Anda di halaman 1dari 15

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya

pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot

yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum

dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40

minggu (Masriroh, 2015).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care

untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui

persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga

ibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Winjosastro, 2014).

B. Tujuan

Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat

melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta

menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang janin

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.

3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang

dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan

trauma seminimal mungkin.


5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu

agar dapat memberi asi secara eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar

tumbuh kembang secara normal

7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian

neonatal.(Bobak, 2014).

C. Standar Pelayanan Ante Natal

Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7T yaitu:

1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai

tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap berkunjung

ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5

sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg

setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5

kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kg

selama kehamilan.

2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal

atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah

yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat

bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang rendah

menyebabkan pusing dan lemah.

3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu

dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT diberikan

pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3

diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5

diberikan setelah setahun TT4.


4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan

dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin,

serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan

pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur

kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan

maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.

5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi

diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di

Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual

hilang pada awal kehamilan.

6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk

menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan

keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemen

rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh

pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga membantu menurunkan

angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat

pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang memadai.

7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi

(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita yang

sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit

menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang

dikandungnya(Bobak, 2014).
timbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang akan berguna untuk

menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk

reaksi decidua.

Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi korealis dapat

menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi atau implantasi. Sejak saat

terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari

(Purwaningsih dkk, 2015).

D. Tanda dan Gejala

1. Tanda-tanda pasti

a) mendengar bunyi jantung janin

b) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa

c) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi

Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan

dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat

diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG

kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung

janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk, 2015).

2. Tanda-tanda mungkin

Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I, tetapi

dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-

tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.

Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :

a. Tanda-tanda objektif

Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim


Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan reaksi

yang positif.

Pembesaran perut

Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.

Keluarnya colostrums

Hyperpigmentasi

Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),

areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea

nigra (hitam).

Tanda-tanda chadwicks

Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.

b. Tanda-tanda subjektif

i. Adanya amenorrhoe

ii. Mual dan muntah

iii. Ibu merasa pergerakan anak

iv. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung

kencing

v. Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2016).

E. Adaptasi Fisiologi

a. Perubahan fisiologis

i. Uterus

Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000

gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka

belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di

daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini
disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan

muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.

Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga

saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba

bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat

menjadi keras dan kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2016).

ii. Cervix

Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah

menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah

konsepsi.

Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix

bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-

kelenjar servix.

iii. Vagina

Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput

lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya

regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina

biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-

6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil

penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil

doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.

iv. Ovarium

Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis,

teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.


Berperan dalam perkembangan uterus dan mammae, meningkatkan

pigmen kulit, meretensi Na+ dan air, serta menurunkan hidrokloric

asam lambung.

b. Perubahan Psikologis

Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan

perubahan status emosional seorang calon ibu.

Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan

saling mencintai, keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda yang

menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan

adanya kehamilan yang didambakan.

Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan

mual, ingin muntah, sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu

makan berkurang mendesak keluarga untuk melakukan pemeriksaan.

Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin

bertambah, diikuti pula oleh perasaan cemas karena kemungkinan keguguran.

Disamping itu perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi

kelabilan mental, hingga menimbulkan ngidam dan perubahan

kelakuan.(Masriroh, 2015).

F. Keluhan Selama Kehamilan

Keluhan pada masa hamil adalah suatu kondisi bersifat subyektif dimana pada

individu yang hamil terjadi proses adaptasi terhadap kehamilannya (Depkes RI,

2016). Keluhan-keluhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)

a) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang

tengah hari (morning sickness).


pemeriksaan USG. Triwulan II juga dikatakan fase aman untuk kehamilan, sehingga

aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan berarti.

2. Keluhan pada triwulan III (usia kehamilan 7 – 9 bulan).

Kejadian yang sering timbul antara lain:

a) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat menunjukkan

kemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10 gr%.

b) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan

kemungkinan adanya hipertensi.

c) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala

dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu dicurigai

kemungkinan adanya kelainan letak (sungsang).

d) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu

dicurigai adanya placenta praevia atau solusio plasenta.

e) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada saat

kencing, perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini.

f) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat masuknya

kepala ke pintu atas panggul.

g) Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi

(Purwaningsih, dkk, 2015).

G. Komplikasi Kehamilan

Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :

1. Hiperemisis gravidarum.

2. Hipertensi dalam kehamilan.

3. Perdarahan trimester I (abortus).

4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.

6. Kehamilan kembar.

7. Molahydatidosa.

8. Inkompatibilitas darah.

9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.

10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.(Bobak, 2014).


