Dalam 1 tahun
terakhir, penyakit Hipertensi masuk ke dalam 10 Penyakit terbesar di
PKM Mangkupalas yaitu urutan ke 3 dan menjadi urutan pertama kasus
PTM terbesar di Puskesmas Mangkupalas.Dalam upaya pencatatan,
pelaporan dan pemantauan perkembangan PTM, mulai tahun 2016
ditambahkan 3 tabel baru untuk mendeteksi perkembangan dan
persebaran PTM yang sebenarnya masih dapat dicegah apabila
dilakukan deteksi dini. Screening Penyakit Tidak Menular di puskesmas
meliputi kegiatan :
Pengukuran tekanan darah
Pemeriksaan obesita
l) Cakupan Desa / Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 Jam
Tahun 2016 di Puskesmas Mangkupalas tidak terjadi KLB.
1 Ispa 782
2 Dyspepsia 491
3 Hipertensi esensial 217
4 Acute Pharyngitis 205
5 Nekrosis Pulva 142
6 Diare dan gastroenteritis non spesifik 89
7 Pioderma 86
8 Miliaria 85
9 Gangguan pertumbuhan dan erupsi gigi 84
10 Abses kulit 81
11
No Kegiatan 2015 2016
1 JUMLAH KLB 0 0
2015 102,6 % 96 % 95 %
12
2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2016 sebesar 84,2%,
mengalami penurunan dibanding Tahun 2015 yang hanya 94 % .Hal
ini disebabkan masih adanya masyarakat yang melahirkan di dukun
beranak
2015 94%
2016 84,2%
13
Pemberian tablet besi (Fe) merupakan salah satu pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil dalam upaya
meningkatkan kualitas kehamilannya dan mempersiapkan persalinan
yang sehat dan aman. Tablet besi (Fe) diberikan 90 tablet selama
masa kehamilan, setiap pemberian 30 tablet (Fe1), 60 tablet (Fe2) dan
90 tablet (Fe3).
Pada tahun 2016, cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet
besi sebesar 65% (Fe1) dan 73% (Fe3). Untuk cakupan tahun 2015
sebesar 84% (Fe1) dan 73% (Fe3). Dari cakupan diatas dapat dilihat
bahwa tahun 2016 cakupan Fe1 dan Fe3 mengalami penurunan
dibanding tahun 2015,
14
Jumlah estimasi neonatus dengan komplikasi yang ditangani
sebesar 14 bayi, dari 97 bayi lahir hidup di wilayah kerja Puskesmas
Mangkupalas tahun 2016.
8. Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif
Pada tahun 2016 peserta KB aktif hanya 78 % dari 5.370 PUS
yang terdapat di wilayah kerja PKM Mangkupalas
9. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) ditangani
Persentase Berat badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) pada
tahun 2016 adalah sebesar 8,28 %.
Persentase ini meningkat dibanding tahun 2015 sebesar 40%.
Capaian persentase ini cukup bagus bila mengingat bahwa BBLR
masih merupakan permasalahan di Samarinda. Dalam upaya
memperkecil angka BBLR perlu ditingkatkannya pengetahuan ibu
mengenai gizi, kesehatan ibu dan anak serta pola asuh anak yang
baik melalui sosialisasi dan penyuluhan secara terus menerus oleh
tenaga kesehatan terlatih.
Meskipun demikian, di KotamadyaSamarinda khususnya
Puskesmas Mangkupalas seluruh kasus BBLR yang ditemukan telah
tertangani dengan baik (100%), sehingga tidak berdampak buruk bagi
kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan anak.Sebagai upaya
kelanjutan, perlu kiranya ditingkatkan kewaspadaan pada semua
persalinan yang diduga BBLR agar dapat tertangani di fasilitas
pelayanan kesehatan terstandar (RS, puskesmas PONED).
15
Cakupan kunjungan neonatus (KN Lengkap) di Puskesmas
Mangkupalas tahun 2016 yaitu 81,66%. Dibanding target SPM maka
pencapaian ini belum menacapai target. Hal ini diakibatkan karena
setelah masa nifas, ibu bersalin berpindah tempat
.
Cakupan Kunjungan Neonatus
Puskesmas Mangkupalas Tahun 2015-2016
KunjunganNeonatu
TAHUN s Target SPM2015
(0-28 hari)
2015 98,4% 95 %
2016 81,66% 95 %
11. Presentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi
karena kandungan zat gizinya yang lengkap dan paling sesuai untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi.PemberianASI Eksklusif perlu
diberikan pada bayi dari usia 0 – 6 bulan.
Namun saat ini masih ada kendala dari ibu yang menyusui
antara lain karena ibu bekerja sehingga tidak bisa memberikan ASI
Eksklusif secara optimal selain karena kurangnya informasi tentang
pentingnya pemberian ASI Eksklusif.
Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Mangkupalas tahun 2016
sebesar 23,12% mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2015
yaitu sebesar 36,3%.Namun demikian, sosialisasi mengenai ASI
Eksklusif tetap akan selalu diberikan, selain itu beberapa kegiatan
yang mendukung seperti kelas ibu dan penyediaan sarana prasarana
seperti Ruang ASI yang disediakan di beberapa kantor atau
perusahaan, meningkatnya informasi tentang pentingnya ASI
Eksklusif, dukungan regulasi, adanya pemantauan dan pembinaan ke
tempat penyelenggaraan kerja tentang Upaya Kesehatan Kerja serta
telah terbitnya Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Inisiasi Menyusu
Dini (IMD) dan ASI Eksklusif.
