Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
yaitu ≤ 12 gr% untuk anak yang berusia 12-13 tahun, ≤ 13 gr% untuk dewasa
laki-laki dan < 12 gr% untuk dewasa perempuan. Akibat jangka panjang dari
anemia defisiensi besi bagi wanita ialah saat masa kehamilan yang dapat
meningkatkan frekuensi komplikasi, risiko kematian maternal, angka
prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik pengetahuan, sikap dan praktik tentang anemia
pada ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan di Desa Cimarga Kabupaten
Sumedang periode Januari 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 68 responden,
yang dipilih secara non random acidental sampling. Analisis data dilakukan
menggunakan analisis univariat. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
bahwa dari 68 responden, 52 orang (76,5%) memiliki pengetahuan baik,
sedangkan pengetahuan cukup 16 orang (23,5%). Sikap menunjukkan
bahwa dari 68 responden memiliki sikap yang baik 55 orang (80,9%)
sedangkan sikap cukup 13 orang (19,1% ). Praktik menunjukkan bahwa dari
68 responden sebagian besar ibu memiliki praktik yang buruk yaitu 46
responden (67,6%) sedangkan praktik yang baik 22 responden (32,4%).
Latar belakang:
Anemia Gizi Besi merupakan salah satu masalah gizi utama yang banyak
diderita oleh golongan rawan seperti ibu hamil, anak balita, wanita usia subur
dan seseorang dengan sosioekonomi rendah. Berdasarkan riskesdas 2013
hasil proporsi anemia pada ibu hamil 37.1% , pada riskedas tahun 2018
hasil grafik proporsi anemia pada ibu hamil meningkat hingga 48.9%.
Prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Jumlah penduduk usia remaja (10-
19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan
49,1% perempuan (Kemenkes RI, 2013). Anak-anak yang menderita gizi
kurang berpenampilan lebih pendek dengan bobot badan lebih rendah
dibandingkan dengan rekan-rekannya sebaya yang sehat dan bergizi baik.
1
Akibat jangka panjang dari anemia defisiensi besi bagi wanita ialah saat masa
kehamilan anemia ini dapat meningkatkan frekuensi komplikasi, risiko
kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal.
Pencegah kejadian anemia defisiensi besi, pada remaja putri maka perlu
dibekali dengan pengetahuan tentang anemia defisiensi besi itu sendiri.
Pengetahuan yang baik merupakan salah satu faktor yang memengaruhi sikap
dan perilaku seseorang. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibahas
mengenai karakteristik pengetahuan, sikap dan perilaku tentang anemia pada
ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan di Desa Cimarga Kabupaten
Sumedang periode Januari 2019
Hasil penelitian:
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Anemia pada Ibu di Desa Cimarga
Total Pengetahuan
Frequency Percent
pengetahuan cukup 16 23,5
Valid pengetahuan baik 52 76,5
Total 68 100,0
2
Berdasarkan hasil tabel diatas menunjukkan bahwah dari 68 responden
Total Sikap
Frequency Percent
sikap cukup 13 19,1
Valid sikap baik 55 80,9
Total 68 100,0
3
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Praktik Ibu
di Desa
Cimarga
Total Praktik
Frequency Percent
Kesimpulan:
Ibu yang memiliki memiliki balita usia 0-59 bulan di Desa Cimarga
4
3. Gambaran karakteristik berdasarkan Tingkat Praktik pada Ibu yang
Diskusi
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 68
responden, 52 orang (76,5%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan pengetahuan
cukup 16 orang (23,5%). Sikap menunjukkan bahwa dari 68 responden memiliki
sikap yang baik 55 orang (80,9%) sedangkan sikap cukup 13 orang (19,1% ) Praktik
menunjukkan bahwa dari 68 responden sebagian besar ibu memiliki praktik yang
buruk yaitu 46 responden (67,6%) sedangkan praktik yang baik 22 responden
(32,4%).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhsa 2016 tentang
Pengetahuan, sikap dan praktik tentang anemia pada wanita antenatal yang dilakukan
pada 200 primigravida mengunjungi rumah sakit.108 ibu dari 200 mengetahui sumber
zat besi yang benar dalam makanan, namun hanya 60 wanita yang benar-benar
menerapkan ini dalam praktik diet mereka. Sekitar 50 ibu menyadari beberapa
komplikasi ibu dari anemia dalam kehamilan dan 62 dari mereka tahu tentang
komplikasi janin seperti berat lahir rendah. Penilaian pengetahuan dan praktik
pendidikan kesehatan adalah langkah penting menuju pencegahan anemia pada
kehamilan. Mendidik ibu hamil tentang pentingnya diet dan menerapkannya dalam
praktik akan membantu dalam pencegahan anemia
5
1. Paket Konseling : Pemberian Makan Bayi dan Anak. UNICEF. Diakses
pada
https://www.unicef.org/indonesia/id/PaketKonseling-3Logos.pdf
remaja
dalam angka Tahun 2015. Jawa Barat: Badan Pusat Statistik Kabupaten
6
4. Adriani, M & B. Wirjatmadi. Gizi dan Kesehatan Balita (Peranan
GIZI
Mumps – Rubella
7
13. Par’i, H.M., Wiyono, S., dan Harjatmo, T.P. Penilaian Status Gizi.
14. Trihono, Amarita, Dwi HT, dkk. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah
dan
https://www.researchgate.net/publication/312199268_Diagnosis_Pengobat
an_dan_Pencegahan_Anemia_Defisiensi_Besi
17. Konsep Dasar Pengertian Anemia. Diakses Pada Tanggal 2 Februari 2019
dari http://eprints.ums.ac.id/16666/2/BAB_I.pdf .
18. Gibney MJ, Margets MB, Kearney JM, Arab L. Gizi Kesehatan