Anda di halaman 1dari 23

IAIN Madura

Wajah-wajah Masjid di Madura

BAB VII
SEJARAH BERDIRINYA MASJID DI MADURA

A. Sejarah Pendirian Masjid


Dari hasil observasi masjid yang sedang kami lakukan dapat
kami simpulkan bahwa masjid yang sudah di observasi di didirikan
paling lama sejak tahun 1950 dan yang paling baru sejak tahun 2015.
Berikut hasil observasi masjid yang didirikan adalah :
Tabel. 7.1
Berdirinya Masjid Berdasarkan Tahun
Tahun Berdirinya Masjid Jumlah Masjid

>1950 48 Masjid

1950 – 1970 75 Masjid

1970 – 2000 194 Masjid

2000 – 2015 114 Masjid

Jumlah yang di Observasi 461 Masjid


Sumber : Hasil Observasi yang dianalisis (2018)
Masjid-masjid tersebut didirikan atas prakarsa Kyai atau yang
memiliki masjid. Dengan seiringnya waktu atas kerjasama para
masyarakat masjid itu berdiri, karena mereka berfikir jika terdapat
masjid di Desanya masing-masing maka akan meningkatkan kualiatas
keimanannya karena mereka bisa memanfaatkan masjid untuk shalat
berjamaah dan melakukan kegiatan PHBI serta dapat mempererat tali
persaudaraan antar sesama muslim. Mereka tidak mementingkan
keperluan pribadinya mereka lebih mementingkan keperluan sosial
untuk membangun bersama masjid terebut.
Lama pembuatan masjid sesuai observasi adalah :
Tabel. 7.2
Berdirinya Masjid Berdasarkan Lamanya Pembangunan
Lama Pembuatan Masjid Jumlah Masjid

1
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

<5 Tahun 86 Masjid

>5 Tahun 346 Masjid


Sumber : Hasil Observasi yang dianalisis (2018)
Biaya awal pembuatan masjid ini bersumber dari dana
masyarakat sekitar dan tenaga masyarakat, mereka saling bergotong
royong untuk membangun masjid tersebut. Dan sebagian lagi
kebanyakan bersumber dari donatur yang diupayakan oleh masyarakat
sesuai proposal yang telah dibuat bersama yang didalamnya berisi
lengkap rincian dana pembuatan masjid. Setelah dan sudah terkumpul
barulah mereka bergotong royong mebuat masjid.
Tingkatan masjid yang telah kami observasi adalah sebanyak:
Tabel. 7.3
Tingkatan Nama Masjid Berdasarkan Wilayah
Tingkatan Masjid Jumlah Masjid

Raya 80 Masjid

Jami’ 144 Masjid

Biasa 208 Masjid


Sumber : Hasil Observasi yang dianalisis (2018)
Sebelum masjid ini berdiri megah didalamnya sudah terdapat
beberapa ta’mir , sebagian ada yang sudah terbentuk lengkap dan ada
yang sangat sedikit pengurus ta’mir nya (hanya pengurus inti), akan
tetapi hari demi hari para pengurus ta’mir ini semakin lengkap hal
tersebut ditujukan agar jika terdapat acara kegiatan besar (PHBI) dan
penugasan untuk membersihkan, merawat dan keindahan masjid tidak
sulit karena acara tersebut membutuhkan kepanitiaan yang lengkap dan
juga para pengurus masjid .
Jika tidak dibentuk ta’mir maka kegiatan kegiatan yang
dilakukan tidak akan 100% sesuai dengan apa yang diinginkan, banyak
kebutuhan kebutuhan masjid yang tidak tercapai. Rata-rata pengurus
ta’mir ini dari kalangan masyarakat sekitar.

2
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

Kemajuan para jamaah masjid menurut observasi semakin lama


semakin banyak, sesuai dengan keindahan masjid dan kebersihan
masjid, itu membuat para jamaah betah untuk shalat berjama’ah di
masjid tersebut.

B. Tahun Berdirinya Masjid.


Rasanya tidak mungkinakan diungkap secara keseluruhan
tentang sejarah setiap masjid yang bisa diobservasi, melainkan hanya
sebagian saja yang bisa dipaparkan dalam tulisan yang berbentuk
laporan hasil observasi, dinataranya yang bisa saya paparkana salah
satunya adalah :
Masjid Al-Hikmah berdiri pada tahun 1957. Masjid ini berdiri
12 tahun setelah kemerdekaan. Yang mana kala itu masih terombang
ambing akan kejadian kemerdekaan namun, karena keingingan seorang
tokoh Kyai ini maka dibangunlah masjid tersebut. Agar semua orang
dapat menjalankan syari’at islam sebagaimana mestinya. Meski, masih
ada rasa trauma untuk melakukan aktifitas di luar rumah.
Dahulu masjid ini sangat kecil yang hanya terbuat dari bambu-
bambu yang ada dihalaman rumah warga tetapi oleh anak-anak beliau
masjid ini telah direnofasi menjadi lebih baik lagai dan nyama untuk
beribadah para warga sekitar, masjid ini kurang lebih sudah direnovasi
sebanyak tiga kali. Sebagai kebiasaan masyarakat kampung pada waktu
itu K.H.Moh Zaini Maliki memulai kegiatan mencari ilmunya dengan
mengaji kepada Ayahnya sendiri, beliau memulainya dengan belajar
membaca Al-quran dan Ayahnya adalah guru pertama baginya.
Menginjak usianya yang sudah mulai dewasa beliau
memutuskan pergi menuntut ilmu yang letaknya lumayan jauh dari
rumah yaitu bertempat di pondok pesantren Asalafiyah di rawa angka
kalender yang di pimpim oleh K.H. Hasbi di pesantren ini lah beliau
muali memperdalam ilmu al-quran dan juga mulai memperdalam
penguasaan kitab-kitab kuning. Disinilah beliau mulai mengenal kitab-
kitab kuning yang menjadi rujukan dibanyak pesaantren-pesantren
sampai sekarang.
Selesai menamatkan belajarnya di pesantren ini beliau mulai
menjelajahi kembali dunia pesantren yang lainnya, dan akhirnya beliau
bisa menunaikan rukun haji yang kelima dari hasil tabungannya sendiri

