Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Add caption
Pendahuluan
Pada saat lahir, bayi baru lahir akan mengalami masa yang paling dinamis dari
seluruh siklus kehidupan. Bayi mengalami suatu proses perubahan dikenal sebagai periode
transisi yaitu periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu harus beradaptasi dari
keadaan yang sangat bergantung menjadi mandiri secara fisiologis, selama beberapa
minggu untuk sistem organ tertentu.
Jadi adaptasi merupakan suatu penyesuaian bayi baru lahir dari dalam uterus ke
luar uterus, prosesnya disebut periode transisi atau masa transisi. Secara keseluruhan,
adaptasi diluar uterus harus merupakan sebagai proses berkesinambungan yang terjadi
selama keseluruhan. Maka pada setiap kelahiran, bidan harus memikirkan tentang faktor-
faktor kehamilan atau persalinan yang dapat menyebabkan gangguan pada jam-jam
pertama kehidupan diluar rahim seperti partus lama, trauma lahir, infeksi, keluar
mekunium, penggunaan obat-obatan.
Bidan mempunyai tanggung jawab terhadap ibu dan bayi baru lahir, tidak hanya melewati fase kehidupan
dalam uterus menuju kehidupan luar uterus seaman mungkin, tetapi juga adaptasi fisik terhadap kehidupan
luar uterus. Oleh karena itu bidan harus mengetahui bagaimana proses adaptasi bayi baru lahir,
memfasilitasi proses adaptasi tersebut sehingga dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk
melahirkan bayi baru lahir yang sehat.
2. Perubahan Sirkulasi
Karakteristik sirkulasi janin merupakan sistem tekanan rendah, karena paru – paru masih
tertutup dan berisi cairan, organ tersebut memerlukan darah dalam jumlah
minimal.Pemasangan klem tali pusat akan menutup sistem tekanan darah dari plasenta-
janin. Aliran darah dari palsenta berhenti, sistem sirkulasi bayi baru lahir akan mandiri,
tertutup dan bertekanan tinggi. Efek yang muncul segera akibat tindakan pemasangan klem
tali pusat adalah kenaikan resistensi vaskular sistemik. Kenaikan resistensi vaskular
sistemik ini bersamaan dengan pernapasan pertama bayi baru lahir.
Oksigen dari napas pertama ini menyebabkan otot–otot vaskular berelaksasi dan terbuka.
Paru–paru menjadi satu sistem tekanan rendah. Kombinasi tekanan ini yang meningkat
pada sirkulasi sistemik tetapi menurun pada sirkulasi paru menimbulkan perubahan–
perubahan tekanan aliran darah pada jantung. Tekanan yang berasal dari peningkatan
aliran darah pada jantung kiri menyebabkan foramen ovale menutup. Semakin banyak
darah yang mengandung oksigen melewati duktus arteriosus menyebabkan organ ini
berkontraksi sehingga membatasi arus pintas yang terjadi melalui duktus tersebut.
Peningkatan aliran darah ke paru-paru akan mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi
limpe dan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan
sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim. Darah yang meninggalkan jantung neonatus
menjadi sepenuhnya mengandung oksigen ketika berada dalam paru dan mengalir ke
seluruh jaringan tubuh yang lain. Dalam waktu singkat perubahan–perubahan besar
tekanan telah berlangsung pada bayi baru lahir, sekalipun perubahan–perubahan ini secara
anatomi tidak selesai dalam hitungan minggu, penutupan fungsional foramen ovale dan
duktus arteriosus terjadi segera setelah kelahiran, yang paling penting untuk dipahami
bidan adalah bahwa perubahan–perubahan sirkulasi dari janin ke bayi baru lahir berkaitan
mutlak dengan kecukupan fungsi respirasi.
3. Termoregulasi
Bayi baru lahir memilki kecenderungan cepat stress akibat perubahan suhu lingkungan,
karena belum dapat mengatur suhu tubuh sendiri. Pada saat bayi meninggalkan lingkungan
rahim ibu yang bersuhu rata-rata 37 0C, kemudian bayi masuk ke dalam lingkungan. Suhu
ruangan persalinan yang suhu 25 0C sangat berbeda dengan suhu di dalam rahim.
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas melalui empat mekanisme yaitu :
a. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang
lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi konveksi
aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
b. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa
kehilangan panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas
tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung).
c. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin, meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme
konduksi apalagi bayi diletakkan diatas benda-benda tersebut.
d. Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena
penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena
setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Kehilangan panas juga terjadi pada bayi
yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
Meminimalkan kehilangan panas bayi baru lahir, beberapa cara umum untuk
mempertahankan panas adalah sebagai berikut :
a. Selimut, topi atau pakaian yang hangat sebelum kelahiran.
b. Keringkan bayi baru lahir secepatnya.
c. Atur suhu ruangan persalinan 25 0C.
d. Jangan lakukan penghisapan bayi baru lahir jika alas tempat tidur basah.
e. Tunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu stabil.
f. Tempatkan area perawatan bayi baru lahir dari jendela, dinding luar atau jalan ke pintu.
g. Selalu menutup kepala bayi baru lahir dan membungkus rapat tubuh bayi selama 48 jam.
Neonatus dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar dengan cara; menggigil, aktifitas
otot dan termogenesis (produksi panas tanpa menggigil). Sehingga dapat menyebabkan
peningkatan metabolisme dan mengakibatkan peningkatan penggunaan oksigen oleh
neonatus. Oleh karena itu kehilangan panas pada neonatus berdampak pada hipogilikemi,
hipoksia dan asidosis.
4. Glukosa
Sebelum dilahirkan kadar darah janin berkisar 60 hingga 70 % dari kadar darah ibu. Dalam
persiapan untuk kehidupan luar rahim seorang janin yang sehat mencadangkan
glukosa sebagai glikogen terutama di dalam hati. Sebagian penyimpangan glikogen
berlangsung pada trimester III.
Pada saat tali pusat diklem, bayi baru lahir harus mendapat cara untuk mempertahankan
glukosa yang sangat diperlukan untuk fungsi otak neonatus. Pada setiap bayi baru lahir,
glukosa darah menurun dalam waktu singkat (1 hingga 2 jam kelahiran). Bayi baru lahir
yang sehat hendaknya didorong untuk sesegera mungkin mendapatkan ASI setelah
dilahirkan. Seorang bayi yang mengalami stress berat pada saat kelahiran seperti hipotermia
mengakibatkan hipoksia mungkin menggunakan simpanan glikogen dalam jumlah banyak
pada jam–jam pertama kelahiran.
Daftar Pustaka
1. Behrman, R.E. dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 1. Diterjemahkan oleh
A.Samik Wahab. Jakarta : EGC.
2. Helen Farrer. Perawatan
http://www.sumbarsehat.com/2012/08/adaptasi-bayi-baru-lahir.html