Anda di halaman 1dari 10

Bambang Sutiyoso. lmplementasi Gugatan Legal Standing ...

Implementasi Gugatan Legal Standing dan Class


Action dalam Praktik Peradilan di Indonesia
Bambang Sutiyoso

Abstract
The implementation of group representative accusation espec/a//y for legal standing in
the practice otjudge in Indonesia is still faced wi/fi the handicaps procedural fecfinica//y.
The regulation of legislation is still restricted in law matera/ while in formal law (the corn
ofjustice) is not regulated clearly. The uncertain or ocedure in formal Ian(the com/I of
jt/sfice) in its regulation is really not the handicaps for tfie judge for taking the just deci-
sion, because the judge can apply the other law resource. Although, if has been issued
PERMA flo. 1 the year 2002 that regulate the group representative accusation, r r the
next ”it should be formulated sfric//y in the new Justice Cou/I of Code Procedures. The
group representative accusation is the more simple justice alternative, quick and low
cost.

Pendahuluan
Putusan PN Jakarta Pusat yang menerima dunia hukum yang menggembirakan. Putusan
dan mengabulkan gugatan AJI terhadap Kapolri yang langka tersebut secara tidak langsung
c.s. beberapa waktu yang IaIu, merupakan mo- semakin memantapkan eksistensi gugatan
mentum yang baik bagi dunia hukum dan perwakilan kelompok, khususnya legat standing
peradilan. Vonnis putusan PN Jakarta Pusat di Indonesia.
tersebut tentunya melegakan banyak pihak dan Munculnya beberapa kasus gugatan
seolah-olah sebagai“airpenyejuk"bagi kalangan perwakilan kelompok, khususnya legat stand-
pencari keadilan, insan pers dan masyarakat ing ke pengadilan merupakan salah satu
pada umumnya, mengingat selamaini ada kesan fenomena baru dalam praktik peradilan
untuk mendapatkan keadilan di pengadilan perdata di Indonesia. Meskipun demikian,
sangat sulit, berliku-liku, bahkan sering pada umumnya gugatan legat standing yang
terakhir dengan kekecewaan. Dengan vonnis diajukan ke pengadilan selama ini hampir
putusan tersebut, berarti lembaga peradilan selalu dinyatakan tidak diterima atau N.O. (Niet
sudah memberikan “green light’ terhadap Onvankelljk ve/t/aard). Hal itu tegadi karena
eksistensi gugatan legal standing di Indonesia berbagai alasan tentunya. Di antaranya adalah
dan sekaligus sebagai perkembangan bagi secara prosedural gugatan legat standing
belum diatur secara jelas dalam perundan9- mewakili kepentingan publik atau kelompok
undangan (hukum acaraperdata). Di samping tertentu dalam masyarakat. Gugatan
itu sering pula dipersoalkan apakah pifıak perwakilan kelompok ini pada umumnya
penggugat yang mengajukan gugatan secara diajukan oîeh kalangan masyaıakat maupun
hukum mempunyai kapasitas atau. Organisasi non Pemerintah (ORNOP) yang
kewenangan untuk mengatasnamakan bertindak mewakili kepentingan publik atau
kepentingan publik atau kelompok kelompok masyarakat tertentu dalam upaya
masyarakat yang diwakilinya. Di samping itu, untuk memperjuang#an hak-hak dan
menuM hasil peneliâan Sundari' karena belum kepenângan meoka yang dirugikan. Kelompok
begitu dikenalnya atau dipahaminya p/osedur masyarakat yang berkepentngan ini biasanya
tersebut secara luas baik oleh para pencari tedin dari banyak orang, yang jumlahnya dapat
keadilan, para pengacam/advokat, maupun mencapai pulufıan, ratusan, ribuan atau
hakimnya sendiri. Hal tersebut juga nampak bahkan jutaan, sehingga sangatlah tidak
dari domisili para penggugat yang sudah efisien. manakala kelompok masyarakat
menggunakan prosedur gugatan semacam tersebut mengajukan gugatan sendiri-sendiri
itu pada umumnya terbatas di Daerah Khusus atau secara individual ke pengadilan. Sehingga
îbukota Jakarta. model gugatan. semacam itu sebenarnya
Dalam konteks ituîah, tulisan ini berupaya dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat
rnenyoroti beberapa aspek permasala#an dalam menyelesaikan pe/ta/a rnereka melalJi
yang sering muncul berkaitan dengan jalur litigasi secaıa lebih sederhana, cepat dan
'embaga hukum legal stbhding di Indonesia, biaya ringan sepelti yang diamanatkan dalam
implementasinya dalam praktik peradilan, hal- Pasal4 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1970 tentang
hal yang dipersyaratkan dalam gugatan Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman: 2
perdata konvensional, serta kemungkinan . Dalam. perspektif historis, lernbaga
langkah terobosan hukum oleh hakim dalam hukum legal standing dan c/ass ac/ion
upaya mengantisipasinya. sebenarnya mempunyai perbâdaan asal
usulnya. Lembaga hukum class acfion berasal
Legal Standing dan ¢lass Acıion dan sistem hukum common /aw, sedangkan
lembaga hukum legal standing kalau dirunut
Membicarakan gugatan lega] standing berasal dari sistem hukum cir// Ia•.
pada umumnya selalu dikaitkan dengan Lembaga hukum class acfion sendiri
gugatan class acfion, karena baik gugatan le- sudah dikenal lama di negara-negarâ Anglo
gal standing maupun c/ass acfion, pada Saxon yang menganut sistem hukum coınınon
hakekatnya merupakan bentuk gugatan law. Pertama kali diperkenalkan di lnggris
perwakilan kelompok, yaitu gugatan yang sekitar awal abad ke XVIII. Lembaga c/ass ac-