3
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

tetapi selesai menunaikan ibadah haji beliau tidak langsung pulang ke


tanah air tetapi beliau meneruskan menimba ilmunya di Kota Makkah
selama empat tahun.
Akhirnya pada tahun keempat beliau kembali kekampung
halamannya untuk membuka lembaran baru yang cerah yang mampu
menyinari kehidupan masyarakat yang sudah dibutakan oleh nafsu
syetan dalam kegelapan, maka dengan cara membuka lembaga
pendidikan atau masjlis ta’lim sebagai tempat pengamalan ilmunya dan
pengabdiyannya kepada masyarakat untuk meraih kesempurnaan di
hadapan Tuhannya.
Kehidupan penduduk yang mayoritas beragama islam belum
juga meninggalkan kebiasaan buruknya, mengerjakan pekerjaan yang
seharusnya tidak dikerjakan oleh seorang muslim, kemaksiatan bagi
banyak penduduk sudah merupakan suatu kebiasaan yang mendarah
daging yang telah menjadi candu yang menuntut pengulangan berkali-
kali, mereka sudah tidak memiliki rasa malu lagi untuk
mempertontonkan kemaksiatan didepan para anak dan istri mereka.
Kondisi masyarakat yang seperti inilah yang antara lain
mendorong beliau untuk mendirikan sebuah lembaga islam sebagai
tempat pembinaan akhlak manusia menjadi yang lebih baik dihadapan
Allah dan yang dapat bermanfaat bagi orang lain, Dapat menuntun
dirinya dan orang lain untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang
dilarang oleh agama, Beliau sangat sadar sekali dengan tuntutan dirinya
sebagai seorang yang harus dapat merubah masyarakatnya menjadi
masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT dengan adanya niat dan
tekad yang bulat beliau semakin yakin dengan keinginannya untuk
mewujudkan lembaga pendidikan islam di Daerahnya.

C. Inisiator Berdirinya Masjid.


Inisiator berdirinya masjid ini adalah seorang Kyai Beliau
adalah seorang tokoh Kyai yang sangat disegani pada masanya. Karena
keinginan beliau yang sangat keras untuk mendirikan sebuah masjid
untuk tempat ibadah para tetangga dan keinginan beliau adanya sebuah
kebersamaan antar tetangga. Karena beliau ingin adanya sebuah
musyawarah atau istilah sekarang disebut dengan shareing atau bisa
juga disebut berbagi ilmu. Ada juga yang berinisiatif membuat masjid

4
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

karena jarak antara masjid satu dengan yang lain sangatlah jauh, tidak
ada tempat beribadah satupun di desa tersebut dan sebagai tempat
beribadah para santri, jika masyarakat ingin shalat berjama’ah bersama
seperti shalat jum’at mereka harus pergi ke desa lain untuk
menunaikannya. Dan pada saat itu banyak lansia yang merasa kelelahan
dan terdapat banyak keluhan dari para lansia. Apabila ingin melakukan
shalat berjama’ah bersama di desa lain. Karena keluhan dan rasa
kasihan itulah yang membuat beliau berinisiatif untuk membuat sebuah
masjid di Desanya.

D. Prakarsa Berdirinya Masjid Didirikan.


Masjid ini berdiri karena adanya prakarsa dari satu suara yang
disetujui oleh beberapa pihak. Karena pemikiran mereka hal ini hal
positif yang harus dibantu dan harus dijunjung tinggi agar mencapai
sebuah tujuan. Masyarakat sangat berantusias meminta sumbangan ke
daerah-daerah tertentu demi membangunkan sebuah masjid tersebut,
dengan berdirinya masjid ini masyarakat sangat puas karena di desa ini
sudah terbangun sebuah masjid. Karena masjid adalah rumah tempat
ibadah umat Islam atau muslim. Selain di tempatkan sebagai tempat
ibadah, masjid merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah
dan belajar Al-qur’an sering dilaksanakan di masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan penting dalam aktivitas
sosial kemasyarakatan kareana masjid adalah tempat ibadah umat
muslim.

E. Inisiatif Masyarakat Atau Seorang Tokoh Kyai.


Inisiatif berasal dari seorang tokoh Kyai setempat Beliau adalah
seorang tokoh Kyai yang sangat disegani pada masanya. Yang mana
beliau ini seorang tokoh Kyai yang juga ikut andil dalam melawan
penjajah. Beliau merasakan bagaimana ketakutan ketika ada penjajah
datang membawa senjata dan menyerang masyarakat.
Namun, konon katanya Kyai ini dalam masa peperangan beliau
tidak gentar ataupun takut dalam menghadapi penjajah. Meski
kebanyakan orang takut dan memilih untuk bersembunyi. Namun,
beliau tidak seperti itu. Bagaimana proses berdirinya masjid?

5
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

Perencanaan masjid ini awalnya dimusyawarahkan dengan para


masyarakat setempat dengan menghasilkan pembagian-pembagian atau
juga bisa disebut sumbangan dari para relawan yang ingin
menyedekahkan hartanya atau juga bisa disebut dengan menginfakkan
hartanya untuk masjid. Ketika semua bahan sudah terkumpul maka Kyai
menunjuk satu orang untuk menjadi pengkordinir dari pekerja untuk
pembangunan masjid tersebut. Dengan demikian masjid tersebut
dikerjakan dengan bantuan dana dan tenaga oleh para penduduk
setempat. Mereka bergotong royong dalam membangun masjid tersebut.
Tidak mudah membangun masjid ini hingga menjadi masjid yang
sekarang.
Karena pada kala itu ada juga masyarakat yang tidak menyetujui
akan pembangunan karena alasan peletakan posisi atau tempat masjid
yang berjauhan dengan tempat tinggalnya. Maka terkadang para relawan
ataupun para pekerja kadang berkurang tiap harinya dengan berbagai
alasan. Masjid ini berdiri kurang lebih dengan pengerjaan 3 bulan
lamanya. Karena antusias masyarakat sehinngga masjid tua ini bisa
berdiri dan bisa digunakan oleh para masyarakat setempat.
Pembangunan masjid berasal dari gotong royong masyarakat.
Masyarakat saling tolong menolong untuk pembangunan masjid ini.
Dari segi biaya ataupun tenaga. Masjid ini dulu berupa Langgar tempat
anak-anak mengaji Al-Qur’an. Namun, kemudian direnovasi tanpa
mengubah posisi dan bentuk masjid. Ada juga yang berinisiatif
masyarakat itu sendiri mungkin masyarakat sudah mempunyai niat
untuk mendirikan masjid sebagai tempat ibadah sehari-hari. dengan
mendirikan masjid ini masyarakat menghimbau agar masjid ini selain
sebagai tempat ibadah bisa di jadikan tempat belajar mengaji untuk
anak-anak yang mau belajar mengaji. Sang orang tua pun setuju pada
himbauan bahwa Masyarakat ingin membuat masjid dan tempat belajar
mengaji kepada anak-anak, jadi banyak orangtua yang setuju dengan
ketentuan masyarakat dalam himbauannya ini. Inisiatif masyarakat
dalam mendirikan masjid supaya seperti yang dikatakan tadi bahwa
masjid ini adalah sebagai tempat ibadah, pengajian dan belajar mengaji
bagi anak-anak yang mau belajar mengaji dan bukan hanya itu,
masyarakat dan tokoh masyarakat ingin membuat masjid di daerah Desa
Pasongsongan Dusun Morassen ini lebih mengutamakan kepentingan

6
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

agama dan mensejahterakan masyarakat di Desa tersebut. Sangat patut


diacungi jempol bahwasanya masyarakat Desa tersebut sangatlah
kompak dan saling mendukung dan rukun sampai sekarang
masyarakatnya sangat tentram tanpa adanya inisiatif masyarakat masjid
tidak dapat terbangun dengan semaksimal mungkin. Selain itu
kepedulian masyarakat dengan membangunkan masjid dapat meningkat
shalat berjama’ah dan kesilaturahmian antara sesama muslim di Desa
tersebut.