16
12. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
CakupanPelayananKesehatanBayi di Puskesmas
Mangkupalas tahun 2016 sebesar 100,6%. Pencapaian ini sudah
memenuhi target sebesar 98%. Tetapi tetap terus dilakukan perbaikan
dengan upayakan pertemuan dan pembinaan kepada bidan yang
dilaksanakan secara berkesinambungan serta meningkatnya kegiatan
di posyandu.
Namun demikian, masih perlu dilakukan persamaan persepsi
mengenai definisi operasional pelayanan kesehatan bayi, pencatatan
dan pelaporan serta pelaksanaan SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Deteksi Tumbuh Kembang).
17
14. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi
Cakupan imunisasi rutin bayi dan imunisasi dasar lengkap
pada tahun 2016 seluruhnya telah mencapai target yang telah
ditentukan. Tercapainya target cakupan imunisasi karena telah
dilaksanakannya Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) imunisasi
oleh puskesmas. Dengan menggunakan PWS, semua wilayah
desa/kelurahan di kelurahan Mangkupalas dapat terpantau
cakupannya.
Cakupan Imunisasi Bayi Puskesmas Mangkupalastahun 2016
HBO 98% 72 %
BCG/POL 1 98% 96,2 %
Penta 1/ P2 98% 100 %
Penta 2/ P3 98% 96,6 %
Penta 3/ P4 98% 92,8%
Campak 98% 99,7%
18
Tahun 2016, jumlah baduta di wilayah kerja Puskesmas
Mangkupalas sebanyak 855 anak. Dari jumlah tersebut, 358 anak
(41,8%) yang datang dan ditimbang secara rutin di posyandu.
Pengukuran cakupan baduta ditimbang meningkat dari tahun 2015
yaitu dari 1.107 anak yang ditimbang sebanyak 454 anak ( 41%)
17. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Cakupan pelayanan anak balita tahun 2016 di Puskesmas
Mangkupalas sebesar 42,5%, Pencapaian ini belum mencapai target
90 % .Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak balita melalui posyandu
menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya cakupan pelayanan
anak balita.Meskipun demikian, masih perlu adanya peningkatan
kualitas pelayanan dan pencatatan pelaporan.
18. Cakupan Balita Ditimbang
Pada tahun 2016, jumlah balita ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas Mangkupalas sebanyak 749 anak dari jumlah seluruh
balita (1.519 anak) atau 49,3%.Cakupan ini belum mencapai target
Kotamadya (84%)
19. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Jumlah balita gizi buruk tahun 2016 ditemukan 2 penderita gizi
buruk, penemuan kasus ini dikarenakan petugas gizi dan kader telah
melakukan koordinasi dengan baik untuk melakukan penemuan kasus
secara aktif bukan hanya bayi balita yang datang ke Posyandu tapi
seluruh bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu dipantau
sehingga terjadi peningkatan penemuan kasus gizi buruk. Dari ke dua
penderita gizi buruk tersebut telah dilakukan penataan gizi buruk
sesuai standar dan telah mendapat perawatan dari Rumah sakit
2015 0
2016 2
19
20. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Kegiatan pemeriksaan kesehatan (penjaringan) siswa SD dan
setingkat telah secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya.Biasanya
kegiatan ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran SD/MI.Pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan hygiene sanitasi
perorangan.Selain melakukan pemeriksaan, juga dilakukan
penyuluhan kepada siswa agar dapat belajar menjaga kebersihan dan
kesehatan.Bila ditemukan siswa yang perlu mendapatkan penanganan
lebih lanjut, maka diberikan rujukan untuk pemeriksaan di Puskesmas.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pada
tahun 2016 sebesar 100%.
21. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan
setingkat di Puskesmas Mangkupalas khususnya untuk pelayanan
tumpatan/pencabutan pada tahun 2016 mengalami peningkatan bila
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 rasio tumpatan/
pencabutan sebesar 1,0 sedangkan pada tahun 2015 sebesar 0,9.
Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sudah berjalan
tetapi belum optimal.
Dari jumlah siswa diperiksa di tahun 2016 ini, sekitar 83,3 % perlu
mendapatkan perawatan di Puskesmas.Hal ini antara lain disebabkan
oleh :
Siswa yang diberi rujukan untuk perawatan gigi di puskesmas tidak
semuanya datang ke puskesmas
Siswa yang diberi rujukan untuk perawatan lebih lanjut ada yang
lebih memilih berobat ke fasilitas kesehatan selain puskesmas,
misalnya ke dokter gigi praktek swasta
20
22. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila
Pelayanan kesehatan rutin bagi usila (usia ≥ 60 tahun) sangat
diperlukan. Hal ini dikarenakan pada masa tersebut merupakan masa
rawan timbulnya masalah kesehatan.Selain fungsi saraf pusat
sensorik, motorik dan kognitif, resiko terjadinya gangguan
kardiovaskuler juga mulai meningkat.Pelayanan kesehatan tersebut
dapat diberikan di sarana kesehatan terdekat seperti Puskesmas,
Pustu, Polindes / PKD atau di posyandu lansia.
