Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANAJEMEN FARMASI SISTEM DISTRIBUSI OBAT

Vera Fitriana (K1A016052)


Farmasi B - PS Farmasi - FK UNRAM

Berdasarkan ada atau tidaknya satelit/depo farmasi, sistem distribusi obat dibagi
menjadi dua sistem, yaitu:
1. Sistem pelayanan terpusat (sentralisasi)
2. Sistem pelayanan terbagi (desentralisasi)
Berdasarkan distribusi obat bagi pasien rawat inap, digunakan empat sistem, yaitu
(Rikomah, 2017) :
1. Resep Individual Sentralisasi
Sistem distribusi obat resep individual sentralisasi yakni sistem penghantaran
sediaan obat oleh IFRS sentral (terpusat) sesuai dengan resep dokter kepada pasien
rawat inap.

Resep
Kasir Penyediaan R/ oleh IFRS Penyerahan obat
Pasien

Gambar 1. Alur Distribusi Resep Individual Sentralisasi


Keuntungan sistem distribusi ini yaitu :
 Apoteker dapat mengkaji resep dan memberi informasi kepada perawat
berkaitan dengan obat penderita
 Adanya perbekalan informasi obat kepada penderita
 Adanya interaksi profesional antara apoteker, dokter, perawat dan penderita
 Mempermudah penagihan biaya obat penderita
Keterbatasan sistem distribusi ini yaitu :
 Adanya kemungkinkan keterlambatan sediaan obat sampai pada penderita
 Jumlah kebutuhan anggota IFRS meningkat
 Memerlukan tenaga perawat dan waktu yang lebih banyak
 Memungkinkan terjadinya kehilangan dan kesalahan penggunaan obat karena
pengawasan rendah
2. Persediaan Lengkap di Ruangan (Floor Stock)
Floor stock adalah suatu sistem penyediaan sediaan farmasi sesuai obat-obat
emergency, strategis, dan bahan habis pakai. Stock opname dilakukan sebagai
bentuk pengendalian ketersediaan dan ketepatan jumlah barang floor stock sesuai
dengan jenis dan jumlah yang tercantum di buku serah terima barang floor stock
kepada ruangan melalui suatu kegiatan stock opname. Jumlah persediaan
perbekalan farmasi di ruangan disesuaikan dengan kebutuhan yang kemudian
disepakati antara ruangan dengan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) (Sa'adah
dkk, 2014)

Dokter menulis R/ Diinterpretasi dan disiapkan perawat Penyimpanan di


persediaan ruang

Pengendalian oleh apoteker Diberikan kepada


Persediaan obat di ruangan pasien oleh perawat
dikendalikan oleh instalasi farmasi.
Gambar 2. Alur Distribusi Floor Stock
Keuntungan:
Obat cepat tersedia, peniadaan retur ke IFRS, pasien tidak harus bayar obat lebih,
pengurangan jumlah personel IFRS.
Keterbatasan:
Kesalahan obat sangat meningkat karena resep obat tidak dikaji langsung oleh
apoteker, persediaan obat di unit perawat meningkat, kemungkinan obat hilang dan
rusak, peningkatan fasilitas penyiapan obat yang sesuai di ruang perawatan pasien,
menambah pekerjaan perawat.
3. Kombinasi Resep Individual dan Persediaan di Ruangan
Pada sistem kombinasi ini membagi obat dalam dua kelompok yaitu :
 Obat yang masuk ke dalam paket layanan, yaitu obat yang satuan volumenya
tidak dapat di hitung berapa harga pakainya dalam satu volumenya seperti kasa
dan alkohol.
 Obat yang tidak masuk ke dalam paket pelayanan didistribusikan menggunakan
sistem individual prescription
Barang yang termasuk dan barang yang tidak termasuk ke dalam paket pelayanan
ditentukan oleh kebijakan rumah sakit. Dimana sistem kombinasi ini bertujuan untuk
mengurangi beban kerja IFRS.

Dokter menulis R/ Pasien

Persediaan obat di ruangan IFRS/Loket khusus


Gambar 3. Alur Distribusi Kombinasi
4. Dosis Unit
Dosis unit adalah sistem order oleh dokter untuk penderita, terdiri dari satu
atau beberapa jenis obat yang dikandung dalam kemasan unit tunggal didispensing
dalam bentuk siap konsumsi; dan tidak lebih dari 24 jam kebutuhan dosis dan
dihantarkan ke ruang perawatan pada setiap saat waktu minum obat. Penderita
hanya membayar obat yang dikonsumsi saja.
Distribusi obat dosis unit adalah tanggung jawab Instalasi Farmasi Rumah
Sakit (IFRS) dengan kerjasama dengan staf medik, perawat, pimpinan rumah sakit
dan staf administrasi.

Dokter menulis R/ Penyiapan hanya oleh Diberikan ke pasian saat minum


apoteker obat (hanya yang dikonsumsi)

Pengendalian obat yang tersedia dilakukan oleh IFRS


Gambar 4. Alur Distribusi Unit Dose
Alur Distribusi Obat Desentralisasi
Desentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai
cabang (depo farmasi/satelit farmasi). Pada desentralisasi, penyimpanan dan
pendistribusian perbekalan farmasi ruangan tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan farmasi
tapi instalasi farmasi di depo farmasi. Ciri khas dari distribusi desentralisasi adanya
depo/satelit/cabang instalasi farmasi seperti pada gambar berikut :

Gambar 5. Alur Distribusi Obat Desentralisasi

DAFTAR PUSTAKA
Rikomah, S.E. 2017. Farmasi Rumah Sakit .Yogyakarta : Deepublish Publisher.

Anda mungkin juga menyukai