F. Biaya Awal Pembangunan Masjid.


Perencanaan masjid ini awalnya dimusyawarahkan dengan para
masyarakat setempat dengan menghasilkan pembagian-pembagian atau
juga bisa disebut sumbangan dari para relawan yang ingin
menyedekahkan hartanya atau juga bisa disebut dengan menginfakkan
hartanya untuk masjid. Sumbang menyumbang antar masyarakat. Itulah
yang menjadi biaya awal dari pembangunan masjid ini.
Bahan demi bahan dikumpulkan dan mulailah mengerjakan
pondasi kemudian kerangka dan menyusul atap hingga pekerjaannya
selesai, dengan mendirikan masjid ini, Masyarakat mulai
mengumpulkan warga setempat dan para tokoh masyarakat untuk
bersosialisasi atau mengadakan musyawarah demi mendirikan masjid
tersebut. Ketika bermusyawarah masyarakat sangat berantusias semua
karena yang di bangun adalah tempat ibadah bukan tempat yang lain
yang tidak meenguntungkan itu. Ketika warga mulai tau bahwa di Desa
tersebut akan di bangun sebuah masjid, warga mulai bersama-sama
menyumbangkan sebagian hartanya bagi perekonomiannya yang tinggi.
Akan tetapi sumbangan untuk pembuatan masjid ini tidak secara
paksa ataupun wajib tetapi masyarakat meminta sumbangan yang
seikhlasnya. Agar dapat membantu dana untuk pembuatan masjid dan
kebutuhan lainnya, seperti tagihan listik dan lain-lain. Adapun warga
yang saling bekerja tanpa upah demi membangun masjid. Selain hasil
dana dari sumbangan warga dan meminta amal kepada orang lain,
sumbangan pembangunan masid ada yang dari DPR dan orang kaya
yang rela sebagian hartanya di bagikan untuk pembangunan masjid
tersebut.

7
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

G. Tingkatan Masjid.
Ada yang masjid besar, masjid raya. Masjid ini berupa masjid
yang berada di Desa-desa atau di perkampungan saja. Bukan seperti
masjid Agung, Jami’ dan Masjid-masjid besar lainnya. Masjid ini
berupa masjid yang sederhana namun, bukan berupa Langgar atau
Mushalla. Akan tetapi masjid ini mewah dan tempatnya pun sangat
bagus dan begitu sangat luas. Masjid ini merupakan masjid jamik yang
paling bersih dan setiap harinya masjid ini sangat banyak yang
beristirahat karena mempunyai pemandangan yang sangat indah dan
sejuk. Sehingga ada salah satu orang lain berkata, masjid jamik yang
paling indah dan luas itu adalah masjid ini. Memang keberadaan masjid
ini di desa akan tetapi masjid ini tidak kalah menariknya dengan masjid-
masjid yang ada di kota-kota lain. Tidak hanya itu, masjid ini memiliki
berbagai arsitektur yang indah jika dilihat. Karena dulu masyarakat yang
membangun masjid ini adalah orang yang kreatif teliti. Pembuatan
masjid ini tidak begitu lama karena banyak seluruh warga yang
membantu membangun masjid ini, hampir setiap pemuda dan sebagian
orang tua ikut membantu dalam pembangunan masjid. Usia masjid ini
kurang lebih 57 tahun, dan sekarang masjid ini tetap kokoh walaupun
masjid ini tidak begitu tua. Dan pearawatannya pun sangat maksimal.
Selebihnya masjid jamik ini sangat mengantusiaskan warga untuk
melaksanakan shalat berjama’ah.

H. Kepengurusan Ta’mir.
Dengan adanya ta’mir, masjid ini sangat membantu sehingga
masjid dapat di jaga dengan baik. Mungkin suatu saat ada masalah di
masjid, jadi ta’mirlah yang bertanggung jawab ketika ada masalah di
masjid tersebut. Selain itu dengan terbentuknya ta’mir, peraturan yang
ada di masjid dapat bisa di jadikan tanggung jawab oleh ta’mir. Dalam
pembentukan ta’mir ini dapat di contoh oleh ta’mir yang lain. Ta’mir
merupakan penanggung jawab masjid, jadi warga setempat bisa
menjamin dengan terbentuknya masjid ini. Ta’mir yang berada di
masjid ini sudah di percayai warga setempat, karena warga sudah tau
karakter dan kelakuan sebelum di angkat sebagai ta’mir masjid.
Tangung jawab seorang ta’mir memanglah berat tetapi
pahalanya besar. Maka dari itu siapapun yang menjadi ta’mir intinya

8
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

harus jujur karena kalau ta’mir tidak jujur maka dosanya besar. Selain
itu tujuan mendirikan ta’mir masjid adalah “menjadikan masjid ihklas
sebagai pusat pembinaan umat, dakwah dan budaya islam menuju
masyarakat yang ramah, berilmu, beramal dan bertaqwa demi kejayaan
islam dan kaum muslimin”. Selain itu juga aktivitas seluruh pengurus
harus terencana, teratur, terpadu, menyeluruh, sinergi dan
berkesinambungan serta selalu bersandar kepada Al-qur’an dan As-
sunnah dengan harapan dapat menghasilkan kinerja yang demokratis
dan berkualitas serta semata-mata berharap Ridha Allah SWT. Untuk itu
perlu disusun uraian tugas masing-masing sebagai petunjuk teknis
dalam menjalankan roda kepengurusan ta’mir masjid. Uraian tugas ini
selanjutnya menjadi dasar tanggung jawab tugas masing-masing jabatan
dan individu-individu pengurus dalam setiap inisiatif, aktivitas dan
kegiatan yang dilaksanakan.