Kesadaran usila di Wilayah kerja Puskesmas Mangkupalas
untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai tindakan
promotif dan preventif belum baik, cakupan pelayanan usila tahun
2016 (25%) kurang lebih sama dengan pencapaian di Tahun 2015
yaitu 25%
23. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan masyarakat mulai tahun
2016 dilaksanakan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), yang dikelola oleh BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial)
Kesehatan.Kepesertaan BPJS Kesehatan ini meliputi peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun non PBI. Penerima Bantuan
Iuran (PBI) terdiri atas peserta Jamkesmas (sumber dana dari APBN)
dan sebagian peserta Jamkesda (sumber dana dari APBD
Kotamadya).
Sejak diluncurkannya Program JKN,jumlah kepesertaan BPJS
Kesehatan PBI dan non PBI (mandiri) semakin meningkat. Hal ini
sebanding dengan juga meningkatnya cakupan kunjungan ke fasilitas
kesehatan yang melayani BPJS.Jumlah peserta PBI yang preminya
dibiayai APBN dan APBD Kotamadya sebanyak 15.594 jiwa.
24. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Gangguan Jiwa di Sarana
Pelayanan Kesehatan
Cakupan kunjungan rawat jalan di Sarana Pelayanan
Kesehatan Dasar (Puskesmas) di tahun 2016 mengalami penurunan
bila dibanding Tahun 2015. Pada Tahun 2015 terdapat 40.489
kunjungan sedang Tahun 2016 sebanyak 25.116 kunjungan.
Ada beberapa alasan yang dimungkinkan menjadi penyebab naiknya
persentase cakupan kunjungan rawat jalan ini, antara lain :
Mulai Januari 2014, lebih dikenal masyarakat dengan sebutan
BPJS Kesehatan. Kepesertaan BPJS Kesehatan ini meliputi
peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun non PBI,
sedangkan untuk Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dibedakan
21
menjadi PPK pertama, kedua dan ketiga. Untuk pelayanan di PPK
pertama, peserta bisa mendapatkan pelayanan pemeriksaan
kesehatan di Puskesmas, Klinik Pratama maupun dokter keluarga
yang sudah melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan. Jenis
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta BPJS
Kesehatan meliputi 155 diagnosa penyakit. Peserta BPJS
Kesehatan bisa mendapatkan pelayanan di PPK dua tetapi harus
dilakukan secara berjenjang mulai dari PPK pertama. Apabila di
PPK pertama penyakit yang diderita peserta tidak dapat ditangani
atau diluar kewenangan PPK pertama, maka peserta tersebut
dapat dirujuk ke PPK dua. Demikian juga berlaku bagi kunjungan
di PPK tiga, harus melalui PPK dua lebih dahulu.
MasyarakatMangkupalas dapat berobat di Puskesmas dan
jejaringnya tanpa dipungut biaya (gratis).
Sistem rujukan berjenjang sudah mulai berjalan dengan baik,
dimulai dari PPK pertama (Puskesmas, Klinik dan dokter
keluarga), yang apabila tidak dapat menangani sesuai dengan
ketentuan/kewenangannya (155 diagnosa penyakit) akan dirujuk
ke PPK dua (Rumah Sakit Tipe C) dan seterusnya berjenjang
sampai dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Nasional.
b. HASIL-HASIL SURVEI
1. SMD (Survey Mawas Diri)
22
b. Bidan 0
c. Dukun 0
d. Sendiri/ keluarga
5 Pada kehamilan anak terakhir, berapa kali ibu
melakukan pemeriksaan kehamilan
4,7
a. Tidak pernah
20
b. 1-3 Kali
75
c. 4 kali atau lebih
6 Di keluarga anda,apakah pernah terlahir bayi BBLR
a. Ya 8,3
b. Tidaki 91
7 Berapa kali dalam setahun balita anda ditimbang
a. 1-7 Kali 11,4
b. 8 kali atau lebih 24
23
15 Kamar mandi yang dipakai keluarga
a. Ada,didalam rumah 59
b. Ada,diluar rumah 8,2
c. Tidak ada 0,2
16 Jenis kamar mandi
a. Terbuka 5,9
b. Tertutup 67
17 Lantai kamar mandi
0,9
a. Tanah
67
b. Keramik
18 Pembuangan limbah kamar mandi
a. Tergenang di pekarangan 13
b. Keselokan/sungai 28
c. Ada pembuangan khusus/SPAL 31
19 Pembuangan sampah
a. Tersedia tempat pembuangan sampah
tertutup 54
b. Tidak tertutup 17
c. Tidak tersedia 1,3
20 Penbuangan limbah dapur
a. Tersedia sarana tertutup dan mengalir 53
