Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN

ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK

OLEH :

dr. Diana Ratih Puspitasari

TAHUN 2019
LAPORAN KEGIATAN
ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK

OLEH :

dr. Diana Ratih Puspitasari

TAHUN 2019
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….. ii
Halaman Pernyataan.………………………………………………….................. iii
Biodata Peserta…………………………………………………………………….. Iv
Selayang Pandang…………………………………………………………………. v
BAB I: PENGENALAN
Latar Belakang………………………………………………………………………
Visi & Misi Kabupaten Demak……………………………………………………..
10 Budaya Malu Aparatur……………………………………………....................
BAB II : PEMBELAJARAN
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak………….................
Bidang dan Ruang Lingkupnya...………………………………………………….
Sekertariat………………………………………………………………..................
Kesmas……………………………………………………………………………….
Yankes & SDK……………………………………………………………...............
P2P……………………………………………………………………………………
BAB III : PENUTUP
Simpulan……………………………………………………………………………
Saran………………………………………………………………………………….
Lampiran………………………………………………………………… ………….. vi
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini kami nyatakan bahwa Laporan Kegiatan Orientasi Calon Pegawai Negeri
Sipil Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak ini disusun dengan sebaik-
baiknya, sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan.

Demak, April 2019

Mengesahkan,
Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Solikhin,SE
NIP. 19640106 198803 1 008

Mengetahui,
Ka.Tata Usaha Unit Kerja asal

Sutikah, S.Kep.Ns
NIP. 19790217 200212 2 004

Peserta,

dr. Diana Ratih Puspitasari


NIP. 19920915 201903 2 005
BIODATA PESERTA

Nama : Diana Ratih Puspitasari


Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 15 September 1992
Alamat : Kedungori RT 03 RW 04, Dempet, Demak.
Jabatan : Dokter Ahli Pratama
Golongan/Ruang : III/b
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
1. SD : SDN Baleromo (1998 – 2004)
2. SMP : SMP Negeri 2 Demak (2004 – 2007))
3. SMA : SMA Negeri 1 Demak (2007 – 2010)
4. Perguruan :Program Profesi Dokter Umum Universitas
Tingg Muhammadiyah Semarang.
Pengalaman Kerja : Dokter Jaga Rumah Sakit Umum Daerah Sunan
Kalijaga Demak (Oktober 2018- Maret 2019 )
SELAYANG PANDANG

Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, merupakan salah satu Dinas daerah


yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Demak. Dinas Kesehatan
yang berlokasi di Jalan Sultan Hadiwijaya Nomor 44 Kelurahan Mangunjiwan Kecamatan
Demak Kabupaten Demak, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah
di bidang kesehatan.

Gapura Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, circa. 2016.

Dinas Kesehatan, yang merupakan unsur pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten,


dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang kesehatan. Dalam melaksanakan
tugas seperti tersebut diatas, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menyelenggarakan
fungsi perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan, pemberian perijinan dan
pelaksanaan pelayanan umum, pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di
bidang kesehatan serta pengelolaan urusan ketata usahaan dinas.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Program orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada instansi pemerintah
merupakan pokok yang penting dalam hal pengenalan budaya organisasi. Termasuk,
menunjukkan peran strategis dan tanggung jawab di masa yang akan datang setelah
resmi bergabung pada organisasi pemerintah. Program orientasi bertujuan memotivasi
peserta untuk bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi, asas pengabdian serta
menyesuaikan nilai-nilai kearifan lokal. Dengan harapan, pelayan masyarakat pada
era industri mampu menjawab tantangan proaktif, produktif dan berintegritas tinggi.
Jum’at (5/4), diselenggarakan pembekalan bagi 73 CPNS Kabupaten Demak
unsur tenaga kesehatan yang terdiri dari 13 dokter umum, 16 dokter gigi, 20 perawat,
1 perawat gigi, 2 sanitarian, 12 nutrisionis, 5 laboratorium, dan 4 asisten apoteker,
yang merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Demak selaku
pengelola untuk mengenalkan budaya kerja di lingkungan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak,
Guvrin Heru Putranto, SKM, MM., menyampaikan empat pesan kepada peserta
orientasi terkait kinerja, loyalitas, sopan santun dan niat untuk berkembang. Untuk
itulah, dirasa penting bagi Calon Pegawai Negeri Sipil formasi tenaga kesehatan
mendapat kesempatan untuk mengenal, mempelajari yang kemudian menerapkan
nilai-nilai, budaya dan sudut pandang pelayanan kesehatan di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Demak.
B. PENGENALAN VISI DAN MISI
Menurut Wibisono (2003; 43), visi adalah serangkaian kata-kata yang
mengungkapkan impian, cita-cita, harapan dan rencana sebuah perkumpulan,
perusahaan atau organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi
diperlukan sebab menjamin kesuksesan bagi organisasi atau perusahaan dalam
jangka panjang. Sedangkan misi adalah untaian kata yang berisi tujuan dari
keberadaan organisasi atau sebuah perusahaan yang berisi target-target wajib
terpenuhi.
Program orientasi CPNS di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tak
meninggalkan tahap pengenalan visi dan misi yang merupakan dasar eksistensi
pemerintahan, sistem pemerintahan, program kerja dan lain sebagainya. Adapun
peserta orientasi perlu mengenal dan memahami visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Demak periode pemerintahan 2016 s/d 2021.