'Sundari,"Pengajuan Gugalansecara Class Acton (Suatu Studi Perbandingandan Penerapannyadi


lndonesia)", dalam T?ıesis(Yogyakarla: UGM, 1999).
°Bambang Sutyoso,'ImplementasiGugatan Class acDondalam Praktk Peradilandi Indonesia", Juınal
Hukum dan Keadilan, Val. 2No. 1Oktober 1999.

64 JURNAL HUKUM. 10. 26 VOL. 11. MEI 2004: 63-78


Bambang Sutiyoso. Irn”pIeinentasi Gugatan Legal Standing ...

lion berkembang di negara-negara penganut anggota yang diwakili harus sama dengan
common /aw lainnya, seperti di Kanada, yang mewakili; (4) adequacy of representation
Amerika Serikat, lndia, Australia dan negara- (kelayakan perwakilan), yaitu perwakilan c/ass
negara persemakmuran Iainnya.^ hanya dapat diwakili dalam suatu gugatan
Istilah class act/on berasal dari. bahasa (c/ass action) apabila yang mewakili dapat
Inggris, yaitu gabungan kata class dan action. dijamin secara jujur dan adil dapat melindungi
Pengertian c/ass adalah sekumpulan orang, kepentingan mereka yang mewakilkan.^
benda, kualitas atau kegiatan yang Indonesia tidak termasuk negara yang
mempunyai kesamaan sifat atau .ciri, menganut sistem hukum carson law, karena
sedangkan pengertian action dalam dunia sistem hukumnya banyak dipengaruhi oleh
hukum adalah tuntutan yang diajukan ke hukum Belanda, yakni salah satu negara yang
pengadilan. Dengan demikian c/ass action menganutsistemc”ivilIan'. Di negara-negarayang
menggambarkan suatu pengertian di mana menganut sistem c/ri/ /awsendiri tidak mengenal
sekelompok besar orang berkepentingan lembaga class acfion, namun demikian dikenal
dalam suatu perkara, satu atau lebih dapat bentuk lain dari prosedur pengajuan gugatan
menuntut atau dituntut mewakili kelompok yang melibatLan kepentingan sejumlah besar
besar orang tersebut , tanpa harus orang secaraperwakilan.BangsaRomawi dalam
menyebutkan satu persatu anggota kelompok kehidupan hukumnya mengenal adanya
yang diwakili.' pengajuan gugatan yang melibatkan
Di beberapa negara, gugatan melalui kepentingan umum secara perwakilan, yakni
c/ass acfion sangat dimungkink an dan ac/io popularis. Menurut Kottenhagen-Edzes,^
mempunyai beberapa persyaratan yang harus dalam actio popularis setiap orang dapat
dipenuhi, di antaranya: (1) numerousily atau menggugat atas nama kepentingan umum
jumlah yang mengajukan gugatan harus dengan menggunakan dasar ketentuan Pasal
sedemikian banyaknya. mi berarti class yang 1401 Niew BW (Pasal 1365 BW).
diwakili harus sedemikian banyak nya, Penyeenggaraan kepenNngan umum
sehingga apabila gugatan dilakukan secara merupakan tugas pemerintah, sehingga gugatan
individual, tidaklah praktis dan ekonomin; (2) secara actio popularis pada umumnya dikijukan
commona/ify (kesamaan), yaitu harus ada terhadap pemerintah.
kesamaan kepentingan antara pihak yang Jika diperbandingkan, prinsip acfio
diwakili dan yang mewakili; (3) typically, yaitu popularis mempunyai kesamaan dengan
tuntutan maupun pembelaan dari seluruh prinsip class acfion, yakni sama-sama