b. Tidak tersedia 20
21
Jendela
52
a. Ada diseluruh jenis ruang & cukup
b. Ada pada sebagian ruang/kamar
20
c. Tidak ada
0,6
22 Lantai rumah
a. Tanah 1,1
b. Plester sebagian 9,1
c. Ubin/keramik pada sebagian 27
d. Ubin/keramik seluruh ruangan 36
23 Ruang tidur
a. Terang tidak lembab 61
b. Ada,Tidak terang dan lembab 11
c. Tidak ada ruang tidur 0,2
24 Atap rumah
a. Seng/genteng 72
b. Ijuk/daun kelapa 0,6
c. Asbes 13
25 Langit-langit rumah
a. Triplex 53
24
b. Anyaman bambu 1,0
c. Tanpa langit-langit 4,8
26 Kandang ternak
a. Terpisah dari rumah 16
b. Menempel/menjadi 1 dengan rumah 2,4
c. Tidak punya kandang 40
27 Jenis hewan ternak
a. Unggas 17
b. Hewan kaki 4 7,1
c. Lainnya 1,3
28 Apakah mempunyai TOGA
a. Ya, minimal 3 jenis 5,2
b. Ya, kurang dari 3 jenis 10
c. Tidak 58
29 Apakah cahaya matahari dapat masuk ke rumah
a. Ya, minimal 17
b. Cukup 66
30 Kepadatan hunian
a. Padat 11
b. Ckup 38
c. Tidak padat 22
31 Menggosok gigi 2 kali sehari
a. Ya 73
b. Tidak 0,01
32 Apakah ada anggota kel minum miras/ narkoba
a. Ya 2,3
b. Tidak 70
33 Apakah rutin membersihkan rumah
a. Ya 67
b. Tidak 5,7
34 Apakah terbiasa membuka jendela pagi hari minimal 1
jam sehari
a. Ya 58
b. Tidak 14
25
37 Menggunakan air masak
a. Ya 57
b. Tidak 15
38 Frekuensi pengurasan tempat penampungan air
a. 1 kali seminggu 16
b. 1 kali sebulan 4,4
c. 2 minggun sekali 3,3
d. Tidak tentu 10
26
2. KEPUASAN PELANGGAN
1 Pelayanan di kartu dipercepat Akan dibahas di apel pagi dan Pelayanan lebih cepat dengan
pengadaan alat antri otomatis menggunakan alat antri otomatis
2 Keamanan ditingkatkan Menyiapkan tempat parkir khusus Telah disiapkan lahan parkir khusus
pasien
3 Lebih teliti memeriksa pasien khusunya di Memanggil penanggung jawab dan Petugas sudah lebih ramah dan
poli umum petugas poli umum menggunakan tata nilai Puskesmas
4 Ruang tunggu sangat minim seharusnya Akan diajukan ke Pemkot untuk Sudah diajukan melalui surat ke
dipisahkan untuk penyakit menular renovasi Puskesmas Dinas Kesehatan dan Pemkot
5 Ventilasi diperlebar agar tidak pengab Membuat jendela yang transparan Sudah dilakukan penambahan
jendela disetiap ruang
6 Kamar mandi dipisahkan antar pria dan Akan diajukan pembuatan kamar Sampai saat ini belum terealisasi tapi
wanita mandi terpisah sudah diajukan di POA Puskesmas
7 Obat gigi terbatas Mengajukan penambahan obat melalui Ketersediaan obat tercukupi
DKK menggunakan LPLPO
8 Ruangan sering kosong Akan memanggil petugas ruang yang Ruangan sdh tidak kosong sebab
sering kosong petugas telah melakukan komunikasi
dan koordinasi dengan baik
27
USULAN PIHAK TERKAIT
28
PKK Kec POKJA IV kesehatan dilakukan kerjasama dalam
pelaksanaan
kegiatan PKK dan
Posyandu
4 Petugas KUA Bekerjasama Meminta Mengusulkan nama Pemeriksaan Akan terus
dalam pelayana pemeriksaan bagi calon jamaah haji jamaah haji sudah bekerjasama dan
haji calon jamaah haji yg diperiksa dilakukan dan koordinasi dengan
kesehatannya bekerjasama pihak Puskesmas
dengan petugas
kesehatan
29
3. UMPAN BALIK DARI MASYARAKAT
Pelaksanaan Tindak
No Umpan Balik Analisa Rencana Evaluasi
Kegiatan Waktu Lanjut
1 Kurangnya Kurangnya pendidikan Penyuluhan reproduksi Penyuluhan Agustus Masih ada Akan
pendidikan reproduksi pada remaja remaja di sekolah reproduksi 2016 peserta yang dijadwalkan
reproduksi remaja terutama yang sudah remaja di belum paham ulang di
tidak bersekolah Sekolah tahun depan
2 Kurang pemahaman Kurang pemahaman Petugas/kader Kader/petugas Setiap Masih ada Akan
tentang Asi Eksklusif tentang Asi Eksklusif memberikan kesehatan Posyandu peserta yang dijadwalkan
penyuluhan ASI belum paham ulang
eksklusif
3 Pemantauan balita Kader banyak yang Sosialisasi status gizi Penyuluhan Agustus Kader masih Dijadwalkan
gizi buruk belum memahami balita pada kontak 2016 ada yang belum ulang
kategori balita gizi kader paham
buruk
4 Sampah di wilayah Banyak nyamuk dan Koordinasi dengan RT Kerja bakti 09 Des 2016 Lingkungan