VISI
Terwujudnya Masyarakat Demak yang Agamis lebih Sejahtera, Mandiri, Maju,
Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis.

MISI

1. Menjadikan Nilai-Nilai Agama melekat pada setiap kebijakan pemerintah dan perilaku
masyarakat;
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang lebih Bersih, Efektif, Efisien, dan
Akuntabel;
3. Meningkatkan Kedaulatan Pangan dan Ekonomi Kerakyatan berbasis potensi lokal
serta Mengurangi Tingkat Pengangguran;
4. Mengakselerasikan Pembangunan Infrastruktur Strategis, Pembangunan
Kewilayahan, dan Menyerasikan Pembangunan antara Kota dan Desa;
5. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan Sosial sesuai
standar;
6. Menciptakan Keamanan, Ketertiban, dan Lingkungan yang kondusif;
7. Mengembangkan Kapasitas Pemuda, Olahraga, Seni-Budaya, Meningkatkan
Keberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Mengendalikan Pertumbuhan
Penduduk;
8. Mewujudkan Kualitas Pelayanan Investasi dan Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik;
9. Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam berwawasan lingkungan.

Sebaris visi dan setiap butir misi Kabupaten Demak adalah rumusan cita-cita
besar yang menguraikan esensi Pancasila dan UUD 1995 yang merupakan dasar
penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
demikian, visi dan misi Pemerintah Kabupaten Demak wajib diterima sebagai
landasan kontekstual bagi seluruh PNS/ASN yang aktif menjalankan pekerjaannya di
unit masing-masing.

C. PENGENALAN 10 BUDAYA MALU APARATUR


Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam
suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja. Salah satu
budaya kerja yang wajib diaplikasikan oleh PNS/ASN Kabupaten Demak, tak
terkecuali tenaga kesehatan di bawah naungan Dinas Kesehatan, adalah 10 budaya
malu aparatur berisi kebiasaan-kebiasaan buruk seorang pegawai yang wajib dihindari
dengan menanampan rasa malu terhadap diri sendiri.
“AKU MALU JIKA…
1. Terlambat masuk kerja
2. Tidak ikut apel
3. Tidak masuk kerja tanpa alasan
4. Sering minta ijin tidak masuk kerja
5. Bekerja tanpa program
6. Pulang sebelum waktunya
7. Sering meninggalkan meja kerja tanpa alasan penting
8. Bekerja tanpa pertanggungjawaban
9. Pekerjaan terbengkalai
10. Berpakaian sering tidak rapi dan tanpa atribut”
Adapun motto, janji layanan dan nilai budaya kerja dapat dibentuk, ditetapkan
dan dipraktikkan oleh masing-masing unit kerja.

BAB II
PEMBELAJARAN

A. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK

α
$
Ω β
Ʊ

ϔ Δ O
ϔ1 ϔ2 ϔ3 Δ1 Δ2 Δ3 O1 O2 O3

M
Keterangan :

α : Kepala Dinas
β : Sekertaris Dinas
Ω : Kelompok Jabfung
$ : Sub bagian Program dan Keuangan
Ʊ : Sub bagian Umum dan Kepegawaian

ϔ : Bidang Kesehatan Masyarakat


Δ : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
O : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
M : UPTD Puskesmas, Pustu dan Labkesda
ϔ1 : Sie. Kesehatan Keluarga dan Gizi
ϔ2 : Sie. Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Y3 : Sie. Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Δ1 : Sie. Surveilans dan Imunisasi
Δ2 : Sie. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Δ3 : Sie. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
O1 : Sie. Pelayanan Kesehatan
O2 : Sie.Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
O3 : Sie. Sumber Daya Manusia Kesehatan