H. Fisiologi(Rohmah, 2016).
Kehamilan

Trimester I
Trimester III

Peningkatan Uterus membesar Perubahan fisik Perubahan psikologis


Estrogen
Payudara membesar
Perubahan Focus perhatian pada
Tonus otot Ketidak nyamanan
keselamatan janin
menurun pola seksual
pada ibu

HCL lambung Mencari informasi kecemasan


persalinan & perawatan
Peristaltik janin/anak
Rahim membesar
Tekanan gaster

Mual/muntah kapasitas VU

Trimester III
Perubahan nutrisi Perubahan pola
kurang dari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar

Diafragma
Penekanan pada
terdorong ke atas
saluran kemih Body image
(ureter)
Distensi paru-paru
Urin terhambat

Inefektif pola nafas


Resiko infeksi
I. Pemeriksaan Penunjang

1. LABORATORIUM

a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).

b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).

c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).

2. U S G

a) Jenis kelamin.

b) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2015).

J. Pemeriksaan Ante Natal

Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk

menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan

ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai

yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah

konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone

ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di

berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah

konsepsi (Bobak, 2014).

TPP = tgl HPHT+7 – 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT

atau

TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulandari HPHT

Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus.


Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2014), kunjungan antenatal untuk

pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan

selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:

a.Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan

b.Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan

c.Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan

kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan

medik lain, harus lebih sering dan intensif.

Menurut Manuaba (2014), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan

berulang dengan ketentuan sebagai berikut:

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid

Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan

Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan

Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.

Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:

1.Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.

2.Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan.

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:

Leopold I:

Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa

yang berada di fundus dan daerah pelvik.

Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi

fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan

melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan

gerakan kurang.
B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

(Doengoes, 2016)

 Trisemester I

Rencana tindakan keperawatan


No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/kriteria Rasional
Tindakan (NIC)
hasil (NOC)
1 Nutrisi; Perubahan, kurang Tujuan : Mengikuti - Tentukan - Kesejahteraa
diet yang keadekuatan n janin/ibu
dari kebutuhan tubuh, resiko
dianjurkan kebiasaan tergantung
tinggi terhadap b/d mual Mengkonsumsi asupan nutrisi pada nutrisi
suplemen zat dulu atau selama
muntah
besi/vitamin sesuai sekarang kehamilan
resep dengan sebagaimana
menggunakan selama 2
batasan 24 jam. tahun
Perhatikan sebelum
kondisi rambut, kehamilan
kuku, dan kulit, - Remaja dapat
- Dapatkan cenderung
riwayat malnutrisi/an
kesehatan: catat emia dan
usia (khususnya klien lansia
kurang dari 17 mungkin
tahun atau lebih cenderung
dari 35 tahun) obesitas/DM
- Berikan - Materi
informasi referensi
tertulis dan yang dapat
verbal yang dipelajari di
tepat tentang rumah,
diet, meningkatka
- Timbang berat n
badan, pastikan kemungkinan
berat badan klien
pregravid memilih diet
biasanya seimbang
- Pantau kadar - Ketidakadek
hemoglobin uatan
(Hb) / Ht penambahan
BB prenatal
dan atau di
bawah berat
badan normal
masa
kehamilan,
-
C. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

(Doengoes, 2016)

 Trisemester I

Rencana tindakan keperawatan


Diagnosa
No. Tujuan/kriteria Rasional
Keperawatan Tindakan (NIC)
hasil (NOC)
1 Nutrisi; Tujuan : Mengikuti - Tentukan - Kesejahteraan
Perubahan, kurang diet yang dianjurkan keadekuatan janin/ibu
dari kebutuhan Mengkonsumsi kebiasaan asupan tergantung pada
tubuh, resiko suplemen zat nutrisi dulu atau nutrisi selama
tinggi terhadap b/d besi/vitamin sesuai sekarang dengan kehamilan
mual muntah resep menggunakan sebagaimana
batasan 24 jam. selama 2 tahun
Perhatikan kondisi sebelum
rambut, kuku, dan kehamilan
kulit, - Remaja dapat
- Dapatkan riwayat cenderung
kesehatan: catat usia malnutrisi/anemia
(khususnya kurang dan klien lansia
dari 17 tahun atau mungkin
lebih dari 35 tahun) cenderung
- Berikan informasi obesitas/DM
tertulis dan verbal - Materi referensi
yang tepat tentang yang dapat
diet, dipelajari di
- Timbang berat rumah,
badan, pastikan meningkatkan
berat badan kemungkinan
pregravid biasanya klien memilih diet
- Pantau kadar seimbang
hemoglobin (Hb) / - Ketidakadekuatan
Ht penambahan BB
-

Anda mungkin juga menyukai