Saudara Mahasiswa,
Jawab :
Cuplikan adalah sebagian anggota populasi yang terpilih untuk diteliti. Sifat – sifat
cuplikan hendaknya bias mewakili sifat – sifat populasi. Agar cuplikan memberi
hasil yang tak bias maka cuplikan haruslah diambil / dilakukan secara acak. Cara
paling sederhana untuk memastikan bahwa cuplikan kita bersifat acak, kita beri
setiap anggota populasi kesempatan yang sama besar untuk diambil sebagai
anggota populasi kesempatan yang sama besar untuk diambil sebagai anggota
cuplikan.
Cuplikan acak adalah hasil pengamatan sebagian anggota populasi tempat
diterapkan prinsip bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk diambil sebagai anggota cuplikan. Dalam praktek sifat acak dilakukan
dengan system lotere. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Ø Mencatat anggota populasi dalam satu kertas ( kecil ) , digulung , dimasukkan
dalam satu tempat misal stopples.
Ø Kemudian, kita tentukan anggota cuplikannya , dengan cara mengambil satu
persatu gulungan kertas tadi sampai jumlah tertentu.
Agar cuplikan dijamin tidak bias maka cuplikan hendaknya diambil secara acak.
Setiap anggota populasi selalu memiliki kesempatan yang sama besar untuk diambil
sebagai anggota cuplikan. Setiap anggota cuplikan adalah variabel yang memiliki distribusi
probabilitas yang sama , yang sama juga dengan distribusi populasi. Probabilitas itu diberi
notasi P(X). Setiap peristiwa pengambilan diberi notasi X1, X2, X3,…,Xn.
Distribusinya adalah :
Petunjuk
Jumlah rumah tangga di kota Bogor banyak sekali , maka probabilita rata-ratanya
mendekati limitnya (Teorima Limit Sentral), sehingga :
E (X) = 𝜇= 600.000
𝜎 60.000
Simpangan bakunya = = = 12.000
√𝑛 √25
Jawab :
Survei Komnas PA pada tahun 2013, menunjukkan bahwa dari 8.564 siswa SMP berusia
13-14 tahun, sebanyak 90% sudah terpapar iklan rokok dan 41% dari yang sudah
terpapar rokok tersebut akhirnya mencoba untuk merokok. Apabila diambil 20 siswa
SMP di DKI Jakarta secara acak, maka hitunglah peluang:
Penyelesaian:
a.
b.
3. Apa perbedaan antara distribusi Z dan t
Jawab :
Distribusi z
c. Membandingkan satu data sample dengan data populasinya Sementara syaratnya adalah jelas
bahwa rata-rata dan variansi populasi harus diketahui.
Syarat diketahuinya nilai rata-rata dan variansi atau standar deviasi populasi ini cenderung sulit
diperoleh, sehingga ada pula sebagian yang mensyaratkan jika data lebih besar dari 30 maka
boleh menggunakan uji Z. Saya pribadi menolak dasar bahwa jumlah data > 30 maka boleh
menggunakan uji z, karena dasar ini sebenarnya kurang tepat mengingat bahwa data dengan
jumlah > 30 belum dapat diasumsikan berdistribusi normal, yang dianggap berdistribusi normal
adalah nilai rata-rata dari data yang berjumlah > 30 tersebut, bukan keseluruhan 30 datanya. Toh
meski katakanlah suatu sampel diketahui berdistribusi normal, namun tidak diketahui (belum
diketahui) rata-rata dan variansi populasinya, maka uji z juga belum dapat dilakukan.
Distribusi t
Selamat Belajar .
Salam,
Tutor.