°Sundari, Pengajuan Gugatan Secara C/ass écfion (Suatu studi Peitandingan dan Peneiapannya di
Indonesia /Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2002), htm. v.
'Black, 1991, sebagaimana diku#p Sundari, op. r4., hlm. 8.
^Lihat tulisan Akhmad Santoso, ‘Gugatan Class Action di Indonesia’, ai1ikeI dalam harian Kompas bnggal
5 Mei 1997.
°Paulus Efendi Lotulung, 1993, sebagaimana dikufp oleh Sundari, op.c/t., hlm. 16.
pengajuan gugatan yang melibatkan kepentingan oiang banyak atau kepentngan
kepentingan sejumlah besar orang secara umum.'
perwakilan oleh seorang atau lebih. Apabiladiperbandingkan,pengeitiangroep
Perbedaannya adalah bahwa dalam acfio acfies berbeda dengan pengefian c/ass ad/on.
popularis yang berhak mengajukan gugatan Beberapa perbedaanya adalah groep act/es
adalah setiap orang atas dasar bahwa ia mempakan peiembamgan bamdaam hukum,
adalah anggota masyarakat, tanpa ada lerutama berkaitan dengan masalah tentang
keharusan bahwa orang tersebut merupakan pemberian hak gugat(legat standing) bagi suatu
pihak yang mengalami kerugian secara badan hukum untuk mewakili kepentingan or-
langsung. Dalam c/ass action tidak setiap or- ang banyak. Badan hukum teisebut.tdak peäu
ang beitak mengajukannya, melainkan hanya merupakan bagian dari kelompok yang
salah satu atau beberapa orang yang d@kilinya atau tdak harus tinggal dalam satu
merupakan anggota dari sekelompok orang daerah dengan masyarakat yangdiwakili, namun
yang ikut mengalami kerugian secara cukup apabila di dalam Anggaran Dasamya
langsung. Kepentingan yang dituntut dalam mencantumkan perlindungan kepentingan
ac/io populaiis adalah kepentingan umum masyarakat banyak yang diwakilinya. C/ass ac-
yang dianggap kepentingan setiap anggota tion adalah permasalahan yang berkaitan
masyarakat juga, sedang dalam c/ass action dengan prosedur pengajuan perkara yang
kepentingan yang dituntut adalah kepentingan metbaGan xkelomqkoangyangmempunyai
yang sama dalam suatu permasalahan yang kepentingan serta permasalahan yang sama.
menimpa kelompok tersebut. Perbedaanselanjutnyabahwakepentingan yang
Di negeri Belanda dikenal terminologi dituntut dalarn gioep acties adalah kepentngan
\ain, yaitu groep acties yang mempunyai orang banyak daïam aiti kepentngan umum dan
pengertian sebagai hak yang diberikan oleh tidak boleh menuntut ganti kerugian.
suatu badan hukum untuk mengajukan Kepentingan yang dituntut dalam class action
gugatan mewakili kepentingan oiang banyak adalah kepentingan yang sama dari sekelompok
(olherperson’s inletest), misalnya kepentngan orang yang bersifat individual, yang pada
peiJindungan konsumen. Dalam prinsip gioup umumnya berupatunMan ganti kerugian. Badan
actisstersebut, badan hukum dapatmengajukan hukum yang mengajukan tunUtan dalam gfoep
gugatan mewaI‹iIi kepentingan orang banyak acties tdak hans mengalami kerugian secara
apabila dalam Anggaran Dasarnya nyata, atau tdak harvs bertempat tinggal dalam
mencantumkan kepentingan yang serupa satu daerah dengan masyarakat yang diwakili.
dengan yang dipeguangkan di pengadilan, yaitu Pemberian hak gugat kepada badan
mempequangkan kepentingan orang banyak hukum telah mengalami perkembangan pula,
yang diwakilinya, namun tdak boleh menuntut yang dengan memberikan hak gugat (legal
gant rugi. Prosedur gioep ac/ies telah memberi standing) kepada organisasi non pemerintah
hak gugat kepada badan hukum untuk mewakili [non government organization) dengan syarat

' lbid., hlm. 17.

