PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Titrasi adalah metode kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan. Dalam
titrasi, zat yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat dan disertai dengan penambahan indikator.
Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan tepat disebut larutan
baku/larutan standar, sedangkan indikator adalah zat yang memberikan tanda
perubahan pada saat titrasi berakhir yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi.
Contoh teknik titrasi pada praktikum ini adalah penentuan konsentrasi CO2
dalan ar, CO, yang dianalsa adalah CO, yang berada dalam bentuk gas yang
trkandung dalam air. Co dalam air merupakan hasil proses difusi Co2 dari udara
dan hasil proses respirasi organisme akuatik. Di dalam air CO; juga dihasilkan oleh
proses dekomposisi. bebas yang umum digunakan adalah metode titrimetrik dengan
sodium karbonat (Na Co) Metode penentuan CO
B. Tujuan Praktikum
1. Agar mahasiswa dapat melakukan teknik titrasi dengan baik dan benar
A. Literatur Pembelajaran
Jika larutan asam ditetesi larutan basa maka pH larutan akan naik,
sebaliknya jika larutan basa ditetesi larutan asam maka pH larutan akan turun.
Grafik yang menyatakan perubahan pH pada penetesan asam dengan basa atau
sebaliknya disebut kurva tittrasi. Kurva titrasi berbentuk S, yang pada titik
tengahnya merupakan titik ekuivalen. (Michael. 1997)
Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk
itu digunakan pengamatan dengan indikator bil pH pada titik ekuivalen 4-10.
Demikian juga titik akhir titrasi akan tajam pada titrasi asam atau basa lemah, jika
penitrasian adalah basa atau asam kuat dengan perbandingan tetapan disosiasi asam
lebih besar dari 104 pH berubah secara drastis bila volume titrannya. Pada reaksi
asam basa, proton ditransfer dari satu molekul ke molekul lain. Dalam air proton
biasanya tersolvasi sebagai H3O. Reaksi asam basa bersifat reversibel. Temperatur
mempengaruhi titrasi asam basa, pH dan perubahan warna indikator tergantung
secara tidak langsung pada temperatur. (Khopkar, S.M. 1990)
Pada kedua jenis titrasi diatas, dipergunakan indikator yang sejenis yaitu
fenoftalein (PP) dan metil orange (MO) arau yang lain, maka trayek pHnya sangat
jauh dari ekuivalen. (Harjadi, W. 1990)
Titrasi asam basa merupakan cara yang tepat dan mudah untuk menentukan
jumlah senyawa-senyawa yang bersifat asam basa. Kebanyakan asam dan basa
organik dan organik dapat dititrasi dalam larutan berair, tetapi sebagian senyawa
itu terutaqma senyawa organik tidak larut dalam air. Namun demikian umumnya
senyawa organik dapat larut dalam pelarut organik, karena itu senyawa organik itu
dapat dapat ditentukan dengan titrasi asam basa dalam pelarut inert. Untuk
menentukan asam digunakan larutan baku asam kuat misalnya HCL, sedangkan
untuk menentukan basa digunakan larutan basa kuat misalnya NaOH. Titik akhir
titrasi biasanya ditetapkan dengan bantuan perubahan indikator asam basa yang
sesuai atau dengan bantuan peralatan seperti potensiometri, spektrofotometer,
konduktometer. (Rivai, H. 1990)
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupum
titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau
sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan
ekuivalen (artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang
biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai
“titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsetrasi basa
atau titik dimana jumlah basa yang ditambhakan sama dengan jumlah asam yang
dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan
cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik
akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati
titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik
ekuivalen. (Esdi. 2011)
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol-
ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut (Esdi. 2011)
Keterangan
N = Nromalitas
V = Volume
M = Molaritas
1. Ambil sampel air sebanyak 50 ml, kemudian masukan ke dalam labu Erlenmeyer
secara perlahan.
2. Tambahkan 2-3 tetes Indikator pp (Titran)
3. Segera titrasi dengan Na2CO3 0,45 N menggunakan pipet 1 ml hingga berwarna
merah muda (pink) yang stabil terbentuk.
4. Catat jumlah titran (ml) yang terpakai, kemudian hitung dengan menggunakan
rumus berikut ini:
Keterangan :
A. Hasil
50
= 8,316 mg/l
B. Pembahasan
Percobaan dilakukan dengan mengambil sampel air sebanyak 50 ml yang
kemudian di masukkan ke dalam labu erlenmeyer. Kemudian di tambahkan 2 – 3
tetes indikator PP, selanjutnya di titrasi menggunakan Na2CO3 sebanyak 0,45 N
menggunakan pipet 1 ml hingga berubah warna menjadi warna merah muda yang
terbentuk stabil.
Setelah di ketahui berapa banyaknya titran yang di gunakan yaitu 0,42 ml,
maka akan dengan mudah untuk menghitung CO2 bebas. Di ketahui normalitas
titran sebanyak 0,45 N dan volume sampel air yang terpakai 50 ml. Maka setelah
di hitung menggunakan rumus di dapatkan kadar CO2 bebas sebanyak 8,316 mg/l.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Titras harus dihentikan bila larutan Na2CO3 ditetesi 2-3 tetes dengan
indikator pp (titran) dari bening sampai berubah warna merah muda (pink). Volume
Na2CO3 yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi titran tersebut,
sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume
Na2CO3 diketahui, barulah konsentrasi titran bisa dihitung.
B. Saran
Purba, Michael. 1997. Buku Pelajaran Ilmu Kimia Untuk SMU Kelas 2. Erlangga:
Jakarta
A. Hasil ................................................................................................................
B. Pembahasan .....................................................................................................
A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................