Posyandu RT 9 dan polusi setiap hari menjadi bersih
10 bersesrakan minggu
5 Sarana dan Beberapa Posyandu Koordinasi dengan PKK kelurahan 17 Des 2016 Sudah terpenuhi
prasarana di memiliki sarana dan PKK kelurahan
Posyandu kurang prasarana kurang
30
Pelaksanaan Tindak
No Umpan Balik Analisa Rencana Evaluasi
Kegiatan Waktu Lanjut
6 Penyuluhan tentang Beberapa Posyandu Penyuluhan Penyuluhan 17 April 2016 Masih ada kader Dijadwalkan
pembuanagan belum dilakukan pembuangan limbah yang belum ulang
limbah rumah penyuluhan rumah tangga paham
tangga pembuanagan limbah
rumah tangga
7 Refeshing kader Banyak kader yang Penyuluhan PHBS Penyuluhan 18 April 2016 Masih ada kader Jadwal ulang
tentang penyuluhan belum memahami pada konta kader yang belum
PHBS tentang PHBS paham
8 Untuk PMT agar Dana PMT tidak Pengusulan 2016 Sudah di Pengusulan
ditambah dananya tercukupi untuk dana PMT usulkan pengadaan
pengadaan PMT yang PMT tahun
bervariasi 2018
9 Ibu hamil KEK Bumil KEK perlu Penyuluhan nutrisi Kelas ibu 2016 Penyuluhan gizi Penambahan
mohon diberikan tambahan pengetahuan pada ibu hamil pada kelas ibu kelas ibu di
penyuluhan tentang tentang nutrisi tahun 2018
nutrisi
10 Pembinaan dari Banyak kader belum Penyuluhan Penyuluhan 22 April 2016 Penyuluhan
Puskesmas memahami tentang kebersilahan tentang
mengenai kebersihan lingkungan lingkungan pada pengelolaan
kebersihan kontak kader sampah,
lingkungan kebersihan
31
Pelaksanaan Tindak
No Umpan Balik Analisa Rencana Evaluasi
Kegiatan Waktu Lanjut
lingkungan,
pengawasan
rumah sehat,
pengelolaan
limbah kotoran
sapi pada
kontak kader
11 Transport kader Belum tersedianya Mengusulkan Surat 25 April 2016 Pengadaan Diusulkan ke
lansia dana transport kader dimasukkan ke dana pengusulan dana untuk anggaran
lansia BOK untuk transport kader 2018
pengadaan dana lansia
transport kader dimasukkan
lansia pada anggaran
tahun 2018
12 Sarana dan Sarana kelas ibu Mengusulkan Kelas ibu Mei 2016 Pengadaan Sudah
prasarana ibu hamil Pendanaan hamil,lomba ibu dana untuk dilaksanakan
hamil cerdas sarana kelas ibu
hamil
dimasukkan
pada anggaran
tahun 2018
32
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. IDENTIFIKASI MASALAH
33
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
kesadaran
masyarakat untuk
memanfaatkan
posbindu PTM
11 Persalinan oleh Tingkat
nakes pengetahuan dan
kepercayaan
5 5 4 100 1
masyarakat
terhadapa dukun
masih ada
12 Pelayanan nifas Pengetahuan
petugas perlu 4 4 4 64 3
ditingkatkan
13 Komplikasi Masih terdapat
kebidanan masyarakat yg
5 5 3 75 2
hamil di bawah
umur
14 Kunjungan Pengetahuan dan
neonatus kesadaran masy
4 3 3 36 8
memanfaatkan
kaskes
15 Pelayanan anak Pengetahuan dan
balita kesadaran masy
3 3 3 27 9
memanfaatkan
kaskes
1 Perlunya Kurangnya
penyuluhan ASI pengetahuan
masyarakat 5 5 4 100 1
tentang ASI
Ekslusif
2 Perlunya Kurangnya
dilakukan pengetahuan bumil
konseling untuk risti tentang 3 3 4 36 8
ibu hamil KEK dan kehamilan risti
ANEMI
3 Perlu dilakukan Belum adanya
4 4 3 48 5
pengelolaan proses pemilahan
34
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
sampah sampah di
sederhana/pemila masyarakat
han sampah
4 Ditemukan Masih banyak
penyakit menular ditemukan penyakit
3 3 3 27 9
di masyarakat menular di
masyarakat
5 Perlu kegiatan Kurang sadarnya
deteksi dini masyarakat akan
penemuan pentingnya deteksi 3 3 2 18 10
penyakit menular dini penyakit
menular
6 Perlu pemantauan Kurang kesadaran
minum obat masyarakat dalam
terhadap minum obat teratur
3 3 3 27 9
penderita penyakit
menular perlu
dilakukan
7 Perlu dilakukan Kurangnya
pemeriksaan kesadaran
kontak serumah masyarakat akan
3 3 2 18 10
terhadap pencegahan
penderita penyakit penyakit
menular
8 Perlu program Kurangnya
PHBS pengetahuan
3 3 4 36 8
masyarakat akan
PHBS
9 Perlu penyuluhan Kurangnya
HIV AIDS, Diare pengetahuan
3 3 3 27 9
masyarakat akan
penyakit menular
10 Pelatihan kader Kurangnya
2 3 3 18 10
Puskesmas pengetahuan kader
11 Perlunya Kurangnya
pemeriksaan rutin kesadaran
4 4 4 64 3
untuk masyarakat masyarakat dalam
dengan PTM deteksi dini PTM
35
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
1 Kurangnya Kurangnya
pendidikan pendidikan
3 3 3 27 9
reproduksi remaja reproduksi pada
remaja terutama
36
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
37
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
kebersihan lingkungan
lingkungan
11 Transport kader Belum tersedianya
lansia dana transport 3 3 4 36 8
kader lansia
12 Sarana dan Sarana kelas ibu
prasarana ibu 4 5 4 80 2
hamil
13 Sarana Posyandu Sarana Posyandu
lansia masih lansia masih 3 3 3 27 9
kurang kurang
14 Pengadaan PMT Belum tersedianya
untuk Posyandu dana PMT 4 4 4 64 3
Lansia
38
No Masalah Analisa Masalah U S G Total Rangking
Puskesmas
3 Tidak adanya Tidak ada petugas
petugas khusus pemberi informasi 3 3 3 27 9
yang ditanya
4 Sikap petugas Sikap petugas
kesehatan yang yang judes 2 3 2 12 10
judes
5 Sikap Petugas Petugas
yang lamban melakukan 3 3 3 27 9
tindakan
39
B. PRIORITAS MASALAH:
1. Kematian bayi
2. Penemuan penderita TBC paru (CDR) masih rendah
3. Cakupan K4
4. Pelayanan Nifas
5. ASI eksklusif
6. Stop generasi perokok
7. Posbindu PTM
8. Pendampingan bumil risti
9. Sarana kelas bumil
10. Deteksi bumil resti
11. Cakupan TTU
12. Komplikasi kebidanan
13. Kader jumantik
14. KB aktif
40
C. ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH
1. Kematian Bayi
Penyebab terbesar AKB adalah BBLR.Untuk mencegah meningkatnya lagi
kematian bayi di tahun mendatang dalam kaitannya dengan penanganan BBLR,
maka telah dilakukan upaya pencegahan secara dini dengan pemberian tablet
penambah darah bagi remaja putri (siswi SMA), sehingga dapat mempersiapkan ibu
hamil yang sehat di masa yang akan datang.
Pengetahuan masyarakat Kurang Alat kesehatan tidak lengka Penggunaan kohor belum
maksimal
Nakes kurang kompeten
Kematian
Bayi
Lingkungan keadaan geografis Persediaan obat terbatas
Sarana kesehatan sulit di jangkau& Kurang Asupan FE & Zat Besi
Budaya perilaku jaman dulu
Lingkungan Material
Total
No Alternatif Pemecahan Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurang informasi 8 7 7 7 2744 11
2 Pelatihan Nakes 7 9 8 9 4608 7
3 Pengetahuan masyarakat 9 8 8 9 5184 3
4 Transportasi susah 9 7 7 9 3969 9
5 Alkes 8 9 8 9 5184 4
6 Lambat penanganan 8 8 9 8 4608 8
7 Kurang asupan FE dan zat besi 7 7 9 9 3969 10
8 Terlambat penanganan 7 9 9 9 5130 6
9 Penggunaan kohort belum maksimal 9 9 9 9 6561 1
10 Lingkungan keadaan geografis 7 7 7 8 2744 12
11 Sarana kesehatan yang sulit dijangkau 8 8 9 9 5184 5
12 Budaya perilaku jaman dulu 8 9 9 9 5832 2
41
kohort yang belum maksimal, sehingga perlu dimaksimalkan penggunaan kohot oleh
tenaga kesehatan
2. Cakupan ASI Eksklusif rendah
Saat ini masih ada kendala dari ibu yang menyusui antara lain karena ibu bekerja
sehingga tidak bisa memberikan ASI Eksklusif secara optimal selain karena kurangnya
informasi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif terutama pada pihak pengasuh
bayi yaitu ibu/mertua/nenek mengingat semakin banyaknya jumlah ibu bekerja.
Meskipun Cakupan ASI Eksklusif di puskesmas Mangkupalas tahun 2016 mengalami
peningkatan yang cukup banyak bila dibandingkan tahun 2015 namun demikian
sosialisasi mengenai ASI Eksklusif tetap akan selalu diberikan terutama pada kalangan
orang-orang tua, selain itu beberapa kegiatan yang mendukung seperti kelas ibu dan
penyediaan sarana prasarana seperti Ruang ASI yang disediakan di beberapa kantor
atau perusahaan, meningkatnya informasi tentang pentingnya ASI Eksklusifdukungan
regulasi, adanya pemantauan dan pembinaan ke tempat penyelenggaraan kerja
tentang Upaya Kesehatan Kerja serta telah terbitnya Perda Nomor 5 Tahun 2014
tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif.