66 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL. 11. MEI 2004: 63-78


Barnbang Su!iyoso. Irnplementasi Gugatan Legat Slanding ...

bahwa organisasi non pemerintah tersebut Pasal 2 Perma No. 1 Tahun 2002, suatu
harus berbentuk badan hukum dan di dalam gugatan dapat diajukan dengan
. Anggaran Dasarnya mencantumkan kegiatan rnempergunakan tata cara gugatan
yang sama dengan yang diperjuangkan di perwakilan kelompok apabila:
pengadilan. a. Jumlah anggota kelompok sedemikian
Dalam perkembangannya, Indonesia banyak sehingga tidaklah efektif dan
akhimyajugame/espon adanyalembaga hukum efisien apabila gugatan dilakukan secara
tersebut dengan mengadopsi ke dalam sendiri-sendiri atau secara bersama-
beberapa pe atuon perundang-undangan, yakni sama dalam satu gugatan;
di dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang b. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa
Pengelolalan Lingkungan Hidup, UU No. 8 Tahun dan kesamaan dasar hukum yang
1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU. No. digunakan yang bersifat substansial, serta
41 Tahun T999 tentang Kehutanan, serta Perma terdapat kesamaan jenis tuntutan di antara
No. 2 Tahun 1999 tentang Pengawasan wakil kelompok dengan anggota
Mail iähagzg P Oleh kelompoknya;
karena itu dewasa ini dalam sistem hukum kita c. Wakil kelompok memiliki kejujuran dan
di samping dikenal gugatan c/ass action, dikenal kesungguhan untuk melindungi
pula adanya prinsip legat standing (ius stand) kepentingan anggota kelompok yang
dalam gugatan. diwakilinya;
Legat slanding dapat diartikan sebagai d. Hakim dapat menganjurkan kepada wakil
kualitas atau hal mengguga0berperkara ke kelompok untuk melakukan penggantian
pengadilan dengan mengatasnamak an pengacara, jika pengacara melakukan
kepentingån kelompok masyarakat tertentu." tindakan-tindakan yang bertentangan
Gugatan /ega/ standing pada dasamya dapat dengan kewajiban membela dan
diajukan baik oleh citizen slanding (hak gugat melindungi . kepentingan anggota
warga) maupun oleh NG0 (Nan Govermenlal kelompoknya.
Organizafion) yang lebih dikenal dengan istilah Selanjutnya Pasal 3 Perma No. 1 Tahun
ORNOP (Organisasi Non Pemerintah).'°' 2002 menyebutkan, selain harus memenuhi
Pada 2002, Mahkamah Agung persyaratan-persyaratan formal surat gugatan
mengeluarkan Perma No. 1 Tahun 2002, sebagaimana diatur dalam Hukum Acara
tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok. Perdata yang berlaku, surat gugatan
Peraturan tersebut sudah lama ditungg u- perwakilan kelompok harus memuat:
tunggu, mengingat secara prosedural tata a. Identitas lengkap dan jelas . wakil
cara pengajuan gugatan perwakilan kelompok kelompok;
belum diatur dalam hukum formilnya. Menurut b. Definisi kelompok secära rinci dan spesifik,

^Ibid.
°Bandingkandengan Zairin Harahap, Hukum Acara PTUN(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001), hlm.

'OMajalah Foium Keadilan, 1997.

