Oleh:
Hairul Malik, S. Kep
NIM. 1830913310016
OLEH :
Hairul Malik, S. Kep
NIM. 1830913310016
Mengetahui,
Ifa Hafifah, S.Kep., Ns., M.Kep Lukmanul Hakim., S. Kep., Ns., M. Kep
NIP. 1990 0819201803 2 001 NIP. 19760116 199603 1 002
PRE EKLAMSI BERAT
DEFINISI KOMPLIKASI
Pre-eklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin - Berkurangnya aliran darah menuju plasenta
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias berupa hipertensi, proteinuri, dan - Pre-eklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya
edema pada bagian kaki atau tangan kelahiran prematur
- Lepasnya plasenta.
ETIOLOGI - Sindrom HELLP
Penyebab pre-eklamsia hingga kini belum diketahui. Beberapa faktor risiko - Eklampsia
adalah :
1. Kehamilan pertama PENCEGAHAN
2. Usia rentan 1. Sering berolahraga
3. Riwayat pre-eklamsi 2. Tidak merokok
4. Obesitas 3. Kurangi makan-makanan berlemak secara berlebihan
5. Mengandung lebih dari satu janin 4. Kurangi berat badan yang berlebihan
MANIFESTASI KLINIS
1. Sakit kepala PENATALAKSANAAN
2. TD 160/110 mmhg 1. Penatalaksanaan Medis
3. Proteinuria 5gr/l atau lebih (+3atau4) - Larutan magnesium sulfat 40% sebanyak 10 ml (4 gr).
Tambahan magnesium sulfat hanya diberikan bila
4. Terdapat pitting edem. diuresis baik, reflek patella positif, dan kecepatan
FAKTOR RISIKO pernafasan lebih dari 16 per menit
6. Kehamilan pertama - Klopromazin 50 mg
7. Usia rentan - Diazepam 20 mg digunakan bila MgSO4 tidak tersedia,
8. Riwayat pre-eklamsi atau syarat pemberian MgSO4 tidak dipenuhi
9. Obesitas 2. Penatalaksanaan Keperawatan
10. Mengandung lebih dari satu janin - Tirah baring miring ke satu sisi (kiri).
- Pengelolaan cairan, monitoring input dan output cairan.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK - Pemberian obat antikejang.
1. Urin : reagen urin dan protein dalam urin - Diuretikum tidak diberikan secara rutin, kecuali bila ada
2. Cek darah : hemoglobin, hematokrit, fungsi hati dan fungsi ginjal. edema paru-paru, payah jantung
- Pemberian antihipertensi
Pathways
No. Diagnosa Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Kelebihan Keseimbangan cairan Manajemen hipervolemi
volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitir TTV 1. Memantau perubahan TTV
berhubungan selama 1x24 jam, masalah 2. Moitor edem perifer 2. Memantau edem pasien
dengan. teratasi dengan kriteria hasil: 3. Monitor intake dan output3. Mengetahui keseimbangan
gangguan 1. Mempertahankan urin cairan didalam tubuh
mekanisme output dalam batas normal 4. Berikan infus IV (Ringer 4. Mencegah peningkatan
regulasi sesuai dengan usia, dan BB, Laktat) preload
2. TD, nadi, suhu tubuh dalam 5. Memperbaiki ventilisasi
batas normal 5. Tinggikan posisi kepala pasien
6. Mencegah peningkatan edem
6. Batasi asupan natrium 7. Mengurangi cairan dalam
7. Kolaborasi dalam pemberian tubuh
obat
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M. L. & Swanson, E., 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) Edisi Bahasa Indonesia. 5 ed. Yogyakarta:
mocomedia.
Sujiyatini, Mufdlilah & Hidayat, A., 2009. Buku asuhan patologi kebidanan.
Yogyakarta: Nuha Medika.