B. BIDANG DAN RUANG LINGKUPNYA


1.1. PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN
Bidang Pelayanan dan Sumberdaya Kesehatan (YANKES & SDK) bertanggung
jawab merumuskan dan menerapkan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan seputar kegiatan pelayanan kesehatan, kefarmasian alat
kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya
manusia kesehatan.
1.1.1. Seksi Kefarmasian, Makanan Minuman dan PKRT
Bertugas mempersiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian. Kepala Seksi
Kefarmasian mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan program pembinaan, pengendalian dan
pengelolaan obat, obat tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif
lainnya dan kosmetika;
b. pengelolaan obat untuk pelayanan kesehatan primer;
c. penyiapan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan, petunjuk teknis
serta prosedur tetap program pembinaan, pengendalian,pengawasan,
pengelolaan obat, obat tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif
lainnya dan kosmetika;
d. penyiapan bahan rekomendasi ijin prinsip usaha kecil obat tradisional
dan usaha mikro obat tradisional;
e. penyiapan bahan rekomendasi ijin Apotek, Toko Obat dan Ijin Optik;
f. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan pengawasan dibidang
obat, obat tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya, dan
kosmetika;
g. melaksanakan fasilitasi program pembinaan dan pengendalian obat,
obat tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya dan
kosmetika;
h. penyiapan bahan koordinasi lintas program, lintas sektor, organisasi
profesi, institusi pendidikan, asosiasi kefarmasian, lembaga swadaya
masyarakat dan pihak swasta dibidang pembinaan dan pengendalian
obat, obat tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya dan
kosmetika;
i. pelaksanaan bimbingan teknis, pengendalian, pengelolaan obat, obat
tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya dan kosmetika;
j. penyiapan bahan evaluasi program pembinaan dan pengendalian obat,
obat tradisional, narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya dan
kosmetika; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

1.1.2. Seksi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan


Seksi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan mempunyai tugas pokok
membantu kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam
melaksanakan pengelolaan sarana prasarana dan alat kesehatan serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Sumber
Daya Kesehatan.
1.1.3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Sistem Informasi
Kesehatan
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Sistem Informasi
Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang Sumber
Daya Kesehatan dalam melaksanakan pengelolaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDMK) dan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan perencanaan kebutuhan, distribusi, pendayagunaan,


pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
b. penyiapan bahan pedoman pelaksanaan, petunjuk teknis, Standart
Operasional Prosedur, bahan regulasi serta standar
kebutuhan, pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sumber
daya manusia kesehatan;
c. penyusunan data dan informasi sumber daya manusia kesehatan
berbasis teknologi informasi;
d. pengolahan dan analisa data sumber daya manusia kesehatan dalam
rangka perencanaan kebutuhan, distribusi, pendayagunaan,
pengembangan, pembinaan dan pengawasan sumber daya manusia
kesehatan;
e. pelaksanaan penerbitan izin praktek dan ijin kerja bagi sumber daya
manusia kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan;
f. fasilitasi diklat teknis fungsional dalam rangka peningkatan kompetensi
sumber daya manusia kesehatan;
g. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi dengan institusi pendidikan
kesehatan, organisasi profesi kesehatan serta pihak terkait lainnya
dalam rangka pembinaan, pengendalian dan pengawasan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
h. penyiapan bahan evaluasi kebutuhan, distribusi, pendayagunaan,
pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
i. penyiapan bahan koordinasi penilaian angka kredit jabatan fungsional
rumpun kesehatan;dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

1.2. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT


Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas Kesehatan di bidang gizi, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah
raga serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas
Kesehatan, Bidang KESMAS melaksanakan fungsi penyelenggaraan
administrasi dan ketatausahaan pelayanan kesehatan masyarakat; pembinaan
dan bimbingan teknis pelayanan kesehatan masyarakat; Gizi, Ibu dan Anak,
Jaminan Kesehatan serta gerakan masyarakat sehat.
1.2.1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Menyusun bahan program kerja dan kebijakan teknis, pengoordinasian,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang Kesehatan
keluarga dan Gizi yang diantaranya :

a. Melaksanakan pembinaaan administrasi dan ketatausahaan pelayanan


gizi masyarakat;
b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan gizi masyarakat dan institusi;
c. Penyusunan petunjuk teknis pembinaan gizi masyarakat dan institusi;
d. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan gizi
masyarakat;
e. Penyelenggaraan pengawasan gizi individu, keluarga, masyarakat dan
institusi;
f. Penyelenggaraan usaha perbaikan gizi individu, keluarga, masyarakat
dan usaha perbaikan gizi institusi;
g. Menyusun standard dan prosedur penyelenggaraan pelayanan gizi;
h. Mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
program gizi.