67
walaupun tanpa menyebutkan nama Meskipun telah dikeluarkan Perma
anggota kelompok satu persatu; tersebut, tetapi substansinya masih sumir jika
c. Keterangan tenang anggota keompok dimaksudkan untuk mengatur keseluruhan
yang diperlukari dalam kaitan dengan prosedur gugatan perwakilan kelompok, baik
kewajiban melakukan pemberitahuan; c/ass action maupun legal standing, karena
d. Posita dari seluruh kelompok baik wakil masih ada banyak aspek yang belum diatur di
kelompok maupun anggota kelompok, dalamnya." Sehingga dalam implementasinya
yang teridentifikasi maupun tidak dapat menimbulkan pemahaman dan
teridentifikasi yang dikemukakan secara interpretasi yang befagam. Tidak mengherankan
jelas dan rinci; kalau dalam menghadapi gugatan perwaki/an
e. Dalam satu gugatan perwakilan dapat kelompok selama ini Erasing-masing pengadilan
dikelompokkan beberapa bagian menggunakan cara atau pedomannya sendiri-
kelompok atau sub kelompok jika tuntutan sendiri, sehingga tdak ada keseragaman dalam
tidak sanna karena sifat dan kerugian yang menanganinya. Ada hakim yang menyatakan
berbeda; menerima gugatan dan mengabulkannya, tetapi
f. Tuntutan atau'petitum tentang ganti rugi ada pula yang tidak menerimanya dan
harus dikemukakan secara jelas dan rinci, inenolaknya ka/enafiukum acaranyatidak ada."
r«emuat usulan tentang mekanisme atau Méskipun demikian, sambil menunggu lahimya
tata cara pendistribusian ganti kerugian pervndang-undangan baru yang akan mengakir
kepada keseluruhan anggota kelompok nantinya, sementara Perma tersebut perlu
termasuk usulan tentang pembentuXan dioptimalkan penggunaannya unkik memenuhi
tim atau panel yang membantu kebutuhan dalam praktik peradilan serta untuk
memperlancar pendistribusian ganti mengisi kekosongan hukum (recht vacuum).
kerugian.
Untuk mewakili kepentingan hukum
lmplementasi Gugatan Lega/ slanding
anggota kelompok, menurut Pasal 4 Perma
tersebut, fiakil kelompok tidak dipersyaratkan Be/dasarkan ketentuan Pasal 38 UU No.
memperoleh surat kuasa khusus dari anggota 23 Tahun 1997tentang Pengelolaan Lingkungan
kelompok. Dengan demikian secara umum Hidup (PLH), organisasi lingkungan diberi hak
Perma 1 Tahun 2002 berupaya meminimalisir gugat untuk mengajukan tuntutan atas nama
fiambatan-hambatan prosedural yang diatvr kepentingan perlindungan lingkungan hidup. Hak
dalam hukum acara perdata yang secara tersebutterbatas pada tuntutan untuk melakukan
substansial memang tidak mengatur tentang atau tidak melaLukan tindaLan tertentu tanpa
gugatan legat standing maupun class action. adanya tuntutan gant kerugian, kecuali beaya

' Sundari, loc. c”il.


'°Sudikno Mertokusumo dalampengantar buku karangan Sundari, Pengajuan Gugatan Secara C/ass
action(Suatustudi Peiöandingan dan Penerapannya di lndonesia(Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2002),

68 JURNAL HUKUIVI. NO. 26 VOL. 11. MEI 2004: 63-78


8ambang Sutiyoso. Irnplernentasi Gugatan Legat Standing ...

atau pengeluaran riil. Organisasi lingkungan perlindungan konsumen, organisasi bidang