I. Unsur Kalangan Pengurus Ta’mir.


Pengurus ta’mir disini berasal dari kalangan Kyai. Karena
sistem dalam kepengurusan ta’mir disini menginginkan sistem turun
temurun yang dimiliki oleh keluarga Kyai. Dan warga pun senang
karena beliaulah yang di jadikan ta’mir masjid karena ia sangat di
percayai warga sehingga warga menetapkan beliau menjadi ta’mir
masjid. Dan setelah menjadi ta’mir beliau disuruh warga untuk menjaga
dan mengatur masjid, supaya masjid bisa aman dan tentram.
Selain itu penggerak dalam keta’miran dalam memakmurkan
masjid guna mencapai visi dan misi dalam sasaran akhir yang telah
ditetapkan dalam anggaran dasar dan aggaran rumah tangga. Sebagai
tugas seorang ta’mir ialah melakukan sosialisasi hasil-hasil musyawarah
jama’ah dan kebijakan organisasi kepada lembaga-lembaga struktural
yang ada di bawahnya dan jama’ah masjid dan serta masyarakat.
Sebagai ketua ta’mir pengemban amanah organisasi yang dipilih pada
waktu musyawarah jama’ah.
Bertanggung jawab atas terlaksanakannya seluruh amanah yan
di tetapkan dalam musyawarah jama’ah. Ta’mir tersebut harus
memimpin dan mengendalikan kegiatan rutin organisasi secara umum
dan memimpin rapat umum pengurus. Ketua ta’mir dari 2 anak tersebut
bisa melaksanakan kegiatannya denga penuh terpercaya. Warga pun

9
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

merasa bangga mempunyai ketua ta’mir seperti bapak Ridwan ini.


Dengan kerja kerasnya untuk memajukan masjid ini, bapak Ridwan
melakukan apa yang menjadi masjid tetap aman. Dengan adanya
pengurus ta’mir masjid, masjid selalu tentram dan dalam situasi yang
kondusif. Seperti halnya, dapat meningkatkan keibadahan shalat
berjama’ah di masjid.

J. Pengurus Ta’mir dapat Dikatakan Sebagai Wakil dari Seluruh


Lapisan Jama’ah.
Pengurus ta’mir ini dapat dikatakan sebagaii wakil seluruh
lapisan jama’ah karena sebagian jema’ah adalah dari kalangan santri
maka sebagai pengurus masjid dan sekaligus pengurus santri maka
ta’mir disini dapat dikatakan sebagai wakilnya.
Pengurus ta’mir disini merupakan pengurus ta’mir yang berbeda
dengan pengurus lainnya. Biasanya pengurus masjid terdiri atau barasal
dari pada masyarakat setempat yang diutus karena dianggap mampu
untuk bertanggung-jawab terhadap masjid tersebut. Namun, di masjid
ini berupa seorang santri yang di tunjuk oleh Kyai sebagai pengurus
ta’mirnya.
Ada juga Pengurus Ta’mir bisa dikatakan sudah mewakili dari
seluruh lapisan jamaah. Dan pengertian Ta’mir sendiri adalah
sekumpulan orang yang mempunyai kewajiban untuk memakmurkan
masjid. Masjid sebagai tempat ibadah ummat islam dan kondisi masjid
harus bagus baik dari segi kebersiahan, keindahan dan lain-lain.
Memang pada awalnya masjid hanya sebagai ibadah untuk ummat
Islam, bangunan masjid harus memungkinkan sesorang untuk
melaksanakan ibadah mahdhob dengan tenang.sarana yang menunjang
kearah itu haruslah diwujudkan dengan sedemikian rupa. Memang pada
awalnya tempat masjid hanyalah dijadikan sebagai tempat ibadah, maka
masjid harus memberi nuansa kekhusukan disamping kesucian dan
kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang sangatlah mutlak yang
harus diupayakan.

K. Tugas Pengurus Ta’mir.


Tugas pengurus ta’mir adalah menjaga masjid, mengatur
kegiatan dan masih banyak lagi tugas-tugas dari ta’mir masjid ini.

10
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

memakmurkan dan memajukan masjid agar menjadi masjid yang lebih


baik dan menjadi masjid yang makmur. Dan masjid yang berguna bagi
masyarakat entah dari segi apapun. Masjid juga harus diayomi seperti
organisasi agar dapat berjalan dengan semestinya. Bukan hanya menjadi
masjid yang stagnan.
Yang hanya ditempati jama’ah shalat lalu pulang. Setidaknya
masjid ini menjadi tempat kegiatan yang berguna seperti tempat
musyawarah ataupun tempat- tempat yang berguna lainnya itulah tigas
dari seorang Ta’mir yang harus dipikul agar masjid menjadi lebih baik.
Masjid yang sejahtera dan banyak mengandung manfaat bagi
masyarakat atau para penikmatnya. Serta menjadikan masyarakat yang
berilmu agama yang kuat dan mempunyai kedekatan dengan Allah SWT
yang lebih erat lagi.
Pengurus ta’mir mempunyai tugas tersendiri yaitu mereka yang
senantiasa membimbing para jama’ah untuk melaksanakan shalat tepat
waktu. Selain itu tugas ta’mir adalah menyelenggarakan musyawarah
kerja tahunan yang di hadiri seluruh pengurus ta’mir masjid dan dewan
penasehat, untuk menjabarkan program yang telah di tetapkan serta
menyusun rencana kegiatan tahun berikutnya dan menjaga hubungan
tali silaturahmi dan ukhwah dengan jamaah, tokoh masyarakat, ulama,
dan umara serta diantara pengurus itu sendiri, guna mendukung
kelangsungan dan kelancaran kegiatan memakmurkan masjid.
Tugas ta’mir selanjutna yaitu adalah menyampaikan laporan
pertanggung jawaban pengurus ta’mir masjid kepada jama’ah dalam
forum musyawarah jama’ah, berdasarkan laporan atau proggres report
(perencanaan dan pelaksanaan kegiatan) dari kasie dan staff pengurus
ta’mir masjid. Mengemban amanah organisasi dalam masa
kepengurusan 3 tahun terhitung sejak tanggal di tetapkan, bertanggung
jawab kepada jama’ah dan masyarakat melalui musyawarah jama’ah
atau masyarakat Desa Pasongsongan Dusun Moarssen khususnya.
Selain itu menyelenggarakan musyawarah kerja tahunan yang
dihadiri seluruh pengurus ta’mir masjid dan dewan penasehat, untuk
menjabarkan program kerja yang telah di tetapkan serta menyusun
rencana kegiatan tahun berikutnya dan menjaga hubungan tali
silaturahmi dan ukhuwah dengan jama’ah, tokoh masyarakat, ulama’

11
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

dan umara serta diantara pengurus itu sendiri, guna mendukung


kelangsungan dan kelancaran kegiatan memakmurkan masjid.

