Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TUGAS BESAR

Metalografi Pada Roda Gigi (Sprocket)

Oleh :
Nama : JUNO FEBRIANO
NIM : 03051381720002
Kelas : D3 – S1 2017

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
Roda Gigi (Sprocket)

Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar dan berguna untuk
mentransmisikan daya. Sprocket gear sepeda motor merupakan salah satu komponen
penggerak roda. Komponen ini merupakan salah satu komponen yg sangat penting. Jenis
material yang digunakan dalam komponen ini termasuk dalam jenis baja karbon rendah.
Sprocket merupakan komponen yang sangat penting pada sepeda motor, roda gigi sprocket
yang fungsinya adalah meneruskan kembali tenaga yang dihasilkan dari putaran mesin
dengan menggunakan rantai sebagai elemen pemindah daya dari poros mesin menuju ke roda
belakang. Produk yang menggunakan bahan logam ini kadang memerlukan kekerasan serta
ketahanan aus yang tinggi untuk mendapatkan kualitas produk yang baik. Tujuan ini
bermaksud untuk mengetahui sifat mekanis dan struktur mikro dari roda gigi Sprocket setelah
dilakukan proses uji kekerasan dan juga bertujuan untuk mengetahui tindak lanjut dalam
akibat yang ditimbulkan. Sehingga perlu ada perbandingan dari material sebelum dan sesudah
pengujian. Berikut adalah gambar roda gigi.

Gear depan motor bebek dengan ukuran 14T (jumlah gigi = 14)

Salah satu penggunaan roda gigi ini adalah pada sepeda motor, seperti gambar
dibawah.

1
Penggunaan roda gigi pada sepeda motor

Komposisi kimia pada roda gigi

Berikut adalah Tabel Data Hasil Pengujian Komposisi Kimia

Tabel Data Hasil Pengujian Komposisi Kimia (Soeleman. 2008)

Berdasarkan pada hasil komposisi kimia pada benda uji gear sprocket standart
diklarifikasikan termasuk baja karbon rendah jika dilihat pada nilai karbonnya, dikarenakan
nilai karbonnya berkisar antara 0,025% - 0,35% C. Unsur-unsur lainnya sebagai berikut:

2
• unsur 0,159% C dan 0,007% Si , unsur silicon dalam baja karbon rendah dapat
meningkatkan kekerasan, kemampuan diperkeras secara menyeluruh, tahan panas,
tahan aus serta tahan karat, menurunkan kemampuan tempa dan las.

• unsur Crom (Cr) sebesar 0,02% dapat mengontrol struktur butiran pada saat
bergesekan .

• unsur (Fe) sebesar 98,2% dan Mn sebesar 0,979% pada material berfungsi sebagai
pencegah terbentuknya grafit dan menstabilkan sementit serta dapat mengurangi
penyusutan atau cacat material.

• unsur nikel (Ni) sebesar 0,006% pada material berfungsi meningkatkan ketahanan
panas saat mengalami gesekan dengan rantai

Metalografi Pada Roda Gigi (Sprocket) Standard

Persiapan Pemilihan cuplikan

Daerah yang dipilih untuk dipotong menjadi spesimen dapat mewakili seluruh bagian
dari roda gigi seperti pada gambar berikut.

Daerah yang dicuplik

Peralatan yang digunakan untuk pemotongan adalah gerinda potong karena material
yang keras dan tebal. Kemudian diamplas dengan amplas kasar untuk membuang bagian
yang mengalami deformasi plastis dan berubah fasa akibat pemotongan. Sehingga diperoleh
spesimen yang original/tidak terpengaruh pemotongan.

Mounting

Setelah spesimen dipotong dan dirapikan bekas potongan, kemudian dibingkai supaya
memudahkan untuk memegang menggunakan resin/plastic steel. Dengan persiapan sebagai
barikut:

3
Mounting spesimen menggunakan plastic steel

Pengamplasan 200- 800 dan Etsa Makro

Pengamplasan dilakukan untuk mendapatnak permukaan yang rata dan halus.


Berurutan menggunakan amplas dengan kekasaran dari 200 mikron sampai 800 mikron.
Cairan etsa yang digunakan adalah nital 1% dalam H2O sehingga dapat dilihat antara lain
pengotor, porositas, dan lain-lain.

Amplas 200- 800 mikron dan cairan nital

Pengamatan Makro

Pengamatan menggunakan kamera dengan resolusi 13 MP dihasilkan gambar


dobawah ini.

4
Foto pengamatan Makro perbesaran 1-10 kali

Dari gambar diatas, terdapat beberapa spot/titik hitam porosity, pada prosesnya di etsa
selama 30-40 menit setelah amplas hingga 1000.

Pengamplasan 2000 dan Pemolesan

Pengamplasan 2000 dilakukan untuk mendapatnak permukaan specimen yang rata


sehingga dapat memantulkan cahaya secara sempurna seperti cermin. Kemudian pemolesan
untuk menghilangkan goresan-goresan mikro sehingga permukaan specimen bersih dari
goresan.

Hasil pengamplasan 2000 dan pemolesan

5
Etsa mikro dan Mikroskop Metalurgi

Setelah specimen selesai dipoles, kemudian dilaukan etsa mikro menggunakan nital
4% selama 2 detik dengan cara dioles. Kemudian dicuci dan di semprot alcohol 70% ,
kemudian dikeringkan.

Pengamatan mikro menggunakan mikroskop metalurgi dengan perbesaran 400 kali.

Mikroskop Metalurgi

Pengamatan Mikro

Pada pengamatan mikro, dapat dilihat pada gambar dibawah.

Hasil pengamatan mikro perbesaran 400 kali

6
Gambar lain pengamatan mikro

Pada pengamatan mikro dengan perbesaran 400 kali, dapat dilihat unsur ferit yang
dominan (dominasi warna putih terang dengan butiran butiran agak besar) sedangkan unsur
perlit cenderung lebih sedikit (cenderung agak gelap)

7
Kesimpulan

• Berdasarkan pada hasil komposisi kimia, material gear sprocket tersebut


diklarifikasikan termasuk baja karbon rendah .

• Pada pengujian kekerasan data hasil nilai kekerasan dengan metode vickers , nilai
kekerasan rata – rata 448 HVN

• Pengamatan makro dari bahan cukup bersih, terdapat beberapa porosity/spot hitam

• Pada struktur mikro terlihat struktur yang terbentuk adalah struktur ferrit (berwarna
agak terang atau putih) dengan butiran-butiran yang besar dan paling dominan.

Daftar Pustaka

• Handbook ASM Internasional The Materials, Vol 1 : 329, Jakarta, 1995.

• Surdia, T. dan Shinroku, 1982, Pengetahuan Bahan Teknik, PT Pradnya Paramita,


Jakarta.

• Soeleman. 2008. Analisis Karakteristik Gear Sprocket Standard dan Racing Pada
Sepeda Motor. Jurusan Teknik Mesin, UMJ.

Anda mungkin juga menyukai