hidup tersebui berhak mengajukan gugatan kehutanan adalah contoh Ornop-omop di ln-
apabila memenuhi persyaratan, yaitu: (1) donesia yang oleh peraturan perundang-
berbentuk badan hukum atau yayasan, (2) dalam undangan telah diberi hak gugat [legat stand-
Anggaran Dasamya menyebutkan dengan tegas ing). Dengan demikian hak gugat Omop baru
bahwa tujuan didirikannya organisasi adalah ada apabila telah diatur terlebih dahulu dalam
unkik kepentingan pelestarian fungsi lingkungan suatu peraturan perundang-undangan.
hidup, dan (3) telah melakukan kegiatan sesuai Wakil kelompok dalam class acfion harus
Anggaran Dasamya. dibedakan dengan Omop yang oleh peraturan
Berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (1) diberi hak gugat [legat standing) mewakili
huruf c UU No. 8 Taäun 1999 tentang kepentingan orang banyak misalnya para
Perlirdungan Konsumen, lembaga perlindungan konsumen, kepentingan perlindungan
konsumen swadaya masyarakat diberi hak lingkungan, dan hutan. Wakil kelompok dalam
untuk mengajukan tuntutan dengan class action berasal dari kelompok yang
uengatasnamakan kepentingan perlindungan mempunyai kepentingan dan mengalami
konsumen. Syaratnya adalah: (1) harus kerugian yang sama dengan kelompk yang
berbentuk badan hukum atau yayasan, (2) diwakilinya, sedangkan organisasi lingkungan,
dalam Anggaran Dasarnya menyebutkan organisasi konsumen, organisasi kehutanan
d"engan tegas bahwa tujuan didi ikannya dan sebagainya, bukan pihak yang mengalami
organisasi tersebut adalah untuk kepentingan kerugian atau permasalahan secara konkrit.
perlindungan konsumen, dan (3) .telah Organisasi konsumen hanya merupakan pihak
melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang mempunyai kepentingan untuk
Anggaran Dasamya.. melindungi konsumen secara keseluruhan
Ketentuan Pasal 73 UU No. 41 Tahun dari perbuatan melawan hukum (PMH) yang
1999 tentang Kehutanan, dalam rangka dilakukan oleh pelaku usaha. Organisasi
pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan lingkungan hanyalah pihak yang mempunyai
hutan, organisasi bidang kehutanan berhak kepentingan untuk melestarikan dan
mengajukan gugatan perwakilan untuk melindungi lingkungan dari kerusakan atau
kepentingan pelestarian fungsi hutan. pencemaran. Kerugian sebagai akibat
Organisasi bidang kehutanan tersebut berhak rusaknya atau tercemamya lingkungan yang
mengajukan gugatan apabila memenuhi dituntut oleh organisasi lingkungan didasarkan
syarat: (1) berbentuk badan hukum, (2) dalam pada pengertian bahwa lingkungan
Anggaran Dasarnya dengan tegas nerupakan milik bersama, yang menuntut
menyebutkan tujuan didirikannya organisasi pula tanggung jawab bersama untuk
untuk kepentingan pelestarian fungsi hutan, melestarikan dan melindunginya.°^
dan (3) telah melaksanakan kegiatan sesuai Meskipun beberapa peraturan perundang-
dengan Anggaran Dasamya. undangan di atas sudah meletakkan dasar-
Organisasi lingkungan, organisasi dasar gugatan perwakilan kelompok, akan
tetapi implementasinya sering dihadapkan
'° Sundari, op.cif., hlm. 32.
pada kendala teknis prosedural. Karena dalam mengalami pencemaran kepada PT.
hukum acara perdata positif lndonesia Indah Kiat Pulp and Paper dan Pemda
dianggap tidak mengatur prosedur gugatan Tingkat I Jawa Barat di PN Jakarta Utara.
perwakilan kelompok sebagaimana dimaksud 5. Gugatan WALHI kepada PT. Inti lndoiayon
dalam UU Pengelolaan Lingkungan Hidup, Utama dalam kasus pencemaran
UU Perlindungan Konsumen maupun dalam Iingkungan-di PN Jakarta Pusat tahun
UU Kehutanan. 1989.
Di Indonesia, ada beberapa kasus 6. Gugatan WALHI melawan Presiden Rl
gugatan perwakilan kelompok, baik gugatan terhadap pemanfaatan dana reboisasi
legat sfanding.maupun c/ass action yang 7. Gugatan korban melawan developer
pernah diajukan ke pengadilan baik yang dalam kasus perumahan fiktif di
dipublikasikan maupun tidak terpublikasi, di Tangerang
antaranya: 8. Gugatan warga dalam kasus Kali Tapak
1. Gugatan R.O. Tambunan yang Semarang.
mengatasnamakan orang tua, reuaja dan 9. Gugatan YLKI terhadap Perusahaan Lisfik
generasi muda di seluruh Indonesia yang Negara (PLN) mewakili masyarakat
menghisap rokok Bentoel terhadap PT. konsumen yang merasa dirugikan
Rokok Bentoel di PN Jakarta Pusat pada berkaitan dengan teqadinya pemadaman
tahun 1987. Gugatan tersebut dinyatakan aliran listrik pada tanggal 13 April 1997 di
tidak diterima. PN Jakarta Selatan.
2. Gugatan Mochtar Pakpahan yang 10. Gugatan PBHI, ELSAM dll. Yang mewakili
mengatasnamakan warga DKI Jakarta masyarakat Jakarta dan Solo kepada
yang menderita sakit demam berdarah Pemerintah Rl dalam kasus “12-15 Mei
kepada Gubemur DKI Jakarta dan kepala berdarah"di PN Jakarta Pusat pada tahun
Dinas Kesehatan DKI Jakarta di 1998.
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 11. Gugatan Serikat Pengacara Rakyat(SPR)
tahun 1988. kepada Presiden Rl atas kenaikan harga
3 Gugatan Chairul Dana, dkk. Yang mewakili BBM, Listrik dan Telefon di PN Jakarta
seluruh burufı PT. lndustri Sandang I Pusat tahun 2003.
melawan PT. Industri Sandang I dan ¢2. Gugatan AJ! terhadap Kapolri dalam
Departemen Tenaga Kerja RI di PN perkara Perbuatan Melawan Hukum
Jakarta Selatan pada tahun 1992. (PMH) di PN Jakarta Pusat tahun 2003."
4. Gugatan 17 warga yang Dari beberapa kasus di atas, pada
mengâtasnamakan selunıh warga yang umumnya gugatan dinyatakan tidak diterima
berdomisili di sekitar sungai Civjung yang atau N.O. oleh pengadilan, kecuali gugatan

"Di antara kasus yang menarik perhatian publik akhir-akhir ini, khususnya pemerhati hukum adalah
gugatan legalstanding yang diajukan oleh Aliansi Jumalis lndependen(AJI)JakarIakepadapejabatkepolisian,
yaitu Kå 0Ific.q. Kap0lda MetroJayac.q. Kapolres Jakarta Pusatc.q. Kepala Polsek Menteng dalamperkara
Perbuatan Melawan Hukum(PMH) di Pengadilan Negeri Jakarla Pusat. Kasus ini cukupmenarik, mengingat
70 JURNAL HUKU 1. f 0. 26 VOL. 11. MEI 2004: 63-78
Barnbang Sutiyoso. linplernentasi Gugafan Legal Slanding ...

WALHI kepada PTlnti Indorayon Utama(1989) ketentuan hukum acaranya. Tidak


dan Gugatan AJI kepada Kapolri yang mengherankan dalam paktik, insttusi peradilan
dinyatakan diterima dan dikabulkan sebagian masih terkesan sangat hati-hati untuk dapat
gugaannya(2003) menerima dan mengabulkan model gugatan
Walaupun sampai saat ini beberapa kasus semacam ini.
gugatan legal standing maupun class action
diajukan ke pengadilan, namun gugatan
Syarat Gugatan dalam Hukum Acara
semacam itu masih menimbulkan dilema dalam
Perdata
praktk. Di satu sisi gugatan legal standing dan
class acfion menceminkan pelaksanaan asas Hukum acara perdata adalah hukum yang
peradilan yang sederhana, cepat dan biaya berfungsi untuk menegakLan, mempertahankan
ringan akan tetapi di sisi Iain masih dihadapkan dan menjamin ditaatnya hukum perdata mate-
dengan prosedur aturan mainnya (rnle of game), nat dalam praktik melalui perantaraan hakim.
terutama tata cara pengajuan gugatan legal Oleh kaena itu bagi orang yang merasa hak
standing dan ctass acfion belum diatur secara perdatanya dilanggar, ia dapat mengajukan
jelas dalam hukum formal(hukum acaraperdata) perkaranya ke pengadilan, yaitu dengan
yang berlaku. Dengan kata Iain ketentuan mengajukan tuntutan hat (gugatan) terhadap
perundang-undangan yang mengatur tentang pihak-pihak yang dianggap merugikan, agar
gugatan perwakilan kelompok ternyata masih memperoleh penyelesaian sebagaimana
sebatas dalam ruang lingkup Criteria hukum mestinya. Karena pada prinsipnya setap orang
materiilnya, tetapi tidak diatur lebih lanjut yang merasa mempunyai hak dan ingin

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diketuai lskandar, SH dengan anggota majelis masing-
masing Andi Samsan Nganro, SH dan Ny. Andriani Nurdin, SH dalam putusannyapada tanggal 6 Oktober 2003
telah mengabulkan sebagian gugatan penggu9at dengan menyatakan para pejabat kepolisian di atas terbukti
melakukan PMH. Padahal dalam praktik peradilan selama ini jarang sekali gugatan legal standing yang
diajukan ORNOP(Organisasinon pemerintah) semacam AJI yang diterima dan dikabulkan pengadilan.
Sepeiti diketahui, kasus tersebut bermula dari diajukannya gugatan legalstanding oleh AJI Jakartamelalui
Komite Pembela Kebebasan Pers(KPKP), karena aparat Polisi dianggap membiarkan tindak kekerasan oleh
massa Group Artha Graha di kantor Tempo dan Cantor Polres Jakarta Pusat pada tanggal 8 Maret 2003. Pada
saat itu massa pendukung Group Artha Graha memprotes befita majalah Tempo berjudul ‘Ada Tomy di
Tenabang'yang dianggap menœmarkan nama baik Tommy Winata selaku bos Group Artha Graha. Dalam hal
ini Polisi dianggap tidak melakukan tugas dan kewajibannya secara profesional sebagaimana diatur dalam
perundang-undangan, yaitu Polisi tidak bersikap tegas dan memadai dalam upayamelakukan pengamanan
dan perlindungan terhadap para Jurnalis Tempo. Polisi tidak melakukan langkah-langkah pencegahan dan
membiarkan terjadinya tindak kekerasan atas jurnalis Tempo, masing-masing Ahmad Taufk, Abdul Manan,
Bambang Harymur£ dan Karaniya Dhamasapufra. Sikap Polisi seperti itu dapat dikategorikan melakukan PMH,
oleh karenanyamajelis hakim kemudian menghukum para tergugatagar memintamaaf secaraterbukakepada
parajumalis bersangkutandan AJI Jakarta baik melalui media cetak maupun elektronik. Disarikan dari harian
Kompas, tanggal 7 Oktober 2003, him.7.