L. Kemajuan dan Kemakmuran Masjid Setelah Dibentuknya


Ta’mir.
Kemajuan pasti ada, karena jika sudah ada yang mengayomi
ataupun mengkoordinir suatu kegiatan ataupun suatu organisasi pasti
akan mengalami perubahan. Sama halnya dengan masjid ini masjid ini
menjadi terkoordinir ataupun terorganisasi secara baik setelah adanya
Ta’mir masjidnya.
Meski perubahan awalnya tidak begitu cepat namun, yang
penting hasil akhir dari proses adanya pembentukan Ta’mir masjid
tersebut ada hasil yang memuaskan. Karena setiap hasil yang
memuaskan merupakan hasil dari proses yang sangat berat.
Semisal kegiatan mengaji kitab disetiap sore yang dilakukan
oleh kalangan santri dan kegiatan malamnya terdapat pengajian dan lain
sebagainya. Remas disini sangat kreaatif dan berinovasi dalam
memperdayakan kegiatan masjid agar menjadi masjid yang lebih
makmur lagi.

M. Kemajuan Jama’ah Masjid pada Shalat Berjema’ah Setiap


Waktunya Dibandingkan dengan Sebelum Ada Ta’mir.
Masalah Jama’ah semakin betambah apalagi jika di awal tahun.
Karena pendaftaran santri baru mulai dilaksanakan. Jama’ah di masjid
ini sebagian besar berasal dari kalangan santri disini. Jadi tak heran jika
jama’ahnya bertambah setiap tahunnya. Jama’ahnya mulai dari anak-
anak hingga para remaja dewasa. Sesuai dengan penghuni pondok
tersebut. Dulu santri Kyai ini masih bisa terhitung tangan.
Selain dari kalangan para santri juga berasal dari kalangan para
tetangga atau bisa dibilang masyarakat sekitar. Terkadang juga para
alumni yang rumahnya berdekatan dengan masjid ia pun menyempatkan
shalat berjema’ah di masjid tersebut. Jadi keeratan alumni dan para
santri tidak putus silaturahminya. Karena mereka juga mempertahankan
nama baik dan citra kepesantrenan meski mereka sudah tidak bernaung
dalam kawasan pondok tersebut. Maka itulah rahasia jama’ah masjid ini
selalu dipadati.

12
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

N. Keberadaan Remas (Remaja Masjid)


Pengurus remas sekarang sudah ada. Pengurus ta’mir ini sudah
ada sejak adanya pembangunan pondok di sekitar atau di daerah masjid
tersebut yang dikelola oleh sanak saudaranya. Maka sejak itulah
pengurus ta’mir masjid tersebut berada. Yang diutus oleh Kyai untuk
menjadi pengurus ta’mir masjid tersebut. Karena remaja masjid adalah
perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan
ibadah di lingkungan masjid. Hal ini sangat perlu dan mutlak
keberadaannya dalam menjamin estafet makmurnya suatu masjid
sehingga fungsi dinamika masjid itu sendiri dapat di pertahankan
kelangengannya. Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid
termasuk dalam golongan organisasiyang menggunakan konsep islam
dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat dan amal jama’i (gotong
royong) dalam segenap aktivitasnya. Remaja masjid sebagai agen
strategis dalam pemberdayaan umat perlu di bekali keilmuan dan
keterampilan yang di butuhkan, misalnya para aktivis remaja masjid
juga perlu menekuni pengetahuan jurnalistik dan kewirausahaan. Hal itu
penting untuk menguatkan dakwahdan pemberdayaan umat. Dua
pengetahuan itu dapat menjadi sarana dakwah, maupun peningkatan
SDM remaja masjid sehingga mampu mandiri.

O. Keterwakilan dari Semua Kalangan Pemuda yang Menjadi


Pengurus Remas.
Barasal dari kalanngan santri yang berada dalam naungan
pondok pesantren tersebut. Mereka bergotong royong tenaga dan fikiran
mereka untuk membangun masjid tersebut agar menjadi masjid yang
makmur dan bisa menjalankan semua kegiatan ataupun hal-hal yang
diinginkan oleh Kyai Syakir.
Karena keseganan mereka terhadap Kyai Syakir maka beliau
tidak mau sampai Kyai Syakir berduka hatinya atau membuat dia tidak
suka pada apa yang beliau perintah. Para santri banyak membantu dalam
melaksanakan kegiatan yang ada hingga pengurus tidak terlalu berat
memikul beban untuk mengurus masjid tersebut. Namun, malah
membuat ringan hal tersebut.

13
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

P. Pengurus Remas Bisa Dikatakan Sudah Mewakili Semua


Jama’ah.
Menurut hasil penelitian remas disini bisa dikatakan sebagai
wakil dari semua jama’ah. Jama’ah karena sebagian jema’ah adalah dari
kalangan santri maka sebagai pengurus masjid dan sekaligus pengurus
santri maka remas disini dapat dikatakan sebagai wakilnya. Banyaknya
santri yang sering memadati setiap kegiatan jama’ah. Sering berlalu
lalang meski bukan hanya ditempati sebagai tempat shalat saja.
Sebagian contohnya mereka menagji atau belajar di bagian serambi
masjidnya. Sehingga masjid tetap ramai meskipun bukan kegiatan
berjama’ah.

Q. Tugas dan Fungsi Remas.


Tugas remas adalah memakmurkan dan memajukan masjid agar
menjadi masjid yang lebih baik dan menjadi masjid yang makmur. Dan
masjid yang berguna bagi masyarakat entah dari segi apapun. Masjid
juga harus diayomi seperti organisasi agar dapat berjalan dengan
semestinya. Bukan hanya menjadi masjid yang stagnan. Yang hanya
ditempati jama’ah shalat lalu pulang.
Setidaknya masjid ini menjadi tempat kegiatan yang berguna
seperti tempat musyawarah ataupun tempat- tempat yang berguna
lainnya itulah tigas dari seorang remas yang harus dipikul agar masjid
menjadi lebih baik. Masjid yang sejahtera dan banyak mengandung
manfaat bagi masyarakat atau para penikmatnya. Serta menjadikan
masyarakat yang berilmu agama yang kuat dan mempunyai kedekatan
dengan Allah SWT yang lebih erat lagi. Pengurus Ta’mir Masjid Bidang
Pembinaan Remaja Masjid berkewajiban untuk membina dan
mengarahkan mereka dalam berkegiatan. Namun pembinaan yang
dilakukan tidak menghambat mereka untuk mengekspresikan kemauan
dan kemampuan mereka dalam berorganisasi secara wajar dan bebas
bertanggung jawab. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya-
upaya pembinaan Remaja Masjid antara lain:
1) Kepengurusan.
2) Musyawarah Anggota.
3) Kegiatan.
4) Bimbingan.

14
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

5) Kepanitiaan.
Dan komponen utamanya dalam tugasnya adalah:
A. Mendirikan kepengurusan remaja masjid
B. Menyelenggrakan kegiatan-kegiatan rutin untuk remaja, seperti
paduan suara, bimbingan belajar, rekreasi dan sebagainya.
C. Mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan, evaluasi dan
pengembangannya.
D. Membuat laporan pertanggung jawaban kepada ketua masjid.

