Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Kesehatan Reproduksi Remaja

Masalah :Kurangnya Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi Remaja

Sasaran : Remaja Putra dan Putri Dusun Nampar

Waktu : 35 menit
Hari/tanggal : Minggu, 05 Juni 2016

Tempat : Rumah Gendang Dusun Nampar

I. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi selama 35

menit diharapkan remaja mengerti tentang pengertian kesehatan reproduksi

remaja, mengetahui dan memahami tentang tumbuh kembang remaja,

menstruasi/haid, umur reproduksi, fungsi reproduksi, faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja, contoh penyakit menular seksual dan

pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).


II. Tujuan Khusus

1. Remaja dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian kesehatan

reproduksi remaja

2. Remaja dapat memahami dan mampu menjelaskan tumbuh kembang remaja

3. Remaja dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang menstruasi/haid

4. Remaja dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang umur reproduksi

5. Remaja dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang fungsi reproduksi

6. Remaja dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja.

7. Remaja dapat memahami dan mampu memberikan contoh penyakit menular

seksual (PMS).

8. Remaja dapat memahami dan mampu mempraktikkan cara memeriksa

payudara sendiri (SADARI).

III. Pokok Materi

1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja

2. Tumbuh Kembang Remaja

3. Menstruasi atau Haid

4. Umur Reproduksi

5. Fungsi Reproduksi

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Remaja

7. Contoh Penyakit Menular Seksual


8. Memeriksa Payudara Sendiri (SADARI)

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

 Metode : Ceramah dan tanya jawab

 Langkah-langkah kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

1. Memberi salam Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan

penyuluhan memperhatikan serta

memberikan respon
3. Menyebutkan

materi/pokok bahasan

yang akan disampaikan

4. Apersepsi

2. 15 menit Pelaksanaan :

Menjelaskan materi Menyimak dan

penyuluhan secara berurutan memperhatikan

dan teratur.
Materi :

1. Pengertian Kesehatan

Reproduksi Remaja

2. Tumbuh Kembang

Remaja

3. Menstruasi atau Haid

4. Umur Reproduksi

5. Fungsi Reproduksi

6. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Kesehatan Reproduksi

Remaja

7. Contoh Penyakit

Menular Seksual

8. SADARI

3. 10 menit Evaluasi:

1. Prosedur : post test Menyimak dan

2. Jenis test : pertanyaan mendengarkan

secara lisan

3. Butir soal : 4 soal

1) Sebutkan pengertian
kesehatan reproduksi

2) Sebutkan pengertian

remaja

3) Sebutkan umur

reproduksi

4) Sebutkan contoh

penyakit menular

seksual

4. 5 menit Penutup:

1. Post test Menjawab salam

2. Menyimpulkan hasil

penyuluhan.

3. Memberi saran-saran.

4. Memberi salam dan

meminta maaf bila ada

kesalahan.

5. Mengucapkan terima

kasih atas perhatian dan

mengucapkan salam.
V. Media

Media : leaflet, SAP dan Phantom Payudara

VI. Lampiran Materi

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang

menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja

(Manuaba, 2013:108). Sehat bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan

namun juga sehat secara mental serta sosial (Rejeki, 2008).

Masa remaja adalah suatu periode transisi yang memilki rentang dari

masa kanak-kanak yang bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian

tanggung jawab pada masa dewasa. Remaja secara umum mencakup individu

berusia antara 10-19 tahun sehingga kesehatan reproduksi remaja

memperhatikan kebutuhan fisik, sosial dan emosional kaum muda (Glasier,

2006:230).

B. Tumbuh Kembang Remaja

1. Masa remaja dibedakan atas

a. Masa remaja awal (10-13 tahun)

b. Masa remaja tengah (14- 16 tahun)

c. Masa remaja akhir (17-19 tahun)


2. Perubahan psikis

a. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya

b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua

c. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri

d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat

tergantung pada kelompoknya.

3. Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan

a. Mulai menstruasi

b. Payudara dan bokong membesar

c. Indung telur membesar

d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat

e. Vagina mengeluarkan cairan

f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina

g. Tubuh bertambah tinggi

C. Menstruasi atau Haid

Haid adalah terlepasnya sel telur dari dinding rahim karena tidak

terjadi pembuahan. Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak

teratur dan dapat terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan

tidak menstruasi lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai

menstruasi mempunyai pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur

sampai usia 50 tahun. Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut

menopause.
Siklus menstruasi meliputi :

1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari

sebelum menstruasi yang akan datang

2. Telur berada dalam saluran telur dan selaput lendir rahim menebal.

3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap

menerima hasil pembuahan

4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan melepas dari dinding

rahim dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama

darah.

Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang

26 hari, 28 hari, 30 hari atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi

normalnya 2-7 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau

bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara

30-80 ml. Selama masa haid yang perlu diperhatikan adalah kebersihan

dengan mengganti pembalut sesering mungkin (setiap 2-4 jam). Daerah

genetalia tidak boleh dibersihkan menggunakan sabun, hanya menggunakan

air bersih dan cara membersihkannya dari arah depan ke belakang.

D. Umur Reproduksi

Reproduksi dimulai pada umur 15 tahun sampai 44 tahun. Umur 20

tahun-27 tahun merupakan puncak tingkat kesuburan.


E. Fungsi Reproduksi

Reproduksi berfungsi untuk berkembang biak dan menghasilkan

individu yang baru dan untuk menghasilkan sel telur.

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Remaja

Kesehatan reproduksi remaja dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

kebersihan alat-alat genital, akses terhadap pendidikan kesehatan, hubungan

seksual pranikah, penyakit menular seksual (PMS), pengaruh media massa,

akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi yang terjangkau, dan

hubungan yang harmonis antara remaja dengan keluarganya.

G. Contoh Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit yang ditimbul karena seks bebas yang disebut dengan penyakit

menular seksual, yakni :

1. Gonore

Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeaeyang mudah

tumbuh dan berkembang di daerah saluran reproduksi, termasuk di leher

rahim, uterus dan di tuba fallopi pada wanita, di uretra pada pria dan

wanita.

Gejalanya:

a. Pada Pria: ujung penis keluar kotoran berwarna putih, kuning atau

hijau, rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, sering

buang air kecil, rasa sakit di sekitar testis.


b. Pada Wanita: cairan vagina yang encer dan berwarna kuning dan

hijau, sering buang air kecil, sensai terbakar atau sakit saat buang

air kecil, rasa sakit pada perut bagian bawah pada saat berhubungan

seks atau setelahnya, perdarahan pada saat berhubungan seks atau

setelahnya atau perdarahan berlebihan ketika mengalami

menstruasi, siklus menstruasi terganggu, gatal di sekitar kelamin,

demam, kelelahan.

2. Sifilis (Raja Singa)

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri

treponema pallidum. Gejala awal sifilis dimulai dengan terjadinya lecet

yang tidak sakit pada dan selanjutnya akan berkembang secara bertahap

selama 30 tahun, munculnya lesi atau luka pada alat kelamin atau mulut,

timbul benjolan disekitar alat kelamin, kadang-kadang disertai pusing dan

nyeri tulang seperti flu, yang akan menghilang dengan sendirinya tanpa

diobati.

3. Herpes genital

Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh

virus herpes simpleks tipe I (HSV-I ) dan tipe II (HSV-II). Pada

kebanyakan kasus, herpes genital disebabkan oleh HSV-II, seperti jenis

penyakit kelamin lainnya, herpes terkadang muncul tanpa gejala tertentu

tetapi mereka tetap menulari orang lain.


Gejala:pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin,

timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar

kemerahan dan jika pecah menimbulkan luka lecet yang terbuka dan

sangat nyeri, pembengkakan pada kelenjar lipatan paha, nyeri kadang

gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena.

4. Klamidia (Chlamydia)

Klamidia adalah jenis penyakit seksual umum yang disebabkan oleh

bakteri Klamidia Trachomatis. Gejala pada wanita: cairan vagina tidak

normal dan mengeluarkan bau yang tidak biasa, sensasi terbakar atau

sakit saat buang air kecil, menstruasi yang sakit (dismenorhea), sakit saat

melakukan hubungan seksual, rasa gatal atau sensasi terbakar di sekitar

vagina, sedangkan pada pria antara lain pada ujung penis keluar kotoran

berwarna jernih atau putih, sakit pada saat buang air kecil, rasa gatal atau

panas di sekitar lubang penis, rasa sakit dan pembengkakan di sekitar

testis.

5. Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)

Kutil Kelamin adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh

virus Human Papilloma Virus (HPV). Kutil kelamin adalah kutil yang

muncul di sekitar kelamin atau area dubur. Kutil ini mungkin tidak

menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya menimbulkan rasa gatal-gatal,

memerah dan bahkan bisa berdarah. Kutil akan muncul 3 bulan setelah

terjadi infeksi HPV.


6. Trikomoniasis Vaginalis

Trikomoniasis Vaginalis adalah penyakit menular seksual yang

disebabkan oleh parasit Trichomonas Vaginalis. Tanda dan gejala:

keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk,

gatal pada kemaluan dan nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil.

7. Human Immuno Deficiency Virus (HIV)

HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh.Virus ini dapat

tertular melalui hubungan seks yang tidak aman, berbagai alat suntik atau

jarum, dari ibu ke bayi, maupun melalui transfusi darah.Penyebabnya

adalah virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). Cara penularannya

melalui darah ,bisa berbentuk luka, cairan sperma dan cairan

vagina.Pencegahannya yaitu tidak melakukan hubungan seks bebas, tidak

menggunakan jarum suntik bersamaan, hubungan seksual yang aman

(gunakan kondom), hindari kontak lansung dengan produk darah

penderita.

8. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem

kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV. AIDS

termasuk penyakit menular seksual karena salah satu cara penularannya

melalui hubungan seksual denga orang yang telah terinfeksi HIV.


H. Memeriksa Payudara Sendiri (SADARI)

1. Pengertian SADARI

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita (Olfah dkk, 2013).

2. Siapa yang perlu melakukan SADARI ?

Menurut Nisman (2011) wanita yang dianjurkan melakukan SADARI

atau Breast Self Examination (BSE) untuk mengurangi memicu kejadian

kanker payudara waktu pelaksanaan SADARI sebagai berikut:

a. Wanita usia subur : 7-8 hari setelah menstruasi

b. Wanita pascamenopause : pada waktu tertentu setiap bulan

c. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan pemeriksan

payudara sendiri (SADARI)setiap bulan.

d. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai 50 tahun perlu

melakukan mamografi setiap tahun, pemeriksaan payudara oleh

dokter setiap 2 tahun.

e. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun: mamogram awal atau

dasar antara usia 35 sampai 40 tahun dan melakukan pengujian

payudara pada dokter setiap 3 tahun.

f. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan

payudara pada dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.

g. Wanita yang berusia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan

payudara pada dokter dan mamografi setiap tahun.


3. Manfaat SADARI

Menurut Nisman (2011) deteksi dini merupakan langkah awal yang

sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan

pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena

penyakit kanker tersebut.

4. Tujuan SADARI

Menurut Nisman (2011) tujuan SADARI sangat perlu dilakukan

dengan bertujuan mengurangi kejadian kanker payudara sebagai berikut:

a. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan

untuk mencegah kanker payudara.

b. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang

ditemukan pada stadium awal akan memberikan harapan hidup

lebih lama.

5. Cara Memeriksa Payudara Sendiri (SADARI)

a. Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di

depan cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-

tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda, seperti

lekukan atau kerutan dari kulit.


b. Melihat perubahan di hadapan cermin

Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara

(simetris atau tidak).

1) Tahap 1 Melihat Bentuk Payudara di Cermin

2) Tahap 2 Periksa Payudara dengan Kedua Tangan Diangkat

3) Tahap 3 Berdiri di Depan Cermin Tangan Disamping

4) Tahap 4 Menegangkan Otot Bagian dengan Berkacak

Pinggang

5) Tahap 5 Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip

6) Tahap 6 Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar

7) Tahap 7 Pemeriksaan Cairan di Puting Payudara

8) Tahap 8 Memeriksa Ketiak

6. Masalah Yang Ditemukan Saat Keterlambatan Melakukan SADARI

Menurut Olfah dkk (2013), Setiati (2009), Nisman (2011), dan Kasdu

(2005) menyatakan apabila tidak melakukan skrining dan deteksi dini

dengan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan 5-7 hari setelah

menstruasi akan mendapatkan temuan masalah kanker payudara atau

kelainan yang terjadi di payudara seperti memiliki sejumlah tanda yang

harus diwaspadai yang menunjukkan suatu ketidaknormalan pada

payudara.

Anda mungkin juga menyukai