71
menuntut atau mempertahankannya, dapat gugatah äda. prinsipnya juga fiarus
memperkarakannya di muka pengadilan memenuhi syaiat material maupun syarat for-
(legilima peısonae slandi in judicio). mal. Syarat material adalah syarat yang
Meskipun demikian para pihak yang berkaitan dengan isi atau materi yang harus
hendak berperkara di pengadilan disyaratkan dimuat dalam surat gugatan. Dalam hal sya/at
mempunyai kecakapan atau kemampuan r«ateriil, pada umumnya parå advokat atau
untuk bertindak hukum [handelings pengacara praktik cenderung mengikut aturan
bekwaamheid). Orang yan9 tİdak cakap main yang ditentukandalam Pasal8 ayat3 Rv,
melakukan perbuatan hukum secara otomatıs yang men9gariskan bahwa suatu gugatan
juga tidak dapat berlaku sebagai pihak-pihak harus memuat identitas para pihak, dasar-
di muka pengadilan. Di samping itu pihak- dasar daripada gugatan (posita afau
pihak yang bersangkutan juga harus fundamentum petendi) serta adanya pet”ituin
r«empunyai kewenangan menjadi pendukung (tuntutan).
hak [rechtsbevoeghei‹Ij, artinya meskipun or- Sedang syarat formal gugatan, adalah
ang tersebut cakap berbuat hukum tapi tidak syarat untuk memenuhi ketentuan tata tertib
mempunyai kewenangan menjadi pendukung beracara yang ditentukan oleh peraturan
hak dalam suatu perkara, maka ia tidak dapat perundang-undangan. Jika temyata ada salah
memperkarakannya di pengadilan. satu syarat formal yang tidak dipenuhi,
Di samping itu suatu gugatan juga harus mengakibatkan gugatan tidak sah, sehingga
mempunyai kepentingan hukum yang cukup, gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat
sebagai syarat utaua untuk dapat diterimanya diterima (niet onvankeIj”ke verklard). Syarat-
tuntutan hak itu oleh pengadiIan.1 Sehingga syarat formal yang harus dipenuhi di antaranya
ada ungkapan point d’interet point d’ac!ion, adalah: "
artinya kalau tidak ada kepentingan maka tidak 1. Tidak melanggar kompetensi atau
akan ada proses. DemiXian pula dalam Pasaİ kewenangan mengadili baik kompetensi
8 Rv ditegaskan bahwa suatu gugatan harus absolut maupun kompetensi re!atif.
jelas dan lengkap." Apabila suatu gugatan 2. Gugatan tidak mengandung em in pef-
diwakilkan kepada ofang lain, maka harus ada sona (kekeliruan pada orang atas pihak-
pemberian kuasa yang sah dengan surat pihaknya). Contohnya: (1) penggugat
kuasa khusus dari pihak yang mewakilkan belum dewasa, dibawah pengampuan,
(pemberi kuasa) kepada pihak yang mewakili atau tidak punya hak dan kepentingan. (2)
(pemegang kuasa). kuasa yang mewakili tidak memenuhi
Dalam Hukum Acara Perdata, suatu syarat, seperti tidak” mendapatkan kuasa

'° Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Peıöata lndonesia(Yogyakarta: Liberty, 1993), hlm. 39.
'° Gugatan yang kabur dan kurang sempuma yang berisi dalil-dalil yang saling bertentangan satu
sama lain (obscuurlibellel) atau gugatan yang Ddak lengkap pihak-pihaknya (plurium /fis consortium), akan
berakibatgugatari tersebut dinyatakan tidak diterima(niet onvankeljke vârklaaıd).
"M. Yahya Harahap, Hukum Aca/a Peıdata(Medan: Program Pasca Saqana IImu Hukum Univer-
si!as Sumatera Utara, 1995), hlm. 19-36.

72 JURNAL HUKUM. NO. 26 VOL. 11. MEI 2004: 63-78

Anda mungkin juga menyukai