PEMBAHASAN
6.1 Nilai Gizi Snack Bar Ubi Jalar Oranye Dan Kacang Merah
6.1.1 Kandungan Serat Pangan Snack Bar Ubi Jalar Oranye Dan
Kacang Merah
formulasi snack bar ubi jalar oranye dan kacang merah menunjukan bahwa
pangan pada snack bar terjadi seiring dengan semakin banyak jumlah kacang
dibandingkan dengan ubi jalar oranye (3,8 g/100g) (Widiany, 2016); (Dako et
tepung kacang merah yang ditambahkan (0%, 5%, 15%, 25%) dan didapatkan
hasil kandungan serat pangan tertinggi terdapat pada roti dengan substitusi
kandungan total serat pangan semakin tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari
signifikan kandungan serat pangan antar formulasi snack bar dengan nilai
rata-rata total serat pangan F1, F2,F3 berturut-turut adalah 10,16%; 11,34%;
12,09%. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya serat pangan yang hilang
akibat dari proses pengolahan snack bar salah satunya adalah pemanasan
antara fraksi tidak larut air dan fraksi tidak larut air (Mahirdini and Afifah, 2016).
Total serat pangan terdiri dari serat pangan larut air dan serat pangan tidak
larut air. Menurut penelitian (Pangastuti et al., 2013) jenis serat yang dapat
mengalami penurunan adalah serat pangan larut air dengan penurunan yang
signifikan pada saat perebusan. Hal tersebut terjadi karena serat pangan larut
air dapat larut ke dalam air perebusan yang dipercepat adanya lisis sehingga
sel mengalami kerusakan. Serat larut air dapat berupa hemiselulosa, pektin
dan gum yang dapat larut kedalam air. Menurut pendapat (Yuanita, 2009)
terhadap kadar serat pangan yaitu peniletian dari (Kutoš et al., 2003)
karena hilangnya serat larut yang merupakan salah satu komponen dari total
serat pangan.
oranye dan kacang merah adalah 40 gram sehingga kandungan serat pangan
yang terdapat pada satu buah snack bar dapat dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1 kandungan serat pangan pada satu buah snack bar
Keterangan :
F1: perbandingan ubi jalar oranye dan kacang merah sebesar 90%:10%
F2: perbandingan ubi jalar oranye dan kacang merah sebesar 80%:20%
F3: perbandingan ubi jalar oranye dan kacang merah sebesar 60%:40%
adalah 25 g/hari (Faradhita et al., 2014). Pada setiap formulasi, satu porsi snack
bar dapat memenuhi kebutuhan serat sebanyak 16,26% pada F1; 18,14% pada
energi sehingga serat yang dibutuhkan dalam satu kali makanan selingan
adalah 2,5 g—3,75 g. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa dengan
mengonsumsi 1 porsi atau 40 gram snack bar ubi jalar oranye dan kacang
merah untuk setiap formulasi dapat memenuhi kebutuhan serat untuk satu kali
makan selingan.
2016 tentang klaim pada label dan iklan pangan olahan, klaim tinggi serat
pangan hanya boleh digunakan jika produk mengandung serat pangan 6 g per
100 g (dalam bentuk padat) atau 3 g per 100 kkal (dalam bentuk cair).
Berdasarkan ketentuan tersebut, snack bar ubi jalar oranye dan kacang merah
karena dari uji kandungan serat pangan mengandung total serat pangan secara
berturut-turut yaitu 10,16% (10,16 g per 100 g); 11,34% (11,34 g per 100 g);
12,09% (12,09 g per 100 g) sehingga dapat disimpulkan bahwa snack bar ubi
jalar oranye dan kacang merah merupakan makanan selingan tinggi/kaya akan
serat pangan.
jalar oranye dan kacang merah ini dapat menjadi alternatif makanan selingan
dianjurkan dalam sehari sehingga dengan asupan serat yang cukup diharapkan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah stok ubi jalar oranye varietas
beta-1 yang terbatas karena hanya bisa didapatkan dari BALITKABI dan
petani tertentu serta biaya yang terbatas. Hal tersebut yang digunakan peneliti
kurang representatif.
DAFTAR PUSTAKA
Dako, E., Retta, N., Desse, G., 2016. Comparison of Three Sweet Potato
Fauziyah, A., Marliyati, S.A., Kustiyah, L., 2017. Substitusi Tepung Kacang Merah
https://doi.org/10.25182/jgp.2017.12.2.147-152
Kutoš, T., Golob, T., Kač, M., Plestenjak, A., 2003. Dietary Fibre Content Of Dry
Mahirdini, S., Afifah, D.N., 2016. Pengaruh Substitusi Tepung Terigu Dengan
Manonmani, D., Bhol, S., Bosco, S.J.D., 2014. Effect of Red Kidney Bean
https://doi.org/10.4236/oalib.1100366
Pangastuti, H.A., Affandi, D.R., Ishartani, D., 2013. Karakterisasi Sifat Fisik Dan
Yuanita, L., 2009. Analysis of Sacharide Monomer and Functional Groups of Fe-
Dietary Fiber Complex at Acid Condition Boiling. J. Ilmu Dasar 10, 49–55.