1.2.2. Seksi Kesehatan Kerja dan Olahraga


Menyusun bahan program kerja dan kebijakan teknis,
pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
bidang kesehatan masyarakat, Kasi kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga.
1.3. BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (P2P)
Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan, pengendalian,
pengoordinasian dan pengelolaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit berdasarkan tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan terlaksana
dengan baik dengan fungsi utama :

a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang


pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan
akut, HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual, hepatitis dan
penyakit infeksi saluran pencernaan, dan penyakit tropis menular langsung;
b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran
pernapasan akut, HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual, hepatitis
dan penyakit infeksi saluran pencernaan, dan penyakit tropis menular
langsung;
c. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan
akut, HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual, hepatitis dan
penyakit infeksi saluran pencernaan, dan penyakit tropis menular langsung;
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan akut, HIV AIDS dan
penyakit infeksi menular seksual, hepatitis dan penyakit infeksi saluran
pencernaan, dan penyakit tropis menular langsung;
e. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian
malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, dan arbovirosis, serta vektor
dan binatang pembawa penyakit;
f. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian
malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, dan arbovirosis, serta vektor
dan binatang pembawa penyakit;
g. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dan pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan,
dan arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa penyakit;
h. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pencegahan dan pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan,
dan arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa penyakit;
i. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, dan arbovirosis,
serta vektor dan binatang pembawa penyakit.
j. pelaksanaan koordinasi dengan lintas program, UPTD, lintas sektor,
organisasi profesi, institusi pendidikan, LSM, dan pihak swasta dalam
melaksanakan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular
langsung dan penyakit menular bersumber binatang serta program
pengamatan dan pengendalian vektor penular penyakit; dan
k. pelaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang
1.3.1. Seksi P2PTM dan Kesehatan Jiwa
Menyusun bahan program kerja dan kebijakan teknis, pengoordinasian,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang PIAK dan
Pemanfaatan Data di seksi PIAK (Pengelolaan Informasi Administrasi
Kependudukan). Adapun fungsinya :
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan
imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah,
diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan imunologi, jantung
dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah, diabetes mellitus dan
gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi
dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan
imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah,
diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan
imunologi, jantung dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah,
diabetes mellitus dan gangguan metabolik, gangguan indera dan
fungsional, penyakit gigi dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit paru kronik dan gangguan imunologi, jantung
dan pembuluh darah, kanker dan kelainan darah, diabetes mellitus dan
gangguan metabolik, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi
dan mulut, serta kesehatan jiwa dan NAPZA;
f. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian masalah kesehatan jiwa anak dan remaja, kesehatan jiwa
dewasa dan lanjut usia, dan penyalahgunaan NAPZA;
g. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian masalah kesehatan jiwa anak dan remaja, kesehatan jiwa
dewasa dan lanjut usia, dan penyalahgunaan NAPZA;
h. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa anak dan
remaja, kesehatan jiwa dewasa dan lanjut usia, dan penyalahgunaan
NAPZA;
i. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa anak dan
remaja, kesehatan jiwa dewasa dan lanjut usia, dan penyalahgunaan
NAPZA;
j. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian masalah kesehatan jiwa anak dan remaja, kesehatan jiwa
dewasa dan lanjut usia, dan penyalahgunaan NAPZA;
k. penyiapan bahan koordinasi dengan lintas program, lintas sektor,
organisasi profesi, institusi pendidikan, LSM, dan pihak swasta dalam
program pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM),
Kecelakaan Lalu Lintas (KLL), Cedera dan Kesehatan Jiwa; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
1.3.2. Seksi P2PM
Menyusun bahan program kerja dan kebijakan teknis, pengoordinasian,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang Pencegahan
dan pengendalian penyakit menular. Adapun fungsi-fungsinya :
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan
akut, HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual, hepatitis dan
penyakit infeksi saluran pencernaan, dan penyakit tropis menular
langsung;
b. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran
pernapasan akut, HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual,
hepatitis dan penyakit infeksi saluran pencernaan, dan penyakit tropis
menular langsung;
c. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pencegahan dan pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan
akut, HIV AIDS dan penyakit infeksi menular seksual, hepatitis dan
penyakit infeksi saluran pencernaan, dan penyakit tropis menular
langsung;
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan akut, HIV AIDS
dan penyakit infeksi menular seksual, hepatitis dan penyakit infeksi
saluran pencernaan, dan penyakit tropis menular langsung;
e. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, dan
arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa penyakit;
f. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan
pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, dan
arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa penyakit;
g. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pencegahan dan pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan
kecacingan, dan arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa
penyakit;
h. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pencegahan dan pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan
kecacingan, dan arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa
penyakit;
i. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian malaria, zoonosis, filariasis dan kecacingan, dan
arbovirosis, serta vektor dan binatang pembawa penyakit.
j. pelaksanaan koordinasi dengan lintas program, UPTD, lintas sektor,
organisasi profesi, institusi pendidikan, LSM, dan pihak swasta dalam
melaksanakan program pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung dan penyakit menular bersumber binatang serta
program pengamatan dan pengendalian vektor penular penyakit; dan
k. pelaksanakan fungsi lain yang diberikan Kepala Bidang
1.3.3. Seksi Surveilans dan Imunisasi
Menyusun bahan program kerja dan kebijakan teknis, pengoordinasian,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang pencegahan
dan pengendalian penyakit. Pun fungsinya antara lain :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang surveilans, penyakit
infeksi emerging, kekarantinaan kesehatan, dan imunisasi;
2. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang surveilans, penyakit infeksi emerging, kekarantinaan kesehatan,
dan imunisasi;
3. penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
surveilans, penyakit infeksi emerging, kekarantinaan kesehatan, dan
imunisasi;
4. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang surveilans, penyakit
infeksi emerging, kekarantinaan kesehatan, dan imunisasi;
5. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis di bidang pencegahan,
mitigasi, dan kesiapsiagaan, fasilitasi penanggulangan krisis kesehatan,
serta evaluasi dan informasi krisis kesehatan;
6. pelaksanaan kegiatan di bidang pencegahan, mitigasi, dan
kesiapsiagaan, fasilitasi penanggulangan krisis kesehatan, serta evaluasi
dan informasi krisis kesehatan;
7. pemantauan, pengelolaan informasi, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, serta fasilitasi penanggulangan
krisis kesehatan;
8. penyusunan kebijakan teknis di bidang pembimbingan dan pengendalian
faktor risiko, pendayagunaan sumber daya, dan fasilitasi pelayanan
kesehatan haji;
9. pelaksanaan di bidang pembimbingan dan pengendalian faktor risiko,
pendayagunaan sumber daya, dan fasilitasi pelayanan kesehatan haji;
10. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pembimbingan dan
pengendalian faktor risiko, pendayagunaan sumber daya, dan fasilitasi
pelayanan kesehatan haji;
11. penyiapan bahan koordinasi dengan lintas program, UPTD, lintas sektor,
organisasi profesi, institusi pendidikan, LSM, dan pihak swasta program
surveilans epidemiologi, kejadian luar biasa/ wabah, bencana, kesehatan
matra (kesehatan haji dll) dan program imunisasi; dan
12. pelaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan kegiatan pengenalan dan pembelajaran yang terlaksana pada tanggal
9 s/d 12 April 2019, dapat ditarik simpulan :
1. CPNS wajib mengikuti orientasi yang bertujuan membentuk karakter pelayan
masyarakat yang sesuai dengan perubahan zaman.
2. CPNS wajib mengetahui seluk-beluk persoalan kedinasan baik yang sifatnya
teknis maupun administratif.
3. CPNS wajib mentaati nilai-nilai, norma dan tata tertib yang berlaku di lingkungan
kerja, masyarakat maupun yang telah disepakati secara nasional (Ideologi dan
peraturan-peraturan).
4. CPNS wajib menerapkan budaya kerja yang menunjang integritas dan
perkembangan karir.
5. CPNS wajib menunjukkan performa sebaik mungkin, baik untuk masyarakat,
keluarga dan diri sendiri.
B. SARAN
1. Untuk menjadi pertimbangan terkait penjadwalan dan pembagian tugas bagi
peserta
2. Untuk menjadi pertimbangan terkait penyediaan sarana pengenalan dan
pembelajaran yang lebih tepat guna
3. Untuk menjadi pertimbangan terkait keterlibatan peserta yang masing minim
dan terbatas.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai