Review Jurnal Kualitatif Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

Jurnal Analisis, Juni 2016

JUDUL
KONSEP DAN IMPLEMENTASI AKUNTANSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROGRAM STAR BPKP

MAGISTER AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS MATARAM

LATAR BELAKANG

Pada bagian ini penulis menggambarkan konsep Corporate Social Responsibility


(CSR) secara umum, dimana CSR dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi isu penting dan
mengglobal yang telah banyak menyita perhatian berbagai kalangan. ISO 26000 tentang
CSR menunjukkan bahwa CSR menjadi isu krusial serta agenda bisnis global yang harus
mendapat perhatian serius dari pelaku bisnis dan dunia usaha. Di Indonesia sendiri, kewajiban
ini dimunculkan lewat Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
dimana ada tertuang di dalamnya bahwa perseroan yang menjalankan usahanya di bidang
atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib bertanggung jawab terhadap masalah sosial,
ekonomi dan lingkungan. Dalam hal ini, perusahaan tentu harus menerjemahkan CSR dalam
kerangka logis untuk memberikan manfaat bagi pembangunan berkelanjutan perusahaan,
stakeholder dan daya dukung bumi, mengingat bahwa aktivitas perusahaan terkadang
memiliki dampak kurang menguntungkan atau bahkan merugikan terhadap kondisi sosial dan
lingkungan di sekitar tempat perusahaan beroperasi. CSR yang berbasis Community
Development (Com Dev) dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, yaitu berupa Good
Corporate Governance (GCG) dan memberikan nilai positif bagi perusahaan di mata publik.
Dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya perhatian pelaku bisnis di Indonesia terhadap isu-isu
sosial dan lingkungan sudah meningkat. Sejumlah perusahaan yang tercatat di BEI bahkan sudah
mengungkapkan informasi CSR-nya dalam pelaporan keuangan. Di sisi lain, tekanan dan
tuntutan terhadap perusahaan terkait CSR mendorong lahirnya akuntansi sosial (social

1
accounting). Menurur Estees (1976) “The term social accounting is defined as the
measurement and reporting, internal or external, of information concerning the impact of an
entity and its activities on society”. Kolk, Ans. (2003), menyatakan “social accounting is
defined as the ordering, measuring and analytis of the social and economic consequencies
of governmental and entrepreneurial behavior”. Kalimat di atas jika diterjemahkan secara
bebas menyatakan bahwa akuntansi sosial didefinisikan sebagai pengukuran dan
pelaporan, internal atau eksternal, atas informasi berkaitan dengan dampak adanya suatu
perusahaan beserta aktivitas-aktivitasnya terhadap masyarakat sekitar, Kolk, Ans. (2003).
Dalam implementasinya terdapat beberapa kelemahan, yakni akuntan perusahaan masih
menganggap laporan CSR hanya sebagai pelengkap (supplement) dari laporan keuangan,
sehingga kehadirannya dalam laporan masih dipandang sebelah mata. Sehingga dalam
pengambilan keputusan pun, tidak bisa dijadikan acuan yang tepat untuk menilai kinerja CSR
perusahaan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga sumber data utamanya terdiri
dari kata-kata dan tindakan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang merupakan
informasi utama dalam penelitian, meliputi seluruh data kualitatif yang diperoleh melalui
kegiatan observasi, dan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait pelaksanaan CSR di
lokasi penelitian. Dan data sekunder, yang merupakan data yang diperoleh melalui buku–
buku referensi berupa pengertian–pengertian dan teori–teori yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data laporan
keuangan tahunan, laporan CSR, dokumen resmi, transkrip, dll. Paradigma yang digunakan
adalah postmodernist dengan menggunakan teknik analisa dekonstruksi ala Jacques Derrida.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejak mulai beroperasi pada tahun 1999, Semen Bosowa mencatat produksi sebesar 1.8
juta ton pada tahun 2007. Pada tahun yang sama Bosowa melebarkan sayap ke Indonesia bagian
barat yaitu di daerah Batam. Guna mendukung operasi, semen Bosowa juga bergerak dalam

2
bidang usaha perkapalan, transportasi darat, dan Ready Mix. Melihat begitu banyaknya bidang
usaha PT. Semen Bosowa, sudah sepatutnya Perusahaan ini harus memperhatikan dampak sosial
di sekitarnya. Dampak yang dihasilkan ini memunculkan kesadaran masyarakat akan peran
perusahaan. Kesadaran akan dampak baik positif maupun negatif perusahaan tersebut
mengakibatkan tekanan dan tuntutan yang dialamatkan pada perusahaan, agar perusahaan
memperluas tanggung jawab sosialnya (Masnila, 2010).
Berdasarkan pendekatan kesadaran sosial yang tinggi maka diterapkanlah pendekatan
Community Development di PT. Semen Bosowa Maros (SBM). ComDev merupakan program
yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pengembangan
kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas, serta partisipasi masyarakat dan
kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan, secara berkelanjutan (sustainable). CSR
oleh PT. SBM yang berbasis Community Development, dalam implementasinya senantiasa
merasa sebagai bagian dari komunitas dan bertanggungjawab terhadap kelangsungan kehidupan
masyarakat Maros. Hal ini dapat dilihat dari prosentase jumlah karyawan yang mencapai sekitar
70% adalah penduduk sekitar pabrik. Namun pemahaman PT SBM terkait CSR lebih banyak
berbasis pada aktivitas semata tanpa melakukan upaya penerapan akuntansi CSR.
Sejumlah riset empiris melaporkan bahwa minimal ada lima keuntungan yang bisa diraih
ketika perusahaan mengimplementasikan CSR secara berkelanjutan. Pertama, profitabilitas dan
kinerja keuangan akan semakin kokoh. Kedua, meningkatnya akuntabilitas dan apresisi positif
dari komunitas investor, kreditor, pemasok dan konsumen. Ketiga, meningkatnya komitmen, etos
kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan. Keempat, menurunnya kerentanan gejolak sosial dan
resistensi komunitas sekitarnya karena mereka diperhatikan dan dihargai perusahaan. Kelima,
meningkatkan reputasi, corporate branding, goodwill (intangible asset) dan nilai perusahaan
dalam jangka panjang (Lako, 2007). Keuntungan terakhir ini merupakan the greatest value
creator buat perusahaan dibanding asset-asset fisik tangible.
Secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan pihak
pelaku bisnis sudah mencerminkan implementasi program Corporate Social Responsibility
(CSR) yang berkelanjutan (sustanaible). Namun dalam hal akuntansi masih menggunakan
akuntansi konvensional yang belum mengakomodir penyajian informasi aktivitas CSR.

3
KESIMPULAN PENELITIAN

Dari pembahasan di atas, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : mengingat


praktik akuntansi yang diimplementasikan pada lokasi penelitian, tepatnya di PT Semen
Bosowa Maros belum sama sekali menerapkan maupun melakukan upaya penerapan
akuntansi CSR, maka penelitian ini dilakukan dengan berbasis pada aktivitas yang dianggap
perusahaan sebagai upaya implementasi program Cosporate Social Responsibility. Pemahaman
terkait CSR lebih banyak diarahkan pada implementasi aktivitas-aktivitas yang dianggap
implementasi program CSR bagi pelaku bisnis di perusahaan. Dari segi implementasi
program/aktivitas CSR PT Semen Bosowa Maros telah memahami sebagian besar tujuan dari
Implementasi Program CSR, dan hal ini dilakukan secara berkelanjutan (sustainable), namun
dari sisi akuntansi, masih menganut kerangka kerja akuntansi konvensional sehingga tidak
mampu menyajikan informasi yang lebih informatif terkait aktivitas CSR.

REVIEW / KOMENTAR

Ketika kita membaca halaman awal jurnal yaitu pada bagian abstrak, sudah ada gambaran
tentang tujuan penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian, jadi sebelum membaca
keseluruhan isi jurnal kita merasa bahwa tulisan ini sudah lengkap. Namun, Secara konten
keseluruhan jurnal ini masih terasa kurang dalam hal mendeskripsikan apa yang ingin
disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan metode
secara kualitatif yakni dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, maka deskripsi yang
detail dan mendalam tentang kasus merupakan sebuah keharusan bagi penelitian kualitatif.
Misalnya, dalam jurnal ini penulis hanya memaparkan sedikit tentang hakikat akuntansi CSR,
mengingat judul jurnal ini berbicara tentang konsep dan implementasi akuntansi CSR, sudah
sepatutnya inti dari pembahasan lebih memfokuskan pada hakikat akuntansi CSR secara
mendalam. Ada baiknya penulis menyertakan penelitian-penelitian para ahli tentang penerapan
akuntansi CSR, dan contoh perusahaan-perusahaan yang telah menerapkannya sehingga bisa
dijadikan bahan acuan dan pembanding bagi objek yang diteliti. Kemudian dari segi struktural,
meskipun dalam penelitian kualitatif narasi yang disampaikan berdasarkan dengan kebutuhan
penelitian, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan poin masalah atau pertanyaan penelitian.

4
Hal ini tentunya akan membantu peneliti untuk mempermudah dalam hal mengkategorikan atau
mengklasifikasikan tujuan penelitiannya. Seperti pertanyaan “ Apakah akuntansi CSR penting
untuk diterapkan pada PT SBM “, dan “ Apakah pengungkapan akuntansi CSR dalam laporan
keuangan bisa dijadikan sebagai bukti kepedulian sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar
“ Selain itu, kalimat yang digunakan pada kesimpulan kurang menunjukkan data yang akurat.
Mungkin penulis hanya ingin menuliskan kesimpulan umum, tanpa lebih mengkhususkan
kesimpulan berdasarkan data yang lebih akurat dan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai