1. ASESMEN NYERI
a. Ditambahkan form nyeri khusus dalam rekam medis TABEL ASESMEN NYERI
ULANG untuk pengawasan skala nyeri berdasarkan panduan nyeri, evaluasi tiap jamnya
dalam bentuk TABEL, dicantumkan tanggal, jam, skala nyeri, tatalaksananya
berdasarkan panduan nyeri
b. SPO asesmen nyeri belum ada skor berapa yang dikonsulkan ke tim nyeri
3. RISIKO JATUH
a. Penandaan pasien diseragamkan, berupa gelang atau stiker?
b. Untuk pasien di IGD, karena seringnya gordyn penyekat pasien ditutup, diberi tanda
berupa pita kuning yang direkatkan ke tirai bagian depan. Tujuannya supaya semua
perawat dan petugas waspada, dan bila ada tanda itu, harus sering-sering dilihat sesuai
dengan kebutuhan
c. Untuk pasien rawat ruangan diberi tanda segitiga kuning di atas kepala bed pasien
d. Untuk pasien VIP pintu ruangan diberi tanda segitiga kuning di pintu depan, supaya
perawat atau petugas lain tahu dan waspada, dilihat sesering mungkin
Penilaian
a. Bila salah satu pertanyaan jawabannya ‘ya’ pasien dinyatakan berisiko
malnutrisi
b. Pertanyaan nomor 2 berdasarkan penilai obyektif data berat badan bila ada atau
penilaian subyektif orang tua pasien
c. Pertanyanan nomor 4; yang dimaksud penyakit atau keadaan yang
mengakibatkan malnutrisi adalah:
- Diare kronik(lenih dari 2 minggu
- Tersangka penyakit jantung bawaan
- Tersangka pasien HIV
- Tersangka Kanker
- Penyakit hati kronik
- TB paru
- Terpasang stoma
- Trauma
- Combusio/ luka bakar luas
- Kelainan anatomi mulut yang menyebabkan kesulitan makan (missal: bibir
sumbing)
- Rencana atau pasca operasi mayor (missal: laparotomi, torakotomi)
- Kelainan metabolic bawaan
- Retardasi mental
- Keterlambatan perkembangan
- Atau berdasarkan pertimbangan dokter
4. RISIKO JATUH MORSE
skor
faktor risiko skala poin
pasien
riwayat jatuh ya 25
tidak 0
diagnosis sekunder (≥ 2 ya 15
diagnosis medis)
tidak 0
alat bantu Berpegangan pada perabot 30
tongkat/alat penopang 15
tidak ada/kursi roda/perawat/tirah
0
baring
terpasang infus ya 20
tidak 0
gaya berjalan terganggu 20
lemah 10
normal/tirah baring/imobilisasi 0
status mental sering lupa akan keterbatasan yang
15
dimiliki
sadar akan kemampuan diri sendiri 0
Total
= ≥ 45
Kategori : Risiko Tinggi
Risiko Sedang = 25-44
Risiko rendah = 0-24
5. RISIKO JATUH HUMPTY DUMPTY
6. SKALA NYERI NIPS
Ekspresi wajah
0 Santai / tenang, ekspresi netral
1 Meringis, otot wajah tegang, alis, dagu, rahang berkerut,
Menangis
0 Tenang, tidak menangis
1 Mengerang, rengekan ringan, intermiten
2 Menangis/ menjerit keras, melengking, terus menerus
Pola pernapasan
0 Biasa / santai seperti kebiasaan bayi tersebut
1 Perubahan pola pernapasan, tidak teratur, lebih cepat dari biasanya, tersedak, menahan
napas
Lengan
0 Tidak ada kekakuan otot, gerakan lengan acak sesekali
1 Tegang, kaku, fleksi dan / atau ekstensi cepat
Tungkai
0 Tidak ada kekakuan otot; gerakan kaki acak sesekali
1 Tegang, kaki lurus, kaku , fleksi dan / atau ekstensi cepat
Reaksi terhadap rangsangan/stimuli
0 Tidur / bangun tenang, tidur damai, gerakan kaki acak
1 Gelisah dan meronta-ronta
Penilaian:
Wajah
0 Tidak ada ekspresi yang khusus (seperti senyum)
1 Kadang meringis atau mengerutkan dahi, menarik diri
2 Sering / terus menerus mengerutkan dahi, rahang mengatup,dagu bergetar
Ekstremitas
0 Posisi normal / rileks
1 Tidak tenang, gelisah, tegang
2 Menendang atau menarik kaki
Gerakan
0 Berbaring tenang, posisi normal, bergerak bebas
1 Menggeliat-geliat, bolak-balik berpindah, tegang
2 Posisi tubuh meringkuk, kaku, atau menyentak
Menangis
0 Tidak menangis
1 Merintih, merengek, kadang mengeluh
2 Menangis tersedu-sedu, terisak-isak, menjerit
Kemampuan Ditenangkan
0 Senang, rileks
1 Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan, atau berbicara, dapat dialihkan.
2 Sulit/ tidak dapat ditenangkan dengan pelukan, sentuhan atau distraksi
1. Jika terdapat nyeri dengan skor nyeri < 4 dilakukan penilaian ulang tiap 8 jam oleh perawat.
2. Bila skor nyeri ≥ 4 dokter DPJP harus melakukan penanganan terhadap nyeri sesuai dengan SPO
manajemen nyeri.
8. GCS ANAK
9. GCS DEWASA