Dana
Lingkungan
42
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Rendahnya kesadaran ASI 9 8 9 8 5184 5
Ekslusif
2 Keperdulian ASI Ekslusif 7 8 7 7 2744 11
masih rendah
3 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 4
masih kurang
4 Dukungan keluarga masih 8 9 9 9 5832 2
kurang
5 Kurangnya dukungan linsek 7 9 9 9 5103 6
6 Perlunya penambahan 9 7 9 7 3969 9
peran PKK
7 Pendekatan perorangan 7 7 7 8 4608 7
yang masih kurang
8 Perlunya penyuluhan ke 9 9 9 9 6561 1
masyarakat
9 Kurangnya advokasi 9 9 9 8 5832 3
10 Manajemen RT yang masih 8 8 9 8 4608 8
kurang
11 Anak masih lapar 7 7 9 9 3969 10
12 Budaya perilaku jaman dulu 7 8 7 7 2744 12
43
3. Perokok
Sarana Metode
Manusia
Budaya merokok
mudah didapat Pengaruh teman
promosi rokok
Lingkungan
Material
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 7 7 7 8 2744 11
2 Kesadaran bahaya merokok 8 9 8 9 5184 3
kurang
3 Promosi merokok yang 8 9 9 9 4608 7
sangat menarik
4 Kemudahan memperoleh 8 9 8 9 5184 4
rokok
5 Perlunya penyuluhan 9 9 9 9 6561 1
6 Rendahnya pendekatan 9 7 9 7 3969 8
personal
7 Advokasi yang kurang 9 9 9 8 5832 2
8 Rokok mudah didapat 7 9 9 9 5103 6
9 Budaya merokok 7 8 7 7 2744 9
11 Pengaruh lingkungan/teman 7 9 7 9 3969 10
44
4. Penemuan penderita TBC paru (CDR)
Jumlah penemuan kasus baru ini lebih sedikit apabila dibandingkan tahun
sebelumnya.Selain itu, jumlah penemuan kasus baru dan seluruh kasus di tahun
2016 juga masih dibawah target. Hal ini disebabkan masih adanya stigma di
masyarakat bahwa TB Paru merupakan aib bagi keluarga sehingga lebih baik
penyakitnya tidak diketahui orang lain.
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Komitmen petugas (-) 8 7 7 7 2744 7
2 Stigma masyarakat (-) 8 9 8 9 5184 4
3 Pemberdayaan masyarakat 8 9 9 9 5832 3
masih kurang
4 Kurang koordinassi lintas 8 9 8 8 4608 6
upaya
5 Penjaringan suspek masih 9 9 9 9 6561 1
rendah
6 Materi penyuluhan 7 9 9 9 5103 5
7 Kualitas sputum tidak baik 8 9 9 9 5832 2
45
sedikit penjaringan suspek TB, sehingga perlu dilakukan penjaringan suspek TB di
wilayah Puskesmas Mangkupalas .
5. Komplikasi kebidanan
manusia metode
Penyuluhan (-)
Dukun tdk merujuk ke nakes
penyuluhan nakes kurang
Komplikasi
kebidanan
material
lingkunganga
n
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Penyuluhan nakes kurang 7 7 9 9 3969 3
2 Sistem pelaporan kurang 9 9 9 9 6561 1
maksimal
4 Dukun tidak merujuk 7 9 9 9 5103 2
5 Lembar balik (-) 7 9 7 9 3969 4
46
6. Kunjungan Bumil K4
Manusia
Sarana Metode
Kesadaran bumil (-)
Pemberdayaan masy (-)
Dukungan keluarga (-) koordinasi kurang
Kunjungan
Bumil K4
Lingkungan
Material
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kesadaran ibu hamil rendah 7 7 9 9 3969 7
2 Kurangnya pengetahuan 8 9 8 8 4608 6
3 Kurangnya pemberdayaan 8 9 9 9 5832 2
masyarakat
4 Kurangnya dukungan 8 9 8 8 4608 5
keluarga
5 Kurang peran kader 7 9 9 9 5103 4
6 Penggunaan kohort yang 9 9 9 9 6561 1
kurang maksimal
7 Kurangnya lintas upaya 9 8 9 8 5184 3
8 Materi penyuluhan kurang 8 7 7 7 2744 8
47
7. Peserta KB aktif
Manusia
Metode
Penyuluhan (-) Sarana
Rasa takut
Peserta KB
Aktif
Material
Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kesadaran masyarakat 8 7 7 7 2744 9
rendah
2 Rasa takut 8 9 8 9 5184 3
3 Pengetahuan kurang 7 9 7 9 3969 8
4 Dukungan keluarga 9 7 9 9 5103 5
5 Kurangnya penyuluhan 9 9 9 9 6561 1
6 Kurangnya koordinasi lintas 8 9 8 8 4608 6
upaya
7 Kurangnya koordinasi lintas 9 9 9 8 5832 2
sektor
8 Materi penyuluhan kurang 7 9 9 9 5103 4
9 Budaya perilaku jaman 9 8 9 9 4608 7
dahulu
48
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 9 8 9 8 5184 3
pemulasaraan jenasah
2 Stigma masyarakat kurang 7 8 7 7 2744 7
3 Kurangnya peranya linsek 9 9 8 8 5184 2
4 Kurangnya penyuluhan 9 9 9 9 6561 1
pemulasaraan
5 Pelatihan pemulasaraan 7 9 9 9 5103 4
jenasah
6 Kurangnya materi 9 7 9 7 3969 6
penyuluhan
7 Sarana pemulasaraan 7 7 7 8 4608 5
jenasah yang kurang
8 Budaya perilaku jaman dulu 7 8 7 7 2744 8
49
8. Cakupan komplikasi kebidanan
Kesadaran (-)
Pengetahuan (-) Dukungan keluarga (-) Koordinasi lintas sektor
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Rendahnya kesadaran 9 8 9 8 5184 4
masyarakat
2 Kebiasaan BABS 7 8 7 7 2744 10
3 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 5
masih kurang
4 Dukungan keluarga yang 8 9 9 9 5832 2
kurang
5 Tidak memiliki saptitank 7 9 9 9 5103 6
6 Pengetahuan masyarakat 9 9 9 9 6561 1
yang kurang
7 Koordinasi lintas sektor 7 7 7 8 4608 7
8 Materi penyuluhan yang 9 7 9 7 3969 9
kurang
9 Keadaan geografis 9 9 9 8 5832 3
10 Budaya perilaku jaman 8 8 9 8 4608 8
dahulu
Capaian kepemilikan jamban di Puskesmas Mangkupalas karena banyak
masalah-masalah yang mempengaruhinya. Dengan metode CARL ditemukan
prioritas masalah yaitu dilakukan yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
stop BABS sehingga perlunya dilakukan penyuluhan BABS di masyarakat.