R. Kemajuan dan Kemakmuran dengan Adanya Remas.


Dengan adanya Remas masjid ini menjadi masjid yang lebih
ramai dengan kegiatan. Karena para pengurus remas yang berasal dari
kalangan santri mampu membuat suasana masjid ini semakin ramai
dengan berbagai kegiatan. Semisal kegiatan mengaji kitab disetiap sore
yang dilakukan oleh kalangan santri dan kegiatan malamnya terdapat
pengajian dan lain sebagainya. Remas disini sangat kreaatif dan
berinovasi dalam memperdayakan kegiatan masjid agar menjadi masjid
yang lebih makmur lagi.

S. Kemakmuran Jama’ah Masjid pada Shalat Berjama’ah Masjid


Setelah Adanya Remas Disetiap Waktunya.
Dengan adanya Remas masjid ini menjadi masjid yang lebih
ramai dengan kegiatan. Karena para pengurus remas yang berasal dari
kalangan santri mampu membuat suasana masjid ini semakin ramai
dengan berbagai kegiatan. Semisal kegiatan mengaji kitab disetiap sore
yang dilakukan oleh kalangan santri dan kegiatan malamnya terdapat
pengajian dan lain sebagainya. Remas disini sangat kreaatif dan
berinovasi dalam memperdayakan kegiatan masjid agar menjadi masjid
yang lebih makmur lagi.
Meski perubahan awalnya tidak begitu cepat namun, yang
penting hasil akhir dari proses adanya pembentukan Ta’mir masjid
tersebut ada hasil yang memuaskan. Karena setiap hasil yang
memuaskan merupakan hasil dari proses yang sangat berat.

15
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

T. Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan PHBI


Kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat karena dengan
diadakannya kegiatan ini masyararkat sekitar dapat mengetahui hari-hari
penting dibulan islam dan untuk menambah rasa keimanan dan
kecintaannya terhadap agama islam, Rasul dan Allah SWT. Mestinya
para masyarakat pasti ikut serta dengan kesadarannya masing-masing.
Dengan dasar taqwa kepada Allah SWT, dikerjakan secara gotong
royong oleh masyarakat ditempat itu. Didirikan oleh masyarakat dan
untuk kepentingan masyarakat dalam rangka pengamalan ajaran Islam.
Masyarakat merupakan hal yang terpenting dalam kagiatan ini
karena diadakannya kegiatan ini untuk :
1. Untuk menghidupkan kembali budaya keagamaan dilingkungan
masyarakat kita yang mulai menghilang ditelan peradaban baru.
2. Untuk menumbuhkan kembali kesadaran beragama masyarakat yang
mulai terkikis oleh budaya yang datang dari barat.
3. Untuk menuju masyarakat yang lebih beradab, masyarakat yang
beradab tentunya lebih bisa mentaati norma-norma yang ada
sehingga tingkat kemaksiatan disuatu wilayah akan berkurang.
4. Untuk meningkatkan kualitas pemahaman dan amalan keagamaan
setiap pribadi muslim yang tercermin dalam tindakan dan prilaku
kehidupan sehari-hari yang mengacu pada keseimbangan imtaq dan
ipteks.
5. Untuk menciptakan kader-kader ulama yang berkompeten dalam
bidangnya masing-masing.
Tetapi tentunya untuk menciptakan semua ini tidaklah semudah
meminum air putih, karena masih banyak sekali kendala-kendala yang
siap menghadang didepan. Baik kendala dari dalam maupun dari pihak
luar oleh karena itu untuk mencapai semuanya dibutuhkan kesabaran
dan ketelatenan dari semua pihak, pengelolaan dan pengorganisasian
juga direncanakan dengan baik pula. Ada juga Masyarakat selalu terlibat
disaat masjid mengadakan acara PHBI, karena dalam acara PHBI
merupakan dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT serta mempererat
ukhuwah islamiyah sesama umat islam khususnya di Desa
Pasongsongan ini. Karena dalam acara PHBI ini bermaksud
memberikan motivasi kepada generasi penerus agar selalu memegang

16
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

teguh tali agama dan dapat membentengi diri dengan keimanan dan
ketaqwaan yang kuat dan mantap. Selain itu sebagai media syiar islam
dan mempererat ukhuwah islamiyah remaja masjid Al-hayat khususnya
masyarakat. Dengan adanya acara PHBI dapat menimbulkan rasa
keimanan dan ketaqwaan masyarakat kepada agama dan ikut serta
merayakan hari kelahiran nabi Muhammad SAW, selain itu acara ini
banyak hal positif yang di dapatkan masyarakat dan pahala yang
berlimpah ganda. Dengan itulah setiap masjid mengadakan acara PHBI
selalu melibatkan masyarakat, karena tanpa belibatkan masyarakat acara
PHBI tidak dapat menimbulkan rasa ketaqwaan dan keimanan
masyarakat setempat.

U. Managemen Sebelum Dibentuknya Ta’mir


Managemen sebelum adanya ta’mir masih berantakan sekali
karena banyaknya jama’ah yang belum terorganisir. Maka dari itu perlu
managemen atau perlu suatu pelembagaan yang mengatur didalamnya.
Meskipun manajemen pada awalnya tumbuh dan berkembang di
kalangan dunia bisnis, industri dan militer, akan tetapi dalam
perkembangan selanjutnya ternyata sangat bermanfaat dan amat
dibutuhkan Manajemen Pengelolaan Masjid dalam berbagai usaha dan
kegiatan, termasuk didalamnya organisasi pengelolaan masjid. Dalam
dunia modern, dimana perkembangan berbagai disiplin ilmu dan
teknologi sangat pesat, tidak ada satu organisasi pun yang tidak
menggunakan manajemen. Pengelolaan masjid dewasa ini, yang
ditandai dengan era globalisasi, pasti menghadapi berbagai tantangan
dan permasalahan yang sangat kornpleks. Karenanya gelombang budaya
asing yang bersifat destruktif mendorong para pengelola masjid untuk
mempersiapkan manajemen yang baik dan berkualitas. Manajemen
masjid yang kita siapkan tidak lepas dari tuntunan Al-qur'an dan As-
sunnah, dari kedua sumber ajaran Islam itulah kita mengembangkan
suatu manajemen pengelolaan masjid yang sesuai dengan bimbingan
Rasulullah SAW. Sebagai suatu aktivitas yang sangat terpuji,
pengelolaan masjid harus dilaksanakan secara profesional dan menuju
pada sistem manajemen modern, sehingga dapat mengantisipasi
perkembangan yang terus berubah dalam kehidupan masyarakat yang
maju dan berkualitas.

17
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

V. Perbedaan Proses Managemen Sebelum dan Sesudah


Managemen Dibentuknya Remas
Kita membangun sebuah menegemen karena ingin sebuah
perubahan dan perubahan itulah yang kita rasakan karena adanya remas
ini kita sngat terbantu dalam mangayomi masjid yang awalnya hanya
biasa-biasa saja. Manajemen adalah suatu ilmu untuk mengelola suatu
aktivitas, dalam rangka mencapai suatu tujuan, dengan bekerja sama
secara efisien dan terencana dengan baik.
Selain itu dalam hal kepengurusan tidak begitu stabil setelah
adanya ta’mir. Akan tetapi dengan ketentraman dan kepedulian
masyarakat, masjid tetap berjalan seperti biasanya. Keuangan masjid
mengalami peningkatan karena sumbangan dari masyarakat maupun
dari masyarakat luar, banyak mengelurkan atau menyumbang sebagian
uang untuk keperluan masjid. Dan ketidak adanya pengurus ta’mir hal
negatifnya yang pertama yaitu minimnya orang-orang yang berjemaah
atau melaksanakan shalat berjemaah di masjid. Karena dengan adanya
ta’mir masyarakat pun banyak shalat berjemaah di masjid tersebut. Dan
sebelum terbentuknya ta’mir banyak masyarakat yang ikut serta turun
tangan untuk membantu kebutuhan-kebutuhan yang di perlukan masjid
ini. Dengan demikian masyarakat telah mengadakan musyawarah
kepada warga dan masyarakat di sekitar desa tersebut untuk
pembentukan seorang pengurus ta’mir, supaya masyarakat tidak sering
terbebani oleh keperluan dan kepengurusan masjid
Sebagai ilmu baru yang berkembang menjelang abad dua puluh,
manajemen terus berkembang dengan pesat, sesuai dengan
perkembangan zaman. Ilmu itu dewasa ini dapat digunakan untuk
kegiatan apa saja, yang bersifat kerja sama untuk mencapai suatu tujuan
secara efektif dan efisien, atau usaha dengan kegiatan sekecil mungkin
dan memperoleh hasil yang maksimal. Maka dari hal tersebut pasti akan
menghasilkan sebuah perubahan.

W. Managemen Masjid Sebelum Adanya Ta’mir.


Managemennya masih belum teratur dan masih banyak yang
harus terorganisir maka dari itu setelah adanya ta’mir disini sangatlah
merubah managemen masjid ini hingga menjadi masjid yang sesuai
harapan. kepengurusan tidak begitu setabil setelah adanya ta’mir. Akan

18
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

tetapi dengan ketentraman dan kepedulian masyarakat, masjid tetap


berjalan seperti biasanya. Keuangan masjid mengalami peningkatan
karena sumbangan dari masyarakat maupun dari masyarakat luar,
banyak mengelurkan atau menyumbang sebagian uang untuk keperluan
masjid

X. Managemen Masjid Sesudah Adanya Ta’mir.


Dengan adanya pengurus ta’mir program kerja yang telah
disusun, agar nantinya pengurus ta’mir masjid dapat bekerja secara
efektif dan efesisen dalam melaksanakan segala aktivitasnya. Setelah
semua itu di bahas dan di putuskan, maka segera dilakukan pemilihan
pengurus organisasi. Pertama, dipilih majelis syura sebagai dewan
penasehat dan pengawas. Selain itu dengan terbentuknya pengurus
ta’mir, pengurus ta’mir memiliki jabatan yang tidak terlalu lama atau
terlalu singkat. Bisa ditunjukkan sekitar tiga sampai lima tahun. Akan
tetapi sebenarnya periode kepengurusan tiga tahun cukup dinamis bagi
organisasi ta’mir masjid. Namun demikian, sikap tegas kepemimpinan
dalam upaya melaksanakan amanah organisasi juga di perlukan.

Y. Peran Remas dalam Setiap Kegiatan PHBI atau Kegiatan


Lainnya.
Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga atau pun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banya
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan.
pada intinya remas memiliki peran seperti halnya dalam
penugasan yang diberikan yaitu bahwasanya Peran remaja masjid dalam
setiap kegiatan atau salah satunya dalam kegiatan PHBI adalah
menggerakkan masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam kegiatan
tersebut sekaligus membantu melancarkan pelaksanaan segala kegiatan
yang akan dilaksanakan dimasjid tersebut. Terutama dalam kegiatan
yang berhubungan dengan social, seperti pengajian atau dengan
berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pihak remas.
Dengan adanya pengurusatau takmir disiini, program kegiatan
yang telah disusun, agar nantinya pengurus takmir masjid dapat bekerja
secara efektif dan efesisen dalam melaksanakan segala aktivitasnya.
Menjalankan Proposal donator serta pendukung, entah itu dari
tenaga atau pun ide atau fikiran, remas disini sangat berguna sekali
19
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

karena semakin banya pendukung ataupun pendorong maka lebih


mudahlah kita mencapai suatu yang kita inginkan.
Dalam adanya kepengurusan di dalam masjid tentunya kegiatan-
kegiatan yang ada pada masjid lebih terlaksana dan teratur, karena ada
yang bertanggung jawab atas semua itu. Dalam hal ini pengurus ta’mir
dangatlah dewasa akan tindakan apa yang di ambilnya dari hasil
musyawarah, dalam kegiatan masjid dengan adanya ta’mir masjid lebih
berkembang pesat serta dapat membuat di kehidupan masjid lebih
berwarna dengan adanya pengurus ta’mir masjid. Dalam hal kegiatan
beribadah pula ada dan sebelum terbentuknya ta’mir masjid sangatlah
berbeda karena dalam hal ini pengurus ta’mir yang di susun belum
sempurna dan pengalaman namun seiring berjalannya waktu para
pengurus ta’mir masjid mereka lebih banayak mendapatkan pengalaman
dari berbagai media entah itu sharing ataupun yang lainnya, dalam hal
ini pula membuat para jamaah pada setiap waktu beribadah lebih
meningkat daripada sebelumnya, hal ini mendorong para pengurus
ta’mir masjid lebih jeli dalam memaksimalkan kegiatan serta fasilitas
maupun kebersihan yang ada pada lingkungan masjid agar memikat hati
para jamaah agar selalu tetap melakukan kegiatan di masjid tersebut.
Serta pula dalam tujuan awal pembangunan yang awalnya dikenal
dengan langgar yakni memberikan fasilitas media pembeljaran kepada
anak-anak kecil desa Larangan Dalam Dusun Batu Putih untuk
menimba ilmu pengetahuan agama seperti mengaji atau belajar kitab
lebih ditekankan lagi kepada seluruh masyarakat desa agar tujuan awal
dibentuknya masjid Al-Hidayah ini tidaklah terbilang gagal ataupun
semacamnya, karena apabila tujuan awal dibentuknya masjid tersebut
maka akan hilanglah nilai kesejarahan masjid tersebut. Maka dari itu
seorang ta’mir masjid lebih ditekankan untuk lebih kreatif dalam
mengolah masjid agar pada setiap waktunya masyarakat maupun jamaah
yang ada lebih meningkat perkembangannya dari waktu kewaktu.
Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga ataupun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banyak
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan
Peran remas dalam setiap kegiatan PHBI yaitu Sebagai
pendukung entah itu dari tenaga atau pun ide atau fikiran, karena remas
disini biasanya memiliki ide-ide yang sangat cemerlang dan kreatif
untuk terlaksananya kegiatan PHBI secara baik dan meriah. Sehingga
bisa mengundang ketertarikan dari berbagai macam kalangan
masyarakat, yaitu dari kalangan anak kecil, anak muda dan orang
dewasa. Sehingga lebih mudahlah kita mencapai suatu yang kita
inginkan.
20
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga atau pun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banyak
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan.
Sebagai salah satu pendukung dari setiap yang direncanakan,
baik itu dari kegiatan maupun dari ide-ide yang bersangkutan dengan
kesejah teraan dan kemakmuran masjid tersebut
adanya remas sangat membantu dalam berbagai kegiatan.karena
remas mampu mendukung acara yang akan dilaksanakan terlebih remas
telah memberikan banyak sumbangan pemikiran agar acara tersebut
berjalan sesuai keinginan masyarakat peltong.
Tidak ada peran remasnya dalam setiap kegiatan PHBI atau
kegiatan lainnya dalam masjid al muhajirin.
sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga ataupun ide dan
fikiran remas disini sangat berguna sekali karna semakin banyak
pendukung dan pendorong maka lebih mencapai suatu yang kita
inginkan dan peran remas sebagai corong komunikasi terhadap
masyarakat terkait dengan kebutuhan masjid dan juga seluruh kegiatan
yanh akan dilaksanakan dimasjid remas juga penting dalam
pengkoordiniran setiap kegiatan yang dilaksanakan di masjid karna
dengan adanya mereka selain menjadi tempat ibadah sholat masjid juga
sebagai tempat menunut ilmu.
Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga ataupun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banyak
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan.
Tidak ada perannya karna masih belum ada remasnya
untuk peran berhubung masjid ini belum ada Irma nya otomatis
belum ada pengurus remasnya.
Peran remas dalam setiap kegiatan PHBI yaitu Sebagai
pendukung entah itu dari tenaga atau pun ide atau fikiran, karena remas
disini biasanya memiliki ide-ide yang sangat cemerlang dan kreatif
untuk terlaksananya kegiatan PHBI secara baik dan meriah. Sehingga
bisa mengundang ketertarikan dari berbagai macamkalangan
masyarakat, yaitu dari kalangan anak kecil, anak muda dan orang
dewasa. Sehingga lebih mudahlah kita mencapai suatu yang kita
inginkan.
Peran remaja masjid dalam setiap kegiatan PHBI atau kegiatan
lainnya adalah dimana remaja masjid itu berperan sebagai penggerak
masyarakat dan membantu melancarkan pelaksanaan segala kegiatan
yang akan dilaksanakan dimasjid tersebut. Terutama dalam kegiatan
yang berhubungan social, maka, remas disini akan menjadikan masjid
21
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

menjadi makmur dengan berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan


oleh pihak remas. Dan begitupula dengan mayarakatnya akan membantu
dalam penyelenggaraan setiap kegiatan tersebut.
Menjalankan Proposal donator serta pendukung entah itu dari
tenaga atau pun ide atau fikiran, remas disini sangat berguna sekali
karena semakin banya pendukung ataupun pendorong maka lebih
mudahlah kita mencapai suatu yang kita inginkan.
Remas juga memiliki peran yang penting dalam setiap kegiatan
PHBI. Remas disini sebagai pendukung ataupun pendorong dalam
mencapai keberhasilan seluruh kegiatan masjid. Misalnya dibutuhkan
dalam bentuk ide, gagasan, maupun tenaga.
Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga ataupun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banyak
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan
Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga ataupun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banyak
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan.
Sebagai hal pendukung entah itu dari tenaga ataupun ide atau
fikiran, remas disini sangat berguna sekali karena semakin banyak
pendukung ataupun pendorong maka lebih mudahlah kita mencapai
suatu yang kita inginkan dan dengan mudah utuk mencapai suatu tujuan
yang di inginkan.

Z. Masjid yang Pernah Dibentuk Posdaya Masjid yang Dibentuk


oleh KPM Mahasiswa STAIN Pamekasan.
Tidak, masjid ini sudah berdiri posdayanya sebeluma adanya
KPM dari mahasiswa STAIN pamekasan.
Tidak, masjid yang saya observasi tersebut pada dasarnya belum
dilaksanakan atau dirancang posdaya oleh masyarakat sekitar, bahkan
masjid Qurratul Uyun didesa trasak tersebut sampai saat ini belum
dipergunakan untuk KPM Mahasiswa STAIN Pamekasan.
Sebagai salah satu pendukung dari setiap yang direncanakan,
baik itu dari kegiatan maupun dari ide-ide yang bersangkutan dengan
kesejah teraan dan kemakmuran masjid tersebut.
Menjalankan Proposal donator serta pendukung, entah itu dari
tenaga atau pun ide atau fikiran, remas disini sangat berguna sekali
karena semakin banya pendukung ataupun pendorong maka lebih
mudahlah kita mencapai suatu yang kita inginkan.

22
IAIN Madura
Wajah-wajah Masjid di Madura

Dalam hal ini masjid Al-Hidayah pernah di bentuk adanya


posdaya masjid yang dibentuk oleh mahasiswa KPM IAIN MADURA
namun sangat disayangkan program ini tidak berjalan dengan lancar
bahkan bisa dikatakan tidak terlaksana karena pada saati itu kurangnya
penjelasan dari mahasiswa tersebut dan minimnya pengetahuan yang di
peroleh oleh pengurus masjid, pada kala itu para pengurus remas sedang
melakukan kegiatan diluar daerah sehingga para structural
kepengurusan remas tidak dapat menghadiri acara sosialisasi posdaya
masjid yang dilkakukan oleh mahasiwa KPM stain.
tidak, karna masjid ini sudah berdiri posdayanya sebelum aanya
KPM STAIN pamekasan karna kesadran warga sedikit demi sedikit
mulain tumbuh sehingga belum KPM STAIN datang masjid ini sudah
mengambil perannya dalam posdaya masjid dan menggaet banyak
warga dengan banyak bantuan orang-orang sekitar yang perlahan mulai
sadar.
Tidak, masjid ini sudah berdiri posdayanya sebeluma adanya
KPM dari mahasiswa STAIN pamekasan.Karena kesadaran warga yang
sedikit demi sedikit mulai tumbuh, dengan begitu masjid ini pun sedikit
demi sedikit menjadi hidup.

23

Anda mungkin juga menyukai