50
9. Kader jumatik
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Rendahnya kesadaran 9 8 9 8 5184 6
masyarakat
2 Pengetahuan masyarakat 9 9 8 8 5184 5
masih kurang
3 Dukungan keluarga yang 8 9 9 9 5832 2
kurang
4 Kurangnya peran kader 9 9 9 9 6561 1
5 Pemberdayaan masyarakat 7 9 9 9 5103 4
yang kurang
6 Penyuluhan kerja 7 7 7 8 4608 7`
7 Kurangnya koordinasi lintas 9 7 9 7 3969 9
sektor
8 Kurangnya materi 9 9 9 8 5832 3
penyuluhan
9 Rendahnya budaya 8 8 9 8 4608 8
kebersihan
51
10. Posbindu PTM
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya kesadaran 8 7 7 7 2744 6
deteksi dini
2 Kurangnya penyuluhan 7 9 8 9 4608 5
3 Kurangnya dukungan 9 8 8 9 5184 2
keluarga
4 Kurangnya pengetahuan 9 9 9 9 6561 1
5 Kurangnya koordinasi lintas 8 9 8 9 5184 3
upaya
6 Kurangnya materi 8 8 9 8 4608 4
penyuluhan
52
11. Pendampingan bumil risti
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 9 8 9 8 5184 3
2 Rendahnya kesadaran 7 8 7 7 2744 9
masyarakat
3 Dukungan keluarga masih 9 9 8 8 5184 4
kurang
4 Kurangnya peran kader 8 9 9 9 5832 2
5 Kurangnya koordinasi lintas 7 9 9 9 5103 5
upaya
6 Kurangnya koordinasi lintas 9 7 9 7 3969 8
sektor
7 Materi penyuluhan 7 7 7 8 4608 6
8 Budaya perilaku jaman 9 7 9 7 3969 7
dahulu
9 Pendampingan bumil risti 9 9 9 9 6561 1
53
12. Kelas bumil
Kelas Bumil
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Kurangnya kesadaran 9 8 9 8 5184 2
masyarakat
2 Kurangnya pengetahuan 7 8 7 7 2744 8
masyarakat
3 Kurangnya dukungan 9 9 8 8 5184 3
keluarga
4 Sarana yang kurang 9 7 9 7 3969 7
memadai
5 Kurangnya peran kader 7 9 9 9 5103 4
6 Kurangnya maksimalnya 9 9 9 9 6561 1
pelaksanaan kelas ibu
7 Kurangnya koordinasi linsek 7 7 7 8 4608 5
8 Kurangnya materi 7 8 7 7 2744 9
penyuluhan
9 Budaya perilaku jaman 9 9 7 7 3969 6
dahulu
54
13. Deteksi bumil resti
Deteksi bumil
resti
Ling
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Pemahaman kurang 9 8 9 8 5184 3
2 Pengetahuan kurang 9 9 9 9 6561 1
3 Transportasi jauh 8 8 8 9 4608 4
4 Penyuluhan belum merata 8 9 9 9 5832 2
5 Dana terbatas 9 7 9 7 3969 6
6 Peran kader masih kurang 7 7 7 8 4608 5
55
14. Cakupan TTU
Tenaga (-)
Pemilik krg berminat tekhnik pemeriksaan tdk ada,hanya lembar observasi
peralatan tdk lengkap tdk ada punishment
Cakupan
TTU
Jumlah TTU banyak
Material Lingkungan
Total
No Daftar Masalah C A R L Urutan
Nilai
1 Tenaga kurang 9 8 9 8 5184 4
2 Pemilik TTU kurang 8 9 9 9 5832 2
berminat
3 Peralatan kurang lengkap 8 9 9 9 5832 3
4 Tekhnik pemeriksaan tidak 7 9 9 9 5103 5
ada
5 Tidak ada punishment 9 9 9 9 6561 1
6 Jumlah TTU semakin 9 7 9 7 3969 6
banyak
Cakupan TTU yang masih rendah di wilayah PKM Mangkupalas masih rendah
disebabkan oleh beberapa faktor. Dengan metode CARL ditemukan prioritas masalah
yaitu tidak adanya punishment dan minat dari pemilik TTU yang masih kurang untuk
dilakukan pembinaan.
56
BAB III
PENUTUP
57